KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
FARMASETIKA DASAR tentang ANALISA RESEP
Adapun makalah FARMASETIKA DASAR tentang " ANALISA RESEP " ini telah
kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan dari banyak pihak,
sehingga dapat memperlancar proses pembuatan makalah ini. Oleh sebab itu, kami juga ingin
menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam pembuatan makalah FARMASI DASAR ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah FARMASI DASAR ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah FARMASI DASAR tentang ANALISA
RESEP ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
HORMAT KAMI,
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Resep adalah permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi kepada apoteker untuk
menyediakan dan menyerahkan obat bagi penderita sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Resep merupakan aspek yang penting untuk menunjang kualitas hidup pasien. Untuk
meningkatkan kualitas peresepan di rumah sakit, resep yang ditulis oleh dokter harus
memenuhi syarat antara lain: kelengkapan resep, penulisan obat dengan nama generik, obat
termasuk dalam FRS, dan tidak ada efek samping yang membahayakan.
Hasil analisa resep yang kami lakukan menunjukan bahwah pasien yang bernama tn. sodikin
didiagnosa terkena penyakit :
a. Asma bronkial
(dalam bahasa inggris asthma bronchiale) adalah nama untuk suatu kondisi
dimana paru-paru (rongga bronkhial) menjadi meradang dan menjelaskan sebuah
keadaan kronis pada saluran pernafasan
b. Batuk Berdahak
Batuk berdahak merupakan batuk yang ditandai dengan pengeluaran dahak
(sputum) berupa lendir dari tenggorokan pada saat terjadinya batuk. Dahak yang
keluar merupakan hasil produksi dari mekanisme pertahanan tubuh terhadap
benda asing yang masuk ke dalam tubuh.
c. Alergi
Alergi adalah Suatu reaksi berlebihan dari sistem pertahanan tubuh untuk
melawan zat-zat asing yang masuk kedalam tubuh. Sistem kelebalan tubuh
berfungsi memproduksi antibodi untuk melawan zat-zat berbahaya yang masuk
kedalam tubuh, tapi dalam alergi sistem pertahanan tubuh juga malawan zat-zat
yang tidak berbahaya. reaksi ini menyebabkan kulit ruam, mata gatal, pilek, sesak
napas, diare dan gatal2 seluruh tubuh.
Setelah mendiagnosa penyakit pasien dokter memberikan selebar resep kepada
pasien untuk di serahkan kepada apoteker/AA untuk membuat dan menyediakan
obat – obatan yang terdapat dalam resep seperti :
a. CTM (chlorfeniramin maleat)
obat dari golongan antihistamin yang digunakan untuk meredakan gejala alergi,
demam, dan flu biasa. Gejala ini termasuk ruam, mata berair, gatal pada mata / hidung /
tenggorokan / kulit, batuk, pilek, dan bersin
b. Ephedrine
obat dengan fungsi untuk masalah pernapasan, asma, dan pembengkakan
hidung/mampet yang disebabkan oleh pilek atau alergi. Efedrin adalah obat nonresep
untuk mengatasi masalah pernapasan
c. Aminofilin
obat yang digunakan untuk mengobati beberapa penyakit pernapasan, seperti asma,
bronkitis, emfisema, dan penyakit paru-paru kronis. Selain itu, obat ini juga dapat
meredakan gejala-gejala penyakit, seperti sesak napas, mengi, dan batuk-batuk.
d. Kalsium
merupakan salah satu mineral dalam tubuh yang berperan dalam menggabungkan
sistem saraf dan otot, serta menjaga fungsi normal jantung, permeabilitas sel, dan
koagulasi darah. Selain itu, kalsium juga berfungsi sebagai Ko-Faktor enzim yang
mengandung mempengaruhi aktivitas kelenjar eksokrin dan endokrin
e. glyceryl Guaiacolate,
obat digunakan untuk mengurangi gejala batuk dengan mengencerkan dahak sehingga
mudah mengeluarkan nya.
f. Salbutamol
obat yang dapat melebarkan saluran udara pada paru-paru. Jenis obat ini disebut
bronkodilator dan bekerja dengan melemaskan otot-otot di sekitar saluran pernapasan
yang menyempit sehingga udara dapat mengalir lebih lancar ke dalam paru-paru
g. Interhistin
obat paten dari obat mebhydrolin.terdapat dua nama obat paten , yakni interhistin dan
histapan. Mebhydrolin atau interhistin tersebut merupakan obat golongan antihistamin,
khususnya antagonis reseptor histamin H1
h. OBH
obat batuk hitamyang digunakan untuk mengobati gangguan pada saluran
pernafasan yang disebabkan oleh dahak/mukus yang berlebihan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. TEORI
Resep adalah permintaan tertulis dari dokter atau dokter gigi, kepada apoteker,
baik dalam bentuk paper maupun electronic untuk menyediakan dan menyerahkan
obat bagi pasien sesuai peraturan yang berlaku.
Resep di sebut juga formulae medicae : formulae officinalis (yaitu resep
yang tercantum dalam buku farmakope atau buku lainya dan merupakan standar)
formulae magistralis (yaitu resep yang ditulis oleh dokter). Resep selalu di mulai
dengan tanda R/ yang artinya recipe (ambilah). Umumnya resep ditulis dalam bahasa
latin.
Obat adalah semua bahan tunggal atau campuran yang di gunakan oleh semua
mahkluk untuk bagia dalam maupun bagian luar, guna mencegah, meringankan,
maupun menyembuhkan penyakit.
Alur resep
B. KOMPOSISI / FORMULA OBAT DALAM RESEP
1. Ephedrin HCL
Kandungan : aminofilin
Kekuatan sediaan : 200 mg
Indikasi : meringankan dan mengatasi asma bronkial
Kontra indikasi : hipersensitif terhadap aminophylin, atau komponen obat,
penderita tukak lambung dan diabetes
Efeksamping : mual, muntah, diare, susunan syaraf pusat : sakit kepala,
imsomnia, kardiovaskuler : palpitasi, kakikardi, aritmia pentikuler,
Dosis : Dewasa : sehari 3x1 tab; Anak 6-12 tahun : sehari 3 x ½ tab
3. Lacta calsium
Kandungan : kalsium lactat
Kekuatan sediaan : 100 mg,500 mg
Indikasi : membantu memenuhi kebutuhan kalsium
Kontra indikasi : gangguan fungsi ginjal atau riwayat batu saluran kemih
Efeksamping : hiperkalsemia, beradikardi, aritmia,anoreksia,lemas,
mual,muntah, polidipsia, poliuria
Dosis : sehari 1-2 x 1 tab
4. Gliyceril guaiacolate
PEMBAHASAN
Pada tanggal 25 SEPTEMBER 2009 Tn. SODIKIN yang berusia 35 tahun datang
berobat ke RUMAH SAKIT di daerah bendungan hilir jakarta pusat. Di RUMAH SAKIT
tersebut Tn. SODIKIN diperiksa kesehatannya oleh dokter MINTOHARJO. dengan gejala
penyakit nafas berat berbunyi “ngik-ngik”, sesak dada, batuk berdahak disertai tenggorokan
gatel. Setelah diperiksa kesehatannya oleh Dr. MINTOHARJO ternyata Tn. SODIKIN
didiagnosa terkena penyakit asma bronkial disertai batuk berdahak dan gatal, setelah itu dr
menulis dan menyerahkan selembar kertas resep untuk di tebus di Apotek. Resep tersebut
berisi perintah kepada Apoteker sebagai berikut :
RUMAH SAKIT
TNI. AL. Dr. MINTOHARJO
JL. BENDUNGAN HILIR NO. 17 Jakarta Pusat
a. Asma bronkial
(dalam bahasa inggris asthma bronchiale) adalah nama untuk suatu kondisi
dimana paru-paru (rongga bronkhial) menjadi meradang dan menjelaskan sebuah
keadaan kronis pada saluran pernafasan
1. Asma bronkial di bagi menjai dua kategor :
asma alergi (ekstrinsik)
Non-asma alergi (intrinsik)
2. Faktor penyebab asama bronkial
Faktor keturunan dan faktor genetik
Infeksi saluran nafas saat bayi atau semasa balita
Paparan dari faktor lingjungan misalnya seperti roko,polusi udara
Alergi pada debu, binatang, dan serbuk sari
Perubahan pada cuaca terutama cuaca dingin
3. Tanda gejala awal yang ditimbulkan
Nafas berat yang berbunyi ngik-ngik
Batuk-batuk
Nafas pendek tersenga-senga
Sesak dada
b. Batuk Berdahak
Batuk berdahak merupakan batuk yang ditandai dengan pengeluaran dahak
(sputum) berupa lendir dari tenggorokan pada saat terjadinya batuk. Dahak yang
keluar merupakan hasil produksi dari mekanisme pertahanan tubuh terhadap
benda asing yang masuk ke dalam tubuh.
1. Faktor penyebab batuk berdahak
Alergi (pada cuacana dingin dan debu )
Asap kimia
Pneumonia
Virus
Asam lambung tinggi
Asma
TBC
Ispa
Kanker paru-paru
2. Gejal yang di timbulkan
Rasa berat di dada
Terasa sesak atu berat saat menarik nafas
Demam
Ingusan aliran lendir ke dalam tenggorokan
c. Alergi
Alergi adalah Suatu reaksi berlebihan dari sistem pertahanan tubuh untuk
melawan zat-zat asing yang masuk kedalam tubuh. Sistem kelebalan tubuh
berfungsi memproduksi antibodi untuk melawan zat-zat berbahaya yang masuk
kedalam tubuh, tapi dalam alergi sistem pertahanan tubuh juga malawan zat-zat
yang tidak berbahaya. reaksi ini menyebabkan kulit ruam, mata gatal, pilek, sesak
napas, diare dan gatal2 seluruh tubuh.
1. Faktor prnyrbab alergi
Obat-obatan
Makanan
Debu
Hewan pelihraan
Keturunan secara genetik
Perubahan pada cuca
2. Gejala yang di timbulkan
Bersin-bersin
Batuk-batuk.
Sesak napas.
Ruam pada kulit.
Hidung beringus.
Terjadi pembengkakan di bagian tubuh yang berpapasan dengan
alergen, misalnya wajah, mulut dan lidah.
Gatal dan merah pada mata.
Mata berair.
B. Skrining resep
1. Skrining
No Kriteria ada tidak Keterangan
1 Nama dokter Dr. Saharjo
2 Sip dokter
3 Alamat dokter JL. BENDUNGAN HILIR NO. 17
Jakarta Pusat
4 Tgl penulisan resep 25 SEPTEMBER 2009
5 Tanda tangan dokter
6 Nama pasien Tn. Sodikin
7 Alamat pasien Jl. Cawang Tengah II Jakarta
8 Umur 35 tahun
9 Jenis kelamin
10 Berat badan
11 Nama obat Potensi obat CTM 2 mg
Ephedrin 5mg
Aminophylin 150 mg
Lacta calsium 300 mg
GG 1tab
Salbutamol 2 mg
Interhistin
OBH
12 Dosis
13 Frekuensi penggunaan S 3 dd caps 1
( signa ter de die capsulam unam )
3 x sehari 1 caps
S 3 dd ½
(signa ter de die dimindio )
3 x kali sehari ½
S b dd 1
(signa bis de die unam)
2 x sehari 1
S 3 dd c 1
(signa ter de die cochlear unam)
3 x sehari satu sendok makan
(15 ml)
2. Kesesuaian kefarmasetika
No Kriteria Permasalahan keterangan
1 Bentuk sediaan - Sesuai
2 Stabilitas - Sesuai
3 Cara penggunaan - Sesuai
4 Lama penggunaan - Sesuai
1. Inscriptio :
Nama dokter :Dr. Saharjo
SIP dokter : tidak ada
Alamat dokter :JL. BENDUNGAN HILIR NO. 17 Jakarta Pusat
Tanggal resep :25 SEPTEMBER 2009
Tidak tercantumnya surat izin praktek dokter bisa menanyakan atau
mengkofirmasi lasung kepada dokter yang menulis resep, karena obantnya tidak ada
yang termasuk golongan psikotropika dan narkotika resep bisa di buat dan di serakan,
jika resep tidak ada SIP menurut permenkes akan dikenakan sanksi yaitu :
Menurut permenkes Pasal 76 UU Praktek Kedokteran no 29/2004
menyatakan: Setiap dokter atau dokter gigi yang dengan sengaja melakukan praktik
kedokteran tanpa memiliki surat izin praktik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36
dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun atau denda paling banyak
Rp100.000.000,- (seratus juta rupiah)
2. Praescriptio
Nama obat :
Ephedrin 5mg
Aminophylin 150 mg
Lacta calsium 300 mg
Gliycerin guaiacolate 100 mg
Salbutamol 2 mg
Interhistin 50 mg
OBH syr Vl 1
3. Signatura
Nama pasien : Tn. Sodikin
Umur : 35 tahun
Alamat : Jl. Cawang Tengah II Jakarta
Aturan pemakaian obat :
Ctm : sehari tiga kali satu kapsul
Ephedrin : sehari tiga kali satu kapsul
Aminophylin : sehari tiga kali satu kapsul
Lacta calsium : sehari tiga kali satu kapsul
Gliycerin guaiacolate : sehari tiga kali satu kapsul
Salbutamol : sehari tiga kali setengah tablet
Interhistin : sehari dua kali satu tablet
OBH : sehari tiga kali satu sendok makan.
4. Pertimbangan klinis
1. Obat pilihan tidak tepat : lactad kalsium
2. Duplikasi obat
Ephedrin, aminophylin dan salbutamol
Gliycerin guaiacolate dan OBH
Ctm dengan interhistin
Dari hal tersebut terlihat adanya duplikasi obat, seorang farmasis bisa
menkonfirmasikan atau mendiskusikan terlebih dahulu kepada dokter sehingga
penggunaan yang tidak perlu seperti aminophylin atau ephedrin, karena dapat
menyebabkan toksisitas dalam tubuh.
C. Perhitungan dosis
Obat Kandungan Dosis
ISO hal 72 vol 48 tahun Klorfeniramin maleat 4 mg/ tab
2013- 2014
ISO hal 519 vol 48 tahun Ephedrin 25 mg/tab
2013- 2014
ISO hal 516 vol 48 tahun Aminophylin 200 mg/tab
2013- 2014
ISO hal 523 vol 48 tahun Salbutamol 2 mg ; 4 mg/tab ;
2013- 2014 2 mg/5 ml sirup
ISO hal 76 vol 48 tahun Interhistin 50 mg; 50 mg/ 5
2013- 2014 ml
ForNas hal 251 tahun 198 OBH 10 g, 6 g, 6 g, 300
ml
180 𝑚𝑔
= 𝑥 1 𝑡𝑎𝑏 = 45 𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒𝑡
4 𝑚𝑔
2. Ephedrin hcl
a. Perhitungan DM dan DL
DL 1x = 10 mg – 30 mg
1H = 30 mg – 100 mg
DM 1x = 50 mg
1H = 150 mg
% DM 1x= 1 x 5 mg = 5 mg < 50 mg
5
= 50 x 100 % = 10 % < 100 %
1 H= 3 x 5 mg = 15 mg < 150 mg
15
= 𝑥 100 = 10 % < 100 %
150
900
= 𝑥 1 𝑡𝑎𝑏 = 35 tablet
25
3. Aminopylline
a. Perhitungan DL dan DM
DL 1 x =100 mg-300mg
1H =300-600 mg
DM 1 x = 500 mg
1H =1,5 gram
% DM 1x = 1 x 150 mg = 150 mg <500 mg
150 𝑚𝑔
= 500 𝑚𝑔
𝑥100 % = 30 𝑚𝑔 < 100 %
4. Gliycerin guaiacolate
a. Perhitungan DL dan DM
DL 1x = 100mg-200mg
1H –
DM 1x –
1H-
b. Pemakaian dalam resep
1x = 1 tab = 100 mg
1H =3 x 100 mg = 300 mg
c. Perhitungan dosis
Gliycerin guaiacolate = 100 mg x 90 = 9000 mg=9gram (dalam resep )
9000 𝑚𝑔
= 𝑥 1 𝑡𝑎𝑏 = 90 tablet
100 𝑚𝑔
5. Lacta calsium
a. Perhitungan DL dan DM
DL 1x–
1H-
DM 1x-
1 H-
b. Pemakian dalam resep
1x =300 mg
1 hari = 3 x 300 mg=900 mg
c. Perhitungan dosis
Lacta calsium = 300 mg x 90 =27000 mg=27 gram (dalam bentuk serbuk)
27000 𝑚𝑔
= 𝑥1𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒𝑡 = 54 𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒𝑡
500 𝑚𝑔
=7-9= -2
Ukuran kapsul nomor 00
Resep 2 Salbutamol Rp. 500 11 tab Rp. 5500 - Rp. 1000 Rp. 6500
Resep 3 Inter histin Rp. 1000 30 tab Rp. 30,000 - Rp. 1000 Rp. 31,000
Resep 4 OBH Rp. 15,000 1 bot Rp. 15,000 - Rp. 1000 Rp. 16,000
Total Rp. 234,000
H. Pembuatan obat
Resep I
1. Siapkan alat dan bahan, cuci alat, dan setarakan timbangan.
2. Timbang semua bahan obat
3. Masukan CTM dengan Ephedrin HCl kedalam lumpang, gerus ad homogen.
4. Masukan Aminophylin dengan Lacta Calsium kedalam lumpang, gerus ad homogen
5. Masukan GG tab kedalam lumpang, gerus ad homogen
6. Keluarkan dari lumpang
7. Massa dibagi 9, masing-masing 10 secara visual
8. Bungkus ad 90 bungkus, bungkus rapih
9. Masukan kedalam klip putih, beri etiket putih
Etiket (“putih” karean obat pemakaian dalam) :
TTK : “bapak... ini obatnya. Ini obat batuk berdahak disertai sesak nafas”
“kalau sudah hilang batuknya, obatnya tidak usah diminum lagi. Terima
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Resep adalah permintaan tertulis dari dokter atau dokter gigi, kepada apoteker,
baik dalam bentuk paper maupun electronic untuk menyediakan dan
menyerahkan obat bagi pasien sesuai peraturan yang berlaku
2. Asma bronkial (dalam bahasa inggris asthma bronchiale) adalah nama untuk
suatu kondisi dimana paru-paru (rongga bronkhial) menjadi meradang dan
menjelaskan sebuah keadaan kronis pada saluran pernafasan
3. Batuk Berdahak
Batuk berdahak merupakan batuk yang ditandai dengan pengeluaran dahak
(sputum) berupa lendir dari tenggorokan pada saat terjadinya batuk
4. Alergi
Alergi adalah Suatu reaksi berlebihan dari sistem pertahanan tubuh untuk
melawan zat-zat asing yang masuk kedalam tubuh, reaksi ini menyebabkan kulit
ruam, mata gatal, pilek, sesak napas, diare dan gatal2 seluruh tubuh.
5. Dokter memberi resep yang berisikan obat ctm, ephedrin hcl, aminopyline, GG,
lacta calsium, salbutamol, interhistin dan OBH syr
6. Usul dari hal tersebut terlihat adanya duplikasi obat, seorang farmasis bisa
menkonfirmasikan atau mendiskusikan terlebih dahulu kepada dokter sehingga
penggunaan yang tidak perlu seperti aminophylin,
B. Saran
Sebagai seorang apoteker harus lebih teliti dalam menganalisa resep terutama
dari kelengkapan resep,ketepatan dosis,poli farmasi dasn indikasi obat yang sama.
Dalam memberikan informasi obat kepada pasien secara jelas dan tepat.