Anda di halaman 1dari 2

Beginilah Penampakan Ibukota Kalimantan Utara

Putri Rizqi Hernasari


Redaksi Travel

Share 0 Tweet 0 Share 0 0 komentar


Seperti inilah lengangnya jalanan di Tanjung Selor (Putri/detikTravel)
Tanjung Selor - Ibukota provinsi seperti Bandung biasanya identik dengan kemacetan. Tapi
tidak dengan ibukota Kalimatan Utara di Tanjung Selor. Turis yang datang akan melihat pantai
biru, bukit hijau dan jalan lengang, bebas macet!

Ini adalah kali pertama saya menginjakkan kaki di Kalimantan Utara. Meski numpang lewat,
rasa semangat begitu membuncah di dada begitu tiba di sana.

Terlebih, Kalimantan Utara (Kaltara) adalah provinsi yang baru dibentuk pada akhir tahun lalu.
Bisa menapakkan kaki di sana tentu jadi keinginan banyak orang.

Pada Kamis (27/6/2013) lalu, akhirnya impian saya untuk bisa tiba di Ibukota Kaltara tercapai.
Sekitar pukul 14.00 Wita, kaki ini menapakkan kaki di Pelabuhan Tanjung Selor dari Tarakan.

Ketika itu, saya dan rombongan hendak menuju Berau, Kalimantan Timur dari Balikpapan.
Namun, karena jadwal penerbangan dari Balikpapan-Berau sangat padat, akhirnya kami memutar
rute menuju Tarakan-Tanjung Selor-Berau.

Begitu keluar Pelabuhan Kayan II, kesan panas langsung terasa. Matahari tampak begitu royal
memancarkan sinarnya di ibukota baru ini.

Namun, semangat mengeksplor kota baru ternyata mengalahkan rasa panas. Dengan mantap saya
perlahan berjalan di jalan besar yang ada di dekat pelabuhan.

Jeprat! Jepret! Saya pun lantas mengarahkan kamera ke berbagai arah. Demi mendapat lokasi
memotret terbaik, kaki ini perlahan mundur dan tanpa terasa sudah di tengah jalan raya.

Sedari tadi, mobil saya dipacu di lajur kanan, dan tidak ada kendaraan lain yang sepertinya
protes. Mereka lebih mengalah ke pinggir jalan.

Tanjung Selor adalah kota yang masih sepi. Di sepanjang mata memandang, yang saya lihat
hanyalah jalan sepi dan sesekali kendaraan mondar-mandir.

"Iya di sini sih bebas macet tidak seperti di Jakarta," kata Andri, supir kendaraan yang
mengantarkan saya dan rombongan dari Tanjung Selor-Berau.

Menurut Andri, hanya ada satu jalan utama di Tanjung Selor dan selalu sepi. Biasanya jalanan
itu hanya dilalui motor dan mobil, itupun jumlahnya sedikit.
"Enak di sini, tidak perlu pusing stres karena macet," lanjut Andri dengan logat khas Kaltara-nya.

Saya pun terus menyapu pandangan ke depan, kanan dan kiri. Kemudian sepakat dengan ucapan
Andri. Traveler yang datang ke Tanjung Selor akan disambut dengan jalanan bebas antrean
panjang kendaraan.

Eits tapi ada satu hal yang perlu diingat. Wisatawan sebaiknya berhati-hati saat berjalan di sana.
Karena seluruh jalanan di sana lengang, biasanya kendaraan akan melaju dengan kecepatan
tinggi. Jika tidak ingin hal buruk terjadi, selalu waspada, ya!

(ptr/fay)

Anda mungkin juga menyukai