Anda di halaman 1dari 2

Hubungan Peranan Audit Operasional dalam Menunjang Efektivitas Sistem

Pengendalian Intern Penjualan

Peranan audit operasional dalam menunjang sistem pengendalian intern penjualan

adalah audit operasional dapat mengetahui efektivitas dan efisiensi akan suatu sistem

pengendalian intern pada fungsi penjualan dari suatu perusahaan. Tujuan dari audit

operasional itu sendiri adalah untuk memberikan penilaian terhadap efisiensi dan efektivitas

serta keekonomisan dari suatu bagian operasional perusahaan yang merupakan akibat yang

diharapkan dari sistem pengendalian intern yang baik.

Hubungan ini juga dapat dilihat dari pernyataan Abdul Halim (2003:198) mengenai

beberapa konsep dasar dari Sistem Pengendalian Intern, yaitu :

”Sistem Pengendalian Intern diharapkan dapat mencapai tujuan audit, baik


audit keuangan, audit operasional maupun audit kepatuhan serta Sistem
Pengendalian Intern tidak dimaksudkan untuk memberikan jaminan yang
mutlak dimana setiap Sistem Pengendalian Intern pasti mempunyai
kelemahan”.
Peranan audit menurut Sukrisno Agoes (2004:175) adalah sebagai berikut :

”Pendekatan audit yang biasa dilakukan dalam suatu manajemen audit adalah
menilai efisiensi, efektivitas dan keekonomisan dari masing-masing fungsi yang
terdapat dalam perusahaan. Misalnya fungsi penjualan dan pemasaran, fungsi
produksi, fungsi pergudangan dan distribusi, fungsi sumber daya manusia,
fungsi akuntansi dan fungsi keuangan”.
Dengan demikian audit profesional dapat menunjang kelancaran dari suatu sistem

pengendalian intern penjualan agar sistem tersebut dapat berjalan sesuai dengan apa yang

diharapkan oleh suatu perusahaan dan perusahaan tersebut dapat menjalankan operasinya

dengan efektif dan efisien.

Disamping audit operasional yang memiliki hubungan dengan sistem pengendalian

intern, sistem informasi akuntansi juga memiliki hubungan dengan sistem pengendalian

intern sebagaimana La Midjan dan Azhar Susanto mengatakan tentang tujuan sistem

informasi akuntansi sebagai berikut :

1. Untuk meningkatkan informasi


Yaitu informasi yang tepat waktu, tepat guna dan terpercaya. Dengan kata lain
system informasi harus dengan cepat dan tepat.
2. Untuk meningkatkan pengendalian intern
Yaitu metoda pengendalian yang diperlukan agar dapat mengamankan kekayaan
perusahaan, ini berarti bahwa system informasi akuntansi yang disusun harus
dapat juga mendukung pengendalian intern.
3. Harus dapat menekan biaya – biaya tata usaha
Ini berarti dipihak lain biaya tata usaha untuk menerapkan system informasi
akuntansi (biaya tata usaha berupa tenaga, alat tulis, dan kertas) harus seefisien
dan semurah mungkin.
(La Midjan dan Azhar Susanto, 1999)

Anda mungkin juga menyukai