PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pangan jajanan sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan
masyarakat baik di perkotaan maupun di pedesaan. Makanan jajanan adalah jenis
makanan yang dijual di kaki lima, pinggiran jalan, di stasiun pasar, tempat pemukiman
serta lokasi yang sejenis (Marda et al, 2014).
Saat ini banyak isu yang mengatakan bahwa terdapat banyak kontaminasi bakteri
di semua makanan jajanan salah satunya siomay maupun kaldunya .Sanitasi makanan
yang buruk di sebabkan faktor mikrobiologis karena adanya kontaminasi oleh bakteri,
virus, jamur, dan parasit. Akibat buruknya sanitasi makanan dapat timbul gangguan
kesehatan pada orang yang mengkonsumsi makanan tersebut (Ricky, 2005). Salah satu
kontaminan yang paling banyak di temui pada makanan yaitu bakteri coliform,
Esherichia coli dan Faecal coliform. Makanan yang sering terkontaminasi biasanya
adalah daging ayam, daging sapi, dan makanan olahan daging , makanan hasil laut,
telur dan produk olahan telur, sayuran buah dan sari buah.( Ricky, 2005)
Kontaminasi yang terjadi pada makanan di akibatkan oleh beberapa faktor seperti;
kurangnya higyne sanitasi yang buruk, cara penanganan makanan yang tidak sehat
serta peralatan yang di gunakan dalam pengolahan makanan yang tidak
bersih. Escherichia coli adalah spesies bakteri yang di temukan dalam usus
manusiadan hewan sehat dan di perlukan untuk membantu dalam pemecahan selulosa
dan penyerapan vitamin K yangmembantu pembekuan darah. Namun bakteri ini
seringkali juga menjadi penyebab diare dan sering di gunakan sebagai
mikroorganisme indicator sanitasi, terutama dalam pengujian kualitas air dan untuk
menilai sanitasi pada industry pengolahan pangan. Sesuai dengan Standart Nasional
Indonesia (SNI) No.7388:2009 Batas Maksimum Cemaran Mikroba Dalam Pangan
khususnya dalam produk olahan daging yaitu coliform (<3/g). ( Ricky , 2005)
Bakteri adalah mikroorganisme bersel tunggal tidak berinti yang di lengkapi oleh
semua perangkat yang esensial untuk kelangsungan hidup dan reproduksinya. Bakteri
pathogen yang menginvasi tubuh menyebabkan kerusakan jaringan dan menimbulkan
penyakit terutama dengan menegeluarkan enzim atau toksin yang secara fisik
mencederai atau mengganggu funsi sel dan organ tubuh. (Sherwood, 2011)
Bakteri E.coli merupakan bakteri Gram negative berbentuk batang pendek . E.coli
menjadi pathogen dalam saluran pencernaan meningkat atau berada di luar usus E.coli
menghasilkan enterotoksin yang menyebabkan beberapa kasus diare E.coli berasosiasi
dengan enteropatogenik menghasilkan enterotoksin pada sel epitel. ( Jawetz et al,
2007)
Dari penelitian penelitian yang telah di lakukan oleh Dewi Susanna, 2003 yang
berjudul “ Pemantauan Kualitas Makanan Ketoprak dan Gado-Gado Di Lingkungan
Kampus UI Depok Melalui Pemeriksaan Bacteriologis” dari hasil penelitian yang
dilakukan di peroleh data bahwa 75% sampel yang di periksa terkontaminasi dengan
E.coli. Untuk mencegah kontaminasi makanan dengan zat-zat yang apat
mengakibatkan gangguan kesehatan di perlukan penerapan sanitasi makanan. ( Ricky,
2005)
Dalam penelitian yang di lakukan oleh Ismiati Abdullah, 2008 yang berjudul “
hygiene sanitasi serta kandungan mikroba pada kecap manis yang di gunakan di kantin
yang ada di lingkungan Universitas Negeri Gorontalo” dari hasi penelitian yang di
lakukan di peroleh data bahwa dari 10 kantin yang ada di lingkungan Universitas
Negeri Gorontalo ada 8 kantin yang tidak memenuhi syarat hygiene sanitasinya. Pada
tahun 2011 BPOM Provinsi Gorontalo menemukan 1 sampel bakso yang
terkontaminasi coliform .
Karena sejauh ini di jalan Balaikota belum ada yang mengetahui apakah kaldu
siomay yang terjual di sekitaran jalan Balaikota juga terkontaminasi oleh bakteri,
sehingga peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “ Identifikasi Bakteri
Pada Kaldu Siomay Di Jalan Balaikota Palu Pada Tahun 2016”.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian diatas adapun yang menjadi rumusan masalah yaitu” Apa saja jenis
bakteri yang terdapat pada kaldu siomay yang berada di jalan Balaikota.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi bakteri pada jajanan yang
di jual di jalan Balaikota khususnya kaldu Siomay
D. Manfaat Penelitian`
E. Keaslian Penelitian
Keaslian penelitian ini dapat diketahui dari penelitian serupa dengan penulis
lakukan, yakni :
Jilbi A. Djodjoka, Nancy S.H. Malonda, dan Maureen I. Punuh telah melakukan
penelitian pada bakso tusuk di Sekolah dasar Kota Manado dengan judul penelituan
yaitu; “Identifikasi Bakteri Escherichia Coli Pada Jajanan Bakso Tusuk Di Sekolah
Dasar Kota Manado”. Dalam penelitian ini, metode yang di gunakan merupakan
penelitian Cross sectional untuk mengidentifikasi ada tidaknya bakteri Escherichia
coli pada jajanan bakso tusuk yang di jual oleh pedagang di Sekolah Dasar yang ada di
Kota Manado melalui uji laboratorium.
Devi Novianti merupakan dosen jurusan biologi Fakultas MIPA Universitas PGRI
Palembang telah melakukan penelitian dengan judul “Pemeriksaan Kandungan Bakteri
Escherichia coli Pada Jajanan Bakso Tusuk Di Pasar Tradisional Kota Palembang”
untuk mengidentifikasi kandungan bakteri yang terdapat pada jajanan bakso tusuk di
pasar tradisional di kota palembang pada tahun 2015. Penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif observasional untuk memeriksa ada tidaknya kandungan bakteri
Escherichia coli pada jajanan bakso tusuk yang di jual oleh pedagang di beberapa
pasar tradisional yang ada di Kota Palembang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Definisi Bakteri
2. Sejarah Mikroba
Mikroba adalah organisme hidup yang berukuran sangat kecil tidak dapat di lihat
oleh mata telanjang , untuk melihatnya di perlukan alat mikroskop cahaya. Berjuta-
juta bakteri hidup di sekitar lingkungan manusia namun sebagian bakteri ini tidak
berbahaya bagi manusia, bahkan beberapa bakteri hidup dalam tubuh manusia
berperan penting melindungi tubuh dari serangan organisme luar dan juga berperan
dalam proses membantu pencernaan, membuat vitamin yang di perlukan oleh tubuh.
Namun ada sebagian bakteri yang bersifat paotogen artinya bakteri ini dapat
menimbulkan penyakit infeksi bahkan penyebab infeksi uang serius bagi manusia.
Kelompok utama mikroorganisme penyakit infeksi ialah bakteri, fungi,protozoa,
algae, dan virus. Secara umum mikroba dapat berkembang dengan pembelahan sel,
spora, konidia, potongan miselium, dan sebagainyan tetapi masing- masing spesifik
untuk jenisnya. Pertumbuhan yang ada sangat cepat ada yang sangat lambat, ini juga
sangat spesifik untuk jenisnya. ( Pelczar et al,1988)
Penelitian tentang mikroorganisme ini sudah ada sejak tahun 1684. Pertama kali
melakukan pengamatan terhadap mikroorganisme tersebut adalah Antony Van
Leeuwenhoek. Pengamatan yang dilakukan Leeuwenhoek adalah bentuk bakteri, ragi
dan ganggang yang terdapat pada air hujan. Sejak saat itu, pemikiran untuk melakukan
pengamatan terhadap mikroorganisme semakin banyak di lakukan. Hal ini terbukti
dengan munculnya para ahli yang berkonsentrasi terhadap penelitian mikroorgamisme
seperti pasteur yang mempelajari fungsi biologik dari mikroba. Salah satu
penelitiannya yang paling kontroversial pada masa itu ialah proses fermentasi. Thedor
Schwann pada tahun 1830 kemudian membuktikan peranan ragi dalam fermentasi
alkohol, selain itu dia mengemukakan bahwa ragi atau Saccaharomyces Cerevisae di
perlukan dalam jumlah banyak untuk dapat berjalannya proses fermentasi. (Lay et al,
1992)
Pada abad 19 orang mulai memiliki pemahaman bahwa penyakit di sebabkan oleh
mikroorganisme. Pada tahun 1840, seorang ahli penyakit berkebangsaan jerman yang
bernama Jacob Henle menyatakan bahwa suatu penyakit tertentu di sebebkan oleh
suatu kelompok mikroorganisme. Pernyataan ini di perkuat oleh Robet Koch (1843-
1910).
Adapun postulat Koch adalah:
3. Etiologi Bakteri
Bakteri dapat di temukan sebagai floral normal dalam tubuh manusia yang sehat.
Keberadaan bakteri di sini sangat pentung dalam melindungi tubuh dari datangnya
bakteri patogen. Tetapi pada beberapa kasus dapat menyebabkan infeksi jika manusia
tersebut mempunyai toleransi yang rendah terhadap mikroorganisme. Contohnya
Eschericia coli paling banyak dapat di jumpai sebagai infek saluran kemih. Bakteri
patogen lebih berbahaya dan menyebabkan infeksi lebih secara sporadik maupun
endemik. Contohnya :
4. Klasifikasi Bakteri
Bakteri gram positif bakteri yang mempertahankan zat warna kristal violet
sewaktu proses pewarnaan gram sehingga akan berwarna ungu di bawah mikroskop,
perbedaan keduanya di dasarkan pada perbedaan struktur dinding sel yang berbeda
dan dapat dinyatakan oleh prosedur pewarnaan gram, di temukan oleh ilmuwan
Denmark bernama Christian gram dan merupakan prosedur penting dalam klasifikasi
bakteri. (Brooks et al, 2008)
5. Struktur Sel Bakteri
a. Inti/nukleus: Badan inti tidak mempunyai dinding inti /membran inti. Di
dalamnya terdapat benang DNA yang panjangnya kira-kira 1mm (Staf
Pengajar FKUI, 2010)
b. Sitoplasma : Tidak mempunyai mitokondria atau kloroplast sehingga
SDFGenzim-enzim untuk transport elektron bekerja di membran sel (Staf
Pengajar FKUI, 2010)
Substansi sel dalam membran plasma, tersusun dari air (80%), protein, karbohidrat,
lipid, ion anorganik, senyawa dengan BM rendah. Bersifat tebal, aqueous,
semitransparan dan elastis. Tersusun dari :
Lipid 2% 20%
Kurang
resisten
(Harti, 2012)
a) Nutrient media
Merupakan media yang lebih kompleks karena telah di tambahkan ekstrak
daging atau bahan tertentu ke dalamnya, misalnya Nutrient broth dan
Trypticase soy broth.
b) Ecriched media ( Supported media)
Media ini telah di tambahkan faktor- faktor pertumbuhan seperti darah,
vitamin, ekstrak ragi dan lain-lain, sehingga bakteri yang sulit di tumbuhkan
dapat di biak pada perbenihan ini, misalnya : agar darh dan agar coklat.
c) Selective media
Pada pembenihan ini hanya bakteri tertentu yang dapat tumbuh dengan baik,
sedangkan bakteri lainnya dapat terhambat pertumbuhannya, karena telah di
tambhkan zat/ bahan tertentu yang bersifat menghambat, misalnya : mac
conkey agar, salmonella Shigella agar.
d) Differential agar
Yaitu media yang dapat memperlihatkan perbedaan hasil metaboliksebagai
akibat pertumbuhan bakteri pada perbenihan tersebut, sehingga dapat di
bedakan kelompok atau spesies dari bakteri yang bersangkutan, misalnya :
KIA, MR-VP medium, dan LIA medium
e) Transport media
Untuk mencegah agar bakteri yang ada dalam specimen tidak mati dan tidak
mengandakan multipikasi, di gunakanlah transport media ; misalnya Stuart
medium, Amies medium dan Cary-Blair transport medium. (Gani, 2008)
7. Jenis-jenis Bakteri
Ada dua intoksikasi pangan utama yang di sebabkan bakteri yaitu:
a. Botulisme : di sebabkan oleh toksin yang di hasilkan oleh Clostridium
botulium
b. Intoksikasi stapilokoki, di sebabkan oleh toksin yang di hasilkan oleh
Staphylococcus aureus. (Albiner, 2002)
Makanan jajanan yang di jual oleh pedagang kaki lima atau dalam bahasa inggris
di sebut street food menurut Food and Agriculture Organization (FAO) di definisikan
sebagai makanan dan minuman yang di persiapkan san atau di jual oleh pedagang
kaki lima di jalanan dan tempat-tempat keramaian umum lainnya yang langsung di
makan atau di konsumsi tanpa pengolahan atau persiapan lebih lanjut. Jajanan kaki
lima dapat menjawab tantangan masyarakat terhadap makanan yang murah, mudah,
menarik dan bervariasi. Karena pengolahannya yang praktis dan hemat waktu maka
jajanan sangat di gemari. (Februhartanty et al, 2004)
Prinsip hygiene sanitasi makanan dan minuman adalah pengendalian terhadap empat
faktor yaitu tempat atau bangunan, peralatan, orang dan bahan makanan dan minuman
yaitu:
Makanan jajanan merupakan makanan dan minuman yang diolah oleh pengrajin
makanan di tempat penjualannya dan atau di sajikan sebagai makanan siap santap
untuk di jual bagi umum selain yang di sajikan jasa boga, rumah makan atau restoran,
dan hotel (Depkes RI ,2004).
Adapun jenis bakteri yang paling umum di temukan adalah coliform, Escherichia
coli dan Faecal coliform (Sudoyo et al, 2009). Enterobacteriaceae adalah kelompok
batang gram-negatif yang besar dan heterogen; dengan habitat alaminya disaluran
cerna manusia dan hewan. Familinya memilikibanyak gens (escherichia, shigela,
salmoneia, enterob akter,klebsiela, serratia, proteus, dan lain-lain). Beberapa
organisme enterik misalnya Escherichia coli, merupakanbagian dari flora normal dan
kadang-kadang dapatmenimbulkan penyakit, sedangkan lainnya, salmonela
danshigeia, biasanya bersifat patogen untuk manusia.Enterobacteriaceae bersifat
fakultatif aerob atau anaerob,memfermentasikan berbagai karbohidrat,
memilikistruktur kompleks antige n, dan menghasilkan berbagaitoksin dan faktor
virulensi lainnya. Enterobacteriaceae,batang gram-negatif enterik, dan bakteri enterik
adalahistilah yang digunakan pada bab ini, tetapi bakteri-bakteri ini juga disebut
koliform. (Jawetz et al, 2007).
C. Kerangka Teori
Makanan
(kaldu Siomay)
Kontaminasi Definisi
makanan
Klasifikasi
Bakteri
Struktur
Keterangan:
:Yang di teliti
D. Kerangka Konsep
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
2. Waktu Penelitian
Adapun waktu penelitian identifikasi bakteri pada sampel kaldu Siomay akan
dilaksanakan pada bulan November-Desember 2016.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini yaitu semua kaldu siomay yang dijual di Jalan
Balaikota Palu, Tahun 2016
2. Sampel
Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Total Sampling, yaitu teknik
penentuan sampel dengan mengambil seluruh anggota populasi sebagai responden
atau sampel. Dengan menggunakan teknik total sampling jumlah sampel adalah 17
sampel.
D. Definisi Operasional
Bakteri merupakan kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel.
Bakteri dapat mengakibatkan penyakit. (Sherwood, 2011)
Siomay adalah salah satu jenis dim sum. Dalam bahasa mandarin, makanan ini di
sebut shaomai, sementara dalam bahasa Kanton di sebut siu maai. Makanan ini konon
berasal dari Moangalia Dalam, dan banyak di gemari oleh masyarakat. (Februhartanty
et al, 2004)
Kaldu merupakan cairan hasil dari rebusan daging, tulang, ikan, atau sayuran
sehingga zat-zat ekstraktif yang terdapat di dalamnya dapat keluar dan larut dalam
cairan tersebut. (Februhartanty et al, 2004)
E. Bahan dan Alat Penelitian
1. Alat Penelitian
a. Autoklaf
b. Lemari bersih yang di lengkapi dengan laminar air flow (ESCO)
c. Incubator
d. Mikroskop
e. Vortex
f. Ose (Needle)
g. Ose (Loop)
h. Lemari pendingin
i. Bunsen
j. Kaca Slide
2. Bahan Penelitian
a. Brilliant Heart Infusion Broth
b. Media Agar MacConkey
c. NaCl Steril
d. Aquadest
e. Crystal Violet
f. Iodine Gram
g. Safranin
h. Kapas
i. Korek Api
j. Alkohol 70%
k. Medium SIM (Sulfur Indole Mortility)
l. Medium Sitrat
m. Medium Glukosa
n. Medium Laktosa
o. Medium Sukrosa
p. Medium Maltosa
q. Medium Manitol
F. Prosedur Penelitian
1. Pengambilan Sampel
Pada penelitian ini sampel yang di fokuskan ialah kaldu siomay. Sampel di ambil
terdapat pada daerah jalan Balaikota Palu. Sampel di ambil dengan menggunakan
botol yang telah di sterilkan terlebih dahulu di Laboratorium Kesehatan Kota Palu.
2. Isolasi Bakteri
Dalam tes ini sampel di ambil dengan menggunakan pipet tetes yang steril
kemudian di lakukan langkah kerja sebagai berikut:
5. Alur Penelitian
Sterilisasi Alat
Pengambilan Sampel
Kaldu Siomay
Pemeriksaan Koloni
Bakteri
Identifikasi Bakteri
Uji Biokimia
G. Hasil Ukur
Hasil ukur di lihat pada pertumbuhan bakteri pada agar dan medium serta
morfologi bakteri menggunakan mikroskop.
H. Etika Penelitian
1. Informed Consent (lembar persetujuan)
Lembar persetujuan yang diberikan kepada responden oleh peneliti dengan
menyertakan judul penelitian agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian.
Bila subjek menolak, maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghargai
atau menghormati hak-hak yang dimiliki responden (subjek).
2. Anonymity (tanpa nama)
Untuk menjaga kerahasiaan, peneliti tidak akan mencantumkan nama responden tetapi
lembar tersebut diberikan kode.
3. Confidentiality (kerahasiaan)
Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh
peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasil
penelitian.
(Nursalam, 2008).