Anda di halaman 1dari 2

A.

Prinsip-prinsip Etis dalam Bisnis

Pada bab ini sebenarnya menjelaskan empat jenis standar moral yang digunakan sebagai bagian
besar penalaran moral untuk menentukan sejumlah pertimbangan didalam bisnis. Pertama,
konsep utilitarian yang menekan pada keuntungan dan biaya sosial dari suatu tindakan untuk
mencapai tujuan-tujuan tertentu. Dengan kata lain konsep ini mengharuskan kita masukkan
pengukuran, perkiraan, dan perbandingan atas sejumlah keuntungan dan biaya yang relevan,
sebagai informasi mendasar penilaian moral utilitarian. Kedua, konsep hak menekankan
bagaimana individu harus dipelakukan atau dihargai sama dengan individu yang lain dengan
menekankan pada hak asasi individu. Pertimbangan-pertimbangan ketika mengambil keputusan
harus menghargai hak manusia dengan mempertimbangkan informasi tentang bagaimana
keputusan/prilaku itu mempengaruhi kebutuhan dasar individu, kebebasan individu yang
mereka pilih, informasi yang tersedia, tingkat tekanan, paksaan,manipulasi maupun penipuan.
Ketiga, konsep keadilan yang menekankan pada keuntungan dan beban yang mampu
didistribusikan secara merata kepada kelompok-kelompok dan individu-individu yang terlibat.
Keempat, konsep perhatian menekankan pada jenis perhatian yang perlu diberikan untuk
mendukung jika ada persoalan-persoalan moral yang melibatkan individu-individu dalam sebuah
konektifitas jaringan sosial, khususnya hubungan ketergantungan.

B. Analisis kasus Traidos Bank dan Roche’s Drug Trial in China

Kasus ini melibat kerjasama portofolio investment dua perusahaan yaitu Traidos Bank dan
Roche’s Tridos Bank adalah lembaga keuangan kecil di Inggris, yang pada tahun 2009 memiliki
income sebesar $127.3 miliar dan memiliki profit sebesar $13.6 milion. Traidos Bank sendiri
memiliki 6 prinsip untuk menjalankan perusahaan: 1) Promote sustainable development. 2)
Respect and obey the law. 3) Respect human rights. 4) Respect the environment. 5) be
accountable 6) Improve continuously. Prinsip ini dipegang perusahaan untuk menentukan setiap
keputusan yang diambil perusahaan, termasuk memutuskan untuk berkerjasama dengan
perusahaan lain. Sebelum berkerjasama dengan Roche’s, sebelumnya perusahaan telah
mempelajari trick record dari Roche’s dan prinsip yang digunakan Roche’s dalam menjalankan
bisnis. Karena dianggap memiliki kesamaan maka Traidos Bank berkerjasama untuk membiayai
research Cell-Cept di China. Tapi kenyataan research cell-cept yang dijalankan oleh Roche’s
menggunakan tahanan di china sebagai percobaan researchernya, dengan mengambil secara
paksa organnya tanpa diberikan pilihan. Mengetahui hal ini, maka Traidos Bank membatalkan
kontraknya dan tidak lagi membiayai research yang dilakukan oleh Roche’s.

Melihat Kasus ini bisa dengan dua kacamata besar. Pertama kasus ini bisa dilihat dari teori
ultilitarian yang menganggap bahwa segala sesuatu yang dilakukan manusia akan dianggap benar
apabila secara ekonomis bisa menekan kuantitas biaya sosial dan bisa memberikan keuntungan
sosial yang lebih besar. Roche’s menjadikan tahanan sebagai media percobaan dalam
researchnya, memang hal ini bisa menekan biaya dan akan memberikan keuntungan yang lebih
besar bagi masyarakat luas jika research ini berhasil. Tetapi jika dilihat dari kacamata etika, apa
yang dilakukan oleh Roche’s melanggar hak asasi manusia. Mereka tidak punya pilihan untuk
memutuskan apakah setuju organnya diambil untuk penelitian atau tidak. Kecendrungan yang
terjadi adalah paksaan yang menggunakan kekerasaan untuk menjadikan para tahanaan objek
penelitian. Menurut Kant setiap manusia sebenarnya memiliki hak moral yang mewajibkan
semua orang untuk diperlakukan sebagai makhluk yang bebas dan sederajat dengan orang lain.
Sehingga dalam kasus ini sebaiknya dilihat menggunakan kacamata etika dengan
mengedepankan hak-hak moral universalisabilitas.

Anda mungkin juga menyukai