SKRIPSI
Oleh :
0711010039/ FE/ IE
FAKULTAS EKONOMI
JAWA TIMUR
2011
Oleh :
RAFI’ATUL MAR’AH
ABSTRAK
xi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB I
PENDAHULUAN
Para ekonom dan politisi dari setiap Negara, sangat mendambakan adanya
(Todaro&Smith,2004:91)
merupakan tantangan bagi Indonesia karena pada saat yang sama juga
sedang dihadapkan pada berbagai situasi ekonomi dalam negeri yang kurang
(Halwani,2005:2)
sempat mencapai 5,3% pada tahun 2007 namun menurun pada tahun 2008
dan 2009 menjadi 3,0% dan -3,5%. Yang disebabkan adanya krisis global
pula terhadap Negara lain juga akan terkena dampak secara tidak langsung.
(Anonim,2010:177)
Pada kurun waktu satu dasawarsa, indonesia telah mengalami dua kali
guncangan krisis, pertama yaitu krisis moneter yang berlanjut pada krisis
ekonomi tahun 1998 dan yang kedua adalah imbas dari krisis finansial di
Amerika Serikat dan menjadi krisis keuangan global tahun 2008. Ketika
perbankan, resolusi pada hutang korporat. Hasil nya hingga pada tahun 2008
Dengan modal itu, keterpurukan ekonomi tidak sampai terjadi lagi ketika
tahun 2008 indonesia juga terkena imbas krisis keuangan global. Sesuai
sebesar 7,81%, tahun 1997 sebesar 4,70%, tahun 1998 terjadi krisis
sebesar 0,79%, tahun 2000 mulai meningkat sebesar 4,92%, tahun 2001
sebesar 3,32%, tahun 2002 meningkat menjadi 3,66%, tahun 2003 menjadi
4,72%, tahun 2004 yaitu 5,03%, 2005 pertumbuhan ekonomi sebesar 5,69%,
dari investasi yang berarti tergantung dari jumlah modal dan tekhnologi
untuk mencukupi kebutuhan barang dan jasa dari sektor lain. Maka banyak
Investasi sektor swasta ini dapat berupa swasta domestik atau swasta
menjadi meningkat. Berdasarkan data BPS, sejak awal 2000 ini PDB
ekonomi nasional sejak tahun 1999 hingga kini lebih didorong oleh
Jika pola pertumbuhan ekonomi terus seperti ini tanpa adanya kontribusi
jangka pendek saja dan yang terjadi secara situasional saja, tetapi seperti hal
Indonesia lebih pada masalah inflasi jangka panjang karena masih terdapat
riil. (Atmadja,2000:2)
pada tahun-tahun setelah terjadi krisis ekonomi tahun 1998 yang mencapai
77,63%. Inflasi pada tahun 2003 sebesar 5,06%, tahun 2004 sebesar 6,40%,
pada tahun 2005 sebesar 17,11% peningkatan ini disebabkan naiknya harga
komunikasi lalu diikuti kenaikan pada sektor bahan makanan dan sektor
makanan jadi. Namun pada tahun 2006 inflasi menurun menjadi 6,60%,
tahun 2007 sebesar 6,59%, dan tahun 2008 sebesar 11,06%. (Anonim,
2008:37)
yang tergabung dalam Uni Eropa merupakan negara yang memiliki nilai
mata uang yang terbesar dalam transaksi di bursa daripada dengan Negara
lain. Ada beberapa hal yang harus diwaspadai dalam menaikkan dan
valuta asing di Negara-negara lain di Asia. Pada tahun 2009 rupiah menurun
level Rp. 9.400 per USD, namun diubah menjadi Rp. 11.000 per USD. Kurs
Rp. 9.400 jelas merupakan wishfull thinking karena rupiah pada level
Sebenarnya bisa saja kurs rupiah menguat pada tahun 2009, namun dengan
syarat terjadinya arus modal yang dalam jumlah besar sehingga cadangan
Indonesia?
Ekonomi Indonesia?
penelitian adalah:
adalah:
1. Bagi Peneliti
pertumbuhan ekonomi.
2. Bagi Mahasiswa
3. Bagi Universitas
perpustakaan.