PENDAHULUAN
Latar Belakang
sigmoid merupakan kurva pertumbuhan pada fase vegetatif sampai titik tertentu
akibat pertambahan sel tanaman dan kemudian melambat. Periode awal dengan
laju pertumbuhan eksponensial yang pendek. Laju pertumbuhan yang linier diikuti
unit terkecil penyusun suatu makhluk hidup. Karena pada bagian inilah
pertumbuhan terjadi sehingga menambah volume serta ukuran tubuh dari suatu
Jagung (Zea mays L.) adalah tanaman semusim dan termasuk jenis
terntenu. Batang jagung terdiri atas buku dan ruas (Akil dan Dahlan, 2009).
kedelai terdiri atas 2 macam, yaitu akar tunggang dan sekunder yang tumbuh dari
Tujuan Praktikum
pertumbuhan dan perkembangan tanaman Jagung (Zea mays L.) dan Kacang
Kegunaan Penulisan
Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan dan sebagai sumber informasi bagi
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman
Perakaran tanaman jagung terdiri dari 4 macam akar, yaitu akar utama,
akar cabang, akar lateral, dan akar rambut. Sistem perakaran tersebut berfungsi
sebagai alat untuk mengisap air serta garam-garam mineral yang terdapat dalam
tanah, mengeluarkan zat organik serta senyawa yang tidak diperlukan dan alat
seling yang berasal dari setiap buku. Buku batang mudah dilihat. Pelepah daun
terbentuk pada buku dan membungkus rapat-rapat panjang batang utama, sering
dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun.
Permukaan daun ada yang licin dan ada pula yang berambut.
(Sihotang, 2010).
Biji jagung merupakan jenis serealia dengan ukuran biji terbesar dengan
berat rata-rata 250-300 mg. biji jagung memiliki bentuk tipis dan bulat melebar
yang merupakan hasil pembentukan dari pertumbuhan biji jagung. Biji jagung
Buah jagung tersusun dari tongkol, biji dan daun pembungkus. Biji jagung
jenisnya. Umumnya buah jagung tersusun dalam barisan yang melekat secara
Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah dalam satu
karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas.
Bunga betina tersusun dalam tongkol yang tumbuh diantara batang dan pelepah
Syarat Tumbuh
Iklim
tetapi, untuk pertumbuhan yang baik bagi tanaman jagung khusunya jagung
hibrida, suhu optimum adalah 23oC-27oC. Suhu yang terlalu tinggi dan
jagung yang di tanam di daerah dengan ketinggian kurang dari 800 m dpl akan
memberikan hasil yang tinggi. Jagung yang ditanam dengan ketinggian antara
800-1200 m dpl masih jug adapt berproduksi dengan baik (Harahap, 2007).
basah. Jagung dapat tumbuh di daerah yang terletak antara 0-50 °LU hingga
0-40 °LS. Pada lahan yang tidak beririgasi, pertumbuhan tanaman ini memerlukan
curah hujan ideal sekitar 85-200 mm/bulan dan harus merata. Pada fase
5
pembungaan dan pengisian biji tanaman jagung perlu mendapatkan cukup air.
Tanah
kandungan hara yang cukup. Jagung tidak memerlukan persyaratan tanah yang
jagung. Tanah yang gembur, subur, dan kaya akan humus dapat memberi hasil
yang baik. Drainase dan aerasi yang baik serta pengelolaan yang bagus akan
ditanami jagung adalah tanah andosol, tanah latosol, tanah grumosol, dan tanah
tanaman. Keasaman tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman jagung adalah pH
antara 5,6 - 7,5. Tanaman jagung membutuhkan tanah dengan aerasi dan
ketersediaan air dalam baik. Tanah dengan kemiringan kurang dari 8 % dapat
ditanami jagung, karena disana kemungkinan terjadinya erosi tanah sangat kecil.
Akar tanaman kedelai terdiri dari akar tunggang dan akar sekunder yang
menyerap unsur hara, akar juga membentuk bulu akar yang merupakan
penonjolan dari sel-sel epidermis akar. Selain itu pula akar tanaman kedelai
Batang tanaman kedelai berasal dari poros embrio yang terdapat pada biji
masak. Jumlah buku pada kondisi normal berkisar15-30 buah, tipe pertumbuhan
tipe tumbuh batang dan periode panjang penyinaran pada siang hari
Daun kedelai hampir seluruhnya trifoliat (menjari tiga) dan jarang sekali
mempunyai empat atau lima jari daun. Bentuk daun tanaman kedelai bervariasi,
yakni oval dan lanceolate, tetapi praktisnya, diistilahkan dengan berdaun lebar
(broad leaf) dan berdaun sempit (narrow leaf). Kedelai berdaun sempit lebih
walaupun dari aspek penyerapan sinar matahari, tanaman kedelai berdaun lebar
(Adisarwanto, 2007).
tiap kuntum bunga terdapat alat kelamin betina (Putik) dan kelamin jantan
(Benang Sari). Bunga pada tanaman kedelai muncul/tumbuh pada ketiak daun,
yakni setelah buku kedua, tetapi terkadang bunga dapat pula terbentuk pada
Polong kedelai pertama kali terbentuk sekitar 7-10 hari setelah munculnya
bunga pertama. Jumlah polong yang terbentuk pada setiap ketiak tangkai daun
7
sangat beragam, antara 1-10 buah dalam setiap kelompok. Ukuran dan bentuk
polong menjadi maksimal pada saat awal periode pemasakan biji. Hal ini
Biji kedelai tidak sama tergantung kultivar, ada yang berbentuk bulat,
agak gepeng, atau bulat telur. Namun sebagian, besar biji kedelai berbentuk bulat
telur. Ukuran dan warna biji kedelai juga tidak sama, tetapi sebagian besar
berwarna kuning dengan ukuran biji kedelai yang dapat digolongkan dalam tiga
kelompok, yaitu biji kecil (< 10 g/100 biji), berbiji sedang ( 10 – 12 gram/100 biji,
Syarat Tumbuh
Iklim
tempat terbuka dan bercurah hujan 100 – 400 mm3 per bulan. Oleh karena itu,
kedelai kebanyakan ditanam didaerah yang terletak kurang dari 400 m di atas
permukaan laut dan jarang sekali ditanam di daerah yang terletak kurang dari 600
m di atas permukaan laut. Jadi tanaman kedelai akan tumbuh baik jika ditanam di
dan subtropis. Sebagai barometer iklim yang cocok bagi kedelai adalah bila cocok
bagi tanaman jagung. Bahkan daya tahan kedelai lebih baik daripada jagung.
(Prihatman, 2000).
terutama pada saat pengisian biji. Curah hujan yang optimal untuk budidaya
8
kedelai adalah 100-200 mm/bulan, sedangkan tanaman kedelai dapat tumbuh baik
di daerah yang memiliki curah hujan sekitar 100-400 mm/bulan (Herawati, 2009).
Tanah
kedelai harus ditanam pada jenis tanah berstruktur lempung berpasir atau liat
5,8-7,0 tetapi pada pH 4,5 pun kedelai dapat tumbuh. Pada pH kurang dari 5,5
(Prihatman, 2000).
sawah, lahan kering (tegalan), lahan bukaan baru, dan lahan pasang surut yang
telah direklamasi. Kedelai memerlukan tanah yang memiliki aerasi dan drainase
air yang cukup baik. Kedelai tidak dapat tumbuh dengan baik pada tanah kering
berpasir serta tanah dangkal. Jenis tanah yang sesuai bagi pertumbuhan tanaman
Pertumbuhan
volume tubuh akibat bertambahnya sel-sel tubuh makhluk hidup, proses ini tidak
dapat dibalik atau dikembalikan serta dapat diukur dengan satuan pengukuran
9
tertentu dan dapat dinyatakan dengan suatu satuan karena bersifat kuantitatif.
(Suparmuji, 2013).
hidup yang dapat diukur sebagai pertambahan bobot basah atau kering, isi,
panjang atau tinggi. Faktor iklim mempengaruhi pertumbuhan dan hasil seperti
Suhu, cahaya dan curah hujan mempengaruhi laju fotosintesis dan respirasi
itu bukan hanya dalam volume, tapi juga dalam bobot, jumlah sel, banyaknya
sel-sel yang meristematik yang saling menyatu. Pada ujung batang atau akar
menjadi 3 daerah, yaitu daerah pembentukan sel, daerah pembesaran sel dan
Perkembangan
sempurna. Kemudian, pada proses ini tidak dapat dinyatakan dengan suatu ukuran
tertentu karena bersifat kualitatif sehingga tidak dapat diukur dengan satuan
pengukuran. Contoh dari proses ini adalah waktu siapnya suatu tumbuhan untuk
tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dinyatakan perubahan bentuk dan
dan luar dan penyesuaian diri antara genetic dan lingkungan. Faktor lingkungan
morfologi dari tanaman. Cahaya meliputi pada lekukan dari batang morfogenesis.
Temperature, kelembaban dan nutrisi mempunyai efek yang lebih halus, tetapi
tumbuhan adalah gen dan zat pengatur tumbuh. Pertumbuhan dan Perkembangan
(Rinaldi, 2009).
Kurva Sigmoid
sigmoid merupakan kurva pertumbuhan pada fase vegetatif sampai titik tertentu
akibat pertambahan sel tanaman dan kemudian melambat. Periode awal dengan
panjang. Laju pertumbuhan yang linier diikuti oleh fase yang lajunya menurun
oleh banyak tumbuhan setahun dan beberapa bagian terbentuk dari tumbuhaN.
Kurva sigmoid menunjukkan ukuran kumulatif sebagai fungsi dan waktu. Tiga
fase utama biasanya mudah dikenali, fase logaritmik, linier dan penuaan
Kurva menunjukkan ukuran komulatif sebagai fungsi dari waktu .Tiga fase
utama biasanya mudah dikenali: fase logaritmik, fase linier, dan fase penuaan.
Pada fase logaritmik, ukuran bertambah secara eksponensial sejalan dengan waktu
ini berarti bahwa laju pertumbuhan lambat pada awalnya, tapi kemudian
meningkat terus. Laju berbanding lurus dengan ukuran organisme. Pada fase
konstan ditunjukkan oleh kemiringan yang konstan pada bagian atas kurva tinggi
tanaman. Fase penuaan dicirikan oleh laju pertumbuhan yang menurun saat
tegakan , antara lain volume , tinggi, bidang dasar, biomassa dan diameter dengan
umur tegakan . Bentuk kurva pertumbuhan tegaan yang ideal akan mengikuti
mengikuti bentuk S sering dengan pertambahan waktu yang dikenal dengan nama
ketinggian ± 25 m dpl.
Jagung (Zea mays L.) dan benih Kacang Kedelai (Glycine max L. Merill) sebagai
objek yang diteliti, tanah top soil sebagai media tanam berupa lapisan atas tanah
yang subur, pasir sebagai media tanam tambahan dalam penyusun media tanam
dan pupuk kompos sebagai campuran media tanam tambahan untuk menambah
unsur hara dengan rasio (top soil : kompos = 4:1) air untuk menyiram tanaman
Jagung dan Kacang Kedelai, plang untuk tanda per grup, tali plastik untuk
membuat batas lahan, stick es krim sebagai penanda titik nol parameter tinggi
tanaman.
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah cangkul sebagai
alat untuk mengolah tanah, meteran sebagai alat untuk mengukur luas lahan,
gembor sebagai alat tempat air untuk menyiram tanaman, buku data sebagai alat
untuk tempat data dituliskan, pena sebagai alat untuk menulis data, penggaris
sebagai alat untuk mengukur tinggi tanaman, pacak untuk menandai batas
Prosedur Praktikum
- Diisi media kedalam polybag yaitu campuran top soil kompos dengan
perbandingan 4:1
- Direndam benih jagung dan kacang Kedelai yang hendak ditanam dalam air
selama 15 menit.
- Dibersihkan lahan dari gulma dan disusun batu bata sebanyak 4 buah dengan 2
- Ditanam benih yang sudah ditentukan pada polybag sebanyaj 2 benih tiap
polybag.
- Diamati jumlah daun (helai) dan tinggi tanaman (cm) tiap minggu.
Hasil
I II
TINGGI TANAMAN
250
209.5
200 174.5
149
150
104.35
100 TINGGI TANAMAN
56.75
50 32.15 38
0
0 2 4 6 8 10
JUMLAH DAUN
14 13.15
12
9.5
10
8 6.5
5.5 JUMLAH DAUN
6
4
3.5
4
2
2
0
0 2 4 6 8 10
16 Maret 2017 2 0 14 7
23 Maret 2017 3 5 20 12.5
29 Maret 2017 4 13 26 19.5
6 April 2017 5 21 32 26.5
13 April 2017 6 28 42 35
20 April 2017 7 34 47 40.5
27 April 2017 8 40 52 46
16
TINGGI TANAMAN
50 46
45 40.5
40 35
35
30 26.5
25 19.5
TINGGI TANAMAN
20
12.5
15
7
10
5
0
0 2 4 6 8 10
16 Maret 2017 2 0 2 1
23 Maret 2017 3 2 3 2.5
29 Maret 2017 4 3 6 4.5
6 April 2017 5 6 11 8.5
13 April 2017 6 11 23 17
20 April 2017 7 15 40 27.5
27 April 2017 8 20 45 32.5
JUMLAH DAUN
35 32.5
30 27.5
25
20 17
15 JUMLAH DAUN
8.5
10
4.5
5 2.5
1
0
0 2 4 6 8 10
17
Pembahasan
titik tertentu akibat pertambahn sel tanaamn dan kemudian melambat. Periode
awal dengan laju pertumbuhan eksponensial yang pendek, kemudian linier yang
relative panjang. Hal ini sesuai dengan literatur (Perwtasari et al., 2012) yang
sigmoid.
hidup yang dapat diukur sebagai pertambahan bobot basah atau kering, isi,
panjang atau tinggi. Hal ini sesuai dengan literatur (Suparmuji, 2013) yang
ukuran atau volume bentuk tubuh akibat bertambahnya sel-sel makhluk hidup.
tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dinyatakan perubahan bentuk dan
kompleksnya susunan sel. Hal ini sesuai dengan literatur (Simbolon, 1992) yang
kedewasaan.
Kurva menunjukkan ukuran komulatif sebagai fungsi dari waktu .Tiga fase
utama biasanya mudah dikenali: fase logaritmik, fase linier, dan fase penuaan. Hal
ini sesuai dengan literatur (Yulia, 2011) yang menyatakan bahwa pada fase
fase linier, pertambahan ukuran berlangsung secara konstan. Dan fase penuaan
18
dicirikan oleh laju pertumbuhan yang menurun saat tumbuhan sudah mencapai
tinggi tanaman jagung pada 2 mst adalah 32.15 cm , pada 3 mst adalah 38 cm,
pada 4 mst dalah 56.75 cm, pada 5 mst adalah 104.35 cm, pada 6 mst adalah 149
cm, pada 7 mst adalah 174,5 cm, pada 8 mst adalah 209,5 cm. Dari data tersebut
dapat dilihat bahwa tanaman jagung mengalami pertambahan tinggi dari minggu
pertama pertambahan tinggi terus terjadi. Hal ini terjadi karena tanaman jagung
dan diferensiasi. Hal ini sesuai dengan literatur (Suparmuji, 2013) yang
ukuran atau volume tubuh akibat bertambahnya sel-sel tubuh makhluk hidup.
2 mst sebesar 7 cm, pada 3 mst sebesar 12.5 cm, pada 4 mst sebesar 19.5 cm, pada
5 mst sebesar 26.5 cm, pada 6 mst sebesar 35 cm, pada 7 mst sebesar 40.5 cm,
pada 8 mst sebesar 46 cm. Berdasarkan data hasil pengamatan di atas terjadi
pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman kacang Kedelai. Hal ini sesuai
adalah faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah genetic, enzim,
hormone, seperti auksin, gyberelin, sitokinin dan lainnya. Faktor eksternal yang
kelembaban dan cahaya. Hal ini sesuai dengan literatur (Siska, 2000) faktor dalam
19
pada I mst sampai 4 mst yaitu dari tinggi tanaman 32.15 cm sampai 104.35
cm.Pada tanaman kacang Kedelai fase logaritmik terjadi 1 mst sampai 4 mst. Fase
ini menunjukkan adanya pertambahan ukuran dan seiring dengan jalannya waktu,
laju pertumbuhan lambat pada awalnya kemudian meningkat terus. Hal ini sesuai
dengan literatur (Yulia, 2011) yang menyatakan bahwa pada fase logaritmik,
ukuran bertambah secara eksponensial sejalan dengan waktu ini berarti bahwa laju
Dari data hasil pengamatan tanaman jagung mengalami fase linier pada
minggu ke 5 sampai ke 7. Pada tanaman kacang Kedelai fase linier terjadi pada 5
mst sampai 6 mst. Pada fase ini pertumbuhan tanaman terjadi secara konstan dan
pertambahan tinggi dan daun tanaman tidak terlalu meningkat. Hal ini sesuai
dengan literatur (Yulia, 2011) yang menyatakan bahwa pada fase linier,
(asimptot) pada 8 mst. Pada tanaman kacang Kedelai mengalami fase penuaan
(asimptot) yaitu mulai dari 7 mst. Fase penuaan ini ditandai dengan laju
mencapai kematangan dan mulai menua. Hal ini sesuai dengan literature
(Perwtasari et al., 2012) yang menyataka bahwa kurva pertumbuhan pada fase
vegetative sampai titik tertentu akibat pertumbuhan sel tanaman dan kemudian
melambat.
20
Kesimpulan
4. Kurva menunjukkan ukuran komulatif sebagai fungsi dari waktu dengan tiga
fase utama, yaitu fase logaritmik, fase linier, dan fase penuaan
5. Tanaman jagung mengalami pertumbuhan tinggi dan jumlah daun dari 2 mst
sebesar 32.5 cm dan jumlah daun 3.5 sampai 8 mst dengan tinggi tanaman
dari 2 mst sebesar 7 cm dan jumlah daun 1 sampai 8 mst dengan tinggi
7. Faktor internal adalah genetik, enzim, hormone dan faktor eksternal yang
8. Fase logaritmik pada tanaman jagung terjadi pada 2 mst sampai 4 mst dan
9. Fase linier pada jagung terjadi dari 5 mst sampai 7 mst dan pada kacang
10. Fase penuaan pada jagung terjadi mulai dari 8 mst dan pada kacang Kedelai
Saran.
baik lagi, sehingga didapatkan tanaman yang tumbuh dan berkembangg secara
maksimal. Dan diharapkan pula agar praktikan dapat lebih teliti lagi dalam
DAFTAR PUSTAKA
Akil,M. dan H.A Dahlan. 2009. Budidaya Jagung dan Diseminasi Teknologi.
Balai Penelitian Tanaman Serelia Maros.
Nasution, A.H. dan Sri Endah. 2010. Kurva Sigmoid. Universitas Sumatera Utara.
Medan.
Ramadani, B. W., N. Wayan dan Loekito. 2010. Penerapan Schnute Growth pada
Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.). Universitas Brawijaya.
Malang.
Salisbury, F.B. dan C.W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan. ITB Press. Bandung.
Steenis, J.A, R. G., 2003.Plant Science. Mc-Grow Hill BookCompany, Ltd., USA