Anda di halaman 1dari 7

Pendidikan Kewarganegaraan

SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA


Menurut
UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA
1945

Oleh :
Sertin Novita Melani Mooy
\ 1221103

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL S-1


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG
2013
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

Pada tempat pertama penulis memanjatkan puji syukur kehadirat HALAMAN JUDUL
Tuhan Yang Maha Esa yang atas rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat KATA PENGANTAR ........................................................................ i
menyelesaikan tugas makalah Sistem Ketatanegaraan Indonesia Menurut DAFTAR ISI ....................................................................................... ii
Undang Undang Dasar 1945 dengan baik. BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................. 1
Tak lepas dari berbagai hambatan, rintangan, dan kesulitan yang 1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1
muncul, namun berkat petunjuk dan bimbingan dari semua pihak, penulis 1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 2
dapat menyelesaikan tugas ini. Sehubungan dengan hal tersebut maka 1.3 Tujuan .......................................................................................... 2
dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih PEMBAHASAN ................................................................................ 3
yang sebesar- besarnya kepada semua pihak yang telah membantu. 2.1 Sistem Ketatanegaraan Indonesia Menurut UUD 1945 .............. 3
Penulis pun sangat mengharapkan kritik dan saran yang 2.2 Struktur Kelembagaan Negara ............................................... 4
membangun demi penyempurnaan tugas ini agar menjadi lebih baik. Akhir PENUTUP ................................................................................. 10
kata, penulis berharap penyelesaian tugas ini dapat memberikan
konstribusi bagi terselenggaranya pendidikan yang berkualitas.

Malang, April 2013

Penulis
PENDAHULUAN diantara lembaga negara tersebut. Hal inilah yang melatar
belakangi penulis menelaah lebih lanjut mengenai sistem
ketatanegaraan Indonesia yang tertuang dalam UUD 1945 hasil
1.1 Latar Belakang
amandemen sampai dengan tahun 2000.
Indonesia merupakan negara yang berdasar atas hukum
dengan susunanan dan sistem ketatanegaraan yang telah 1.2 Rumusan Masalah

termaktub dalam hukum Indonesia. Disamping itu yang menjadi Seperti yang telah dikemukakan dalam latar belakang, ada
hukum tertinggi sekaligus ciri khas yang dimiliki oleh bangsa beberapa masalah yang akan dibahas, yakni :
Indonesia adalah adanya Undang-Undang Dasar Negara 1 Bagaimana sistem ketatanegaraan di Indonesia dalam UUD
Republik Indonesia 1945 yang mana UUD 1945 tersebut 1945 hasil amandemen ?
menjadi konstitusi negara. Sistem keteraturan / ketatanegaraan 2 Bagaimana kedudukan dan kewenangan lembaga negara
tertuang secara garis besar dalam konstitusi negara. Hal ini menurut UUD hasil amandemen ?
memperjela eksistensi negara Indonesia dalam dunia 3 Bagaimana pengaruh perubahan amandemen UUD 1945
internasional. Namun yang menarik dari hal ini, bahwa di terhadap struktur ketatanegaraan Indonesia ?
Indonesia sendiri telah terjadi beberapa kali pergantian
konstitusi mulai dari UUD 1945, UUD / Konstitusi RIS, UUDS 1.3 Tujuan
1950, dan terakhir UUD 1945 yang telah diamandemen yang Adapun tujuan dan manfaat yang diperoleh dalam pembahasan ini
selanjutnya kita sebut sebagai UUD Negara Republik Indonesia adalah :
1945. Dari perubahan – perubahan konstitusi yang pernah 1 Memahami isi Undang-Undangan Dasar 1945 hasil amandemen

berlaku di Indonesia tersebut, tentu berpengaruh pula pada sebagai landasan ketatanegaraan
2 Memperdalam rasa cinta tanah air melalui pemahaman akan kondisi
sistem katatanegaraan yang mencakup sistem pemerintahan,
Indonesia pasca perubahan UUD 1945
kedudukan dan kewenangan lembaga negara, serta hubungan
·PEMBAHASAN negara yang berdemokrasi, maka rakyat sebagai pemegang kedaulatan
tertinggi dapat ikut serta dalam menentuka roda pemerintahan di
Indonesia. Sebagai contoh, adanya pemilihan umu yang mana rakyat
2.1 Sistem Ketatanegaraan Indonesia menurut UUD 1945 sebagai pemilihnya. Dalam hal ini rakyat sebagai penentu awal
berjalannya negara dalam satu periode pemerintahan. Dalam pasal 28
Dalam Undangn-Undang Dasar Negara 1945 dicantumkan bagai
UUD pun di jelaskan bahwa setiap warga negara memiliki hak untuk
sistem ketatanegaraan yang dimiliki Indonesia saat ini. Bagian yang
mengemukakan pendapatnya. Hal ini mendukung asas demokrasi di
paling pertama diangkat dalam pasal-pasal UUD 1945 adalah
Indonesia yang mana menjadi tuntutan utama pada masa peralihan
mengenai bentuk negara Indonesia. Dalam Bab 1 pasal 1 (1) “Negara
dari Orde baru ke Reformasi.
Indonesia adalah Negara Kesatuan yang berbentuk Republik”.
Bentuk pemerintahan Indonesia juga dimaktub dalam UUD yakni
Ditegaskan pula dalam pasal 37(5) yang menyatakan bahwa “Khusus
berbentuk Presidensial. Dalam pasal 4 (1) “Presiden Republik
mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak
Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang-
dilakukan perubahan”. Kedua isi pasal tersebut dalam UUD 1945
Undang Dasar”. Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan
memperjelas bentuk negara Indonesia sebagai Negara Kesatuan. Hal
selain sebagai kepala negara, juga sebagai kepala pemerintahan yang
ini mencermin sifat bangsa Indonesia yakni persatuan. Yang mana
di bantu oleh satu orang wakil presiden (pasal 4 ayat 2 dan pasal 17
bila dihubungkan dengan sejarah Indonesia yakni kemerdekaan
ayat 1).
Indonesia diraih atas persatuan seluruh elemen bangsa Indonesia
dalam melawan penjajah. Kekokohan suatu negara akan terjadi bila
2.2 Struktur Kelembagaan Negara
dalam suatu negara memiliki asas persatuan. Begitu pula yang di anut
oleh Indonesia sesuai dengan isi pancasila sila 3 “Persatuan Sebelum perubahan UUD dikenal enam lembaga tinggi/tertinggi
Indonesia”. negara, yaitu MPR sebagai lembaga tertinggi negara; DPR, Presiden,
Disamping bentuk negara Indonesia, dalam UUD 1945 pun di MA, BPK, dan DPA sebagai lembaga tinggi negara. Namun setelah
cantumkan pahan Indonesia sabagai negara yang berdasar atas perubahan, UUD 1945 menyebutkan bahwa lembaga negara adalah
demokrasi. Dalam pasal 1(2) “Kedaulatan berada di tangan rakyat MPR, DPR, DPD, Presiden, BPK, MA, MK, dan KY tanpa mengenal
dan dilaksanakan menurut Undangan Undang Dasar”. Sebagai istilah lembaga tinggi atau tertinggi negara.
Berikut struktur kelembagaan RI setelah amandemen UUD 1945.  Susunan keanggotaanya berubah, yaitu terdiri dari anggota
Dewan Perwakilan Rakyat dan angota Dewan Perwakilan Daerah
yang dipilih secara langsung melalui pemilu.

B. DPR
 Posisi dan kewenangannya diperkuat.
 Mempunyai kekuasan membentuk UU (sebelumnya ada di
tangan presiden, sedangkan DPR hanya memberikan persetujuan
saja) sementara pemerintah berhak mengajukan RUU.
 Proses dan mekanisme membentuk UU antara DPR dan
Pemerintah.
 Mempertegas fungsi DPR, yaitu: fungsi legislasi, fungsi
anggaran, dan fungsi pengawasan sebagai mekanisme kontrol
antar lembaga negara.
A. MPR
C. DPD
 Lembaga tinggi negara sejajar kedudukannya dengan lembaga
 Lembaga negara baru sebagai langkah akomodasi bagi
tinggi negara lainnya seperti Presiden, DPR, DPD, MA, MK,
keterwakilan kepentingan daerah dalam badan perwakilan tingkat
BPK.
nasional setelah ditiadakannya utusan daerah dan utusan
 Menghilangkan supremasi kewenangannya.
golongan yang diangkat sebagai anggota MPR.
 Menghilangkan kewenangannya menetapkan GBHN.
 Keberadaanya dimaksudkan untuk memperkuat kesatuan Negara
 Menghilangkan kewenangannya mengangkat Presiden (karena
Republik Indonesia.
presiden dipilih secara langsung melalui pemilu).
 Dipilih secara langsung oleh masyarakat di daerah melalui
 Tetap berwenang menetapkan dan mengubah UUD.
pemilu.
 Mempunyai kewenangan mengajukan dan ikut membahas RUU  Kewenangan pemberian grasi, amnesti dan abolisi harus
yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan memperhatikan pertimbangan DPR.
daerah, RUU lain yang berkait dengan kepentingan daerah.  Memperbaiki syarat dan mekanisme pengangkatan calon
presiden dan wakil presiden menjadi dipilih secara langsung oleh
D. BPK
rakyat melui pemilu, juga mengenai pemberhentian jabatan
 Anggota BPK dipilih DPR dengan memperhatikan pertimbangan
presiden dalam masa jabatannya.
DPD.
 Berwenang mengawasi dan memeriksa pengelolaan keuangan F. MAHKAMAH AGUNG
negara (APBN) dan daerah (APBD) serta menyampaikan hasil  Lembaga negara yang melakukan kekuasaan kehakiman, yaitu
pemeriksaan kepada DPR dan DPD dan ditindaklanjuti oleh kekuasaan yang menyelenggarakan peradilan untuk menegakkan
aparat penegak hukum. hukum dan keadilan [Pasal 24 ayat (1)].
 Berkedudukan di ibukota negara dan memiliki perwakilan di  Berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peaturan
setiap provinsi. perundang-undangan di bawah Undang-undang dan wewenang
 Mengintegrasi peran BPKP sebagai instansi pengawas internal lain yang diberikan Undang-undang.
departemen yang bersangkutan ke dalam BPK.  Di bawahnya terdapat badan-badan peradilan dalam lingkungan
Peradilan Umum, lingkungan Peradilan Agama, lingkungan
E. PRESIDEN
Peradilan militer dan lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara
 Membatasi beberapa kekuasaan presiden dengan memperbaiki
(PTUN).
tata cara pemilihan dan pemberhentian presiden dalam masa
 Badan-badan lain yang yang fungsinya berkaitan dengan
jabatannya serta memperkuat sistem pemerintahan presidensial.
kekuasaan kehakiman diatur dalam Undang-undang seperti :
 Kekuasaan legislatif sepenuhnya diserahkan kepada DPR.
Kejaksaan, Kepolisian, Advokat/Pengacara dan lain-lain.
 Membatasi masa jabatan presiden maksimum menjadi dua
periode saja. G. MAHKAMAH KONSTITUSI
 Kewenangan pengangkatan duta dan menerima duta harus  Keberadaanya dimaksudkan sebagai penjaga kemurnian
memperhatikan pertimbangan DPR. konstitusi (the guardian of the constitution).
 Mempunyai kewenangan: Menguji UU terhadap UUD, Memutus PENUTUP
sengketa kewenangan antar lembaga negara, memutus
pembubaran partai politik, memutus sengketa hasil pemilu dan
memberikan putusan atas pendapat DPR mengenai dugaan Negara Indonesia sebagai negara Hukum telah dilandasi dengan
pelanggaran oleh presiden dan atau wakil presiden menurut UUD NRI 1945 sebagai Konstitusi negara yang didalamnya menjabarkan
UUD. sistem ketatanegaraan negara Indonesia. Dengan adanya perubahan UUD
 Hakim Konstitusi terdiri dari 9 orang yang diajukan masing- 1945 maka stuktur kelembagaan negara pun turut mengalami perubahan.
masing oleh Mahkamah Agung, DPR dan pemerintah dan Yakni dari segi kewenangan masing-masing lembaga dan kesetaraannya
ditetapkan oleh Presiden, sehingga mencerminkan perwakilan antar lembagai yang satu dengan yang lain tanpa mengenal lembaga tinggi
dari 3 cabang kekuasaan negara yaitu yudikatif, legislatif, dan negara. Asas demokrasi yakni kedaulatan tertinggi berada ditangan rakyat
eksekutif. pun semakin diperjelas dengan mengalihkan kekuasan MPR sebagai
pelaksana kedaulataan menjadi kedaulatan yang dilaksanakan menurut
H. KOMISI YUDISIAL UUD 1945. Dengan menambah beberapa lembaga negara lain khususnya
Tugasnya mencalonkan Hakim Agung dan melakukan pengawasan dibidang kekuasaan Kehakiman yakni adanya Mahkamah Konstitusi dan
moralitas dank ode etik para Hakim. Komisi Yudisial turut menguatkan lembaga kehakiman yang pada UUD
1945 sebelum perubahan tidak begitu di jelaskan dalam pasal-pasalnya
sehingga timbul kerancuan dalam pelaksanaan kekuasaan kehakiman di
Indonesia.
Melalui sistem ketatanegaraan Indonesia seperti pasa UUD 1945
setelah perubahan sudah cukup menjawab tujuan reformasi yang menjadi
tuntutan pemberontakan orde baru. Susunan ketatanegaraan disesuaikan
dengan kondisi realita Indonesia yang mununtuk adanya transparansi
pemerintahan melalui keikutsertaan rakyat sebagai pemegang kedaulatan
tertinggi.

Anda mungkin juga menyukai