Penyajian Data Informasi Kementerian Pemuda Dan Olahraga Tahun 2009 PDF
Penyajian Data Informasi Kementerian Pemuda Dan Olahraga Tahun 2009 PDF
Tahun 2009
Penyajian Data Informasi
Kementerian Pemuda dan Olahraga
Tahun 2009
ISBN: 978-979-1278-21-8
Ukuran Buku: 15,7 cm x 24 cm
Jumlah Halaman: 135 + xiii
Penyusun:
Tim Penyusun
Editor:
Tim Penyusun
Gambar Kulit:
Tim Penyusun
Diterbitkan oleh:
Biro Perencanaan
Sekretariat Kementerian Pemuda dan Olahraga
i
PENYAJIAN DATA INFORMASI
KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
TAHUN 2009
ISBN: 978-979-1278-21-8
Ukuran Buku: 15,7 cm x 24 cm
Jumlah Halaman: 135 + xiii
Penanggung Jawab
Deddy Kusdinar
Ketua
Thobias Tubulau
Tim Penyusun
Ahmad Musawir
Nurhasanah
Jeffery V. Palar
Asmiaty Sy
Yordania
Kunto Widyatmoko
Rio Wilarso
Fanny R. Saputra
Silmiyanti Zurlen
Ali Rajabiy
Achmad Syauqi
Diterbitkan oleh:
Biro Perencanaan
Sekretariat Kementerian Pemuda dan Olahraga
ii
SAMBUTAN
SEKRETARIS KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
REPUBLIK INDONESIA
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam, karena
hanya atas limpahan kasih dan sayang-Nya, kita masih diberi
kesempatan untuk berkarya, berbakti, mengabdi dan berbuat terbaik
bagi nusa dan bangsa.
iii
lingkup Kementerian Pemuda dan Olahraga dan Dinas Pemuda dan
Olahraga/Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga se-Indonesia.
iv
KATA PENGANTAR
Sumber data dan informasi yang digunakan dalam publikasi ini berasal
dari berbagai sumber antara lain: Survei Sosial Ekonomi Nasional
(Susenas) Panel Maret 2005 dan Susenas Panel Maret 2008, Susenas
Kor Juli 2008, Sensus Potensi Desa (PODES) 2005 dan PODES 2008,
dan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 2008. Ketiga sumber
data tersebut berasal dari kegiatan survei/sensus yang diselenggarakan
Badan Pusat Statistik (BPS). Selain ketiga sumber data tersebut, dalam
publikasi ini menggunakan pula data yang bersumber dari Komite
Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Kementerian Pemuda dan
Olahraga khususnya mengenai pencapaian prestasi olahraga dan
Sarjana Penggerak Pembangunan di Perdesaan.
v
Publikasi ini merupakan publikasi tahunan Kementerian Pemuda dan
Olahraga. Kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam
penyusunan publikasi ini, disampaikan penghargaan dan terima kasih
yang sebesar-besarnya. Semoga publikasi ini bermanfaat. Kritik dan
saran sangat kami harapkan guna penyempurnaan di masa mendatang.
Tim Penyusun
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Sambutan............................................................................................. iii
Kata Pengantar ................................................................................... v
Daftar Isi .............................................................................................. vii
Daftar Tabel ......................................................................................... ix
Daftar Gambar ..................................................................................... xi
Daftar Lampiran ................................................................................... xii
vii
Bab 8 Permasalahan dan Kriminalitas Pemuda .................................. 64
8.1 Pemuda sebagai Pelaku Kecelakaan Lalu Lintas ............. 67
8.2 Pemuda sebagai Pelanggar Lalu Lintas ............................ 69
8.3 Kenakalan Remaja ............................................................ 72
8.4 Pelaku Kriminalitas Anak dan Remaja .............................. 73
Bab 9 Pemuda dan Pengentasan Kemiskinan .................................... 76
9.1 Karakteristik Sosial Demografi Rumah Tangga Miskin
dan Rumah Tangga Tidak Miskin ...................................... 77
9.1.1 Rata-rata Jumlah Anggota Rumah Tangga ............ 77
9.1.2 Wanita/Pemudi Sebagai Kepala Rumah Tangga ... 79
9.1.3 Rata-rata Umur Kepala Rumah Tangga Miskin ...... 80
9.1.4 Rata-rata Lama Bersekolah Kepala Rumah
Tangga ................................................................... 80
9.1.5 Distribusi Rumah Tangga Miskin, Tidak Miskin,
Head Count Index Menurut Jenis Kelamin
KepalaRumah Tangga ........................................... 81
9.2 Distribusi Rumah Tangga Miskin menurut Jenis
Kelamin Pemuda dan Provinsi ......................................... 82
9.3 Distribusi Rumah Tangga Miskin menurut Tingkat
Pendidikan Pemuda dan Provinsi ..................................... 84
9.4 Distribusi Rumah Tangga Miskin menurut Lapangan
Pekerjaan, Status/Kedudukan Dalam Pekerjaan
Utama Pemuda dan Provinsi ............................................ 86
9.5 Peran Pemuda dalam Program Penanggulangan
Kemiskinan ........................................................................ 88
9.5.1 Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
(PNPM) Mandiri ....................................................... 90
9.5.2 Program Penanggulangan Kemiskinan
Perkotaan (P2KP) ................................................... 92
Bab 10 Proyeksi Pemuda ..................................................................... 94
10.1 Metode Proyeksi .............................................................. 94
10.2 Hasil Proyeksi .................................................................. 95
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Persentase Pemuda menurut Status Perkawinan, Daerah
Tempat Tinggal, dan Jenis Kelamin, Tahun 2008 ............... 15
Tabel 2.2 Persentase Pemuda Perempuan Pernah Kawin menurut
Partisipasi dalam Keluarga Berencana dan Daerah
Tempat Tinggal, Tahun 2008 .............................................. 17
Tabel 3.1 Persentase Pemuda menurut Partisipasi Sekolah
dan Jenis Kelamin, Tahun 2008 ........................................... 20
Tabel 3.2 Angka Buta Aksara Pemuda menurut Daerah
Tempat Tinggal dan Jenis Kelamin,Tahun 2008 .................. 24
Tabel 4.1 Angka Kesakitan Pemuda menurut Jenis Kelamin
dan Pulau/Kepulauan, Tahun 2008 ..................................... 28
Tabel 4.2 Persentase Pemuda yang Sakit menurut Jenis Keluhan
Kesehatan dan Jenis Kelamin,Tahun 2008 ........................ 29
Tabel 6.1 Jumlah Tenaga Olahraga yang Dilatih menurut
Jenisnya Tahun 2006-2009 .................................................. 44
Tabel 6.2 Rekapitulasi Pengembangan Kader Kewirausahaan
Pemuda, Tahun 2005-2009 .................................................. 47
Tabel 7.1 Perolehan Medali Kejuaraan Asian Youth Games 2009 ...... 50
Tabel 7.2 Perolehan Medali APSSO III 2009 ....................................... 52
Tabel 7.3 Perolehan Medali dalam Pekan Olahraga Pelajar
Nasional menurut Provinsi, Tahun 2009 .............................. 53
Tabel 7.4 Perolehan Medali Cabang Eksibisi dalam Pekan
Olahraga Pelajar Nasional menurut Provinsi,
Tahun 2009 ........................................................................... 54
Tabel 7.5 Siswa Terbaik OSN 2009 Tingkat SMA ............................... 61
Tabel 7.6 Jumlah Rumah Yang Diberikan Sebagai Hadiah Kepada
Olahragawan Berprestasi, Tahun 2007-2008 ...................... 62
Tabel 8.1 Profesi Pelaku Kecelakaan Lalu Lintas menurut
Provinsi, Tahun 2008 .......................................................... 68
Tabel 8.2 Profesi Pelaku Pelanggaran Lalu Lintas menurut
Provinsi, Tahun 2008 .......................................................... 71
Tabel 8.3 Persentase Peristiwa Penting Gangguan Kamtibmas
(PPGK) Khusus, Tahun 2008 ............................................... 72
Tabel 8.4 Komposisi Orang Yang Terlibat Perkara Pidana,
Tahun 2008 ......................................................................... 73
ix
Tabel 9.1 Karakteristik Sosial Demografi Rumah Tangga Miskin dan
Rumah Tangga Tidak Miskin menurut Daerah,
Tahun 2008 ......................................................................... 78
Tabel 9.2 Persentase Rumah Tangga Miskin, Tidak Miskin,
Head Count Index, menurut Jenis Kelamin
Kepala Rumah Tangga, Tahun 2008 ................................... 82
Tabel 9.3 Persentase Pemuda Rumah Tangga Miskin
menurut Jenis Kelamin Kepala Rumah Tangga dan
Provinsi, Tahun 2008 .......................................................... 83
Tabel 9.4 Distribusi Persentase Pemuda sebagai Kepala Rumah
Tangga Miskin menurut Provinsi dan Pendidikan,
Tahun 2008 ......................................................................... 85
Tabel 9.5 Persentase Pemuda sebagai Kepala Rumah Tangga
Miskin menurut Provinsi dan Lapangan Pekerjaan,
Tahun 2008 ......................................................................... 87
Tabel 9.6 Persentase Pemuda sebagai Kepala Rumah Tangga
Miskin menurut Provinsi dan Status Pekerjaan,
Tahun 2008 ......................................................................... 89
Tabel 10.1 Perbandingan Jumlah Pemuda Tahun 2005 dan
Proyeksi Pemuda Tahun 2010 dan 2015 .......................... 96
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Persentase Pemuda menurut Pulau,Tahun 2008 .......... 11
Gambar 3.1 Partisipasi Sekolah Pemuda menurut Daerah
Tempat Tinggal, Tahun 2008 ......................................... 21
Gambar 3.2 Persentase Pemuda menurut Pendidikan Tertinggi
yang Ditamatkan, Tahun 2008 ......................................... 22
Gambar 4.1 Angka Kesakitan Pemuda menurut Daerah
dan Jenis Kelamin, Tahun 2008....................................... 28
Gambar 5.1 Diagram Ketenagakerjaan,Tahun 2008 .......................... 32
Gambar 5.2 Komposisi Ketenagakerjaan Pemuda, Agustus 2008 ..... 32
Gambar 5.3 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Pemuda menurut
Jenis Kelamin, Tahun 2007-2008 .................................... 33
Gambar 5.4 Tingkat Pengangguran Terbuka Pemuda menurut
Jenis Kelamin,Tahun 2007-2008 ..................................... 35
Gambar 6.1 Jumlah SP-3 menurut Angkatan ..................................... 42
Gambar 8.1 Persentase Profesi Pelaku Kecelakaan Lalu Lintas,
Tahun 2008 ...................................................................... 67
Gambar 8.2 Persentase Profesi Pelanggar Lalu Lintas,
Tahun 2008 ...................................................................... 70
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Jumlah dan Rasio Pemuda menurut Provinsi dan
Jenis Kelamin, Tahun 2008 ........................................... 101
Lampiran 2 Jumlah Pemuda dan Kepadatan Pemuda menurut
Provinsi, Tahun 2008 ..................................................... 102
Lampiran 3 Partisipasi Pemuda dalam Keluarga Berencana
menurut Provinsi dan Daerah, Tahun 2008 .................. 103
Lampiran 4 Persentase Pemuda menurut Provinsi dan
Partisipasi Sekolah, Tahun 2008 ................................... 105
Lampiran 5 Persentase Pemuda menurut Provinsi, Tingkat
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, dan
Jenis Kelamin, Tahun 2008 ........................................... 106
Lampiran 6 Persentase Pemuda menurut Ketidakmampuan
Baca-Tulis dan Provinsi, Tahun 2008 ............................ 108
Lampiran 7 Angka Kesakitan Pemuda menurut Provinsi,
Daerah dan Jenis Kelamin, Tahun 2008 ........................ 109
Lampiran 8 Angka Kesakitan Pemuda menurut Provinsi dan
Daerah, Tahun 2008 ....................................................... 110
Lampiran 9 Persentase Pemuda yang Sakit menurut Jenis
Keluhan Kesehatan dan Provinsi, Tahun 2008 ............. 111
Lampiran 10 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja, Tahun 2007-2008...113
xii
Lampiran 18 Jumlah Pelatih PPLP Menurut Cabang Olahraga
per Provinsi Tahun 2008 ................................................ 125
xiii
Pendahuluan 1
1.1 Latar Belakang
Titik-titik sejarah gerakan pemuda juga terlihat pada awal lahirnya Orde
Baru tahun 1966 dengan tuntutan pembubaran Partai Komunis
Indonesia (PKI), Peristiwa Malari tahun 1974, dan perjuangan memasuki
Orde Reformasi pada tahun 1998. Peristiwa-peristiwa tersebut menjadi
bukti nyata bahwa pemuda selalu menjadi garda terdepan dalam usaha-
usaha perbaikan bangsa.
1.2 Tujuan
Sumber data dan informasi yang digunakan dalam publikasi ini sebagian
besar bersumber dari survei atau sensus yang dilakukan oleh Badan
Pusat Statistik (BPS) yang meliputi:
Jumlah penduduk yang besar dan terus bertambah setiap tahun menjadi
tantangan yang serius bagi pemerintah. Selain jumlahnya yang besar,
persebaran penduduk yang tidak merata juga menyebabkan
ketimpangan pembangunan antar wilayah. Dengan demikian, informasi
mengenai persebaran penduduk, khususnya pemuda, dapat menjadi
acuan pemerintah dalam menentukan tingkat konsentrasi pembangunan.
Daerah dengan konsentrasi pemuda yang tinggi misalnya, seharusnya
mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah agar potensi yang
dimiliki pemuda dapat diberdayakan. Usaha ini misalnya dilakukan
dengan menciptakan lapangan pekerjaan yang dapat meminimalisasi
arus urbanisasi maupun perpindahan pemuda dari suatu wilayah ke satu
wilayah saja.
Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2008 sebesar 228,5 juta jiwa
(Proyeksi Penduduk Indonesia 2005-2015, BPS). Dari jumlah ini, sekitar
62,6 juta (27,4 persen) penduduk adalah kelompok pemuda yang terdiri
dari sekitar 50,1 persen laki-laki dan 49,9 persen perempuan. Kondisi ini
memperlihatkan bahwa proporsi pemuda laki-laki dan perempuan hampir
sama.
5.30%
5.80%
56.80%
7.30%
1.10%
1.20%
22.50%
Dari Tabel 2.1 terlihat bahwa sekitar 42,21 persen pemuda di Indonesia
telah berstatus kawin. Apabila dirinci menurut jenis kelamin terlihat
perbedaan persentase yang sangat besar antara pemuda laki-laki dan
perempuan. Persentase laki-laki yang berstatus kawin hanya sekitar 31
persen saja, sementara persentase perempuan yang berstatus kawin
mencapai 53 persen. Sedangkan apabila dilihat menurut daerah tempat
tinggal terlihat bahwa persentase pemuda di perkotaan yang berstatus
kawin lebih kecil dibandingkan dengan pemuda di perdesaan, khususnya
pada pemuda laki-laki (27,64 persen).
Persentase pemuda Indonesia yang berstatus cerai hidup dan cerai mati
masing-masing sebesar 1,17 persen dan 0,24 persen. Dari jumlah ini,
persentase perceraian pemuda perempuan (baik cerai hidup maupun
cerai mati) hampir tiga kali persentase perceraian pada laki-laki.
Besarnya persentase perceraian pemuda perempuan ini kemungkinan
sangat erat kaitannya dengan usia pertama sewaktu menikah
(sebagaimana batasan usia perempuan pada UU Perkawinan) yang
relatif masih sangat muda. Selain itu besarnya persentase perceraian
pada pemuda perempuan kemungkinan disebabkan oleh adanya emosi
dan pola pikir (pemuda perempuan) yang cenderung tidak stabil dan
cepat berubah dalam menghadapi berbagai persoalan hidup.
Pelaku KB adalah pasangan usia subur yaitu pasangan suami istri yang
istrinya berusia 15-49 tahun. Dengan melihat batasan umur ini, maka
sebagian pemuda masuk sebagai salah satu kategori pelaku KB dan
terkategori pula sebagai pasangan usia subur. Oleh karena itu, peran
Tingkat partisipasi sekolah terdiri dari tiga kriteria, yaitu belum atau tidak
pernah bersekolah, masih atau sedang bersekolah, dan tidak bersekolah
lagi. Partisipasi sekolah ini merujuk kepada jenjang pendidikan formal.
Selain itu, ternyata masih ada pemuda yang sama sekali belum pernah
mengenyam pendidikan formal, yaitu sebesar 1,02 persen pemuda laki-
laki dan 1,50 persen pemuda perempuan.
20.86
13.52
0.50 2.10
Perkotaan Perdesaan
6.06% 8.97%
30.83% 23.33%
30.81%
Kualitas pemuda pun dapat dicerminkan oleh data buta aksara ini.
Persentase pemuda dengan angka buta aksara yang tinggi perlu
mendapat perhatian. Kemampuan baca tulis adalah modal dasar
pemuda untuk mengembangkan diri dan membangun bangsanya.
Berdasarkan data Susenas 2008 yang disajikan pada Tabel 3.2, secara
nasional persentase pemuda yang tidak bisa membaca dan menulis
huruf latin mencapai 0,90 persen, di perkotaan 0,23 persen dan
perdesaan 1,63 persen.
Banyak hal yang disampaikan dalam kongres, mulai dari yang bersifat
pembekalan tentang Narkoba oleh Kepala Pusat Pencegahan Lakhar
BNN, Brigjen Pol. Drs. Anang Iskandar, SH, MH, Peran Pemuda dalam
Mengantisipasi Perubahan oleh salah seorang Pejabat Menpora, dan
Cerdas Tanpa Narkoba oleh Diknas.
1. Berkomitmen untuk tetap menjaga hidup sehat dan tetap jauh dari
penyalahgunaan Narkoba.
2. Mendesak pemerintah untuk merubah paradigma dan UU yang
mengatur tentang kedudukan pemakai sebagai tersangka menjadi
korban yang harus mendapat pengobatan.
3. Meminta agar pemerintah menyediakan tempat-tempat
terpai/rehabilitasi di daerah-daerah.
4. Mendesak pemerintah pusat dan daerah untuk meningkatkan atau
menyediakan anggaran untuk program P4GN.
5. Meminta kepada BNN agar mengusulkan test urine bagi seluruh
pejabat/calon pejabat pemerintah pusat maupun daerah.
6. Meminta kepada presiden untuk menindak apabila terdapat bukti
keterlibatan pejabat dalam kasus Narkoba.
7. Agar BNN memberikan penghargaan kepada ormas pemuda, pelajar
dan mahasiswa yang berhasil melaksanakan sosialisasi bahaya
Narkoba.
8. Mengusulkan untuk membangun pusat informasi bahaya Narkoba di
setiap daerah yang mudah diakses.
13.80
13.31
14 12.81 12.25
P 11.53 11.90
10.84
e 12 10.34 10.60
r
10
s
e 8 Laki-laki
n
6 Perempuan
t
a Total
4
s
e 2
0
Perkotaan Perdesaan Total
Daerah
Angka Kesakitan
Pulau/Kepulauan
Laki-laki Perempuan Total
(1) (2) (3) (4)
Sumatera 11,59 12,37 11,98
Jenis Keluhan
Jenis
Kelamin Sakit Sakit
Panas Batuk Pilek Asma Diare Lainnya
Kepala Gigi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Laki-laki 34,34 46,03 46,77 3,72 4,68 19,19 7,37 30,22
Penduduk
Pemuda
80 77.8 77.5
75
70
65 62.36 63.11
60
55 2007
48.8 2008
50 47.3
45
40
Laki-laki Perempuan Total
22 21.6
21
20 19.7
19.04
19
18 2007
17.4 17.36
2008
17
15.9
16
15
Laki-laki Perempuan Total
Bab ini mengulas tentang pemuda serta prestasi pemuda baik lingkup
nasional maupun internasional. Pembahasan difokuskan pada peran
serta kegiatan pemuda dalam olahraga dan prestasi yang telah dicapai
pemuda Indonesia. Pembahasan kegiatan pemuda terbatas pada peran
serta pemuda dalam olahraga. Prestasi pemuda dilihat dari bidang
olahraga, sains dan prestasi kepeloporan pemuda di tingkat nasional
dalam program Sarjana Penggerak Pembangunan di Perdesaan (SP-3)
serta organisasi kepemudaan di Indonesia, Prestasi Generasi Muda
Indonesia dan Organisasi Kepemudaan.
1300
1200
1100
1000
Juimlah
700
600 527 530
475 457 480 465 465
500 403
400
300
200
100
0
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
1
9
Angkatan
Untuk kawasan Asia Tenggara, nasib atlet remaja tidak berbeda jauh
dengan senior mereka karena tertinggal dari Thailand, Singapura,
Vietnam dan Filipina. Nasib Indonesia hanya lebih baik dari Kamboja,
Laos dan Brunei yang gagal meraih satu medali pun. Sedangkan
Thailand dan Singapura, saingan Indonesia di SEA Games, berhasil
menembus dominasi Jepang dengan menempati posisi ke tiga dan ke
empat (Tabel 7.1).
Singapura 4 1 1 6
Vietnam 2 6 4 12
Malaysia 1 5 7 13
Thailand 1 0 2 3
Brunei 0 0 1 1
Filipina 0 0 1 1
Myanmar 0 0 0 0
Sumber: Kemenpora
Dunia pendidikan dasar dan menengah di tanah air selama tahun 2009
kembali menorehkan prestasi dengan mempertahankan tradisi
memboyong belasan medali dari keberhasilan siswa/siswi SD hingga
SMA di berbagai ajang kompetisi dan olimpiade internasional bidang
matematika dan sains. Para pelajar Indonesia kembali unjuk gigi dalam
ajang kompetisi internasional. Setelah tahun 2008 lalu hanya
mendapatkan dua medali, tahun ini prestasi pelajar Indonesia
mengalami peningkatan dengan meraih empat medali yakni, satu medali
emas dan tiga medali perak pada ajang International Young Inventor
Project Olympiad (IYIPO) ke-3 di Tbilisi, Georgia, 14-16 Mei. Adapun,
untuk satu medali emas dipersembahkan Ridho Assidicky (Sragen
Boarding Bilingual School) untuk kategori biologi, dan tiga medali perak
Berikut ini bukti terbaru potensi menonjol putra putri Indonesia. Tim
Olimpiade Komputer Indonesia (TOKI) 2009 yang terdiri dari Angelina
Veni Johanna (SMA 1 BPK Penabur, Jakarta), Reinardus Surya
Pradhitya (SMA Kanisius, Jakarta), Risan (SMAN 1 Tangerang), dan
Christanto Handojo (SMA Kanisius, Jakarta), berhasil memenangkan
dua medali perak dan satu medali perunggu dari ajang International
Olympiad in Informatics (IOI) 2009 di Plovdiv, Bulgaria. Medali perak
pertama diraih Angelina dengan skor 506, dan medali perak kedua atas
nama Reinardus dengan skor 502. Sementara medali perunggu
diperoleh atas nama Risan dengan skor 445. Prestasi tahun 2009
menurun di bandingkan tahun lalu yang berhasil meraih emas dan tiga
perunggu. Namun ada catatan baru yang telah ditorehkan dan layak
untuk dibanggakan, yaitu untuk pertama kalinya peserta putri Indonesia
mendapatkan medali. Itu pun langsung medali perak dengan skor terbaik
di antara semua peserta Indonesia.
Selain itu pada Tahun 2009 Provinsi DKI Jakarta kembali membuktikan
keunggulannya pada Olimpiade Sains Nasional (OSN) VIII dengan
menjadi juara umum. Tahun sebelumnya, siswa-siswi dari provinsi ini
juga menjadi juara umum pada OSN VII di Makassar. Dalam OSN kali
ini, DKI Jakarta mengumpulkan 22 medali emas, 36 perak, dan 26
perunggu. Peringkat kedua diraih oleh siswa dari Jawa Tengah dengan
12 medali emas, 24 perak, dan 37 perunggu, sedangkan DI Yogyakarta
menempati peringkat ketiga dengan memperoleh 8 medali emas, 6
perak, dan 16 perunggu. OSN yang berlangsung sejak Senin (3/8) lalu,
Sabtu (8/8) pagi ditutup oleh Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan
Dasar dan Menengah (Mandikdasmen) Departemen Pendidikan
Nasional (Depdiknas), Suyanto, di Hall C2, Jakarta Internasional Expo,
Kemayoran, Jakarta. OSN tahun ini diikuti 1.447 siswa dari berbagai
provinsi di Indonesia, terdiri atas 198 siswa SD/MI, 297 siswa SMP/MTs,
dan 866 siswa SMA/MA. Bidang yang dilombakan meliputi matematika
dan IPA untuk tingkat SD/MI; matematika, fisika, dan biologi untuk
tingkat SMP/MTs; dan matematika, fisika, kimia, biologi, astronomi,
komputer, ekonomi, dan kebumian untuk tingkat SMA/MA.
Bab ini juga menyoroti pemuda sebagai salah satu kelompok penduduk
yang mempunyai potensi besar untuk melakukan pelanggaran
berlalulintas maupun pelaku kecelakaan lalu lintas, kenakalan remaja
dan anak sebagai pelaku tindak kejahatan tindak pidana. Pembahasan
di bab ini bersumber dari Laporan dari Markas Besar Kepolisian
Republik Indonesia (Mabes Polri). Data Mabes Polri merupakan data
registrasi hasil pelaporan, yaitu data tahun 2007 dan 2008. Data laporan
Mabes Polri ini merupakan data yang dikumpulkan menyeluruh dari
seluruh wilayah Indonesia melalui Kepolisian Daerah (Polda) beserta
jajarannya dan memiliki kesinambungan series yang terjaga. Data yang
disajikan berupa data antar Polda (provinsi) dan perkembangan antara
Tahun 2007-2008.
1.30%
13.97%
13.00%
54.11%
17.62%
Sumber: Polri
Pelaku Laka Lantas profesi mahasiswa/pelajar tertinggi tercatat di
Provinsi Jawa Timur sebesar 3.049 diikuti Provinsi Jawa Tengah dan
DKI Jakarta masing-masing sebesar 2.648 dan 1.636 kejadian.
Sementara itu, provinsi dengan pelaku Laka Lantas profesi mahasiswa
TNI- Mhsw/
Provinsi PNS Pengemudi Lain-lain
Polri Pelajar
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Nanggroe Aceh D. 17 119 310 110 14
Sumatera Utara 102 105 514 500 2113
Sumatera Barat 12 113 502 331 1154
Riau - 679 180 492 1445
Jambi - - - - -
Sumatera Selatan - - - - -
Bengkulu - - - - -
Lampung 15 41 125 111 1109
Kep. Bangka Belitung - 37 124 54 42
Kep. Riau - 5 48 6 67
DKI Jakarta - - 195 1636 3736
Jawa Barat 47 86 463 360 1400
Jawa Tengah 170 693 2466 2648 4722
DI Yogyakarta 69 1384 112 1040 684
Jawa Timur 249 830 1485 3049 7348
Banten 3 30 386 261 1564
Bali 19 48 144 206 1064
Nusa Tenggara Barat 13 43 95 112 473
Nusa Tenggara Timur 4 36 369 235 294
Kalimantan Barat 31 33 46 144 511
Kalimantan Tengah 9 142 247 225 295
Kalimantan Selatan - 94 116 179 60
Kalimantan Timur 7 19 24 118 295
Sulawesi Utara 16 22 141 51 244
Sulawesi Tengah 70 - - - -
Sulawesi Selatan - 63 517 186 1138
Sulawesi Tenggara 10 29 191 66 366
Gorontalo 19 45 70 81 298
Maluku 12 28 110 52 209
Maluku Utara - - - - -
Papua 14 13 38 31 83
Total 908 4749 9076 12298 30764
Sumber: Laporan Mabes Polri, 2008
0.20%
4.16%
17.28%
62.86%
15.50%
TNI- Mhsw/
Provinsi PNS Pengemudi Lain-lain
Polri Pelajar
Peristiwa Persentase
(1) (2)
Curanmor Roda 2 59.63
Laka Lantas Korban Mati 13.05
Unjuk Rasa 9.70
Curanmor Roda 4 5.95
Pencurian Kayu 5.65
Pencurian dengan Senjata Tajam 2.21
Pencurian Kawat Telepon 1.33
Laka Kereta Korban Mati 1.20
Pencurian dengan Senpi 0.65
Pembajakan 0.28
Pemogokan 0.15
Laka Laut Korban Mati 0.09
Kenakalan Remaja 0.06
Laka Udara Korban Mati 0.04
Perkelahian TNI/Polri 0.01
Sara 0.00
Perkara Koneksitas 0.00
Sumber: Laporan Mabes Polri, 2008
Tabel 8.4: Komposisi Orang yang Terlibat Perkara Pidana, Tahun 2008
Jumlah anggota rumah tangga yang besar identik dengan rumah tangga
miskin karena rumah tangga miskin cenderung memiliki tingkat
kelahiran yang tinggi, yang berimplikasi kepada jumlah anggota rumah
tangga yang besar. Jumlah anggota rumah tangga dapat menjadi
penentu tahapan kesejahteraan keluarga, semakin besar jumlah anggota
keluarga, semakin cenderung keluarga tersebut termasuk dalam
golongan keluarga miskin. Jumlah anggota rumah tangga yang besar,
apalagi sebagian besar diantaranya merupakan penduduk usia non
produktif, akan menambah tanggungan bagi anggota rumah tangga yang
produktif.
Pada Tabel 9.1. terlihat perbedaan rata-rata jumlah rumah tangga miskin
dan tidak miskin yang dikepalai oleh pemuda. Rata-rata jumlah anggota
rumah tangga tidak miskin yang dikepalai pemuda berkisar sekitar 2
sampai 3 orang, sedangkan untuk rumah tangga miskin, rata-rata jumlah
anggota rumah tangganya berkisar antara 3 sampai 4 orang. Usia
pemuda yang berada pada rentang usia 16-30 tahun menyebabkan
jumlah anggota rumah tangga tidak terlalu besar karena pada rentang
usia tersebut merupakan usia awal membangun rumah tangga.
Rumah tangga dengan kepala rumah tangga berusia 16-30 tahun dan
anggota rumah tangga yang banyak cenderung akan tidak mampu
Di usia yang masih relatif muda (16-30 tahun), wanita atau pemudi
kadangkala harus menjalani peran ganda dalam kehidupannya, baik
sebagai ibu rumah tangga dan ibu yang bekerja. Peran ganda ini pun
sering bertambah pada kondisi tertentu yang mana mereka harus
mengambil tanggung jawab sebagai kepala rumah tangga karena sudah
tidak adanya suami atau suami tidak dapat menafkahi lagi.
Seperti terlihat pada Tabel 9.1. Rata-rata lama sekolah kepala rumah
tangga di kelompok rumah tangga miskin lebih rendah dibanding
kelompok rumah tangga tidak miskin. Perbedaan yang mencolok terlihat
secara nasional, rata-rata kepala rumah tangga di kelompok rumah
Tabel 9.2. Persentase Rumah tangga Miskin, Tidak Miskin, dan Head Count
Index menurut Jenis Kelamin Kepala Rumah Tangga, Tahun 2008
Tidak/ belum
Provinsi SD SMP SMU PT
tamat SD
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Nanggroe Aceh Darussalam 27.27 38.75 19.31 13.69 0.98
Sumatera Utara 27.10 33.06 22.73 16.56 0.55
Sumatera Barat 42.11 30.72 14.37 11.90 0.90
Riau 35.36 36.61 14.30 12.82 0.92
Jambi 39.81 31.72 16.48 11.98 0.00
Sumatera Selatan 33.52 40.63 15.26 10.16 0.43
Bengkulu 36.25 33.48 17.45 12.35 0.47
Lampung 42.95 36.17 12.14 8.58 0.16
Kep. Bangka Belitung 43.72 43.13 6.88 5.63 0.64
Kep. Riau 20.97 34.84 20.98 21.63 1.59
DKI Jakarta 22.09 28.32 24.96 24.62 0.00
Jawa Barat 41.67 43.17 8.80 6.04 0.33
Jawa Tengah 41.01 43.83 8.74 6.29 0.13
DI Yogyakarta 32.57 36.40 16.13 14.20 0.69
Jawa Timur 41.14 41.61 10.37 6.39 0.50
Banten 52.95 32.69 9.21 4.78 0.36
Bali 30.48 38.34 14.06 17.12 0.00
Nusa Tenggara Barat 46.67 31.65 12.82 8.14 0.72
Nusa Tenggara Timur 46.07 38.31 9.22 5.87 0.53
Kalimantan Barat 45.76 33.52 11.56 8.94 0.22
Kalimantan Tengah 28.93 48.98 12.27 9.52 0.31
Kalimantan Selatan 44.95 32.53 14.96 7.40 0.17
Kalimantan Timur 34.09 39.32 15.15 10.81 0.63
Sulawesi Utara 35.73 35.42 14.34 13.99 0.52
Sulawesi Tengah 32.56 41.58 15.55 9.98 0.33
Sulawesi Selatan 42.43 35.28 13.22 7.80 1.27
Sulawesi Tenggara 33.41 35.30 17.85 13.01 0.42
Gorontalo 62.01 28.62 5.41 3.96 0.00
Sulawesi Barat 39.21 37.36 11.80 11.46 0.18
Maluku 23.16 44.16 16.67 15.29 0.73
Maluku Utara 39.14 35.95 11.96 12.24 0.71
Papua Barat 23.66 37.14 17.75 16.87 4.57
Papua 19.81 33.78 21.60 22.11 2.69
Indonesia 39.18 39.68 12.01 8.65 0.47
Sumber: Susenas Juli 2008
Tabel 9.5. menyajikan sektor pekerjaan yang digeluti oleh kepala rumah
tangga miskin. Sebagian besar pekerjaan yang digeluti oleh kepala
rumah tangga miskin pemuda adalah pertanian, yaitu sebesar 56,54
persen. Sektor yang termasuk disini selain pertanian adalah perikanan,
perkebunan, dan kehutanan. Di sektor ini, mereka antara lain bekerja
sebagai petani, buruh tani, nelayan, pencari kayu bakar di hutan, dan
sebagainya. Umumnya, pekerjaan-pekerjaan di sektor ini memberikan
upah yang rendah yang berarti tingkat kesejahteraan yang rendah.
Tidak seperti provinsi lainnya, di DKI Jakarta hanya 3,25 persen kepala
rumah tangga miskin yang menggeluti sektor pertanian. Sebagian besar
kepala rumah tangga miskin bekerja di sektor lainnya, seperti
perdagangan, jasa, dan sebagainya. Dan yang terbanyak di Provinsi
Papua. Di Provinsi Papua sekitar 85,28 persen kepala rumah tangga
miskin yang dikepalai oleh pemuda bekerja di sektor pertanian.
Berusaha
Tidak Berusaha Karyawan/B Pekerja Pekerja
Provinsi Dibantu
bekerja Sendiri uruh Bebas Keluarga
Buruh
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Nanggroe Aceh Darussalam 6.55 35.36 29.44 19.63 8.16 0.87
Sumatera Utara 5.50 26.17 31.87 26.07 9.48 0.90
Sumatera Barat 6.03 31.72 22.75 21.07 16.24 2.19
Riau 5.10 39.88 15.54 28.31 10.15 1.02
Jambi 5.40 30.62 24.81 24.49 14.07 0.60
Sumatera Selatan 3.72 26.04 36.83 24.05 8.92 0.44
Bengkulu 4.70 24.46 49.20 11.14 9.42 1.08
Lampung 5.77 17.42 44.91 15.96 15.48 0.45
Kep. Bangka Belitung 3.95 34.13 14.69 30.16 16.74 0.33
Kep. Riau 8.29 30.90 4.74 42.20 13.87 0.00
DKI Jakarta 9.05 38.57 4.03 37.99 8.73 1.63
Jawa Barat 9.60 24.05 16.95 21.01 27.26 1.13
Jawa Tengah 5.32 19.18 35.44 16.04 23.22 0.80
DI Yogyakarta 5.17 17.35 45.58 15.91 14.58 1.40
Jawa Timur 5.91 21.32 33.38 17.14 20.71 1.54
Banten 8.17 34.87 18.65 18.31 19.37 0.63
Bali 4.94 16.66 38.30 22.09 15.81 2.20
Nusa Tenggara Barat 10.96 20.78 27.35 15.77 23.32 1.82
Nusa Tenggara Timur 6.17 19.59 67.05 4.02 1.89 1.29
Kalimantan Barat 5.64 27.89 40.54 18.61 4.72 2.59
Kalimantan Tengah 3.35 36.64 35.09 16.21 6.15 2.55
Kalimantan Selatan 7.07 32.23 30.34 15.67 13.65 1.03
Kalimantan Timur 4.41 40.71 22.46 25.90 4.60 1.93
Sulawesi Utara 10.31 36.04 10.51 24.36 17.57 1.21
Sulawesi Tengah 5.22 29.23 45.42 8.36 10.79 0.98
Sulawesi Selatan 5.92 27.14 48.05 11.98 6.12 0.79
Sulawesi Tenggara 5.23 25.71 51.79 6.88 8.91 1.48
Gorontalo 5.41 29.45 33.37 12.31 19.09 0.38
Sulawesi Barat 4.23 38.17 39.42 14.41 3.47 0.31
Maluku 3.05 44.97 41.37 6.49 1.06 3.05
Maluku Utara 3.64 38.63 41.37 7.89 5.43 3.04
Papua Barat 3.07 42.97 30.28 18.93 3.50 1.25
Papua 2.30 19.61 59.79 8.35 0.58 9.38
Indonesia 6.35 23.98 33.02 17.66 17.66 1.33
Sumber : Susenas Juli 2008
Catatan: Kolom (2) tidak termasuk yang tidak bekerja dengan alasan merasa tidak mungkin mendapatkan
pekerjaan atau sudah punya pekerjaan, tapi belum mulai bekerja
Pesan inti yang ingin disampaikan oleh program PNPM Mandiri ini
adalah dalam mengentaskan kemiskinan semua pihak (termasuk
pemuda di dalamnya) harus berperan aktif dan adanya saling
mendukung didalamnya. Melalui proses pembangunan partisipatif,
kesadaran kritis dan kemandirian masyarakat, terutama masyarakat
Program PNPM mandiri terbagi atas dua kategori program, yaitu PNPM
Mandiri program inti dan PNPM Mandiri program penguatan. Secara
sektoral, PNPM Mandiri juga dibedakan menjadi PNPM Mandiri
Pedesaan, PNPM Mandiri Perkotaan dan PNPM Mandiri Daerah
Khusus. PNPM sendiri sebenarnya instrumen pemerintah yang
digulirkan untuk mencapai salah satu target dari MDGs (Millenium
Development Goals) yaitu pengentasan kemiskinan.
Jumlah Pemuda
Jenis Kelamin
2005 2010 2015
(1) (2) (3) (4)
Laki-laki 30.969,5 31.675,3 31.562,4
Kepadatan
Provinsi Luas (km2) Jumlah (jiwa)
(jiwa/km2)
(1) (2) (3) (4)
Nanggroe Aceh Darussalam 57.956,00 1.265.482 21,84
Sumatera Utara 72.981,23 3.781.552 51,82
Sumatera Barat 42.012,89 1.312.500 31,24
Riau 87.023,66 1.462.664 16,81
Jambi 50.058,16 791.294 15,81
Sumatera Selatan 91.592,43 2.142.615 23,39
Bengkulu 19.919,33 474.394 23,82
Lampung 34.623,80 2.099.270 60,63
Kep. Bangka Belitung 16.424,06 329.068 20,04
Kepulauan Riau 8.201,72 437.667 53,36
4.074,2
DKI Jakarta 664,01 2.705.308
0
Jawa Barat 35.377,76 11.077.419 313,12
Jawa Tengah 32.800,69 8.555.142 260,82
D I Yogyakarta 3.133,15 989.952 315,96
Jawa Timur 47.799,75 9.499.415 198,73
Banten 9.662,92 2.747.788 284,36
Bali 5.780,06 859.618 148,72
Nusa Tenggara Barat 18.572,32 1.229.537 66,20
Nusa Tenggara Timur 48.718,10 1.249.977 25,66
Kalimantan Barat 147.307,00 1.222.376 8,30
Kalimantan Tengah 153.564,50 579.987 3,78
Kalimantan Selatan 38.744,23 961.878 24,83
Kalimantan Timur 204.534,34 863.057 4,22
Sulawesi Utara 13.851,64 562.659 40,62
Sulawesi Tengah 61.841,29 685.264 11,08
Sulawesi Selatan 46.717,48 2.170.025 46,45
Sulawesi Tenggara 38.067,70 597.201 15,69
Gorontalo 11.257,07 258.580 22,97
Sulawesi Barat 16.787,18 287.189 17,11
Maluku 46.914,03 379.569 8,09
Maluku Utara 31.982,50 281.522 8,80
Papua Barat 9.724,27 205.640 21,15
Papua 319.036,05 575.850 1,80
Indonesia 1.910.931,32 62.641.459 32,78
Sumber: Proyeksi Pemda dan Statistik Indonesia 2008, BPS
Partisipasi KB
Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan
Provinsi
Tidak Tidak Tidak
Sedang Tidak Pernah Sedang Tidak Pernah Sedang Tidak Pernah
Menggunakan Menggunakan Menggunakan
Menggunakan Menggunakan Menggunakan Menggunakan Menggunakan Menggunakan
Lagi Lagi Lagi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
NAD 45,65 17,87 36,48 46,72 18,64 34,64 46,44 18,45 35,11
Sumatera Utara 43,13 17,57 39,30 39,36 15,34 45,30 41,03 16,33 42,65
Sumatera Barat 47,91 19,92 32,17 49,07 19,29 31,64 48,74 19,47 31,79
Riau 46,17 20,56 33,27 57,82 16,90 25,28 52,73 18,50 28,77
Jambi 54,79 20,30 24,91 64,18 15,67 20,15 61,55 16,97 21,48
Sumatera Selatan 55,64 16,33 28,03 67,14 11,25 21,61 63,61 12,81 23,59
Bengkulu 59,31 21,41 19,28 69,08 14,23 16,68 66,32 16,26 17,42
103
Lampiran 3 (lanjutan)
104
Partisipasi KB
Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan
Provinsi
Tidak Tidak Tidak
Sedang Tidak Pernah Sedang Tidak Pernah Sedang Tidak Pernah
Menggunakan Menggunakan Menggunakan
Menggunakan Menggunakan Menggunakan Menggunakan Menggunakan Menggunakan
Lagi Lagi Lagi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Bali 59,79 13,80 26,41 66,64 14,60 18,76 62,70 14,14 23,16
NTB 48,47 24,04 27,48 45,86 26,62 27,52 46,84 25,66 27,51
NTT 41,90 17,11 40,98 37,44 14,53 48,03 38,16 14,94 46,90
Kalimantan Barat 52,78 19,26 27,96 64,46 13,36 22,17 61,66 14,78 23,56
Kalimantan Tengah 65,94 14,53 19,53 70,50 12,55 16,95 69,01 13,20 17,79
Kalimantan Selatan 65,22 16,77 18,01 66,85 18,73 14,42 66,24 18,00 15,76
Kalimantan Timur 57,34 16,93 25,73 62,13 16,30 21,57 59,25 16,68 24,07
Sulawesi Utara 65,03 13,19 21,78 74,07 13,27 12,66 70,10 13,23 16,66
Sulawesi Tengah 54,45 20,85 24,70 61,63 15,70 22,66 60,35 16,62 23,03
Sulawesi Selatan 43,78 14,57 41,65 46,76 15,79 37,45 45,81 15,40 38,80
Sulawesi Tenggara 45,78 19,37 34,85 47,85 19,01 33,14 47,41 19,09 33,50
Gorontalo 56,67 17,71 25,63 63,71 15,51 20,78 61,86 16,08 22,06
Sulawesi Barat 50,02 16,59 33,40 46,59 14,34 39,07 47,50 14,93 37,57
Maluku 44,08 17,28 38,64 34,57 7,90 57,52 37,07 10,37 52,55
Maluku Utara 54,30 15,55 30,15 46,63 14,66 38,70 48,81 14,92 36,28
Papua Barat 46,90 20,15 32,95 24,57 11,29 64,14 29,47 13,23 57,30
Papua 37,89 18,99 43,13 23,68 8,62 67,70 26,34 10,56 63,10
Indonesia 56,65 16,95 26,41 58,11 16,47 25,41 57,46 16,69 25,86
Partisipasi sekolah
Provinsi Tidak/Belum Tidak
Masih/Sedang
Pernah Bersekolah
Sekolah
Sekolah Lagi
(1) (2) (3) (4)
Nanggroe Aceh D. 0,98 27,04 71,98
Sumatera Utara 1,10 22,27 76,62
Sumatera Barat 0,66 23,76 75,58
Riau 0,90 18,43 80,67
Jambi 1,03 16,10 82,87
Sumatera Selatan 1,03 16,70 82,27
Bengkulu 0,86 20,75 78,39
Lampung 0,61 14,25 85,14
Kep. Bangka Belitung 0,99 12,30 86,70
Kep. Riau 1,41 12,96 85,63
DKI Jakarta 0,31 17,92 81,77
Jawa Barat 0,49 14,76 84,75
Jawa Tengah 0,65 16,32 83,03
D,I Yogyakarta 0,30 35,05 64,65
Jawa Timur 1,28 16,72 82,00
Banten 0,63 15,78 83,60
Bali 1,68 17,32 80,99
Nusa Tenggara Barat 3,56 19,40 77,04
Nusa Tenggara Timur 3,32 17,06 79,62
Kalimantan Barat 2,77 14,94 82,29
Kalimantan Tengah 0,79 15,89 83,32
Kalimantan Selatan 0,73 14,82 84,45
Kalimantan Timur 0,77 17,93 81,30
Sulawesi Utara 0,45 17,27 82,28
Sulawesi Tengah 1,24 15,98 82,78
Sulawesi Selatan 2,74 18,27 79,00
Sulawesi Tenggara 1,02 20,82 78,16
Gorontalo 1,44 15,41 83,15
Sulawesi Barat 3,66 13,65 82,68
Maluku 1,07 24,80 74,13
Maluku Utara 0,99 20,33 78,69
Papua Barat 5,10 16,99 77,91
Papua 23,86 16,45 59,69
Indonesia 1,27 17,34 81,40
Sumber: Susenas KOR Juli 2008, BPS
106
Laki-laki Perempuan Total
Provinsi Tidak Tidak Tidak
Tamat SD SMP SMA PT Tamat SD SMP SMA PT Tamat SD SMP SMA PT
SD SD SD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
NAD 6,25 16,92 35,31 36,66 4,86 6,79 16,35 34,20 33,53 9,12 6,53 16,62 34,74 35,04 7,07
Sumut 8,65 15,83 32,81 38,12 4,59 8,44 14,71 33,85 36,08 6,92 8,55 15,27 33,33 37,10 5,75
Sumbar 13,56 18,49 32,04 31,43 4,48 10,02 13,10 29,63 37,93 9,32 11,73 15,70 30,79 34,80 6,99
Riau 8,72 19,58 30,87 35,56 5,26 8,33 18,11 29,23 35,66 8,68 8,52 18,83 30,04 35,61 6,99
Jambi 10,22 23,44 31,96 29,25 5,14 11,37 24,35 28,76 29,35 6,17 10,79 23,89 30,36 29,30 5,66
Sumsel 12,43 25,72 29,40 28,91 3,54 13,01 26,00 27,69 26,71 6,58 12,72 25,86 28,55 27,82 5,05
Bengkulu 10,69 23,69 33,65 27,91 4,06 9,81 19,73 30,83 31,95 7,68 10,25 21,69 32,23 29,95 5,89
Lampung 10,50 25,24 36,19 25,24 2,82 8,43 24,98 34,88 26,42 5,29 9,51 25,12 35,56 25,81 4,01
Kep. Babel 16,79 27,84 22,94 28,59 3,85 15,48 23,80 23,99 31,56 5,16 16,16 25,88 23,45 30,03 4,48
Kep. Riau 12,69 21,42 23,69 39,07 3,13 8,86 19,35 20,23 47,81 3,75 10,56 20,27 21,77 43,93 3,47
DKI Jakarta 2,94 9,59 26,36 49,17 11,95 3,48 15,70 25,80 42,23 12,78 3,22 12,82 26,06 45,51 12,39
Jabar 8,16 27,43 30,27 29,12 5,03 7,25 29,69 30,90 26,34 5,82 7,71 28,55 30,58 27,74 5,42
Jateng 6,17 24,38 36,40 28,62 4,43 4,33 26,36 34,81 27,97 6,52 5,24 25,38 35,60 28,29 5,48
DI Yogya 2,08 8,91 25,80 52,90 10,31 1,37 8,67 28,56 45,62 15,78 1,73 8,79 27,15 49,34 12,98
Jatim 6,34 23,18 33,41 32,43 4,65 7,17 24,23 32,46 28,94 7,21 6,76 23,72 32,92 30,63 5,96
107
Sumber: Susenas KOR Juli 2008, BPS
Persentase Pemuda Menurut Ketidakmampuan Baca-Tulis dan
Lampiran 6:
Provinsi, Tahun 2008
Angka Kesakitan
Provinsi
Kota Desa Kota + Desa
(1) (2) (3) (4)
Nanggroe Aceh Darussalam 12.84 15.95 15.01
Sumatera Utara 8.27 10.61 9.46
Sumatera Barat 9.32 14.67 12.63
Riau 8.70 14.11 11.34
Jambi 8.05 11.60 10.43
Sumatera Selatan 12.82 12.87 12.85
Bengkulu 13.05 15.85 14.83
Lampung 14.07 12.95 13.29
Kep, Bangka Belitung 13.00 12.77 12.88
Kep, Riau 11.38 15.29 12.93
DKI Jakarta 9.93 - 9.93
Jawa Barat 11.10 11.78 11.35
Jawa Tengah 8.55 10.31 9.38
D.I. Yogyakarta 9.31 8.25 9.02
Jawa Timur 9.49 11.66 10.52
Banten 11.37 12.12 11.64
Bali 15.42 17.55 16.24
Nusa Tenggara Barat 13.54 16.49 15.18
Nusa Tenggara Timur 14.90 27.14 24.12
Kalimantan Barat 13.07 13.27 13.21
Kalimantan Tengah 8.32 12.08 10.73
Kalimantan Selatan 10.70 12.06 11.47
Kalimantan Timur 10.10 13.22 11.22
Sulawesi Utara 17.48 20.40 19.03
Sulawesi Tengah 19.56 21.42 20.97
Sulawesi Selatan 10.09 11.40 10.92
Sulawesi Tenggara 16.88 17.84 17.57
Gorontalo 16.03 27.12 23.58
Sulawesi Barat 15.08 21.92 19.48
Maluku 14.13 17.61 16.45
Maluku Utara 14.62 22.20 19.53
Papua Barat 19.38 16.61 17.30
Papua 13.33 17.22 16.23
Indonesia 10.60 13.31 11.90
Sumber: Susenas 2008
Jenis Keluhan
Provinsi
Panas Batuk Pilek Asma Diare Sakit kepala Sakit gigi Lainnya
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Nanggroe Aceh Darussalam 36,08 39,41 38,67 4,20 5,95 27,90 12,08 29,46
Sumatera Utara 35,24 37,01 37,68 3,15 7,34 19,55 6,94 30,85
Sumatera Barat 39,94 40,79 44,04 4,14 5,29 28,22 9,63 26,39
Riau 40,23 44,45 43,87 4,42 5,97 25,77 12,13 24,59
Jambi 32,33 37,15 38,72 3,53 5,03 21,25 9,16 31,71
Sumatera Selatan 33,36 42,78 46,97 4,74 4,31 29,18 9,56 30,04
Bengkulu 31,12 42,44 43,23 3,29 3,08 18,82 7,02 35,31
Lampung 30,40 47,75 48,84 2,55 4,38 20,14 8,34 34,79
111
Banten 27,76 38,72 41,13 4,38 4,25 23,07 5,32 38,67
Lampiran 9 (lanjutan)
112
Jenis Keluhan
Provinsi
Panas Batuk Pilek Asma Diare Sakit kepala Sakit gigi Lainnya
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Bali 46,53 44,66 48,65 3,50 4,32 23,62 7,96 27,39
NTB 43,26 41,99 48,16 3,12 3,97 25,74 5,98 32,07
NTT 46,55 58,84 57,83 5,15 6,19 35,38 11,57 30,57
Kalimantan Barat 37,59 42,27 40,12 4,21 6,00 31,45 10,03 28,13
Kalimantan Tengah 29,64 42,25 42,38 4,23 5,66 26,20 11,96 20,27
Kalimantan Selatan 29,23 42,53 44,39 4,96 5,41 22,08 9,39 25,91
Kalimantan Timur 27,05 37,66 44,60 4,08 4,43 17,42 8,23 29,81
Sulawesi Utara 41,79 50,00 50,74 2,94 6,00 26,93 10,91 23,42
Sulawesi Tengah 37,46 33,99 36,90 5,58 7,00 28,16 13,29 32,79
Sulawesi Selatan 32,32 30,32 36,65 2,79 4,89 24,10 8,68 28,77
Sulawesi Tenggara 36,77 35,57 39,43 3,42 5,69 27,98 11,28 25,74
Gorontalo 63,89 48,52 39,19 5,26 8,09 26,51 12,31 17,49
Sulawesi Barat 39,06 34,66 39,60 3,35 8,01 39,94 11,32 29,80
Maluku 36,90 46,79 44,20 5,45 6,59 28,22 12,51 26,64
Maluku Utara 46,35 39,54 31,85 4,45 7,76 35,80 10,29 26,34
Papua Barat 28,84 33,05 36,01 2,54 4,25 23,06 8,61 40,23
Papua 36,29 47,30 44,59 5,36 7,19 23,69 11,73 32,60
Indonesia 32,08 43,36 45,70 3,83 4,82 21,77 7,75 31,49
Tahun
Provinsi
2007 2008
(1) (2) (3)
Nanggroe Aceh Darussalam 53,08 54,44
Sumatera Utara 62,30 63,85
Sumatera Barat 59,46 56,84
Riau 57,32 57,22
Jambi 60,78 60,70
Sumatera Selatan 63,66 65,31
Bengkulu 61,63 61,60
Lampung 65,00 61,62
Bangka-Belitung 66,26 63,19
Kepulauan Riau 64,50 71,73
DKI Jakarta 66,32 71,71
Jawa Barat 59,44 61,22
Jawa Tengah 64,82 62,63
DI Yogyakarta 59,29 61,42
Jawa Timur 62,40 64,36
Banten 59,67 64,05
Bali 72,58 73,86
Nusa Tenggara Barat 61,46 61,31
Nusa Tenggara Timur 70,17 65,73
Kalimantan Barat 70,23 70,22
Kalimantan Tengah 64,88 65,85
Kalimantan Selatan 71,37 67,64
Kalimantan Timur 58,62 60,32
Sulawesi Utara 59,44 57,81
Sulawesi Tengah 62,63 64,07
Sulawesi Selatan 58,16 59,09
Sulawesi Tenggara 60,05 63,33
Gorontalo 57,91 57,46
Sulawesi Barat 59,44 62,92
Maluku 55,67 55,92
Maluku Utara 61,56 59,21
Papua Barat 62,88 62,64
Papua 70,93 69,88
Indonesia 62,36 63,11
Sumber: Sakernas, Agustus 2008, BPS
Tahun
Provinsi
2007 2008
(1) (2) (3)
Nanggroe Aceh Darussalam 19,16 19,35
Sumatera Utara 18,75 16,98
Sumatera Barat 21,28 16,92
Riau 17,42 15,93
Jambi 12,76 11,11
Sumatera Selatan 16,74 15,45
Bengkulu 10,30 11,32
Lampung 14,32 15,11
Bangka-Belitung 11,47 11,25
Kepulauan Riau 13,48 10,59
DKI Jakarta 21,47 19,32
Jawa Barat 27,12 24,36
Jawa Tengah 19,34 17,49
DI Yogyakarta 16,90 13,86
Jawa Timur 17,08 15,56
Banten 27,26 26,28
Bali 7,88 7,18
Nusa Tenggara Barat 12,26 11,67
Nusa Tenggara Timur 7,08 7,56
Kalimantan Barat 11,32 10,98
Kalimantan Tengah 9,71 9,17
Kalimantan Selatan 14,73 11,82
Kalimantan Timur 21,03 20,67
Sulawesi Utara 26,20 23,99
Sulawesi Tengah 20,20 10,20
Sulawesi Selatan 19,59 16,42
Sulawesi Tenggara 12,80 11,39
Gorontalo 14,49 11,97
Sulawesi Barat 10,53 9,15
Maluku 23,23 22,23
Maluku Utara 11,58 13,19
Papua Barat 16,62 15,09
Papua 8,78 8,43
Indonesia 19,04 17,36
Sumber: Sakernas, Agustus 2008, BPS
Provinsi 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
NAD 1.197.846 1.222.573 1.247.097 1.265.482 1.285.041 1.300.312 1.314.363 1.327.207 1.337.070 1.343.165 1.346.400
Sumatera Utara 3.595.525 3.649.511 3.722.267 3.781.552 3.834.624 3.879.182 3.915.745 3.951.842 3.970.892 3.986.801 3.996.420
Sumatera Barat 1.229.639 1.261.786 1.289.726 1.312.500 1.333.932 1.352.229 1.368.843 1.383.023 1.391.647 1.399.285 1.404.297
Riau 1.512.308 1.498.230 1.483.709 1.462.664 1.439.031 1.420.555 1.431.857 1.440.918 1.445.192 1.452.944 1.465.885
Jambi 764.476 774.840 784.712 791.294 797.041 803.236 809.566 814.590 817.618 819.102 820.994
Sumatera Selatan 2.094.708 2.113.524 2.132.998 2.142.615 2.150.340 2.153.995 2.160.958 2.165.332 2.163.396 2.158.164 2.149.813
Bengkulu 467.138 470.191 473.556 474.394 474.351 475.121 477.830 479.855 480.313 480.477 479.460
Lampung 2.022.873 2.051.748 2.079.757 2.099.270 2.117.640 2.132.876 2.141.489 2.148.528 2.145.482 2.142.339 2.137.742
DKI Jakarta 2.886.178 2.826.444 2.769.486 2.705.308 2.647.355 2.593.379 2.537.405 2.476.043 2.412.884 2.361.982 2.327.902
Jawa Barat 11.110.758 11.117.475 11.121.521 11.077.419 11.032.871 10.987.807 11.012.003 11.021.134 10.994.759 10.972.829 10.952.565
Jawa Tengah 8.499.905 8.450.782 8.522.992 8.555.142 8.581.339 8.595.961 8.539.120 8.474.163 8.378.454 8.276.801 8.161.787
DI Yogyakarta 1.009.209 1.001.537 997.329 989.952 981.429 971.845 947.581 923.451 897.735 873.734 853.846
Jawa Timur 9.601.862 9.570.018 9.551.520 9.499.415 9.447.401 9.395.160 9.284.441 9.163.008 9.012.207 8.863.815 8.721.880
117
Banten 2.659.683 2.692.659 2.724.638 2.747.788 2.769.430 2.789.391 2.824.855 2.861.737 2.886.569 2.911.419 2.935.435
Lampiran 14 (lanjutan)
118
Provinsi 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Bali 895.635 885.354 874.493 859.618 845.766 834.793 834.664 832.706 828.910 826.927 825.194
NTB 1.159.739 1.184.934 1.208.789 1.229.537 1.249.813 1.266.258 1.279.922 1.292.566 1.300.331 1.306.369 1.310.234
NTT 1.135.892 1.174.419 1.215.519 1.249.977 1.283.108 1.313.210 1.339.742 1.365.847 1.385.260 1.404.157 1.418.415
Kalimantan Barat 1.165.658 1.186.607 1.206.847 1.222.376 1.237.262 1.250.228 1.260.713 1.270.116 1.274.673 1.278.414 1.281.698
Kalimantan Tengah 583.108 583.745 582.934 579.987 578.013 574.411 578.505 581.395 581.875 582.626 583.352
Kalimantan Selatan 933.840 945.401 955.096 961.878 970.088 976.903 980.407 982.241 980.663 978.328 975.978
Kalimantan Timur 834.139 845.506 855.127 863.057 869.163 876.195 889.093 900.384 908.077 916.027 926.621
Sulawesi Utara 563.726 563.916 564.054 562.659 561.375 560.582 561.304 561.220 557.606 555.353 554.849
Sulawesi Tengah 659.066 668.606 678.645 685.264 691.758 697.120 705.780 712.488 717.526 722.192 725.672
Sulawesi Selatan 2.100.653 2.120.120 2.149.744 2.170.025 2.190.760 2.208.375 2.219.146 2.229.169 2.231.046 2.232.102 2.230.406
Sulawesi Tenggara 561.825 573.900 586.681 597.201 605.086 613.706 624.757 636.036 644.472 652.779 660.543
Gorontalo 252.946 254.372 257.246 258.580 259.979 263.815 266.359 267.913 270.514 271.918 272.081
Sulawesi Barat 275.320 279.530 283.853 287.189 290.489 292.968 294.556 296.698 297.638 296.918 296.801
Maluku 347.865 359.176 370.202 379.569 388.719 397.040 401.684 406.737 408.789 412.739 414.413
Maluku Utara 258.867 267.173 274.679 281.522 286.331 293.065 297.645 301.778 305.924 308.514 310.179
Papua Barat 191.922 196.475 201.133 205.640 208.419 213.338 215.165 218.112 219.017 220.906 221.507
Papua 539.409 552.668 565.437 575.850 581.109 597.727 603.515 608.751 612.630 615.693 618.516
INDONESIA 61.836.936 62.082.102 62.486.430 62.641.459 62.770.372 62.875.146 62.926.160 62.916.506 62.693.006 62.471.141 62.240.202
Provinsi 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
NAD 593.251 608.084 624.225 636.038 647.413 656.409 665.765 674.184 680.071 683.566 686.917
Sumatera Utara 1.782.994 1.826.615 1.870.451 1.907.186 1.938.177 1.966.838 1.989.539 2.012.838 2.023.675 2.034.902 2.041.873
Sumatera Barat 595.604 625.374 643.595 657.423 670.128 682.428 694.051 702.537 709.944 714.094 718.331
Riau 758.020 752.627 747.291 738.689 729.450 722.353 730.774 736.443 738.799 744.801 752.562
Jambi 381.759 388.547 394.686 398.884 403.997 408.269 413.659 416.430 419.008 421.195 421.980
Sumatera Selatan 1.046.414 1.058.443 1.071.005 1.078.325 1.084.269 1.089.005 1.097.215 1.100.587 1.101.122 1.100.702 1.098.764
Bengkulu 232.687 233.914 237.554 237.218 237.374 238.281 239.481 240.553 241.648 241.584 240.039
Lampung 1.030.619 1.047.744 1.065.550 1.076.699 1.089.533 1.097.758 1.102.199 1.105.374 1.102.813 1.099.608 1.097.867
DKI Jakarta 1.362.011 1.332.834 1.304.371 1.268.003 1.236.543 1.207.517 1.185.162 1.158.063 1.128.525 1.103.885 1.086.848
Jawa Barat 5.486.074 5.497.471 5.509.998 5.493.252 5.477.960 5.462.604 5.484.866 5.494.322 5.484.606 5.476.481 5.472.456
Jawa Tengah 4.266.708 4.250.461 4.316.529 4.353.702 4.386.626 4.416.076 4.398.006 4.374.767 4.333.672 4.288.767 4.236.987
DI Yogyakarta 531.717 528.243 527.611 523.147 518.976 512.385 499.509 486.467 472.143 459.164 447.798
Jawa Timur 4.790.925 4.779.024 4.799.491 4.788.418 4.776.649 4.767.472 4.721.321 4.669.148 4.598.799 4.529.224 4.462.633
119
Banten 1.298.360 1.320.275 1.339.021 1.356.181 1.371.779 1.385.550 1.404.854 1.425.879 1.439.163 1.450.458 1.464.556
Lampiran 15 (lanjutan)
120
Provinsi 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Bali 456.078 451.858 447.373 439.732 434.035 429.031 429.526 428.525 427.259 425.133 424.996
NTB 539.743 556.452 574.436 590.221 606.225 618.308 627.826 637.126 643.847 649.407 654.059
NTT 562.166 583.167 609.841 629.167 648.804 667.098 682.964 697.566 708.949 720.580 727.977
Kalimantan Barat 582.494 593.860 605.581 612.933 622.063 628.879 634.763 640.069 642.876 644.748 646.971
Kalimantan Tengah 297.030 297.181 297.628 295.468 294.765 292.781 295.690 296.930 295.585 297.238 296.236
Kalimantan Selatan 462.572 471.046 477.039 481.838 488.429 495.139 497.315 498.979 499.649 498.621 497.391
Kalimantan Timur 427.998 433.616 439.002 444.904 447.819 453.432 460.752 467.467 469.855 475.316 482.455
Sulawesi Utara 289.297 288.441 289.844 289.711 289.378 288.348 289.227 289.286 287.560 285.214 284.221
Sulawesi Tengah 332.264 337.048 343.289 346.641 350.661 353.299 358.710 361.420 364.320 366.287 367.627
Sulawesi Selatan 1.007.902 1.027.407 1.046.409 1.062.220 1.076.384 1.088.884 1.096.989 1.105.043 1.108.215 1.110.800 1.110.843
Sulawesi Tenggara 275.112 282.590 288.803 296.786 299.363 305.051 310.764 316.857 321.234 326.089 330.493
Gorontalo 126.597 127.670 130.836 131.188 132.809 136.125 137.465 138.682 141.031 141.747 142.561
Sulawesi Barat 139.619 142.183 144.349 146.192 149.240 150.200 151.373 154.096 153.692 154.098 153.419
Maluku 177.883 184.292 189.900 194.677 199.221 203.155 205.282 208.119 208.240 210.917 211.481
Maluku Utara 130.481 134.735 140.561 143.102 145.387 148.977 152.180 153.879 156.958 158.236 158.740
Papua Barat 99.024 101.140 104.647 108.065 109.554 112.988 114.941 116.853 117.063 119.100 119.074
Papua 276.094 284.533 291.847 298.631 303.890 310.847 313.961 317.097 318.704 320.596 321.297
INDONESIA 30.696.488 30.910.128 31.241.053 31.395.751 31.542.790 31.675.314 31.770.627 31.816.940 31.733.791 31.651.764 31.562.385
Provinsi 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
NAD 604.595 614.489 622.872 629.444 637.628 643.903 648.598 653.023 656.999 659.599 659.483
Sumatera Utara 1.812.531 1.822.896 1.851.816 1.874.366 1.896.447 1.912.344 1.926.206 1.939.004 1.947.217 1.951.899 1.954.547
Sumatera Barat 634.035 636.412 646.131 655.077 663.804 669.801 674.792 680.486 681.703 685.191 685.966
Riau 754.288 745.603 736.418 723.975 709.581 698.202 701.083 704.475 706.393 708.143 713.323
Jambi 382.717 386.293 390.026 392.410 393.044 394.967 395.907 398.160 398.610 397.907 399.014
Sumatera
1.048.294 1.055.081 1.061.993 1.064.290 1.066.071 1.064.990 1.063.743 1.064.745 1.062.274 1.057.462 1.051.049
Selatan
Bengkulu 234.451 236.277 236.002 237.176 236.977 236.840 238.349 239.302 238.665 238.893 239.421
Lampung 992.254 1.004.004 1.014.207 1.022.571 1.028.107 1.035.118 1.039.290 1.043.154 1.042.669 1.042.731 1.039.875
DKI Jakarta 1.524.167 1.493.610 1.465.115 1.437.305 1.410.812 1.385.862 1.352.243 1.317.980 1.284.359 1.258.097 1.241.054
Jawa Barat 5.624.684 5.620.004 5.611.523 5.584.167 5.554.911 5.525.203 5.527.137 5.526.812 5.510.153 5.496.348 5.480.109
Jawa Tengah 4.233.197 4.200.321 4.206.463 4.201.440 4.194.713 4.179.885 4.141.114 4.099.396 4.044.782 3.988.034 3.924.800
DI Yogyakarta 477.492 473.294 469.718 466.805 462.453 459.460 448.072 436.984 425.592 414.570 406.048
Jawa Timur 4.810.937 4.790.994 4.752.029 4.710.997 4.670.752 4.627.688 4.563.120 4.493.860 4.413.408 4.334.591 4.259.247
121
Banten 1.361.323 1.372.384 1.385.617 1.391.607 1.397.651 1.403.841 1.420.001 1.435.858 1.447.406 1.460.961 1.470.879
Lampiran 16 (lanjutan)
122
Provinsi 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Bali 439.557 433.496 427.120 419.886 411.731 405.762 405.138 404.181 401.651 401.794 400.198
NTB 619.996 628.482 634.353 639.316 643.588 647.950 652.096 655.440 656.484 656.962 656.175
NTT 573.726 591.252 605.678 620.810 634.304 646.112 656.778 668.281 676.311 683.577 690.438
Kalimantan Barat 583.164 592.747 601.266 609.443 615.199 621.349 625.950 630.047 631.797 633.666 634.727
Kalimantan Tengah 286.078 286.564 285.306 284.519 283.248 281.630 282.815 284.465 286.290 285.388 287.116
Kalimantan Selatan 471.268 474.355 478.057 480.040 481.659 481.764 483.092 483.262 481.014 479.707 478.587
Kalimantan Timur 406.141 411.890 416.125 418.153 421.344 422.763 428.341 432.917 438.222 440.711 444.166
Sulawesi Utara 274.429 275.475 274.210 272.948 271.997 272.234 272.077 271.934 270.046 270.139 270.628
Sulawesi Tengah 326.802 331.558 335.356 338.623 341.097 343.821 347.070 351.068 353.206 355.905 358.045
Sulawesi Selatan 1.092.751 1.092.713 1.103.335 1.107.805 1.114.376 1.119.491 1.122.157 1.124.126 1.122.831 1.121.302 1.119.563
Sulawesi Tenggara 286.713 291.310 297.878 300.415 305.723 308.655 313.993 319.179 323.238 326.690 330.050
Gorontalo 126.349 126.702 126.410 127.392 127.170 127.690 128.894 129.231 129.483 130.171 129.520
Sulawesi Barat 135.701 137.347 139.504 140.997 141.249 142.768 143.183 142.602 143.946 142.820 143.382
Maluku 169.982 174.884 180.302 184.892 189.498 193.885 196.402 198.618 200.549 201.822 202.932
Maluku Utara 128.386 132.438 134.118 138.420 140.944 144.088 145.465 147.899 148.966 150.278 151.439
Papua Barat 92.898 95.335 96.486 97.575 98.865 100.350 100.224 101.259 101.954 101.806 102.433
Papua 263.315 268.135 273.590 277.219 277.219 286.880 289.554 291.654 293.926 295.097 297.219
INDONESIA 31.140.448 31.171.974 31.245.377 31.245.708 31.227.582 31.199.832 31.155.533 31.099.566 30.959.215 30.819.377 30.677.817
Provinsi 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
NAD 98,1 99,0 100,2 101,0 101,5 101,9 102,6 103,2 103,5 103,6 104,2
Sumatera Utara 98,4 100,2 101,0 101,8 102,2 102,8 103,3 103,8 103,9 104,3 104,5
Sumatera Barat 93,9 98,3 99,6 100,4 101,0 101,9 102,9 103,2 104,1 104,2 104,7
Riau 100,5 100,9 101,5 102,0 102,8 103,5 104,2 104,5 104,6 105,2 105,5
Jambi 99,7 100,6 101,2 101,6 102,8 103,4 104,5 104,6 105,1 105,9 105,8
Sumatera Selatan 99,8 100,3 100,8 101,3 101,7 102,3 103,1 103,4 103,7 104,1 104,5
Bengkulu 99,2 99,0 100,7 100,0 100,2 100,6 100,5 100,5 101,2 101,1 100,3
Lampung 103,9 104,4 105,1 105,3 106,0 106,1 106,1 106,0 105,8 105,5 105,6
DKI Jakarta 89,4 89,2 89,0 88,2 87,6 87,1 87,6 87,9 87,9 87,7 87,6
Jawa Barat 97,5 97,8 98,2 98,4 98,6 98,9 99,2 99,4 99,5 99,6 99,9
Jawa Tengah 100,8 101,2 102,6 103,6 104,6 105,7 106,2 106,7 107,1 107,5 108,0
DI Yogyakarta 111,4 111,6 112,3 112,1 112,2 111,5 111,5 111,3 110,9 110,8 110,3
Jawa Timur 99,6 99,8 101,0 101,6 102,3 103,0 103,5 103,9 104,2 104,5 104,8
123
Banten 95,4 96,2 96,6 97,5 98,1 98,7 98,9 99,3 99,4 99,3 99,6
Lampiran 17 (lanjutan)
124
Provinsi 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Bali 103,8 104,2 104,7 104,7 105,4 105,7 106,0 106,0 106,4 105,8 106,2
NTB 87,1 88,5 90,6 92,3 94,2 95,4 96,3 97,2 98,1 98,9 99,7
NTT 98,0 98,6 100,7 101,3 102,3 103,2 104,0 104,4 104,8 105,4 105,4
Kalimantan Barat 99,9 100,2 100,7 100,6 101,1 101,2 101,4 101,6 101,8 101,7 101,9
Kalimantan Tengah 103,8 103,7 104,3 103,8 104,1 104,0 104,6 104,4 103,2 104,2 103,2
Kalimantan Selatan 98,2 99,3 99,8 100,4 101,4 102,8 102,9 103,3 103,9 103,9 103,9
Kalimantan Timur 105,4 105,3 105,5 106,4 106,3 107,3 107,6 108,0 107,2 107,9 108,6
Sulawesi Utara 105,4 104,7 105,7 106,1 106,4 105,9 106,3 106,4 106,5 105,6 105,0
Sulawesi Tengah 101,7 101,7 102,4 102,4 102,8 102,8 103,4 102,9 103,1 102,9 102,7
Sulawesi Selatan 92,2 94,0 94,8 95,9 96,6 97,3 97,8 98,3 98,7 99,1 99,2
Sulawesi Tenggara 96,0 97,0 97,0 98,8 97,9 98,8 99,0 99,3 99,4 99,8 100,1
Gorontalo 100,2 100,8 103,5 103,0 104,4 106,6 106,6 107,3 108,9 108,9 110,1
Sulawesi Barat 102,9 103,5 103,5 103,7 105,7 105,2 105,7 108,1 106,8 107,9 107,0
Maluku 104,6 105,4 105,3 105,3 105,1 104,8 104,5 104,8 103,8 104,5 104,2
Maluku Utara 101,6 101,7 104,8 103,4 103,2 103,4 104,6 104,0 105,4 105,3 104,8
Papua Barat 106,6 106,1 108,5 110,8 110,8 112,6 114,7 115,4 114,8 117,0 116,2
Papua 104,9 106,1 106,7 107,7 109,6 108,4 108,4 108,7 108,4 108,6 108,1
Indonesia 98,6 99,2 100,0 100,5 101,0 101,5 102,0 102,3 102,5 102,7 102,9
Pencak
Anggar Atletik Dayung Karate Panahan
No Provinsi Silat
L P L P L P L P L P L P
1 NAD 2 0 1 0 1 0 2 0 1 0 1 0
2 Sumut 0 0 0 0 9 1 4 0 0 0 2 0
3 Sumbar 0 0 3 0 2 1 0 0 0 0 0 0
4 Riau 0 0 2 0 3 0 3 0 0 0 2 0
5 Jambi 0 0 2 0 2 0 0 0 0 0 2 0
6 Sumsel 2 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0
7 Bengkulu 0 0 2 0 2 0 0 0 2 0 0 0
8 Lampung 0 0 0 0 2 1 0 0 0 0 3 0
9 B. Bel 0 0 1 0 2 0 0 0 0 0 0 0
10 Kep. Riau 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 DKI 0 0 1 1 2 1 1 1 0 0 2 0
12 Jabar 0 0 1 1 4 0 2 1 2 0 2 0
13 Jateng 0 0 3 0 5 0 0 0 0 0 2 0
14 DIY 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 2 0
15 Jatim 0 0 0 0 5 0 0 0 0 0 0 0
16 Banten 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0
17 Bali 0 0 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0
18 NTB 0 0 0 0 24 1 0 0 0 0 0 0
19 NTT 0 0 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0
20 Kalbar 1 1 0 0 3 0 0 0 2 0 3 0
21 Kalteng 0 0 0 0 2 0 3 1 0 0 2 0
22 Kalsel 0 0 1 1 1 2 0 0 0 0 0 0
23 Kaltim 0 0 2 0 2 0 0 0 0 0 2 0
24 Sulut 2 0 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0
25 Sulteng 0 0 2 0 0 0 1 1 0 0 0 0
26 Sulsel 0 0 3 1 6 0 5 1 0 0 2 1
27 Sultra 0 0 2 1 1 1 5 0 0 0 0 0
28 Gorontalo 0 0 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0
29 Sulbar 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
30 Maluku 0 0 0 0 2 1 2 1 0 0 0 0
31 Malut 0 0 3 0 4 0 0 0 0 0 0 0
32 Papua B 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0
33 Papua 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0
Indonesia 7 1 40 5 97 9 30 6 9 1 27 1
Pencak
Anggar Atletik Dayung Karate Panahan
No Provinsi Silat
L P L P L P L P L P L P
1 NAD 20 8 5 5 10 6 10 1 6 4 2 1
2 Sumut 0 0 8 7 15 19 0 0 0 0 8 4
3 Sumbar 0 0 25 16 25 18 0 0 0 0 0 0
4 Riau 0 0 8 5 9 6 12 8 0 0 6 4
5 Jambi 0 0 0 0 5 6 6 5 3 1 0 0
6 Sumsel 2 3 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0
7 Bengkulu 0 0 3 1 1 0 0 0 0 0 0 0
8 Lampung 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
9 B. Bel 0 0 4 2 6 7 0 0 0 0 0 0
10 Kep. Riau 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 DKI 0 0 2 4 8 6 9 5 0 0 4 6
12 Jabar 0 0 9 7 10 11 2 7 4 9 5 4
13 Jateng 0 0 6 5 9 11 0 0 0 0 10 8
14 DIY 0 0 0 0 3 3 0 0 0 0 4 4
15 Jatim 0 0 0 0 12 10 0 0 0 0 0 0
16 Banten 0 0 9 1 5 5 7 2 4 3 0 0
17 Bali 0 0 4 6 1 7 0 0 0 0 0 0
18 NTB 0 0 18 15 25 15 0 0 0 0 0 0
19 NTT 0 0 5 0 0 2 0 0 0 0 0 0
20 Kalbar 2 1 0 0 6 4 0 0 2 2 2 2
21 Kalteng 0 0 0 0 5 0 11 7 0 0 3 5
22 Kalsel 0 0 3 2 1 4 0 0 0 0 0 0
23 Kaltim 0 0 9 0 8 2 0 0 0 0 0 3
24 Sulut 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0
25 Sulteng 0 0 4 2 0 0 9 5 0 0 0 0
26 Sulsel 0 0 21 21 24 12 25 11 0 0 0 0
27 Sultra 0 0 9 9 5 3 15 7 0 0 0 0
28 Gorontalo 0 0 6 4 4 2 0 0 0 0 0 0
29 Sulbar 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
30 Maluku 0 0 0 0 3 2 1 1 0 0 0 0
31 Malut 0 0 2 4 5 2 0 0 0 0 0 0
32 Papua B 0 0 1 1 2 2 0 0 0 0 0 0
33 Papua 0 0 3 1 5 1 0 1 0 0 0 0
Indonesia 24 12 166 120 213 166 107 60 21 21 44 41
Sarana
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z *
NAD √ √ √ √ √ √ √ √
Sumut √ √ √ √ √ √
Sumbar √ √ √ √ √
Riau √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Jambi √ √ √ √ √ √ √
Sumsel √ √ √ √
Bengkulu √ √ √ √ √
Lampung √ √ √ √ √ √
133
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Lampiran 20 (lanjutan)
134
Sarana
Provinsi Gedung Lapangan Lainnya
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z *
Bali √ √ √ √ √ √ √ √
NTB √ √ √ √ √
NTT √ √
Kalbar √ √ √ √ √ √ √
Kalteng √ √ √ √ √
Kalsel √ √ √ √
Kaltim √ √ √ √ √ √ √ √
Sulut √ √ √ √ √ √ √
Sulteng √ √ √ √ √ √
Sulsel √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Sultra √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Gorontalo √ √ √ √
Sulbar √ √ √
Maluku √ √ √ √ √ √
Malut √ √ √ √ √ √
Pabar √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √