Anda di halaman 1dari 13

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PEKERJAAN
MASTER PLAN PELABUHAN PERIKANAN WATU ULO
APBD TAHUN ANGGARAN 2018

I. LATAR BELAKANG
Dewasa ini peranan sub sektor perikanan menjadi semakin penting, hal ini
terlihat dari data penghasil devisa negara terbesar adalah salah satunya dari
sub sektor perikanan, melalui ekspor hasil tangkapan dan hasil pengolahan
ikan. Secara sinergis, dari tahun ke tahun peningkatan nilai ekspor hasil
perikanan semakin meningkat seiring tingginya angka pemberantasan IUU
Fishing di Indonesia.

Program ekspor hasil perikanan dapat dicapai antara lain, dengan cara
menyempurnakan dan meningkatkan fasilitas yang diperlukan oleh Pelabuhan
Perikanan, meningkatkan hasil tangkapan, peningkatan mutu hasil tangkapan,
pengolahan hasil perikanan dan lain-lain yang dapat meningkatkan nilai
tambah. Selain penyempurnaan dan peningkatan fasilitas yang telah ada di
pelabuhan perikanan, guna meningkatkan dan mengoptimalkan proses
penangkapan ikan maka dapat dilaksanakan dengan jalan penambahan jumlah
pelabuhan perikanan yang dapat mengakomodir kapal-kapal penangkap ikan.

Pembangunan Pelabuhan Perikanan sampai saat ini masih dirasa sebagai hal
yang sangat sulit, karena akan dihadapkan pada permasalahan yang berbeda-
beda pada pelabuhan perikanan satu dengan pelabuhan perikanan lainnya. Hal
ini bisa terjadi karena banyak faktor penunjangnya, sehingga perlu dilaksanakan
beberapa survey, study dan analisis khusus pada pelabuhan yang akan
dilaksanakan pembangunan.

KERANGKA ACUAN KERJA 1


Berkaitan dengan hal tersebut diatas, melalui sumber Dana APBD Tahun
Anggaran 2018 Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur, yang
diwakili oleh Kuasa Pengguna Anggaran di lingkungan Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi Jawa Timur, melaksanakan kegiatan penyusunan Master Plan
Pelabuhan Perikanan Watu Ulo, sehingga nantinya dapat diperoleh suatu
formula perenanaan menyeluruh yang digunakan sebagai dasar atau acuan
dalam melaksanakan pembangunan dan pengembangan pelabuhan perikanan
Watu Ulo.

Untuk menindaklanjuti kegiatan tersebut diatas, secara Operasional akan


dilakukan oleh Konsultan Perencana yang selanjutnya bertanggung jawab
kepada Pejabat Pembuat Komitmen. Oleh karena itu Konsultan berkewajiban
untuk melaksanakan semua ketentuan-ketentuan dan arahan-arahan yang
tertuang dalam Kerangka Acuan Kerja.

II. MAKSUD dan TUJUAN


Maksud dari kegiatan sebagaimana yang dimaksud dalam KAK ini adalah
melaksanakan penyusunan Master Plan Pelabuhan Perikanan Watu Ulo.

Adapun tujuan dari kegiatan sebagaimana yang dimaksud dalam KAK ini adalah
untuk memperoleh konsepsi dasar yang digunakan sebagai acuan dalam
pelaksanaan pembangunan pelabuhan perikanan Watu Ulo.

III. SASARAN
Sasaran yang ingin dicapai adalah tersedianya masterplan pelabuhan perikanan
Watu Ulo, sehingga nantinya dapat digunakan sebagai acuan dalam
pelaksanaan pembangunan dan pengembangan pelabuhan perikanan Watu Ulo.
Dengan demikian dalam jangka panjang pelabuhan perikanan Watu Ulo dapat
memfasilitasi para nelayan dan pelaku bisnis perikanan di area Jember pada
khususnya dan Indonesia pada umumnya.

KERANGKA ACUAN KERJA 2


IV. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
Pemberi Tugas : Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa
Timur, dalam hal ini diwakili oleh Pejabat
Pembuat Komitmen.

Nama Pekerjaan : Pekerjaan Penyusunan Master Plan


Pelabuhan Perikanan Watu Ulo

Pejabat Pembuat Komitmen : Ir. Moh Gunawan Saleh, MM

V. SUMBER PENDANAAN
Untuk pelaksanaan Kegiatan ini disediakan pagu anggaran sebesar Rp.
200.000.000,-. (Dua Ratus Juta Rupiah) termasuk PPN 10% yang
bersumber dari APBD Tahun Anggaran 2018.

VI. SYARAT – SYARAT PESERTA SELEKSI


Memiliki Sub Klasifikasi Jasa Desain Rekayasa untuk pekerjaan teknik
sipil air (RE 103).

VII. LINGKUP, LOKASI KEGIATAN, DATA DAN FASILITAS PENUNJANG


SERTA ALIH PENGETAHUAN
7.1. LINGKUP KEGIATAN

Sesuai dengan maksud, tujuan dan sasaran yang telah disebutkan


sebelumnya, maka ruang lingkup Pekerjaan sebagaimana dimaksud adalah
sebagai berikut:

7.1.1. Tahap Pekerjaan Persiapan

1. Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan ini mencakup kegiatan sebagai berikut :

1) Kegiatan administrasi, penyusunan program kerja,


pengadaan peralatan, pendataan, dan lain sebagainya,
2) Pengumpulan dan mengevaluasi data-data skunder,
3) Menyusun laporan pendahuluan / rencana kerja.

KERANGKA ACUAN KERJA 3


2. Survey dan Pengumpulan Data
Kegiatan survey dan pengumpulan data yang diperlukan untuk
pekerjaan sebagaimana dimaksud, diantaranya adalah sebagai
berikut:

1) Pelaksanaan survey yang dilaksanakan guna menunjang


kegiatan ini, meliputi:
a. Survey bathymetri kolam labuh dan sekitarnya
(bersumber dari data skunder)
b. Survey topografi (Primer)
c. Pasang surut (Skunder)
d. Arus, gelombang dan angin (Skunder)

2. Pembuatan Design
Konsultan diwajibkan melakukan penyusunan masterplan
pelabuhan perikanan Watu Ulo secara lengkap dan
menyeluruh.

Dalam melaksanakan perencanaan hendaknya


mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

! Master Plan dilaksanakan pada area darat dan area laut di


kawasan pelabuhan perikanan Watu Ulo;
! Semua fasilitas yang dibutuhkan untuk pelabuhan
perikanan;
! Efisiensi tata letak fasilitas yang diperlukan dengan
mempertimbangkan efektifitas operasional pelabuhan;
! Keamanan dalam pelaksanaan, kemudahan dalam operasi
dan pemeliharaan.

KERANGKA ACUAN KERJA 4


7.2. LOKASI KEGIATAN

Lokasi Kegiatan yang akan dilaksanakan ini terletak di Watu Ulo,


Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur.

7.3. DATA DAN FASILITAS PENUNJANG

7.3.1. Data Dasar

Data-data yang dipakai sebagai dasar dalam melaksanakan


kegiatan Penyusunan Masterplan Pelabuhan Perikanan Watu Ulo
adalah :

" Data gelombang arus dan pasang surut pada daerah setempat
" Data bathimetri perairan setempat
" Data topografi daerah setempat

7.3.2. Standart Teknis

Standart teknis dalam pelaksanaan pekerjaan, menggunakan


peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya
berkenaan dengan penyelenggaraan Proyek.

7.3.3. Peraturan Perundang-undangan yang harus digunakan

Peraturan perundang-undangan sebagai landasan dalam


melaksanakan kegiatan tersebut antara lain :

" Undang-undang Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2009


tentang perubahan atas undang-undang 31 Tahun 2004
tentang Perikaban;
" Keputusan Mentri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Nomor 45/KEPMEN-KP/2014 Tentang Rencana Induk
Pelabuhan Perikanan Nasional;
" Petunjuk Penyusunan Rencana Anggaran (RAB) untuk Jasa
Konsultan BPPN dan DEPKEU nomor 1203/D.II/03/2000;
" Standar Nasional Indonesia (SNI) dari Badan Standarisasi
Nasional (BSN) RI;

KERANGKA ACUAN KERJA 5


" Peraturan Presiden RI Nomor 54 Tahun 2010 Tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, beserta seluruh
perubahannya;
" Dan peraturan-peraturan lain yang belum tercantum diatas
tetapi berkaitan dengan pekerjaan ini.

7.3.4. Penyediaan oleh Penyedia Jasa

Penyedia Jasa harus menyediakan semua fasilitas dan peralatan


yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.

7.4. ALIH PENGETAHUAN

Apabila dipandang perlu oleh Pejabat Pembuat Komitmen, maka penyedia


jasa harus mengadakan pelatihan, diskusi dan seminar terkait dengan
substansi pelaksanaan pekerjaan dalam rangka alih pengetahuan kepada
staff di lingkungan organisasi Pejabat Pembuat Komitmen.

8. PENDEKATAN DAN METHODOLOGI


Konsultan diharuskan menyusun methodologi yang sesuai dengan kaidah teknis
dan lingkup kegiatan dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran. Methodologi
yang dimaksud harus mencakup beberapa hal namun tidak terbatas pada :

• Methodologi Pustaka & Instansional


• Methode Survey (sesuai ketentuan pada sub bab sebelumnya)
• Methode Analisis

9. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud adalah selama 90
(sembilan puluh) hari kalender sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja
(SPMK) dari Pengguna Jasa.

KERANGKA ACUAN KERJA 6


10. TANGGUNG JAWAB KONSULTAN
10.1. Bertanggung jawab terhadap seluruh penyelesaian dan hasil pekerjaan
Design, dalam jangka waktu yang sudah ditentukan.

10.2. Menyusun laporan sesuai yang tertuang dalam KAK dan Dokumen
Kontrak

11. TENAGA AHLI YANG DIPERLUKAN


Untuk melaksanakan pekerjaan sebagaimana dimaksud, diperlukan Tenaga
Ahli, dimana Tenaga Ahli tersebut tidak boleh mengerjakan 2 (dua) lokasi
pekerjaan pada waktu yang bersamaan.

Adapun Tenaga Ahli tersebut adalah sebagai berikut:

11.1 Tenaga Ahli

1) Team Leader (1 orang)


Team Leader/Ketua Tim disyaratkan seorang Sarjana (S1) Teknik
Sipil lulusan Perguruan Tinggi Negeri atau perguruan Tinggi Swasta
yang telah diakreditasi atau yang lulus ujian negara, atau
perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan
berpengalaman sekurang-kurangnya 9 (sembilan) tahun dalam
bidangnya, dengan melampirkan bukti Referensi Kerja dari pemberi
kerja yaitu pengguna jasa pekerjaan, mempunyai SKA Madya Ahli
Teknik Sumber Daya Air (211).

Tugas dan tanggung jawabnya diantaranya meliputi :

1. Bertanggung jawab untuk keseluruhan manajemen pekerjaan,


hubungan dengan pemberi tugas, dan semua wewenang
mengenai hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan ini, serta
melaporkan kemajuan pekerjaan yang dilaksanakan.

2. Bertanggung jawab untuk pengumpulan data dan informasi yang


diperlukan, penentuan kebutuhan survey, organisasi personil,

KERANGKA ACUAN KERJA 7


dan penyampaian serta pembahasan laporan untuk
mendapatkan persetujuan Pemberi Tugas.

3. Mengorganisasi personil dan manajemen tim tenaga ahli dan staf


penunjang dalam setiap aktivitas pekerjaan.

4. Bertanggung jawab dalam penyusunan semua laporan pekerjaan


Desain dan pembuatan Dokumen Tender, serta bertanggung
jawab atas pembuatan pelaporan pekerjaan tersebut.

2) Tenaga Ahli Teknik Geodesi (1 orang)


Tenaga Ahli ini disyaratkan seorang Sarjana, S1 Teknik Sipil/ S1
Geodesi/S1 Oceanografi lulusan Perguruan Tinggi Negeri atau
perguruan Tinggi Swasta yang telah diakreditasi atau yang lulus
ujian negara, atau perguruan tinggi luar negeri yang telah
diakreditasi dan berpengalaman sekurang-kurangnya 9 (Sembilan)
tahun dibidangnya, dengan melampirkan bukti referensi Kerja dari
pemberi kerja yaitu pengguna jasa pekerjaan, mempunyai SKA
SKA Madya Ahli Teknik Geodesi (217).

Tugas dan Tanggung jawab Tenaga Ahli Teknik Geodesi Adalah:

1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pengukuran darat


dan laut serta hasil analisa dan pelaporan terhadap hasil
pengukuran tersebut;

2. Memberikan saran terhadap perencanaan pembangunan


kedepan berdasarkan sudut pandang ilmu geodesi;

3. Memberikan laporan kepada Team Leader.

3) Tenaga Ahli Teknik Bangunan Gedung (1 orang)


Tenaga Ahli ini disyaratkan seorang Sarjana (S1) Teknik Sipil
lulusan Perguruan Tinggi Negeri atau perguruan Tinggi Swasta

KERANGKA ACUAN KERJA 8


yang telah diakreditasi atau yang lulus ujian negara, atau
perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan
berpengalaman sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun dibidangnya,
dengan melampirkan bukti referensi Kerja dari pemberi kerja yaitu
pengguna jasa pekerjaan, mempunyai SKA Muda Ahli Teknik
Bangunan Gedung (201).

Tugas dan Tanggung jawab Tenaga Ahli Teknik Bangunan Gedung


Adalah:

1. Bertanggung jawab terhadap perencanaan desain, penataan


layout bangunan dan optimalisasi bangunan yang dibutuhkan
dalam Pelabuhan Perikanan;

2. Memberikan laporan kepada Team Leader.

11.2. Tenaga Pendukung

Dalam pelaksanaannya, selain dilaksanakan oleh tenaga ahli juga


dibantu oleh tenaga pendukung. Penyedia jasa sedapat mungkin agar
menyiapkan tenaga pendukung sebagaimana yang telah
dipersyaratkan. Penyedia jasa diwajibkan melaksanakan upload
dokumen persyaratan tenaga pendukung serta mengisi surat
pernyataan kesanggupan sebagaimana yang telah disediakan. Adapun
tenaga pendukung yang dipersyaratkan diantaranya adalah :

1) Surveyor (1 orang)
Surveyor bertanggung jawab langsung kepada Team leader dan
dapat mengkoordinasikan langsung kepada Team Leader bila
sewaktu-waktu dibutuhkan dan menyangkut kuantitas pekerjaan
yang akan dilaksanakan. Persayaratan surveyor adalah
berpendidikan minimal S1 Teknik Sipil yang mempunyai
pengalaman kerja minimal 3 (tiga) tahun pada bidang tersebut

KERANGKA ACUAN KERJA 9


diatas dan harus berpengalaman di bidang teknis
pengukuran/survey, dengan melampirkan bukti referensi kerja dari
pemberi kerja yaitu pengguna jasa pekerjaan.

Surveyor mempunyai tugas sebagai berikut:


1. Melaksanakan survey dilapangan dan melaksanakan pencatatan
terhadap kondisi eksisitng di lapangan;
2. Melaksanakan pengukuran kondisi eksisting sesuai dengan
arahan dan petunjuk Ahli Geodesi;
3. Memberikan laporan hasil survey dan pengukuran kepada Team
Leader.

2) CAD Operator (1 orang)


CAD Operator bertanggung jawab langsung kepada Team leader
dan dapat mengkoordinasikan langsung kepada Team Leader bila
sewaktu-waktu dibutuhkan dan menyangkut gambar desain
pekerjaan yang akan dilaksanakan. Persayaratan Cad Operator
adalah berpendidikan minimal S1 Teknik Sipil yang mempunyai
pengalaman kerja minimal 3 (tiga) tahun pada bidang tersebut
diatas dan harus berpengalaman di bidang teknis
pengukuran/survey, dengan melampirkan bukti referensi kerja dari
pemberi kerja yaitu pengguna jasa pekerjaan.

Surveyor mempunyai tugas sebagai berikut:


1. Melaksanakan penggambaran CAD berdasarkan arahan dari
tenaga ahli;
2. Memberikan laporan hasil gambar CAD kepada tema leader.

KERANGKA ACUAN KERJA 10


12. PELAPORAN
Setiap jenis laporan Design harus disampaikan kepada Pejabat Pembuat
Komitmen pada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur untuk
dibahas oleh Tim Pembahas guna mendapatkan persetujuan.

Sesuai dengan ruang lingkup pekerjaan, maka jenis laporan yang harus
diserahkan oleh Konsultan adalah :

12.1. Laporan Pendahuluan

Laporan Pendahuluan ini harus disampaikan oleh Konsultan selambat-


lambatnya 20 (dua puluh) hari kalender terhitung setelah SPMK ditanda
tangani sebanyak 5 (lima) buku dan berisi antara lain :

1. Gambaran/penjelasan secara garis besar kondisi pekerjaan.

2. Rancangan metode pelaksanaan Survey, analisa hasil survey, dan


landasan teori yang digunakan.

3. Data sekunder yang di peroleh dari beberapa sumber yang terkait


dengan Pekerjaan tersebut, Rencana kerja, metode dan jadwal
pelaksanaan pekerjaan.

12.2. Laporan Akhir

Laporan akhir ini merupakan hasil akhir pelaksanaan pekerjaan dan


harus disampaikan oleh Konsultan selambat-lambatnya 90 (sembilan
puluh) hari kalender sejak SPMK, dan telah dilakukan pembahasan dan
koreksi sebagaimana mestinya.

Adapun laporan akhir yang harus diserahkan, antara lain :

1. Final Hasil Survey yang telah dilakukan antara lain


(sebanyak 5 buku):

a. Semua Hasil Survey yang dilakukan.

b. Perhitungan Volume

c. Hasil Kajian Analysis

KERANGKA ACUAN KERJA 11


2. Produk Design (sebanyak 5 buku)

Adapun Produk Design yang dimaksud adalah


a. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), termasuk Spesifikasi
Teknis Pekerjaan
b. Daftar Jenis dan Volume Pekerjaan (BoQ)
c. Rencana Anggaran dan Biaya (RAB), harus disertai dengan rincian
analisa harga satuan, harga material dan upah dan sewa peralatan
yang digunakan.
d. Gambar – gambar Design, dan metode kerjanya
e. Kerangka Acuan Kerja (KAK)

3. Executive Summary (sebanyak 3 buku)

4. CD (sebanyak 3 keping)

13. HAL-HAL LAIN


Hal-hal lain sebagai catatan yang perlu diperhatikan sejalan dengan
karakteristik proyek ini adalah sebagai berikut :

" Konsultan sedapat mungkin mengangkat tenaga ahli, maupun tenaga


penunjangnya secara proporsional.
Konsultan dalam melaksanakan tugasnya senantiasa dapat berkoordinasi
dengan instansi terkait.

14. FASILITAS
Pengguna barang/jasa akan memberikan data dan informasi yang ada untuk
mendukung keberhasilan pelaksanaan kegiatan ini. Disamping itu juga akan
memfasilitasi Konsultan dalam rangka koordinasi dengan instansi terkait yang
dibutuhkan.

Surabaya, 2018

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN/KPA


BIDANG PERIKANAN TANGKAP

KERANGKA ACUAN KERJA 12

Ir. MOH GUNAWAN SALEH, MM


Pembina Tingkat I
KERANGKA ACUAN KERJA 13

Anda mungkin juga menyukai