Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN

Pokok Bahasan : Penyakit Tidak Menular


Sub Pokok Bahasan : Diabetes Melitus
Hari/tanggal : Sabtu, 2 juni 2018
Jam : …………………..
Sasaran : Warga……………
Tempat : Desa………………….

A. Tujuan Interaksi
1. Tujuan Interaksi Umum :
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, peserta mampu memahami tentang penyakit diabetes
mellitus.
2. Tujuan Interaksi Khusus:
Setelah kegiatan penyuluhan dilakukan peserta dapat :
a. Menjelaskan pengertian diabetes mellitus
b. Menyebutkan klasifikasi diabetes mellitus
c. Menyebutkan penyebab diabetes mellitus
d. Menyebutkan gejala diabetes mellitus
e. Menjelaskan pengobatan diabetes mellitus
f. Menyebutkan komplikasi diabetes mellitus
g. Menyebutkan diet yang di dikonsumsi oleh penderita diabetes Melitus
3. KEGIATAN PELAKSANAAN
No Kegiatan Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Sasaran Waktu
1. 1. Penyuluh
mempersiapkan
rencana
pembelajaran
2. Penyuluh
mempersiapkan
media pembelajaran
Pra kegiatan sesuai dengan 5 menit
penyuluhan tujuan pembelajaran
3. Penyuluh
mempersiapkan dan
mencek lingkungan
yang akan
mempengaruhi proses
pembelajaran
2. Membuka kegiatan 1. Menyampaikan 1. Menjawab 10 menit
penyuluhan salam pembuka 2. Mendengarkan
2. Memperkenalkan diri 3. Memperhatikan
3. Menyampaikan
tujuan penyuluhan
4. Kontrak waktu
3 Kegiatan Inti 1. Menggali a. menjawab 15 menit
pengetahuan peserta pertanyaan
tentang diabetes b. mendengarkan
mellitus dan menyimak
2. Menyampaikan pemateri
materi tentang :
a. pengertian
diabetes mellitus
b. klasifikasi
diabetes mellitus
c. penyebab diabetes
mellitus
d. gejala diabetes
mellitus
e. penatalaksanan
diabetes mellitus
f. komplikasi
diabetes mellitus
g. diet untuk
penderita
diabetes melitus
4. Diskusi dan evaluasi 1. Tanya jawab tentang 1. Bertanya 8 menit
kegiatan materi yang telah 2. Menjawab
diberikan
2. Menanyakan kepada
peserta :
a. pengertian
diabetes mellitus
b. klasifikasi
diabetes mellitus
c. penyebab
diabetes mellitus
d. gejala diabetes
mellitus
e. penatalaksanaan
diabetes mellitus
f. komplikasi
diabetes mellitus
g. diet untuk
penderita diabetes
melitus
3. Membagikan Leaflet
4. Menutup kegiatan 1. Menyimpulkan Menjawab 2 menit
penyeuluhan kegiatan penyuluhan
2. Mengucapkan terima
kasih atas peran serta
peserta
3. Menyampaikan
salam penutup
4. METODE
a. Ceramah
b. Tanya jawab
5. MEDIA
a. Leaflet
b. Lembar balik
6. MATERI
a. Pengertian
Diabetes adalah suatu penyakit kronis yang terjadi akibat kurangnya produksi insulin oleh
pankreas atau keadaan dimana tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi
dengan efektif. Hiperglikemia atau peninggian kadar gula darah adalah suatu efek yang
sering dijumpai pada diabetes yang tidak terkontrol dan jika dibiarkan, dalam jangka masa
panjang dapat menyebabkan kerusakan pelbagai sistem tubuh terutama sistem persarafan dan
pembuluh darah (WHO, 2006).
Menurut American Diabetes Association (ADA) tahun 2010, Diabetes melitus merupakan
suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena
kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya (ADA, 2010).

b. Klasifikasi
1. Tipe I: Insulin Dependent Diabetes Melitus (IDDM)/ Diabetes Melitus tergantung insulin
(DMTI)
Lima persen sampai sepuluh persen penderita diabetik adalah tipe I. Sel-sel beta dari
pankreas yang normalnya menghasilkan insulin dihancurkan oleh proses autoimun.
Diperlukan suntikan insulin untuk mengontrol kadar gula darah. Awitannya mendadak
biasanya terjadi sebelum usia 30 tahun.
2. Tipe II: Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM)/ Diabetes Mellitus tak
tergantung insulin (DMTTI)
Sembilan puluh persen sampai 95% penderita diabetik adalah tipe II. Kondisi ini diakibatkan
oleh penurunan sensitivitas terhadap insulin (resisten insulin) atau akibat penurunan jumlah
pembentukan insulin. Pengobatan pertama adalah dengan diit dan olah raga, jika kenaikan
kadar glukosa darah menetap, suplemen dengan preparat hipoglikemik (suntikan insulin
dibutuhkan, jika preparat oral tidak dapat mengontrol hiperglikemia). Terjadi paling sering
pada mereka yang berusia lebih dari 30 tahun dan pada mereka yang obesitas.
3. DM tipe lain
Karena kelainan genetik, penyakit pankreas (trauma pankreatik), obat, infeksi, antibodi,
sindroma penyakit lain, dan penyakit dengan karakteristik gangguan endokrin.
4. Diabetes Kehamilan: Gestasional Diabetes Melitus (GDM)
Diabetes yang terjadi pada wanita hamil yang sebelumnya tidak mengidap diabetes.

c. Etiologi
Faktor-faktor resiko berhubungan dengan terjadinya diabetes melitus dapat dibagi menjadi
dua (WHO,2006), yaitu, :
1. Faktor resiko yang tidak dapat diubah (non -modifiable) :
a). Usia.
Resistensi insulin lebih cenderung terjadi seiring pertambahan usia.
b). Ras atau latar belakang etnis
Resiko diabetes melitus tipe 2 lebih besar pada hispanik, kulit hitam, penduduk asli Hawaii.
Hal ini disebabkan oleh nilai rata -rata tekanan darah yang lebih tinggi, obesitas, dan
pengaruh gaya hidup yang kurang sehat.
c). Riwayat penyakit diabetes melitus dalam keluarga.
Seseorang dengan ahli keluarga yang menderita deabet es melitus mempunyai resiko yang
lebih besar untuk menderita penyakit yang sama ini dikarenakan gen penyebab diabetes
melitus dapat diw arisi orang tua kepada anaknya (Colledge et al, 2006)
2. Faktor resiko yang dapat diubah (modifiable) :
a). Obesitas
b). Gaya hidup
c). Hipertensi
d). Kadar glukosa darah
e). Kolesterol

d. Tanda dan gejala Diabetes Melitus


Berbagai keluhan dapat ditemukan pada penderita diabetes. Kecurigaan adanya diabetes perlu
difikirkan apabila terdapat keluhan klasik diabetes melitus seperti di bawah ini (Kumar dan
Clark, 2005 ) :
1. Keluhan klasik diabetes melitus be rupa: poliuria, polidipsia, polifagia, dan penurunan
berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya.
2. Keluhan lain dapat berupa: lemah badan, kesemutan, gatal, mata kabur, disfungsi ereksi
pada pria, serta pruritus vulvae pada wanita
Tanda dan gejala lainnya antara lain :
1. Adanya tanda-tanda klasik hiperglukemi
a). polidipsi (banyak minum
b). poliuri (banyak kencing
c) polipagi (banyak makan
2. Kelemahan tubuh
3. Kesemutan/ rasa gatal
4. Gatal-gatal pada kulit
5. Luka yang tidak sembuh-sembuh

e. Penatalaksanaan
1. Medis
a) Obat
1) tablet OAD (Oral Antidiabetes)
(a) Mekanisme kerja sulfanilurea
 kerja OAD tingkat prereseptor : pankreatik, ekstra pancreas
 kerja OAD tingkat reseptor
(b) Mekanisme kerja Biguanida
Biguanida tidak mempunyai efek pankreatik, tetapi mempunyai efek lain yang dapat
meningkatkan efektivitas insulin, yaitu:
 Biguanida pada tingkat prereseptor à ekstra pankreatik
(1) Menghambat penyerapan karbohidrat
(2) Menghambat glukoneogenesis di hati
(3) Meningkatkan afinitas pada reseptor insulin
(4) Biguanida pada tingkat reseptor : meningkatkan jumlah reseptor insulin
(5) Biguanida pada tingkat pascareseptor : mempunyai efek intraseluler
b) Insulin
1) Indikasi penggunaan insulin
(a) DM tipe I
(b) DM tipe II yang pada ketika tertentu tidak dapat dirawat dengan OAD
(c) DM kehamilan
(d) DM dan gangguan faal hati yang berat
(e) DM dan infeksi akut (selulitis, gangren)
(f) DM dan TBC paru akut
(g) DM dan koma lain pada DM
(h) DM operasi
2) Insulin dibutuhkan pada keadaan :
(a) Penurunan berat tubuh yang cepat.
(b) Hiperglikemia berat yang disertai ketoasidosis.
(c) Ketoasidosis diabetik.
(d) Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat.
2. penanganan dengan cara lain, yaitu :
Penanganan untuk menjegah terjadinya Dm adalah:
1. Kontrol kadar gula darah yang teratur
2. Olah raga yang teratur/ latihan gerak
3. Minum obat secara teratur
4. Makanan sesuai diit

f. Komplikasi
a. akut
a) koma hipoglikemia
b) Ketoasidosis
c) Koma hiperosmolar nonketotik
b. Kronik
a) mikroangiopati, mengenai pembuluh darah besar, pembuluh besar jantung, pembuluh
darah tepi, dan pembuluh darah otak.
b) mikroangiopati, mengenai pembuluh darahkecil, retino diabetik, nefropati diabetik.
c) Neuropati diabetik
d) Rentan infeksi seperti : tuberculosis paru, ginggivitas, dan infeksi saluran kemih.
e) Ulkus kaki diabetik
komplikasi lain yang dapat muncul antara lain :
1. Gangguan pada mata
2. Gangguan pada syaraf
3. Gangguan pada pembuluh darah
4. Gangguan pada otak
5. Gangguan pada ginja
g. Diit Pada Penderita DM
Pemberian diit pada DM dengan memperhatikan prinsip 3 J yaitu:
1. Jenis bahan Makanan
2. Jadwal makanan
3. Jumlah makanan
Diit pada penderita Diabetes Melitus adalah
Tinggi karbohidrat→tinggi serat→rendah lemak→rendah protein
Tujuan pemberian diit pada penderita DM :
1. Mempertahankan kadar gula agar normal
2. Mempertahankan BB yang seimbang
3. Mencegah Komplikasi akut dan kronik
a). Makanan yang harus dihindari
1) Gula
2) Susu
3) Madu
b). Makanan yang mengandung karbohidrat yang boleh dimakan
1) Nasi
2) Kentang
3) Roti
4) Singkong
c). Bahan makanan yang mengandung protein hewani yang boleh dimakan, seperti:
1) Ikan segar
2) Ayam
3) Telur Ayam
4) Udang
d) Bahan makanan yang mengandung protein nabati yang boleh dimakan, seperti:
1) Tahu
2) Tempe
3) Kacang tanah
4) Kacang hijau
5) Kacang merah
e) Sayuran yang bebas dimakan
1) Kangkung
2) Tomat
3) Terong
4) Ketimun
5) Kol
6) Sawi
7) Gambas
f) Sayuran yang boleh dimakan tapi dibatasi:
1) Buncis
2) Daun singkong
3) Kacang panjang
4) Kembang Kol
5) Bayam
g) Buah yang bebas dimakan tanpa dibatasi
1) Jambu air
2) Jambu biji
3) Pepaya
h) Buah yang boleh dimakan tapi dibatasi
1) Pisang, kecuali pisang ambon dan pisang hijau
2) Jeruk
3) Mangga
4) Nanas
i) Buah yang tidak boleh dimakan, seperti;
1) Nangka
2) Durian
3) Sawo
4) Lecy
5) Apel merah
7. EVALUASI
a) Evaluasi struktur
1) Peserta hadir di tempat penyuluhan.
2) Penyelenggaraan penyuluhan di desa………………………………………..
3) Pengorganisasian penyelenggara dilakukan sebelum peserta penyeluhan diseleksi.
4) SAP, leaflet dan lembar balik dibuat 2 hari sebelum penyuluhan.
b) Evaluasi proses
1) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
2) Peserta mengikuti jalannya penyuluhan sampai selesai.
3) Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.
4) Peserta yang hadir ………………………..
c) Evaluasi Hasil
1) Peserta dapat menjelaskan pengertian diabetes mellitus (poin 3)
2) Peserta dapat menyebutkan klasifikasi diabetes mellitus (poin 4)
3) Peserta dapat menjelaskan penyebab diabetes mellitus (poin 4)
4) Peserta dapat menjelaskan tanda dan gejala diabetes mellitus (poin 4)
5) Peserta dapat menjelaskan pengobatan diabetes mellitus (poin 3)
6) Peserta dapat menjelaskan komplikasi diabetes mellitus (poin 3)
7) Peserta dapat menjelaskan diit yang dikonsumsi oleh penderita DM (poin3)
.
DAFTAR PUSTAKA

American Diabetes Association (ADA) 2010, Diabetes Basic : Diagnosis and Classification of
Diabetes Mellitus, diakses pada tanggal 14 Maret 2015 di <http://www.diabetes.org/>

Anthony S. Fauci, 2008. Harrison’s Internal Medicine, 17th Edition, USA, McGraw – Hill

Colledge, N.R., Walker, B.R. and Ralston, S.H. 2006. Davidson’s Principles and Practise of
Medicine. 20th Ed. Edinburgh : Churchill Livingstone

Gilby, S 2007.Endocrinology. In : Longmore, M., Wilkinson, I., Turmezei, T.et al . Oxford Handbook
of Clinical Medicine . 7th Ed. New york : Oxford University Press Inc.
Kumar, P.P.J. and Clark, M.L. 2005. Kumar & Clark : Clinical Medicine . Edinburgh : Saunders Ltd

Meeking, D.R. 2011.Understanding Diabetes & Endocrinology: A Problem-Oriented Approach.


London, UK : Manson Publishing Ltd.

Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) 2011, Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan


Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia

Tjokroprawiro, Askandar 2012, Garis Besar Pola Makan dan Pola Hidup sebagai Pendukung
Terapi Diabetes Mellitus, Pusat Diabetes dan Nutrisi Surabaya, RSUD Dr. Soetomo
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga: Surabaya

World Helath Organization (WHO) 2006 Definition And Diagnosis Of Diabetes Mellitus And
Intermediate Hyperglycemia, diakses pad atanggal 14 Maret 2015
di<http://www.who.int/diabetes/publications/Definition%20and%20diagnosis%20of%20diabet
es_new.pdf>

Anda mungkin juga menyukai