Persembahan untuk :
Anak-anakku..
Rizky Riansyah, Fakhri Fabiansyah
dan semua yang pernah menjadi murid dan
mahasiswaku
BAGIAN 1
KONSEP DASAR KOMUNIKASI
BAGIAN 2
JENIS-JENIS KOMUNIKASI
BAGIAN 3
KOMUNIKASI EFEKTIF
BAGIAN 4
HAMBATAN-HAMBATAN KOMUNIKASI
BAGIAN 5
KONSEP DASAR KESEHATAN
BAGIAN 6
KOMUNIKASI KESEHATAN
A. Pengertian Komunikasi
Manusia adalah makhluk sosial yang selalu hidup berkelompok. Tidak ada manusia yang
mampu hidup sendiri tanpa berhubungan dengan orang lain. Manusia membutuhkan
manusia lain untuk memenuhi segala kebutuhannya, baik kebutuhan fisiologis mau pun
kebutuhan psikologis. Selain itu, kebutuhan akan manusia lainnya diperlukan untuk
mempertahankan hidup, sehingga manusia membutuhkan hubungan sosial yang baik
yang dapat terpenuhi dengan sempurna bila manusia membina komunikasi yang baik
dengan manusia lainnya.
3. Everett M Rogers :
“komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau
melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya
akan tiba pada saling pengertian yang mendalam.”
4. D. Lawrence Kincaid :
“Komunikasi adalah proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan
pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada
saling pengertian yang mendalam”
5. Dennis Murphy :
“Communication is the whole process used in reaching other minds” (Komunikasi
adalah seluruh proses yang diperlukan untuk mencapai pikiran-pikiran yang
dimaksud oleh orang lain.
6. Harwood :
“Communication is more technically defined as a process for conduction the
memories” (Secara teknis komunikasi didefinikan sebagai proses untuk
membangkitkan perhatian orang lain yang bertujuan untuk menjalin kembali ingatan-
ingatan)
Dari beberapa pengertian tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa komunikasi adalah
bentuk interaksi manusia yang saling pengaruh-mempengaruhi satu sama lainnya, baik
disengaja ataupun tidak disengaja, dengan menggunakan alat apapun, sehingga memiliki
kesamaan dengan orang lain, seperti kesamaan bahasa atau kesamaan arti dari simbol–
simbol yang digunakan dalam berkomunikasi.
Gambar 1
Komponen Komunikasi
Hovland dan Weiss menyebutkan bahwa kredibilitas dari seseorang terdiri dari
dua unsur:
- expertise (keahlian)
- trustworthiness (dapat dipercaya)
Tapi kita tidak bisa melupakan faktor lain yang selalu mengikuti kredibilitas
sehingga lebih efektif yaitu faktor atraksi komunikator (Source attractiveness)
dan kekuasaan (source power).
3) Media
Media yang dimaksud di sini ialah alat yang digunakan untuk memindahkan
pesan dan sumber kepada penerima.
Dalam komunikasi massa, media adalah alat yang dapat menghubungkan antara
sumber dan penerima yang sifatnya terbuka, dimana setiap orang dapat melihat,
atau membaca, atau mendengar, bahkan membaca, melihat, dan mendengar
sekaligus pesan yang dikirimkan komunikat. Media dalam komunikasi massa
dapat dibedakan atas dua macam, yakni media cetak dan media elektronik.
Contoh media cetak antara lain: surat kabar, majalah, buku, leaflet, brosur,
stiker, buletin, hand out, poster, spanduk,dan sebagainya. Sedangkan media
elektronik antara lain: radio, film, televisi, video recording, komputer, electronic
board, audio cassette dan semacamnya. Berkat perkembangan teknologi
komunikasi khususnya di bidang komunikasi massa elektronik yang begitu cepat,
maka media massa elektronik makin banyak bentuknya, dan makin mengaburkan
batas-batas untuk membedakan antara media komunikasi massa dan komunikasi
antarpribadi. Hal ini disebabkan karena semakin canggihnya media komunikasi
itu sendiri yang bisa dikombinasikan (multi-media) antara satu sama lainnya.
Tidak ada penerima jika tidak ada sumber. Penerima adalah elemen penting
dalam proses komunikasi, karena penerima merupakan sasaran dari proses
komunikasi. Jika suatu pesan tidak diterima oleh penerima, maka akan
menimbulkan berbagai macam masalah yang seringkali menuntut perubahan,
baik pada sumber, pesan atau saluran. Mengenali penerima (khalayak) saat kita
berkomunikasi adalah merupakan prinsip dasar dan penting
dalam berkomunikasi. Dengan mengetahui dan memahami karakteristik
penerima (khalayak ), berarti membuat peluang untuk mencapai keberhasilan
dalam berkomunikasi khususnya, dan kehidupan secara umum.
Ada yang beranggapan bahwa umpan balik sebenarnya adalah salah satu
bentuk dari pengaruh yang berasal dan penerima. Akan tetapi sebenarnya umpan
balik bisa juga berasal dari unsur lain seperti pesan dan media, meski pesan
belum sampai pada penerima. Misalnya sebuah konsep surat yang memerlukan
perubahan sebelum dikirim, atau alat yang digunakan untuk menyampaikan
6) Lingkungan (environment)
Lingkungan atau situasi ialah faktor-faktor tertentu yang dapat mempengaruhi
jalannya proses komunikasi. Lingkungan dalam konteks komunikasi dapat
digolongkan atas empat macam, yakni :
- lingkungan fisik
- lingkungan sosial budaya,
- lingkungan psikologis, dan dimensi waktu.
Tugas Perorangan
Obyek yang diamati mengalami proses perkembangan dalam pikiran manusia setelah
mendapat rangsangan dari panca indra yang dimilikinya. Hasil kerja dari proses
pikiran tadi setelah dievaluasi dan selanjutnya akan memberi pengaruh pada
pengetahuan, sikap, dan perilaku seseorang.
Komunikasi diadik ialah proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang dalam
situasi tatap muka. Komunikasi diadik dapat dilakukan dalam tiga bentuk, yakni
percakapan, dialog, dan wawancara. Percakapan berlangsung dalam suasana yang
bersahabat dan informal. Dialog berlangsung dalam situasi yang lebih intim, lebih
dalam, dan lebih personal. Sedangkan wawancara sifatnya lebih serius, yakni adanya
pihak yang dominan pada posisi bertanya dan yang lainnya pada posisi menjawab.
Komunikasi kelompok kecil ialah proses komunikasi yang berlangsung antara tiga
orang atau lebih secara tatap muka, dimana anggota- anggotanya saling berinteraksi
satu sama lainnya. Komunikasi kelompok kecil oleh banyak kalangan dinilai sebagai
tipe komunikasi antarpribadi karena: Pertama, anggota-anggotanya terlibat dalam
suatu proses komunikasi yang berlangsung secara tatap muka. Kedua, pembicaraan
berlangsung secara terpotong-potong dimana semua peserta bisa berbicara dalam
kedudukan yang sama, dengan kata lain tidak ada pembicara tunggal yang
mendominasi situasi. Ketiga, sumber dan penerima sulit diidentifikasi.
Gambar 4
Komunikasi Publik - seminar
Gambar 5
surat Kabar - salah satu Media Massa
1. Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang
menggunakan kata-kata, baik lisan maupun
tulisan. Komunikasi ini paling banyak dipakai
dalam hubungan antar manusia. Melalui
kata-kata manusia mampu mengungkapkan
perasaan, emosi, pemikiran, gagasan, atau
maksud mereka, menyampaikan fakta, data,
dan informasi serta menjelaskannya, saling
bertukar perasaan dan pemikiran, saling Gambar 6
berdebat, dan bertengkar. Dalam komunikasi Surat – salah satu bentuk komunikasi verbal
verbal itu bahasa memegang peranan penting.
Bahasa memiliki banyak fungsi, namun sekurang-kurangnya ada tiga fungsi yang
erat hubungannya dalam menciptakan komunikasi yang efektif. Ketiga fungsi itu
adalah:
a. Untuk mempelajari tentang dunia sekeliling kita;
b. Untuk membina hubungan yang baik di antara sesama manusia
c. Untuk menciptakan ikatan-ikatan dalam kehidupan manusia.
Menurut para ahli, ada tiga teori yang berkaitan dengan kemampuan berbahasa.
a. Teori pertama disebut Operant Conditioning yang dikembangkan oleh seorang
ahli psikologi behavioristik yang bernama B. F. Skinner (1957). Teori ini
menekankan unsur rangsangan (stimulus) dan tanggapan (response) atau lebih
dikenal dengan istilah S-R. teori ini menyatakan bahwa jika satu organism
dirangsang oleh stimuli dari luar, orang cenderung akan member reaksi. Anak-
anak mengetahui bahasa karena ia belajar dari orang tuanya atau meniru apa
yang diucapkan oleh orang lain.
b. Teori kedua ialah teori kognitif yang dikembangkan oleh Noam Chomsky.
Menurutnya kemampuan berbahasa yang ada pada manusia adalah pembawaan
biologis yang dibawa dari lahir.
c. Teori ketiga disebut Mediating theory atau teori penengah. Dikembangkan oleh
Charles Osgood. Teori ini menekankan bahwa manusia dalam mengembangkan
kemampuannya berbahasa, tidak saja bereaksi terhadap rangsangan (stimuli)
yang diterima dari luar, tetapi juga dipengaruhi oleh proses internal yang terjadi
dalam dirinya.
2) Kata
Kata merupakan satuan lambang terkecil dalam bahasa. Kata adalah lambang
yang melambangkan atau mewakili sesuatu hal, entah orang, barang, kejadian,
atau keadaan. Jadi, kata itu bukan orang, barang, kejadian, atau keadaan sendiri.
Makna kata tidak ada pada pikiran orang. Tidak ada hubungan langsung antara
kata dan hal. Yang berhubungan langsung hanyalah kata dan pikiran orang.
2. Komunikasi Nonverbal
Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang pesannya dikemas dalam bentuk
nonverbal, tanpa kata-kata. Dalam hidup nyata komunikasi nonverbal jauh lebih banyak
dipakai daripada komuniasi verbal. Dalam berkomunikasi hampir secara otomatis
komunikasi nonverbal ikut terpakai. Karena itu, komunikasi nonverbal bersifat tetap dan
selalu ada. Komunikasi nonverbal lebih jujur mengungkapkan hal yang mau diungkapkan
karena spontan.
Komunikasi non verbal dapat berupa bahasa tubuh (body language), tanda (sign),
tindakan/perbuatan (action) atau objek (object).
1) Bahasa tubuh yang berupa raut wajah, gerak kepala, gerak tangan, gerak-gerik
tubuh mengungkapkan berbagai perasaan, isi hati, isi pikiran, kehendak, dan
sikap orang.
2) Tanda yang dimaksud dalam komunikasi nonverbal misalnya, bendera, rambu-
rambu lalu lintas darat, laut, udara; aba-aba dalam olahraga.
3) Tindakan/perbuatan, yang dimaksud adalah perbuatan yang dapat mengganti
kata-kata, namun memiliki makna. Misalnya, menggebrak meja dalam
pembicaraan, menutup pintu keras-keras pada waktu meninggalkan rumah,
menekan gas mobil kuat-kuat. Semua itu mengandung makna tersendiri.
4) Objek sebagai bentuk komunikasi nonverbal juga tidak mengganti kata, tetapi
dapat menyampaikan arti tertentu. Misalnya, pakaian, aksesori dandan, rumah,
perabot rumah, harta benda, kendaraan, hadiah.
Mark L. Knapp (dalam Jalaludin, 1994), menyebut lima fungsi pesan nonverbal yang
dihubungkan dengan pesan verbal:
1. Repetisi, yaitu mengulang kembali gagasan yang sudah disajikan secara
verbal.Misalnya setelah mengatakan penolakan saya, saya menggelengkan kepala.
2. Substitusi, yaitu menggantikan lambang-lambang verbal. Misalnya tanpa sepatah
katapun kita berkata, kita menunjukkan persetujuan dengan mengangguk-anggukkan
kepala.
C. Komunikasi Organisasi
Pengetahuan dan komunikasi organisasi merupakan hal penting untuk diperhatikan,
karena pada dasarnya komunikasi memegang prosentase paling banyak dalam kegiatan
organisasi manapun.
Jika ketiga hal tersebut tidak banyak mengalami hambatan maka komunikasi dalam
organisasi akan berjalan lebih berhasil sehingga pelaksanaan pencapaian tujuan
organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya menjadi lebih baik.
Direktur
Instruksi, memo, teguran, dll
Gambar 10
Komunikasi Ke bawah
Menurut Katz dan Kahn, komunikasi ke bawah mempunyai lima tujuan pokok,
yaitu :
Memberi pengarahan atau instruksi kerja;
Memberi informasi mengapa suatu pekerjaan harus dilaksanakan;
Memberi informasi tentang prosedur dan praktek organisasional;
Memberi umpan balik pelaksanaan kerja kepada para karyawan;
Meyajikan informasi mengenai aspek idiologi yang dapat membantu
organisasi menanamkan pengertian tentang tujuan yang ingin dicapai;
Gambar 11
Komunikasi Ke atas
3. Komunikasi Horisontal
Tersedianya arus komunikasi horisontal sering kali dilupakan dalam sebuah
desain organisasi. Komunikasi horisontal sangat penting bagi koordinasi dan
integrasi dari beraneka ragam fungsi keorganisasian. Komunikasi horizontal
memiliki pola mendatar, dapat terjadi antar manager atau staf dengan staf.
Sifat komunikasi horizontal berlangsung tidak formal, dan sering kali diperlukan
untuk mengadakan koordinasi dan dapat juga memberikan kepuasan terhadap
kebutuhan sosial. Contoh komunikasi horizontal antara lain: rumor, grapevine,
gosip.
Gambar 12
Komunikasi Horisontal
4. Komunikasi Diagonal
Jenis komunikasi ini jarang sekali dipergunakan, namun komunikasi diagonal
penting dalam keadaan dimana para anggota tidak dapat berkomunikasi secara
efektif lewat jalur lain. Sebagian mungkin melibatkan tenaga penjualan yang
mengirim laporan khusus langsung kepada pengawas keuanganan, dan tidak
melewati jalur tradisional dalam departemen pemasaran.
Direktur koordinasi
Gambar 13
Komunikasi Diagonal
Dalam komuniksi organisasi sendiri terdapat dua jenis saluran komunikasi yang dapat
digunakan untuk berinteraksi satu sama lain. Saluran yang pertama adalah saluran
formal, adalah saluran komunikasi yang bersifat resmi dilakukan di dalam lembaga
formal dan melalui garis perintah atau sifatnya instruktif berdasarkan struktur
organisasi. Saluran komunikasi formal memiliki tujuan yang jelas dalam menyampaikan
pesan yang terkait dengan kepentingan dinas. Biasanya komunikasi organisasi ke atas
dan ke bawah menggunakan saluran ini.
Saluran kedua adalah saluran informal, merupakan saluran komunikasi yang kerap
dilakukan di tataran komunikasi mendatar atau komunikasi organisasi lainnya dalam
keadaan tidak resmi (di luar kegiatan organisasi). Saluran jenis ditandai dengan adanya
komunikasi antara orang yang ada dalam suatu organisasi atau lebih, akan tetapi tidak
direncanakan atau tidak ditentukan dalam struktur organisasi. Fungsi dari saluran
informal biasanya untuk memelihara hubungan sosial persahabatan kelompok informal
dan menjadi wadah penyebaran informasi yang bersifat pribadi dan privat seperti isu,
gossip, atau rumor.
Tugas Perorangan
Berikan pendapat Saudara atas pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
1. Berikan penjelasan Saudara mengenai penggolonan komunikasi menurut
jumlah komunikannya!
2. Apakah perbedaan komunikasi diadik (dyadic communication) dan
komunikasi kelompok kecil (small group communication) ?
3. Berikan contoh komunikasi diadik (dyadic communication) dan komunikasi
kelompok kecil (small group communication) !
4. Berikan penjelasan Saudara mengenai karakteristik khusus dari komunikasi
massa (mass communication)!
5. Apa kelemahan komunikasi massa dengan menggunakan media koran
apabila dibandingkan dengan menggunakan media radio?
6. Apakah perbedaan yang khas dari komunikasi verbal dan norn verbal?
7. Apakah unsur-unsur penting komunikasi verbal?
Tugas Kelompok
Bahasa tubuh (body language), tanda (sign), tindakan/perbuatan (action) atau objek
(object) termasuk dalam komunikasi verbal. Berikan contoh-contoh dari keempat hal
tersebut dalam bentuk visual (foto). Lakukan bersama satu orang rekanmu, sajikan dalam
bentuk slide power point dan presentasikan di depan kelas.
௦௬ௗ
Komunikasi Efektif = =1
௦௬ௗ௧
Menurut Stephen Covey, komunikasi merupakan ketrampilan yang paling penting dalam
hidup manusia. Kita menghabiskan sebagian besar waktu untuk berkomunikasi. Sama
halnya dengan pernafasan, komunikasi kita anggap sebagai hal yang otomatis terjadi
Syarat utama agar komunikasi itu efektif adalah kredibilitas. Keterampilan komunikasi
antar perorangan adalah kemampuan untuk terus menerus membangun kredibilitas dan
dapat dipercayanya segala apa yang kita komunikasikan. Untuk membangun kredibilitas
harus ada isi pesan yang jelas, suara/intonasi dalam menyampaikan pesan dan wahana
bagaimana orang itu menyampaikan pesan. Jadi semakin seseorang tidak konsekuen
dengan ketiga hal tersebut, maka akan menentukan kredibilitas sesorang, semakin tidak
konsekuen akan menjadi semakin “tidak dipercaya”.
Kita harus menguasai empat keterampilan dasar dalam komunikasi, yaitu membaca-
menulis (bahasa tulisan) dan mendengar-berbicara (bahasa lisan). Begitu pentingnya
keempat hal tersebut, membuat banyak orang menghabiskan waktunya untuk
melakukan, paling tidak, salah satu dari keempat keterampilan itu.
Pada awal bab 3 telah dijelaskan bagaimana cara kerja komunikasi yang efektif,
selanjutnya akan dibahas komunikasi sebagai kegiatan mentransfer informasi baik secara
lisan maupun tulisan beserta kendalanya, karena tidak semua orang mampu melakukan
komunikasi dengan baik. Terkadang ada orang yang mampu menyampaikan semua
informasi secara lisan tetapi tidak secara tulisan ataupun sebaliknya.
Keterampilan dalam berkomunikasi secara efektif dapat dipelajari dan dikuasai dengan
latihan rutin dan berkesinambungan secara terus menerus. Untuk dapat melakukan
komunikasi efektif ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan yaitu :
1. Menganalisa
2. Menyalahkan
3. Menghakimi
4. Menasehati
5. Menginterogasi
Gambar 14
Keterampilan Komunikasi
Mendengar merupakan awal proses dari komunikasi antar pribadi yang selanjutnya akan
menghasilkan feed back berupa pengajukan pertanyaan-pertanyaan yang saling memiliki
keterkaitan dan mengarah pada suatu solusi atau ketenangan untuk masing-masing
pihak. Sehingga tujuan utama dalam komunikasi yang efektif adalah sebuah win-win
solution. Tak ada satupun orang yang mau disalahkan, inilah konsep dasar dari
komunikasi efektif.
Komunikasi efektif perlu dilakukan untuk dapat membangun sebuah kesamaan keinginan
dari sebuah informasi yang disajikan. Sehingga tujuan yang ingin diraih dapat dilakukan
secara bersama-sama.
Komunikasi efektif dapat dilakukan dilakukan dengan selalu melakukan analisa saat
berkomunikasi dengan mencoba menjawab bertanya pada diri sendiri mengenai
Apakah anda menemukan kesamaan antara anda berdua?
Apakah anda membuat mereka merasa nyaman?
Apakah anda membuat mereka merasa dimengerti?
Apakah hubungan anda dengan jelas didefinisikan?
Apakah mereka merasakan emosi yang positif akibat berinteraksi dengan Anda?
Beberapa hal yang dapat dilakukan saat berkomunikasi untuk mewujudkan komunikasi
yang efektif, yaitu :
1. Berikan kesan antusias saat berbicara.
2. Ajukan pertanyaan tentang minat dan kehidupan audiens/khalayak.
3. Beradaptasi dengan bahasa tubuh dan perasaan audiens/khalayak.
4. Tunjukkan rasa persetujuan, kekaguman dan perhatian kepada
audiens/khalayak.
Menghargai (Respect)
Untuk mengembangkan komunikasi yang efektif adalah sikap menghargai setiap individu
yang menjadi sasaran pesan yang kita sampaikan.
Rasa hormat dan saling menghargai merupakan hal yang paling penting dalam
berkomunikasi dengan orang lain. Semua manusia ingin dihargai dan dianggap penting.
Dale Carnegie dalam bukunya How to Win Friends and Influence People, mengatakan
bahwa rahasia terbesar yang merupakan salah satu prinsip dasar dalam berurusan
dengan manusia adalah dengan memberikan penghargaan yang jujur dan tulus.
Empati (Emphaty)
Empati adalah kemampuan manusia untuk menempatkan dirinya pada situasi atau
kondisi yang dihadapi oleh orang lain. Salah satu prasyarat utama dalam memiliki sikap
empati adalah kemampuan untuk mendengarkan atau mengerti terlebih dulu sebelum
didengarkan atau dimengerti oleh orang lain.
Pesan (message) akan mampu tersampaikan dengan empati dan memudahkan
penerimaan pesan.
Oleh karena itu dalam ilmu pemasaran (marketing) memahami perilaku konsumen
(consumer’s behavior) merupakan keharusan. Dengan memahami perilaku konsumen,
maka kita dapat empati dengan apa yang menjadi kebutuhan, keinginan, minat, harapan
dan kesenangan dari konsumen. Demikian halnya dengan bentuk komunikasi lainnya,
misalnya komunikasi dalam membangun kerjasama tim. Saling memahami dan mengerti
keberadaan orang lain dalam tim akan membangun kepercayaan yang merupakan unsur
utama dalam membangun teamwork.
Dapat dimengerti / Didengarkan (audible)
Jika empati berarti kita harus mendengar terlebih dahulu ataupun mampu menerima
umpan balik dengan baik, maka audible berarti pesan yang disampaikan dapat diterima
oleh penerima pesan. Pesan harus disampaikan melalui media atau delivery channel
sedemikian hingga dapat diterima dengan baik oleh penerima pesan. Hal ini mengacu
pada kemampuan kita untuk menggunakan berbagai media maupun perlengkapan atau
alat bantu audio visual yang akan membantu kita agar pesan yang kita sampaikan dapat
diterima dengan baik. Dalam komunikasi personal hal ini berarti bahwa pesan
disampaikan dengan cara atau sikap yang dapat diterima oleh penerima pesan.
Jelas (clarity)
Selain bahwa pesan harus dapat dimengerti dengan baik, maka prinsip keempat yang
terkait dengan itu adalah kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak menimbulkan
misinterpretation atau misunderstanding sehingga menimbulkan miscommunication.
Tugas Perorangan
Berikan pendapat Saudara atas pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
1. Berikan penjelasan Saudara mengenai pengertian komunikasi efektif!
2. Apakah syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk menghasilkan satu
komunikasi yang efektif?
3. Berikan penjelasan Saudara mengenai hal-hal yang harus dan tidak boleh
dilakukan untuk berkomunikasi efektif!
4. Apakah 4 sikap dasar yang harus kita miliki agar komunikasi yang kita
lakukan efektif?
Tugas Kelompok
Role Play.
Dosen akan memberikan sebuah kalimat kepada salah satu dari Saudara, dan Saudara
harus mencoba menyampaikan kepada rekan satu kelompok dengan waktu yang telah
ditentukan. Analisa keberhasilan Saudara dalam berkomunikasi efektif!
Gambar 15
Proses Komunikasi & Hambatan
Menurut Leonard R.S. dan George Strauss dalam Stoner james, A.F dan Charles Wankel ,
hambatan-hambatan dalam komunikasi bisa terjadi karena adanya perbedaan persepsi,
perbedaan budaya, perbedaan karakter dasar, dan juga perbedaan kondisi. Berikut
penjelasannya.
1. Perbedaan Persepsi
Setiap orang memiliki kemampuan yang tidak sama dalam hal mengartikan sebuah
pesan atau ungkapan.
Ada orang yang mengartikan bentakan seseorang sebagai sebuah ketegasan. Namun,
ada juga orang yang mengartikan bentakan tersebut sebagai sebuah kekejaman dan
tindak kekerasan. Perbedaan persepsi inilah yang menjadi alasan mengapa dua pihak
terlibat konflik. Kadang, perkataan yang sama bisa diartikan beda bila disampaikan
pada orang yang berbeda. Setiap orang bisa mengartikan sebuah garis lurus sebagai
tiang bendera , namun orang yang lainnya bisa mengartikan sebuah garis lurus
tersebut sebagai tanda seru. Padahal, sama-sama garis lurus.
2. Budaya
3. Karakter Dasar
Karakter dasar manusia adalah koleris, melankolis, plegmatis, dan sanguinis.
Keempatnya memiliki karakter yang berseberangan. Koleris adalah karakter kuat yang
kadang suka menyinggung perasaan. Melankolis adalah karakter yang lembut dan
perasa. Sanguinis adalah karakter yang santai. Plegmatis adalah karakter yang suka
mengalah. Perbedaan karakter inilah yang sering menjadi penghambat komunikasi.
4. Kondisi
Kondisi saat berkomunikasi dengan lawan bicara juga menjadi sebab kesalahpahaman
terjadi. Bisa saja saat komunikasi antara dua pihak sedang terjadi, pihak pertama
sedang dalam kondisi yang tidak enak. Akibatnya, kondisi yang tidak enak tersebut
mempengaruhi cara menangkap pesan dari kawan bicara sehingga terjadilah
kesalahpahaman.
Bila sudah tahu hambatan-hambatan yang ada pada komunikasi, kita akan tahu cara
mengatasinya.
Lebih luas dari pendapat di atas, Ron Ludlow & Fergus Panton mengurai hambatan-
hambatan yang menyebabkan komunikasi tidak efektif yaitu adalah masalah status,
masalah semantik, masalah persepsi, perbedaan budaya, faktor-faktor fisik, gangguan
media dan tidak adanya umpan balik.
1. Status effect
Adanya perbedaaan pengaruh status sosial yang dimiliki setiap manusia, bisa jadi
penghambat dalam proses komunikasi. Misalnya karyawan dengan status sosial yang
lebih rendah harus tunduk dan patuh apapun perintah yang diberikan atasan. Maka
karyawan tersebut tidak dapat atau takut mengemukakan aspirasinya atau
pendapatnya.
2. Semantic Problems
Faktor semantik menyangkut bahasa yang dipergunakan komunikator sebagai alat
untuk menyalurkan pikiran dan perasaannya kepada komunikan. Demi kelancaran
komunikasi seorang komunikator harus benar-benar memperhatikan gangguan
3. Perceptual distorsion
Perceptual distorsion dapat disebabkan karena perbedaan cara pandangan yang
sempit pada diri sendiri dan perbedaaan cara berpikir serta cara mengerti yang
sempit terhadap orang lain. Sehingga dalam komunikasi terjadi perbedaan persepsi
dan wawasan atau cara pandang antara satu dengan yang lainnya.
4. Cultural Differences
Hambatan yang terjadi karena disebabkan adanya perbedaan kebudayaan, agama
dan lingkungan sosial.
5. Physical Distractions
Hambatan ini disebabkan oleh gangguan lingkungan fisik terhadap proses
berlangsungnya komunikasi. Contohnya : suara riuh orang-orang atau kebisingan,
suara hujan atau petir, dan cahaya yang kurang jelas.
7. No Feed back
Hambatan tersebut adalah seorang sender mengirimkan pesan kepada receiver
tetapi tidak adanya respon dan tanggapan dari receiver maka yang terjadi adalah
komunikasi satu arah yang sia-sia.
Tugas Perorangan
A. Pengertian Kesehatan
Kesehatan menurut UU Kesehatan no. 36/2009 adalah “ keadaan sehat baik secara fisik,
mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif
secara sosial dan ekonomi”
Menurut WHO, kesehatan adalah kondisi dinamis meliputi kesehatan jasmani, rohani,
sosial, dan tidak hanya terbebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan.
Dikatakan sehat secara fisik adalah orang tersebut tidak memiliki gangguan apapun
secara klinis. Fungsi organ tubuhnya berfungsi secara baik, dan dia memang tidak sakit.
Sehat secara mental/psikis adalah sehatnya pikiran, emosional, maupun spiritual dari
seseorang. Ada suatu kasus seseorang yang memeriksakan kondisi badannya serba tidak
enak, akan tetapi secara klinis/hasil pemeriksaan dokter menunjukan bahwa orang
tersebut tidak sakit, hal ini bisa disebabkan karena orang tersebut mengalami gangguan
secara mental/psikis yang mempengaruhi keadaan fisiknya. Contoh orang yang sehat
secara mental adalah tidak autis, tidak stress, tidak mengalami gangguan jiwa akut, tidak
mempunyai masalah yang berhubungan dengan kejiwaan, misalnya kleptomania,
psikopat, dan lain-lain. Penderita penyakit hati juga merupakan contoh dari orang yang
tidak sehat mentalnya, karena tidak ada seorang dokter bedah jantung sekalipun yang
bisa menghilangkan penyakkit ini dengan peralatan bedahnya.
Faktor-faktor yang telah dijelaskan di atas adalah saling berkaitan. Ketika salah satu
sakit maka yang lainnya akan sakit atau terganggu. Misalnya, seseorang sedang
menderita sakit gigi, ia akan cenderung mudah marah karena rasa sakit yang ditahannya.
Kemarahan yang timbul itu kemudian berimbas kepada orang-orang yang ada di
sekitarnya sehingga mudah marah kepada siapa saja yang dilihatnya.
Efek dari sakit gigi itu juga jadi terganggunya aktifitas sehari-hari baik itu bekerja di
Kesehatan adalah suatu hal yang kontinum, yang berada dari titik ujung sehat walafiat
sampai dengan titik pangkal sakit serius. Oleh Fashel dan Bush (1970) yang mendasarkan
uraiannya pada definisi Parson menjabarkan kesehatan ke dalam sebelas tingkatan atau
keadaan, yaitu :
1) Well being (sehat sempurna)
Pada keadaan ini individu bebas gejala, keadaan kesehatannya sesuai
dengan definisi sehat WHO, yaitu sehat fisik, mental, spiritual, sosial dan
ekonomi.
2) Dissatisfaction (kurang memuaskan)
Keadaan kesehatan individu dalam batas-batas tertentu dapat diterima,
namun ada penyimpangan
ringan dari keadaan well
being, misalnya : caries
dentist
3) Discomfort (tidak nyaman)
Aktivitas sehari-hari dapat
dilaksanakan tanpa
pengurangan, walaupun
beberapa gejala mulai
tampak. Gambar 16
Confined
Piagam Ottawa (Ottawa Charter) menyebutkan preequisites for health (prasyarat untuk
kesehatan atau determinan kesehatan meliputi :
a. Perdamaian atau keamanan (peace)
b. Tempat tinggal (shelter)
c. Pendidikan (education)
d. Makanan (food)
e. Pendapat (income)
f. Ekosistem yang stabil dan seimbang (a stable eco-system)
g. Sumber daya yang berkesinambungan (sustainable resources)
h. Keadilan sosial (social justice)
i. Pemerataan (equity)
Gambar 17
Pendidikan kesehatan sejak usia dini
Gambar 18
Intervensi Promosi Kesehatan
2) Pendidikan (education)
Upaya agar masyarakat mengubah perilaku dengan cara persuasi, bujukan,
imbauan, ajakan, memberikan informasi, memberikan kesadaran, dan
semacamnya. Dampaknya akan memakan waktu yang lama, akan tetapi lebih
langgeng bahkan selama hidup masih dilakukan.
Oleh sebab itu intervensi promosi kesehatan hendaknya dimulai dengan mendiagnosis
ketiga faktor penyebab (determinan) tersebut, kemudian intervensinya diarahkan ketiga
faktor tersebut. Diagnosis perilaku ini disebut model Precede atau Predsposing,
reinforcing and enabling cause in educational diagnosis and evaluation (Green, 1980)
Pelayanan Status
Lingkungan
kesehatan Kesehatan
Perilaku
Enabling Factors
Predisposing Factors Reinforcing factors
(pengetahuan, sikap, (ketersediaan (sikap dan perilaku
kepercayaan, tradisi, nilai, sumber- petugas, peraturan,
dsb) sumber/fasilitas) UU, dll)
Pemberdayaan
Masyarakat Training, advokasi,
Komunikasi (Pemberdayaan dll
(penyuluhan, Sosial)
Promosi Kesehatan
Gambar 19
Hubungan Status Kesehatan, Perilaku dan Promosi
kesehatan
Dalam Strategi Global Promosi Kesehatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO 1984),
merumuskan bahwa Promosi Kesehatan mengandung tujuh prinsip, yakni:
1) Perubahan perilaku (behavior change)
2) Perubahan sosial (social change)
3) Pengembangan Kebijakan (policy development)
Dari kutipan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa promosi kesehatan adalah
proses untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan
meningkatkan kesehatannya. Selain itu, untuk mencapai derajat kesehatan yang
sempurna baik fisik, mental dan sosial maka masyarakat harus mampu mengenal
dan mewujudkan aspirasinya, kebutuhannya dan mampu mengubah atau mengatasi
lingkungannya (lingkungan fisik, sosial, budaya dan sebagainya).
Tugas Perorangan
Cline R (2003) menjelaskan Komunikasi Kesehatan sebagai "Sebuah bidang teori, riset
dan praktek yang berkaitan dengan pemahaman dan saling ketergantungan
mempengaruhi komunikasi simbolik dalam bentuk pesan dan makna) dan kepercayaan
kesehatan terkait, perilaku dan hasil audiens yang berbeda dan berbagi informasi
kesehatan terkait dengan tujuan mempengaruhi, menarik dan mendukung individu,
masyarakat, profesional kesehatan dan kelompok-kelompok khusus .
Komunikasi Kesehatan adalah pendekatan yang beragam dan multidisiplin untuk
membuat kebijakan, memperkenalkan, mengadopsi, atau mendukung perilaku, praktek
atau kebijakanyang pada akhirnya akan meningkatkan hasil kesehatan.
Secara umum, komunikasi kesehatan adalah proses penyampaian pesan kesehatan oleh
komunikator melalui saluran/media tertentu kepada komunikan dengan tujuan untuk
mendorong perilaku manusia tercapainya kesejahteraan sebagai kekuatan yang
mengarah kepada keadaan (status) sehat utuh secara fisik, mental (rohani), dan sosial.
2) Analisis perilaku
Mempelajari perilaku
Menentukan perilaku baru
Menumbuhkan perilaku baru
Ada dua perspektif utama yang diambil ketika mempertimbangkan komunikasi kesehatan
dalam praktik promosi kesehatan saat ini. Beberapa praktisi memandang komunikasi
massa sebagai proses menyeluruh yang membingkai penerapan intervensi promosi
kesehatan. Praktisi ini memandang komunikasi kesehatan sebagai strategi atau aktifitas
sempit seperti publikasi informasi atau sejenis komunikasi. Antar personal yang mungkin
berlangsung antara pendidik kesehatan dan kliennya. Kedua pemikiran itu menyebabkan
komunikasi kesehatan rentan terhadap penafsiran yang luas dan kesalahpahaman.
F. Lingkungan/Konteks Komunikasi
Lingkungan (konteks) komunikasi setidaknya memiliki tiga dimensi : fisik, sosio-
psikologis dan temporal
1. Dimensi Fisik
Ruang atau bangsal atau taman di mana komunikasi berlangsung disebut
konteks atau lingkungan fisik – artinya, lingkungan nyata atau berwujud (tangible).
Lingkungan fisik ini, apa pun bentuknya, mempunyai pengaruh tertentu atas
kandungan pesan kita (apa yang kita sampaikan) selain juga bentuk pesan (bagaimana
kita menyampaikan).
2. Dimensi sosial-psikologis
Meliputi misalnya tata hubungan status diantara mereka yang terlibat, peran dan
permainan yang dijalankan orang, serrta aturan budaya mesayarakat di mana mereka
berkomunikasi. Lingkungan atau konteks ini juga mencakup rasa persahabatan atau
permusuhan, formalitas atau informalitas, situasi serius atau senda gurau.
Komunikasi yang diperbolehlan pada suatu pesta wisuda mungkin tidak
diperbolehkan di rumah sakit.
Di dalam pelayanan kesehatan, komunikasi antar pribadi ini terjadi antara petugas
kesehatan atau health provider dengan clients atau kelompok masyarakat dan para
anggota masyarakat. Komunikasi antar pribadi merupakan pelengkap komunikasi massa.
Artinya pesan-pesan kesehatan yang telah disampaikan lewat media massa dapat
ditindaklanjuti dengan melakukan komunikasi antarpribadi, misalnya : penyuluhan
kelompok dan konseling kesehatan.
Metode komunikasi antarpribadi yang paling baik adalah konseling (councelling), karena
di dalam cara ini antara komunikator atau konselor dengan komunikasn atau klien terjadi
dialog. Klien dapat lebih terbuka menyampaikan masalah dan keinginannya, karena tidak
ada pihak ketiga yang hadir. Proses konseling ini dapat diingat secara mudah dengan
akronim berikut :
G Greet client warmly
A Ask clients about themselves
T Tell clients about their problems
H Help clients solve their problem
E Explain how to prevent to have same problem
Beberapa metode komunikasi yang dipergunakan dalam Promosi Kesehatan terdiri dari
metode individual (perorangan) dan Metode Kelompok.
Kata-kata
Tulisan
Rekaman Radio
Film
Televisi
Pameran
Field trip
Demonstrasi
sandiwara
Benda tiruan
Benda asli
Gambar 20
Kerucut Edgar Dale
Implementasi
Pengembang-an
Media
Telaah
Desain
Komunikasi
Analisis
Gambar 21
Rencana Program Komunikasi
Keterangan :
Analisis komunikasi kesehatan mencakup dua aspek, yakni aspek epidemologi dan
aspek perilaku.
Desain Komunikasi
Dalam merancang program komunikasi kesehatan, hal-hal yang perlu dilakukan
antara lain :
- Menentukan khalayak sasaran
- Menentukan tujuan secara spesifik
- Menentukan isi pesan dan media
- Menentukan strategi
- Menyusun rencana tindakan (POA)
Pengembangan Media
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pengembangan media ini adalah :
- Membuat desain media
- Uji coba media
- Revisi dan finalisasi media
Dalam pemasaran sosial produk yang dijual (dipasarkan) adalah produk sosial atau
produk yang secara sosial bermanfaat yakni : perilaku baru. Produk sosial berbeda
dengan produk komersial dalam arti :
- Produk sosial lebih rumit penggunaannya dibandingkan dengan produk
komersial.
- Produk sosial sering lebih kontroversial.
- Keuntungan produk sosial tidak cepat dirasakan.
- Saluran distribusi produk sosial lebih sukar digunakan dan dikontrol.
- Ukuran keberhasilan penjualan atau adopsi produk sosial lebih berat daripada
proses sosial.
Konsumen (Masyarakat)
Dalam pemasaran sosial, konsumen atau masyarakat merupakan pusat kegiatan
atau pemasaran sosial berorientasi pada konsumen, hal ini juga terjadi pada
Sebelum produk baru dipasarkan, pertama kali yang dilakukan adalah riset pasar
secara cermat terhadap sasaran ataupun masyarakat. Dalam pemasaran, baik
pemasaran barang maupun sosial, masyarakat sebagai sasaran atau pembeli
terdiri dari berbagai kelompok atau sub kelompok (karakteristik), yang disebut
segmentasi sasaran atau segmentasi pasar.
Tujuan dilakukannya segmentasi ini adalah untuk menentukan cara, metode dan
media yang sesuai dengan tiap kelompok sasaran tersebut.
Produk
(Product)
Promosi
(Promotion)
Gambar 21
Hubungan Variabel-variabel Pemasaran Sosial
b. Harga (price)
Dalam pemasaran sosial, yang dimaksud harga bukan berarti nilai atau harga
program semata-mata, tetapi juga pengorbanan baik tenaga maupun waktu.
Suatu contoh, meskipun seorang ibu dapat mengimunisasikan anaknya dengan
gratis, tetapi ibu tersebut harus mengorbankan waktu dan tenaganya untuk
datang ke puskesmas atau posyanu. Waktu dan tenaga ini dapat dinilai dengan
uang sebagai harga dari imuninisasi tersebut.
c. Tempat (place)
Jalur yang digunakan untuk menyalurkan produk ke konsumen dan tempat
produk disediakan. Penyediaan dan distribusi produk sosial tidak hanya
melibatkan sistem pengadaan para agen dan pengecer, tetapi juga upaya lain
misalnya kader, tenaga lapangan, kerabat, tenaga konsumen dan sebagainya.
Puskesmas,posyandu, pos obat desa dan polindes adalah tempat-tempat untuk
memasarkan produk kesehatan.
d. Promosi (promotion)
Promosi dalam pemasaran sosial bukan hanya melalui iklan saja, tetapi juga
menyangkut pendidikan konsumen agar dapat menggunakan produk secara
tepat. Para komunikator kesehatan masyarakat menggunakan prinsip dasar
pengajaran penyuluhan untuk dapat melatih konsumen agar dapat menggunakan
produk dengan baik dan tepat.
Tugas Perorangan
Tugas Kelompok
Buatlah satu iklan layanan masyarakat dengan tema bebas, dalam bentuk video/movie.
Suryani, S.Kp, MHSc. 2012. Komunikasi Terapeutik : Teori dan Praktik. Jakarta : EGC
Ubaedy, AN, 2008. Berkarier di Era Global, Jakarta : PT Elex Media Komputindo
Universitas Gunadarma. Konsep Dasar Komunikasi.[online][cited 11 September 2013]
Available from: http://ocw.gunadarma.ac.id/course/diploma-three-
program/study-program-of-midwife-practices-d3/komunikasi-konseling-
dalam-praktek-kebidanan/konsep-dasar-komunikasi.
Wiyana M. Konsep Dasar Komunikasi, 2002, [online]. [cited 11 September 2013].
Available from: http://www.scribd.com/doc/60444777/Konsep-Dasar-
Komunikasi. from a Non-Western Perspective. Seinan Gakuin University;
Soekanto S. Sosiologi Sebagai Pengantar , 2012, Cetakan ke-44. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada Jakarta
http://faisal-wibowo.blogspot.com/2013/01/komunikasi-verbal-dan-nonverbal.html, 26
Januari 2014
http://chayangyanisayunika.blogspot.com/2012/01/penerapan-prinsip-komunikasi-
dalam.html