Anda di halaman 1dari 2

Ringkasan bab 43 – 49

Bab 65: Larangan menjadikan Allah sebagai perantara kepada makhluknya.

Ringkasan:

1. Rasulullah mengingkari seseorang yang mengatakan: “Kami menjadikan Allah sebagai


perantara kepadamu.”

2. Rasulullah marah sekali ketika mendengar ucapan ini, dan bertasbih berkali-kali, sehingga
para sahabat merasa takut.

3. Rasulullah tidak mengingkari ucapan badui “Kami menjadikanmu sebagai perantara


kepada Allah”.

4. Penjelasan tentang makna sabda Rasul “Subhanallah” [yang artinya: Maha Suci Allah].

5. Kaum muslimin menjadikan Rasulullah sebagai perantara [pada masa hidupnya] untuk
memohon [kepada Allah] siraman hujan.

Bab 66: Upaya Rasulullah dalam menjaga kemurnian tauhid, dan menutup semua jalan yang
menuju kepada kemunsyrikan.

Ringkasan:

1. Peringatan kepada para sahabat agar tidak bersikap berlebih-lebihan terhadap beliau.

2. Orang yang dipanggil dengan panggilan “Engkau adalah tuan kami” hendaknya ia
menjawab: “Tuan yang sebenarnya adalah Allah”.

3. Rasulullah memperingatkan kepada para sahabat agar tidak terseret dan terbujuk oleh
syetan, padahal mereka tidak mengatakan kecuali yang sebenarnya.

4. Rasulullah (tidak menginginkan sanjungan dari para sahabat yang melampui kedudukann
yang sebenarnya), dengan sabdanya: “Aku tidak senang kamu sekalian mengangkatku
melebihi kedudukan (yang sebenarnya) yang telah diberikan kepadaku oleh Allah.”

Bab 67: Keagungan dan kekuasaan Allah.

Ringkasan:

1. Ayat ini menunjukkan keagungan dan kebesaran Allah dan kecilnya seluruh makhluk
dibandingkan dengan Nya; menunjukkan pula bahwa siapa yang berbuat syirik, berarti tidak
mengagungkan Allah dengan pengagungan yang sebenar-benarnya.

2. Pengetahuan tentang sifat-sifat Allah sebagaimana yang terkandung dalam hadist pertama,
masih dikenal di kalangan orang-orang Yahudi yang hidup pada masa Rasulullah, mereka
tidak mengingkarinya dan tidak menafsirkannya dengan penafsiran yang menyimpang dari
kebenaran.

3. Ketika pendeta Yahudi menyebutkan tentang pengetahuan tersebut kepada Rasululah,


beliau membenarkannya, dan turunlah ayat Al-Qur’an menegaskannya.

4. Rasulullah tersenyum ketika mendengat pengetahuan yang agung ini disebutkan oleh
pendeta Yahudi.

5. Disebutkan dengan tegas dalam hadist ini adanya dua tangan bagi Allah, dan bahwa
seluruh langit itu diletakkan di tangan kanan-Nya, dan seluruh bumi itu diletakkan di tangan
yang lain pada hari kiamat.

6. Dinyatakan dalam hadist bahwa tangan yang lain itu adalah tangan kiri-Nya.

Anda mungkin juga menyukai