Anda di halaman 1dari 1

Skenario 1 :

FatinMencariTerapi
Seorang gadis remaja sedang mengunggah materi dalam blognya di tepi danau dekat
kampusnya. Sambil dia menengok hasil unduhan berita tentang kontroversi terapi di klinik
tradisional.Menengoklah gadis tersebut dan ditatapnya wajah yang sangat akrab baginya.
Fatin : ”Oh, Mikha,....Aku baru ada masalah nih, Bapakku membawa mamaku ke tabib
Ani yang tersohor daripada ke rumah sakit untuk kemoterapi...Aku tidak setuju,Mikha.
Sekarang, akulagi surfing google mengenai tabib itu. Aku menemukan beberapa artikel
tentang kliniknya dan bahkan ada prokontra dokter tentang terapi mujarab yang di
iklankan.”
Mikha : ”Lho, ngapain pusing,…Buktinya, kulihat kemarin tabib Ani muncul di liputan
pengobatan alternatif di televisi…pasti sudah terbukti mujarabnya dong.”
Fatin : ”Mikhaaa… kamu tahu aku kan?? Aku tidak mau gegabah, aku butuh rumusan
masalah yang jelas dari bukti ilmiah, angka statistika dan penelitiannya, aku tidak mau
mamaku tambah sakit, gara-gara terapi yang sembarangan.”
Mikha : ”Sorry dech, Fatin….Aku tahu kamu suka berpikir kritis dan belajar seperti orang
dewasa dari dulu, lagian kamu kan calon dokter.. jadi wajar ajaa. Lalu apa rencanamu
buat terapi mama mu? ”
Fatin : ”Sudah, dosenku memintaku mencari jurnal yang memiliki Impact Factor dan
tercantum dalam indeks scopus seperti jurnal di Pubmed dan Cochrane bukan artikel
kesehatan di buletin.. dan menasihatiku untuk selalu membuat pertanyaan kritis dan
melakukan analisis serta sintesis sebelum mempercayainya seperti yang ku lakukan
dengan teman-teman di tutorial Problem Based Learning.
Mikha : ”Oke, Semoga mama mu segera cepat sembuh ya,Fatin”

Anda mungkin juga menyukai