Oleh Kelompok :
Eko Prasetyo Manalu D01110061
Mishan D01110007
Tri Widia Ningsih D01110039
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkah dan limpahan nikmat-Nya makalah yang berjudul “TEKNOLOGI
INFORMASI DALAM BIDANG KEPOLISIAN (FINGERPRINT)” dapat kami
selesaikan dengan cukup baik dalam waktu yang telah ditentukan. Tidak
lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada seluruh anggota kelompok
serta pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan yang telah ikut serta
membantu hingga makalah ini dapat tersaji bagi pembaca.
Kami menyadari dalam penulisan dan materi yang kami angkat
belum sempurna dan masih memerlukan perbaikan. Maka dari itu, kami
sangat mengharapkan kesediaan pembaca sekalian untuk memberikan
kritik dan saran untuk perbaikan di masa akan datang.
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
A. Simpulan .......................................................................... 13
B. Saran ................................................................................ 13
Daftar Pustaka
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Identitas diri merupakan suatu keharusan yang dimiliki oleh
setiap orang. Tanpa identitas individu tidak akan dapat dikenali
dengan benar. Berbagai cara memberi ataupun mengidentifikasi
identitas diri seseorang. Baik secara fisik maupun secara biologis.
Pemalsuan identitas sering terjadi dalam kasus penipuan maupun
manipulasi data dalam banyak transaksi. Oleh itu peran teknologi
informasi sangatlah penting untuk dikembangkan. Dari sinilah penulis
mengambil topik tentang Fingerprint .
B. Rumusan masalah
C. Tujuan Penulisan
Tujuan utama dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas kelompok mata kuliah Teknologi Informasi di Fakultas Teknik
Universitas Tanjungpura. Tujuan lainnya adalah untuk mengetahui
bagaimana cara kerja serta penerapan teknologi identifikasi identitas
dengan teknologi Fingerprint dan menginformasikannya kepada
pembaca di manapun anda berada.
1
2
D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat yang diharapkan tim Penulis dari makalah ini
adalah :
1. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan untuk diri sendiri
dan juga orang lain.
2. Dapat dijadikan bahan rujukan untuk penulisan selanjutnya dengan
tema yang terkait.
3. Dapat memberikan gambaran penerapan teknologi dalam
kehidupan sehari-hari dan manfaatnya dalam masyarakat banyak.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengenalan Fingerprint
Sifat-sifat atau karakteristik yang dimiliki oleh sidik jari adalah
parennial nature yaitu guratan-guratan pada sidik jari yang melekat
pada manusia seumur hidup, immutability yang berarti bahwa sidik jari
seseorang tak akan pernah berubah kecuali sebuah kondisi yaitu
terjadi kecelakaan yang serius sehingga mengubah pola sidik jari yang
ada dan individual yang berarti keunikan sidik jari merupakan
originalitas pemiliknya yang tak mungkin sama dengan siapapun di
muka bumi ini sekali pun pada seorang yang kembar identik.
Adapun dalam kepolisisan terdapat 2 alat untuk teknologi sidik
jari, yaitu:
1) Fingerprint Scanner
3
4
2) Fingerprint Reader
Pengenalan tulisan
b. Minutia
Fitur utama minutia dari bentuk garis sidik jari adalah:
garis akhir, bifurkasi, dan garis singkat (atau dot). Garis akhir
adalah titik di mana bentuk garis bukit berakhir. Bifurkasi
adalah titik di mana bentuk garis bukit tunggal terbagi menjadi
dua garis. Garis singkat (atau titik) merupakan bentuk garis
yang signifikan lebih pendek dari panjang bentuk garisan rata-
rata pada sidik jari. Hal-hal kecil dan pola adalah hal yang
sangat penting dalam analisis sidik jari karena tidak ada jari
yang identik (sama).
a. Sensor Optik
Pengambilan sidik jari optik melibatkan penangkapan gambar
digital dari mesin pencetak sidik jari dengan menggunakan
cahaya. Jenis sensor ini, pada dasarnya adalah sebuah
kamera digital khusus. Lapisan atas memiliki sensor di mana
jari ditempatkan yang dikenal sebagai permukaan sentuh. Di
bawah lapisan ini adalah lapisan pemancar cahaya fosfor
yang menerangi permukaan jari. Cahaya yang dipantulkan
dari jari melewati lapisan fosfor untuk diteruskan ke lapisan
berikutnya yang menangkap gambar visual dari sidik jari.
Sebuah permukaan sentuh tergores atau kotor dapat
menyebabkan sidik jari tidak dapat diidentifikasi secara akurat.
Kelemahan dari jenis sensor adalah kenyataan bahwa
kemampuan pengambilan sidik jari dipengaruhi oleh kualitas
kulit pada jari. Misalnya, jari yang kotor sulit untuk
memperoleh gambar dengan benar. Juga, adalah mungkin
bagi seorang individu untuk mengikis lapisan terluar kulit pada
ujung jari ke titik di mana sidik jari tidak lagi terlihat. Hal ini
juga dapat dengan mudah tertipu oleh gambar sidik jari jika
tidak dibarengi dengan detektor " jari hidup ". Namun, tidak
seperti sensor kapasitif, teknologi sensor tidak rentan
terhadap kerusakan elektrostatik.
b. Sensor Ultrasonik
Sensor ultrasonik menggunakan prinsip-prinsip ultrasonografi
medis dalam rangka untuk membuat gambar visual dari sidik
jari. Tidak seperti sensor optik, sensor ultrasonik
menggunakan gelombang suara dengan frekuensi sangat
tinggi untuk menembus lapisan epidermis kulit. Gelombang
8
CCD menghasilkan gambar jari yang terbalik, area yang lebih gelap
merepresentasikan lebih banyak cahaya yang dipantulkan (bagian
punggung dari alur sidik jari), dan area yang lebih terang
merepresentasikan lebih sedikit cahaya yang dipantulkan (bagian
lembah dari alur sidik jari).
Sebelum membandingkan gambar yang baru saja diambil
dengan data yang telah disimpan, processor scanner memastikan
bahwa CCD telah mengambil gambar yang jelas dengan cara
melakukan pengecekan kegelapan pixel rata-rata, dan akan menolak
hasil scan jika gambar yang dihasilkan terlalu gelap atau terlalu
terang. Jika gambar ditolak, scanner akan mengatur waktu
pencahayaan, kemudian mencoba pengambilan gambar sekali lagi.
Jika tingkat kegelapan telah mencukupi, sistem scanner
melanjutkan pengecekan definisi gambar, yakni seberapa tajam hasil
scan sidik jari. Processor memperhatikan beberapa garis lurus yang
melintang secara horizontal dan vertikal. Jika definisi gambar sidik jari
memenuhi syarat, sebuah garis tegak lurus yang berjalan akan dibuat
di atas bagian pixel yang paling gelap dan paling terang. Jika gambar
sidik jari yang dihasilkan benar-benar tajam dan tercahayai dengan
baik, barulah processor akan membandingkannya dengan gambar
sidik jari yang ada dalam database.
berbeda dari tangan seseorang dan bahkan jari yang sama dari
orang kembar sangat kecil sekali. Keunikan ini didukung dengan
perbandingan sidik jari selama 80 tahun terakhir dan berdasarkan
perhitungan statistik.
2. Sidik jari bersifat tidak varian Kecuali perubahan ukuran besarnya
yang mengikuti pertumbuhan individu, rincian pola sidik jari tidak
berubah sepanjang hidup seseorang. Luka-luka hanya
meninggalkan bekas luka permanen jika sampai masuk jaringan
kulit dalam. Bekas luka permanen dapat digunakan juga untuk
identifikasi.
3. Tipe pola umum memungkinkan Sidik jari diklasifikasikan secara
sistematis. Hal ini memungkinkan untuk menyusun arsip yang
dapat digunakan untuk menunjang identifikasi. Pada saat salah
satu sidik jari pelaku ditempelkan pada biometric fingerprint,
aplikasi SIP akan langsung melakukan verifikasi dan secara
otomatis seluruh catatan kriminal pelaku muncul di screen. Dengan
meng-klik salah satu criminal track record pelaku, maka akan
muncul tampilan yang berisi data kejahatan beserta foto pelaku
pada saat tindak pidana tersebut dilakukan. Semakin sering pelaku
tersebut melakukan kejahatan, maka semakin banyak catatan
kriminal yang tersimpan.
Sifat unik dan tidak varian tersebut akan merujuk pada satu orang
saja. Sehingga database sidik jari awal saat pelaku terdata, akan
menjadi pembanding pada saat pelaku tertangkap mengulangi
suatu tindak pidana. Tentunya tingkat akurasi verifikasi sidik jari
semakin tinggi sesuai dengan konsep tersebut dan jumlah jari yang
di-scan untuk dijadikan bahan pembanding.
BAB III PENUTUP
A. Simpulan
Dari pembahasan di dalam makalah ini dapat disimpulkan bahwa
kemajuan teknologi dan informasi sangat bermanfaat bagi kehidupan.
Salah satunya di dalam bidang kepolisian yaitu dengan diterapkannya
teknologi sidik jari sebagai salah satu metode pengungkapan kasus
dan memberikan bukti nyata tentang tindak kejahatan.
B. Saran
Kemajuan teknologi berdampak positif bagi kehidupan manusia.
Namun dalam praktiknya selalu terdapat dampak negatif yang
merugikan suatu pihak. Maka saran dari tim penulis adalah bagi kita
semua khususnya dalam penerapan teknologi hendaknya lebih
memperhatikan kenyamanan dan keamanan.
Tim penulis juga berharap masukan dan saran dari semua pihak
demi perbaikan makalah ini selanjutnya.
13
DAFTAR PUSTAKA
http://id.scribd.com/doc/44514326/Peranan-Teknologi-Informasi-Di-
Bidang-Kepolisian (Diakses tanggal 22 Oktober 2012)
http://id.scribd.com/doc/49772199/sidik-jari (Diakses tanggal 22 Oktober
2012)
http://id.scribd.com/doc/52822764/MAKALAH-FINGERPRINT (Diakses
tanggal 22 Oktober 2012)
http://qtiwul.blog.com/2011/07/18/peranan-teknologi-terhadap-kepolisian/
(Diakses tanggal 22 Oktober 2012)
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemindai_sidik_jari (Diakses tanggal 22
Oktober 2012)
http://id.wikipedia.org/wiki/Sidik_jari (Diakses tanggal 22 Oktober 2012)
http://en.wikipedia.org/wiki/Fingerprint_recognition (Diakses tanggal 22
Oktober 2012)
http://id.scribd.com/doc/51378360/Proposal-Finger-Print (Diakses tanggal
22 Oktober 2012)