Dalam Kompleks
Diposting oleh Rahmat Kurniawan
2-3 minutes
Maka sesuai tahap reaksi tersebut dapat ditulis konstan kesetimbangan atau biasa disebut
dengan konstan kesetabilan yaitu :
Keterangan :
A : ion logam atau ion pusat
m : jumlah ligan yang diikat
B : ligan pensubtitusi
Dalam pelarut air biasanya kompleks yang memiliki ion pusat A memiliki komposisi
membentuk kompleks dengan air (H2O) dengan jumlah air yang terikat di ligan bias 2, 4 atau 6.
Pembentukan kompleks tersebut dengan ligan pensubtitusi B yaitu :
Pelarut mempengaruhi persamaan reaksi dan nilai konstanta kesetimbangan. Pada kompleks
pada pelarut (H2O) , nilai total bilangan koordinasi logam adalah m dan jumlah bagian logam
yang terikat dengan molekul air disebut x dan bagian y adalah bagian yang diserang oleh ligan
pensubtitusi, sehingga persamaan menjadi saling berhubungan yaitu : x + y = m. Karena
konstanta K1, K2,.....,Km menunjukan pembentukan kompleks, nilai konstanta tersebut
merupakan konstanta pembentukan (formation constants). Kompleks yang memiliki nilai
terbesar dari konstanta pembentukan merupakan kompleks yang stabil, sehingga nilai konstanta
ini biasanya disebut dengan konstanta kestabilan (stability constant).
Misalnya dalam pembentukan kompleks AB3 dapat ditentukan sebagai produk dengan nilai
K3 merupakan perkalian konstanta tiap reaksi kesetimbangan yang terbentuk.
Sehingga setiap konstanta kestabilan selalu memiliki berbagai variasi tahapan Ki yang
merupakan produk hasil kali konstanta tiap beberapa tahapan konstanta kestabilan Ki (misalnya
K2 = K1 K2 ; K3 = K1 K2 K3).
Contoh :
1 mol AgCl dilarutkan dalam 500 ml NH3, konsentrasi NH3 adalah 0,1 M, K1 = 2 ,3 x 10-3 ,
K2 = 6,0 x 103, Hitung konsentrasi Ag+….?
Jawab :
K = K1 x K2