Anda di halaman 1dari 13

BAB I

TINJAUAN TEORI ASKEP KELUARGA

1.1 Pengertian
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergantung kerana hubungan
darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan atau mereka hidup dalam suatu rumah
tangga, berinteraksi satu sama lain, dan di dalam perannya masing-masing mendapatkan
serta mempertahankan kebudayaan.

1.2 Typologi keluarga


1. Keluarga inti adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak
2. Keluarga besar adalah keluarga inti yang ditambah dengan sanak saudara, misalnya
:nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dan sebagainya
3. Keluarga berantai adalah keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah
lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti
4. Keluarga duda/janda adalah keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian
5. Keluarga berkomposisi adalah keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup
secara bersama
6. Keluarga kabitas adalah dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tetetapi membentuk
suatu keluarga

1.3 Peran fungsi keluarga


1.3.1 Peran keluarga

a. Peran Ayah : ayah sebagai suami dari Ny. A dan anak-anak, berperan sebagai pencari
nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga , sebagai
anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya.
b. Peran Ibu : sebagai Ny. A dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk
mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anaknya. Pelindung dan
sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat
dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah
tambahan dalam keluarganya
c. Peran Anak : anak-anak melaksanakan peranan psiko-sosial sesuai dengan tingkat
perkembangan baik fisik, mental, sosial dan spiritual

1.3.2 Fungsi keluarga


1. Fungsi bilogis
a) Untuk meneruskan keturunan
b) Memelihara dan membesarkan anak
c) Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
2. Fungsi psikologis
a) Memberikan kasih sayang dan rasa aman
b) Memberikan perhatian diantara anggota masyarakat
3. Fungsi sosialisasi
a) Membina sosialisasi pada anak
b) Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga
4. fungsi ekonomi
a) Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
b) Menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga
5. Fungsi pendidikan
a) Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan
b) Mendidik anak sesuai dengan tingkat –tingkat perkembangan
c) Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan dating

1.4 Typologi masalah kesehatan keluarga


1) Ancaman kesehatan adalah keadaan-keadaan yang dapat memungkinkan terjadinya
penyaki,
a. Penyakit keturunan seperti asma bronkiale
b. Keluarga/anggota menderita penyakit menular seperti TBC
c. Jumlah anggota kelurga terlalu besar dan tidak sesuai dengan kemampuan dan
sumber daya keluarga
d. Resiko terjadinya kecelakaan dalam keluarga
e. Kekurangan atau kelebihan gizi dari masing-masing anggota keluarga
f. Keadaan yang dapat menimbulkan stress
g. Sanitasi lingukungan buruk
h. Kebiasaan-kebiasaan yang merugikan kesehatan
i. Sifat keperibadian yang melekat
2) Kurang/tidak sehat adalah kesehatan dalam mendapatkan kesehatan
a. Keadaan sakit, apakah sesudah atau sebelum didiagnosa
b. Kegagalan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak
3) Situasi krisis adalah saat-saat yang banyak menuntut individu dan keluarga dalam
menyesuaikan diri termasuk juga dalam hal sumber daya keluarga
a. Perkawinan
b. Kehamilan
c. Persalinan
d. Masa nifas

1.5 Askep keluarga dari pengkajian sampai evaluasi


Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu metode pemecahan masalah kesehatan
keluarga yang dinamis dan menggunakan pemikiran yang kritis melalui identifikasi
kebutuhan pelayanan kesehatan keluarga dan individu sebagai anggota keluarga dan
pendekatan tahapan proses keperawatan keluarga

1. Pengkajian keperawatan keluarga


Pengkajian keluarga merupakan proses tahap pengumpulan data secara kmprehensif,
untuk mengidentifikasi berbagai informasi potensial masalah individu dan kekuatan
dalam keluarga dan menggunakan format pengkajian khusus dalam upaya
mempersiapkan asuahan keperarawatan keluarga efektif efesien

Data keluarga yang harus diidentifikasi adalah:

 Data demografi, sosilakultural keluarga dan lingkungan


 Struktur dan fungsi keluarga
 Stress dan strategi koping yang digunakan keluarga
 Tahap perkembangan keluarga
Pengkajian terhadap individu sebagai anggota keluarga meliputi:

 Pengkajian fisik
 Mental
 Emosional
 Sosial
 Pengkajian spritual

2. Prioritas masalah

Setelah menentukan masalah atau diagnosa keperawatan , langkah selanjutnya ada


menetukan prioritas masalah kesehatan dan keperawatan keluarga.Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam prioritas masalah adalah sebagai berikut:

a. Tidak mungkin masalah-masalah kesehatan dan keperawatan yang ditemukan


dalam keluarga dapat diatasi
b. Perlu mempertimbangkan masalah-masalah yang dapat mengancam kehidupan
keluarga seperti penyakit
c. Perlu mempetimbangkan respons dan perhatian kelurga terhadap asuah
keperawatan yang akan diberikan
d. Keterlibatan keluarga dalam memecahkan masalah yang mereka hadapi
e. Pengetahuan dan kebudayaan keluarga

Skala Prioritas Dalam Menyusun Masalah Kesehatan Keluarga

Untuk dapat menentukan prioritas kesehata dan keperawatan keluarga perlu disusun
skala prioritas sebagai berikut:

Kriteria Nilai Bobot


1. Sifat masalah…………………………………………………………………1
Skala:
Ancaman kesehatan ………………………………………………… 2
Tidak/kurang sehat….………………………………………………. 3
Krisis……………………………………………………………... ... 1

2. Kemungkinan masalah dapat diubah……………………………………….. 2


Skala :
Dengan mudah……………………………………………………… 2
Hanya sebagian…………………………………………………….. 1
Tidak dapat…… ……………………………………………………. 0
3. Potensi masalah……………………………………………………………... 1
Skala:
Tinggi………………………………………………………………. 3
Cukup………………………………………………………………. 2
Rendah……………………………………………………………... 1
4. Menonjolnya masalah…………………………………………………….... 1
Skala:
Masalah berat harus ditangani……………………………………... 2
Masalah yang tidak perlu segera ditangani………………………… 1
Masalah tidak dirasakan…………………………………………… 0

Skoring :

1. Tentukan skor untuk setiap kriteria


2. Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikan dengan bobot
Skor x Bobot

Angka tertinggi

3. Jumlahkan skor untuk semua kriteria


4. skor tertinggi adalah 5, dan semua untuk seluruh bobot

3. Diagnosa Keperawatan

Setelah data dari hasil pengkajian dikelompkkan berdasarka data subjektif dan
data objektif, maka dilakukan perumusan diagnosa keperawatan yang berfokus pada
individu-individu dalam keluarga. Dalam perumusan diagnosa keperawatan kelurga
ini memenuhi unsure-unsur masalah (problem ), penyebab( etiologi) dan tanda dan
gejala ( symtomp)

Diagnosa keperawatan keluarga dapat dibedakan menjadi:

1. Diagnosa aktual
2. Diagnosa resiko tinggi
3. Diagnosa potensial
4. Perencanaan Keperawatan

Rencana tindakan keperawatan keluarga disusun berdasarkan prioritas masalah


keperawatan keluarga dan menetapkan tujuan umum dan tujuan khusus, serta kriteria
dan standar keperawatan kleuarga, mengidentifikasi sumber daya keluarga dan
melakukan intervensi keperawatan kelurga.

5. Implementasi Keperawatan

Perencanaan keperawatan keluarga yang telah disusun sebelumnya dilaksanakan dan


menggunakan sumber daya dan sumber dana yang dimiliki oleh individu –individu
dalam keluarga, keluarga, masyarakat dan pemerintah. Dalam melakukan tindakan –
tindakan keperawatan sebaiknya perawat melakukan kontrak sebelumnya ( waktu,
tempat, topik yang didiskusikan, siapa anggota keluarga yang akan ditemui),
mempersiapkan peralatan / instrument yang dibutuhkan agar perawat dan klien /
keluarga mempunyai persiapan pada saat pelaksanaan kegiatan implementasi.

6. Evaluasi

Tahap evaluasi merupakan tahapan untuk memonitori ada atau tidak peruabahan
ataupun keberhasilan implementasi keperawatan sesuai dengan kriteria/standar yang
telah ditetapkan. Pada tahapan evaluasi perawat melakukan penilaian terhadap
kegiatan yang sudah dilaksanakan dan disusun menggunakan SOAP

S : Subjektif, ungkapan perasaan pasien atau keluhan klien/ keluarga

O: Objektif, keadaan objektif yang dapat diidentifikasi perawat menggunakan


pengamatan

A: Analisa, meruapakan analisa perawat setelah mengetahui respon


objektif/subjektif

P: Perencanaan (lanjutan) identifikasi tindak lanjut yang dilakukan


BAB II
PENGKAJIAN ASKEP

2.1 DATA UMUM


Nama Kepala
: Tn R
Keluarga

Umur : 34 tahun Pekerjaan Kepala Keluarga : Pegawai Swasta

Alamat dan
: Malang Pendidikan Kepala Keluarga: SMA
telephon

Komposisi
: Tipe Keluarga : Keluarga inti
keluarga

Nama Jenis Tanggal Hubungan Pendidikan Pekerjaan


kelamin lahir/umur

1.Tn R L 34 Suami SMA Pegawai Swasta

2.Ny. A P 32 Ny. A SMK Ibu Rumah Tangga

3.An. L P 13 Anak SMP Pelajar

4.An. A P 9 Anak SD Pelajar

Genogram :
2.2 Latar belakang budaya
Keluarga terdiri dari suku jawa, bahasa yang digunakan sehari-hari bahasa
jawa.makanan pantangan tidak boleh memakan seafood karena anak dan suami alergi.
Budaya sehat sakit, jika sakit biasanya cuma di minumin obat diwarung. Jika parah baru
ke dokter. Biasanya jika suami hipertensinya kambuh diobati dengan di buatkan jus
mentimun.
2.3 Identitas Religius
jika suami pulang kerja biasanya berjamaah, biasanya yang jamaah magrib,isyak dan
subuh, kadang di rumah atau ke masjid sama-sama. Ny. A selalu mengikuti pengajian di
kampung sebulan sekali.
2.4 Status Ekonomi
yang bekerja hanya suami, dengan pendapatan sekitar 1,5 juta. Ny. A beranggapan itu
belum cukup untuk mencukupi kebutuhan dan masih memikirkan biaya anak sekolah.
2.5 Aktifitas Rekreasi waktu luang
jika ada waktu luang biasanya sekeluarga hanya kumpul di ruang tamu dan menonton
televisi tetapi biasanya jika libur hari minggu diajak pergi ke tempat nenek. Selain itu
setiap bulan juga ada acara arisan keluarga

Riwayat dan Perkembangan Keluarga

2.6 Tahap perkembangan keluarga saat ini


Keluarga dengan anak usia sekolah :
a) Membantu soasialisasi anak terhadap lingkungan luar rumah, sekolah, dan
lingkungan lebih luas
b) Mempertahankan keintiman pasangan
c) Memenuhi kebutuhan yang meningkat , termasuk biaya kehidupan, dan kesehatan
anggota keluarga.
2.7 Tahap perkembangan yang belum terpenuhi
Memenuhi kebutuhan yang meningkat, termasuk biaya kehidupan,
2.8 Riwayat Keluarga inti
Tn. R mempunyai alergi seafood dan hipertensi, sedangkan Ny. A mempunyai
penyakit gastritis, anak pertama memiliki riwayat gastritis sedangkan anak ke 2 dan ke 3
memiliki alergi seafood juga
2.9 Riwayat keluarga sebelumnya
Ayah dari Ny A memiliki riwayat hemoroid dan Liver dan ibu memiliki riwayat darah
tinggi. Sedangkan Ayah dari Tn R mempunyai pegel linu, sedangkan ibu memiliki
riwayat darah tinggi dan alergi seafood.

Lingkungan

2.10 Karakteristik rumah


Rumah milik dari ibu Ny A yang sekaligus dijadikan kos-kosan, penerangan
cukup baik namun ventilasi masih kurang karena ada beberapa kamar yang tidak
memiliki ventilasi. Lantai keramik, tangga ada, kebersihan baik setiap pagi dan sore
di sapu. Kamar mandi ada 3 dan bersih. Sumber air dari PDAM.
2.11 Karakteristik Lingkungan
Lingkungan dari tempat tinggal klien cukup padat penduduk, rumah-rumah berhimpit
namun tidak telalu bising karena rumah klien berada di gang jadi polusi tidak ada.

STRUKTUR KELUARGA

2.12 Pola Komunikasi


Komunikasi terbuka, jika salah satu anggota keluarga memiliki masalah. Masalah itu
langsung di komunikasikan. Seperti ada masalah di sekolah atau di tempat kerja masing-
masing pasti saling sharing. Begitu juga dengan masalah antar keluarga besar. Dan juga
jika di ruang tamu saling bersenda gurau biasanya suami yang memulai. Jadi semua pada
ketawa-ketawa

2.13 Struktur kekuasaan keluarga


Yang mengambil keputusan dalam segala hal biasanya suami. Dari hal terkecil sampai
besar semua suami.

2.14 Struktur peran


Suami bekerja, Ny. A bersih-bersih rumah dan masak. Sedangkan anaknya sekolah
dan belajar jika sampe rumah. Tetapi hari minggu tugas rumah di bagi kepada suami dan
anak anaknya, Ny. A memasak, anak yang pertama menyapu kadang menyuci, yang
kedua bersih-bersih.
2.15 Struktur nilai
Jika Anak pertamadan kedua ingin pergi Ny.A tidak pernah mengekang atau
melarang mereka keluar, tetapi harus pamit pergi kemana dan sampai jam berapa. Jika
sedang dirumah Jam 21.00 harus tidur semua, lampu dimatikan. Tidak boleh keluar
malam lebih dari jam 21.00.

FUNGSI KELUARGA

2.16 Fungsi afektif


Saling menyayangi satu sama lain. Tetapi Ny.A tidak bisa membagi kasih sayang
dengan adil karena anak terakhir masih kecil, jadi fokus ke anak yang ketiga terlebih
dahulu. Oleh karena itu terkadang anak yang kedua merasa cemburu pada adiknya.
Namun, meskipun begitu kedua orang tua berusaha adil pada anak-anaknya.

2.17 Fungsi sosialisasi


Interaksi di rumah baik, selalu bercanda, biasanya yang memulai Tn A. Dan juga
interaksi dengan lingkungan sekitar baik bisa dibuktikan dengan adanya pengajian, PKK
setiap satu minggu sekali dan ada arisan keluarga satu bulan sekali.

2.18 Fungsi perawatan keluarga


Jika Tn.R kambuh, Ny A selalu memberikan timun yang di jus, jika sampai parah
baru di bawa ke dokter. Ny A juga selalu memilih makanan agar alergi dan hipertensi Tn
R tidak kambuh lagi, dan seluruh anggota keluarga memiliki BPJS.

2.19 Fungsi Reproduksi


Ny. A memakai KB stiril karena Tn R dan NY. A sudah berencana tidak memiliki
anak lagi.

STRESS DAN KOPING KELUARGA

2.20 Kondisi stress dan koping keluarga


Masalah yang dihadapi biasanya masalah ekonomi karena gaji yang tidak mencukupi.
Namun dapat diselesaikan dengan meminjam ke orang tua Ny. A dan terkadang saudara
mau membantu membelikan keperluan sekolah anak-anak Ny. A. dan untuk menambah
penghasilan Tn.R biasanya kerja menjadi supir.
PEMERIKSAAN FISIK

2.21 Pemeriksaan fisik pada anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan
Tanda-tanda Vital :
Nadi : 74
Tekanan Darah : 130/80 mmHg
Mata : Tidak anemis
RR : 20 x/m
Pola Nutrisi
Minum :
Jenis : Pagi Kopi manis, malam kopi susu dan air putih banyak
Frekuensi : Minum air putih banyak karena pekerja keras
Makanan
Jenis : Nasi , lauk ganti-ganti, apabila di tempat kerja dapat ransum sehat
Frekuensi : 3-4 kali dalam sehari
Pola Tidur
Frekuensi : 6 jam malam hari, siang tidak tidur
Keluhan : Tidak ada keluhan tidur terbangun hanya karena anak
Pola Eliminasi
BAK dan BAB tidak ada gangguan
Skoring Prioritas Masalah (Hipertensi)
Kriteria Subkriteria Nilai Bobot Skor
Sifat Msalah Aktual 3 1 1
Resiko Tinggi 2
Potensial 1
Kemungkinan Mudah 2 2 2
masalah untuk Sebagian 1
di ubah Tidak dapat 0
Potensi masalah Tinggi 3 1 2/3
untuk dicegah Cukup 2
Rendah 1
Menonjolnya Segera di atasi 2 1 1
masalah Tidak segera 1
diatasi
Tidak dirasakan 0
adanya masalah
Skor Akhir 4 2/3

Skoring Prioritas Masalah ( Sibling)


Kriteria Subkriteria Nilai Bobot Skor
Sifat Msalah Aktual 3 1 1
Resiko Tinggi 2
Potensial 1
Kemungkinan Mudah 2 2 1
masalah untuk Sebagian 1
di ubah Tidak dapat 0
Potensi masalah Tinggi 3 1 2/3
untuk dicegah Cukup 2
Rendah 1
Menonjolnya Segera di atasi 2 1 1
masalah Tidak segera 1
diatasi
Tidak dirasakan 0
adanya masalah
Skor Akhir 3 2/3

Skoring Prioritas masalah (Kurangnya Ventilasi)


Kriteria Subkriteria Nilai Bobot Skor
Sifat Msalah Aktual 3 1 1
Resiko Tinggi 2
Potensial 1
Kemungkinan Mudah 2 2 0
masalah untuk Sebagian 1
di ubah Tidak dapat 0
Potensi masalah Tinggi 3 1 1/3
untuk dicegah Cukup 2
Rendah 1
Menonjolnya Segera di atasi 2 1 0
masalah Tidak segera 1
diatasi
Tidak dirasakan 0
adanya masalah
Skor Akhir 1 1/3

Anda mungkin juga menyukai