Anda di halaman 1dari 4

Pengawasan (controlling)

Merupakan pengendalian semua kegiatan dari proses perencanaan, pengorganisasian


dan pelaksanaan, apakah semua kegiatan tersebut memberikan hasil yang efektif dan
efisien serta bernilai guna dan berhasil guna.

Manajemen adalah suatu rangkaian aktifitas (termasuk perencanaan, pengorganisasian,


pemimpinan, dan pengendalian) yang diarahkan pada penggunaan sumber daya
organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.
Fungsi manajemen ada 4 (empat) yaitu fungsi perencanaan, pengorganisasian,
pemimpinan, dan pengendalian. Disini akan dibahas lebih lanjut tentang fungsi
pengendalian (controlling).
Kendali (Controlling)
Kendali, sering juga disebut Pengawasan, Controlling atau, sering juga disebut
pengendalian adalah satu diantara beberapa fungsi manajemen berupa mengadakan
penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat
diarahkan ke jalan yang benar dengan tujuan yang telah digariskan semula. Bila ditinjau
dari proses, maka proses itu adalah proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh
rangkaian kegiatan yang telah direncanakan dan dilaksanakan bisa berjalan sesuai
target yang diharapkan.
Pengawasan merupakan tindakan seorang manejer untuk menilai dan mengendalikan
jalan suatu kegiatan yang mengarah demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan
Ada banyak pengertian fungsi controlling menurut beberapa pakar, di antaranya:
· Pada tahun 1916, Henri Fayol merumuskan salah satu definisi pertama kontrol karena
berkaitan dengan manajemen. Adalah pengendalian suatu usaha terdiri dari melihat
bahwa segala sesuatu yang sedang dilakukan sesuai dengan rencana yang telah
diadopsi, perintah yang telah diberikan, dan prinsip-prinsip yang telah ditetapkan.
Controlling sangat penting untuk mengetahui kesalahan agar mereka dapat diperbaiki
dan dicegah dari berulang.
· Menurut George R. Terry, pengawasan (controlling) yaitu untuk mengawasi apakah
gerakan dari organisasi ini sudah sesuai dengan rencana atau belum. Serta mengawasi
penggunaan sumber daya dalam organisasi agar bisa terpakai secara efektif dan efisien
tanpa ada yang melenceng dari rencana.
· Menurut Harold Koontz, pengendalian adalah pengukuran dan koreksi kinerja dalam
rangka untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan perusahaan dan rencana yang
dirancang untuk mencapainya tercapai.
Dari pengertian diatas dapat dinyatakan ada hubungan Antara controlling dan
perencanaan. Perencanaan (planning) yaitu sebagai dasar pemikiran dari tujuan dan
penyusunan langkah-langkah yang akan dipakai untuk mencapai tujuan.
Empat elemen dasar dalam sistem kontrol :

1.
2. Karakteristik atau kondisi yang akan dikontrol
3. Sensor
4. Komparator
5. Aktivator

Keempat elemen dasar tersebut terjadi dalam urutan yang sama dan menjaga
hubungan yang konsisten satu sama lain dalam setiap sistem.
1. Karakteristik atau kondisi dari sistem operasi yang akan diukur. Karakteristik dapat
berupa output dari sistem dalam tahap pemrosesan atau mungkin suatu kondisi yang
merupakan hasil dari sistem. Sebagai contoh dalam sistem sekolah dasar para jam kerja
guru atau keunggulan pengetahuan yang ditunjukkan oleh siswa pada ujian nasional
adalah contoh karakteristik yang dapat dipilih untuk pengukuran atau kontrol.
2. Sensor, merupakan sarana untuk mengukur karakteristik atau kondisi. Sebagai
contoh dalam sistem kontrol pengukuran kualitas dapat diandaikan oleh inspeksi visual
dari produk.
3. Komparator, menentukan kebutuhan koreksi dengan membandingkan apa yang
terjadi dengan apa yang telah direncanakan. Beberapa penyimpangan dari rencana
adalah biasa dan diharapkan, tetapi ketika berada di luar variasi yang dapat diterima
tindakan korektif diperlukan. Ini melibatkan semacam tindakan pencegahan yang
menunjukkan bahwa kontrol yang baik sedang dicapai.
4. Aktivator, adalah tindakan korektif diambil untuk mengembalikan sistem ke output
yang diharapkan. Contohnya adalah seorang karyawan diarahkan ulang untuk bagian-
bagian yang gagal lulus pemeriksaan mutu atau kepala sekolah yang memutuskan
untuk membeli buku-buku tambahan untuk meningkatkan kualitas siswa. Selama
rencana dilakukan dalam batas-batas yang diijinkan tindakan korektif tidak diperlukan.
Kegiatan dalam Fungsi Pengawasan dan Pengendalian :
Ø Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan
indikator yang telah ditetapkan
Ø Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin
ditemukan
Ø Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan
pencapaian tujuan dan target bisnis
Ada tiga tipe pengawasan (controlling), yaitu :
1. Pengawasan pendahuluan
Dirancang untuk mengantisipasi adanya penyimpangan dari standar atau tujuan
dan memungkinkan koreksi dibuat sebelum suatu tahap kegiatan tertentu
diselesaikan.
2. Pengawasan yang dilakukan bersama dengan pelaksanaan kegiatan.
Merupakan proses di mana aspek tertentu dari suatu prosedur harus disetujui
dulu atau syarat tertentu harus dipenuhi dulu sebelum kegiatan - kegiatan bisa
dilanjutkan, untuk menjadi semacam peralatan "double check" yang telah
menjamin ketepatan pelaksanaan kegiatan.
3. Pengawasan umpan balik
Mengukur hasil-hasil dari suatu kegiatan yang telah diselesaikan.
Sumber :
Henri Fayol (1949). General and Industrial Management. New York: Pitman Publishing.
pp. 107–109.

d. Controlling (Pengawasan)
Pengawasan berarti mendeterminasi apa yang telah dilaksanakan, maksudnya mengevaluasi prestasi
kerja dan apabila perlu menetapkan tindakan-tindakan korektif sehingga hasil pekerjaan sesuai
dengan rencana. Prinsip pengawasan efektif adalah membantu usaha-usaha kita untuk mengatur
pekerjaan yang direncanakan untuk memastikan bahwa pelaksanaan pekerjaan tersebut
berlangsung sesuai rencana. Siagian (1992: 169) menyatakan bahwa pengawasan merupakan proses
pengamatan dari seluruh kegiatan organisasi guna lebih menjamin bahwa semua pekerjaan yang
sedang dilakukan sesuai dengan yang ditentukan sebelumnya. Apabila fungsi-fungsi fundamental
manajemen lainnya (planning, organizing, dan actuating) dilaksanakan secara sempurna, maka
tidak banyak diperlukan pengawasan. Namun pada kenyataannya hal tersebut jarang sekali terjadi.
1) Maksud dan Tujuan Pengawasan
a) Untuk mengetahui jalannya pekerjaan apakah lancar atau tidak.
b) Untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh pegawai dan mengusahakan
pencegahan agar supaya tidak terulang kembali kesalahan yang sama atau timbulnya kesalahan-
kesalahan yang baru.
c) Untuk mengetahui apakah pelaksanaan biaya sesuai dengan program (fase/tingkat pelaksanaan)
seperti yang telah ditentukan dalam planning atau tidak.
d) Untuk mengetahui apakah pelaksanaan kerja sesuai dengan prosedur dan kebijaksanaan yang
telah ditentukan.
4. Controling
Controling bukanlah hanya sekedar mengendalikan pelaksanaan program dan
aktifitas organisasi, namun juga mengawasi sehingga bila perlu dapat mengadakan
koreksi.controlling bukanlah hanya sekedar mengendalikan pelaksanaan
programdan aktivitas organisasi,namun juga mengawasi sehingga bila perlu dapat
mengadakan koreksi.dengan demikian apa yang di lakukan staff dapat diarahkan
kejalan yang tepat dengan maksud pencapaian tujuan yang telah di rencanakan. Inti
dari controlling adalah proses memastikan pelaksanaan agar sesuai dengan
rencana. Agar pekerjaan berjalan sesuai dengan tujuan organisasi dan program
kerja maka staff dibutuhkan pengontrolan, baik dalam bentuk pengawasan, inspeksi
hingga audit. Kata-kata tersebut memang memiliki makna yang berbeda, tapi yang
terpenting adalah bagaimana sejak dini dapat diketahui penyimpangan-
penyimpanagan yang terjadi, baik dalam tahap prencanaan, pelaksanaan maupun
pengorganisasian. Sehingga denagn hal tersebut dapat segera dilakukan antisipasi,
koreksi dan penyesuaian-penyesuain sesuai dengan situasi, kondisi dan
perkembangan lingkungan sekitar organisasi. (Rananda, 2012)

Habil prasetyo 1502023

Ruderson manurung 1502039

Ardhi fachrudhi 1502007

Egi rajis 1502016

Anda mungkin juga menyukai