CKD GGK Igd RS Umm
CKD GGK Igd RS Umm
I. KONSEP PENYAKIT
A. DEFINISI GGK
mengalami penurunan hingga akhirnya tidak mampu bekerja sama sekali untuk
kimia tubuh, seperti sodium dan kalium didalam darah atau produksi
urine,gagal ginjal ada dua yakni : (1) gagal ginjal akut, dan (2) gagal ginjal kronik
dalam darah (Muttaqin & Sari, 2011). Gagal ginjal kronik atau penyakit ginjal
tahap akhir merupakan gangguan fungsi ginjal yang progresif dan irreversibel
urea dan sampah nitrogen lain di dalam darah) (Smelter dan Bare, 1997 dalam
menjalankan fungsinya untuk mengatur cairan dan zat kimia didalam tubuh.
merah tua, terletak dikedua sisi kolumna vertebralis. Ginjal terlindung dengan
baik dari trauma langsung karena disebelah posterior dilindungi oleh tulang
kosta, sedangkan dibagian anterior dilindungi oleh bantalan usus yang tebal.
Ginjal kanan sedikit lebih rendah dibandingkan dengan ginjal kiri karena
tertekan kebawah oleh hati. Pada orang dewasa ginjal panjangnya 12-13 cm,
kimia darah dan lingkungan dalam tubuh dengan mengekskresikan solute dan
air secara selektif. Fungsi vital ginjal dilakukan dengan filtrasi plasma darah
melalui glomelurus diikuti dengan reabsorbsi sejumlah solute dan air dalam
jumlah yang tepat disepanjang tubulus ginjal. Kelebihan solute dan air akan
masuk ke kaliks minor, kaliks mayor, pelvis ginjal dan akhirnya meninggalkan
Pada orang dewasa ginjal panjangnya 12-13 , lebar 6 cm, dan berat
(1) Nefron
unit fungsional ginjal. Dalam setiap ginjal terdapat 1 juta nefron yang pada
dasarnya mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Setiap nefron terdiri
korpuskulus ginjal. Kapsula bowman dilapisi oleh sel-sel epitel (sel epitel
Setiap nefron, bagian pertama dari tubulus distal berasal dari medula
eferen dari glomerulus nefron yang bersangkutan. Pada lokasi ini, sel-sel
ekstrasel dalam batas normal. Komposisi dan volume cairan ekstrasel ini
glomerulus.
(2) Reabsorbsi dan Sekresi Tubulus
(HPO4).
c. Air
transport aktif).
menyatakan jumlah partikel yang larut dalam suatu larutan. ADH (Anti
Dalam ginjal, ADH secara tidak langsung meningkatkan proses utama yang
a) aliran darah melalui vasa rekta di medula berkurang bila terdapat ADH,
peningkatan asupan air menghambat pengeluaran ADH. Volume akhir urin yang
Banyak sekali kondisi klinis yang menyebabkan terjadinya gagal ginjal kronis,
akan tetapi, apapun penyebabnya respons yang terjadi adalah penurunan fungsi
mengakibatkan GGK bisa disebabkandari ginjal sendiri dan dari luar ginjal,
seperti :
b). Dyslipidemia
c). SLE.
e). Preeklamsi.
f). Obat-obatan, dan
D. PATOFISIOLOGI
zat-zat sisa masih bervariasi dan bergantung pada bagian ginjal yang
sakit. Sampai fungsi ginjal turun kurang dari 25% normal, manifestasi
yang sehat mengambil alih fungsi nefron yang rusak. Nefron yang
mengalami hipertrofi.
parut sebagai respons dari kerusakan nefron dan secara progresif fungsi
E. MANIFESTASI KLINIS
F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Laboratorium
1). Laju Endap Darah : meninggi yang diperberat oleh adanya anemia
D3 pada GGK
perifer)
lipase.
melihat bentuk dan besar ginjal (adanya batu atau adanya suatu
risiko penurunan faal ginjal pada keadaan tertentu (usia lanjut, DM,
3) USG
4) Renogram
menilai fungsi ginjal kanan dan kiri, lokasi dari gangguan (vaskular,
5) EKG
G. PENATALAKSANAAN MEDIS
derajat
1) cairan
rutin) ditambah volume yang hilang lainya seperti urin, diare, dan muntah selama 24
jam terakhir.
b) Klien dialisis
Pemasukan cairan terbatas jumlahnya sehingga kenaikan berat badan tidak lebih dari
0,45 kg/hari diantara waktu dialisis hal ini di akibatan karena pemasukan 500 ml sehari
Pemasukam kalium harus dibatasi 1,5-2,5 g (38,5-64 mEq)/hari pada dewasa dan
Dapat diberikan lebih bebas untuk mempertahankan kadar natrium dan kalium
serum normal pada klien dengan dialisis, selama CAPD (chronic ambulatory peritonial
dialysis), kalium yang dapat diberikan sekitar 2,7-3,1 g (70-80 mEq)/kg/hari pada anak,
3) Diet rendah protein untuk membatasi akumulasi produk akhir metabolisme protein
6) Kalsium karbonat atau kalsium asetat untuk mengobati osteodistropi ginjal dengan
7) Anthi hipertensi (ACE inhibitor) untuk mengontrol tekanan darah dan edema.
9) Suplemen besi dan folat atau tranfusi sel darah merah untuk anemia.
10) Eritropoitin sintetik untuk menstimulus sumsum tulang, memproduksi sel darah
merah.
11) Suplemen besi, estrogen konjugata, dan desmopresin untuk melawan efek
hematologik.
Dialysis digunakan untuk mengeluarkan produk sisa cairan dan uremik dari
hidrogen, urea, kreatinin, asam urat, dan zatzat lain. Hemodialisis telah
dilakukan dua kali seminggu selama 4-5 jam per sesi pada kebanyakan
malnutrisi. Tetapi terapi dialisis tidak boleh terlalu cepat pada pasien
gagal ginjal kronik yang belum
semalam. Terapi dialisis tidak boleh terlalu cepat pada pasien dialisis
ginjal terminal) dengan residual urin masih cukup dan pasien nefropati
dan biasanya ginjal yang cocok dengan pasien adalah yang memiliki
kaitan keluarga dengan pasien. Sehingga hal ini membatasi transplantasi
diperoleh dari donor hidup karena ginjal yang berasal dari kadaver tidak
sumber daya manusia yang memadai. Transplantasi ginjal ini juga dapat
tubuh.
H. KOMPLIKASI
1) Anemia
2) Komplikasi kardiopulmonal
5) Parestesia
6) Fraktur patologik
7) Neuropati perifer
8) Disfungsi seksual
A. Pengkajian Primer
Airway
3) Adanya sekret
Breathing
2) Pernafasan kusmaul
3) Dispnea
Circulation
1) TD meningkat
2) Nadi kuat
3) Disritmia
4) Adanya peningkatan JVP
7) Akral dingin
Disability
U : kesadaran menurun, tidak berespon terhadap suara, tidak berespon terhadap nyeri.
B. Pengkajian Sekunder
1. Keluhan utama
Keluhan utama yang didapat biasanya bervariasi, mulai dari urine output
anoreksia, mual, muntah, mulut terasa kering, rasa lelah, nafas berbau
kelemahan fisik, adanya perubahan kulit, adanya nafas berbau amonia, dan
Kaji adanya riwayat penyakit gagal ginjal akut, ISK, payah jantung,
riwayat penyakit batu saluran kemih, ISK berulang, DM, riwayat hipertensi
4. Psikososial
Adanya perubahan fungsi struktur tubuh dan adanya tindakan dialisis akan
C. Pemeriksaan Fisik
keadaan umum klien lemah dan terlihat sakit berat. Tingkat kesadaran
2. B1 (Breathing)
klien bernapas dengan bau urine (fetor uremik) sering didapatkan pada fase
3. B2 (Blood)
adanya friction rub yang merupakan tanda khas efusi pleura perikardial.
Didapatkan tanda dan gejala gagal jantung kongestif, TD meningkat, akral
dingin, CRT >3 detik, palpitasi, nyeri dada atau angina dan sesak napas,
uremik, penurunan usia sel darah merah, dan kehilangan darah, biasanya
trombositopenia.
4. B3 (brain)
didapatkan adanya kejang, neuropati perifer, burning feet syndrome, restless leg
5. B4 (bladder)
libido berat.
6. B5 (bowel)
mual, muntah, anoreksia, dan diare sekunder dari bau mulut amonia,
7. B6 (bone)
nyeri panggul, sakit kepala, kram otot, nyeri kaki (memburuk saat malam
didapatkan adanya kelemahan fisik secara umum sekunder dari anemia dan
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
filtrasi glomerulus
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
emi fowler
asi pengunjung
5) Monitor frekuensi d
an irama pernafasan
6) Pantau laboratoriu
erkelanjutan
7) Berikan terapi O2 ta
indikasi
dan edema
ekali
M selama bedrest
7). Diskusikan menge
an sensasi
3 Kelebihan volume cairan l Electrolit and acid base balance Fluid Management
jika diperlukan
6) Berikan oksigen ta
a nasal/masker sesuai i
ndikasi
7) Kolaborasi :
h : Furosemide,
spironolakton.
4 Ketidakseimbangan nutrisi kurangl Nutritional status Nutritional Manage
dari kebutuhan tubuh tubuh l Nutritional status : food and fluid intake ment
Indikator : makanan
kan pasien
uk meningkatkan prot
dimakan mengandung
cegah konstipasi
5) berikan makanan te
Nutrition monitoring
6) monitoring adanya
7) monitoring lingkun
8) monitoring turgor k
ulit
9) monitoring makana
n kesukaan
DAFTAR PUSTAKA
Lippincott, Williams, & Wilkins. (2013). Buku Saku Patofisiologi Edisi 2. Jakarta : EGC.
Suharyanto, T & Madjid, A. (2009). Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan Gangguan