Anda di halaman 1dari 6

TAKE HOME EXAM

ENDODONTIK STABILIZER

HAFIB ADIFAIZAL
17/420658/PKG/01155

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER GIGI SPESIALIS


PROGRAM STUDI KONSERVASI GIGI
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2018

1
1. Apakah yang anda ketahui mengenai endodontic stabilizer?

ENDODONTIK STABILIZER

Perkembangan Endodontik Stabilizer


Endodontik endosseus implant dikenal juga sebagai endodontic implant
stabilizer dan diodontic implants. Endodontic stabilizer digunakan untuk
menstabilkan mobilitas gigi dengan cara menambah panjang dari akar dan
mengubah rasio mahkota dengan akar. Endodontic stabilizer dilakukan oleh para
endodontis sebagai perawatan kolaborasi, seperti dengan bidang prostodontis
dalam kasus gigi yang memerlukan dukungan penjangkaran akar yang lebih kuat,
atau dengan periodontis dalam kasus gigi dengan derajat kegoyangan besar yang
memerlukan stabilisasi yang lebih kuat demi menunjang penyembuhan jaringan
periodontal dibawahnya.

Tujuan Perawatan Endodontik Stabilizer


Penggunaan endodontic stabilizer bertujuan untuk menyelesaikan masalah
pada jaringan periodontal yang setelah dilakukan prosedur endodontic dan restorasi
gigi masih memiliki prognosis yang meragukan dan presentasi keberhasilan
perawatan yang rendah. Aplikasi endodontic stabilizer juga diketahui mampu
menurunkan kegoyangan gigi atau mobilitas gigi akibat kehilangan daya pegang dari
jaringan periodontal. Lingkungan disekitar jaringan periodontal pada gigi yang
dilakukan prosedur endodontic stabilizer juga diketahui akan lebih memudahkan
proses penyembuhan dan menunjang control infeksi (Salehipour, 2005).

Bahan Dasar Implant Endosseus/Endodontik Stabilizer


Endodontik stabilizer pada dasar menggunakan bahan berbasis metal.
Tahun 1937 merupakan pertama kali penggunaan substansi dalam perawatan
implant intraosseus. Metal yang digunakan adalah berbasis Vitalium, yang diketahui
biokompatibel inert dengan cairan tubuh dan secara konstan tidak mengiritasi
jaringan sekitar (Guttman dan Levermann, 2013)..

Indikasi Utama Perawatan Endodontik Stabilizer


Kasus endodontic stabilizer pada pasien compromised yang mengalami
permasalahan pada jaringan periodontal telah diketahui sejak 50 tahun silam.
Prognosis pada kasus tersebut berdasarkan laporan kasus diketahui memiliki tingkat
keberhasilan 90%. Selain sebagai perawatan alternative pada kasus gigi dengan
permasalahan jaringan periodontal dan tingkat mobilitas tinggi, endodontic stabilizer
ditegaskan sebagai perawatan dengan indikasi utama yaitu pada kasus compromise

2
yang memiliki gigi dengan kondisi fraktur akar horizontal, dimana fragmen akar pada
bagian apical yang seharusnya diangkat dan dihilangkan (Guttman dan Levermann,
2013).

Faktor Penentu keberhasilan Perawatan


Bahan endodontic stabilizer yang dapat digunakan selain Vitalium metal
adalah sapphire, chrome cobalt, dan titanium. Semenjak diketahui prognosis
perawatan endodontic stabilizer memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi,
ditegaskan beberapa factor pada sepertiga apical yang mampu mempengaruhi
kegagalan perawatan endodontic stabilizer, yaitu :
1. kondisi apical seal
2. retensi implant terhadap gigi
3. retensi didalam tulang disekitar apex (Guttman dan Levermann, 2013).
Buruknya apical seal pasca perawatan endodontic menjadikan factor
kegagalan endo-implant yang paling umum. Dalam meningkatkan kemampuan
apical seal, maka adaptasi dari pin ke dinding saluran akar harus baik dan
dipertimbangkan secara tiga dimensi. Hal ini dapat diminimalisir dengan
menggunakan reamer yang ideal saat prosedur endo-implant dilakukan (Salehipour,
2005).

Aplikasi Klinis Perawatan Endodontik Stabilizer


Penggunaan instrument NiTi yang telah umum digunakan pada masa
sekarang oleh endodontis telah cukup untuk membentuk hasil preparasi dinding
saluran akar yang ideal untuk adaptasi pin implant endodontic stabilizer. Namun
tidak berlaku khususnya pada beberapa gigi yang pada akhir preparasi beresiko
masih terbentuknya gap pada setengah Panjang akar, seperti pada gigi kaninus
yang memiliki bentuk anatomi akar yang sedikit melonjong yang mampu membatasi
kemampuan perlekatan siler. Resiko terbentuknya gap tersebut dapat tertangani
dengan bahan siler yang telah ada saat ini, seperti Mineral Trioxide Aggregate
(ProRoot, Denstply). Agar siler pada daerah ini terakumulasi dengan padat dapat
digunakan tip ultrasonic untuk meningkatkan adaptasi ke permukaan akar implant.
Keirregularitasan bentuk saluran akar dapat memungkinkan terbentuknya gap
dilaporkan dapat teratasi dengan aplikasi MTA dari bagian koronal dikondensasikan
dengan tip ultrasonic. Hal ini dapat menstabilkan lebih baik apabila siler tersebut
mampu berpenetrasi hingga ujung apical stop (Guttman dan Levermann, 2013).
Bentuk preparasi saluran akar yang bulat presisi akan tercapai dengan
mudah bila operator mempertimbangkan dengan baik penggunaan reamer. Ketika
kepresisian bentuk saluran akar pasca preparasi telah tercapai maka dengan
sendirinya adaptasi dari pin akan menjadi baik. Hal ini dapat menjamin tidak adanya
sisa semen berlebih pada saluran akar, sebab sisa semen berlebih pada perawatan

3
endo-implant ini dapat menurunkan keberhasilan perawatan. Semen diketahui akan
mengalami resorpsi sesaat setelah selesai dilakukan perawatan endodontic
(Salehipour, 2005).
Penggunaan tekanan saat insersi pin harus diperhatikan dan tidak
diperbolehkan menggunakan tekanan yang berlebihan, hal ini dapat beresiko
menimbulkan keretakan mikro pada dindin saluran akar (Salehipour, 2005). Pada
akhirnya keawetan dari endodontic stabilizer dapat dikendalikan dengan menjaga
kestabilan implant, seperti membebaskan implant dari tekanan berlebih dan gaya
ungkit berlebih yang dapat beresiko menimbulkan perubahan posisi pada implant
dan keretakan pada apical seal (Guttman dan Levermann, 2013).

Respon Jaringan Periodontal


Berbagai respon jaringan dilaporkan oleh beberapa peneliti, diantaranya
adanya reaksi inflamasi pada jaringan periodontal disekitar semen siler yang
digunakan untuk menstabilkan implant. Hal yang menarik adalah minimalnya reaksi
inflamasi pada area disekitar apical dimana implant terhubung dengan tulang,
meskipun masih terbentuk jaringan ikat fibrous yang diselubungi kapsula (Guttman
dan Levermann, 2013.
Penelitian lain menyebutkan penggunaan Vitalium metal memerlukan kehati-
hatian karena penggunaan Vitalium yang tidak ideal (ada korosi) dapat
menggagalkan perawatan. Substansi korosi pada pin implant akan menginisiasi
reaksi inflamasi termasuk kerusakan saraf dan pembuluh darah disamping akan
terjadinya ankylosis (Guttman dan Levermann, 2013).
Gambar disamping merupakan contoh
adanya interaksi jaringan periodontal dengan implant
endosseus seperti yang sebelumnya dijelaskan
(Guttman dan Levermann, 2013).

4
2. Apakah Endodontik Stabilizer perlu dipelajari pada Prodi Spesialis
Konservasi?

Diperlukan, karena kondisi kasus klinis di masyarakat tentu tidak sehomogen


yang dipelajari dalam ilmu endodontik yang selama ini dipelajari dan dikuasi oleh
para klinisi dan ekspertis endodontik, banyak yang harus dilakukan seperti
improvisasi perawatan dengan kondisi pasien yang bervariatif. Tantangan
tersendiri bagi klinisi dalam menangani kasus tersebut agar tercapai keberhasilan
perawatan yang maksimal. Selain indikasi utama untuk perawttan endodontic
stabilizer, perawatan ini dapat bermanfaat bagi sesame sejawat spesialis dokter
gigi lintas bidang, seperti dengan sejawat prostodontis dalam kasus abutment gigi
overdenture yang memerlukan kestabilan retensi gigi abutment yang ekstra, atau
sejawat periodontis yang memerlukan penstabilan gigi yang mengalami derajat
kegoyangan gigi yang tinggi.
Selain itu perawatan ini akan meningkatkan keterampilan endodontis dan
wawasannya dalam kasus bedah-bedah lainnya, khususnya menunjang
pengalaman dalam melakukan kasus bedah endodontic. Dan endodontis dapat
selalu uptodate dengan perawatan yang kini sedang popular yaitu implant.

5
DAFTAR PUSTAKA

Guttman JL., Levermann VM., Endodontic endosseus Implant (diodo through the
tooth implants), Journal of the history of dentistry, Vol 7(4):299-304.
Salehipour F., 2005, Endodontic Stabilizer, Endodontic Journal, Vol 3:17-18.

Anda mungkin juga menyukai