Anda di halaman 1dari 4

NASKAH ROLEPLAY F3

Pada suatu hari di IGD RSJSH datang seorang laki – laki diantar keluarganya.
Dokter : Selamat siang bapak dan ibu. Perkenalkan nama saya dokter A. Kalau boleh tahu siapa
nama bapak dan ibu? (Sambil bersalaman)
Istri : Selamat pagi dokter, nama saya ibu B dan ini suami saya namanya C.
Dokter : Baik ibu B, ada yang bisa saya bantu?
Istri : Ini dok, suami saya mau mencekik dirinya sendiri.
Dokter : Sejak kapan bu?
Istri : Tadi sekitar jam 10 pagi dok.
Dokter : Kenapa bu bapaknya mencekik dirinya sendiri? Alasannya kenapa?
Istri : Tadi dok kata adiknya, suami saya ngomong “lebih baik saya mati saja, biarkan istri saya
menikah dengan orang lain”.
Dokter : baik ibu, apakah sekarang saya boleh bertanya ke bapak?
Istri : boleh dok
Dokter : bapak, kenapa bapak ingin mencekik leher bapak?
Suami : saya sudah merasa putus asa dok, sepertinya masa depan suram sekali lebih baik saya
mati saja.
Dokter : sudah berapa lama bapak merasa putus asa?
Suami : sudah 3 bulan ini dok
Dokter : kenapa bapak merasa putus asa? Kenapa bapak ingin mengakhiri hidup bapak?
Suami : saya tidak tahu dok, akhir akhir ini saya merasa lemas dan tidak bersemangat.
Dokter : selain itu bapak mengeluh apa lagi?
Suami : jantung rasanya berdebar – debar dok dan tidak nyaman.
Dokter : sudah berapa lama bapak merasa gelisah dan jantungnya berdebar – debar dok?
Suami : kira kira datangnya bersamaan dok
Dokter : oh, jadi bersamaan dengan rasa lemes ini ya pak?
Suami : iya dok
Dokter : bapak, kenapa menjadi gelisah begitu?
Suami : seperti ada orang yang mau menjahati saya dok
Istri : iya dok, kadang – kadang suami saya sering menutup telinga seperti orang ketakutan
begitu.
Dokter : apakah bapak seperti mendengar bisikan atau melihat suatu bayangan yang ini melakukan
sesuatu yang jahat kepada bapak atau keluarga bapak?
Suami : tidak ada dok.
Dokter : pak, bagaimana dengan tidur bapak? Kan bapak merasa gelisah dan ketakutan, apakah
tidur bapak terganggu?
Suami : iya dok, saya sulit sekali untuk tidur, biasanya saya berbaring di tempat tidur, setelah 3 -
4 jam baru saya baru bisa tidur.
Dokter : bapak kalau malam suka terbangun?
Suami : iya dok, saya sering terbangun setelah beberapa jam kemudian saya baru bisa tidur lagi.
Dokter : bapak kan tidak bisa tidur, apakah bapak pernah ke dokter atau mengkonsumsi obat pak?
Suami : iya dok, dulu saya sering beli dumolid agar saya bisa tidur dok tapi sekarang sudah tidak
Dokter : sudah berapa lama pak bapak pakai tramadol? Dan terakhir minum kapan? Bapak belinya
Memakai resep dari dokter?
Suami : saya memakai tramadol selama 4 bulan tetapi sudah berhenti dok kira – kira 2 bulan
karena Sekarang dilarang beli dumolid di apotik tanpa pakai resep
Dokter : bapak kan sudah tidak pakai tramadol lagi selama 2 bulan? Apa yang bapak rasakan
setelah tidak memakai lagi?
Suami : tidak apa apa dok.
Dokter : jadi bapak memakai tramadol agar bisa tidur ya pak?
Suami : iya dok.
Dokter : sekarang bapak bekerja sebagai apa? Kegiatan di rumah sehari – hari apa?
Istri : dulu bapak bekerja buka toko dok. Sekarang 3 bulan ini bapak hanya menyendiri saja di
rumah dok tidak mau membuka toko. Pada sebelum sebelumnya bapak rajin sekali dok,
dulu buka toko bisa sampai larut malam.
Dokter : Ibu, dari cerita ibu, apakah bapak pernah seperti bersemangat terus menerus dan rajin
bekerja?
Istri : iya dok, 6 bulan yang lalu suami saya tenaga seperti tidak ada habis – habisnya dok, buka
toko bisa sampai larut malam. Setelah itu bapak juga jarang tidur, makan juga jarang,
maunya bekerja terus dok.
Dokter : apakah bapak pada saat bersemangat itu suka menghamburkan uang? Dan apakah ibu
melihat perilaku yang aneh bu?
Istri : iya dok, suami saya jadinya sering beli – beli barang dan ingin jalan – jalan terus. Trus
dia ngaku – ngaku punya harta banyak dan berteman dengan Pak Jokowi, trus kalau
ngomong dong suka lompat – lompat begitu dok.
Dokter : maksudnya ngomongnya lompat – lompat bagaimana bu?
Istri : jadi begini dok, misalnya sedang berbicara tentang saudara nanti sebentar bentar ngomong
yang lain seperti ngomongin punya 100 mobil, lalu nanti malam bakal ketemu pejabat
penting, ya seperti itu lah dok.
Dokter : ibu, si bapak yang gejala semangat dan ngomong lompat – lompat itu berapa lama bu?
Istri : 6 bulan yang lalu dok, waktu itu ganggu sekali dalam rumah karena si bapak tidak bisa
tidur jadi bapak kerjaannya keluyuran malam – malam atau nonton TV sambil nyanyi –
nyanyi pada malam hari dok. Makanya saya marahin berisik dan ganggu tetangga.
Dokter : katanya bapak beli tramadol agar bisa tidur apakah tidur benar bu?
Istri : iya dok, karena saya terus – terusan marahin karena kelebihan tenaga dan tidak bisa tidur,
dia beli obat di apotik biar bisa tidur. Tapi saya tidak tahu obatnya apa dok.
Dokter : bapak dan ibu tahu tidak kalau tramadol bukan obat untuk tidur?
Bapak : tidak tahu dok, Cuma ketika saya minum itu saya jadi mengantuk dan tidur jadi pules dok.
Dokter : apakah sebelumnya bapak sudah pernah dibawa ke dokter?
Istri : sudah dok dibawa ke dokter karena bapak murung terus lalu diberi obat lalu membaik
Sejak minum obat bapak sudah berkurang murungnya. Sekarang makan mau dan mulai –
mulai kerja lah. Ketika obatnya habis si bapak jadi kambuh lagi dok.
Dokter : Kalau boleh saya tanya apakah bapak punya penyakit seperti kejang, ada tumor di otak,
atau pernah kecelakaan?
Istri : tidak pernah dok.
Dokter : selain itu apakah bapak suka konsumsi alcohol?
Istri : tidak dok, Cuma si bapak suka merokok, sehari bisa 1 bungkus.
Dokter : apak dikeluarga ada yang sedang seperti bapak?
Istri : tidak ada dok
Dokter : sebelum bapak merasa putus asa, sehari – hari bapak bagaimana? Apakah bapak suka
ngobrol dengan tetangga?
Istri : iya dok, bapak ini orangnya sangat ramah dan suka ngobrol dengan tetangga atau pelanggan
di toko.
Dokter : bapak sekarang tinggal dengan siapa pak?
Bapak : saya tinggal Bersama istri dan ibu saya dok.
Dokter : baik bapak dan ibu dari hasil wawancara dengan bapak dan ibu, saya simpulkan bapak
mengalami gangguan bipolar dengan episode depresi. Jadi ini saya berikan obat. Apakah
ada yang mau ditanyakan?

Anda mungkin juga menyukai