0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
20 tayangan1 halaman
Berdasarkan dokumen tersebut, dapat disimpulkan bahwa:
1. Umur merupakan faktor risiko terjadinya malnutrisi pada lansia dengan nilai OR 1,000001255 dan p<0,01.
2. Faktor seperti jenis kelamin, pendidikan, status sosial ekonomi, dan asuransi kesehatan tidak berhubungan dengan risiko malnutrisi karena nilai OR diatas 1 dan p lebih besar dari 0,05 atau 0,01.
3.
Berdasarkan dokumen tersebut, dapat disimpulkan bahwa:
1. Umur merupakan faktor risiko terjadinya malnutrisi pada lansia dengan nilai OR 1,000001255 dan p<0,01.
2. Faktor seperti jenis kelamin, pendidikan, status sosial ekonomi, dan asuransi kesehatan tidak berhubungan dengan risiko malnutrisi karena nilai OR diatas 1 dan p lebih besar dari 0,05 atau 0,01.
3.
Berdasarkan dokumen tersebut, dapat disimpulkan bahwa:
1. Umur merupakan faktor risiko terjadinya malnutrisi pada lansia dengan nilai OR 1,000001255 dan p<0,01.
2. Faktor seperti jenis kelamin, pendidikan, status sosial ekonomi, dan asuransi kesehatan tidak berhubungan dengan risiko malnutrisi karena nilai OR diatas 1 dan p lebih besar dari 0,05 atau 0,01.
3.
INTERPRETASI tetap lihat OR yang dihubungkan ke CI juga ya
(signifikasi p < 0,01)
(signifikansi p < 0,05) 1. Variabel Umur merupakan faktor risiko terjadinya malnutrasi pada Lansia OR melewati 1 itu 1, 00 diasumsikan bukan 1 tapi kemungkinan 1, 000001255 dan dilihat dari p value < 0,01 2. Variabel SEX, Tingkat Pendidikan, SES , contribution health coverage tidak signifikan menjadi faktor Risiko terhadap terjadinya malnutrisi pada lansia , karena nilai OR melwati angka 1 pada CI habis ngitung OR/RR tetap fokus ngeliat rentang CI dan biasanya didukung oleh p value , ketika signifikan berhubungan untuk memiliki faktor risiko maka p value < 0,01 / p < 0,05 dan OR/RR ada di rentang CI dan pada selang CI tidak melewati 1
Untuk yang CI melewati 1 langsung aja ditarik kesimpulan tidak signifikan menjadi faktor Risiko terhadap terjadinya malnutrisi pada lansia ; bukan faktor risiko 3. Penggunaan gigi palsu pada lansia
- RR= 0,35 1/0,35 2,85
Lansia yang memakai gigi palsu berisiko 2,85 kali lebih besar untuk terkena malnutrisi dibandingkan dengan lansia yang tidak menggunakan gigi palsu - Penggunaan gigi palsu mampu menghambat kejadian malnutrisi sebesar 65% (1- 0,35=0,65 kemudian dipersenkan) dibandingkan lansia yang tidak menggunakan gigi palsu Kesimpulan : Dentures merupakan faktor penghambat terjadinya malnutrisi
4. Low circum ference
- Lansia yang memiliki lingkar betis kecil (< 31) memiliki risiko mengalami malnutrisi sebesar 2,63 kali lebih besar dibandingkan dengan yang memiliki lingkar betis (≥ 31)