Anda di halaman 1dari 22

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
FARMASETIKA DASAR tentang ANALISA RESEP

Adapun makalah FARMASETIKA DASAR tentang " ANALISA RESEP " ini telah
kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan dari banyak pihak,
sehingga dapat memperlancar proses pembuatan makalah ini. Oleh sebab itu, kami juga ingin
menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam pembuatan makalah FARMASI DASAR ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah FARMASI DASAR ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah FARMASI DASAR tentang ANALISA
RESEP ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

HORMAT KAMI,

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Resep adalah permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi kepada apoteker untuk
menyediakan dan menyerahkan obat bagi penderita sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Resep merupakan aspek yang penting untuk menunjang kualitas hidup pasien. Untuk
meningkatkan kualitas peresepan di rumah sakit, resep yang ditulis oleh dokter harus
memenuhi syarat antara lain: kelengkapan resep, penulisan obat dengan nama generik, obat
termasuk dalam FRS, dan tidak ada efek samping yang membahayakan.
Hasil analisa resep yang kami lakukan menunjukan bahwah pasien yang bernama tn. sodikin
didiagnosa terkena penyakit :
a. Asma bronkial
(dalam bahasa inggris asthma bronchiale) adalah nama untuk suatu kondisi
dimana paru-paru (rongga bronkhial) menjadi meradang dan menjelaskan sebuah
keadaan kronis pada saluran pernafasan
b. Batuk Berdahak
Batuk berdahak merupakan batuk yang ditandai dengan pengeluaran dahak
(sputum) berupa lendir dari tenggorokan pada saat terjadinya batuk. Dahak yang
keluar merupakan hasil produksi dari mekanisme pertahanan tubuh terhadap
benda asing yang masuk ke dalam tubuh.
c. Alergi
Alergi adalah Suatu reaksi berlebihan dari sistem pertahanan tubuh untuk
melawan zat-zat asing yang masuk kedalam tubuh. Sistem kelebalan tubuh
berfungsi memproduksi antibodi untuk melawan zat-zat berbahaya yang masuk
kedalam tubuh, tapi dalam alergi sistem pertahanan tubuh juga malawan zat-zat
yang tidak berbahaya. reaksi ini menyebabkan kulit ruam, mata gatal, pilek, sesak
napas, diare dan gatal2 seluruh tubuh.
Setelah mendiagnosa penyakit pasien dokter memberikan selebar resep kepada
pasien untuk di serahkan kepada apoteker/AA untuk membuat dan menyediakan
obat – obatan yang terdapat dalam resep seperti :
a. CTM (chlorfeniramin maleat)
obat dari golongan antihistamin yang digunakan untuk meredakan gejala alergi,
demam, dan flu biasa. Gejala ini termasuk ruam, mata berair, gatal pada mata / hidung /
tenggorokan / kulit, batuk, pilek, dan bersin
b. Ephedrine
obat dengan fungsi untuk masalah pernapasan, asma, dan pembengkakan
hidung/mampet yang disebabkan oleh pilek atau alergi. Efedrin adalah obat nonresep
untuk mengatasi masalah pernapasan
c. Aminofilin
obat yang digunakan untuk mengobati beberapa penyakit pernapasan, seperti asma,
bronkitis, emfisema, dan penyakit paru-paru kronis. Selain itu, obat ini juga dapat
meredakan gejala-gejala penyakit, seperti sesak napas, mengi, dan batuk-batuk.
d. Kalsium
merupakan salah satu mineral dalam tubuh yang berperan dalam menggabungkan
sistem saraf dan otot, serta menjaga fungsi normal jantung, permeabilitas sel, dan
koagulasi darah. Selain itu, kalsium juga berfungsi sebagai Ko-Faktor enzim yang
mengandung mempengaruhi aktivitas kelenjar eksokrin dan endokrin
e. glyceryl Guaiacolate,
obat digunakan untuk mengurangi gejala batuk dengan mengencerkan dahak sehingga
mudah mengeluarkan nya.
f. Salbutamol
obat yang dapat melebarkan saluran udara pada paru-paru. Jenis obat ini disebut
bronkodilator dan bekerja dengan melemaskan otot-otot di sekitar saluran pernapasan
yang menyempit sehingga udara dapat mengalir lebih lancar ke dalam paru-paru
g. Interhistin
obat paten dari obat mebhydrolin.terdapat dua nama obat paten , yakni interhistin dan
histapan. Mebhydrolin atau interhistin tersebut merupakan obat golongan antihistamin,
khususnya antagonis reseptor histamin H1
h. OBH
obat batuk hitamyang digunakan untuk mengobati gangguan pada saluran
pernafasan yang disebabkan oleh dahak/mukus yang berlebihan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. TEORI
Resep adalah permintaan tertulis dari dokter atau dokter gigi, kepada apoteker,
baik dalam bentuk paper maupun electronic untuk menyediakan dan menyerahkan
obat bagi pasien sesuai peraturan yang berlaku.
Resep di sebut juga formulae medicae : formulae officinalis (yaitu resep
yang tercantum dalam buku farmakope atau buku lainya dan merupakan standar)
formulae magistralis (yaitu resep yang ditulis oleh dokter). Resep selalu di mulai
dengan tanda R/ yang artinya recipe (ambilah). Umumnya resep ditulis dalam bahasa
latin.
Obat adalah semua bahan tunggal atau campuran yang di gunakan oleh semua
mahkluk untuk bagia dalam maupun bagian luar, guna mencegah, meringankan,
maupun menyembuhkan penyakit.

Alur resep
B. KOMPOSISI / FORMULA OBAT DALAM RESEP
1. Ephedrin HCL

 Kandungan : ephedrin hcl


 Kekuatan sediaan : 25 mg/tab
 Indikasi : asma bronkial
 Kontra indikasi : gangguan hati hipertensi, hiperteroid, penyakit jantungan
iskemik, trombosis koroner
 Efeksamping : nervourness, takikardia, tremor, imsomnia, retensi urin dapat
terjadi pada penderita hipertrofi prostat
 Dosis : Dewasa : 25-50 mg tiap 6 jam, Anak : 3 mg/kgBB/hari dalam 4 dosis
terbagi.
2. Aminopylin

 Kandungan : aminofilin
 Kekuatan sediaan : 200 mg
 Indikasi : meringankan dan mengatasi asma bronkial
 Kontra indikasi : hipersensitif terhadap aminophylin, atau komponen obat,
penderita tukak lambung dan diabetes
 Efeksamping : mual, muntah, diare, susunan syaraf pusat : sakit kepala,
imsomnia, kardiovaskuler : palpitasi, kakikardi, aritmia pentikuler,
 Dosis : Dewasa : sehari 3x1 tab; Anak 6-12 tahun : sehari 3 x ½ tab
3. Lacta calsium
 Kandungan : kalsium lactat
 Kekuatan sediaan : 100 mg,500 mg
 Indikasi : membantu memenuhi kebutuhan kalsium
 Kontra indikasi : gangguan fungsi ginjal atau riwayat batu saluran kemih
 Efeksamping : hiperkalsemia, beradikardi, aritmia,anoreksia,lemas,
mual,muntah, polidipsia, poliuria
 Dosis : sehari 1-2 x 1 tab
4. Gliyceril guaiacolate

 Kandungan : gliycerin guaiacolate


 Kekuatan sediaan : 100 mg
 Indikasi : mengencerkan batuk berdahak (ekspetoran dan anti tusif)
 Kontra indikasi : hipersensifitas terhadap produk Gliycerin guaiacolate
 Efeksamping : mual, muntah
 Dosis : Dewasa : 2-4 jam tiap 4 jam maksimal 24 tab perhari, anak 6 – 12
tahun : 1-2 tab tiap 4 jam maksimal sehari 12 tab , anak 2-6 tahun ½ -1 tab
tiap 4 jam maksimal sehari 12 tab
5. Salbutamol
 Kandungan : salbutamol
 Kekuatan sediaan : 2 mg ; 4 mg/tab ; 2 mg/5 ml sirup
 Indikasi : gejala sesak nafas pada penderita asma bronkial, asma bronkitis,
emfisema pulmonum
 Kontra indikasi : hipersensitivitas
 Efeksamping :pada pemakaian dosis besar kadang terjadi tremor,palpitasi,
kejang otot, takikardia, sakit kepala dan ketegangan
 Dosis : Dewasa : sehari 3-4 x 2-4 mg ; Anak 2-6 tahun 3-4 x 1-2 mg ; anak
>6 thn sehari 3-4 x 2 mg ; sirup Dewasa sehari 3-4 x 1-2 sdt ; anak >6 thn
sehari 3-4 x 1 sdt ; Anak 2 – 6 tahun segari 3-4 x ½ - 1 sdt
6. Interhistin
 Kandungan : membhidrolin napadisilat
 Kekuatan sediaan : 50 mg; 50 mg/ 5 ml
 Indikasi : alergi termasuk urtikaria, rintis
 Kontra indikasi : penderita yang hipersensitif dalam salah satu komponen
obat
 Efeksamping : mual, muntah, mulut kering, penglihatan kabur
 Dosis : Dewasa dan Anak > 10 tahun : sehari 2- 4 tab atau 2 – 4 sendok: 2-5
tahun : sehari 1-3 tab atau 1-3 sendok ; anak <2tahun : sehari 1-2 sendok,
diberikan dalam dosis terbagi
7. OBH (pothio nigra contra )
 Kandungan : glisirizae succus,Ammonium Chlorida, aguades
 Kekuatan sediaan : 10 g, 6 g, 6 g, 300 ml
 Indikasi : Batuk berdahak
 Kontra indikasi : Penderita dengan gangguan fungsi hati dan ginjal.
 Efeksamping : mengantuk, gangguan pencernaan, gangguan psikomotor,
tahikardi, aritmia, mulut kering, kalpitasi retensi urin.
 Dosis : Dewasa : 1 sendok makan (15 ml) 1 – 4 x sehari, Anak : 1 sendok teh
(5 ml) 1 – 4 x sehari
8. Kloramfeniramin maleat

 Kandungan : Kloramfeniramin maleat


 Kekuatan sediaan : 4 mg/ tab
 Indikasi : Kondisi alergi Bersin, gatal, mata berair, hidung atau tenggorokan
gatal, dan pilek yang disebabkan oleh hay fever (rinitis alergi), atau alergi
pernapasan, Syok anafilaktik
 Kontra indikasi : Pasien dengan riwayat hipersensitif terhadap obat antihistamin
 Efeksamping : Sedasi, gangguan gastro intestinal, efek muskarinik, hipotensi,
kelemahan otot, tinitus, eufria, sakit kepala, merangsang susunan saraf pusat,
reaksi alergi, kelainan darah
 Dosis : Dewasa : Dewasa: 3 - 4 kali sehari 0.5 - 1 tablet, Anak-anak 6 - 12
tahun: 0.5 dosis dewasa, Anak-anak 1 - 6 tahun: 0.25 dosis dewasa.
BAB III

PEMBAHASAN

Pada tanggal 25 SEPTEMBER 2009 Tn. SODIKIN yang berusia 35 tahun datang
berobat ke RUMAH SAKIT di daerah bendungan hilir jakarta pusat. Di RUMAH SAKIT
tersebut Tn. SODIKIN diperiksa kesehatannya oleh dokter MINTOHARJO. dengan gejala
penyakit nafas berat berbunyi “ngik-ngik”, sesak dada, batuk berdahak disertai tenggorokan
gatel. Setelah diperiksa kesehatannya oleh Dr. MINTOHARJO ternyata Tn. SODIKIN
didiagnosa terkena penyakit asma bronkial disertai batuk berdahak dan gatal, setelah itu dr
menulis dan menyerahkan selembar kertas resep untuk di tebus di Apotek. Resep tersebut
berisi perintah kepada Apoteker sebagai berikut :

RUMAH SAKIT
TNI. AL. Dr. MINTOHARJO
JL. BENDUNGAN HILIR NO. 17 Jakarta Pusat

KHUSUS ASKES RAWAT JALAN / INAP


Tgl : 25 / 9 / 09
Dokter : Dr. Saharjo
R/
CTM 2 mg
Ephedrin 5mg
Aminophylin 150 mg
Lacta calsium 300 mg
GG 1tab
m.f pulv dtd no. XC da in caps
S 3 dd caps 1
R/ Salbutamol 2 mg tab no VL
s 3 dd ½
R/ Interhistin tab no xxx
s b dd 1
R/ OBH syr Vl 1
S 3 dd c 1
Pro : Tn. Sodikin
Umur : 35 tahun
Alamat : Jl. Cawang Tengah II Jkt
No. RM : 12845962
A. DIAGNOSA

a. Asma bronkial
(dalam bahasa inggris asthma bronchiale) adalah nama untuk suatu kondisi
dimana paru-paru (rongga bronkhial) menjadi meradang dan menjelaskan sebuah
keadaan kronis pada saluran pernafasan
1. Asma bronkial di bagi menjai dua kategor :
 asma alergi (ekstrinsik)
 Non-asma alergi (intrinsik)
2. Faktor penyebab asama bronkial
 Faktor keturunan dan faktor genetik
 Infeksi saluran nafas saat bayi atau semasa balita
 Paparan dari faktor lingjungan misalnya seperti roko,polusi udara
 Alergi pada debu, binatang, dan serbuk sari
 Perubahan pada cuaca terutama cuaca dingin
3. Tanda gejala awal yang ditimbulkan
 Nafas berat yang berbunyi ngik-ngik
 Batuk-batuk
 Nafas pendek tersenga-senga
 Sesak dada

b. Batuk Berdahak
Batuk berdahak merupakan batuk yang ditandai dengan pengeluaran dahak
(sputum) berupa lendir dari tenggorokan pada saat terjadinya batuk. Dahak yang
keluar merupakan hasil produksi dari mekanisme pertahanan tubuh terhadap
benda asing yang masuk ke dalam tubuh.
1. Faktor penyebab batuk berdahak
 Alergi (pada cuacana dingin dan debu )
 Asap kimia
 Pneumonia
 Virus
 Asam lambung tinggi
 Asma
 TBC
 Ispa
 Kanker paru-paru
2. Gejal yang di timbulkan
 Rasa berat di dada
 Terasa sesak atu berat saat menarik nafas
 Demam
 Ingusan aliran lendir ke dalam tenggorokan
c. Alergi
Alergi adalah Suatu reaksi berlebihan dari sistem pertahanan tubuh untuk
melawan zat-zat asing yang masuk kedalam tubuh. Sistem kelebalan tubuh
berfungsi memproduksi antibodi untuk melawan zat-zat berbahaya yang masuk
kedalam tubuh, tapi dalam alergi sistem pertahanan tubuh juga malawan zat-zat
yang tidak berbahaya. reaksi ini menyebabkan kulit ruam, mata gatal, pilek, sesak
napas, diare dan gatal2 seluruh tubuh.
1. Faktor prnyrbab alergi
 Obat-obatan
 Makanan
 Debu
 Hewan pelihraan
 Keturunan secara genetik
 Perubahan pada cuca
2. Gejala yang di timbulkan
 Bersin-bersin
 Batuk-batuk.
 Sesak napas.
 Ruam pada kulit.
 Hidung beringus.
 Terjadi pembengkakan di bagian tubuh yang berpapasan dengan
alergen, misalnya wajah, mulut dan lidah.
 Gatal dan merah pada mata.
 Mata berair.
B. Skrining resep

1. Skrining
No Kriteria ada tidak Keterangan
1 Nama dokter  Dr. Saharjo
2 Sip dokter 
3 Alamat dokter  JL. BENDUNGAN HILIR NO. 17
Jakarta Pusat
4 Tgl penulisan resep  25 SEPTEMBER 2009
5 Tanda tangan dokter 
6 Nama pasien  Tn. Sodikin
7 Alamat pasien  Jl. Cawang Tengah II Jakarta
8 Umur  35 tahun
9 Jenis kelamin 
10 Berat badan 
11 Nama obat Potensi obat   CTM 2 mg
 Ephedrin 5mg
 Aminophylin 150 mg
 Lacta calsium 300 mg
 GG 1tab
 Salbutamol 2 mg
 Interhistin
 OBH

12 Dosis 
13 Frekuensi penggunaan   S 3 dd caps 1
( signa ter de die capsulam unam )
3 x sehari 1 caps
 S 3 dd ½
(signa ter de die dimindio )
3 x kali sehari ½
 S b dd 1
(signa bis de die unam)
2 x sehari 1
 S 3 dd c 1
(signa ter de die cochlear unam)
3 x sehari satu sendok makan
(15 ml)

2. Kesesuaian kefarmasetika
No Kriteria Permasalahan keterangan
1 Bentuk sediaan - Sesuai
2 Stabilitas - Sesuai
3 Cara penggunaan - Sesuai
4 Lama penggunaan - Sesuai

1. Inscriptio :
 Nama dokter :Dr. Saharjo
 SIP dokter : tidak ada
 Alamat dokter :JL. BENDUNGAN HILIR NO. 17 Jakarta Pusat
 Tanggal resep :25 SEPTEMBER 2009
Tidak tercantumnya surat izin praktek dokter bisa menanyakan atau
mengkofirmasi lasung kepada dokter yang menulis resep, karena obantnya tidak ada
yang termasuk golongan psikotropika dan narkotika resep bisa di buat dan di serakan,
jika resep tidak ada SIP menurut permenkes akan dikenakan sanksi yaitu :
Menurut permenkes Pasal 76 UU Praktek Kedokteran no 29/2004
menyatakan: Setiap dokter atau dokter gigi yang dengan sengaja melakukan praktik
kedokteran tanpa memiliki surat izin praktik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36
dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun atau denda paling banyak
Rp100.000.000,- (seratus juta rupiah)

2. Praescriptio
 Nama obat :
 Ephedrin 5mg
 Aminophylin 150 mg
 Lacta calsium 300 mg
 Gliycerin guaiacolate 100 mg
 Salbutamol 2 mg
 Interhistin 50 mg
 OBH syr Vl 1
3. Signatura
 Nama pasien : Tn. Sodikin
 Umur : 35 tahun
 Alamat : Jl. Cawang Tengah II Jakarta
 Aturan pemakaian obat :
 Ctm : sehari tiga kali satu kapsul
 Ephedrin : sehari tiga kali satu kapsul
 Aminophylin : sehari tiga kali satu kapsul
 Lacta calsium : sehari tiga kali satu kapsul
 Gliycerin guaiacolate : sehari tiga kali satu kapsul
 Salbutamol : sehari tiga kali setengah tablet
 Interhistin : sehari dua kali satu tablet
 OBH : sehari tiga kali satu sendok makan.
4. Pertimbangan klinis
1. Obat pilihan tidak tepat : lactad kalsium
2. Duplikasi obat
 Ephedrin, aminophylin dan salbutamol
 Gliycerin guaiacolate dan OBH
 Ctm dengan interhistin
Dari hal tersebut terlihat adanya duplikasi obat, seorang farmasis bisa
menkonfirmasikan atau mendiskusikan terlebih dahulu kepada dokter sehingga
penggunaan yang tidak perlu seperti aminophylin atau ephedrin, karena dapat
menyebabkan toksisitas dalam tubuh.
C. Perhitungan dosis
Obat Kandungan Dosis
ISO hal 72 vol 48 tahun Klorfeniramin maleat 4 mg/ tab
2013- 2014
ISO hal 519 vol 48 tahun Ephedrin 25 mg/tab
2013- 2014
ISO hal 516 vol 48 tahun Aminophylin 200 mg/tab
2013- 2014
ISO hal 523 vol 48 tahun Salbutamol 2 mg ; 4 mg/tab ;
2013- 2014 2 mg/5 ml sirup
ISO hal 76 vol 48 tahun Interhistin 50 mg; 50 mg/ 5
2013- 2014 ml
ForNas hal 251 tahun 198 OBH 10 g, 6 g, 6 g, 300
ml

ISO hal 626 vol 48 tahun Lacta calsium 100 mg,500 mg


2013- 2014
ISO hal 520 vol 48 tahun Gliycerin guaiacolate 100 mg
2013- 2014
1. Klorfeniramin maleat
a. Perhitungan DM dan DL
 DL 1x = 2 mg-4 mg
1H = 6mg-16mg
 DM1X = -
1H = 40mg
% DM 1X = 1 x 2 mg = 2 mg
1H = 3 x 2 mg = 6 mg < 40 mg
6
= 𝑋100%=15%<100%
40

b. Pemakaian dalam resep


 1x = 2 mg Tepat dosis
 1H = 6 mg
c. Perhitungan
 Klorfeniramin maleat =2 mg X 90 =180 mg (dalam serbuk)

180 𝑚𝑔
= 𝑥 1 𝑡𝑎𝑏 = 45 𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒𝑡
4 𝑚𝑔

2. Ephedrin hcl
a. Perhitungan DM dan DL
 DL 1x = 10 mg – 30 mg
1H = 30 mg – 100 mg
 DM 1x = 50 mg
1H = 150 mg
% DM 1x= 1 x 5 mg = 5 mg < 50 mg
5
= 50 x 100 % = 10 % < 100 %

1 H= 3 x 5 mg = 15 mg < 150 mg

15
= 𝑥 100 = 10 % < 100 %
150

b. Pemakaian dalam resep


 1x = 5 mg Under doses
 1 hari = 3 x 5 mg = 15 mg
Usul penaikan dosis menjadi 10 mg
 1x =10 mg Tepat dosis
 1 hari = 3 x 10 mg = 30 mg
c. Perhitungan dosis
 Ephedrin = 10 mg x 90 = 900 mg ( dalam serbuk )

900
= 𝑥 1 𝑡𝑎𝑏 = 35 tablet
25

3. Aminopylline
a. Perhitungan DL dan DM
 DL 1 x =100 mg-300mg
1H =300-600 mg
 DM 1 x = 500 mg
1H =1,5 gram
% DM 1x = 1 x 150 mg = 150 mg <500 mg
150 𝑚𝑔
= 500 𝑚𝑔
𝑥100 % = 30 𝑚𝑔 < 100 %

1H = 3 x 150 =450 mg < 1500 mg


450 𝑚𝑔
= 1500 𝑚𝑔 𝑥 100% = 30 % < 100%

b. Pemakian dalam resep


 1x =150 mg Tepat dosis
 1H = 150 mg x 3 = 450 mg
c. Perhitungan dosis
 Aminopylin = 150 mg x 90 = 13500 mg = 13,5 gram (dalam serbuk )
13500 𝑚𝑔
= 200 𝑚𝑔
𝑥 1 𝑡𝑎𝑏 = 68 𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒𝑡

4. Gliycerin guaiacolate
a. Perhitungan DL dan DM
 DL 1x = 100mg-200mg
1H –
 DM 1x –
1H-
b. Pemakaian dalam resep
 1x = 1 tab = 100 mg
 1H =3 x 100 mg = 300 mg
c. Perhitungan dosis
 Gliycerin guaiacolate = 100 mg x 90 = 9000 mg=9gram (dalam resep )
9000 𝑚𝑔
= 𝑥 1 𝑡𝑎𝑏 = 90 tablet
100 𝑚𝑔

5. Lacta calsium
a. Perhitungan DL dan DM
 DL 1x–
1H-
 DM 1x-
1 H-
b. Pemakian dalam resep
 1x =300 mg
 1 hari = 3 x 300 mg=900 mg
c. Perhitungan dosis
 Lacta calsium = 300 mg x 90 =27000 mg=27 gram (dalam bentuk serbuk)
27000 𝑚𝑔
= 𝑥1𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒𝑡 = 54 𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒𝑡
500 𝑚𝑔

d. Perhitungan kapsul menggunakan grain


1 grain =65 mg
1 kapsul = 557 mg
557 𝑚𝑔
= 65 𝑚𝑔
𝑥 1 𝑔𝑟𝑎𝑖𝑛 = 8,5 grain =9 grain

=7-9= -2
Ukuran kapsul nomor 00

D. Dosis gabungan/ dosis searah


 Dm ephedrin hcl. (obat A ) = 50 mg/150 mg (sekali/ sehari)
 DM aminofilin.(obat B) = 500 mg /1,5 gram =1500 mg (sekali/ sehari)
a. Dosis sekali minum
 Ephedrin hcl 10 mg <50 mg
 Aminofilin 150 mg < 500 mg
Jadi dosis maksimum sekali minumnya tidak melampaui
b. Dosis sehari minum (sehari minum 3 kapsul)
 Ephedrin hcl 3 x 10 mg = 30 mg <150 mg
 Aminofilin 3 x 150 mg = 450 mg <1500 mg
Jadi dosis maksimum sehari minumnya tidak melampaui
c. Dosis maksimum gabungannya untuk sekali minum :
=10 mg /50 mg x 100 % + 150 mg/ 500 mg x 100 %
=20 % + 30 % = 50 % < 100 %
d. Dosis maksimum gabungannya untuk sehari minum :
=30 mg / 150 mg x 100 % + 450 mg / 1500 mg x 100 %
=20 % + 30 % = 50 % < 100 %
Jadi dosis maksimum gabungan tidak melampaui batas
E. OBH (Tiap 300 ml)
 Glycirrhizae succus 10 gram
 NH4CL 6 gram
 Sasa 6 gram
 Aquadest ad 300 ml
OBH 100 ml
 Glycirrhizae succus : 100 ml/ 300 ml x 10 gram =3,33 gram
 NH4CL : 100 ml / 300 ml x 6 gram = 2 gram
 SASA : 100 ml / 300 ml x 6 gram = 2 gram
 Aquadest ad 100 ml
perhitungan DM dan DL
 DL 1x = 500 mg – 1000mg
1 hari = 2000 mg – 4000 mg
 DM 1x –
1 hari = 10,000 mg
Pemakaian dalam resep
 1x =15 ml x 2 gram x 1 /100 ml = 0.3 gram (300 mg) under doses
1 H = 3 x 15 ml x 1/100 ml = 0.9 gram (900 mg)
Penambahan dosis menjadi 5 gram di karenakan under doses
NH4CL : 100 ml / 300 ml x 15 gram = 5 gram
 1x =15 ml x 5 gram x 1 /100 ml = 0.75 gram (750 mg) tepat dosis
1 H = 3 x 15 ml x 1/100 ml = 2.25 gram (2250 mg)
F. Penimbangan dosis
a. CTM : 180 mg (dalam serbuk)/45 tablet
b. Ephedrin : 900 mg ( dalam serbuk ) /35 tablet
c. Aminophylin : 13,5 gram (dalam serbuk)/68 tablet
d. Lacta calsium : 27 gram (dalam serbuk) /54 tablet
e. GG : 9gram (dalam resep)/90 tablet
f. Salbutamol : 11 tab
g. Interhistin : 30 tab
h. OBH : 1 bottol
G. Perhitungan harga
1. Biaya :
 Racikan : Rp. 5000
 Non racikan : Rp. 1000
Harga
Resep Nama obat Harga satuan Jumlah obat Harga obat Racikan Non Jumlah
racikan
Resep 1  CTM  Rp.300  45 tab  Rp. 13,500 Rp. 5000 - Rp. 180,500
 Ephedrin  Rp.1500  18 tab  Rp. 27,000
 Aminophylin  Rp.1000  68 tab  Rp. 68,000
 Lacta calsium  Rp. 500  54 tab  Rp. 27,000
 GG  Rp. 500  90 tab  Rp. 45,000

Resep 2 Salbutamol Rp. 500 11 tab Rp. 5500 - Rp. 1000 Rp. 6500
Resep 3 Inter histin Rp. 1000 30 tab Rp. 30,000 - Rp. 1000 Rp. 31,000
Resep 4 OBH Rp. 15,000 1 bot Rp. 15,000 - Rp. 1000 Rp. 16,000
Total Rp. 234,000

PASIEN HARUS MEMBAYAR OBAT Rp. 234,000 (PASIEN SETUJU )

H. Pembuatan obat
Resep I
1. Siapkan alat dan bahan, cuci alat, dan setarakan timbangan.
2. Timbang semua bahan obat
3. Masukan CTM dengan Ephedrin HCl kedalam lumpang, gerus ad homogen.
4. Masukan Aminophylin dengan Lacta Calsium kedalam lumpang, gerus ad homogen
5. Masukan GG tab kedalam lumpang, gerus ad homogen
6. Keluarkan dari lumpang
7. Massa dibagi 9, masing-masing 10 secara visual
8. Bungkus ad 90 bungkus, bungkus rapih
9. Masukan kedalam klip putih, beri etiket putih
Etiket (“putih” karean obat pemakaian dalam) :

APOTEK BIOFARMA APOTEK BIOFARMA


SIP : 02/6789/2016 SIP : 02/6789/2016
Jl. kampung rambutan no 12 tangerang Jl. kampung rambutan no 12 tangerang
APA : Budi pradana S, Farm.,Apt APA : Budi pradana S, Farm.,Apt
No. 1 Tgl. 25-september-2009 No. 2 Tgl. 25-september-2009
Pro : Tn. Sodikin Pro : Tn. Sodikin
Sehari 3 x 1 kapsul Sehari 3 x ½ tablet
Sesudah /Sebelum Makan Sesudah /Sebelum Makan
SEMOGA LEKAS SEMBUH SEMOGA LEKAS SEMBUH

APOTEK BIOFARMA APOTEK BIOFARMA


SIP : 02/6789/2016 SIP : 02/6789/2016
Jl. kampung rambutan no 12 tangerang Jl. kampung rambutan no 12 tangerang
APA : Budi pradana S, Farm.,Apt APA : Budi pradana S, Farm.,Apt
No. 3 Tgl. 25-september-2009 No. 4 Tgl. 25-september-2009
Pro : Tn. Sodikin Pro : Tn. Sodikin
Sehari 2 x 1 Tablet Sehari 3 x 1 sendok makan (15 ml)
Sesudah /Sebelum Makan Sesudah /Sebelum Makan
SEMOGA LEKAS SEMBUH SEMOGA LEKAS SEMBUH

I. PIO (pemberian pelayanan obat)

TTK : “pasien atas nama Tn. Sodikin”

Tn. Sodikin : “iya... saya sendiri”

TTK : “bapak... ini obatnya. Ini obat batuk berdahak disertai sesak nafas”

“resep pertama, diminum 3 x sehari 1 kapsul”

“resep kedua, diminum 3 x sehari ½ tab”

“resep ketiga, diminum 2 x sehari 1 tab”

“resep keempat, diminum 3 x sehari 1 sendok makan”

“kalau sudah hilang batuknya, obatnya tidak usah diminum lagi. Terima

Kasih, semoga lekas sembuh.

BAB IV

PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Resep adalah permintaan tertulis dari dokter atau dokter gigi, kepada apoteker,
baik dalam bentuk paper maupun electronic untuk menyediakan dan
menyerahkan obat bagi pasien sesuai peraturan yang berlaku
2. Asma bronkial (dalam bahasa inggris asthma bronchiale) adalah nama untuk
suatu kondisi dimana paru-paru (rongga bronkhial) menjadi meradang dan
menjelaskan sebuah keadaan kronis pada saluran pernafasan
3. Batuk Berdahak
Batuk berdahak merupakan batuk yang ditandai dengan pengeluaran dahak
(sputum) berupa lendir dari tenggorokan pada saat terjadinya batuk
4. Alergi
Alergi adalah Suatu reaksi berlebihan dari sistem pertahanan tubuh untuk
melawan zat-zat asing yang masuk kedalam tubuh, reaksi ini menyebabkan kulit
ruam, mata gatal, pilek, sesak napas, diare dan gatal2 seluruh tubuh.
5. Dokter memberi resep yang berisikan obat ctm, ephedrin hcl, aminopyline, GG,
lacta calsium, salbutamol, interhistin dan OBH syr
6. Usul dari hal tersebut terlihat adanya duplikasi obat, seorang farmasis bisa
menkonfirmasikan atau mendiskusikan terlebih dahulu kepada dokter sehingga
penggunaan yang tidak perlu seperti aminophylin,
B. Saran
Sebagai seorang apoteker harus lebih teliti dalam menganalisa resep terutama
dari kelengkapan resep,ketepatan dosis,poli farmasi dasn indikasi obat yang sama.
Dalam memberikan informasi obat kepada pasien secara jelas dan tepat.

Anda mungkin juga menyukai