Isi
Isi
PENDAHULUAN
1
terjadinya awan gelap yang relative singkat serta hujan deras (kadang-kadang
ada hujan butiran es).
2
antara 40-45 km/jam, kata Kepala Stasiun Klimatologi Lasiana Kupang Juli
Setiyanto, di Kupang.
Oleh karena itu kita harus mengetahui bagaimana angin itu akan
berubah menjadi bencana, sehingga kita bisa mengantisipasi dengan cepat,
sehingga bisa mengurangi resiko bencana. Maka dalam makalah ini akan di
bahas mengenai apa itu angin puing beliung, apa tindakan yang harus
dilakukan bila akan terjadi angin putting beliung serta bagaimana mitigasi
bencana angin puting beliung sebelum dan setelah bencana terjadi.
3
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
4
BAB II
ISI
Angin puting beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih
dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian
maksimum 5 menit. Orang awam menyebut angin puting beliung adalah angin
“Leysus”, di daerah Sumatera disebut “Angin Bohorok” dan masih ada
sebutan lainnya. Angin jenis ini yang ada di Amerika yaitu “Tornado”
mempunyai kecepatan sampai 320 km/jam dan berdiameter 500 meter. Angin
puting beliung sering terjadi pada siang hari atau sore hari pada musim
pacaroba. Angin ini dapat menghancurkan apa saja yang diterjangnya, karena
dengan pusarannya benda yang terlewati terangkat dan terlempar.
Angin puting beliung adalah kolom udara yang berputar kencang yang
membentuk hubungan antara awan kumulonimbus atau dalam kejadian langka
dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin puting beliung
muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi
yang terkihat jelas yang ujungnya yang menyentuh buimi menyempit dan
sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.
Tornado adalah angin kencang yang berputar dengan kecepatan lebih dari
60-90 km/jam yang berlangsung 5-30 menit akibat adanya perbedaan tekanan
yang sangat besar dalam area skala yang sangat lokal yang terjadi di bawah
atau di sekitar awan cumulunimbus (Cb).
Angin puting beliung berasal dari jenis awan bersel tunggal dan berlapis-
lapis (awan Cb) dekat dengan permukaan bumi, dimana jenis awan ini
biasanya berbentuk bunga kol dan pertumbuhannya menjulang vertikal sampai
pada ketinggian lebih dari 30.000 ft, dan bisa juga berasal dari multi sel awan,
dengan luasan area horizontalnya sekitar 0-5 Km.
5
Angin puting beliung kejadiannya singkat antara 3-5 menit setelah itu
diikuti angin kencang yang berangsur-angsur kecepatannya melemah. Angin
puting beliung biasanya mempunyai kecepatan dapat mencapai 40-50 Km/jam
atau lebih dengan durasi yang sangat singkat dan tidak sama dengan fenomena
badai yang sering melanda di negara Amerika, Australia, Filipina, Jepang,
Korea maupun China. Jadi wajar kalau peristiwa ini hanya bersifat lokal dan
tidak merata, sedangkan angin kencang dapat berlangsung lebih dari 30 menit
bahkan bisa lebih dari satu hari dengan kecepatan rata-rata 20-30 knot.
Angin puting beliung ini biasanya terjadi pada saat musim peralihan atau
pada saat cuaca hujan atau di musim hujan yang hujannya masih banyak
terjadi pada siang hari atau malam hari, karena memang fenomena nya selalu
terjadi setelah lepas pukul 13.00 – 17.00 waktu setempat, namun demikian
tidak menutup kemungkinan dapat terjadi pada malam hari.
Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan terbentuklah
puting beliung. Proses terjadinya angin puting beliung, biasanya terjadi pada
musim pancaroba pada siang hari suhu udara panas, pengap, dan awan hitam
mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari tumbuh awan secara
vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan arus udara naik
dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang turun dengan
kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara tiba-tiba dan
berjalan secara acak.
6
a. Kejadiannya singkat, antara 3 hingga 10 menit, setelah itu diikuti angin
kencang yang kecepatannya berangsur melemah
b. Kecepatan angin lesus adalah 45 hingga 90 km/jam
c. Terjadi di tempat dengan radius jangkuan 5 hingga 10 km
d. Terjadi di musim pancaroba dan sebagian kecil di musim hujan, saat hujan
di siang atau sore hari.
e. Terjadi antara jam 13 hingga 17
Proses terjadinya puting beliung sangat terkait erat dengan fase tumbuhnya
awan Cb yaitu seperti dijelaskan dibawah ini:
a. Fase Tumbuh
Dalam awan terdiri dari arus naik ke atas yang kuat. Hujan belum
turun, titik-titik air maupun kristal-kristal es, masih tertahan oleh arus
udara yang naik ke atas puncak awan.
b. Fase Dewasa
Titik-titik air tidak tertahan lagi oleh udara naik ke puncak awan.
Hujan turun menimbulkan gaya gesek antara arus udara naik dan turun.
Temperatur massa udara yang turun lebih dingin dari udara sekelilingnya.
Antara arus udara yang naik dan turun dapat menimbulkan arus geser
memutar, dan membentuk pusaran. Arus udara ini memutar semakin
cepat, irip seperti sebuah siklon yang “menjilat” bumi sebagai angin
puting beliung. Terkadang disertai hujan deras yang membentuk pancaran
air (water spout).
c. Fase Punah
Tidak ada massa udara naik, massa udara yang turun meluas
diseluruh awan. Kondensasi berhenti, udara yang turun melemah hingga
berakhirlah pertumbuhan awan Cumulunimbus (Cb).
7
2.5 Tanda-tanda yang mendahului Angin Puting Beliung
a. Sehari sebelumnya udara pada malam dan pagi terasa panas, sumuk,
pengap
b. Sekitar jam 10 pagi terlihat awan cumulus (awan berlapis-lapis), diantara
awantersebut ada satu jenis awan yang memiliki batas tepi sangat jelas
berwarna abuabu menjulang tinggi seperti bunga kol
c. Selanjutnya awan tersebut akan cepat berubah warna menjadi hitam gelap
d. Jika ranting pohon bergoyang, maka hujan dan angin kencang akan dating
e. Terasa ada sentuhan udara dingin di sekitar tempat kita berdiri
f. Biasanya hujan yang pertama kali turun adalah hujan yang tiba-tiba deras,
apabila hujannya gerimis maka kejadian angin kencang jauh dari
lingkungan kita berdiri
g. Terdengar sambaran petir yang cukup keras, yang merupakan pertanda
hujan lebat dan angin kencang akan terjadi
h. Pada musim penghujan, jika 1 hingga 3 hari berturut-turut tidak ada hujan,
kemungkinan hujan deras yang pertama kali turun akan diikuti oleh angin
kencang baik yang termasuk dalam kategori puting beliung atau angin
kencang yang memiliki kecepatan lebih rendah.
8
e. Jika kejadiannya berlangsung lama, lintasannya membentuk jalur
kerusakan
f. Lebih sering terjadi pada siang hari dan lebih banyak di daerah dataran
rendah
Ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mitigasi bencana angin
puting :
9
4. Penghijauan di bagian atas arah angin untuk meredam gaya angina
5. Pembuatan bangunan umum yang cukup luas yang dapat digunakan
sebagai tempat penampungan sementara bagi orang maupun barang saat
terjadi serangan angin topan
6. Pengamanan/perlakuan bagian-bagian yang mudah diterbangkan angin
yang dapat membahayakan diri atau arang lain disekitarnya
7. Kesiap-siagaan dalam menghadapi angin puting beliung, mengetahui
bagaimana cara penyelamatan diri
8. Pengamanan barang-barang di sekitar rumah agar terikat dibangun secara
kuat sehingga tidak diterbangkan angin.
9. Untuk para nelayan, supaya menembatkan atau mengikat kuat kapal-
kapalnya.
A. Sebelum bencana :
Perlu dilakukan sosialisasi mengenai puting beliung agar
masyarakat memahami dan mengenal puting beliung, baik definisi,
gejala awal, karakteristik, bahaya, dan mitigasinya
Menyusun peta rawan bencana puting beliung berdasarkan data
historis
Memangkas ranting pohon besar dan menebang pohon yang sudah
rapuh serta tidak membiasakan memarkir kendaraan di bawah
pohon besar
Jika tidak penting sekali, hindari bepergian apabila langit tampak
awan gelap dan menggantung
Mengembangkan sikap sadar informasi cuaca dengan selalu
mengikuti informasi prakiraan cuaca atau proaktif menanyakan
kondisi cuaca kepada instansi yang berwenang
Penyiapan lokasi yang aman untuk tempat pengungsian sementara
10
B. Saat bencana:
Segera berlindung pada bangunan yang kokoh dan aman begitu angin
kencang menerjang
Jika memungkinkan segeralah menjauh dari lokasi kejadian karena
proses terjadinya puting beliung berlangsung sangat cepat
Jika saat terjadi puting beliung kita berada di dalam rumah semi
permanen/rumah kayu, hingga bangunan bergoyang, segeralah keluar
rumah untuk mencari perlindungan di tempat lain karena bisa jadi
rumah tersebut akan roboh
Hindari berteduh di bawah pohon besar, baliho, papan reklame dan
jalur kabel listrik
Ancaman puting beliung biasanya berlangsung 5-10 menit, sehingga
jangan terburu-buru keluar dari tempat perlindungan yang aman jika
angin kencang belum benar-benar reda
C. Setelah Bencana:
Melakukan koordinasi dengan berbagai pelaksana lapangan dalam
pencarian dan pertolongan para korban
Mendirikan posko dan evakuasi korban yang selamat
Mendirikan tempat penampungan korban bencana secara darurat di
dekat lokasi bencana atau menggunakan rumah penduduk untuk
pengobatan dan dapur umum
Melakukan koordinasi bahan bantuan agar terdistribusi tepat sasaran
dan sampai kepada mereka yang benar-benar membutuhkan dan
menghindari para oknum yang memanfaatkan situasi
Melakukan evaluasi pelaksanaan pertolongan dan estimasi kerugian
material.
11
2.8 Antisipasi dan Penanggulangan Angin Putting Beliung
a. Jika terdapat pohon yang rimbun dan tinggi serta rapuh agar segera
ditebang untuk mengurangi beban berat pada pohon tersebut
b. Perhatikan atap rumah yang sudah rapuh, karena pada rumah yang rapuh
sangat mudah sekali terhempas, sedangkan pada rumah yang permanent,
kecil kemungkinan terhempas.
c. Apabila melihat awan yang tiba-tiba gelap, semula cerah sebaiknya untuk
tidak mendekati daerah awan gelap tersebut
d. Cepat berlindung atau menjauh dari lokasi kejadian, karena peristiwa
fenomena tersebut sangat cepat
e. Untuk jangka panjang pohon dipinggir jalan diganti dengan pohon akar
berjenis serabut seperti pohon asem, pohon beringin dsb.
12
B. Saat Datangnya Angin
Bila dalam keadaan bahaya segeralah ke tempat perlindungan (bunker)
Jika anda berada di dalam bangunan seperti rumah, gedung
perkantoran, sekolah, rumah sakit, pabrik, pusat perbelanjaan, gedung
pencakar langit, maka yang anda harus lakukan adalah segera menuju
ke ruangan yang telah dipersiapkan untuk menghadapi keadaan
tersebut seperti sebuah ruangan yang dianggap paling aman basement,
ruangan anti badai, atau di tingkat lantai yang paling bawah. Bila tidak
terdapat basement, segeralah ke tengah tengah ruangan pada lantai
terbawah, jauhilah sudut sudut ruangan, jendela, pintu, dan dinding
terluar bangunan.
13
BAB III
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Angin puting beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih
dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian
maksimum 5 menit.
2. Proses terjadinya puting beliung sangat terkait erat dengan fase tumbuh
nya awan Cb (Cumulonimbus) yang terdiri dari 3 fase, yaitu: Fase
Tumbuh, Fase Dewasa dan Fase Punah.
3. Penyebab terjadinya angin puting beliung yaitu udara panas dan dingin
bertemu, sehingga saling bentrok dan terbentuklah puting beliung. Arus
udara yang turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke
permukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak.
4. Setiap bencana alam selalu membawa dampak dan menimbulkan kerugian
bagi manyarakat, berupa korban jiwa, dan material. Semakin tinggi
intensitas angin maka akan semakin berat tingkat kerusakan yang
ditimbulkan Angin puting beliung.
5. Mitigasi bencana angin puting beliung dapat dilakukan sebelum terjadi
bencana, saat terjadi bencana dan setelah terjadi bencana.
3.2 Saran
Saran yang ingin saya sampaikan pada makalah ini yaitu kita sebagai
mahasiswa-mahasiswi kebumian yang banyak mempelajari tentang bumi dan
kejadian-kejadian alam di dalamnya termasuk bencana alam yang terjadi di
bumi, hendaknya dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh mengenai
15
cara mitigasi bencana alam angin puting beliung pada masyarakat yaitu
sebelum, saat dan setelah terjadi bencana, guna untuk membantu
mengantisipasi dan menanggulangi bencana angin puting beliung
16
DAFTAR PUSTAKA
http://regional.kompas.com/read/2017/03/07/20240801/200.rumah.di.malang.rusa
k.akibat.diterjang.puting.beliung
https://www.scribd.com/doc/269735954/Makalah-Angin-Puting-Beliung-pdf
http://warnetalbarokah.blogspot.co.id/2013/10/contoh-makalah-angin-puting-
beliung.html
17