Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Pada bab ini akan dibahas penyelesaian persoalan yang muncul pada rangkaian listrik
dengan menggunakan suatu teorema tertentu. Dengan pengertian bahwa suatu persoalan
rangkaian listrik bukan tidak dapat dipecahkan dengan hukum-hukum dasar atau konsep dasar
ataupun dengan bantuan suatu teorema tertentu yang dibahas pada bab sebelumnya, tetapi
pada bab ini dibahas bahwa penggunaan teorema tertentu dalam menyelesaikan persoalan
yang muncul pada rangkaian listrik dapat dilakukan dengan menggunakan suatu teorema
tertentu. Teorema yang dibahas pada bab ini yaitu: Teorema Thevenin dan Teorema Norton.

B.Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas,kita bisa menentukan rumusan masalah yang akan dibahas
dalam makalah ini,yaitu:
1. Mampu Menyelesaikan soal dengan teorema Thevenin dan teorema Norton.
2. Mampu Menjelaskan konsep teorema Thevenin dan Norton.
3. Mampu Menyelesaikan soal dengan teorema Thevenin dan Norton

C.Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini,yaitu
1.Sebagai salah satu syarat dalam mengikuti mata kuliah Rangkaian Listrik
2.Menambah wawasan tentang Teorema Thevenin dan Teorema Norton

D.Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dalam penulisan makalah ini,yaitu:
1.Sebagai pedoman untuk menambah pengetahuan dalam membuat suatu makalah.
2.Sebagai referensi bagi penulis dalam pembuatan makalah berikutnya.
3.Sebagai bahan bacaan.

1
Teorema Thevenin
Pada teorema ini berlaku bahwa :
“Suatu rangkaian listrik dapat disederhanakan dengan hanya terdiri dari satu buah
sumber tegangan yang dihubung serikan dengan sebuah tahanan ekivelennya pada dua
terminal yang diamati”.

Tujuan sebenarnya dari teorema ini adalah untuk menyederhanakan analisis rangkaian,
yaitu membuat rangkaian pengganti yang berupa sumber tegangan yang dihubungkan
seri dengan suatu resistansi ekivalennya.

Teori Thevenin mengatakan bahwa sebuah rangkaian yang mengandung beberapa


sumber tegangan dan hambatan dapat diganti dengan sebuah sumber tegangan yang dipasang
seri dengan sebuah hambatan (resistor). Dengan kata lain rangkaian elektronika yang rumit
dapat disederhanakan menjadi sebuah rangkaian hambatan linier yang terdiri dari 1 sumber
arus dengan 1 resistor. Penyederhanaan rangkaian komplek menjadi sederhana dengan
mengikuti teori Thevenin dapat dilihat seperti pada gambar berikut ini.

Pada gambar 1b terdapat sumber arus VTH yaitu tegangan Thevenin. Tegangan
Thevenin adalah tegangan yang diukur atau dihitung pada terminal beban, ketika beban
dilepas dari rangkaian. Karena diukur atau dihitung ketika beban dilepas, maka tegangan ini
sering disebut tegangan rangkaian terbuka.
2
RTh disebut hambatan Thevenin. Hambatan Thevenin adalah hambatan yang diukur atau
dihitung pada terminal beban ketika beban dilepas dari rangkaian dan sumber arus dibuat
menjadi nol atau dihubung singkatkan. Untuk mengukur tahanan Thevenin kita harus
mengurangi tegangan sumber arus hingga nol. Untuk sumber tegangan dapat di-nol-kan
dengan menghubung-singkatkan terminal tegangan atau melepas sumber tegangan dan
menggantikannya dengan sebuah penghantar. Gambar berikut ini menunjukan cara mengukur
atau menghitung tegangan dan hambatan Thevenin.

Perhatikan gambar 2, terdapat sebuah black box yang terdiri dari sumber teganan DC dan
rangkaian hambatan linier yang tidak diketahui bentuk rangkaiannya. Rangkaian hambatan
linier adalah rangkaian yang hambatannya tidak berubah ketika tegangan dinaikkan atau
diturunkan. Thevenin dapat membuktikan bahwa tidak peduli seperti apa bentuk rangkaian
linier tersebut, tetapi semua rangkaian hambatan linier akan menghasilkan arus beban yang
sama yang mengikuti persamaan :

Dimana : IL = arus beban ; VTh = tegangan Thevenin ; RTh = hambatan Thevenin dan RL =
hambatan beban.

3
Menentukan resistansi/impedansi pengganti (Rth/Zth)
• Cara memperoleh resistansi/impedansi pengganti (Rth/Zth)
adalah impedansi masuk dilihat dari ujung-ujung AB dimana
semua sumber tegangan/sumber arus dimatikan atau dinon
aktifkan (yaitu untuk sumber tegangan digantikan dengan
rangkaian short circuit dan untuk sumber arus digantikan
dengan rangkaian open circuit).

Langkah-langkah penyelesaian dengan teori Thevenin


• Cari dan tentukan titik terminal A-B dimana parameter yang ditanyakan.
• Lepaskan komponen pada titik A-B tersebut, open circuit kan pada
terminal A-B kemudian hitung nilai tegangan dititik A-B tersebut (VAB =
Vth).
• Tentukan nilai tahanan diukur pada titik A-B tersebut saat semua
sumber di non aktifkan dengan cara diganti dengan tahanan dalamnya
(untuk sumber tegangan diganti dengan rangkaian short circuit dan
untuk sumber arus diganti dengan rangkaian open circuit) (RAB = Rth).
• Gambarkan kembali rangkaian pengganti Theveninnya, kemudian
pasangkan kembali komponen yang tadi dilepas dan hitung parameter
yang ditanyakan.

Contoh soal 1 :

Hitung arus beban untuk besar hambatan beban RL = 2 kOhm, 4 kOhm dan 12 kOhm pada
rangkaian berikut ini. Gunakan Teorema Thevenin !.

Jawab :

Langkah pertama, hitung besar tegangan Thevenin dengan cara melepas sumber tegangan dan
menggantikannya dengan sebuah penghantar. Tegangan diukur atau dihitung pada terminal
beban A-B seperti pada gambar berikut ini.

4
Besar tegangan Thevenin dapat dihitung :

Bila hambatan beban dilepas, maka tampak rangkaian menjadi rangkaian pembagi tegangan
antara resistor 12 KΩ dengan resistor 6 kΩ sedangkan hambatan 8 kΩ tidak berpengaruh ke
tegangan, hanya sebatas sebagai pembatas arus.

Langkah kedua adalah mengukur atau menghitung hambatan Thevenin dengan cara
mengganti sumber arus dengan sebuah penghantar seperti pada gambar berikut ini.

Besar hambatan Thevenin dapat dihitung :

Langkah ketiga sederhanakan menjadi rangkaian Thevenin

5
Dengan RL bervariasi yaitu : 2 kOhm, 4 kOhm dan 12 kOhm. Maka besar arus yang melewati
beban dapat dihitung :

2. Hitung arus yang mengalir melalui titik A-B (resistor 40 Ohm), gunakan teori Thevenin!

Jawab :

Pertama-tama hitung hambatan Thevenin pada titik AB seperti pada gambar berikut ini.

6
Besar hambatan A-B adalah :

Langkah kedua , hitung tegangan Thevenin seperti pada gambar berikut ini.

Gunakan hukum Kirchoff untuk menghitung tegangan pada titik AB.

Maka tegangan pada titik AB :

Langkah ketiga sederhanakan menjadi rangkaian Thevenin seperti pada gambar berikut ini.

7
Maka arus yang mengalir melalui titik AB adalah :

8
Teorema Norton
Pada teorema ini berlaku bahwa :
Suatu rangkaian listrik dapat disederhanakan dengan hanya terdiri dari satu buah
sumber arus yang dihubungparalelkan dengan sebuah tahanan ekivelennya pada dua
terminal yang diamati.
Tujuan untuk menyederhanakan analisis rangkaian, yaitu dengan membuat rangkaian
pengganti yang berupa sumber arus yang diparalel dengan suatu tahanan ekivalennya.

Langkah-langkah penyelesaian dengan teorema Norton :


1. Cari dan tentukan titik terminal a-b dimana parameter yang ditanyakan.
2. Lepaskan komponen pada titik a-b tersebut, short circuit kan pada terminal a-b
kemudian hitung nilai arus dititik a-b tersebut (Iab = Isc = IN).
3. Jika semua sumbernya adalah sumber bebas, maka tentukan nilai tahanan diukur
pada titik a-b tersebut saat semua sumber di non aktifkan dengan cara diganti
dengan tahanan dalamnya (untuk sumber tegangan bebas diganti rangkaian short
circuit dan untuk sumber arus bebas diganti dengan rangkaian open circuit)
(Rab = RN = Rth).
4. Jika terdapat sumber tak bebas, maka untuk mencari nilai tahanan pengganti
Nortonnya didapatkan dengan cara
5. Untuk mencari Voc pada terminal titik a-b tersebut dibuka dan dicari tegangan
pada titik tersebut (Vab = Voc).
6. Gambarkan kembali rangkaian pengganti Nortonnya, kemudian pasangkan
kembali komponen yang tadi dilepas dan hitung parameter yang ditanyakan.

9
Teori Norton hampir sama dengan teori Thevenin. Yang membedakan teori Norton dengan
Thevenin adalah pada penggunaan sumber arus pada teori Norton dan sumber tegangan pada
teori Thevenin. Pada teori Norton hambatan dipasang paralel dengan sumber arus sedangkan
pada teori Thevenin Hambatan dipasang seri dengan sumber tegangan. Gambar 4 berikut ini
menunjukan secara skema perbedaan teori rangkaian Norton dan teori rangkaian Thevenin.

Arus Norton didefinisikan sebagai arus beban ketika beban dihubungsingkatkan atau
disebut arus hubungan singkat. Arus Norton ditulis dengan simbol IN .Hambatan Norton
adalah hambatan yang diukur atau dihitung ketika sumber arus dikurangi hingga nol dan
hambatan beban dilepas. Hambatan Norton sama dengan hambatan thevenin. Pada Teori
rangkaian Thevenin kita menghitung arus beban (IL) sedangkankan pada teori rangkaian
Norton kita menghitung tegangan beban (VL). Tegangan beban pada rangkaian Norton dapat
dihitung sebagai berikut :

Dimana : VL = tegangan beban ; IN = arus Norton ; RN = hambatan Norton dan RL = hambatan


beban.

Hubungan Thevenin dengan Norton dapat dilihat pada gambar berikut ini.

10
11
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Teorema Thevenin
Pada teorema ini berlaku bahwa :
“Suatu rangkaian listrik dapat disederhanakan dengan hanya terdiri dari satu buah
sumber tegangan yang dihubung serikan dengan sebuah tahanan ekivelennya pada dua
terminal yang diamati”.

Tujuan sebenarnya dari teorema ini adalah untuk menyederhanakan analisis rangkaian,
yaitu membuat rangkaian pengganti yang berupa sumber tegangan yang dihubungkan
seri dengan suatu resistansi ekivalennya.

. Thevenin dapat membuktikan bahwa tidak peduli seperti apa bentuk rangkaian linier
tersebut, tetapi semua rangkaian hambatan linier akan menghasilkan arus beban yang sama
yang mengikuti persamaan :

Teorema Norton
Pada teorema ini berlaku bahwa :
Suatu rangkaian listrik dapat disederhanakan dengan hanya terdiri dari satu buah
sumber arus yang dihubungparalelkan dengan sebuah tahanan ekivelennya pada dua
terminal yang diamati.
Tujuan untuk menyederhanakan analisis rangkaian, yaitu dengan membuat rangkaian
pengganti yang berupa sumber arus yang diparalel dengan suatu tahanan ekivalennya.
Tegangan beban pada rangkaian Norton dapat dihitung sebagai berikut :

12
DAFTAR PUSTAKA

http://tutorialteknik.blogspot.co.id/2012/01/metoda-thevenin-dan-norton.html
http://www.academia.edu/16756785/TEOREMA_THEVENIN_dan_NORTON
https://djukarna.wordpress.com/2014/09/12/teori-rangkaian-thevenin-norton/
https://www.google.co.id/search?q=gambar+contoh+soal+teorema+thevenin&biw=1366&bih
=661&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjz-
ae2sdTLAhVLmpQKHa8VANwQ_AUIBigB

13

Anda mungkin juga menyukai