Anda di halaman 1dari 2

KEHILANGAN PRATEGANG

Tegangan pada tendon beton prategang berkurang secara kontinue seiring dengan
waktu. Total pengurangan tegangan ini disebut kehilangan prategang total.
Kehilangan prategang total ini adalah faktor utama yang mengganggu perkembangan
awal beton prategang.
Menurut naaman (1982), kehilangan prategang total merupakan konstribusi dari
beberapa atau semua hal-hal berikut ini :
a) Perpendekan elastik beton.
b) Relaksasi tondon.
c) Rangkak pada beton.
d) Gesekan penganngkeran.
Perancangan Awal Jembatan
1. Penentuan bentang jembatan
Bentang jembatan biasanya ditentukan oleh data keadaan tanah dan lebar
sungai/ lembah, bila data tersebut tidak tersedia maka pemilihan bentang pada
perancangan dapat berdasarkan momen akibat beban merata sepanjang
jembatan

2. Pemilihan tampang melintang gelagar.


1. Lebar jembatan dan jarak web
a) Lebar jembatan tidak lebih dari 12 meter
b) Jarak web : 4 – 7,5 meter
c) Panjang bagian kantilever : ¼ lebar gelagar.
2. Tebal sayap
a) Tebal minimum untuk sayap atas berdasarkan pada bentang antar web.
b) Tebal web
Tebal web minimum diambil sebagai berikut :
a. 200 mm, jika tidak terdapat tandon pada web.
b. 250 mm, jika terdapat duct kecil baik vertikal maupun longitudional pada
web.
c. 300 mm, jika digunakan tandon dengan strand 12,5 mm
d. 350 mm, jika tandon diangkur pada web.
c) Tebal sayap bawah.
a. 175 mm, jika duct tidak diletakan pada sayap.
b. 200 – 250 mm, jika duct diletakan pada sayap.
d) Rasio tinggi terhadap bentang
Rasio digunakan 1/15 < h/l < 1/30 dengan nilai optimum sebesar 1/18 –
1/20.

Anda mungkin juga menyukai