PENDAHULUAN.
A. Latar Belakang
Praktik klinik yang efektif dituntut untuk mampu memberikan pelayanan kesehatan yang
profesional, dinamis, menyeluruh dengan sistem pelayanan kesehatan yang terpadu dalam
menyelesaikan masalah yang hampir tidak ada pemecahannya. Seorang tenaga kesehatan
dituntut untuk mampu melakukan perencanaan harian dalam menyelesaiakan masalah tersebut,
hasil penelitian yang dilakukan oleh Iqbal Ahmad menunjukkan refleksi kasus mampu
meningkatkan individu dalam mebuat perencanaan harian. Refleksi kasus membutuhkan
pengetahuan baru serta kompetensi dalam keterampilan klinik termasuk didalamnya adalah
perilaku yang posistif, pembelajaran berkelanjutan, evidence base praktice serta kolaborasi
interdisiplin sehingga diharapkan mampu untuk meningkatkan profesionalisme bagi tenaga
kesehatan
Pengembangan profesionalisme masa kini bagi perawat menjadi tantangan, dimana mutu
pelayanan yang tinggi akan menjadi tuntutan dari pelanggan. Peningkatan profesionalisme dapat
dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan pemecahan masalah yang muncul dalam
pelayanan kesehatan salah satunya yaitu refleksi kasus di Indonesia diperkenalkan melalui
diskusi refleksi kasus (DRK) sebagai suatu metoda baru.Apabila dilaksanakan secara rutin dan
konsisten oleh kelompok masing-masing akan dapat mendorong perawat lebih memahami
hubungan standar dengan kegiatan pelayanan yang dilakukan sehari-hari. Dengan refeksi kasus
maka seorang perawat akan melakukan introspeksi terhadap tindakan atau kegiatan kerja yang
sudah dilakukan sehingga peningkatan kualitas kerja yang diharapkan
Untuk menilai kualitas pelayanan kesehatan melalui penyelenggaraan rumah sakit, perlu
dilakukan penilaian baik internal, maupun eksternal. Penilaian internal dilakukan diseluruh
komponen rumah sakit salah satunya yaitu dengan DRK seperti yang jelaskan dalam Keputusan
Mentri Kesehatan Republik Indonesia 836/MENKES/SK/VI/2005. Mempraktekkan DRK juga
dapat dikatakan sebagai bagian“in-service training” yang sangat efektif dan sangat efisien.
Kesadaran akan kebutuhan untuk berkembang adalah menjadi salah satu tanggung jawab
perawat terhadap dirinya sendiri dan profesinya. Melalui peningkatan profesionalisme setiap
anggota profesi akan dapat pula meningkatkan kinerja perawat sesuai standar dalam memberikan
pelayanan yang bermutu untuk memenuhi harapan masyarakat.
B. Tujuan
a. Mengembangkan profesionalitas perawat dalam memberikan asuhan keperawatan.
b. Salah satu wahana untuk menyelesaikan masalah dengan mengacu pada
standar keperawatan yang telah ditetapkan
C. Manfaat
a. Meningkatkan aktualisasi perawat.
b. Membangkitkan motivasi belajar perawat.
c. Belajar untuk menghargai kerjasama tim kesehatan.
d. Memberikan kesempatan individu untuk mengeluarkan pendapat tanpa merasa tertekan.
e. Memberikan masukan kepada pimpinan untuk :