Anda di halaman 1dari 69

ETIKA PROFESI KEBIDANAN

OLEH
HJ JULIANI, SST,MARS
KONSEP DASAR ETIKA
 Istilah ,,etika “ berasal dari bahasa
yunani kuno . Kata yunani ethos dlm
bentuk tunggal mempunyai arti
kebiasaan – kebiasaan tingkah laku
manusia ;
adat,akhlak,watak,perasaan,sikap dan
cara berfikir.Dalam bentuk jamak ta etha
mempunyai arti adat berfikir .Menurut
filsuf yunani aristoteles,istilah etika
sudah dipakai untuk menunjukkan
filsafat moral.sihingga berdasarkan asal
usul kata ,maka etika berarti ilmu ttg apa
yg biasa dilakukan atau ilmu ttg adat
kebiasaan .
Menurut kamus bahasa
Indonesia(Poerwadarminta
1953)
 Etika artinya ilmu pengetahuan ttg
azas –azas akhlak (moral ) .
 Menurut kamus besar bahasa
Indonesia (depdikbud,1988)
etika mengandung arti ;
1) ilmu ttg apa yg baik dan apa yg
buruk ttg
hak dan kewajiban moral.
2)Kumpulan azas atau nilai
yg berkenaan dgn akhlak.
3)Nilai mengenai benar dan
salah yg dianut suatu
golongan atau masyarakat .
MORAL
 Moral adalah nilai-nilai dan norma yang
menjadi pegangan bagi seseorang atau
suatu kelompok dalam mengatur
tingkahlakunya .
 Moral juga berarti mengenai apa yg
dianggap baik atau buruk di masy dlm
suatu kurun waktu tertentu sesuai
perkembangan atau perubahan norma
atau nilai .
ADA BEBERAPA PENGERTIAN
TTG,NILAI YAITU
 Nilai adalah sesuatu yang berharga,
kenyakinan yg berpegang sedemikian
rupa oleh seseorang sesuai dgn
tuntutan hati nuraninya (pengertian
secara umum )
 Nilai adalah seperangkat kenyakinan
dan sikap-sikap pribadi seseorang ttg
kebenaran,keindahan,dan penghargaan
dari suatu pemikiran,objek,atau prilaku
yg berorientasi pd tindakan dan
pemberian arah serta makna pd
kehidupan seseorang (simon 1973)
 Nilai adalah kenyakinan seseorang
ttg sesuatu yg
berharga,kebenaran,atau
keinginan mengenai ide-
ide,objek,atau prilaku khusus.
Dari pengertian diatas menunjukkan bahwa
nilai-nilai tersebut bersifat pribadi
Nilai-nilai mempunyai suatu ciri
yaitu:
 Nilai-nilai membentuk dasar perilaku
seseorang .
 Nilai-nilai nyata dari seseorang
diperlihatkan melalui pola perilku yg
konsisten .
 Nilai-nilai menjadi kontrol internal
bagi perilaku seseorang .
 Nilai-nilai merupakan komponen
intelektual dan emosional dari
seseorang yg secara intelektual
diyakinkan ttg suatu nilai serta
memegang teguh dan
mempertahankannya.
6
Nilai-nilai yg sesuai dgn
kode etik profesi,antara
lain adalah
 Menghargai martabat individu tanpa
prasangka.
 Melindungi seseorang dlm hal privasi .
 Bertanggung jawab untuk segala
tindakannya
Nilai-nilai yang sangat
diperlukan oleh bidan
 Kejujuran
 Lemah lembut
 Ketepatan setiap tindakan
 Menghargai orang lain
Bertens merumuskan arti
kata etika sebagai berikut :
 Kata etika bisa dipakai dlm arti nilai-
nilai dan norma – norma moral yg
menjadi pegangan bagi seseorang atau
suatu kelompok dlm mengatur tingkah
lakunya ,arti ini bisa dirumuskan
sebagai sistem nilai . Sistem nilai bisa
berfungsi dalam hidup manusia
perorangan maupun pd taraf sosial.
 Etika berarti kumpulan azas atau
nilai moral .yg dimaksud disini
adalah kode etik .
 Etika mempunyai arti ilmu ttg apa yg
baik atau buruk .
Moral adalah nilai –nilai dan
norma yg menjadi pegangan
bagi
seseorang atau suatu kelompok dlm mengatur
tingkah lakunya.Moral juga berarti mengenai
apa yg dianggap baik atau buruk dimasy dlm
suatu kurun waktu tertentu sesuai
perkembangan atau perubahan norma dan
nilai .
Kode etik adalah norma-norma yg harus
diindahkan oleh setiap profesi didlm melaksakan
tugas profesinya dan didlm
hidup dimasy.
Hukum berhubungan erat dgn
moral .
Hukum membutuhkan moraL. Hukum
tidak mempunyai arti, kalau tdk dijiwai
oleh moralitas. Sebaliknya moral juga
berhubungan erat dengan hukum .Moral
hanya sebatas hal yg abstrak saja tanpa
adanya hukum .
Contoh bahwa mencuri itu adalah
moral yg tdk baik , supaya prinsip etis
ini berakar di masy maka hrs diatur
dgn hukum.
Etika dlm pelayanan
kebidanan merupakan issu
utama diberbagai
tempat, dimana sering terjadi karena
kurang pemahaman para praktesi
pelayanan kebidanan terhadap etika .

Pelayanan kebidanan adalah proses


dari berbagai dimensi .Hal tersebut
membutuhkan bidan yg mampu
menyatu dgn keluarganya. Bidan harus
berpartisipasi dlm memberikan
pelayanan kepada ibu sejak konseling
pra konsepsi ,screening antenatal
,pelayanan intra partum ,perawatan
intensive pd neonatal, dan pengakhiran
kehamilan .
Menurut kamus bahasa
Indonesia (poerwadarminta ,
1953)
Etika artinya ilmu pengetahuan ttg azas
akhlak (moral) .

Menurut kamus besar bahasa Indonesia


(Depdikbud,1988)
etika mengandung arti :
1) Ilmu ttg apa yg baik dan apa yg
buruk ttg hak dan kewajiban moral
.
2) Kumpulan azas atau nilai yg
berkenaan dgn akhlak .
3) Nilai mengenai benar dan salah
yg dianut suatu golongan atau
masyarakat .
Istilah etika “berasal dari
bahasa
Yunani kuno .
Kata Yunani ,,ethos “ dalam bentuk
tunggal mempunyai
arti kebiasaan –kebiasaan tingkah
laku manusia ;adat ;akhlak
;watak;perasaan ;sikap ;dan cara
berfikir .
Dalam bentuk jamak ta etha
mempunyai arti adat kebiasaan.
Menurut filsuf Yunani Aristoteles , istilah
etika sudah dipakai untuk
menunjukkan filsafat moral .sehingga
berdasarkan asal usul kata , maka
etika berarti ; ilmu ttg apa yg biasa
dilakukan atau ilmu ttg adat kebiasaan
Bidan sebagai praktisi
pelayanan hrs menjaga
perkembangan
Praktek berdasarkan evidence
based.Sehingga disini berbagai
dimensi etik dan bagaimana
pendekatan ttg etika merupakan hal
yg penting untuk digali dan dipahami
.
Moralitas adalah sifat moral atau
seluruh azas dan nilai yg menyangkut
baik dan buruk .
Kaitan antara etika dan moralitas
adalah bahwa etika merupakan ilmu yg
mempelajari ttg tingkah laku moral atau
ilmu yg membahas ttg moralitas.
Etika adalah penerapan dari
proses dan teori filsafat moral
pada situasi nyata.
Kode etik bidan Indonesia
terdiri atas 7 bab yg dibedakan
atas 7bgn
1.Kewajiban bidan terhadap klien dan
masy (6 butir).
2.Kewajiban bidan terhadap tugasnya (3
butir)
3.Kewajiban bidan terhadap sejawat dan
tenaga kes lainnya (2 butir)
4.Kewajiban bidan terhadap profesinya (3
butir)
5.Kewajiban bidan terhadap diri sendiri
(2 butir)
6.Kewajiban bidan terhadap
pemerintah , nusa bangsa dan tanah
air (2 butir)
7.Penutup (1 butir)
KEWAJIBAN TERHADAP KLIEN DAN
MASYARAKAT (bagian 1)
 Setiap bidan senantiasa menjunjung
tinggi,menghayati dan mengamalkan sumpah
jabatannya dlm melaksanakan tugas
pengabdiannya.
 Setiap bidan dlm menjalankan tugas profesinya
menjunjung tinggi harkat dan martabat
kemanusiaan yg utuh dan memelihara citra bidan.
 Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya
senantiasa berpedoman pd peran,tugas dan
tanggung jawab sesuai dgn kebutuhan klien,
keluarga dan masyarakat.
 Setiap bidan dlm menjalankan tugasnya
mendahulukan kepentingan klien,menghormati
hak klien dan menghormati nilai-nilai yg berlaku
di masyarakat.
 Setiap bidan dalam menjalankan tugas senantiasa
mendahulukan kepentingan klien,keluarga dan
masyarakat dgn identitas yg sama sesuai dgn
kebutuhan berdasarkan kemampuan yg di
milikinya.
 Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana
yg serasi dlm hubungan pelaksanaan
tugasnya,dgn mendorong partisipasi
masyarakat utk meningkatkan derajat
kesehatannya secara optimal.
KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP
SEJAWAT DaN TENAGA KES LAINnya
(bagian 3)
 Setiap bidan hrs menjalin hub yg baik
dengan teman sejawatnya untuk
menciptakan suasana kerja yg serasi.
 Setiap bidan dalam melaksanakan
tugasnya hrs saling menghormati baik
terhadap sejawatnya maupun tenaga
kesehatan lainnya .
KEWAJIBAN BIDAN
TERHADAP PROFESINYA
(BAGIAN 4)
 Setiap bidan hrs menjaga nama baik
dan menjunjung tinggi citra profesinya
dgn menampilkan kepribadian yg tinggi
dan memberikan pelayanan yg bermutu
kepada masy.
 Setiap bidan harus senantiasa
mengembangkan diri dan
meningkatkan kemampuan profesinya
sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan tehnologi
 Setiap bidan senantiasa berperan
serta dlm kegitan penelitian dan
kegiatan sejenisnya yg dpt
meningkatkan mutu dan citra
profesinya.
KEWAJIBAN TERHADAP
TUGASNYA (bagian 2)
 Setiap bidan senantiasa memberikan
pelayanan paripurna kepada klien
,keluargadan masy sasuai dgn kemampuan
profesi yg dimilikinya berdasarkan kebutuhan
klien , keluarga dan masy .
 Setiap bidanberhak membarikan
pertolongan dan mempunyai kewenangan
dlm mengambil keputusan dlm tugasnya
termasuk keputusan mengadakan konsultasi
danatau rujukan .
 Setiap bidan hrs menjamin kerahasiaan
keterangan yg dpt dan atau dipercayakan
kepadanya , kecuali bila diminta oleh
pengadilan atau diperlukan sehubungan
dengan kepentingan klien.
KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP
DIRI SENDIRI (bagian 5 )
 Setiap bidan hrs memelihara kesnya agar
dapat melaksanakan tugas profesinya
dengan baik .
 Setiap bidan seyogyanya berusaha untuk
meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilan sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan
tehnologi .
Kewajiban bidan terhadap
pemarintah nusa,bangsa,dan
tanah air .(bagian 6)
 Setiap bidan dlm menjalankan
tugasnya,senantiasa melaksanakan
ketentuan-ketentuan pemerintah dlm
bidan kesehatan khususnya dlm
pelayanan KIA/KB dan kesehatan
keluarga.
 Setiap bidan melalui profesinya
berpartisipasi dan menyumbangkan
pemikirannya kepada pemerintah utk
meningkatkan mutu jangkauan
pelayanan kesehatan terutama
pelayanan KIA/KB dan kesehatan
keluarga.
PENUTUP (bagian 7)
Setiap bidan dalam melaksanakan
tugasnya sehari-hari senantiasa
menghayati dan mengamalkan kode
etik bidan Indonesia.
Perilaku etis profesional
 Bidan hrs memiliki komitmen yg tinggi utk
memberikan asuhan kebidanan yg
berkualitas berdasarkan standar perilaku
yg etis dlm praktik asuhan kebidanan
.Pengetahuan ttg perilaku etis dimulai dari
pendidikan bidan dan berlanjut pd forum
atau kegiatan ilmiah baik formal atau non
formal dgn teman , sejawat , profesi lain
maupun masy .
Pengertian perilaku etis
adalah
Bila bidan menampilkan perilaku
pengambilan keputusan yg etis dlm
membantu memecahkan masalah klien.
Dalam membantu pemecahan masalah ini
bidan menggunakan dua pendekatan
dalam asuhan kebidanan , yaitu
1. Pendekatan berdasarkan prinsip
2. Pendekatan berdasarkan asuhan atau
pelayanan .
Pendekatan berdasarkan
prinsif
Pendekatan berdasarkan prinsip sering di
lakukan dlm etika kedokteran atau kes
utk menawarkan bimbingan tindakan
khusus.

Menurut beauchamp childress,menyatakan


ada 4 pendekatan prinsip dlm etika kes.
Meliputi;
• Tindakan sebaiknya mengarah sebagai
penghargaan terhadap kapasitas otonomi
• setiap org
• Menghindari berbuat suatu kes
D ngan murah hati memberi sesuatu yg
e bermanfaat dgn segala konsekuensinya
• Keadilan menjelaskan tentang
manfaat dan resiko yg di hadapi.
Pendekatan berdasarkan
asuhan
Bidan memandang care atau asuhan
sebagai dasar dan kewajiban
moral.Hubungan bidan dgn pasien
merupakan pusat pendekatan
berdasarkan asuhan,dimana memberi
perhatian khusus kepaada pasien.
Perspektif asuhan memberi arah dgn cara
bagaimana bidan
dpt berbagi waktu utk duduk bersama
dgn pasien atau sejawat,merupakan
suatu kebahagiaan bila di dasari etika.
Perspektif asuhan meliputi;
 Berpusat pd hubungan interpersonal
dlm asuhan;
 Meningkatkan penghormatan dan
penghargaan terhadap martabat klien
atau ibu sebagai manusia
 Mau mendengarkan dan mengelola
saran-saran dr org lain sebagai dasar
yg mengarah pd tanggung jawab
professional
 Mengigat kembali arti tanggung jawab
moral yg meliputi kebajikan seperti
kebaikan,kepedulian,empati,perasaan
kasih sayang,menerima
kenyataan(Taylor,1993)
HAK DAN KEWAJIBAN BIDAN

 Hak bidan
 Bidan berhak mendapat perlindungan hukum
dlm melaksanakan tugas sesuai dgn
profesinya
 Bidan berhak untuk bekerja sesuai dgn
standar profesi pd setiap tingkat / jenjang
pelayanan kesehatan.
 Bidan berhak menolak keinginan pasien /
klien dan keluarga yg bertentangan dgn
peraturan perundangan,dan kode etik
profesi
 Bidan berhak atas privasi / kedirian dan
menuntut apabila nama baiknya dicemarkan
baik oleh pasien,keluarga maupun profesi
lain .
HAK DAN KEWAJIBAN BIDAN
 Bidan berhak atas kesempatan untuk
meningkatkan diri baik melalui pendidikan
maupun pelatihan .
 Bidan berhak atas kesempatan untuk
meningkatkan jenjang karer dan jabatan
yang sesuai .
 Bidan berhak mendapat kompensasi dan
kesejahteraan yang sesuai .
KEWAJIBAN BIDAN
a.Bidan wajib mematuhi peraturan
rumah sakit sesuai dgn hubungan
hukum antara bidan tersebut dgn
rumah sakit bersalin dan sarana
pelayanan dimana ia bekerja .
b.Bidan wajib memberikan pelayanan
asuhan kebidanan sesuai dgn standar
profesi dgn menghormati hak-hak
pasien.
c.Bidan wajib merujuk pasien dgn
penyulit kepala dokter yg mempunyai
kemampuan dan keahlian sesuai dgn
kebutuhan pasien .
KEWAJIBAN BIDAN
d.Bidan wajib memberi kesempaatan kepada
pasien utk di dampingi oleh suami atau
keluarga.
e.Bidan wajib memberi kesempatan pd
pasien utk menjalankan ibadah sesuai dgn
keyakinannya.
f.Bidan wajib merahasiakan segala sesuatu yg
di ketahui nya tentang seorang pasien.
g.Bidan wajib memberi informasi yg akurat
tentang tindakan yg akan di lakukan serta
resiko yg mungkin dpt timbul.
h.Bidan wajib meminta persetujuan
tertulis(informed consent)atas tindakan yg
akan di lakukan.
KEWAJIBAN BIDAN
i.Bidan wajib mendokumentasikan
asuhan kebidananyg di berikan.
j.Bidan wajib mengikuti perkembangan
iptek dan menambah ilmu
pengetahuannya melalui pendidikan
formal atau non formal.
k.Bidan wajib bekerja sama dgn profesi lain
dan pihak yg terkait secara timbal balik dlm
memberikan asuhan kebidanan.
ASFEK LEGAL DAN LEGALISASI DALAM
PELAYANAN KEBIDANAN.

UU No 23 thn 1992 ttg kes


1.Tujuan dari pembangunan kes adalah
meningkatkan kesadaran , kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap warga
negara indonesia melalui upaya promotif,
preventif , kuratif dan rehabilitatif sebagai upaya
peningkatan sumber daya manusia yg
berkualitas .

2.Bidan erat hubungan nya dgn penyiapan


SDM.karena pelayanan bidan meliputi kes wanita
selama kurun kes reproduksi wanita , sejak remaja
, masa calon pengantin , masa hamil ,masa
persalinan ,masa nifas periode interval ,masa
klimakterium dan menopause serta memantau
tumbuh kembang balita serta anak prasekolah .
3 Visi pembangunan kes indonesia sehat 2010
adalah derajat kes yg optimal dengan strategi
:Paradigma sehat,profesionalisme ,JPKM, dan
desentralisasi .
OTONOMI BIDAN DALAM
PELAYANAN KEBIDANAN
 Akuntabilitas bidan dlm praktik
kebidanan merupakan suatu hal yg
penting dan dituntut dari suatu profesi ,
terutama profesi yg berhubungan dgn
keselamatan jiwa manusia , adalah
pertanggung jawaban dan tanggung
gugat atas semua tindakan yg
dilakukannya.
 Akuntabilitas diperkuat dgn satu
landasan hukum yg mengatur batas-
batas wewenang profesi yg
bersangkutan
.
Praktek kebidanan merupakan inti dari
berbagai kegiatan bidan dlm
penyelenggaraan upaya kes yg hrs terus
ditingkatkan mutunya melalui:
 Pendidikan dan pelatihan berkelanjutan .
 Pengembangan ilmu dan tehnologi dlm
kebidanan .
 Akreditasi
 Sertifikasi
 Registrasi
 Uji kompetensi
 lisensi
Beberapa dasar dlm
otonomi pelayanan keb
antara lain sbb:
1. Kepmenkes 900
/Menkes/SK/VII/2002 ttg
registrasi dan praktik bidan .
2. Standar pelayanan kebidanan.
3. UU kes No 23 thn 1992 ttg kes .
4. PP No 32 thn 1996 ttg tenaga kes .
5.Kepmenkes 1277/Menkes/sk/XI/2001
ttg organisasi dan tata kerja depkes
6.UU No 22 / 1999 ttg otonomi daerah
7.UU No 13 thn 2003 ttg
ketenagakerjaan
8.UU ttg aborsi ,adopsi, bayi tabung
transplantasi .
Peran legislasi adalah :
1. Menjamin perlindungan pada
masyarakat pengguna jasa profesi dan
profesi sendiri .
2. legislasi sangat berperan dalam
pemberian pelayanan profesional .
Bidan dikatakan profesioanal ,memenuhi
beberapa kreteria sbb:
1. Mandiri
2. Peningkatan Kompetesi
3. Pratek berdasarkan evidence based
4. Penggunaan berbagai informasi
 Legislasi adalah proses pembuatan
undang-undang atau penyempurnaan
perangkap hukum yang sudah ada
melalui serangkaian kegiatan Sertifikasi,
Registrasi dan Lisensi.
 Tujuan Legislasi adalah
memberikan pelindungan kepada
Masyarakat terhadap pelayanan
yang telah diberikan.
 Bentuk perlindungan tersebut
adalah :
1. Mempertahankan kualitas pelayanan
2. Memberikan kewenangan
3. Menjamin perlindungan hukum
4. Meningkatkan profesionalisme
 Sertifikasi adalah dokumen penguasaan
kompetensi tertentu melalui kegiatan
pendidikan formal maupun non formal. Lembaga
pendidikan non formal misalnya organisasi
profesi, Rumah Sakit, LSM bidang kesehatan
yang akreditasinya ditentukan oleh profesi.
Bentuk sertifikasi dari pendidikan formal adalah
ijasah diperoleh melalui ujian Nasional.
Sertifikasi menunjukkan penguasaan kompetensi
tertentu. Sedang sertifikasi dari lembaga non
formal adalah berupa sertifikat yang
terakreditasi sesuai standar Nasional.

 Registrasi adalah sebuah proses dimana


seorang tenaga profesi harus mendaftarkan
dirinya pada suatu badan tertentu secara
periodic guna mendapatkan kewenangan dan
hak untuk melakukan tindakan profesionalnya
setelah memenuhi syarat-syarat tertentu yang
ditetapkan oleh badan tersebut.

 Lisensi adalah proses administrasi yang


dilakukan oleh pemerintah atau yang
berwenang berupa surat ijin praktik yang
diberikan kepada tenaga profesi yang telah
teregistrasi untuk pelayanan mandiri.

Anda mungkin juga menyukai