PERUBAHAN FISIOLOGI Pada

BERBAGAI TEKANAN OKSIGEN (O2)

DEDI ARDINATA
BAGIAN FISIOLOGI FKUSU
 HIGH ALTITUDE
MEDICAL PROBLEMS

It’s dangerous up there !!!

Keadaan pada “Tempat Tinggi”

Pada ketinggian > 1,500 m (4,921 ft) atas permukaan
laut

Tekanan barometer menurun (hypobaric)

Tekanan parsial oksigen menurun (PO2)

Suhu udara menurun

Kelembaban rendah

Intensitas cahaya matahari meningkat
 How high, and where?
• >2,500 or 3,000 m • Central Asia, esp.
• >8,000 or 10,000 ft Himalayas, Nepal, Tibet,
• for comparison, Tienshan
Kosciuszko: 2,230 m • main ranges of the
Everest: 8,848 m Americas, esp. Andes
• relevant altitude is that of • NE Africa, esp. Ethiopia
residential areas, not • not PNG: ‘highlands’ may
mountain peaks be >1,000 m
Alveoli
(mmHg)
pO2=104
pCO2=40
Ketinggian Tekanan pO2 Udara pO2 Alveoli pCO2 Alveoli
(kaki) Barometer (mmHg) (mmHg) (mmHg)
(mmHg)
10.000 523 110 67 36
20.000 349 73 40 24
30.000 226 47 18 24
40.000 141 29
50.000 87 18

P barometer
pO2 Udara
pO2 Alveoli

HIPOKSIA
 EFEK AKUT HIPOKSIA
Terpapar pada High Altitude

Ketinggian Mengantuk, malas, kelelahan

mental dan otot, sakit kepala,
12.000 kaki mual dan euforia, susah bernafas

Ketinggian
Kedutan otot, Kejang
>18.000 kaki

Ketinggian
Koma
>23.000 kaki
 Acute Mountain Sickness

Occurs in small percentage of people who rapidly

ascend to high altitudes – appears in 2-48 hrs after
ascent

Acute cerebral edema  disorientation, other cerebral

dysfunction
local vasodilation  hydrostatic edema

Acute pulmonary edema  profound hypoxia

mechanism uncertain but may be related to
hypoxic pulmonary vasoconstriction, which
progressively worsens  “stretches” pores
as cardiac output has fewer vessels to traverse
 MOUNTAIN SICKNES AKUT, EDEMA Otak & Paru
(bbrp jam – 2 hari setelah naik dgn cepat di tempat tinggi)

Mountain sicknes akut & Edema Otak

Hipoksia

Vasodilatasi pemb.darah otak

Dilatasi Arteriol

Tekanan Kapiler 

Rembesan cairan intravaskular  Jar. Otak

Edema Otak
 Mountain sicknes akut & Edema Paru

Hipoksia hebat

Vasokonstriksi : Vena Pulmonalis >> Arteri Pulmonalis

Tekanan Kapiler 

Rembesan cairan intravaskular  Jar. Paru

Edema Paru
Transportasi Udara

Ketinggian 20.000-40.000 kaki

“Pressured Cabin”

Tek. & Komp. Udara ~pd permukaan laut

 “Cabin Pressurization”  GAGAL

Tekanan dalam cabin

Hypoxia & Expansi gas-gas dlm cavities

Emboli Udara
 Individu berada Tempat tinggi (pO2 rendah)
Dlm beberapa hari, minggu, tahun

Efek buruk pd
AKLIMATISASI
tubuh

Ventilasi paru   

Eritrosit   

Kapasitas Difusi   

Vaskularisasi   

Kemampuan sel gunakan O2   

 Mekanisme Ventilasi paru   

pO2
tiba-tiba

Rangsang kemoreseptor 

Ventilasi alveolus  (±
±65%)

pCO2
 pH cairan tubuh 

2-5 hari

Hilangkan
HCO3-
Hambat Pusat Pernafasan

Vent. alveolus (400%) Vent. alveolus

Mekanisme jumlah Eritrosit   
(POLISITEMIA FISIOLOGIS)

HIPOKSIA (pO2
)

2-3 hari

Sekresi eritropoetin 
(pembentukan eritrosit)

Jml. Eritrosit : 6-7 juta/mm3

Hb
(~20gm/dL), Ht (~60),
Vol. Darah (20-30%)
 Mekanisme Kapasitas Difusi   

Vol. Darah Kapiler paru  Tek. Arteri paru 

Vol. Paru 

Luas Permukaan Dorongan

permukaan membran darah
difusi  Alveolus  kapiler paru


KAPASITAS DIFUSI 
Mekanisme VASKULARISASI   

HIPOKSIA KRONIK

Jumlah & Ukuran

Kapiler 

tu.jaringan Aktif (otot

vent.kanan)
Mekanisme Kamampuan sel gunakan O2   

HIPOKSIA (pO2
)

Jumlah Sist. Enzim oksidatif

Mitokondria  Sel 

Sel gunakan O2 
 MOUNTAIN SICKNESS KRONIK

Eritrosit & Ht sangat 

Tek. Arteri Pulmonalis sangat 

Pembesaran jantung Kanan

Tek. Arteri Perifer

Gagal jantung kongestif

Chronic Mountain Sickness

Hematocrit becomes exceptionally high

increases blood viscosity

Exacerbation of pulmonary hypertension

hypoxic vasoconstriction/shunt

Right sided enlargement

Mean arterial pressure decreases

Congestive heart failure develops

Death if not move quickly to lower altitude

EFEK TEKANAN PARSIAL GAS YG
TINGGI Pada TUBUH
(N2, O2 & CO2)
 MENYELAM (DIVING)

Kepadatan Air >>> Udara

Tekanan air sedalam 33 kaki = 2 X tekanan di permukaan

= 2 Atmosfir
66 kaki = 3 Atmosfir

Seluruh Jar. Tubuh mendapat Tekanan langsung

 Permukaan Laut
Inspirasi (Total Lung Vol. = 6L)

Sedalam 33 kaki (10 M) : Vol. Paru = 3L

Sedalam 99 kaki (30 m) : Vol. Paru = 1.5L

Lebih dalam Tekanan semakin Tinggi

Rongga Udara mengecil

Kerusakan paru
 Narkosis Nitrogen (Tek. Nitrogen yg TinggI)

Penyelam : berdiam 1 jam

NARKOSIS !!!
(N2 menurunkan kepekaan syaraf)

K 120 Kaki : rasa riang & kurang hati-

hati-hati
e
d
a 150--200 Kaki : rasa ngantuk
150
l
a
200--250 Kaki : tenaga
(lemah)
200
m
a
n >250 Kaki (8,5 atm) : Tidak dpt berbuat apa-
apa-apa
 Kedalaman 180 kaki
Kelarutan N2 plasma  7 X N2 Permukaan Laut
Naik scr Perlahan Naik scr Cepat (18m/mnt)

pN2 di Turunkan DEKOMPRESI

mel. Difusi & Ekspirasi Gelembung N2

Efek Negatif tdk muncul Jar. Nyeri hebat

Emboli Udara
CEGAH sumbat Pemb.Darah

Rekompresi Cepat Kerusakan Jantung & SSP

Dekompresi Lambat
DECOMPRESSION SICKNESS
PNEUMOTHORAX AND EMBOLI
FORMATION
 DECOMPRESSION SICKNESS

Cegah

PENYELAM

Beri O2 murni

Keracunan O2 Gelembung
N2 tdk terjadi

Cegah Decompression
 KERACUNAN OKSIGEN AKUT
Hirup O2 Tekanan Tinggi

pO2 Jaringan Tinggi

4 atm
 pO2=3040mmHg

Radikal Bebas

Oksidasi as.Lemak tdk Jenuh & Enzim sel

Kerusakan metabolisme sel t.u. jar.saraf

Mual, Kedutan otot,pusing, ggn Penglihatan, disorientasi

Kejang  Koma

Gerakan tubuh Percepat Keluhan

KERACUNAN CO2 DLM PENYELAMAN LAUT DALAM

Faktor Kedalaman  Tdk meningkatkan pCO2 Alveoli

Alat selam  Helm

CO2 tertimbun Dlm Ruang Rugi

CO2 Dihirup kembali

pCO2 = 80 mmHg
pCO2 > 80 mmHg
(batas toleransi)

Depresi Pusat Pernapasan Hiperventilasi (8-11 kali)

Kematian
SCUBA; self-contained underwater breathing apparatus
•Open and closed circuit
•Compressed air
•Two stage regulator
•Tank pressure is reduced to
8-10 bar by first valve
•Water exerts pressure
•Second stage regulator
(demand valve) delivers air
at the same pressure as
water
•Prevents barotrauma
 TERAPI OKSIGEN HIPERBARIK

O2 Diberikan 2-3 atm (mel. Masker /Pipa Intratrakea)

Gas di sekitar tubuh = udara Normal

Terapi untuk :

Gangren Gas pO2 > 70 mmHg

Pertumbuhan Kuman Klostridium

(anaerob)

Terhenti

Proses Infeksi Terhenti

Terapi lain :
Keadaan Decompression Sickness

Keracunan Karbonmonoksida

Emboli Gas pd Arteri

Infark Miokard

Osteomielitis

Bahaya :

Decompression Sickness

Keracunan O2

Ledakan/Kebakaran