INDRI LESTARI
A41151771
II. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Famili Cucurbitaceae merupakan salah satu tanaman yang cukup digemari oleh
masyarakat dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Salah satu jenisnya yang
terkenal adalah semangka. Bagian tanaman semangka yang biasa dikonsumsi
masyarakat adalah buah segarnya. Budidaya semangka pada awalnya dikembangkan
di gurun Kalahari di Afrika, kemudian tanaman ini berkembang ke negara Jepang,
Cina, Thailand, Taiwan, India, Jerman, Belanda, bahkan Amerika. Perkembangan
teknologi budidaya semangka saat ini menyebabkan buah semangka dapat ditanam
kapan saja. Teknologi dibidang pertanian banyak mengalami kemajuan, salah satu
diantaranya terciptanya jenis–jenis baru baik hibrida yang diploid (semangka berbiji)
maupun yang triploid (semangka tanpa biji) telah banyak dikembangkan dengan
kualitas buah dan hasil jauh lebih baik. Semangka seedless (semangka tanpa biji)
merupakan hasil persilangan antara semangka tetraploid (4n) dan semangka diploid
(2n) menghasilkan semangka triploid (3n) (Samadi, 2007). Semangka tanpa biji
mempunyai beberapa kelemahan.
C. Hipotesis