Anda di halaman 1dari 33

BUKU PANDUAN PRAKTIK PROGRAM PROFESI NERS

KEPERAWATAN KELUARGA

Disusun oleh : Tantri Puspita, S.Kep., Ns., M.N.S


Susan Susyanti, S.Kp., M.Kep.
Iin Patimah, S.Kep., Ns., M.Kep.
Andri N, S.Kep., Ns., M.Kep.
TIM Puskesmas Siliwangi dan Puskesmas Leuwigoong

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARSA HUSADA GARUT
2017
BUKU PANDUAN PRAKTIK PROGRAM PROFESI NERS
KEPERAWATAN KELUARGA

Foto 4x3

NAMA : ……………………………..
NIM :……………………………..

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARSA HUSADA GARUT
2017
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Deskripsi Mata Ajar
B. Tujuan Mata Ajar
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
3. Kompetensi
BAB II ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
A. Tahap Pengkajian
B. Perumusan diagnosa Keperawatan Keluarga
C. Diagnosa keperawatan
D. Perencanaan
E. Tindakan/implementasi
F. Evaluasi
BAB III PANDUAN PRAKTEK PROFESI NERS KEPERAWATAN KELUARGA
A. Prosedur pelaksanaan praktek
1. Petunjuk umum
2. Petunjuk Khusus
B. Evaluasi Penilaian
LAMPIRAN I Format Laporan Stase
LAMPIRAN II Format Laporan Pendahuluan
LAMPIRAN III Format Pengkajian, Analisa Data, Scoring, intervensi, implementasi, Evaluasi, dan Tingkat kemandirian
Keluarga
LAMPIRAN IV Format Penilaian
KATA PENGANTAR

Puji syukur Kami panjatkan ke hadirat Alloh SWT, atas ridho dan rahmat-Nya buku panduan profesi ini telah selesai
disusun. Buku panduan profesi ners untuk mata ajaran keperawatan keluarga ini di susun sebagai acuan mahasiswa
dalam mengikuti program praktek profesi Ners stase Keperawatan Keluarga.

Buku panduan berisi tentang acuan proses asuhan keperawatan keluarga dari pengkajian sampai evaluasi. Buku ini
disusun dengan memperhatikan tahapan tumbuh kembang, fungsi dan coping keluarga serta masalah kesehatan pada
setiap tahapan tumbuh kembang keluarga. Selain itu buku ini disusun sesuai teori dengan memperhatikan kebijakan
pemerintah terkait dengan UU No 38 tahun 2014 tentang keperawatan dan Permenkes 75 tahun 2014 tentang perawatan
kesehatan Masyaraat (Perkesmas).

Kami menyadari bahwa buku ini masaih banyak kekurangannya. Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan
evaluasi baik langsung maupun tidak langsung untuk perbaikan buku ini.

Koordinator Keperawatan Keluarga


BAB I
PENDAHULUAN

A. Deskripsi Mata Ajar

Program profesi keperawatan keluarga adalah kegiatan praktek belajar lapangan untuk menerapkan konsep,
prinsip dan proses keperawatan keluarga pada setiap tahap perkembangan keluarga sesuai potensi yang dimilikinya agar
mampu mandiri dalam mengatasi masalah kesehatan melalui peningkatan pemberdayaan keluarga.
Praktik profesi keperawatan keluarga memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menerapkan asuhan
keperawatan keluarga pada tiap tahapan tumbuh kembang keluarga dan masalah keluarga terkait masalah kesehatan yang
lazim di Indonesia. Pembahasan tentang issue dan kecenderungan dalam keperawatan keluarga dengan penekanan pada
upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit dan pemeliharaan kesehatan.
Fokus praktik keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawata keluarga sesuai dengan teori, konsep dan
prinsip-prinsip asuhan keperawatan keluarga, dengan memahami konsep keluarga sebagai dasar dalam memberikan
asuhan keperawatan keluarga, mampu melakukan pengkajian keluarga sesuai konsep yang ada, merumuskan dan
menetapkan diagnosa keperawatan keluarga, Membuat perencanaan keperawatan keluarga, Melakukan intervensi
keperawatan keluarga dengan fokus memberdayakan keluarga, menerapkan keterampilan spesifik dalam melakukan
asuhan keperawatan kepada keluarga, melakukan evaluasi asuhan keperawatan keluarga sesuai implentasi yang telah
dilakukan, serta mendokumentasikan seluruh proses dan hasil asuhan keperawatan keluarga

B. Tujuan Mata Ajaran


1. Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan program pendidikan Ners keperawatan keluarga, mahasiswa mampu
melakukan asuhan keperawatan keluarga pada berbagai tahapan perkembangan keluarga dengan menggunakan
berbagai model konseptual keperawatan keluarga yang relevan melalui pendekatan proses keperawatan.
1. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian data kesehatan keluarga
b. Menganalisis data, merumuskan diagnosa keperawatan dan menyusun prioritas masalah keperawatan
keluarga
c. Membuat perencanaan keperawatan keluarga sesuai dengan sumber daya keluarga berdasarkan
evidence based practice
d. Mengevaluasi pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga
e. Mendokumentasikan asuhan keperawatan keluarga
2. Kompetensi
Setelah menyelesaikan praktek keperawatan keluarga di masyarakat, mahasiswa dapat melakukan
asuhan kepe, antara lain:
a. Asuhan keperawatan pada satu keluarga yang dengan anak pra sekolah, sekolah atau remaja yang
mempunyai resiko atau gangguan masalah kesehatan pada gigi dan mulut, gizi,
penyalahgunaan obat, kehamilan usia muda/beresiko, merokok atau penyakit akut dan kronis.
b. Asuhan keperawatan pada satu keluarga dengan anggota keluarga usia dewasa yang mempunyai
resiko atau gangguan masalah penyakit akut/kronis, kesehatan reproduksi dan keluarga
berencana.
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
A. Tahap Pengkajian
Tahap pengkajian asuhan keperwaatan keluarga di lakukan pada keluarga secara umum dan individu
khususnya. Sumber informasi dari tahapan pengkajian menggunakan metode (format terlampir):
1. Wawancara keluarga
2. Observasi fasilitas rumah
3. Pemeriksaan fisik dari anggota keluarga ( dari ujung rambut ke ujung kaki )
4. Data sekunder, contoh: hasil laboratorium, hasil X-ray, pap smear dsb.
B. Perumusan diagnosa Keperawatan Keluarga
1. Diagnosa keperawatan
Diagnosis keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang didapat pada pengkajian yang
terdiri dari masalah keperawatan yang akan berhubungan dengan etiologi yang berasal dari pengkajian.
Diagnosa keperawatan mengacu pada rumusan PE(S) dimana untuk problem dapat menggunakan rumusan
NANDA.
Menentukan prioritas masalah keperawatan dihitung dengan menggunakan cara sbb :
No Kriteria Skor Bobot
1 Sifat masalah
Skala :
 Aktual (Tidak /kurang sehat) 3
 Ancaman Kesehatan 2 1
 Keadaan sejahtera 1
2 Kemungkinan masalah dapat diubah
Skala :
 Mudah 2
 Sebagian 1 2
 Tidak dapat 0
3 Potensial masalah untuk dicegah
Skala :
 Tinggi 3
 Cukup 2 1
 Rendah 1
4 Menonjolnya masalah
Skala :
 Masalah berat, harus segera ditangani 2
 Ada masalah, tetapi tidak perlu segera ditangani 1
 Masalah tidak dirasakan 0 1
Skoring :
1. Tentukan skor untuk setiap kriteria
2. Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikanlah dengan bobot.
Skor X Bobot
Angka tertinggi
3. Jumlahkan skor untuk semua kriteria
4. Jumlah skor menentukan urutan nomor diagnosa keperawata keluarga
Catatan : Skoring dihitung bersama dengan keluarga
Faktor-faktor yang diperhatikan dalam menentukan prioritas adalah dengan melihat kriteria yang pertama,
yaitu sifatnya masalah bobot yang lebih berat diberikan pada tidak / kurang sehat karena yang pertama memerlukan
tindakan segera dan biasanya didasari dan dirasakan oleh keluarga.
Krieria kedua, yaitu untuk kemungkinan masalah dapat diubah perawat perlu memperhatikan terlangkaunya
faktor-faktor sebagai berikut :
 Pengetahuan yang ada sekarang, teknologi dan tindakan untuk menangani masalah
 Sumber daya keluarga : dalam bentuk fisik, keuangan dan tenaga
 Sumber daya perawat : dalam bentuk pengetahuan, keterampilan dan waktu
 Sumber daya masyarakat: dalam bentuk Fasilitas, organisasi dalam masyarakat dalam bentuk fasilitas, organisasi
dalam masyarakat dan sokongan masyarakat.
Untuk kriteria ketiga, yaitu potensial masalah dapat dicegah, Faktor-faktor yang perlu diperhatikan adalah :
 Kepelikan dari masalah, yang berhubungan dengan penyakit atau masalah
 Lamanya masalah, yang berhubungan dengan jangka waktu masalah itu ada
 Tindakan yang sedang dijalankan adalah tindakan-tindakan yang tepat dalam memperbaiki masalah
 Adanya kelompok “high risk” atau kelompok yang sangat peka menambah potensi untuk mencegah masalah
Untuk kriteria keempat, yaitu menonjolnya masalah perawat perlu menilai persepsi atau bagaimana keluarga
melihat masalah kesehatan tersebut. Nilai stroke yang tertinggi yang terlebih dahulu dilakukan intervensi keperawatan
keluarga.
2. Perencanaan
Perencanaan keperawatan keluarga terdiri dari penetapan tujuan, kriteria hasil dan tindakan yang akan
dilakukan mengacu pada pengkajian yang diperoleh.
3. Tindakan/implementasi
Implementasi intervensi dilakukan pada keluarga dengan memperhatikan situasi dan kondisi keluarga binaan.
Sehingga jumlah kunjungan rumah dalam rangka intervensi dapat berbeda. Pemberian implementasi dilakukan
berdasarkan perencanaan yang mencakup diantaranya:
a. Memberikan informasi
b. Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatan
c. Mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah
d. Mengidentifikasi konsekwensi tidak melakukan tindakan
e. Mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga
f. Mendiskusikan tentang konsekwensi tiap tindakan
g. Mendemontrasikan cara perawatan
h. Menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah
i. Mengawasi keluarga melakukan perawatan
j. Menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga
k. Melakukan perubahan lingkungan keluarga seoptimal mungkin
l. Memperkenalkan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga
m. Membantu keluarga menggunakan fasilitas kkesehatan yang ada
4. Evaluasi
Sesuai rencana tindakan yang telah diberikan, dilakukan penilaian untuk menilai keberhasilannya. Bila tidak /
belum berhasil perlu disusun rencana baru yang sesuai. Semua tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilakukan
dalam satu kali kunjungan ke keluarga. Untuk itu dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan waktu dan kesediaan
keluarga. Evaluasi disusun dengan menggunakan SOAP sebagai berikut:.
S : Hal-hal yang dikemukakan oleh keluarga secara subjektif setelah dilakukan intervansi keperawatan. Misal:
keluarga mengatakan sudah memeriksakan kesehatan gigi anaknya ke pelayanan kesehatan.
O : Hal-hal yang ditemui oleh perawat secara objektif setelah dilakukan intervansi keperawatan. Misal: tabel
menggosok gigi Anak S terisi sesuai jadwal
A : Analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu kepada tujuan terkait dengan diagnosa
keperawatan
P : Perencanaan yang akan datang setelah melihat respon dari keluarga pada tahap evaluasi.
Tahapan evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan sumatif. Evaluasi formatif dilakukan selama proses
asuhan keperawatan, sedangkan evaluasi sumatif adalah evaluasi akhir. Bila masalah tidak teratasi sampai akhir masa
praktek. Mahasiswa diharuskan membuat perencanaan untuk menindaklanjuti masalah pada keluarga binaan kepada
perawat Puskesmas yang bertanggung jawab di wilayah tersebut.
BAB III
PANDUAN PRAKTEK PROFESI NERS KEPERAWATAN KELUARGA
A. Prosedur pelaksanaan praktek
1. Petunjuk umum
a. Persiapan untuk kegiatan sebelum kunjungan dan pada waktu kunjungan :
1) Buat kontrak praktek dengan koordinator praktek
2) Kumpulkan informasi tentang keluarga resiko tinggi kesehatan dari catatan (status / family folder ),
formulir rujukan, dan sumber-sumber lain.
3) Antisipasi kebutuhan dan sumber-sumber kesehatan keluarga yang mungkin didiskusikan
4) Tentukan tindakan keperawatan yang mungkin diberikan
5) Kumpulkan informasi dan material yang akan dipakai selama kunjungan rumah, misalnya alat-alat
(PHN Kit), bahan, protokol rujukan, instrumen pengkajian, dll.
b. Keaktifan selama kunjungan
1) Pembukaan (memperkenalkan diri saudara)
2) Jelaskan maksud dan tujuan kunjungan dan pelayanan keperawatan saudara
3) Buat perjanjian kerjadan kunjungan saudara dengan keluarga
c. Pengkajian
Pengkajian praktek keperawatan keluarga mengikuti format yang telah disepakati tim pembimbing
(terlampir). Kontrak kunjungan dengan keluarga disepakati ke dua belah pihak untuk mencapai tujuan dan
sasaran yang tepat.
d. Intervensi dan implementasi keperawatan
Dilakukan dengan memakai metoda yang tepat, melibatkan partisipasi anggota keluarga, merujuk
pada EBP.
e. Evaluasi
1) Saling bertukar persepsi tentang hasil yang dicapai dengan keluarga
2) Menyimpulkan area kemajuan yang dicapai
3) Bersama-sama menentukan rencana lanjutan yang melibatkan peran serta Puskesmas.
2. Aktifitas setelah kunjungan rumah
a. Catatan kunjungan : tulis semua informasi yang didapat melalui observasi, tindakan keperawatan, respon
keluarga, dan perencanaan
b. Komunikasikan pada disiplin lain yang berkepentingan dan interset terhadap keluarga
c. Kaji sumber-sumber di masyarakat untuk memenuhi kebutuhan keluarga
d. Lakukan proses rujukan, bila diperlukan

2. Petunjuk Khusus
a. Setiap mahasiswa mengidentifikasi semua kasus keluarga rawan dan keluarga resiko tinggi di wilayah yang
menjadi tanggung jawabnya (RT masing-masing) dan melaporkannya kepada pembimbing klinik.
b. Setiap mahasiswa mengelola 2 kasus keluarga rawan/resiko tinggi kesehatan sesuai tujuan kompetensi atas
persetujuan pembimbing klinik.
c. Setiap mahasiswa menjadi perawat utama (primary nurse) untuk 2 kasus keluarga tersebut dan membuat
laporan sesuai dengan format yang disediakan.
d. Kunjungan keluarga dilakukan minimal 6 kali, dari pengkajian sampai evaluasi keperawatan dengan
dibuktikan oleh lembar kunjungan yang ditandatangani oleh keluarga binaan dan foto yang dilampirkan.
e. Ujian keluarga dilakukan pada saat implementasi kasus pada salah satu keluarga binaan.
f. Kunjungan dilakukan sesuai jadwal yang telah diberikan pada kasus kelolaannya
g. Setiap kelompok mahasiswa wajib melakukan penyuluhan keluarga terkait PHBS dalam keluarga atau
Keluarga Sehat pada kelompok keluarga binaan.
h. Setiap mahasiswa wajib mengevaluasi diri sendiri (self-evaluation) mengenai perkembangan kemampuan
dirinya sesuai dengan visi, misi, dan tujuan praktek keperawatan keluarga, dengan senantiasa mencari sumber-
sumber bacaan yang relevan
i. Setiap mahasiswa dapat mengadakan pertemuan dengan pembimbing sesuai jadwal yang ditetapkan.
j. Setiap mahasiswa melakukan responsi kasus asuhan keperawatan yang telah dilakukan .
k. Responsi dilaksanakan sesuai kesepakatan dengan pembimbing
l. kelompok terpilih diwajibkan melakukan seminar terkait sebuah implemetasi keperawatan keluarga di
Puskesmas berdasarkan EBP yang telah dilakukan.
m. Laporan asuhan keperawatan dikumpulkan H+1 (6 Agustus 2017) dari waktu selesai praktek ke
koordinator. Setiap keterlambatan 1 hari sama dengan 5 point pengurangan nilai akhir.

3. Evaluasi Penilaian
Ada 5 jenis penilaian praktek keperawatan keluarga, yaitu
a. Laporan pendahuluan (15%)
b. Penyuluhan kelompok keluarga (15 %)
c. Laporan asuhan keperawatan keluarga (20 %)
d. Responsi (20).
e. Ujian Kasus (30%)
LAMPIRAN I

FORMAT LAPORAN STASE KEP. KELUARGA

1. Judul : ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN KASUS ...(ANAK MEROKOK/PENYALAHGUNAAN OBAT, DLL)
2. Daftar Isi
3. KATA PENGANTAR
4. Laporan Pendahuluan Kasus 1
5. Asuhan Keperawatan Kasus 1
6. Lembar Kunjungan Keluarga Kasus 1
7. Dokumentasi Kunjungan Kasus 1
8. Laporan Pendahuluan Kasus 2
9. Asuhan Keperawatan Kasus 2
10. Lembar Kunjungan Keluarga Kasus 2
11. Dokumentasi Kunjungan Kasus 2
12. Daftar hadir penyuluhan kelompok
13. Dokumentasi penyuluhan kelompok
14. Lembar Tandatangan Persetujuan Laporan Stase yang di tandatangani oleh mahasiswa, Pembimbing Klinik, dan
Koordinator
CATATAN: Laporan dijilid soft, dengan sampul berwarna putih dan berlogo kampus STIKes Karsa Husada Garut
berwarna
LAMPIRAN II
FORMAT LAPORAN PENDAHULUAN
A. Tinjauan teori : pengkajian pada keluarga (sesuai kasus)
1. Tipe keluarga
2. Tahap perkembangan keluarga
3. Tugas perkembangan keluarga saat ini
4. Stres dan Koping Keluarga
a) stressor jangka Pendek
b) stressor jangka panjang
c) strategi koping yang harus digunakan
B. Masalah Keperawatan yang mungkin muncul pada kasus
1. Pengertian
2. Karakteristik dan
3. Faktor yang berhubungan (jika ada)
C. Rencana intervensi
D. Daftar Pustaka
LAMPIRAN III
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA

Nama Mahasiswa : .....................................


Pengkajian tanggal : .....................................
Jam : .....................................
I. Pengkajian
A. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga (KK) :........................................................
2. TTL/ Umur : …………………………………………………….
3. Alamat dan Telepon : ........................................................
4. Pekerjaan : ........................................................
5. Pendidikan : ........................................................
6. Komposisi Keluarga dan Genogram
a. Komposisi
Inisial

perkawinan

(lengkap/td
Pendidikan
Hub dg KK

TTL/Umur

Pekerjaan

imunisasi
anggota
kelamin

Agama

Status

Status
Jenis
No

keluarga

k)
b. Genogram
7. Tipe Keluarga : ........................................................
8. Budaya
- Suku bangsa : ........................................................
- Bahasa yang digunakan : …………………………………………………….
- Pantangan : …………………………………………………….
- Kebiasaan keluarga terkait kesehatan : …………………………………………………….
9. Kegiatan rutin keagamaan di rumah : ........................................................
10. Status Sosial Ekonomi Keluarga
- Penghasilan anggota keluarga :.........................................................
- Pemenuhan kebutuhan sehari-hari : …………………………………………………….
- Tabungan/asuransi : …………………………………………………….
11. Aktivitas Rekreasi Keluarga (dalam dan luar rumah) : ........................................
B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap Perkembangan Keluarga saat ini : ........................................................
2. Tahap Perkembangan keluarga
yang belum terpenuhi : .......................................................
3. Riwayat Keluarga Inti : ........................................................
4. Riwayat Keluarga sebelumnya : ........................................................
C. Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
- Status : .......................................................
- Denah : …………………………………………………….
- Kondisi : …………………………………………………….
- Kebiasaan perawatan : …………………………………………………….
- Sistem pembuangan sampah : …………………………………………………….
- System drainage air : …………………………………………………….
- Kondisi jamban dan sumber air : …………………………………………………….
- Pengetahuan tentang masalah kesehatan : …………………………...................
2. Karakteristik tetangga dan Komunitas RW: ........................................................
3. Mobilitas Geografis keluarga : .......................................................
4. Perkumpulan Keluarga dan interaksi dengan masyarakat ..................................
5. Sistem Pendukung Keluarga : ........................................................
D. Struktur Keluarga
1. Pola Komunikasi Keluarga : ........................................................
2. Struktur Kekuatan Keluarga : ........................................................
3. Struktur Peran (formal dan informal) : ........................................................
4. Nilai/Norma Keluarga : ........................................................
E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif : ........................................................
2. Fungsi Sosialisasi : …………………………………………………….
3. Fungsi Reproduksi : ........................................................
4. Fungsi ekonomi : ........................................................
5. Fungsi Perawatan Kesehatan : ........................................................
F. Stress dan Koping Keluarga
1. Stressor jangka panjang dan pendek : ........................................................
2. Kemampuan keluarga berespon
terhadap stressor : .......................................................
3. Strategi koping yang digunakan : ........................................................
4. Strategi adaptasi disfungsional : .......................................................
G. Pemeriksaan Fisik (TTV dan head to toe atau per sistem) .......................................
H. Harapan Keluarga : ..................................................................................................
I. Tingkat kemandirian Keluarga : ....................................................................................
FORMAT ANALISA DATA
DATA Etiologi MASALAH
S : .............................. Kaitkan tugas/fungsi keluarga

D : .............................

Contoh Masalah Keperawatan Keluarga


1. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif: ketidakmampuan untuk mengidentifikasi, mengelola, dan / atau
mencari bantuan untuk menjaga kesehatan
2. Manajemen kesehatan tidak efektif: pola mengatur dan mengintegrasikan ke dalam kehidupan sehari-hari
rencana program pengobatan untuk pengobatan penyakit dan gejala sisanya serta tidak cukup memuaskan
untuk memenuhi tujuan kesehatan tertentu.
3. Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan:sebuah pola mengatur dan mengintegrasikan rencana
program pengobtan ke dalam kehidupan sehari-hari untuk pengobatan penyakit dan gejala sisa, yang dapat
diperkuat
4. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif (dulu: regimen terapeutik tidak efektif): sebuah pola
mengatur dan mengintegrasikan ke dalam keluarga proses sebuah program pengobatan penyakit dan gejala
sisa yang tidak cukup memenuhi tujuan kesehatan tertentu.
5. Ketidakpatuhan: perilaku orang dan / atau caregiver yang tidak sesuai dengan rencana promosi atau terapi
kesehatan yang disepakati oleh orang tersebut (dan /atau keluarga dan / atau masyarakat) dengan tenaga
kesehatan profesional. Adanya rencana perawatan kesehatan, promosi kesehatan, atau rencana terapi,
perilaku seseorang atau pengasuh secara keseluruhan atau sebagian tidak sesuai dan dapat menyebabkan
hasil klinis yang tidak efektif atau sebagian efektif.
6. Penolakan Koping Keluarga :perilaku orang utama (anggota keluarga, orang penting lainnya, atau teman
dekat) yang menonaktifkan kemampuannya dan kapasitas klien untuk secara efektif menangani tugas yang
penting untuk penyesuaian seseorang terhadap tantangan kesehatan.
7. Berduka :proses kompleks yang normal yang mencakup respon, perilaku emosional, fisik, spiritual, sosial dan
intelektualitas, dimana individu, keluarga, dan masyarakat menggabungkan sebuah kehilangan yang aktual,
terantisipasi atau dipersepsikan ke dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Contoh Diagnosa Keperawatan Keluarga :


1. ................ b/d ketidaktahuan keluarga mengenal masalah kesehatan
2. ................ b/d ketidakmauan keluarga memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit
3. ................. b/d ketidakmampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang menunjang
kesehatan.

Contoh Penulisan diagnosa


1. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif pada Tn P b.d ketidaktahuan keluarga mengenal masalah
hipertensi
2. Resiko gangguan Pola asuh pada An. Y b.d ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan
pengasuhan yang tepat.
Format Scoring Prioritas Masalah
Diagnosa : ................................................................................................................
Kriteria Skor Pembenaran
1. Sifat masalah
a. Aktual ( Tidak/kurang sehat)
b. Ancaman Kesehatan
c. Keadaan Sejahtera
2. Kemungkinan masalah dapat diubah
a. Mudah
b. Sebagian
c. Tidak dapat
3. Potensi masalah untuk dicegah
a. Tinggi
b. Cukup
c. Rendah
4. Menonjolnya masalah
a. Masalah berat dan harus segera ditangani
b. Ada masalah, tidak perlu segera ditangani
c. Masalah tidak dirasakan
Ket: Perhitungan dibuat per diagnosa
Perhitungan scoring dilakukan bersama dengan keluarga
Cara perhitungan
1. Tentukan skor setiap kriteria
2. Bagi skor dengan angka maksimal setiap kriteria
3. Kalikan hasilnya dengan bobot setiap kriteria
4. Jumlahkan semua nilai setiap kriteria
5. Jumlah skor menentukan urutan diagnosa, nilai tertinggi menunjukan prioritas utama
II. Diagnosa Keperawatan berdasarkan prioritas :
1.
2.
Dst
III. Intervensi Keperawatan
Diagnosa Tujuan Evaluasi Intervensi Rasional
Umum Khusus Kriteria Standar

IV. Implementasi Keperawatan


No Tanggal Diagnosa Tindakan Paraf &
nama

V. Evaluasi
Tanggal Diagnosa Catatan Perkembangan Paraf &
nama
TINGKAT KEMANDIRIAN KELUARGA
Tingkat Kriteria Kemandirian Keluarga
Keman
dirian 1. Keluarga 2. Keluarga 3. Keluarg 4. Keluar 5. Keluarga 6. Keluarga melakukan 7. Keluarga
Keluarg menerima menerima a tahu ga melakukan tindakan pencegahan melakukan
a perawat pelayana dan meman tindakan secara aktif tindakan promotif
n dapat faatkan keperawatan secara aktif
kesehatan mengun fasilitas sederhana
sesuai gkapkan pelayan sesuai anjuran
rencana masalah an
keperawa kesehat kesehat
tan annya an
keluarga secara sesuai
benar anjuran
Definisi Definisi Definisi Definisi Definisi Definisi Operasional: Definisi
Operasio Operasio Operasio Operasi Operasional: Keluarga dapat Operasional:
nal: nal: nal: onal: Keluarga dapat melakukan tindakan Keluarga dapat
Keluarga Keluarga Keluarga Keluarg melakukan pencegahan secara aktif melakukan tindakan
menerima menyepakat dapat a tindakan terhadap masalah promosi kesehatan
perawat i menjelask mengeta keperawatan kesehatan prioritas. secara aktif di
untuk perencanaa an hui sesuai dengan Contoh: keluarga dan atau
dilakukan n masalah fasilitas perencanaan  pencegahan masyarakat.
asuhan keperawata kesehatan pelayan keperawatan. penularan, contoh Contoh:
keperawata n yang telah prioritas an Contoh: menutup mulut ketika  keluarga berbagi
n dan dibuat oleh secara kesehata  patuh minum penderita Tb batuk/ pengalaman dan
keluarga perawat lengkap n yang obat sesuai bersin pengetahuan
bersedia dan (pengertia dapat anjuran  kontrol rutin ke kesehatan kepada
menerima keluarga n, dimanfa  patuh fasyankes orang lain
kunjungan penyebab, atkan memenuhi  modifikasi (keluarga dan
perawat tanda dan oleh terapi diet lingkungan rumah masyarakat)
berikutnya gejala, keluarga sesuai anjuran  Imunisasi  keluarga aktif
akibat bila dan  mampu  taat minum obat menerapkan
tidak melakuk melakukan  taat terapi diet PHBS di rumah
tertangani an perawatan  mampu melakukan tangga untuk
) kunjung sederhana berbagai upaya meningkatkan
an yang sudah kesehatan sesuai kesehatan
sesuai diajarkan oleh masalah kesehatan keluarga
anjuran perawat. yang ada dalam  keluarga mampu
perawat. Contoh anggota keluarga, menerapkan
merawat luka contohnya manajemen
sederhana penggunaan obat stress, contoh:
 patuh tradisional dan terapi melakukan teknik
melakukan komplementer untuk relaksasi-
kontrol pencegahan penyakit distraksi,
pemeriksaan melakukan
secara rutin konsultasi secara
sesuai anjuran pro aktif, dll

KM-I √ √
KM-II √ √ √ √ √
KM-III √ √ √ √ √ √
KM-IV √ √ √ √ √ √ √
GENOGRAM
Membuat susunan hubungan antar anggota keluarga minimal 3 generasi.
Simbol-Simbol yang biasa digunakan

Laki-laki Perempuan Klien sakit

Meninggal Menikah Pisah

Cerai Anak angkat

Aborsi
Kembar Tinggal dalam satu rumah
LAMPIRAN IV : FORMAT PENILAIAN

PENILAIAN LAPORAN PENDAHULUAN KASUS I


NO. KRITERIA NILAI
1 2 3
1. Tipe keluarga
2. Tahap perkembangan keluarga
3. Tugas perkembangan keluarga saat ini
4. Stres dan Koping Keluarga
- stressor jangka Pendek
- stressor jangka panjang
- strategi koping yang harus digunakan

5. Masalah Keperawatan yang mungkin muncul pada kasus


- - Pengertian
- - Karakteristik dan
- - Faktor yang berhubungan (jika ada)

6. Rencana intervensi
7 Daftar Pustaka
Keterangan :1 = tidak ada; 2 = ada dan tidak sesuai; 3 = ada dan sesuai
Nilai = (Jumlah : 40) x 100 = Garut, …………………...
Penilai,

(……………………….)
PENILAIAN LAPORAN PENDAHULUAN KASUS II
NO. KRITERIA NILAI
1 2 3
7. Tipe keluarga
8. Tahap perkembangan keluarga
9. Tugas perkembangan keluarga saat ini
10. Stres dan Koping Keluarga
- stressor jangka Pendek
- stressor jangka panjang
- strategi koping yang harus digunakan

11. Masalah Keperawatan yang mungkin muncul pada kasus


- - Pengertian
- - Karakteristik dan
- - Faktor yang berhubungan (jika ada)

12. Rencana intervensi


7 Daftar Pustaka
Keterangan :1 = tidak ada; 2 = ada dan tidak sesuai; 3 = ada dan sesuai
Nilai = (Jumlah : 40) x 100 = Garut, …………………...
Penilai,

(……………………….)
PENILAIAN LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN I
NO. KRITERIA Nilai
0 1 2
Pengkajian
1 Menggunakan format yang disediakan
2 Data lengkap
Diagnosa Keperawatan :
3 Analisa data relevan dengan permasalahan
4 Perhitungan scoring benar
5 Urutan diagnosa berdasarkan prioritas
6 Perumusan Diagnosa dengan PE/S meliputi masalah Biopsikososialspiritual
7 Perencanaan: menyertakan EBP sebagai acuan intervensi keperawatan
8 Rencana tindakan sesuai dengan kondisi klien dan keluarga serta waktu praktek
9 Implementasi:Implementasi sesuai rencana yang telah dibuat
10 Melibatkan peran serta keluarga
11 Evaluasi: Dilakukan setiap tindakan dengan menggunakan SOAP secara operasional
12 Pengumpulan tepat waktu
13 Tulisan rapi dan jelas
JUMLAH
Keterangan :0 = tidak dilakukan ; 1 = dilakukan tidak menyeluruh ; 2 = dilakukan menyeluruh
Nilai akhir = (nilai total/26)x 100 = Garut, .....................2017
Penilai

(………………….)
PENILAIAN LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN II
NO. KRITERIA Nilai
0 1 2
Pengkajian
1 Menggunakan format yang disediakan
2 Data lengkap
Diagnosa Keperawatan :
3 Analisa data relevan dengan permasalahan
4 Perhitungan scoring benar
5 Urutan diagnosa berdasarkan prioritas
6 Perumusan Diagnosa dengan PE/S meliputi masalah Biopsikososialspiritual
7 Perencanaan: menyertakan EBP sebagai acuan intervensi keperawatan
8 Rencana tindakan sesuai dengan kondisi klien dan keluarga serta waktu praktek
9 Implementasi:Implementasi sesuai rencana yang telah dibuat
10 Melibatkan peran serta keluarga
11 Evaluasi: Dilakukan setiap tindakan dengan menggunakan SOAP secara operasional
12 Pengumpulan tepat waktu
13 Tulisan rapi dan jelas
JUMLAH
Keterangan :0 = tidak dilakukan ; 1 = dilakukan tidak menyeluruh ; 2 = dilakukan menyeluruh
Nilai akhir = (nilai total/26)x 100 = Garut, .....................2017
Penilai

(………………….)
PENILAIAN RESPONSI KASUS 1
NO. KRITERIA Nilai
0 1 2
1. Laporan lengkap berisi pengkajian sampai dengan evaluasi
2. Masalah yang dikemukakan sesuai dengan data pengkajian
3. Justifikasi terhadap masalah yang muncul berdasarkan teori
4. Justifikasi terhadap tindakan yang diberikan berdasarkan teori
5. Aktif menjelaskan asuhan keperawatan
6. Mengontrol emosi
7. Menerima ide orang lain
Jumlah

Keterangan :
0 = tidak dilakukan
1 = dilakukan tidak menyeluruh
2 = dilakukan menyeluruh
Nilai akhir = (nilai total/14)x 100 = Garut, .....................2017
Penilai

(………………….)
PENILAIAN RESPONSI KASUS II
NO. KRITERIA Nilai
0 1 2
1. Laporan lengkap berisi pengkajian sampai dengan evaluasi
2. Masalah yang dikemukakan sesuai dengan data pengkajian
3. Justifikasi terhadap masalah
yang muncul berdasarkan teori
4. Justifikasi terhadap tindakan yang diberikan berdasarkan teori
5. Aktif menjelaskan asuhan keperawatan
6. Mengontrol emosi
7. Menerima ide orang lain
Jumlah

Keterangan :
0 = tidak dilakukan
1 = dilakukan tidak menyeluruh
2 = dilakukan menyeluruh
Nilai akhir = (nilai total/14)x 100 = Garut, .....................2017
Penilai

(………………….)
PENILAIAN IMPLEMENTASI KASUS UJIAN
NO KRITERIA NILAI
0 1 2
I. Perkenalan
1. Memberi salam dan penghargaan
2. Mengklarifikasi tujuan
3. Perhatian terhadap masalah sekarang dan saat ini
4. Melakukan modifikasi rencana sesuai dengan masalah yang dihadapi saya
II Tehnik komunikasi
5. Berbicara dengan sikap menghargai
6. Mendengar secara aktif
7. Memfasilitasi respon klien
8. Menggunakan kata-kata yang mudah dimengerti
III Implementassi
9. Mengikutsertakan klien pada setiap tahapan intervensi
10. Memanfaatkan seluruh potensi/sumberdaya yang dimiliki klien
11. Menampilkan strategi edukasiyang tepat sesuai kebutuhan klien
12. Menghargai kemampuan klien dalam diskusi
IV Teminasi
13. Klarifikasi hal yang sudah di intervensi/didiskusikan
14. Membuat rencana berikutnya
Jumlah
Keterangan : 0 = tidak dilakukan ; 1 = dilakukan tidak menyeluruh ; 2 = dilakukan menyeluruh
Nilai akhir = (nilai total/28)x 100 = Garut, .....................2017
Penilai
(.................................)
FORMAT PENILAIAN PENYULUHAN
Nilai
KRITERIA 1 2 3 4
A. Pengorganisasian Penyajian
1. Kesesuaian penyajian dengan topik (relevansi)
2. Penggunaan waktu penyajian secara efektif
3. Penyajian materi dilakukan secara teratur dan berurutan
4. Penampilan penyajian
5. Artikulasi penyajian
B. Komunikasi
6. Penyaji berbicara dengan jelas dan lancar
7. Penyajian menarik dan memotivasi
8. Menguasai bahan yang disajikan
9. Argumen menjawab pertanyaan
C. Materi
10. Keterbacaan (bahasa)
11. Kelengkapan isi
12. Kelengkapan konstruksi
13. Orisinilitas
14.Tampilan materi: estetika dan informatif (tampilan tayangan)
15. Daya implementasi
Keterangan : 1 = tidak jelas ; 2 = cukup jelas ; 3 = jelas; 4= sangat jelas
Kesimpulan : _____________x 100 = ................... Garut, .....................2017
60 Penilai
(………………….)

Anda mungkin juga menyukai