Anda di halaman 1dari 18

PENDAHULUAN FISIKA INTI

LAPORAN PRAKTIKUM SPEKTROSKOPI ATOM

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK : 4 (EMPAT)
ANGGOTA :RICKY SAPUTRA (06111181520016)
AMALIATUN KHASANAH (06111281520061)
M. HABIL KHOTAMI (06111381520032)
GELBY PRADINA P (06111381520036)
YURIKA USPARIANTI (06111381520054)
ANISSA FITRIAN (06111381520046)
OKTA RISKI AMELIA(06111381520051)

DOSEN PENGAMPU : Dr. Ida Sriyanti, M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2018
”PERCOBAAN SPEKTROSKOPI ATOM”

I. Pendahuluan
Spektrum atom helium dan merkuri dapat dilihat secara langsung dengan
menggunakan spektrofotometer kisi yang mengukur intensitas cahaya relatif sebagai
fungsi sudut. Spektrofotometer merupakan sebuah alat yang bisa digunakan untuk
melihat spektrum dari cahaya. Dengan spektrofotometer ini dapat diukur intensitas
cahaya relatif dengan sebagai suatu fungsi sudut. Dari hasil yang digambar pada
kertas grafik, panjang gelombang dari spektrum dapat diketahui dengan mengukur
sudut dari spektrum maksimum untuk setiap garisnya. Spektrum dari sodium
digunakan untuk pengkalibrasi kisi difraksi. Panjang gelombang dari garis – garis
spektrum dibandingkan dengan nilai yang didapat, pada kasus hidrogen, transisi orbit
elektron berhubungan dengan garis dapat diidentifikasi.
Praktikum spektrum atom ini merupakan pembahasan tentang pengukuran
spektrum emisi dengan menggunakan spektrofotometer atom. Serta membahas
panjang gelombang masing-masing dari warna spektrum cahaya yang dihasilkan oleh
lampu merkuri pada temperatur tertentu dan konstatanta Ridberg untuk merkuri.
Panjang gelombang dari masing-masing spektrum yang didapat dari hasil pengolahan
grafik tersebut dapat dibandingkan dengan nilai yang ada pada literatur yang telah
banyak beredar, dan dari sini akan didapatkan besar dari konstanta Ridberg (R).
Spektrum garis membentuk suatu deretan warna cahaya dengan panjang gelombang
berbeda. Untuk gas hidrogen yang merupakan atom yang paling sederhana, deret
panjang gelombang ini ternyata mempunyai pola tertentu yang dapat dinyatakan
dalam bentuk persamaan matematis.

2
II. Tujuan Percobaan
1. Dapat melakukan percobaan dengan spektroskopi optik.
2. Dapat menentukan panjang gelombang spektrum cahaya tampak dari atom-atom.
3. Dapat menentukan jenis atom berdasarkan spektrum cahaya tampak yang
diemisikannya.

III. Manfaat Percobaan


Manfaat dari percobaan ini adalah mahasiswa dapat menambah wawasan
mengenai fenomena dariSpektroskopi atom prinsip kerjaSpektroskopi atom dan
kedepannya mahasiswa dapat melakukan percobaan ini dengan sendirinya. Percobaan
ini menjadi penting karena dapat diperoleh pengetahuan tentang pengalaman
praktikum tentang spektroskopi atom.

IV. Dasar Teori


1. Pengertian Spektroskopi
Spektroskopi merupakan ilmu yang mempelajari interaksi antara radiasi dan
benda sebagai fungsi panjang gelombang. Awalnya spektroskopi hanya mengacu
pada pen-dispersi-an cahaya tampak berdasarkan panjang gelombang (misalnya oleh
prisma). Untuk selanjutnya konsep ini berkembang untuk menunjuk pada segala
bentuk pengukuran kuantitatif sebagai fungsi dari panjang gelombang dan frekuensi,
tidak hanya meliputi cahaya tampak. Sehingga istilah ini bisa juga mengacu pada
interaksi radiasi partikel atau respon terhadap berbagai range frekuensi. Jadi
spektroskopi adalah istilah/nama yang digunakan untuk ilmu (secara teori) yang
mempelajari tentang hubungan antara radiasi/energi/sinar (yang memiliki fungsi
panjang gelombang, yang biasa disebut frekuensi) dengan benda. Gabungan respon
frekuensi ini disebut sebagai spektrum (Riyadi, 2008).
Saat suatu atom diberi energi eksternal, maka elektron pada atom tersebut akan
mendapat sebagian energi tersebut (tereksitasi). Elektron dengan energi yang lebih

3
tinggi, akan sanggup memulai melepas diri dari ikatan inti atom. Energi yang didapat
elektron tersebut menyebabkan dua hal, yaitu:
1. Terjadi transisi elektron tersebut dari kulit terdalam ke kulit terluar
2. Atom yang dikenai energi tersebut terionisasi, dimana elektron secara
sempurna melepas diri dari inti atom.
Saat elektron meninggalkan ruang kosong di salah satu orbital atom karena
tereksitasi, maka akan terjadi ketidakstabilan sistem, sehingga elektron berenergi
lebih besar akan bertransisi menempati ruang kosong tersebut dengan disertai
pelepasan energi berupa gelombang elektromagnetik (foton). Besarnya energi
gelombang elektromagnetik yang dilepaskan bergantung pada perubahan energi
elektron dari energi sebelum transisi hingga sesudah bertransisi
𝑬𝐟𝐨𝐭𝐨𝐧 = 𝐄𝐧𝐞𝐫𝐠𝐢 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐭𝐫𝐚𝐧𝐬𝐢𝐬𝐢 − 𝐄𝐧𝐞𝐫𝐠𝐢 𝐬𝐞𝐬𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐭𝐫𝐚𝐧𝐬𝐢𝐬𝐢
Suatu atom yang diberi energi eksternal tertentu akan memancarkan cahaya
tampak. Warna cahaya tampak yang diemisikan merupakan gabungan dari banyaknya
cahaya-cahaya lain yang disebut spektrum warna. Untuk setiap jenis atom, spektrum
warna yang diemisikan akan berbeda-beda, sehingga dengan melihat jenis spektrum
warna yang diemisikan suatu bahan, maka akan dapat ditentukan kandungan atau
jenis bahan tersebut.

Tabel 1.1 Warna-warna di dalam spektrum

Warna Frekuensi Panjang gelombang

nila-ungu 668–789 THz 380–450 nm

biru 606–668 THz 450–495 nm

hijau 526–606 THz 495–570 nm

4
kuning 508–526 THz 570–590 nm

jingga 484–508 THz 590–620 nm

merah 400–484 THz 620–750 nm

2. Kisi Difraksi
Cahaya polikromatis datang dapat dihamburkan menjadi cahaya-cahaya
spektrumnya dengan menggunakan kisi difraksi. Contoh untuk hamburan warna ungu
menjadi warna merah dan biru dapat dilihat pada gambar 1. Secara teori, panjang
gelombang masing-masing spektrum warna dapat diukur dengan perumusan
𝒎𝝀 = 𝒅 𝐬𝐢𝐧 𝜽
Keterangan:
𝜆= panjang gelombang spektrum warna (m)
𝑑 = jarak antar lubang kisi (nm)
𝜃 = sudut yang dihasilkan spektrum warna terhadap garis horizontal, dan
𝑚 = orde difraksi cahaya.

Dengan mengetahui nilai 𝑑, dan sudut 𝜃 (menggunakan spektrometer), maka


akan dapat ditentukan nilai 𝜆.

Gambar 1. Difraksi cahaya oleh kisi difraksi


(sumber : http://hyperphysics.phy-astr.gsu.edu)

5
Pada laboratorium ini, kita akan menggunakan kisi difraksi untuk melihat
spektrum warna gas merkuri dan helium dengan bantuan spektrometer. Dengan
mengukur panjang gelombang spektrum warna masing-masing bahan, maka dapat
dibandingkan panjang gelombang spektrum warna tersebut dengan panjang
gelombang secara teori (yang telah ditetapkan).

Gambar 1. Spektrum warna gas helium


(sumber :https://id.wikipedia.org/wiki/Helium)

V. Alat dan Bahan


1. Lampu gas merkuri atau lampu gas helium, berfungsi sebagai objek pengamatan
2. Catu daya tegangan tinggi 12 kV, berfungsi sebagai sumber tegangan objek
3. Kisi difraksi 600 garis/mm, berfungsi sebagai pemisah cahaya objek menjadi
spektrum warnanya
4. Spektrometer, berfungsi sebagai alat untuk mengamati spektrum warna dan
mengukur panjang gelombang spektrum tersebut.

2
1
3

Gambar 1. Rangkaian spektroskopi atom

6
VI. Prosedur Percobaan
1. Rangkai peralatan seperti pada gambar 1
2. Padamkan lampu ruang kerja anda
3. Nyalakan catu daya
4. Atur kisi difraksi agar tegak lurus terhadap teleskop spektrometer
5. Geser posisi teleskop pada spektrometer agar sehingga posisi teleskop berada
pada garis lurus menuju objek pengamatan. Lakukan dengan cara. Dengan
menggunakan teleskop, tempatkan cahaya sumber (berbentuk setengah
lingkaran) langsung pada garis vertikal skala posisi lensa teleskop yang terlihat.
6. Catat posisi sudut pada skala busur spektrometer
7. Geser teleskop ke kanan dan catat perubahan posisi sudut pada busur derajat
untuk setiap garis spektrum yang anda tangkap (minta petunjuk asisten). Catat
juga warna garis spektrum tersebut menurut apa yang anda lihat.
8. Lakukan langkah no 5 untuk pergeseran teleskop ke arah kiri
9. Ulangi langkah no 5 dan selanjutnya sampai 3 kali

Catatan: Lakukan cek ulang seperti langkah no 3 setiap akan melakukan


percobaan pada langkah no 5 dan no 6

Tabel Hasil Pengamatan


 Atom Helium
1. Untuk putaran ke kiri. θ0=111°

No Warna θ1 θ2 θ3 θrata-rata
1 Ungu 15,05 15,05 15,05 15,05
2 Biru Cyan 16,05 16,05 16,05 16,05
3 Hijau Gelap 17,1 17,1 17,1 17,1
4 Hijau Terang 18,05 18 18 18,01
5 Jingga 21 21 21 21
6 Merah 24 24 24 24

7
2. Untuk putaran ke kanan. θ0=291°

No Warna θ1 θ2 θ3 θrata-rata
1 Ungu 15,85 15,85 15,85 15,85
2 Biru Cyan 17,9 16,91 16,91 17,24
3 Hijau Gelap 17,92 17,9 17,93 17,91
4 Hijau Terang 17,98 17,98 17,94 17,96
5 Jingga 21 21 21 21
6 Merah 23,95 23,95 23,95 23,95

 Atom Merkuri
1. Untuk putaran ke kiri. θ0=111°

No Warna θ1 θ2 θ3 θrata-rata
1 Ungu Gelap 14,15 14,15 14,15 14,15
2 Biru Terang 15,15 15,15 15,15 15,15
3 Hijau Cyan 17,1 17,1 17,1 17,1
4 Hijau Terang 19,15 19,15 19,15 19,15
5 Jingga 20,05 20,05 20,05 20,05

2. Untuk putaran ke kanan. θ0=291°

No Warna θ1 θ2 θ3 θrata-rata
1 Ungu Gelap 13,95 13,95 13,95 13,95
2 Biru Terang 15,9 15,9 15,9 15,9
3 Hijau Cyan 17,9 17,9 17,9 17,9
4 Hijau Terang 19,98 19,9 19,9 19,92
5 Jingga 21 21 21 21

8
VII. Analisis Data
1. Nilai Rata Rata θ pada semua warna
A. Helium
Spektrum Warna Putar ke kiri Putar ke kanan
∑𝜃 ∑𝜃
θrata-rata = θrata-rata =
n n
Ungu θrata-rata =
15,05+15,05+15,05
θrata-rata =
15,85+15,85+15,85
3 3
θrata-rata =15,05° θrata-rata =15,85°
∑𝜃 ∑𝜃
θrata-rata = θrata-rata =
n n
Biru Cyan θrata-rata =
16,05+16,05+16,05
θrata-rata =
17,9+16,91+16,91
3 3
θrata-rata =16,05° θrata-rata =17,24°
∑𝜃 ∑𝜃
θrata-rata = θrata-rata =
n n
Hijau Gelap θrata-rata =
17,1+17,1+17,1
θrata-rata =
17,92+17,9+17,93
3 3
θrata-rata =17,1° θrata-rata =17,91°
∑𝜃 ∑𝜃
θrata-rata = θrata-rata =
n n
Hijau Terang θrata-rata =
18,05+18+18
θrata-rata =
17,98+17,98+17,94
3 3
θrata-rata =18,01° θrata-rata =17,96°
∑𝜃 ∑𝜃
θrata-rata = θrata-rata =
n n
Jingga θrata-rata =
21+21+21
θrata-rata =
21+21+21
3 3
θrata-rata =21° θrata-rata =21°
∑𝜃 ∑𝜃
θrata-rata = θrata-rata =
n n
Merah θrata-rata =
24+24+24
θrata-rata =
23,95+23,95+23,95
3 3
θrata-rata =24° θrata-rata =23,95°

9
B. Merkuri

Spektrum Warna Putar ke kiri Putar ke kanan


∑𝜃 ∑𝜃
θrata-rata = θrata-rata =
n n
Ungu Gelap θrata-rata =
14,15+14,15+14,15
θrata-rata =
13,95+13,95+13,95
3 3
θrata-rata =14,15° θrata-rata =13,95°
∑𝜃 ∑𝜃
θrata-rata = θrata-rata =
n n
Biru Terang θrata-rata =
15,15+15,15+15,15
θrata-rata =
15,9+15,9+15,9
3 3
θrata-rata =15,15° θrata-rata =15,9°
∑𝜃 ∑𝜃
θrata-rata = θrata-rata =
n n
Hijau Cyan θrata-rata =
17,1+17,1+17,1
θrata-rata =
17,9+17,9+17,9
3 3
θrata-rata =17,1° θrata-rata =17,9°
∑𝜃 ∑𝜃
θrata-rata = θrata-rata =
n n
Hijau Terang θrata-rata =
19,15+19,15+19,15
θrata-rata =
19,98+19,9+19,9
3 3
θrata-rata =19,15° θrata-rata =19,92°
∑𝜃 ∑𝜃
θrata-rata = θrata-rata =
n n
Jingga θrata-rata =
20,05+20,05+20,05
θrata-rata =
21+21+21
3 3
θrata-rata =20,05° θrata-rata =21°

10
2. Nilai θ total pada semua warna

Helium Merkuri
No
Spektrum warna θ total Spektrum Warna θ total
1 𝜃Kiri +𝜃Kanan 𝜃Kiri +𝜃Kanan
θ total= θ total=
2 2
Ungu 15,05+15,85 Ungu Gelap 14,15+13,95
θ total= θ total=
2 2
θ total= 15,45° θ total= 14,05°

2 𝜃Kiri +𝜃Kanan 𝜃Kiri +𝜃Kanan


θ total= θ total=
2 2
Biru Cyan 16,05+17,24 Biru Terang 15,15+15,9
θ total= θ total=
2 2
θ total= 16,645° θ total= 15,525°

3 𝜃Kiri +𝜃Kanan 𝜃Kiri +𝜃Kanan


θ total= θ total=
2 2
Hijau Gelap 17,1+17,91 Hijau Cyan 17,1+17,9
θ total= θ total=
2 2
θ total= 17,505° θ total= 17,5°

4 𝜃Kiri +𝜃Kanan 𝜃Kiri +𝜃Kanan


θ total= θ total=
2 2
Hijau Terang 18,01+17,96 Hijau Terang 19,15+19,92
θ total= θ total=
2 2
θ total= 17,985° θ total= 19,535°

5 𝜃Kiri +𝜃Kanan 𝜃Kiri +𝜃Kanan


θ total= θ total=
2 2
Jingga 21+21 Jingga 20,05+21
θ total= 2 θ total= 2
θ total= 21° θ total= 20,525°

6 𝜃Kiri +𝜃Kanan
θ total= 2
Merah 24+23,95
θ total= 2
θ total= 23,975°

11
3. Mencari nilai panjang gelombang (λ) pada semua warna
A. Helium
Spektrum Warna λ Praktek λ Teori

d sin θ = n λ
1
sinθ = n λ
N
Ungu 1
(600 garis/mm)sin15,45 = λ 4358 Å
1,6667x10-6 m x (0,2664) = λ
444,008 x 10-9 m = λ
λ = 4440,08 Å
d sin θ = n λ
1
sinθ = n λ
N
Biru Cyan 1
(600 garis/mm)sin16,645 = λ 5025 Å
1,6667x10 m x (0,2864) = λ
-6

477,343 x 10-9 m = λ
λ = 4773,43 Å
d sin θ = n λ
1
sinθ = n λ
N
Hijau Gelap 1
(600 garis/mm)sin17,505 = λ 5015Å
1,6667x10 m x (0,3008) = λ
-6

501,343 x 10-9 m = λ
λ = 5013,43 Å
d sin θ = n λ
1
sinθ = n λ
N
Hijau Terang 1
(600 garis/mm)sin17,985 = λ 5183Å
1,6667x10 m x (0,3087) = λ
-6

514,510 x 10-9 m = λ
λ = 5145,10 Å
d sin θ = n λ
1
sinθ = n λ
N
1
(600 garis/mm)sin21 = λ 6152 Å
Jingga 1,6667x10 m x (0,3583) = λ
-6

597,72 x 10-9 m = λ
λ = 5977,2 Å

12
d sin θ = n λ
1
sinθ = n λ
N
Merah 1
(600 garis/mm)sin23,975 = λ 6678Å
1,6667x10 m x (0,4063) = λ
-6

677,180 x 10-9 m = λ
λ = 6771,8 Å

B. Merkuri
Spektrum Warna λ Praktek λ Teori

d sin θ = n λ
1
sinθ = n λ
N
1 4047 Å
Ungu Gelap (600 garis/mm)sin14,05 = λ
1,6667x10-6 m x (0,2427) = λ
404,508 x 10-9 m = λ
λ = 4045,08 Å
d sin θ = n λ
1
sinθ = n λ
N
1 4713 Å
Biru Terang (600 garis/mm)sin15,525 = λ
1,6667x10-6 m x (0,2676) = λ
446,008 x 10-9 m = λ
λ = 4460,08 Å
d sin θ = n λ
1
sinθ = n λ
N
Hijau Cyan 1
(600 garis/mm)sin17,5 = λ 5172 Å
1,6667x10 m x (0,3007) = λ
-6

501,1767 x 10-9 m = λ
λ = 5011,767 Å

d sin θ = n λ
1
sinθ = n λ
N
Hijau Terang 1
(600 garis/mm)sin19,535 = λ 5461 Å
1,6667x10 m x (0,3344) = λ
-6

557,344 x 10-9 m = λ
λ = 5573,44 Å

13
d sin θ = n λ
1
sinθ = n λ
N
Jingga 1
(600 garis/mm)sin20,525 = λ 6152 Å
1,6667x10 m x (0,3506) = λ
-6

584,345 x 10-9 m = λ
λ = 5843,45 Å

4. Persentase Kesalahan (% Kesalahan)

Helium Merkuri
No
Spektrum % Kesalahan Spektrum % Kesalahan
warna Warna
1 Teori−Praktek Teori−Praktek
% =| | x100% % =| | x100%
Teori Teori
Ungu 4358−4440,08 Ungu Gelap 4047−4045,08
% =| | x100% % =| | x100%
4358 4047
% = 0,0188x100% % = 0,00047x100%
% = 1,88 % % = 0,047 %

2 Teori−Praktek Teori−Praktek
% =| | x100% % =| | x100%
Teori Teori
Biru Cyan 5025−4773,43 Biru Terang 4713−4460,08
% =| | x100% % =| | x100%
5025 4713
% = 0,050x100% % = 0,053x100%
% = 5,0 % % = 5,36 %

3 Teori−Praktek Teori−Praktek
% =| | x100% % =| | x100%
Teori Teori
Hijau Gelap % = | 5015−5013,43 Hijau Cyan 5172−5011,76
| x100% % =| | x100%
5015 5172
% = 0,00031x100% % = 0,031x100%
% = 0,031 % % = 3,1 %

4 Teori−Praktek Teori−Praktek
% =| | x100% % =| | x100%
Teori Teori
Hijau 5183−5145,1 Hijau Terang 5461−5573,44
% = | 5183 | x100% % =| | x100%
5461
Terang % = 0,0073x100% % = 0,0205x100%
% = 0,73 % % = 2,05 %

5 Teori−Praktek Teori−Praktek
% =| | x100% % =| | x100%
Teori Teori
Jingga 6152−5977,2 Jingga 6152−5843,45
% =| 6152
| x100% % =| 6152
| x100%

14
% = 0,0284x100% % = 0,0501x100%
% = 2,84 % % = 5,01 %

6 Teori−Praktek
% =| | x100%
Teori
Merah 6678−6771,8
% = | 6678 | x100%
% = 0,0140x100%
% = 1,40 %

VIII. Pembahasan

Sebuah lampu yang diletakkan di dalam tabung kemudian dialiri arus listrik ke
dalam tabung, maka lampu akan memancarkan cahaya. Cahaya yang dipancarkan
oleh lampu tersebut merupakan karakteristik dari lampu tersebut. Cahaya yang
dipancarkan oleh lampu dalam bentuk spectrum garis. Dari percobaan yang telah
dilakukan menggunakan lampu helium dan lampu merkuri. Spektrum garis yang
dihasilkan oleh lampu helium adalah ungu, biru cyan, hijau gelap, hijau terang, jingga
dan merah dan spektrum garis yang dihasilkan oleh lampu merkuri adalah ungu
gelapi, biru terang, hijau cyan, hijau terang, dan jingga. Kemudian mencari panjang
gelombang dari tiap tiap warna lampu helium dan merkuri. Maka hasilnya adalah
Helium
Spektrum Warna λ Praktek λ Teori

Ungu 4440,08 Å 4358 Å

Biru Cyan 4773,43 Å 5025 Å

Hijau Gelap 5013,43 Å 5015Å

Hijau Terang 5145,10 Å 5183Å

Jingga 5977,2 Å 6152 Å

Merah 6771,8 Å 6678Å

15
Merkuri
Spektrum Warna λ Praktek λ Teori

Ungu Gelap 4045,08 Å 4047 Å

Biru Terang 4460,08 Å 4713 Å

Hijau Cyan 5011,767 Å 5172 Å

Hijau Terang 5573,44 Å 5461 Å

Jingga 5843,45 Å 6152 Å

Dari hasil percobaan di dapatkan persentase kesalahan sebagai berikut.


Helium Merkuri
No
Spektrum % Kesalahan Spektrum % Kesalahan
warna Warna
1 Ungu % Kesalahan = 1,88 % Ungu Gelap % Kesalahan = 0,047 %

2 Biru Cyan % Kesalahan = 5,0 % Biru Terang % Kesalahan = 5,36 %

3 Hijau Gelap % Kesalahan = 0,031 % Hijau Cyan % Kesalahan = 3,1 %

4 Hijau Terang % Kesalahan = 0,73 % Hijau Terang % Kesalahan = 2,05 %

5 Jingga % Kesalahan = 2,84 % Jingga % Kesalahan = 5,01 %

6 Merah % Kesalahan = 1,40 %


Persentase kesalahan yang dihasilkan berkisar dari 0,03% – 5,5 %. Hasil ini
masih dapat diterima karena persentase kesalahan masih dapat diterima karena
kurang dari 15 %. Namun adapun faktor faktor penyebab terjadinya kesalahan dalam
percobaan spektrokopi atom yaitu :
1. Pengamat
Dalam percobaan kemungkinan salah melihat sudut yang dibentuk pada
spektrometer dan pengamat kurang tepat dalam menempatkan garis silang pada
spektrum warna.

16
2. Alat
Dalam percobaan alat spectrometer yang dipakai tidak bisa digunakan untuk
menemukan spektrum warna dari lampu helium dan merkuri.Pengaturan celah agar
spektrum warna dapat terlihat.

IX. KESIMPULAN

Dari hasil percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan :


 Setiap gas memiliki jumlah spectrum yang berbeda
 Semakin besar sudut yang dibentuk akan semakin besar panjang gelombang
 Spektrum warna merah memiliki panjang gelombang yang lebih besar dari
spektrum warna lain

DAFTAR PUSTAKA

Beiser, Artur. 1986. Konsep Fisika Modern. Jakarta: Erlangga


Isaacs, A., 1990. Kamus Lengkap Fisika. Jakarta: Erlangga
Jorena dan Yulinar Adnan. 2014. Buku Panduan Eksperimen Fisika I. Indralaya:
Universitas Sriwijaya
Serway, R.A. dan John W.J., 2010. Fisika Untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Salemba
Tenika
Sukarjo, 1997. Kimia Fisika. Jakarta: Rineka Cipta
Sulistyani, T Eko. 2012. Teori Fungsional Densitas dan Penerapnnya pada struktur
Atom. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada
https://rinaastrina.blogspot.co.id/p/jurnal-fisika-spektrum-atom.html. (diakses tanggal
10 Mei 2018)

17
LAMPIRAN

18

Anda mungkin juga menyukai