Anda di halaman 1dari 88

MELAKUKAN SKIN TEST

No.Dokumen : SOP-PKM-KLP/R1-
02/VIII-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 03-09-2015

Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH Disahkan Kepala Puskesmas Klampis


KABUPATEN BANGKALAN Tanggal :
UPT DINAS KESEHATAN SUROSO
PUSKESMAS KLAMPIS NIP:
1966002241983031005

Pengertian Melakukan tes obat injeksi pada kulit untuk mengetahui


kepekaan/ketahanan tubuh terhadap obat

Tujuan Sebagai petunjuk dalam memberikan pengobatan pada pelanggan dan


mengetahui kepekaan terhadap obat yg akan di berikan

Kebijakan Kepala puskesmas kepada semua unit pelayanan di Puskesmas.

Referensi - Buku pedoman perawatan dasar depkes RI tahun 2005


- Permenpan no. 035 th 2012

Prosedur/Langkah Pelaksanaan Persiapan alat :


1. Spuit 1 cc atau 3cc
2. Obat-obatan yang diperlukan
3. Kapas alkohol pada tempatnya.
4. Aquadest/pelarut obat
5. Nierbekken/bengkok
6.Alat tulis

Persiapan pelanggan :
1.Pelanggan diberi penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan.
2.Siapkan format persetujuan tindakan medis.
3.Lakukan tanda tangan berita acara persetujuan tindakan medis.

Pelaksanaan
1. Menggulung lengan baju jika diperlukan.
2. Mengisi spuit dengan obat yang kan ditest sejumlah 0,1 cc dilarutkan dalam
aquadest menjadi 1 cc
3. Mendisinfeksi kulit yang akan ditusuk menggunakan kapas alkohol 70 %
kemudian direnggangkan dengan tangan kiri petugas.
4. Menyuntikkan obat sampai permukaan kulit menjadi gembung dengan cara
lubang jarum menghadap ke atas dan membuat sudut 15-20 derajat dengan
permukaan kulit.
5.Tandai daerah yg di suntik,untuk memudahkan observasi.
6. Menilai reaksi obat setelah 10-15 menit dari waktu penyuntikan.
7. Mencatat hasil reaksi dalam skin test
MELAKUKAN SKIN TEST

No.Dokumen : SOP-PKM-KLP/R1-
02/VIII-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 03-09-2015

Halaman : 1/2

Unit terkait 1. UGD


2. Rawat Inap
3. Balai Pengobatan
4. KIA
5. Poli Gigi
Dokumen terkait 1. Rekam Medis
2. Catatan tindakan
Tujuan Pelanggan segera memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhannya
Kebijakan Kepala puskesmas kepada semua unit pelayanan di Puskesmas.

Referensi - Buku pedoman perawatan dasar depkes RI tahun 2005


- Permenpan no. 035 th 2012
Prosedur/Langkah pelaksanaan Persiapan
1. Tempat tidur dalam keadaan siap pakai
2. Meja pelanggan
3. Kursi
4. Berkas catatan medik pelanggan
5. Peralatan untuk pemeriksaan fisik yang terdiri dari :
a. Termometer
b. Tensimeter
c. Timbang berat badan
d. Pengukur tinggi badan
e. Pispot
f. Urinal
g. Bengkok ( nierbekhen )
Pelaksanaan
1. Pelanggan dan keluarganya diterima dengan ramah dan penuh perhatian
2. Bila pelanggan dapat berdiri,diukur dulu berat dan tinggi badannya sebelum
dibaringkan di tempat tidur.
3. Selanjutnya dilakukan :
a. Anamnese ( mengenai biodata,keluahan utama,riwayat penyakit dll )
b. Pemeriksaan fisik yang meliputi keadaan umum pengukuran suhu, denyut
nadi, pernafasan,tekanan darah, dll )
4. Laporkan pelanggan baru tersebut kepada penanggung jawab ruangan/petugas
yang bersangkutan
5. Catat nama dan alamat yang jelas dalam buku register ruang perawatan.
6. Pelanggan dan atau keluarganya diberi penjelasan mengenai tata tertib ruang
perawatan peraturan ugd dan rawat inap antara lain ketentuan
administratif,waktu kunjungan, pemeriksaan petugas,orientasi ruang perawatan
beserta fasilitas di dalamnya dan cara penggunaannya serta jadwal kegiatan
rutin di dalam ruangan.
7. Petugas mencatat semua hasil anamnese dan pemeriksaan fisik dalam catatan
rekam medik
Unit terkait 1.UGD
2.Rawat Inap
3.Balai Pengobatan
4. KIA
5. Poli Gigi
Dokumen terkait 1. Rekam Medis
2. Catatan tindakan
MENGUKUR SUHU TUBUH PADA
PELANGGAN DEWASA DAN ANAK

No.Dokumen : SOP-PKM-KLP/RI-
04/VIII-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 03-09-2015

Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH Disahkan Kepala Puskesmas Klampis


KABUPATEN BANGKALAN Tanggal : SUROSO
UPT DINAS KESEHATAN NIP:
PUSKESMAS KLAMPIS 1966002241983031005

Pengertian Mengukur suhu badan pelanggan dengan mempergunakan termometer suhu.

Tujuan 1) Mengetahui suhu badan pelanggan


2) Menentukan diagnosa penyakit
3) Menentukan langkah-langkah tindakan perawatan dan rekam medik
Kebijakan Kepala puskesmas kepada semua unit pelayanan di Puskesmas.

Referensi - Buku pedoman perawatan dasar depkes RI tahun 2005


- Permenpan no. 035 th 2012

Prosedur/Langkah Pelaksanaan 1) Pengukuran suhu tubuh Axilla Persiapan Alat :


• Termometer dalam larutan desinfektans
• Bengkok
• Buku catatan
• Alat tulis
• Mencuci termometer dan mengeringkan
• Memeriksa termometer dan menurunkan air raksa sampai 35 º C Meletakkan
termometer dalam bengkok yang sudah diberi alas.
Langkah-langkah pelaksanaan:
• Petugas mencuci tangan
• Memberitahu pelanggan mengenai tindakan yang akan dilakukan
• Membuka pakaian atas pelanggan , kalau perlu mengeringkan ketiak dengan
handuk.
• Memasang termometer sehingga bagian reservoir tepat di tengah ketiak
• Tidak memasang termometer pada :
- ketiak yang baru dikompres
- Ketiak yang luka
• Memastikan termometer menempel di permukaan kulit
• Menyilangkan tangan pelanggan di atasnya
• Mengangkat termometer setelah 10 menit.
• Mencatat hasil pada buku
• Membereskan alat.
• Petugas mencuci alat Membuat grafik / kurva pada lembaran status
pelanggan dengan tepat dan benar.
Sikap :
• Hati-hati sehingga tidak memecahkan termometer
• Sopan terhadap pelanggan
• Membaca hasil dengan teliti dan tepat dan mencatat hasil dengan benar.
MENGUKUR SUHU TUBUH PADA
PELANGGAN DEWASA DAN ANAK

No.Dokumen : SOP-PKM-KLP/RI-
04/VIII-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 03-09-2015

Halaman : 1/2

(2) Pengukuran suhu pada mulut


1. Pelanggan harus memiliki termometer sendiri
2. Alat-alat diletakkan di meja pelanggan
3. Pelanggan disuruh membuka mulutnya.
4.Termometer dicek kembali,lalu ujungnya sampai batas reservoirnya
diletakkan di bawah lidah pelanggan.
5. Mulut dikatubkan kurang lebih 5 menit dan bernafas melalui hidung.
6. Selama termometer dipasang,pelanggan tidak boleh berbicara.
7. Setelah 3-5 menit thermometer diangkat,dilap dengan kertas,lalu dibaca dan
dicatat.
8. Alat-alat dibersihkan.
Perhatian :
1. Sebelumnya pelanggan tidak boleh diberikan minuman panas/dingin.
2. Pelanggan harus memiliki termometer sendiri.
3. Bentuk termometer berbeda dengan termometer untuk ketiak/rectal.
4. Pengukuran suhu cara begini tidak dilakukan untuk anak-anak/bayi.

(3) Pengukuran suhu pada rectal.


1. Alat-alat didekatkan.
2. Setelah pelanggan diberitahukan,lalu dimiringkan ( sikap sim )
3. Pakaian pelanggan diturunkan sampai di bawah bokong.
4. Termometer diperiksa,ujungnya dipoles dengan vaselin ( pelumas ) lalu
Dimasukkan melalui anus ( sampai batas reservoir air raksa )
5. Termometer tetap dipegang.
6. Setelah 3 menit termometer dikeluarkan, dilap dengan kertas, dibaca, dan
Hasilnya dicatat.

Perhatian :
1. Cucilah tangan sebelum dan sesudah prosedur.
2. Sebelum dipakai,termometer dicek apakah berada dalam keadaan baik dan
apakah air raksanya sudah diturunkan.
3. Waktu menurunkan air raksa,termometer dalam keadaan kering dan jangan
sampai menyentuh sesuatu.
4. Jangan membersihkan termometer dengan air panas.
5. Sebaiknya jangan mengukur suhu pelanggan saat pelanggan baru bangun
tidur.

Sikap:
• Hati-hati sehingga tidak memecahkan termometer.
• Sopan terhadap pelanggan
• Membaca hasil dengan teliti dan tetpat dan mencatat hasil dengan benar
Unit terkait 1.UGD
2.Rawat Inap
3.Balai Pengobatan
4. KIA
5. Poli Gigi
Dokumen terkait 1. Rekam Medis
2. Catatan Tindakan
MENGHITUNG NADI DAN PERNAPASAN

No.Dokumen : SOP-PKM-KLP/RI-
05/VIII- 2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 03- 09-2015

Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH Disahkan Kepala Puskesmas Klampis


KABUPATEN BANGKALAN Tanggal : SUROSO
UPT DINAS KESEHATAN NIP:
PUSKESMAS KLAMPIS 1966002241983031005

Pengertian Meraba dan menghitung denyut nadi pada bagian tubuh tertentu
Tujuan 1. Untuk mengetahui kerja jantung
2. Untuk membantu menentukan diagnosa
3. Untuk menentukan langkah perawatan

Kebijakan Kepala puskesmas kepada semua unit pelayanan di Puskesmas.

Referensi - Buku pedoman perawatan dasar depkes RI tahun 2005


- Permenpan no. 035 th 2012

Prosedur/Langkah pelaksanaan Persiapan :


1. Arloji tangan dengan penunjuk detik
2. Catatan nadi dan pernafasan pelanggan
3. Pelanggan diberi penjelasan.

Pelaksanaan:
1. Menghitung denyut nadi selama 1 menit
2. Observasi frekwensi irama dan volume
3. Menghitung pernafasan selama 1 menit.
4. Mencatat hasil tindakan dan respon pelanggan
5. Membuat grafik atau kurva pada status pelanggan

Unit terkait 1.UGD


2.Rawat Inap
3.Balai Pengobatan
4. KIA
5. Poli Gigi

Dokumen terkait 1. Rekam Medis


2. Catatan Tindakan
MENGUKUR TEKANAN DARAH
No.Dokumen : SOP-PKM-KLP/RI-
06/VIII- 2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 03- 09-2015

Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH Disahkan Kepala Puskesmas Klampis


KABUPATEN BANGKALAN Tanggal : SUROSO
UPT DINAS KESEHATAN NIP:
PUSKESMAS KLAMPIS 1966002241983031005

Pengertian Mengukur tekanan darah melalui permukaan dinding arteri lengan.


Tujuan Mengetahui tekanan darah pelanggan
Mengetahui dunyutan kekuatan curah jantung pelanggan
Kebijakan Kepala puskesmas kepada semua unit pelayanan di Puskesmas.

Referensi - Buku pedoman perawatan dasar depkes RI tahun 2005


- Permenpan no. 035 th 2012

Prosedur/Langkah pelaksanaan Persiapan alat :


1. Tensimeter
2. Stetoscop
3. Buku catatan

Persiapan pelanggan :
1. pelanggan diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan.
2. Posisi pelanggan diatur sesuai kebutuhan

Pelaksanaan :
1. Lengan baju dibuka atau digulung
2. Memasang manset 2,5 cm di atas fossa cubiti
3. Manset dipasang tidak terlalu kuat /agak longgar

5. Meraba arteri brachialis dengan 3 jari tengah.


6. Meletakkan stetoskop tepat di atasnya.
7. Skrup balon karet ditutup,pengunci air raksa dibuka selanjutnya balon
dipompa sampai denyut arteri tidak terdengar lagi dan air raksa di dalam pipa
gelas naik.
8. Skrup balon dibuka perlahanlahan,sampai air raksa turun perlahanlahan
sambil memperhatikan turunnya air raksa,dengarkan bunyi denyutan
pertama.
9. Skala permukaan air raksa pada waktu terdengar denyutan pertama disebut
tekanan systole ( misalnya : 120 mmhg )
10. Dengarkan terus sampai denyutan terakhir.Skala permukaan air raksa pada
waktu denyutan terakhir disebut tekanan diastole ( misalnya : 80 mmhg )
11 membuka manset dari lengan pelanggan.
12.mencatat hasil pengukuran tekanan darah
13 alat rapikan pada tempatnya.
Unit terkait 1.UGD
2.Rawat Inap
3.Balai Pengobatan
4. KIA
5. Poli Gigi
6.poli mata
Dokumen terkait 1. Rekam Medis
2. Catatan Tindakan
MENGUKUR TEKANAN DARAH
No.Dokumen : SOP-PKM-KLP/RI-
06/VIII- 2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 03- 09-2015

Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH Disahkan Kepala Puskesmas Klampis


KABUPATEN BANGKALAN Tanggal : SUROSO
UPT DINAS KESEHATAN NIP:
PUSKESMAS KLAMPIS 1966002241983031005

Pengertian Mengukur tekanan darah melalui permukaan dinding arteri


Tujuan Mengetahui tekanan darah pelanggan
Kebijakan Kepala puskesmas kepada semua unit pelayanan di Puskesmas.

Referensi - Buku pedoman perawatan dasar depkes RI tahun 2005


- Permenpan no. 035 th 2012

Prosedur/Langkah pelaksanaan Persiapan alat :


1. Tensimeter
2. Stetoscop
3. Buku catatan

Persiapan pasien :
1. Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan.
2. Posisi pasien diatur sesuai kebutuhan

Pelaksanaan :
1. Lengan baju dibuka atau digulung
2. Memasang manset 2,5 cm di atas fossa cubiti
3. Manset dipasang tidak terlalu kuat /agak longgar
4. Pipa tensimeter dipasang
5. Meraba arteri brachialis dengan 3 jari tengah.
6. Meletakkan stetoskop tepat di atasnya.
7. Skrup balon karet ditutup,pengunci air raksa dibuka selanjutnya balon
dipompa sampai denyut arteri tidak terdengar lagi dan air raksa di dalam
pipa gelas naik.
8. Skrup balon dibuka perlahanlahan,sampai air raksa turun perlahanlahan
sambil memperhatikan turunnya air raksa,dengarkan bunyi denyutan
pertama.
9. Skala permukaan air raksa pada waktu terdengar denyutan pertama disebut
tekanan systole ( misalnya : 120 mmhg )
10. Dengarkan terus sampai denyutan terakhir.Skala permukaan air raksa pada
waktu denyutan terakhir disebut tekanan diastole ( misalnya : 80 mmhg )
Unit terkait 1.Ruangan rawat inap dan UGD
2.Balai pengobatan
3.KIA
MENIMBANG BERAT BADAN PADA PASIEN
DEWASA

No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :

Halaman :

PEMERINTAH DAERAH Kepala Puskesmas Klampis.


KABUPATEN BANGKALAN TTD
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS .SUROSO
Nip

Pengertian menimbang berat badan dengan menggunakan timbangan badan.


Tujuan (1) untuk mengetahui berat badan pasien
(2) Untuk mengetahui naik/turunnya berat badan pasien.
(3) Untuk membantu menentukan diagnosa.
(4) untuk menentukan dosis pengobatan,diet,dan lain-lain
Kebijakan Kepala puskesmas kepada semua unit pelayanan di Puskesmas.

Referensi Permenpan No.035 tahaun 2012

Prosedur/Langkah pelaksanaan Persiapan alat :


• Menyediakan timbangan,kertas,dan alat tulis.
• Memberitahu pasien tentang prosedur yang akan dilakukan.

Langkah langkah pelaksanaan :


• mengatur timbangan hingga jarum menunjuk angaka nol dan seimbang.
• menganjurkan pasien berdiri di atas timbangan tanpa sepatu / sandal pakaian
jangan terlalu tebal.
• Membaca berat badan dan mencatat hasilnya.
• Membereskan alat yang dipakai lalu perawat mencuci tangan.

Sikap:
Teliti, sopan,dan sabar

Unit terkait 1.Ruangan rawat inap dan UGD


2.Balai pengobatan
3.KIA
MEMBERSIHKAN MULUT

No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :

Halaman :

PEMERINTAH DAERAH Kepala Puskesmas Klampis.


KABUPATEN BANGKALAN TTD
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS .SUROSO
Nip

Pengertian Melaksanakan kebersihan rongga mulut ,gigi , dan lidah untuk mempertahankan
agar mulut tetap bersih dan sehat
Tujuan (1) Supaya tetap bersih/tidak berbau
(2) Mencegah infeksi pada mulut,kerusakan gigi,bibir,dan lidah pecah-
pecah/stomatitis
(3) Memberikan perasaan senang dan segar pada pasien.
(4) Membantu merangsang nafsu makan
(5) Mendidik pasien dalam kebersihan perseorangan

Kebijakan Kepala puskesmas kepada semua unit pelayanan di Puskesmas.

Referensi Permenpan No.035 tahaun 2012

Prosedur/Langkah pelaksanaan Persiapan alat :


• Handuk atas,boraks gliserin
• Kalau perlu gention violet,Gelas kumur berisi air matang.
• Spatel dan kasa bersih,bengkok,kapas lidi.
Persiapan pasien :
• Memberitahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan.
Langkahlangkah pelaksanaan :
• Mencuci tangan
• Meletakkan handuk atas di bawah dagu pasien
• Memiringkan kepala pasien di atas pinggiran bantal
• Membuka mulut pasien dengan spatel yang dibungkus dengan kasa yang
bersih.
• Membersihkan rahang dan gigi dengan kasa basah yang dililitkan pada spatel.
• Sela-sela gigi dibersihkan dengan kapas lidi
• Mengolesi bibir dan mukosa mulut dengan boraks glyserin.
• Membereskan :
- Gelas dan sikat gigi dicuci di bawah air mengalir,dikeringkan dan
dikembalikan pada tempatnya
- Spatel direndam dalam bengkok
- Mencuci tangan
Sikap:
Tidak menunjukkan rasa jijik dan tidak tergesa-gesa dan bekerja dengan hati-
hati sehingga tidak menyakitkan pasien

Unit terkait 1.Ruangan rawat inap dan UGD


2.Balai pengobatan
3.KIA
MENGUKUR TINGGI BADAN

No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :

Halaman :

PEMERINTAH DAERAH Kepala Puskesmas Klampis.


KABUPATEN BANGKALAN TTD
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS .SUROSO
Nip

Pengertian Mengukur tinggi badan dengan menggunakan meteran


Tujuan (1) untuk mengetahui Tinggi badan pasien
(2) Untuk membantu menentukan diagnosa

Kebijakan Kepala puskesmas kepada semua unit pelayanan di Puskesmas.

Referensi Permenpan No.035 tahaun 2012

Prosedur/Langkah pelaksanaan Persiapan pasien :


• Memberitahu pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan.
• Menyediakan alat pengukur tinggi badan atau centimeter dan penggaris
segitiga siku-siku,kertas,serta alat tulis.

Langkah-langkah pelaksanaan :
• Perawat mencuci tangan.
• Pada pasien yang dapat berdiri
• Pada pasien yang tidak dapat berdiri
• Mencatat tinggi badan,
• Membereskan alat.
• Perawat mencuci tangan.

Sikap :
Teliti,sopan,sabar.

Unit terkait 1.Ruangan rawat inap dan UGD


2.Balai pengobatan
3.KIA
PROTAP MENYISIR RAMBUT

No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :

Halaman :

PEMERINTAH DAERAH Kepala Puskesmas Klampis.


KABUPATEN BANGKALAN TTD
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS .SUROSO
Nip

Pengertian Memperhatikan kebersihan dan kerapihan rambut,yang meliputi menyisir dan


mencuci rambut serta memasang cap kutu atau Mengatur rambut agar rapi
dengan menggunakan sisir,dilakukan pada pasien yang tidak dapat menyisir
sendiri.

Tujuan 1. Memberikan rasa nyaman dan meningkatkan kepercayaan diri dalam diri
pasien.
2. Memelihara rambut agar tetap rapi
3. Merangsang kulit kepala
4. Mencegah adanya kutu kepala dan kotoran lain
5. Mengetahui apakah ada kelainan pada kulit kepala

Kebijakan Kepala puskesmas kepada semua unit pelayanan di Puskesmas.

Referensi Permenpan No.035 tahaun 2012

Prosedur/Langkah pelaksanaan Persiapan Persiapan alat :


1. Sisir
2. Kain penadah atau handuk
3. Karet gelang untuk pasien yang berambut panjang
4. Air atau minyak bila perlu
5. Kertas untuk membungkus kotoran atau rambut yang rontok
6. Bengkok ( nierbekhen ) berisi larutan desinfektan,khususnya untuk pasien
yang berkutu.
Pelaksanaan :
1. Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan
2. Menyisir rambut dapat dilakukan pada pasien dalam posisi duduk atau
berbaring.
3. Kain penadah atau handuk diletakkan pada bahu atau di bawah belikat
4. Rambut panajng dan kusut dibelah dua,kemudian disisir secara
bertahap,dimulai dari bagian bawah ujung rambut,setelah rapi rambut diikat
atau dipilin.
5. Rambut yang pendek disisir dari pangkal ke ujung.
6. Rambut yang rontok dikumpulkan dan dibungkus dengan kertas kemudian
dibuang ke tempat yang tersedia.
7. Peralatan dibersihkan,dibereskan,dan dikembalikan ke tempat semula.
8. Petugas mencuci tangan.

Unit terkait 1.Ruangan rawat inap dan UGD


2.Balai pengobatan
3.KIA
MEMANDIKAN PASIEN DALAM POSISI
BERBARING

No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :

Halaman :

PEMERINTAH DAERAH Kepala Puskesmas Klampis.


KABUPATEN BANGKALAN TTD
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS .SUROSO
Nip

Pengertian Menghilangkan kotoran pada kulit dengan menggunakan sabun kemudian


dibilas dengan air bersih dalam keadaan pasien tidak mampu duduk

Tujuan 1. Membersihkan kulit dari kotoran.


2. Menghilangkan bau dan memberikan rasa segar.
3. Membasmi kutu

Kebijakan Kepala puskesmas kepada semua unit pelayanan di Puskesmas.

Referensi Permenpan No.035 tahaun 2012

Prosedur/Langkah pelaksanaan Persiapan Alat :


• 2 kom berisi air 2/3 bagian
• 3 kantong pencuci
• 2 handuk
• Alas meja
• Sabun dalam tempatnya
• Kamper spiritus dan bedak/talk
• Peralatan untuk menggosok gigi
• Pakaian bersih
• Sisir
• Botol berisi air untuk membilas sesudah b.a.b/b.a.k
• Kertas kloset
Persiapan pasien
• Memberitahu pasien tentang tindakan yanvg akan dilakukan.
• Menutup pintu dan jendela.
• Memasang tabir dan tirai.
Langkahlangkah pelaksanaan :
• Mencuci tangan
• Menutup selimut pada bagian kaki tempat tidur.
• Membantu pasien menyikat gigi.
• Menawarkan pasien untuk b.a.k/b.a.b
• Mencuci muka pasien .
-Handuk bagian atas dibentangkan di bawah kepala .

Unit terkait 1.Ruangan rawat inap dan UGD


2.Balai pengobatan
3.KIA

MEMANDIKAN PASIEN ( DALAM POSISI


DUDUK )

No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :

Halaman :

PEMERINTAH DAERAH Kepala Puskesmas Klampis.


KABUPATEN BANGKALAN TTD
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS .SUROSO
Nip

Pengertian Menghilangkan kotoran pada kulit dengan menggunakan sabun kemudian


dibilas dengan air bersih dalam keadaan pasien mampu duduk

Tujuan 1. Membersihkan kulit dari kotoran.


2. Menghilangkan bau dan memberikan rasa segar.
3. Membasmi kutu

Kebijakan Kepala puskesmas kepada semua unit pelayanan di Puskesmas.

Referensi Permenpan No.035 tahaun 2012

Prosedur/Langkah pelaksanaan Persiapan alat :


• 2 kom berisi 2/3 bagian.
• 3 kantong pencuci. • 2 handuk. • Alas meja
• Sabun dalam tempatnya.
• Kamper spiritus dan bedak/talk.
• Peralatan unutk menggosok gigi.
• Pakaian bersih.
• Sisir.
• Botol berisi air untuk membilas sesudah b.a.k/b.a.b
• kertas kloset.
Persiapan pasien :
• Memberitahu pasien tentang tindakan yanvg akan dilakukan.
• Menutup pintu dan jendela.
• Memasang tabir dan tirai.
Langkah-langkah pelaksanaan :
• Perawat mencuci tangan
• Selimut ditutupkan pada bagian kaki tempat tidur.
• menawarkan b.a.k/b.a.b
• Membantu pasien duduk di pinggir tempat tidur dengan meletakkan kedua
kaki di atas kursi.
• Membentangkan handuk atas dan bawah menyilang di pangkuan pasien.

Unit terkait 1.Ruangan rawat inap dan UGD


2.Balai pengobatan
3.KIA
MENCUCI RAMBUT

No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :

Halaman :

PEMERINTAH DAERAH Kepala Puskesmas Klampis.


KABUPATEN BANGKALAN TTD
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS .SUROSO
Nip

Pengertian Menghilangkan kotoran pada rambut dan kulit kepala dengan menggunakan
shampoo kemudian dibilas dengan air bersih.

Tujuan 1. Membersihkan kulit kepala dan rambut dari kotoran.


2. Menghilangkan bau dan memberikan rasa segar.
3. Merangsang peredaran darah di bawah kulit kepala.
4. Membasmi kutu/ketombe.

Kebijakan Kepala puskesmas kepada semua unit pelayanan di Puskesmas.

Referensi Permenpan No.035 tahaun 2012

Prosedur/Langkah pelaksanaan Persiapan alat :


• Handuk
• Perlak pengalas.
• Perlak sebagai talang/alat pencuci rambut.
• Ember berisi air hangat,gayung.
• Ember kosong
• Shampoo,sisir dan kapas,penutup telinga.
• Hair dryer.
• Tabir.
Persiapan pasien :
• Memberitahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan dan memasang
sketsel .
Langkahlangkah pelaksanaan :
• Mencuci tangan
• Memasang perlak pengalas di bawah kepala di pinggir tempat tidur.
• Memasang talang / alat pencuci rambut diarahkan ke ember kosong.

Unit terkait 1.Ruangan rawat inap dan UGD


2.Balai pengobatan
3.KIA
MERAPIKAN TEMPAT TIDUR
( DENGAN PASIEN DI ATASNYA )

No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :

Halaman :

PEMERINTAH DAERAH Kepala Puskesmas Klampis.


KABUPATEN BANGKALAN TTD
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS .SUROSO
Nip

Pengertian Merapikan tempat tidur pasien untuk kenyamanan perawatan pasien

Tujuan 1. Membersihkan kotoran jika ada


2. kenyamanan pasien
3. kerapian tempat tidur pasien

Kebijakan Kepala puskesmas kepada semua unit pelayanan di Puskesmas.

Referensi Permenpan No.035 tahaun 2012

Prosedur/Langkah pelaksanaan Persiapan pasien :


• Memberitahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan.

Langkahlangkah pelaksanaan :
Perawat mencuci tangan.
a. Merapikan tempat tidur sebelah kanan :
-Memiringkan pasien ke kiri.
-Menggulung sprei kecil ke tengah hingga batas punggung pasien.
-Membersihkan dan merapikan kembali sprei besar.
b. Merapikan tempat tidur sebelah kiri :
-Memiringkan pasien ke kanan
-Merapikan dengan cara yang sama seperti yang tersebut di atas.
c. Menyusun bantal,guling,dan membaringkan pasien pada posisi yang tepat. d.
Memasang selimut dan merapikan kelambu.
e. Mencuci tangan.

Sikap :
-Bekerja dengan cermat dan teliti

Unit terkait 1.Ruangan rawat inap dan UGD


2.Balai pengobatan
3.KIA
MENGGANTI ALAT-ALAT TENUN TEMPAT
TIDUR
( DENGAN PASIEN DI ATASNYA )

No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :

Halaman :

PEMERINTAH DAERAH Kepala Puskesmas Klampis.


KABUPATEN BANGKALAN TTD
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS .SUROSO
Nip

Pengertian Mengganti alat tenun kotor pada tempat tidur tanpa memindahkan klien

Tujuan Memberikan perasaan nyaman pada klien,mencegah decubitus, dan memelihara


kebersihan serta kerapian klien.

Kebijakan Kepala puskesmas kepada semua unit pelayanan di Puskesmas.

Referensi Permenpan No.035 tahaun 2012

Prosedur/Langkah pelaksanaan Persiapan alat :


• Menyediakan alat tenun yang bersih ( sprei besar,sprei kecil,sarung bantal,
sarung guling, selimut) dan kantong cucian, larutan desinfektan, dan lap.

Langkahlangkah pelaksanaan :
• Mencuci tangan
• Memiringkan pasien ke kiri.
• Pasien memakai 1 bantal.
• Menggulung sprei kecil ke tengah tempat tidur sejauh mungkin.
• Membersihkan perlak dengan larutan desinfektan,lalu digulung ke tengah
tempat tidur.
• Menggulung sprei besar sejauh mungkin.
• Memasang perlak dan membedaki tipis-tipis.
• Memasang sprei kecil setengah bagian.
• Mengangkat sprei kecil yang kotor dan dimasukkan ke kantong cucian.
• Membersihkan perlak dengan larutan desinfektans
• Mengangkat sprei besar yang kotor.
• Memasang sprei besar.
• Memasang perlak dan membedaki tipis-tipis.
• Memasang sprei kecil.
• Mengangkat sarung bantal /guling yang kotor.
• Memasang sarung bantal / guling yang bersih
• Menyusun bantal dan membaringkan pasien posisi yang tepat.
• Memasang selimut dan merapikan kelambu.
• Membereskan alat.
• Mencuci tangan.
Sikap:
Bekerja dengan cermat dan rapih
Unit terkait 1.Ruangan rawat inap dan UGD
2.Balai pengobatan
3.KIA
MEMBERI MAKAN MELALUI PIPA
LAMBUNG

No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :

Halaman :

PEMERINTAH DAERAH Kepala Puskesmas Klampis.


KABUPATEN BANGKALAN TTD
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS .SUROSO
Nip
Pengertian Memasukkan makanan cair ke dalam lambung dengan menggunakan pipa
penduga melalui hidung
Tujuan 1. Agar pasien mendapatkan makanan dan minuman tepat pada waktunya dan
sesuai dengan kebutuhan dietnya.
2. Untuk menolong pasien yang tidak sanggup atau tidak dapat makan atau
minum sendiri.
3. Membantu mempercepat penyembuhan
Kebijakan Kepala puskesmas kepada semua unit pelayanan di Puskesmas.

Referensi Permenpan No.035 tahaun 2012

Prosedur/Langkah pelaksanaan Persiapan alat :


• Persiapan mencuci tanagn.
• Menyiapkan di atas baki :
-Makanan cair yang hangat,corong,dan spuit.
-Bila ada obat,dihaluskan dan dilarutkan dengan air putih secukupnya.
-Stetoskop,serbet makan.
Persiapan dan pelaksanaan pada pasien :
• Memberitahu dan menjelaskan pada pasien tentang prosedur yang akan
dilakukan.
• Memeriksa perut pasien kembung atau tidak.
• Mengatur pasien dalam posisi semi fowler,kepala dimiringkan.
• Mengontrol kembali posisi pipa dengan cara auskultasi dan aspirasi.
• Meletakkan serbet di bawah pipa untuk melindungi pasien dari makanan yang
tercecer.
• Tutup pipa/klem dilepas sambil pipa tetap dijepit dengan jari sehingga udara
tidak masuk melalui pipa.
• Memasang corong pada pipa sambil pipa tetap dijepit.
• Memasukkan cairan makanan / obat secara perlahanlahan melalui dinding
corong sambil jepitan pada pipa dibuka.
• Memasukkan air putih untuk membilas ,sesudah pipa ditutup/diklem kembali.
• Perawat mencuci tangan.
• Menulis pada catatan perawat mengenai prosedur yang telah dilakukan , jenis
dan jumlah cairan yang diberikan,reaksi pasien.
• Merapikan pasien dan lingkungannya.
• Membersihkan alat dan mengembalikan pada tempatnya.
• Perawat mencuci tangan.
Sikap:
Hati-hati, cermat, peka terhadap respon pasien
Unit terkait 1.Ruangan rawat inap dan UGD
2.Balai pengobatan
3.KIA
MEMBANTU PASIEN BUANG AIR BESAR
DAN BUANG AIR kecil

No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :

Halaman :

PEMERINTAH DAERAH Kepala Puskesmas Klampis.


KABUPATEN BANGKALAN TTD
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS .SUROSO
Nip

Pengertian Pengertian : Memberi pertolongan pada pasien yang hendak buang air
besar/buang air, karena pasien masih harus berbaring di tempat tidur dan tidak
dapat melakukannya sendiri.

Tujuan 1. Untuk mengurangi pergerakan pasien.


2. Untuk menolong pasien,yang tidak boleh atau tidak dapat berjalan ke WC 3.
Untuk mengetahui adanya kelainan-kelainan feces/urine secara langsung.

Kebijakan Kepala puskesmas kepada semua unit pelayanan di Puskesmas.

Referensi Permenpan No.035 tahaun 2012

Prosedur/Langkah pelaksanaan Cara Kerja :


Persiapan alat-alat :
1.Pot/steek pan bertutup dan urinal ( labu kemih ).
2.Perlak kecil. Botol berisi air untuk cebok,kapas cebok dalam mangkok.
3.Kertas kloset.
4.Bengkok.
5.Sketsel.
6.Selimut/kain penutup,
7.Bel.

Pelaksanaan :
1. Pintu dan jendela ditutup,sampiran/gorden dipasang.
2. Pakaian abwah ditanggalkan,selimut/kain penutup dipasang.
3. Pasien dianjurkan membengkokkan lututnya dan mengangkat bokong jika
pasien tak dapat melakukannya sendiri,perawat membantu membengkokkan
lutut kemudian mengangkat pinggul pasien dengan tangan kiri,tangan kanan
menyorongkan steek pan sedemikian rupa supaya letak steek pan tepat.
4. Bel diletakkan dekat pasien.
5. Bila sudah selesai , kaki pasien direnggangkan,selimut dibuka sedikit,
Anus/vulva dibuka dan dibersihkan.Bila pasien menginginkan cebok/ basuh
sendiri ,perawat membantu menyiram dan bila telah selesai tangan pasien
disiram/dicuci bersih.
6. Bila pasien buang air besar dan tidak dapat/tidak ingin cebok sendiri,setelah
disiram, steek pan diangkat dan ditutup kemudian diturunkan.Pasien
dimiringkan,tangan kiri perawat membuka bokong pasien,tangan kanan
membersihkan anus dengan kapas cebok /kertas kloset lalu dibuang ke dalam
bengkok,dilakukan beberapa kali sampai bersih.
7. Bokong dikeringkan dengan penghalas.
8. Pasien dirapikan dan alat-alat dirapikan.
9. Pintu gorden/sampiran dibuka kembali.
10. Mencuci tangan
Perhatian :
1.Bila tidak dapat ditolong oleh satu orang perawat,misalnya pasien
gemuk,hemiplegia,payah sekali,dll,diperlakukan oleh lebih dari satu
perawat,caranya sbb:
1a. Bila 2 orang perawat,perawat berdiri di kanan/kiri pasien,pasien 1 orang
perawat mengangkat dengan 2 tangan,perawat yang lain membantu sambil
menyorongkan steek pan.
2b. Bila 3 orang perawat,2 orang berdiri di sebelah kanan,1 orang di sebelah
kiri ( sebaliknya ) 2 orang mengangkat pasien,seorang lagi menyorongkan steek
pan,sambil membantu mengangkat bokong pasien.
2. Bila urine akan ditampung untuk pemeriksaan,lebih dahulu tuangkan dalam
bengkok,lalu pasang kembali pot,baru dicebok.
3. Bila feces akan diperiksa,perlu disiapkan 2 steek pan,1 tempat untuk feces
dan satunya lagi untuk cebok.Untuk pasien pria,berikan labu kemih sebelum
buang air besar.
4. Memberikan steek pan/labu kemih harus bersih dan kering tidak ada retak-
retak pada spinggirnya/bocor.
5. Urine harus diperhatikan dan dicatat : Banyak/sedikit/kalau perlu diukur
sediakan gelas pengukur,warna,ada darah/nanah/lainnya,keluhan lainnya
6.Pada feces harus diperhatikan :
a. Tekstur feces ( keras,lembek,encer )/bentuk,
b. warna
c.ada lendir/nanah/cacing.
d.baunya

Unit terkait 1.Ruangan rawat inap dan UGD


2.Balai pengobatan
3.KIA
PEMASANGAN DOWER KATETER

No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :

Halaman :

PEMERINTAH DAERAH Kepala Puskesmas Klampis.


KABUPATEN BANGKALAN TTD
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS .SUROSO
Nip

Pengertian memasang DC pada jalan keluarnya kencing

Tujuan menampung urine dan mengetahui jumlah keluaran urine dalam membantu
pengobatan selanjutnya

Kebijakan Kepala puskesmas kepada semua unit pelayanan di Puskesmas.

Referensi Permenpan No.035 tahaun 2012

Prosedur/Langkah pelaksanaan Persiapan :


1. Bak instrumen yang berisi
2. Pinset anatomi/buah
3. Spuit 10 cc
4. Aquabidest secukupnya
5. Kasa /betadin cair
6. Jelly/pelumas lain.
7. Kateter sesuai dengan ukuran yang diperlukan.
8. Urobag
9. Sarung tangan steril
10. Gunting,plaster,botol kecil steril ( KP )
11. Bengkok
12. Pengalas/perlak

Pelaksanaan :
1. Memberi informasi kepada penderita tentang tindakan yang akan dilakukan.
2. Membersihkan daerah sekitar alat kelamin.
3. Mendisinfeksi daerah tersebut dengan betadin.
4. Memakai sarung tangan steril.
5. Mendisinfeksi ujung kelamin dan sekitarnya.
6. Memberi pelumas pada kateter
7. Pada laki-laki kelamin dipegang ke arah atas.
8. Pemasukan kateter secara perlahanlahan sampai urine keluar.

Unit terkait 1.Ruangan rawat inap dan UGD


2.Balai pengobatan
3.KIA
PROTAP MELEPAS DOUWER KATETER

No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :

Halaman :

PEMERINTAH DAERAH Kepala Puskesmas Klampis.


KABUPATEN BANGKALAN TTD
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS .SUROSO
Nip

Pengertian Melepas DC pada jalan keluarnya kencing

Tujuan mencegah terjadinya infeksi karena dower katetar

Kebijakan Kepala puskesmas kepada semua unit pelayanan di Puskesmas.

Referensi Permenpan No.035 tahaun 2012

Prosedur/Langkah pelaksanaan Persiapan :


1. Disposible spuit
2. Kasa steril,Hand scan steril
3. Bengkok/tempat sampah
4. Pinset
5. klien diberitahu kalau kateter akan dilepas dan menjelaskan tujuannya .

Pelaksanaan :
1. Perawat mencuci tangan.
2. Alat-alat dibawa ke dekat klien.
3. Klien disiapkan tidur telentang dan kedua kaki ditekuk.
4. Perawat memakai hand scoen
5. Air aquades/pengunci dikeluarkan dengan spuit.
6. Setelah itu kateter dilepas/ditarik pelan-pelan dan ditaruh di bengkok dibuang
ke tempat sampah medis.
7. Alat kemaluan dibersihkan dengan kasa steril.
8. Bila sudah selesai klien dirapikan kembali.
9. Alat-alat kemudian dibersihkan kembali.
10. Perawat mencuci tangan

Unit terkait 1.Ruangan rawat inap dan UGD


2.Balai pengobatan
3.KIA
MEMBERIKAN POSISI FOWLER

No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :

Halaman :

PEMERINTAH DAERAH Kepala Puskesmas Klampis.


KABUPATEN BANGKALAN TTD
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS .SUROSO
Nip

Pengertian Cara berbaring pasien dengan sikap setengah duduk.

Tujuan Mengurangi sesak nafas,memberikan rasa nyaman,memperlancar keluarnya


cairan,misal :pada WSD ( water seal drainage )

Kebijakan Kepala puskesmas kepada semua unit pelayanan di Puskesmas.

Referensi Permenpan No.035 tahaun 2012

Prosedur/Langkah pelaksanaan Persiapan Alat :


• Bantal 2-5
• Kalau perlu, sandaran punggung.

Persiapan pasien :
• Perawat mencuci tangan.
• Memberitahu pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan.

Langkahlangkah :
• Membantu pasien untuk duduk.
• Menyusun bantal,dengan posisi 30-60 derajat.
• Menaikkan pasien :
-Perawat berdiri di sebelah kanan menghadap pasien.
-Menganjurkan pasien untuk menekuk kedua lutut.
-Menganjurkan pasien untuk menopang dengan kedua lengan.
-Tangan kanan perawat membantu di bawah ketiak dan tangan kiri pasien di
belakang punggung pasien.
-Menganjurkan pasien untuk mendorong badannya ke belakang.
• Bila pasien tidak dapat membantu :
-Dua perawat berdiri di kedua sisi tempat tidur.
-Masing-masing perawat merentangkan 1 tangan di bawah bahu dan 1 tangan
di bawah pangkal paha,saling berpegangan.
-Menganjurkan pasien untuk menundukkan kepala dan kedua tangan di atas
perut. -Salah satu perawat memberi aba-aba dan bersama--sama mengangkat
pasien kea atas.
• Memberi posisi yang enak.
• Perawat mencuci tangan.

Sikap :
• Hati-hati
• Teliti Cermat terhadap sterilitet
Unit terkait 1.Ruangan rawat inap dan UGD
2.Balai pengobatan
3.KIA
MEMBERI KOMPRES DINGIN

No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :

Halaman :

PEMERINTAH DAERAH Kepala Puskesmas Klampis.


KABUPATEN BANGKALAN TTD
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS .SUROSO
Nip

Pengertian Memberikan kompres dengan air biasa pada daerah leher,tengkuk,dan ketiak.

Tujuan Menurunkan suhu tubuh.

Kebijakan Kepala puskesmas kepada semua unit pelayanan di Puskesmas.

Referensi Permenpan No.035 tahaun 2012

Prosedur/Langkah pelaksanaan Persiapan :


Persiapan alat :
1. Waslap
2. Perlak kecil dan alasnya
3. Mangkok berisi air dingin

Persiapan Pasien :
Pasien diberi penjelasan tentang hal yang akan dilakukan , posisi diatur sesuai
kebutuhan.

Pelaksanaan :
1. Penderita / keluarga diberitahu.
2. Perlak dan alas dipasang pada tempat yang akan dikompres.
3. Waslap dibasahi air dingin secukupnya dan diletakkan di tempat yang akan
dikompres.
4. Observasi pasien.
5. Perawat mencuci tangan.
6. Mencatat hasil tindakan dan observasi suhu

Unit terkait 1.Ruangan rawat inap dan UGD


2.Balai pengobatan
3.KIA
MEMBERIKAN OBAT MELALUI RECTUM

No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :

Halaman :

PEMERINTAH DAERAH Kepala Puskesmas Klampis.


KABUPATEN BANGKALAN TTD
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS .SUROSO
Nip

Pengertian Memasukkan obat-obatan melalui anus/rectum sesuai advis medis

Tujuan Agar obat masuk sesuai aturan dan efektif dalam pemakaianserta berhasil
sesuai tujuan yg diharapkan.

Kebijakan Kepala puskesmas kepada semua unit pelayanan di Puskesmas.

Referensi Permenpan No.035 tahaun 2012

Prosedur/Langkah pelaksanaan Persiapan Alat :


• Obat yang diperlukan.
• Bengkok
• Sarung tangan.

Persiapan pasien :
• Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien mengenai prosedur yang akan
dilakukan.
• Memasang tabir di sekeliling tempat tidur. Langkahlangkah : • Menawarkan
pasien untuk buang air kecil atau buang air besar. • Membebaskan pakaian
bagian bawah.
• Meletakkan bengkok di bawah anus.
• Perawat memakai sarung tangan.
• Memasukkan obat ke dalam rectum sambil menyuruh pasien menarik napas
panjang.Selama 20 menit pasien istirahat baring.
• Melepaskan sarung tangan dan meletakkan pada bengkok.
• Merapikan pakaian pasien dan lingkungannya.
• Membersihkan alat dan mengembalikan pada tempatnya.
• Pearwat mencuci tangan.

Sikap :
Hati-hati,teliti,sabar,sopan

Unit terkait 1.Ruangan rawat inap dan UGD


2.Balai pengobatan
3.KIA
MELAKUKAN INJEKSI SUBCUTAN

No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :

Halaman :

PEMERINTAH DAERAH Kepala Puskesmas Klampis.


KABUPATEN BANGKALAN TTD
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS .SUROSO
Nip

Pengertian Penyuntikan obat di bawah kulit yaitu pada jaringan konektif atau lemak di
bawah dermis,misalnya penyuntikan insulin pada pasien diabetes. Biasanya
untuk obat yang diberikan dalam jumlah 1 cc.Contoh :Insulin,adrenalin.

Tujuan sebagai tata cara dalam penyuntikan subcutan

Kebijakan Kepala puskesmas kepada semua unit pelayanan di Puskesmas.

Referensi Permenpan No.035 tahaun 2012

Prosedur/Langkah pelaksanaan Cara Kerja :


a) Tempat penyuntikan didisinfeksi lalu diangkat dengan tangan kaki kiri.
b) Dengan lubang jarum menghadap ke atas jarum ditusukkan membentuk
sudut 45 derajat dengan permukaan kulit.
c) Penghisap ditarik sedikit,bila ada darah,obat jangan disemprotkan.Bila
tidak ada,obat disemprotkan perlahanlahan.
d) Setelah obat masuk seluruhnya,jarum ditarik keluar dengan cepat,bekas
tusukan ditahan dengan kapas alkohol.
e) Pada tempat tersebut dilakukan massage.

Unit terkait 1.Ruangan rawat inap dan UGD


2.Balai pengobatan
3.KIA
MELAKUKAN INJEKSI INTRAMUSKULAIR

No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :

Halaman :

PEMERINTAH DAERAH Kepala Puskesmas Klampis.


KABUPATEN BANGKALAN TTD
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS .SUROSO
Nip

Pengertian Penyuntikan obat ke dalam jaringan otot ( musculus )

Tujuan Tujuan :
a) Untuk memasukkan obat dalam jumlah yang lebih besar dibanding obat yang
diberikan melalui subkutan.
b) Absorbsi lebih cepat dibanding dengan pemberian secara subkutan karena
lebih banyaknya suplai darah di otot tubuh.
c) Dapat mencegah / mengurangi iritasi obat.

Kebijakan Kepala puskesmas kepada semua unit pelayanan di Puskesmas.

Referensi Permenpan No.035 tahaun 2012

Prosedur/Langkah pelaksanaan Pelaksanaan :


a) Setelah alat-alat dan obat-obat disiapkan ,dibawa ke tempat pasien.
b) Tentukan tempat yang akan disuntik.
c) Jarum ditusukkan tegak lurus dengan permukaan kulit.
d) Pengisap ditarik sedikit ( bila ada darah,obat jangan diteruskan )
e) Obat disemprotkan perlahanlahan.
f) Setelah obat masuk seluruhnya, jarum ditarik dengan cepat , kulit ditahan
dengan kapas alkohol sambil dilakuakn massage.

Perhatian : Tempat penyuntikan betul-betul tepat,bila salah akan berbahaya


karena dapat mengenai syaraf (n.ischiadeous ). Dapat menyebabkan luka pada
kulit dan rasa nyeri serta takut pada pasien

Unit terkait 1.Ruangan rawat inap dan UGD


2.Balai pengobatan
3.KIA
Melakukan suntikan intravena

No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :

Halaman :

PEMERINTAH DAERAH Kepala Puskesmas Klampis.


KABUPATEN BANGKALAN TTD
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS .SUROSO
Nip

Pengertian Yaitu penyuntikan obat suntikan ke daalm pembuluh darah vena.

Tujuan Tujuan :
a) Untuk memasukkan obat dalam jumlah yang lebih besar dibanding obat yang
diberikan melalui subkutan.
b) Absorbsi lebih cepat dibanding dengan pemberian secara subkutan karena
lebih banyaknya suplai darah di otot tubuh.
c) Dapat mencegah / mengurangi iritasi obat.

Kebijakan Kepala puskesmas kepada semua unit pelayanan di Puskesmas.

Referensi Permenpan No.035 tahaun 2012

Prosedur/Langkah pelaksanaan Persiapan :


Sama seperti di atas.

Pelaksanaan :
a) Setelah tempatnya ditentukan.
b) Lakukan pembendungan di bagian atas daerah yang akan disuntik.
c) Pasang pengalas di bawahnya dan bengkok didekatkan.
d) Daerah yang akan disuntik didisinfeksi.
e) Lalu kulit direnggangkan.
f) Dengan lubang jarum menghadap ke atas.
g) Jarum ditusukkan ke dalam pembuluh darah vena yang dimaksud.
h) Pengisap ditarik sedikit.
i) Bila berhasil darah akan mengalir ke dalam semprit atau mengalir sendiri.
j) Bila tidak ada darah yang keluar,berarti tidak berhasil.
k) Lalu jarumnya dipindah sampai berhasil.
l) Bila berhasil
m) Karet pembendung segera dibuka.
n) Obat dimasukkan perlahanlahan sampai berhasil.
o) Kemudian jarum ditarik agak cepat.
p) Bekas tusukan ditahan dengan kapas alkohol.
q) Bila pemberian cairan/obat melalui vena dalam jumlah yang banyak dan
waktu yang lama,maka pemberiannya dengan cara infus.Demikian juga bila
dilakukan transfusi darah

Unit terkait 1.Ruangan rawat inap dan UGD


2.Balai pengobatan
3.KIA
PROTAP SUNTIKAN INTRACUTAN

No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :

Halaman :

PEMERINTAH DAERAH Kepala Puskesmas Klampis.


KABUPATEN BANGKALAN TTD
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS .SUROSO
Nip

Pengertian Memasukkan obat di bawah kulit dengan memakai jarum suntik untuk
Memberikan pengobatan

Tujuan Sebagai acuan tindakan melakukan suntikan intracutan (pemberian insulin)

Kebijakan Kepala puskesmas kepada semua unit pelayanan di Puskesmas.

Referensi Permenpan No.035 tahaun 2012

Prosedur/Langkah pelaksanaan Persiapan:


1. Bak semprit
2. Spuit steril 1 cc
3. Obat suntikan
4. Kapas desinfektan
5. Bengkok
6. Alat tulis / buku suntikan
Prosedur:
1. Memberitahukan/menjelaskan tindakan pada pasien
2. Mencuci tangan.
3. Membawa alat kepada pasien
4. Menyiapkan lingkungan
5. Mengatur posisi pasien
6. Menentukan dan menghapus hamakan lokasi suntikan
7. Menusukkan jarum suntik dengan sudut 45O90O
8. Melakukan aspirasi (menarik penghisap sedikit)
9. Memasukkan obat perlahanlahan
10. Mencabut jarum kemudian melakukan masage pada daerah suntikan
11. Merapikan pasien dan alat
12. Mendokumentasikan hasil tindakan
Hal Yang Perlu Diperhatikan:
Tempat penyuntikan :
1. Lengan atas sebelah luar, 1/3 bagian dari bahu
2. Paha sebelah luar, 1/3 bagian dari sendi panggul
3. Daerah perut, sekitar pusat

Unit terkait 1.Ruangan rawat inap dan UGD


2.Balai pengobatan
3.KIA
Memberikan cairan infus

No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :

Halaman :

PEMERINTAH DAERAH Kepala Puskesmas Klampis.


KABUPATEN BANGKALAN TTD
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS .SUROSO
Nip

Pengertian Memasukkan cairan atau obat langsung ke dalam pembuluh darah vena secara
dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang lama dengan menggunakan infus
set

Tujuan 1. Sebagai tindakan pengobatan.


2. Mencukupi kebutuhan tubuh akan cairan dan elektrolik.

Kebijakan Kepala puskesmas kepada semua unit pelayanan di Puskesmas.

Referensi Permenpan No.035 tahaun 2012

Prosedur/Langkah pelaksanaan Persiapan : Persiapan alat :


1. Seperangkat Infus set steril.
2. Cairan yang diperlukan.
3. Spuit dan kain kasa steril dalam tempatnya.
4. Kapas alkohol dalam tempatnya.
5. Plester
6. Gunting perban.
7. Pembalut atau verban.
8. Bengkok ( nierbekhen )
9. Standard infus lengkap dalam gantungan botol.
10. Perlak kecil.
11. Spalk dalam keadaan pakai bila perlu.
Persiapan pasien :
1. Pasien diberi penjelasan tentang hal yang akan dilakukan , jika keadaan
memungkinkan.
2. Pakaian pasien pada daerah yang akan dipasangkan infus , harus dibuka
Pelaksanaan :

1. Perlak dan alasnya dipasang di bawah anggota tubuh yang akan dipasang
infus.
2. Botol cairan digantungkan pada standard infus. 3. Tutup botol cairan
didisinfeksi dengan kapas alkohol,lalu tusukan slang saluran infus.
4. Pengatur tetesan dibuka, cairan dialirkan sampai keluar sehingga udara tidak
ada dalam slang saluran infus , selanjutnya dijepit.

Unit terkait 1.Ruangan rawat inap dan UGD


2.Balai pengobatan
3.KIA
MENGUKUR CAIRAN MASUK DAN KELUAR
PADA PENDERITA

No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :

Halaman :

PEMERINTAH DAERAH Kepala Puskesmas Klampis.


KABUPATEN BANGKALAN TTD
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS .SUROSO
Nip

Pengertian Observasi cairan yang masuk dan keluar pada penderita tertentu.

Tujuan Untuk mengetahui keseimbangan cairan pada penderita tertentu yang


memerlukan observasi ketat

Kebijakan Kepala puskesmas kepada semua unit pelayanan di Puskesmas.

Referensi Permenpan No.035 tahaun 2012

Prosedur/Langkah pelaksanaan Persiapan :


1. Formulir observasi pemasukan dan pengeluaran cairan.
2. Bahan yang akan diukur.
3. Gelas ukuran.
4. Memberikan penjelasan kepada pasien.

Pelaksanaan :
1. Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien yang bersangkutan mengenai
prosedur yang akan dilakukan.
2. Memastikan jumlah cairan yang keluar dan masuk setiap observasi
3. Mencatat pada formulir dengan segera tiap ada cairan yang masuk & keluar
selama 24 jam.
4. Mencatat dalam catatan medik

Unit terkait 1.Ruangan rawat inap dan UGD


2.Balai pengobatan
3.KIA
MEMBERIKAN OKSIGEN
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :

Halaman :

PEMERINTAH DAERAH Kepala Puskesmas Klampis.


KABUPATEN BANGKALAN TTD
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS .SUROSO
Nip

Pengertian Memberikan oksigen pada penderita dengan gangguan sesak nafas.

Tujuan Untuk membantu penderita yang mengalami gangguan pernafasan shg sesak
nafas dan hypoxia

Kebijakan Kepala puskesmas kepada semua unit pelayanan di Puskesmas.

Referensi Permenpan No.035 tahaun 2012

Prosedur/Langkah pelaksanaan Persiapan :


1. Tabung O2 dan flow meter.
2. Botol pelembab
3. Salang nasal canula/masker.
4. Memberikan penjelasan kepada pasien.

Pelaksanaan :
1. Penderita / keluarga diberitahu.
2. Mengatur posisi pasien.
3. Membuka flow meter , dan mengukur dosis secara bertahap.
4. Memasang slang canula / masker pada pasien.
5. Memperhatikan reaksi pasien , pernafasan , dan nadi.
6. Mencatat dalam lembaran catatan perawatan

Unit terkait 1.Ruangan rawat inap dan UGD


2.Balai pengobatan
3.KIA

MEMBERIKAN MAKAN/OBAT MELALUI


M.S
( MAAG SLANG )

No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :

Halaman :

PEMERINTAH DAERAH Kepala Puskesmas Klampis.


KABUPATEN BANGKALAN TTD
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS .SUROSO
Nip

Pengertian memasukkan makanan cair kedalam lambung dengan menggunakan slang


sonde (NS) melalui pipa sonde

Tujuan Untuk memberikan asupan makanan peroral pada penderita,shg kebutuhan


nutrisi penderita bias terpenuhi

Kebijakan Kepala puskesmas kepada semua unit pelayanan di Puskesmas.

Referensi Permenpan No.035 tahaun 2012

Prosedur/Langkah pelaksanaan Persiapan


1. Spuit 50 cc
2. Serbet
3. Makanan cair/obat yang akan dimasukkan.
4. Air matang.
5. Stetoskop. .
Pelaksanaan :
1. Sedot makanan cair/obat dengan spuit 50 cc
2. Sambungkan spuit dengan ujung pipa maag slang.
3. Masukkan makanan cair/obat secara perlahanlahan sampai isi spuit habis,
tetapi jangan sampai kemasukkan udara.
4. Lepas spuit dari ujung pipa maag slang dengan mengeklem pipa maag slang
agar tidak kemasukan udara.
5. Lakukan hal tersebut diatas sampai dengan jumlah diet yang telah ditentukan.
6. Bila makanan / cairan habis, pipa dibilas dengan air masak, pangkal pipa
segera diklaim.
7. Bila pipa makanan ini dipasang tetap, maka pipa dilekatkan dengan plester
pada pipi.

Unit terkait 1.Ruangan rawat inap dan UGD


2.Balai pengobatan
3.KIA
MENGUKUR KADAR HB

No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :

Halaman :

PEMERINTAH DAERAH Kepala Puskesmas Klampis.


KABUPATEN BANGKALAN TTD
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS .SUROSO
Nip

Pengertian Mengukur kadar HB darah untuk mengetahui tingkat anemi pasien

Tujuan Untuk mambantu diagnosa dan pengobatan pasien Untuk mengetahui tingkat
anemia pasien

Kebijakan Kepala puskesmas kepada semua unit pelayanan di Puskesmas.

Referensi Permenpan No.035 tahaun 2012

Prosedur/Langkah pelaksanaan Persiapan :


• HB set ( Sahli )
• Kapas alkohol 70 %
• Lanset steril / jarum steril.
• Bengkok

Pelaksanaan :
1. Penderita / keluarga diberitahu.
2. Masukkan Hcl 0,1 N ke dalam tabung haemometer.
3. Desinfeksi ujung jari dengan kapas alkohol.
4. Menusuk jari telunjuk tengah dengan jarum steril.
5. Menghapus darah dengan kapas kering.
6. Setelah keluar darah,hisap darah dengan pipet sahli sampai garis tanda 0,02
ml
7. Membersihkan darah pada sebelah luar ujung pipet.
8. Segera tempatkan darah dari pipet ke dalam tabung.
9. Diaduk dan didiamkan selama 3-10 menit.
10. Menambah aquabidest setetes demi setetes sampai terjadi persamaan warna
dengan batang standart. Persamaan warna harus dicapai dalam waktu 5 detik.
11. Membaca kadar Hb dengan satuan gram % darah.
12. Rapikan alat-alat. Perhatikan : Hati-hati jangan ada gelembung udara pada
waktu menghisap

Unit terkait 1.Ruangan rawat inap dan UGD


2.Balai pengobatan
3.KIA
PENANGANAN SHOCK ANAFILAKSIS
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :

Halaman :

PEMERINTAH DAERAH Kepala Puskesmas Klampis.


KABUPATEN BANGKALAN TTD
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS .SUROSO
Nip

Pengertian Memberikan penanganan pertama secara tepat dan cepat pada penderita shock
anafilaksis.

Tujuan 1. Mempercepat pertolongan penderita shock


2. Membebaskan penderita dari keadaan shock

Kebijakan Kepala puskesmas kepada semua unit pelayanan di Puskesmas.

Referensi Permenpan No.035 tahaun 2012

Prosedur/Langkah pelaksanaan Persiapan :


• Adreanalin 1: 1000
• Oksigen
• Oksigen mask
• Infus set
• Medicut
• RL / PZ
• Tensimeter
• Spuit 5 cc
• Dephenhydramin
• Dexamethoson
• Aminophylin
• Lembar obs

Penatalaksanaan :
1. Hentikan pemberian obat penyebab.
2. Upayakan segera mendapat bantuan tenaga
3. Penderita ditidurkan telentang dengan kaki lebih tinggi.Bebaskan jalan
napas,periksa orofaring,bila ada gigi palsu,segera lepas.
4. Berikan adrenalin lar 1:1000 , 0,2-0,5 ml subkutan.
5. Berikan O2 : Menggunakan oksigen mask.Flow 4-6 l/mnt.
6. Pasang Infus dengan laruitan RL atau PZ
7. Bila tekanan darah tak teratur : digrojok ( 20 ml / kg

Unit terkait 1.Ruangan rawat inap dan UGD


2.Balai pengobatan
3.KIA
Prosedur/Langkah pelaksanaan 8. Bila tekanan darah sistole < 100 mmHg -> 500 ml dalam ½ jam.
9. Bila tekanan darah sistole > 100 mmHg -> 500 mldalam 1 jam.
10. Bila tekana darah tak teratur atau sistole < 100 mmHg langsung berikan
adrenalin 1:1000 ml 1 ml diencerkan dengan PZ menjadi 10 ml digunakan
2-3 ml diberikan iv secara perlahanlahan.Pemberian ini dapat diberikan
dengan dosis sama setelah 10 menit. 11. Bila gagal memasang infus
diberikan adrenalin 1 : 1000 ,0,2 – 0,5 ml intra muskular.
11. Setelah infus terpasang langsung berikan :diphenhydramin 6080 mg/iv ( 1
ampul )iv.
12. Salucotref 2—mg/iv /dexamethason 1 amp/iv.
13. Bila terdapat wheezing berikan : Aminophylin 1 amp ( mg )iv perlahan-
lahan dalam 20 menit ).
14. Bila sampai tahap ini infus belum dapat terpasang,tekanan darah tetap
rendah, atau tak terukur,usahakan untuk segera dipindahkan ke ICU
Anestesi.
15. Bila tekanan darah dapat normal dan keadaan klinis penderita membaik
perlu dilakukan observasi tanda-tanda vital secara ketat selama 6 jam
berturut-turut.Setelah itu dapat dilakukan berkala tiap 2 jam bila keadaan
tetap stabil baik.

Perhatian : Sisa obat dalam ampul atau spuit ataupun spuitnya jangan dibuang

Unit terkait 1.Ruangan rawat inap dan UGD


2.Balai pengobatan
3.KIA
HUMIDIFIKASI DAN NEBULASI
NEBULIZER
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :

Halaman :

PEMERINTAH DAERAH Kepala Puskesmas Klampis.


KABUPATEN BANGKALAN TTD
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS .SUROSO
Nip

Pengertian Pelembab yang membentuk aerosol,kabut butir-butir kecil air ( garis tengahnya
5-10 m ).

Tujuan 1. Untuk mengencerkan secret dengan jalan memancarkan butir-butir air


melalui jalan nafas.
2. Pemberian obat aerosol

Kebijakan Kepala puskesmas kepada semua unit pelayanan di Puskesmas.

Referensi Permenpan No.035 tahaun 2012

Prosedur/Langkah pelaksanaan Persiapan alat-alat :


1. Nebulizer dan Perlengkapan
2. Obat-obat untuk terapi aerosol
3. Stetoskop
4. Aquadest
5. Selang oksigen
6. Masker transparan
7. Bengkok Tissue
Proses Pemberian NEBULIZER
1. Klien diberitahu,alat-alat didekatkan klien.
2. Hubungkan nebulizer dengan oksigen.
3. Nebulizer dihubungkan ke listrik,kemudian hidupkan.
4. Waktu dan kelembaban disetel sesuai dengan kondisi klien.
5. Sebelum nebulizer diberikan,dengar dulu suara nafas. 6. Klien nafas panjang
dan menghirup udara yang keluar.Penghisapan udara dilakukan dari hidung dan
dikeluarkan lewat mulut.
7. 10 kali nafas klien disuruh batuk dan mengeluarkan dahaknya.
8. Nebulizer tanda stop, klien dilakukan clapping untuk mempermudah
pengeluaran secret.
9. Dengarkan suara nafas lagi.
10. Apabila masih terdengar suara ronchi,dapat diulang lagi. 11. Mulut klien
dibersihkan dengan tissue.
12. Alat-alat dibersihkan.

Hal-Hal yang harus diperhatikan :


1.Waktu pemberian Nebulizer -Klien bisa mengalami keracunan air.
2.Perhatikan secret yang keluar apabila masih campur darah klien

Unit terkait 1.Ruangan rawat inap dan UGD


2.Balai pengobatan
3.KIA
Persetujuan tindakan medik

No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :

Halaman :

PEMERINTAH DAERAH Kepala Puskesmas Klampis.


KABUPATEN BANGKALAN TTD
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS .SUROSO
Nip

Pengertian Penjelasan kepada pelanggan atau keluarga pelanggan tentang tindakan yang
akan di lakukan oleh petugas berkaitan dengan penyakit yang di deritanya.
Tujuan Pelanggan ataupun keluarga pelanggan mengerti dan menyetujui terhadanp
tindakan yg akan di lakukan oleh petugas.
Kebijakan Kepala puskesmas kepada petugas rawat inap dan UGD
Referensi Permenkes RI, no 585/Menkes/per/IX/1989.
Prosedur/Langkah pelaksanaan 1. Mempersilahkan keluarga pelanggan untuk duduk bersama petugas.
2. Menjelaskan kepada pelanggan atau keluarga tentang penyakit yg di
derita.
3. Menjelaskan kepada pelanggan atau keluarga tentang tindakan yg di
perlukan untuk pelanggan berkaitan dengan penyakit yg di alami.
4. Mendengarkan respon atau tanggapan dari keluarga atau pelanggan
sendiri.
5. Bila menyetujui terhadap rencana tindakan.maka petugas akan meminta
ksrtu identitas keluarga atau pelanggan
6. Melakukan pencatatan terhadap berkas yg di perlukan.
7. Melakukan berita acara tanda tangan keluarga pelanggan,saksi, petugas
kesehatan.

Unit terkait 1.UGD


2.Rawat Inap.
3 Balai pengobatan.
4 KIA
5.Poli gigi.
Protap Penolakan tindakan medik

No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :

Halaman :

PEMERINTAH DAERAH Kepala Puskesmas Klampis. TTD


KABUPATEN BANGKALAN TTD
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS .SUROSO
Nip

Pengertian Penjelasan kepada pelanggan atau keluarga pelanggan tentang Penyakit dan
resiko yg akan di alami bila pelanggan atau keluarga menolak rencana tindakan
medis yg akan di lakukan ole petugas.
Tujuan Pelanggan ataupun keluarga pelanggan mengerti dan menanggung semua resiko
yg akan di terima oleh pelanggan.baik secara moral atau secara hukum yg
berlaku.
Kebijakan Kepala puskesmas kepada petugas rawat inap dan UGD
Referensi Permenkes RI, no 585/Menkes/per/IX/1989.
PP RI no 65 th 2005.
Prosedur/Langkah pelaksanaan 1. Mempersilahkan keluarga pelanggan untuk duduk bersama petugas.
2. Menjelaskan kepada pelanggan atau keluarga tentang penyakit yg di
derita.berikut resiko yg mungkin timbul bila menolak tindakan medis.
3. Menjelaskan pada pelanggan dan keluarga, bahwa kita akan berusaha
maksimal untuk meringankan sakit yg di deritanya
4. Mendengarkan respon atau tanggapan dari keluarga atau pelanggan
sendiri.
5. Bila tetap menolak terhadap rencana tindakan.maka petugas akan
meminta ksrtu identitas keluarga atau pelanggan
6. Melakukan pencatatan terhadap berkas yg di perlukan.
7. Melakukan berita acara penolakan tindakan dan tanda tangan keluarga
pelanggan,saksi, petugas kesehatan.

Unit terkait 1.UGD


2.Rawat Inap.
3 Balai pengobatan.
4 KIA
5.Poli gigi.
PEMBERIAN OBAT PER ORAL
No.Dokumen : SOP-PKM-KLP/R1-
02/VIII-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 03-09-2015

Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH Disahkan Kepala Puskesmas Klampis


KABUPATEN BANGKALAN Tanggal :
UPT DINAS KESEHATAN SUROSO
PUSKESMAS KLAMPIS NIP:
1966002241983031005
Pengertian Memberikan pengobatan melalui mulut, guna mendapatkan hasil yang
optimal
Tujuan Sebagai acuan pemberian obat secara per oral
Kebijakan Tersedianya obat-obatan yang diperlukan pasien
Referensi
Prosedur/Langkah Pelaksanaan PERSIAPAN ALAT :
1. Obat sesuai kebutuhan (puyer, tablet, kapsul,)
2. Sendok Dari pasien
3. Gelas dengan air minum dari pasien
4. Lap bersih/tisu dari pasien

PENATALAKSANAAN :
1. Memberitahu pasien
2. Menyiapkan obat
3. Perawat cuci tangan
4. Memeriksa kembali obat yang telah disiapkan dan dicocokkan dengan
nama pasien dan ruangannya
5. Memberikan langsung obat kepada pasien dan ditunggu sampai obat
tersebut betul-betul ditelan habis oleh pasien
6. Observasi respon pasien
7. Alat-alat dibersihkan dan dibereskan
8. Perawat cuci tangan

Unit terkait RAWAT INAPRAWAT JALAN, PUSTU/POLINDES, KABER


PENATALAKSANAAN HEACTING
No.Dokumen : SOP-PKM-
KLP/R1-02/VIII-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 03-09-2015
Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH Disahkan Kepala Puskesmas Klampis SUROSO


KABUPATEN Tanggal : NIP:
BANGKALAN UPT
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS 1966002241983031005
Pengertian Heacting adalah penjahitan luka terbuka
Tujuan Sebagai acuan penatalaksanaan penjahitan sampai luka
tertutup oleh jahitan unutk menghindari infeksi lanjutanan
Kebijakan Kepala puskesmas kepada petugas UGD
Referensi/dasar hukum
Prosedur/Langkah PERSIAPAN PERALATAN :
Pelaksanaan Pinset chirugis
Pinset anatomi
Mosquito (klem arteri
kecil)
Naldvoulder
Jarum kulit
Gunting
12.Cairan Na Cl
13. Cairan H2O2
hodrogen peroksida
PENATALAKSANAAN :
1. menyiapkan alat kedekat pelanggan dan menjelaskan
pada pelanggan atau keluarga pasien (informed concern)
2. memakaia handscoen dan luka di pasang duk steril.
3.Dep luka dengan kasa steril, kemudian bersihkan
dengan cairan NaCl. Apabila kotor siram dengan H2O2
4.Olesi daerah luka dengan betadine
5.Olesi dengan kapas alcohol, lalu suntikan lidokain injeksi
 2 cc disekitar pingiran luka
6.Dep lagi luka dengan kasa steril kemudian bila ada
pembuluh darah yang terpotong diklem diikiat dengan
benang catgut
7.Pegang bibir luka dengan pinset chirugis, kalau ada
kotoran ambil dengan pinset anatomi
8.Pasang jarum kulit dan benang kulit dinalvolder, lalu
jahit bibir luka dengan rapi, setelah luka ditutup olesi
dengan betadine. Kemudian 9.beri supratul,lalu tutup
dengan kasa steril dan verband.
10.Bersihkan daerah bekas luka
duk bolong dibuka
11.konseling pada pasien (anjuran untuk menjaga
sterilitas didaerah luka)
Unit terkait UGD dan rawat inap

PENATALAKSANAAN INCITIE
ABSES

No.Dokumen : SOP-PKM-
KLP/R1-02/VIII-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 03-09-2015
Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH Disahkan Kepala Puskesmas Klampis SUROSO


KABUPATEN Tanggal : NIP:
BANGKALAN UPT
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS 1966002241983031005
Pengertian
Memberikan tindakan incise abses untuk mencegah
infeksi lanjutan
Tujuan Sebagai acuan penatalaksanaan drainase / incisi abses
untuk menghindari infeksi lanjutanan
Kebijakan perawat yang sudah terlatih dalam melakukan incici
abses
semua pasien dengan vulknus laceratum dan luka
kurang dari 6 jam
Referensi
Prosedur/Langkah PERSIAPAN PERALATAN :
Pelaksanaan Sebuah pisau bedah atau mata
pisau berukuran 10
Duk steril
Hanscoen
Pinset bergigi
Gunting maya bulat
Kasa gulung 1 inchi, kapas
Larutan plovin,/ netadin ,
elastoplast
PENATALAKSANAAN :
Perawat menyiapkan alat kedekat pasien dan
menjelasakan kepasien atau keluarga pasien (informed
concern)
Perawat memakai handscoen
Perawat memposisiskan pasien dalam posisi yang
memungkinkan terlihatnya daerah terinfeksi dengan
maksimal dengan teknik operasi
Perawat melakukan asepsis / antisepsis daerah abses
dan sekitarnya
pasang duk steril
lakukan anastesi local setelah menyiapkan dan
menutupi daerah abses, buatlah sebuah sayatan
berbentuk silang sebuah usapan aseptic bakteri harus
dilakukan dari pus segera setelah incici
jepit tepi sayatan silang dengan pinset bergigi dan
gunting dengan menggunakan gunting mayo, tindakan
ini akan mengubah bentuk incisi dari bintang menjadi
sebuah lubang dan akan mencegah penutupan luka
yang lebih awal dalam masa pasca operasi dini
hancurkan l;okulasi didalam rongga abses dengan jari
telunjuk anda, pastikan tidak ada bagian yang paling
didrainase tertinggal
rendam kasa gulung dengan proflavin / betadine dan
masukan ke dalam luka, mulai dari bagian yang paling
dalam dan berlanjut keatas
letakkan pembalut ringan diatas luka dan fiksasi
dengan elastoplas
konseling pada pasien (anjuran untuk menjaga sterilitas
didaerah luka)
bereskan kembali peralatan
Unit terkait UGD

PENGOBATAN LUKA TUSUK PAKU


No.Dokumen : SOP-PKM-
KLP/R1-02/VIII-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 03-09-2015
Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH Disahkan Kepala Puskesmas Klampis SUROSO


KABUPATEN Tanggal : NIP:
BANGKALAN UPT
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS 196600224198303100
5
Pengertian Tatacara mengobati luka tusuk paku

Tujuan Memberi rasa aman


- Mencegah komplikasi dan infeksi nosokomial
Kebijakan - Sebagai acuan dalam melakukan pengobatan
luka tusuk paku
Referensi
Prosedur/Langkah PERSIAPAN ALAT STERIL :
Pelaksanaan 1. Pinset anatomi
2. Pinset chirurge
3. Gunting
4. Bengkok
5. Kom kecil
6. Kassa
7. Kapas
8. Hand scoen
9. Spuit
10. NaCl
11. Mess
BAKI/POLEY BERISI ALAT NON STERIL :
1. Gunting balutan
2. Plester
3. Verban
4. Obat desinfektan dalam tempatnya (bethadine)
5 Tempat sampah
6. Lidokain injeksi sebagai anasthesi
PELAKSANAAN :
1. Memberitahu pasien dan keluarga
2. Perawat cuci tangan
3. Mengatur posisi (perawat memakai hand scoen)
4. Perawat membersihkan luka
5. Mendesinfektan luka dan sekitarnya dengan NaCl
6. Memberikan diclor ethil atau lidokain
7. Membuat luka tusuk paku pada luka/ cros incisi
8. Dikeluarkan darahnya dan dibersihkan dengan
bethadine
9. Tutup luka dengan kasa steril
9. Mencatat kegiatan dan hasil observasi
10. Klien dirapikan
11. Alat dibereskan dan dibersihkan
12. Perawat cuci tangan
Unit terkait UGD

PENATALAKSANAAN LUKA ROBEK


No.Dokumen : SOP-PKM-
KLP/R1-02/VIII-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 03-09-2015
Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH Disahkan Kepala Puskesmas Klampis SUROSO


KABUPATEN Tanggal : NIP:
BANGKALAN UPT
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS 196600224198303100
5
Pengertian Memberikan tindakan pertolongan pada luka robek
dennga cepat dan tepat
Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan pengobatan luka
dalam Mencegah komplikasi dan infeksi nosokomial
Kebijakan Perawat yang terampil
Alat-alat yang lengkap
Referensi
Prosedur/Langkah PERSIAPAN ALAT STERIL :
Pelaksanaan HEACHTING SET :
1. Pinset anatomi 8. Kapas
2. Pinset chirurge 9. Benang – cargut -
silk
3. Gunting 10 Jarum
4. Naald foulder 11. Hand scoe
5. Bengkok 12. Spuit 3 cc
6. Kom kecil 13 Klem anatomi
7. Kassa
BAKI/POLEY BERISI ALAT NON STERIL :
1. Gunting balutan
2. Plester
3. Verban
4. Obat desinfektan dalam tempatnya (bethadine,
alkohol, savlon)
5. Obat luka sesuai kebutuhan
6. Tempat sampah
7. lidokain injeksi sebagai anasthesi
8. NaCl
PELAKSANAAN :
1. Memberitahu pasien dan keluarga + inform
concern
2. Perawat cuci tangan
3. Mengatur posisi (perawat memakai hand scoen)
4. Perawat membersihkan luka denga NaCl
5. mendesinfektan luka dan sekitarnya dengan
betadin
6. menganastesi luka dengan lidokain, kemudian
lakukan heacting
7. Menutup luka dengan cara dibalut/diplester
9. Mencatat kegiatan dan hasil observasi
10. Klien dirapikan
11. Alat dibereskan dan dibersihkan
12. Perawat cuci tangan
Unit terkait UGD

PENATALAKSAAN PERAWATAN
LUKA KLL

No.Dokumen : SOP-PKM-
KLP/R1-02/VIII-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 03-09-2015
Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH Disahkan Kepala Puskesmas Klampis SUROSO


KABUPATEN Tanggal : NIP:
BANGKALAN UPT
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS 196600224198303100
5
Pengertian Memberikan tindakan pertolongan pada luka baru
dengan cepat dan tepat
Tujuan Agar luka tidak terjadi infeksi lanjut
Kebijakan Seluruh perawat diijinklan melakukan penjahitan dan
perawatan luka, tetapi tidak pada luka putus tendon
Referensi
Prosedur/Langkah PERSIAPAN ALAT :
Pelaksanaan Streril
Bak instrumen
Spuit irigasi 50 cc
Soft koteker
Pinset anatomis
Pinset chirrugis
Gunting jaringan
Arteri klem
Knop sonde
Container untuk cairan irigasi
Naal foulder
Kassa dan depres dalam tromol
Handschone / gloves steril
Neerbeken (bengkok)
Kom kecil/ sedang
Heacting set
Spuit 3 cc
Pembalut sesuai kebutuhan
Kasa
Kasa gulung
Sufratul
Topical terapi
Oxytetraciclin salep /
Gentamicin salep 0,3 %
Lidokain ampul
Cairan pencuci luka dan disinfektan
Cairan NS / RL hangat sesuai suhu tubuh 34 0 -37 0 C
Betadine
Persiapan Alat :
Non Streril
Schort / Gown
Perlak + Alas Perlak / Underpad
Sketsel / Tirai
Gunting Verband
Neerbeken / Bengkok
Plester (Adhesive) Atau Hipafix Micropone
Tempat Sampah
Unit terkait UGD

PENGOBATAN LUKA BAKAR


GRADE I
No.Dokumen : SOP-PKM-
KLP/R1-02/VIII-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 03-09-2015
Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH Disahkan Kepala Puskesmas Klampis SUROSO


KABUPATEN Tanggal : NIP:
BANGKALAN UPT
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS 196600224198303100
5
Pengertian Luka bakar adalah luka yang terjadi akibat sentuhan
permukaan tubuh dengan benda-benda yang
menghasilkan panas (misalnya : api, air panas, listrik)
atau zat-zat yang bersifat membakar (misalnya : asam
kuat dan basa kuat)
Mencegah masukan kuman-kuman dan kotoran
kedalam luka
Mencegah sekresi yang berlebihan
Mengurangi rasa sakit
Mengistirahatkan bagian tubuh yang luka atau sakit
- Merawat semua derajat luka bakar sesuai dengan
kebutuhan
Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan pengobatan
luka bakar
Kebijakan Perawat yang terampil
Alat-alat yang lengkap
Referensi
Prosedur/Langkah PERSIAPAN ALAT STERIL :
Pelaksanaan 1. pinset anatomi 6. Kassa
2. Pinset chirurge 7. Kapas
3. Gunting 8. Hand scoen
4. bengkok 9. spuit
5. kom kecil 10. NaCl

BAKI/POLEY BERISI ALAT NON STERIL :


1. Gunting balutan 4. SSD (silver sulfa
diacin)
2. Plester 5. Tempat sampah
3. Verban

PELAKSANAAN :
1. Memberitahu pasien dan keluarga
2. Perawat cuci tangan
3. Mengatur posisi (perawat memakai hand scoen)
4. Perawat membersihkan luka bakar
5. Mendesinfektan luka dan sekitarnya dengan NaCl

Unit terkait Rawat Inap

Pelaksanaan Visum et repertum


No.Dokumen : SOP-PKM-
KLP/R1-02/VIII-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 03-09-2015
Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH Disahkan Kepala Puskesmas Klampis TTD


KABUPATEN Tanggal :
BANGKALAN UPT
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS
SUROSO
NIP
1966002241983031005
Pengertian Melakukan pemeriksaan luar pada pelanggan atas
permintaan kepolisian, untuk proses hukum sesuai
aturan yang berlaku.
Tujuan Sebagai keterangan resmi secara tertulis dari ahli medis
Kebijakan Kepala puskesmas kepada petugas medis
Referensi
Prosedur/Langkah 1. Menerima surat permintaan visum et repertum dari kepolisian
Pelaksanaan setempat
2. Lakukan identifikasi data identitas pelanggan dengan data dari
kepolisian.
3. Jika data dari kepolisian tidak sesuai dengan identitas pelanggan
lakukan permintaan langsung pada polisi yang mengantar surat
tsb untuk dilengkapi. Jika data sudah benar ,permintaan visum
bisa diproses.
4. Lakukan konfirmasi pada petugas medis,untuk melakukan
visum.
5. Melakukan pemeriksaan pada pelanggan yg akan di visum.
6. Mencatat semua temuan pemeriksaan secara rinci dan lengkap.
7. Mendokumentasikan data hasil pemeriksaan.
8. Dalam waktu 1x 24 jam berkas visum pemeriksaan luar bisa
selesai.

Ket; Visum et repertum bisa dikerjakan di puskesmas ,bila


permintaan visum dari kepolisian hanya pemeriksaan luar.
Sedangkan permintaan visum untuk pemeriksaan dalam atau
perlu autopsy, maka visum harus dikerjakan di RS Kabupaten.

Unit terkait 1. UGD dan rawat inap


2.Kepolisian

Sistim transportasi rujukan.


No.Dokumen :
No.Revisi :

SOP Tanggal terbit :


Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH Disahkan Kepala Puskesmas Klampis TTD


KABUPATEN Tanggal :
BANGKALAN UPT
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS
SUROSO
NIP
1966002241983031005
Pengertian Melakukan sitim rujukan pelanggan dengan
menggunakan ambulance ke tempat faskes lain.
Tujuan 1.Pelaksanaan sistim rujukan sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
2.Kelancaran dalam sistim rujukan ke faskes yg lain.
3.Terjaganya keselamatan pelanggan dalam pejalanan
menuju tempat faskes yg di tuju.
Kebijakan Kepala puskesmas kepada petugas UGD dan Rawat inap
Referensi Permeskes Ri no.001 th 2012. Pasal 3.
Prosedur/Langkah 1.Menjelaskan pada pelanggan tentang sistim
Pelaksanaan transportasi rujukan ke faskes lain.
2.Untuk pelanggan umum.jelaskan ttg biaya sesuai
perda.
3.Untuk pelanggan Bpjs,sehati,dan spm, biaya gratis.
4.jelaskan ttg setiap rujukan pelanggan dgn ada alat
kesehatan yg melekat di badan ,harus menggunakan
ambulance dan di antar petugas dan ada surat rujukan
dari puskesmas.
5.Lakukan tandatangan surat persetujuan rujukan.
6.Selesaikan administrasi di puskesmas.
7Siapkan sopir dan Ambulan untuk berangkat ke faskes
ys lain.

Unit terkait 1. UGD dan rawat inap

Persiapan pelanggan yg akan dirujuk.


No.Dokumen :
No.Revisi :

SOP Tanggal terbit :


Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH Disahkan Kepala Puskesmas Klampis TTD


KABUPATEN Tanggal :
BANGKALAN UPT
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS
SUROSO
NIP
1966002241983031005
Pengertian Melakukan persiapan pelanggan yg akan di rujuk ke
faskes lain
Tujuan Mendapatkan pelayanan yg lebih intensif dengan
fasilitas yg lebih memadahi.
Kebijakan Kepala puskesmas kepada petugas
Referensi Permeskes Ri no.001 th 2012. Pasal 3.
Prosedur/Langkah 1.jelaskan pd pelanggan tetang penyakit yg diritanya.
Pelaksanaan 2.lakukan komonikasi terapeutik,agar pelanggan
kooperatif dgn rencana rujukan.
3.Beri sopport agar pelanggan merasa tenang dan yakin
bahwa dirinya bisa sembuh.
4.Lakukan persetujuan rujukan pada pelanggan atau
keluarga dan tanda tangan.
5Siapkan data yg diperlukan untuk rujukan.
6Lakukan Kelengkapan administrasi di PKM
7.Siapkan sistim rujukan untuk berangkat ke faskes yg
lain

Unit terkait 1. UGD dan rawat inap

PENATALAKSANAAN STERILISASI
ALAT MEDIK

No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :

Halaman :

PEMERINTAH DAERAH Disahkan Kepala Puskesmas Klampis TTD


KABUPATEN BANGKALAN Tanggal :
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS

SUROSO
NIP
1966002241983031005
Pengertian Melaksanakan penyeterilan alat yang baru digunakan untuk mencegah terjadinya
infeksi atau penularan kuman melalui alat medis
Tujuan 1. Keamanan bagi pelanggan dalam tindakan medic yang akan dilakukan oleh
petugas
2. Menghindari terjadinya penularan melalui alat ysng tidak steril

Kebijakan Kepala puskesmas kepada semua unit pelayanan di Puskesmas.

Referensi

Prosedur/Langkah pelaksanaan PENATALAKSANAAN :


Penyeterilan alat menggunakan sterilisator autoclave :
1. Alat medik dari logam
1.1 Setelah alat medik dipaaki,direndam dengan bayclin kurang lebih 10 menit ,
dibersihkan dengan sikat,disabun dan dicuci dengan air mengalir.
1.2 Setelaha lat dicuci,diangin-anginkan,dilap dengan kain,alat
dikumpulkan.dikelompokkan sesuai dengan jenisnya.
1.3 Alat dipak,dibungkus dengan dua lapisan kain pembungkus,diberi kertas
indikator autoclave tape,alat siap disteril.
1.4 Dikirim ke bagian sterilan ( kamar operasi ) diserahkan,dicatat tanggal
penyeterilan.
2. Tromol
2.1 Kasa,buick gaas,alat lain dimasukkan dalam tromol,kode pengenal tromol
belum steril dibuka.
2.2 Tutup tromol diberi indikator autoclave tape,dikirim ke kamar operasi ( bagian
penyeterilan )
2.3 Dicatat tanggal penyeterilan setelah alat steril kode tromol ditutup.
3. Lenen Zet
3.1 Dengan dua lapis pembungkus diset kebutuhan lenen untuk set dasar,set
MOW,set operasi kecil,set operasi mata,dll.
3.2 Lenen set siap disteril,siap diberi autoclave tape.
3.3 Dicatat tanggal penyeterilan lenenzet tersebut. *
Penyeterilan alat dengan menggunakan uap formalin :
1. Sarung tangan/handschoen
1.1 Direndam dengan larutan bayclin kurang lebih 10 menit,dicuci dan dibilas
dengan
air mengalir,diangin-anginkan samapi dengan kering.
1.2 Setelan kering dilap dengan kain,diberi talkum diatat kanan/kiri,dimasukkan
dalam kertas minyak.
1.3 Dimasukkan dalam kotak penyeterilan selama 24 jam,dicatat tanggal,jam
penyeterilan.
1. Selang karet/suction , canula suqtion,dicuci dengan air mengalir,dianginanginkan
diatur, dimasukkan adalam kotak penyeterilan,waktu penyeterilan 24 jam,dicatat
tanggal,jam penyeterilan.
2. Untuk mempertahankan benang,jarum dalam keadaan sucihama,dimasukkan
dalam top[les / kotak dengan uap formalin

Keterangan:
1. Lenen set yang telah di steril dengan hasil basah harus langsung dipakai (tak
lebih dari 24 jam) sesudah steril
2. Penyimpanan alat-alat steril pada tempat yang kering
3. Bila lebih dari 3 x 24 jam barang yang telah di steril tidak dipakai, maka
harus disteril ulang
Hal-hal yang belum diatur akan disesuaikan dengan kebutuhan penatalaksanaan

Unit terkait 1.Ruangan rawat inap dan UGD


2.Balai pengobatan
3.KIA
PROSEDUR TETAP MENGHADAPI
KEGAWATAN MEDIK MENDADAK
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :

Halaman :

PEMERINTAH DAERAH Disahkan Kepala Puskesmas Klampis TTD


KABUPATEN BANGKALAN Tanggal :
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS

SUROSO
NIP
1966002241983031005
Pengertian Melakukan tindakan kepada klien yang mengalami kritis
Tujuan 1. agar klien selamat dari masa kritis
2. memberi rasa aman dan nyaman pada klien

Kebijakan Kepala puskesmas kepada semua unit pelayanan di Puskesmas.

Referensi Permenpan No.035 tahaun 2012

Prosedur/Langkah pelaksanaan

C.PERAWAT III
1.siapkan/pasang infus live line dengan cairan ringer laktat 10 tetes/menit
selama belum mendapatkan instruksi dokter
2.dekatkan trolly emergency yang berisi obat-obatan emergency : obat-obat
emergency : -adrenalin -calk glukonas -meylon 50 cc dan 20 cc -glukosa 40%
-dopamin 200 mg -sulfat atropin ¼ mg -alupen -cedilanid -oradekson
cairan infus
-glukose 5%
-dextran L
-NaCl 0,9%
-Ringer Lactat

←  Peralatan infus dan spuit


←  Air viva lengkap dengan tong tang, mount tube, selang
oksigen dan nasafaring tube
←  Bantal resusitasi
←  baterai

3.jika RJP berhasil, tindakan perawatanselanjutnya sesuai instruksi dokter


apabila :
A. Klien tetap di ruangan
1. 1. pertahankan posisi penguasaan jalan nafas, kontrol tanda vital dan
keadaan umum klien tiap 10 menit sampai keadaan stabil
2. 2. pemberian oksigen diteruskan sambil menunggu hasil BGA
3. 3. salah satu perawat menunggu klien sampai keadaan umum klien
membaik
4. 4. buat EKG 12 Lead
5. 5. periksa laboratorium sesuai instruksi dokter
6. 6. perhatikan balance cairan
7. 7 perhatikan perawatan umumnya
 kebersihan klien, terutama mulut, genetalia, daerah lipatan dan
mata
 selalu merubah posisi baring klien tiap 2 jam ( K/P )
 jika klien bernafaslewat mulut, mulut di tutup dengan kasa basah
8. 8. jika perlu klien dipindah ke ruang isolasi, tarip kamar diberitahukan
pada keluarga klien dan dimintakan persetujuan
9. 9. catat semua tindakan pada catatan medik/perawatan

B. Klien dipindahkan ke ICU


1. 1. beritahu perawat ICU, laporkan keadaan umum klien dan tindakan
yang telah dilakukan
2. 2. beritahu keluarga dan minta persetujuannya
3. 3. jika keluarga belum datang, klien dipindahkan dulu dan perawat
tetap menhubungi keluarga
4. 4. klien harus dilakukan RJP dalam perjalanan
5. 5. perhatikan keadaan umum klien, terutama pernafasannya
0 6. perhatikan sarana medis yang dipakai klien : oksigen jangan
sampai habis dalam perjalanan
1 infus tetesan sesuai program
6. 7. membawa klien dengan hati-hati, melakukan timbang terima dan
selanjutnya perawatan sepenuhnya di ICU

Unit terkait 1.Ruangan rawat inap dan UGD


2.Balai pengobatan
3.KIA

PENGIRIMAN SAMPLE KE
LABORATORIUM
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :

Halaman :

PEMERINTAH DAERAH Disahkan Kepala Puskesmas Klampis TTD


KABUPATEN BANGKALAN Tanggal :
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS

SUROSO
NIP
1966002241983031005
Pengertian Mengirimkan bahan sample berupa darah, urine, faeces, sputum dan bahan lain ke
laboratorium

Tujuan Membantu menegakkan diagnosa

Kebijakan Kepala puskesmas kepada semua unit pelayanan di Puskesmas.

Referensi Permenpan No.035 tahaun 2012

Prosedur/Langkah pelaksanaan PERSIAPAN


1. Baki sedang
2. Blangko permintaan laboratorium
3. Bahan yang diperiksa
4. Buku ekspedisi

TATA LAKSANA
1. Petugas menyiapkan baki sedang dan menaruh bahan sample diatasnya
2. petugas mencatat macam pemeriksaan kedalam buku ekspedisi
3. Petugas meletakan blangko pemeriksaan/permintaan kedalam buku ekspedisi
4. Selanjutnya petugas membawa sample dan buku ekspedisi ke laboratorium dan
melakukan serah terima dengan petugas laboratorium

Unit terkait 1.Ruangan rawat inap dan UGD


2.Balai pengobatan
3.KIA

PENGAMBILAN HASIL LABORATORIUM

No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :

Halaman :

PEMERINTAH DAERAH Disahkan Kepala Puskesmas Klampis TTD


KABUPATEN BANGKALAN Tanggal :
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS
SUROSO
NIP
1966002241983031005

Pengertian Pengambilan hasil pemeriksaan laboratorium berdasarkan sample yang telah


dikirim atas permintaan dokter yang merawat

Tujuan Membantu dokter dalam menegakkan diagnosa

Kebijakan Kepala puskesmas kepada semua unit pelayanan di Puskesmas.

Referensi Permenpan No.035 tahaun 2012

Prosedur/Langkah pelaksanaan PERSIAPAN


1.Buku ekspedisi

TATA LAKSANA
1. Petugas membawa buku ekspedisi ke laboratorium
2. Petugas melakkan cross check hasil laboratorium dengan buku ekspedisi
3. Petugas membawa hasil laboratorium ke ruangan
4. petugas memasukkan hasil laboratorium kedalam status pasien dan nota
biayanya

Unit terkait 1.Ruangan rawat inap dan UGD


2.Balai pengobatan
3.KIA

PENGELOLAAN BARANG INVENTARIS

No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :
Halaman :

PEMERINTAH DAERAH Disahkan Kepala Puskesmas Klampis TTD


KABUPATEN BANGKALAN Tanggal :
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS

SUROSO
NIP
1966002241983031005
Pengertian Mengelola seluruh barang inventaris milik Negara dan milik swadaya serta barang
bantuan dari swasta yg ada di puskesmas. Terkait dgn pencatatan inventaris,
penerimaan barang,pendistribusian barang ,penyimpanan barang, serta
penggunaannya.
Tujuan Menyelamatkan barang milik Negara dan mempergunakan sesuai prosedur yg ada.
Kebijakan Kepala puskesmas kepada petugas pengelola barang di Puskesmas.

Referensi PP NO 72 TH 1998 ttg kefarmasian dan alat kesehatan.


Prosedur/Langkah pelaksanaan
AKTIVITAS

Menerima barang inventaris yang diserahterimakan dari bendahara barang dinkes


kabupaten kepada bendahara barang puskesmas.
Menerima barang droping dari Pusat, menandatangani Berita Acara penerimaan
barang
Memeriksa barang dan menghitung barang yang di terima.
Mencatat barang yg diterima dalam buku inventaris.
Memberi nomor inventaris
Menyimpan data pendukung penerimaan barang
Melaporkan barang yang terima kepada kepala Puskesmas.
Membuat daftar pendistribusian barang
Mendistribusikan barang ke ruangan
Meminta tandatangan Penanggung jawab Ruangan menandatangani DIR
Memasang DIR dalam ruangan
Menyimpan Arsip DIR
Memantau barang inventaris dalam ruangan setiap enam bulan sekali untuk
dicocokan dengan DIR
Menerima laporan kerusakan barang inventaris dari pengguna atau penanggung
jawab ruangan.
Menyimpan barang inventaris yang belum sempat didistribusikan atau barang
inventaris yang rusak berat kedalam gudang/tempat yang aman.
Melaporkan kerusakan barang kepada kepala Puskesmas.dan tindak lanjut putusan
kepala Puskesmas
Barang inventaris dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya sesuai kerusakan.
Mengajukan permintaan pembayaran setelah barang selesai diperbaiki dengan
persetujuan Kasubag. Umum/Pejabat Pengadaan/Kuasa pengguna barang.
Menggudangkan barang inventaris yang rusak berat dan mengeluarkan dari DIR.
Unit terkait Ruang yankes dan gudang barang
Penerimaan barang iventaris dari bendahara
barang dinkes kabupaten.
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :

Halaman :

PEMERINTAH DAERAH Disahkan Kepala Puskesmas Klampis TTD


KABUPATEN BANGKALAN Tanggal :
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS

SUROSO
NIP
1966002241983031005

Pengertian Menerima barang invetaris yg dikirim oleh dinkes kabupaten

Tujuan Menginventarisir barang milik Negara,menyimpan dan mendistribusikan sesuai


kebutuhan di PKM

Kebijakan Kepala puskesmas kepada petugas bendahara barang.


Referensi PP NO 72 TH 1998 ttg kefarmasian dan alat kesehatan.
Prosedur/Langkah pelaksanaan 1. Menerima barang yg dikirim oleh pengelola barang dinkes kabupaten
kepada PKM.
2. Memeriksa dokumen terkait dgn barang tersebut, termasuk jumlah
barang,jenis barang,keadaan barang. Serta asal barang.
3. Menandatangani surat penerimaan barang.
4. Memberi nomor barang,
5. Mencatat dalam buku penerimaan barang.
6. Menyimpan barang di tempat yg aman.
7. Melaporkan penerimaan barang kepada ka.puskesmas.

Unit terkait Ruang bendahara barang.

Pengeluaran barang inventaris dari


bendahara barang kepada ruang pelayanan di
puskesmas.

No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :

Halaman :
PEMERINTAH DAERAH Disahkan Kepala Puskesmas Klampis TTD
KABUPATEN BANGKALAN Tanggal :
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS

SUROSO
NIP
1966002241983031005
Pengertian Mengeluarkan barang invetaris dari gudang inventaris puskesmas dan di serahkan
pada unit yankes sesuai keperluan.

Tujuan Melengkapi kebutuhan pelayanan kesehatan dan menujang mutu yankes di


puskesmas.
Kebijakan Kepala puskesmas kepada petugas bendahara barang.
Referensi PP NO 72 TH 1998 ttg kefarmasian dan alat kesehatan.
Prosedur/Langkah pelaksanaan 1. Menerima surat pengajuan permintaan barang dari unit yankes kepada
bendahara barang yg di tandatangai oleh kepala puskesmas.
2. Menyeleksi dan memeriksa barang yg diminta oleh yankes apakah ada stok
atau tidak ada.
3. Memeriksa barang yg akan dikeluerkan ,apakah layak pakai atau tidak.
4. Menyerahkan alat yg di perlukan pada yankes sesuai permintaan.
5. Melakukan acara serah terima barang dan tanda tangan.
6. Mencatat buku barang keluar
7. Mencatat barang di kartu inventaris ruangan.
Unit terkait Ruang bendahara barang.dan ruang yankes.

Memasang kartu inventaris di masing


masing ruangan yankes
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :

Halaman :
PEMERINTAH DAERAH Disahkan Kepala Puskesmas Klampis TTD
KABUPATEN BANGKALAN Tanggal :
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS

SUROSO
NIP
1966002241983031005
Pengertian Memasang kartu inventaris di semua unit yankes sesuai jumlah barang yang ada di
ruangan

Tujuan Menginventarisir barang milik Negara dan ketertipan inventaris ruangan

Kebijakan Kepala puskesmas kepada petugas bendahara barang.

Referensi PP NO 72 TH 1998 ttg kefarmasian dan alat kesehatan.

Prosedur/Langkah pelaksanaan 1. Mencatat semua barang invenris yang ada di ruangan pada kartu inventaris.
2. Memasang kartu inventaris di diding ruangan yg telah di tadatangani
kepala puskesmas.
3. Memeriksa barang inventaris ruangan setiap 3 bulan
4.
Unit terkait Ruang bendahara barang.dan ruang yankes.

Pemantauan berkala pelaksanaan prosedur


pemeliharaan dan sterilisasi alat kesehatan.
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :

Halaman :
PEMERINTAH DAERAH Disahkan Kepala Puskesmas Klampis TTD
KABUPATEN BANGKALAN Tanggal :
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS

SUROSO
NIP
1966002241983031005
Pengertian Memantau semua penggunaan alat kesehatan pada semua unit pelayanan,termasuk
pemeliharaan dan proses sterilisasi alkes.

Tujuan 1.Terpeliharanya alat kesehatan sesuai prosedur.


2.Penggunaan alat kesehatan sesuai prosedur
Kebijakan Kepala puskesmas kepada petugas bendahara barang.
Referensi PP NO 72 TH 1998 ttg kefarmasian dan alat kesehatan.
Prosedur/Langkah pelaksanaan 1.Melakukan pemeriksaan alkes yg ada masing masing yankes sesuai jadwal
perencanaan pemantauan barang.
2.Melakukan konfirmasi pada petugas pengguna alkes di unit yankes.tentang
keadaan alat dan proses pemeliharannya
3.Memantau langsung proses kebesihan alat dan proses sterilisasi
4.Mencatat keadaan barang sesuai keadaan.
5.Dokumentasi pemantauan alkes.

Unit terkait Ruang bendahara barang.dan ruang yankes.

Penanganan bantuan peralatan


No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :

Halaman :
PEMERINTAH DAERAH Disahkan Kepala Puskesmas Klampis TTD
KABUPATEN BANGKALAN Tanggal :
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS

SUROSO
NIP
1966002241983031005
Pengertian Melakukan pengelolaan terhadap semua bantuan peralatan medic yang terima oleh
puskesmas.

Tujuan Ketertipan administrasi dan pembukuan barang yang akurat dan efisien.
Kebijakan Kepala puskesmas kepada petugas bendahara barang.

Referensi PP NO 72 TH 1998 ttg kefarmasian dan alat kesehatan.

Prosedur/Langkah pelaksanaan 1.Melaporkan kepada kepala puskesmas tentang perolehan bantuan barang /alat
medis termasuk asal barang di peroleh dari…….
2.Mencatat semua barang batuan pada buku penerimaan barang
3Menghitung jumlah barang bantuan yg di terima.
4.Memeriksa keadaan barang yg diterima.
5.Memisahkan barang dan mengelompokan barang sesuai jenis barang.
6Menyimpan barang dengan baik di tempat barang inventaris.
7.Melakukan serah terima dokumen barang bantuan.
8.Melaporkan hasil penerimaan barang kepada kepala puskesmas

Unit terkait Ruang bendahara barang.

PEMBERIAN OBAT PER ORAL


No.Dokumen : SOP-PKM-KLP/R1-
02/VIII-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 03-09-2015

Halaman : 1/1
PEMERINTAH DAERAH Disahkan Kepala Puskesmas Klampis TTD
KABUPATEN BANGKALAN Tanggal :
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS
SUROSO
NIP:
1966002241983031005
Pengertian Memberikan pengobatan melalui mulut, guna mendapatkan
hasil yang optimal
Tujuan Sebagai acuan pemberian obat secara per oral
Kebijakan Tersedianya obat-obatan yang diperlukan pasien
Referensi
Prosedur/Langkah Pelaksanaan PERSIAPAN ALAT :
1. Obat sesuai kebutuhan (puyer, tablet, kapsul,)
2. Sendok Dari pasien
3. Gelas dengan air minum dari pasien
4. Lap bersih/tisu dari pasien

PENATALAKSANAAN :
1. Memberitahu pasien
2. Menyiapkan obat
3. Perawat cuci tangan
4. Memeriksa kembali obat yang telah disiapkan dan
dicocokkan dengan nama pasien dan ruangannya
5. Memberikan langsung obat kepada pasien dan ditunggu
sampai obat tersebut betul-betul ditelan habis oleh pasien
6. Observasi respon pasien
7. Alat-alat dibersihkan dan dibereskan
8. Perawat cuci tangan

Unit terkait RAWAT INAPRAWAT JALAN, PUSTU/POLINDES, KABER

PENATALAKSANAAN HEACTING
No.Dokumen : SOP-PKM-KLP/R1-
02/VIII-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 03-09-2015

Halaman : 1/1
PEMERINTAH DAERAH Disahkan Kepala Puskesmas Klampis SUROSO
KABUPATEN BANGKALAN Tanggal : NIP:
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS
1966002241983031005
Pengertian Melakukan jahitan pada luka terbuka.
Tujuan Mempercepat proses penyembuhan luka dan mencegan terjadinya
infeksi lanjutan
Kebijakan Kepala puskesmas kepada petugas UGD
Referensi/dasar hukum
Prosedur/Langkah Pelaksanaan PERSIAPAN PERALATAN :
1. Hanscoen Pinset chirugis
2. Duk bolong steril Pinset anatomi
3. Kasa steril Mosquito (klem arteri kecil)
4. Lidokain steril Naldvoulder
5. Supratule Jarum kulit
6. Spuit 3 cc Gunting
7. Betadine solution 11 Cairan Na Cl /PZ
8. Alcohol 70 % 12.Cairan pehydrol
9. Benang silk dan catgut
10. Bak instrumen steril
berisi :
PENATALAKSANAAN :
1. menyiapkan alat kedekat pelanggan dan menjelaskan pada
pelanggan atau keluarga pelanggan (informed concern)
2. memakaia handscoen dan luka di pasang duk steril.
3.Dep luka dengan kasa steril, kemudian bersihkan dengan cairan
NaCl. Apabila kotor siram dengan H2O2
4.Olesi daerah luka dengan betadine
5.Olesi dengan kapas alcohol, lalu suntikan lidokain injeksi  2 cc
disekitar pingiran luka
6.Dep lagi luka dengan kasa steril kemudian bila ada pembuluh
darah yang terpotong diklem diikiat dengan benang catgut
7.Pegang bibir luka dengan pinset chirugis, kalau ada kotoran ambil
dengan pinset anatomi
8.Pasang jarum kulit dan benang kulit dinalvolder, lalu jahit bibir
luka dengan rapi, setelah luka ditutup olesi dengan betadine.
Kemudian 9.beri supratul,lalu tutup dengan kasa steril dan verband.
10.Bersihkan daerah bekas luka
duk bolong dibuka
11.konseling pada pasien (anjuran untuk menjaga sterilitas
didaerah luka)
Unit terkait UGD dan rawat inap

PENATALAKSANAAN INCITIE ABSES

No.Dokumen : SOP-PKM-KLP/R1-
02/VIII-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 03-09-2015
Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH Disahkan Kepala Puskesmas Klampis SUROSO


KABUPATEN BANGKALAN Tanggal : NIP:
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS
1966002241983031005
Pengertian
Memberikan tindakan incise abses untuk mencegah infeksi
lanjutan
Tujuan Sebagai acuan penatalaksanaan drainase / incisi abses untuk
menghindari infeksi lanjutanan
Kebijakan perawat yang sudah terlatih dalam melakukan incici abses
semua pasien dengan vulknus laceratum dan luka kurang dari 6
jam
Referensi
Prosedur/Langkah Pelaksanaan PERSIAPAN PERALATAN :
Sebuah pisau bedah atau mata pisau
berukuran 10
Duk steril
Hanscoen
Pinset bergigi
Gunting maya bulat
Kasa gulung 1 inchi, kapas
Larutan plovin,/ Betadin , elastoplasts
Drainage jika di perlukan.
PENATALAKSANAAN :
1.Jelaskan pada pelanggan tetang tindakan yd akan dikerjakan.
2.Petugas cuci tangan dan pakai handscoon
3.Lakukan desinfektan pada daerah abses
4.Pasang duk steril di daerah abses
6.Lakukan anasthesi local bila memungkinkan.
7.Lakukan sayatan kecil menggunakan mess/pisau bistury
8.Keluarkan isi abses secara pela pelan hingga bersih
9.Bersihkan rongga abses dengan betadin
10.Kalau rongga abses sudah bersih pasang drainage jika di
perlukan
11.Lakukan heacting pd bekas sayatan jika perlu
12.tutup luka dengan kasa dan balutan
13.alat alat dibersihkan dan dirapikan dan petugas cuci tangan
14.catat semua hasil tindakan pada rekam medis

Unit terkait UGD


PENANGANAN LUKA TUSUK PAKU
No.Dokumen : SOP-PKM-KLP/R1-
02/VIII-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 03-09-2015

Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH Disahkan Kepala Puskesmas Klampis SUROSO


KABUPATEN BANGKALAN Tanggal : NIP:
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS
1966002241983031005
Pengertian Tatacara mengobati luka tusuk paku

Tujuan Memberi rasa aman


- Mencegah komplikasi dan infeksi nosokomial
Kebijakan Kepala puskesmas kepada petugas UGD dan rawat inap
Referensi
Prosedur/Langkah Pelaksanaan PERSIAPAN ALAT STERIL :
1. Pinset anatomi
2. Pinset chirurge
3. Gunting
4. Bengkok
5. Kom kecil
6. Kassa
7.Kapas
8. Hand scoen
9. Spuit
10. NaCl
11. Mess
BAKI/POLEY BERISI ALAT NON STERIL :
1. Gunting balutan
2. Plester
3. Verban
4. Obat desinfektan dalam tempatnya (bethadine)
5 Tempat sampah
6. Lidokain injeksi sebagai anasthesi
PELAKSANAAN :
1. Memberitahu pasien dan keluarga
2. Perawat cuci tangan
3. Mengatur posisi (perawat memakai hand scoen)
4. Perawat membersihkan luka
5. Mendesinfektan luka dan sekitarnya dengan NaCl
6. Memberikan diclor ethil atau lidokain
7. Lakukan insisi/cross insisi pada luka tusukan paku
8. keluarkan Kotoran dan dibersihkan dengan bethadine
9. Tutup luka dengan kasa steril
10. Pelanggan dirapikan
11. Alat dibereskan dan dibersihkan
12. Perawat cuci tangan.
13. Anjurkan untuk suntikan ATS
14 .lakukan pencatatan tindakan pada rekam medis

Unit terkait UGD dan rawat inap


PENATALAKSANAAN LUKA ROBEK
No.Dokumen : SOP-PKM-KLP/R1-
02/VIII-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 03-09-2015

Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH Disahkan Kepala Puskesmas Klampis SUROSO


KABUPATEN BANGKALAN Tanggal :
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS
NIP:
1966002241983031005
Pengertian Memberikan tindakan pertolongan pada luka robek dennga
cepat dan tepat
Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan pengobatan luka dalam
Mencegah komplikasi dan infeksi nosokomial
Kebijakan Perawat yang terampil
Alat-alat yang lengkap
Referensi
Prosedur/Langkah Pelaksanaan PERSIAPAN ALAT STERIL :
HEACHTING SET :
1. Pinset anatomi 8. Kapas
2. Pinset chirurge 9. Benang – cargut - silk
3. Gunting 10 Jarum
4. Naald foulder 11. Hand scoe
5. Bengkok 12. Spuit 3 cc
6. Kom kecil 13 Klem anatomi
7. Kassa
BAKI/POLEY BERISI ALAT NON STERIL :
1. Gunting balutan
2. Plester
3. Verban
4. Obat desinfektan dalam tempatnya (bethadine, alkohol,
savlon)
5. Obat luka sesuai kebutuhan
6. Tempat sampah
7. lidokain injeksi sebagai anasthesi
8. NaCl
PELAKSANAAN :
1. Memberitahu pasien dan keluarga + inform concern
2. Perawat cuci tangan
3. Mengatur posisi (perawat memakai hand scoen)
4. Perawat membersihkan luka denga NaCl
5. mendesinfektan luka dan sekitarnya dengan betadin
6. menganastesi luka dengan lidokain, kemudian lakukan
heacting
7. Menutup luka dengan cara dibalut/diplester
9. Mencatat kegiatan dan hasil observasi
10. Pelanggan di bersihkan dan dirapikan
11. Alat dibereskan dan dibersihkan
12. Petugas cuci tangan
Unit terkait UGD
PENATALAKSAAN PERAWATAN LUKA
KLL

No.Dokumen : SOP-PKM-KLP/R1-
02/VIII-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 03-09-2015

Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH Disahkan Kepala Puskesmas Klampis SUROSO


KABUPATEN BANGKALAN Tanggal : NIP:
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS
1966002241983031005
Pengertian Memberikan tindakan pertolongan pada luka baru dengan
cepat dan tepat
Tujuan Agar luka tidak terjadi infeksi lanjut
Kebijakan Kepala puskesmas kepada petugas UGD dan rawat inap
Referensi
Prosedur/Langkah Pelaksanaan 1.Berikan penjelasan pada pelanggan tetang tindakan yg akan
kita lakukan.
2.Putugas cuci tangan dan pakai handscun
3.alat alat dekatkan pada pelanggan
4Bersihkan luka dengan larutan PZ
5.Lakukan anasthesi lokal
6Bersihkan luka dengan phehydrol hingga bersih
7.lakukan disinfesi dengan bethadin
8Lakukan heacting pd luka dengan rapi
9.setelah jahitan rapi,tutup luka dengan kasa steril.
10.Selesai alat di bersihkan dan dirapikan.

Unit terkait UGD


Penanganan luka bakar grade 1

No.Dokumen : SOP-PKM-KLP/R1-
02/VIII-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 03-09-2015

Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH Disahkan Kepala Puskesmas Klampis SUROSO


KABUPATEN BANGKALAN Tanggal : NIP:
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS
1966002241983031005
Pengertian Melakukan tindakan pada pelanggan yang mengalami luka
akibat sentuhan permukaan tubuh dengan benda-benda yang
menghasilkan panas (misalnya : api, air panas, listrik) atau zat-
zat yang bersifat membakar (misalnya : asam kuat dan basa
kuat)

Tujuan Mencegah masukan kuman-kuman dan kotoran kedalam luka


Mencegah sekresi yang berlebihan
Mengurangi rasa sakit
Mengistirahatkan bagian tubuh yang luka atau sakit
Merawat semua derajat luka bakar sesuai dengan kebutuhan

Kebijakan Kepala puskesmas kepada petugas UGD dan rawat inap


Referensi
Prosedur/Langkah Pelaksanaan PERSIAPAN ALAT STERIL :
1. pinset anatomi 6. Kassa
2. Pinset chirurge 7. Kapas
3. Gunting 8. Hand scoen
4. bengkok 9. spuit
5. kom kecil 10. NaCl

BAKI/POLEY BERISI ALAT NON STERIL :


1. Gunting balutan 4. SSD (silver sulfa
diacin)
2. Plester 5. Tempat sampah
3. Verban 6. sufratule

PELAKSANAAN :
1. Jelaskan pada pelanggan ttg tindaka yg akan kita lakukan.
2. Perawat cuci tangan dan pasang handscun
3. Mengatur posisi (perawat memakai hand scoen)
4. Perawat membersihkan luka bakar
5. Mendesinfektan luka dan sekitarnya dengan NaCl
6 Berikan obat oles salep/ sufratule pada luka.
7 Kalau di perlukan tutup luka dgn kasa steril.

Unit terkait UGD dan Rawat Inap

Pelaksanaan Visum et repertum


No.Dokumen : SOP-PKM-KLP/R1-
02/VIII-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 03-09-2015

Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH Disahkan Kepala Puskesmas Klampis TTD


KABUPATEN BANGKALAN Tanggal :
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS

SUROSO
NIP
1966002241983031005
Pengertian Melakukan pemeriksaan luar pada pelanggan atas permintaan
kepolisian, untuk proses hukum sesuai aturan yang berlaku.
Tujuan Sebagai keterangan resmi secara tertulis dari ahli medis
Kebijakan Kepala puskesmas kepada petugas medis
Referensi
Prosedur/Langkah Pelaksanaan 9. Menerima surat permintaan visum et repertum dari kepolisian setempat
10. Lakukan identifikasi data identitas pelanggan dengan data dari kepolisian.
11. Jika data dari kepolisian tidak sesuai dengan identitas pelanggan lakukan
permintaan langsung pada polisi yang mengantar surat tsb untuk
dilengkapi. Jika data sudah benar ,permintaan visum bisa diproses.
12. Lakukan konfirmasi pada petugas medis,untuk melakukan visum.
13. Melakukan pemeriksaan pada pelanggan yg akan di visum.
14. Mencatat semua temuan pemeriksaan secara rinci dan lengkap.
15. Mendokumentasikan data hasil pemeriksaan.
16. Dalam waktu 1x 24 jam berkas visum pemeriksaan luar bisa
selesai.

Ket; Visum et repertum bisa dikerjakan di puskesmas ,bila permintaan


visum dari kepolisian hanya pemeriksaan luar. Sedangkan permintaan
visum untuk pemeriksaan dalam atau perlu autopsy, maka visum harus
dikerjakan di RS Kabupaten.

Unit terkait 1. UGD dan rawat inap


2.Kepolisian
Sistim transportasi rujukan.
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :

Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH Disahkan Kepala Puskesmas Klampis TTD


KABUPATEN BANGKALAN Tanggal :
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS

SUROSO
NIP
1966002241983031005
Pengertian Melakukan sitim rujukan pelanggan dengan menggunakan
ambulance ke tempat faskes lain.
Tujuan 1.Pelaksanaan sistim rujukan sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
2.Kelancaran dalam sistim rujukan ke faskes yg lain.
3.Terjaganya keselamatan pelanggan dalam pejalanan menuju
tempat faskes yg di tuju.

Kebijakan Kepala puskesmas kepada petugas UGD dan Rawat inap


Referensi Permeskes Ri no.001 th 2012. Pasal 3.
Prosedur/Langkah Pelaksanaan 1.Menjelaskan pada pelanggan tentang sistim transportasi
rujukan ke faskes lain.
2.Untuk pelanggan umum.jelaskan ttg biaya sesuai perda.
3.Untuk pelanggan Bpjs,sehati,dan spm, biaya gratis.
4.jelaskan ttg setiap rujukan pelanggan dgn ada alat kesehatan
yg melekat di badan ,harus menggunakan ambulance dan di
antar petugas dan ada surat rujukan dari puskesmas.
5.Lakukan tandatangan surat persetujuan rujukan.
6.Selesaikan administrasi di puskesmas.
7Siapkan sopir dan Ambulan untuk berangkat ke faskes ys lain.

Unit terkait 1. UGD dan rawat inap


Persiapan pelanggan yg akan dirujuk.
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :

Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH Disahkan Kepala Puskesmas Klampis TTD


KABUPATEN BANGKALAN Tanggal :
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS

SUROSO
NIP
1966002241983031005
Pengertian Melakukan persiapan pelanggan yg akan di rujuk ke faskes lain
Tujuan Mendapatkan pelayanan yg lebih intensif dengan fasilitas yg lebih
memadahi.
Kebijakan Kepala puskesmas kepada petugas
Referensi Permeskes Ri no.001 th 2012. Pasal 3.
Prosedur/Langkah Pelaksanaan 1.jelaskan pd pelanggan tetang penyakit yg diritanya.
2.lakukan komonikasi terapeutik,agar pelanggan kooperatif dgn
rencana rujukan.
3.Beri sopport agar pelanggan merasa tenang dan yakin bahwa
dirinya bisa sembuh.
4.Lakukan persetujuan rujukan pada pelanggan atau keluarga
dan tanda tangan.
5Siapkan data yg diperlukan untuk rujukan.
6Lakukan Kelengkapan administrasi di PKM
7.Siapkan sistim rujukan untuk berangkat ke faskes yg lain

Unit terkait 1. UGD dan rawat inap


KondisiLitrik padam
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :

Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH Disahkan Kepala Puskesmas Klampis TTD


KABUPATEN BANGKALAN Tanggal :
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS

SUROSO
NIP
1966002241983031005
Pengertian Padamnya aliran listrik secara mendadak.

Tujuan 1. Keamanan pelanggan dan petugas tetap terjaga.


2. Semua kegiatan di puskesmas tetap berlangsung normal
3.
Kebijakan Kepala puskesmas kepada petugas Kesling PKM

Referensi
Prosedur/Langkah Pelaksanaan 1. Apabila listrik padam petugas diesel tanpa menunggu perintah petugas desel
menghidupkan generator Puskesmas.
2. Diluar jam kerja, selain petugas jaga diesel, petugas yang lain perlu
membantupetugas jaga diesel menghidupkan generator.
3. Di luar jam dinas apabila dalam tempo 1 menit listrik belum menyala petugas
UGD perlu :
a. Menghubungi petugas diesel
b. Petugas diesel mematikan aliran listrik PLN
c. Setelah aliran dari PLN putus, kemudian generator dihidupkan
5. Apabila listrik padam lebih 10 menit dan generator tidak bisa hidup
makapetugas UGD harus lapor kepala puskesmas lewat telepon.
6. Apabila listrik hidup kembali petugas diesel mematikan diesel, kemudian
saluran dari PLN dihidupkan lagi.

Unit terkait 1. Petugas kesling PKM dan diesel


Observasi Pasien Gawat
No.Dokumen : SOP-PKM-KLP/RI-
03/VIII- 2015
No.Revisi :01
SOP
Tanggal terbit :03- 09-2015

Halaman :1/1

PEMERINTAH DAERAH Disahkan Kepala Puskesmas Klampis TTD


KABUPATEN BANGKALAN Tanggal :
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS SUROSO
NIP:
1966002241983031005
Pengertian
Melakukan observasi pada pelanggan gawat tentang keadan
pelanggan melalui keadaan umum,tekanan darah,nadi,
respirasi,dan denyut jantung.

Tujuan
Untuk mengetahui perkembangan keadaan pelanggan,dan
menentukan langkah tindakan medic dan keperawatan lanjutan

Kebijakan Kepala puskesmas kepada petugas UGD dan rawat inap.


Referensi -
Prosedur/Langkah pelaksanaan
1. Berikan penjelasan pd pelanggan atau keluarga
2. Observasi dilakukan tiap 5 – 15 menit sesuai dengan tingkat
kegawatannya.
3. Observasi dilakukan oleh paramedis perawat, bila perlu oleh
dokter.
4. Hal-hal yang perlu diobservasi :
a. Keadaan umum pelanggan
b. Kesadaran pelanggan
c. Kelancaran jalan nafas (air Way).
d. Kelancaran pemberian O2
e. Tanda-tanda vital : pernafasa,tekanan darah, nadi,suhu,
f. Kelancaran tetesan infus
5. Apabila hasil observasi menunjukkan keadaan pelanggan
semakin tidak baik maka paramedis perawat harus lapor kepada
Dokter yang sedang bertugas (diluar jam kerja pertelpon).
6. Apabila kasus penyakitnya diluar kemampuan Dokter UGD maka
perlu dirujuk
7. Observasi dilakukan maksimal 2 jam, selanjutnya diputuskan
pelanggan bisa pulang atau rawat inap.
8. Perkembangan pelanggan selama observasi dicatat di rekam
medis

Unit terkait UGD dan rawat inap

Dokumen terkait Lembar observasi dan rekam medis

SOP Menghisap Lendir

No.Dokumen : SOP-PKM-KLP/RI-
03/VIII- 2015
No.Revisi :01
SOP
Tanggal terbit :03- 09-2015

Halaman :1/1

PEMERINTAH DAERAH Disahkan Kepala Puskesmas Klampis TTD


KABUPATEN BANGKALAN Tanggal :
UPT DINAS KESEHATAN SUROSO
PUSKESMAS KLAMPIS NIP:
1966002241983031005
Pengertian Tindakan menghisap lendir melalui hidung dan atau mulut pada pelanggan yg
mengalami gangguan bersihan jalan nafas
Tujuan Membantu pelanggan mengeluarkan lender pada saluran pernafasan,
sehinggapelanggan bias bernafas lebih longgar
Kebijakan Kepala puskesmas kepada petugas UGD dan rawat inap
Referensi -
Prosedur/Langkah pelaksanaan
Alat yg di siapkan
1. Mesin penghisap lendir
2. Slang penghisap lendir sesuai kebutuhan
3. Air matang untuk pembilas dalam tempatnya (kom)
4. Cairan desinfektan dalam tempatnya untuk merendam slang
5. Pinset anatomi untuk memegang slang
6. Spatel / sundip lidah yang dibungkus dengan kain kasa
7. Sarung tangan dan masker petugas
8. Bak instrumen
9. Kasa
10. Bengkok
PERSIAPAN Pelanggan:
1. Bila pasien sadar, siapkan dengan posisi setengah duduk
2. Bila pelanggan tidak sadar ;
a. Posisi miring
b. Kepala ekstensi agar penghisap dapat berjalan lancar
PELAKSANAAN :
1. jelaskan pada pelanggan/ keluarga + inform concern
2. Alat didekatkan pada pelanggan dan perawat cuci tangan
3. Perawat memakai sarung tangan dan masker
3. Pelanggan disiapkan sesuai dengan kondisi
4. Slang dipasang pada mesin penghisap lendir
5. Mesin penghisap lendir dihidupkan
6. Sebelum menghisap lendir pada pelanggan, cobakan lebih
dahulu untuk air bersih yang tersedia
7. tekan lidah dengan spatel
8. Hisap lendir pasien sampai selesai.Mesin/pesawat dimatikan
9. Bersihkan mulut pelanggan kasa
10. membersihakan slang dengan air dalam kom
11. Slang direndam dalam cairan desinfektan yang tersedia
12. Perawat cuci tangan
13.Lakukan pencatatan tindakan.pada rekam medis

Unit terkait UGD dan rawat inap

Dokumen terkait Catatan rekam medis


Pengkajian awal klinis

No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :

Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH Disahkan Kepala Puskesmas Klampis TTD


KABUPATEN BANGKALAN Tanggal :
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS

SUROSO
NIP
1966002241983031005
Pengertian Melakukan pengkajian pada pelanggan melalui
komonikasi dengan pelanggan atau kelluarga
pelanggan.untuk kelengkapan isi rekam medik
Tujuan Medapatkan informasi yang lengkap untuk Kelengkapan
data berkas rekam medik
Kebijakan kepala puskesmas kepada petugas unit pelayanan
Referensi Keputusan kepala puskesmas tentang rekam medik
Prosedur/Langkah Melakukan pengkajian/ komonikasi tanya jawab dengan
Pelaksanaan pelanggan dan keluarga tentang -
identitas diri
- Keluhan yang diderita.
- Riwayat penyakit sekarang
- Riwayat penyakit yang lalu
-.Riwayat hidup pelanggan
-.Hubungan sosial pelanggan dengan keluarga
-.Hubungan pelanggan dengan tetangga sekitarnya
- data subyektif selengkap lengkanya
- data obyektif yang lengkap
-hasil pemeriksaan fisik
- hasil pemeriksaan penunjang
- Penegakan diagnosa.
-.Rencana program therapi
-Rencana keperawatan
-.Rencana tindakan keperawatan
-.Sistim kolaborasi dengan dengan listas program
[Program gizi, atau prorgam P2M ]
-Harapan yg diinginkan oleh pelanggan datang ke PKM

Unit terkait Petugas ugd dan rawat inap

Alur pelayanan di PKM

No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :

Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH Disahkan Kepala Puskesmas Klampis TTD


KABUPATEN BANGKALAN Tanggal :
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS

SUROSO
NIP
1966002241983031005
Pengertian Tahapan yang harus di lalui atau di lakukan oleh setiap
pelanggan yang memerlukan pelayanan di PKM

Tujuan Kelancaran dan ketertipan pelayanan dan administrasi di


PKM

Referensi Keputusan kepala PKM Klampis tentang pelaksananan alur pelayanan di


PKM

Prosedur/Langkah 1.Setiap pelanggan datang di PKM harus mendatarkan diri


Pelaksanaan di loket
2.Petugas loket harus memilah kepentingan pelanggan
[Pelayanan yg di butuhkan pelanggan]
3.Petugas loket mencatat data dan identitas pelanggan
pada rekam medik
4. Petugas loket menyerahkan atau mengantarkan
pelanggan dengan membawa rekam medik pada unit
pelayanan yg di perlukan.
3.Pelanggan masuk pada ruang pelayanan yg di perlukan.
5.Setelah selesai ruang pelayanan ,Pelanggan mengikuti
arahan petugas pelayanan [perlu pemeriksaan lab, atau
langgung ke ruang farmasi]
6.Penyelesaian administrasi dan pelanggan pulang.

Unit terkait Petugas loket pendaftaran dan semua petugas pelayanan


di PKM

Penyimpanan Rekam medik

No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :

Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH Disahkan Kepala Puskesmas Klampis TTD


KABUPATEN BANGKALAN Tanggal :
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS

SUROSO
NIP
1966002241983031005
Pengertian Melakukan penyimpanan catatan rekam medik pada
lemari tempat penyimpanan rekam medik

Tujuan 1.Ketertipan pencatatan Pada petugas rekam medik


2.Terjaminnya Kerahasiaan data.
3.Memudahkan akses pencarian data,bila di perlukan..

Kebijakan Kepala puskesmas kepada petugas rekam medik dan loket

Referensi Keputusan kepala puskesmas tentang Rekam medic

Prosedur/Langkah 1.Mengumpulkan semua rekam medik yang sudah di


Pelaksanaan keluarkan ke unit pelayanan.
2.memilah rekam medik sesuai kode, nama, dan alamat.
3.Menyimpan rekam medik pada lemari yg sudah di
tentukan
4.Merapikan susunan rekam medik pada tempatnya.

Unit terkait 1. Unit loket dan rekam medik

Menjaga Kerahasiaan rekam medik

No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :

Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH Disahkan Kepala Puskesmas Klampis TTD


KABUPATEN BANGKALAN Tanggal :
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS

SUROSO
NIP
1966002241983031005
Pengertian Menjaga semua catatan rekam medik yang bersifat rahasia.dan
boleh di akses oleh petugas unit pelayanan yang berkompeten.

Tujuan Menghindari terbongkarnya catatan yg bersifat rahasia dari


oknum yg tidak berkepentingan.
Kebijakan Kepala puskesmas kepada petugas rekam medik.

Referensi Keputusan kepala puskesmas klampis tentang rekam medic

Prosedur/Langkah Pelaksanaan 1.Semua catatan rekam medik harus di simpan sesuai prosedur.
2.Tidak boleh mengeluarkan rekam medik tanpa ada perintah
dari petugas unit pelayanan yg kompeten.
3.Tidak boleh menceritakan catatan rekam medik kepada orang
lain.
4.Rekam medik bisa di keluarkan sewaktu waktu apabila ada
perintah dari petugas unit pelayanan.
5.Kemudahan dan keakuratan berkas rekam medik dapat di akses
apa bila ada petugas unit pelayanana memerlukan/
membutuhkan
6.Menjaga kerahasiaan rekam medik dengan baik

Unit terkait Petugas rekam medic

Penilaian kelengkapan dan kerahasiaan rekam


medik
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :

Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH Disahkan Kepala Puskesmas Klampis TTD


KABUPATEN BANGKALAN Tanggal :
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS

SUROSO
NIP
1966002241983031005
Pengertian Memeriksa dan menilai kelengkapan isi berkas rekam medik dan
semua catatan yang ada di dalamnya.

Tujuan 1.Untuk kelengkapan berkas rekam medik


2.Keakuratan data termasuk data rahasia dari pelanggan

Kebijakan Kepala puskesmas kepada petugas rekam medik

Referensi SK kepala puskesmas tentang rekam medic

Prosedur/Langkah Pelaksanaan 1.Melakukan pemeriksaan pada berkas rekam medik ,catatan


yangada didalamnya,kelengkapan isi rekam medik, jumlah
lembar dari rekam medik dan pengisian catatan petugas dalam
mengisi item yg ada di dalamnya
2.Melakukan konfirmasi pada petugas unit pelayanan ,apabila
terdapat kekurangan data yg ada di rekam medik
3.Melengkapi data yang belum terakumodasi oleh petugas unit
pelayanan.
Merapikan dan menyimpannya sesuai prosedur
5.Menjaga keamanan dan kerahasiaan berkas rekam medik

Unit terkait Petugas rekam medic

Asuhan keperawatan
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :

Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH Disahkan Kepala Puskesmas Klampis TTD


KABUPATEN BANGKALAN Tanggal :
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS

SUROSO
NIP
1966002241983031005
Pengertian Merencanakan dan melakukan rencana dan tindakan keperwatan
pada pelanggan sesuai dengan kebutuhan pelanggan
Tujuan Membatu kebutuhan pelanggan selama pelanggan sakit
Mempercepat proses penyembuhan penyakit pelanggan
Memperingan masalah pelanggan baik secara fisik maupun
psicososial
Kebijakan Kepala puskesmas kepada petugas bidang keperawatan

Referensi SK kepala puskesmas tentang pelayanan pelanggan


Prosedur/Langkah Pelaksanaan 1. Melakukan pengkajian pada pelanggan yang meliputi :
-Anamesa
-Riwayat hidup pelanggan
-Riwayat penyakit sekarang
-Riwayat penyakit yang lalu
- Hubungan sosial dengan keluarga dan orang orang di
sekitarnya
Pemeriksaan fisik
-Pemeriksaan penunjang
-Hasil observasi keadaan umum pelangggan
-Diagnosa medis
-Data subyektif
-Data obyektif
-Data laboratorium
-Lakukan komunikasi aktif dengan pelanggan dan keluarga
tentang rencana keperawatan dan tindakan keperawatan
yang di perlukan oleh pelanggan
-Diagnosa keperawatan
-Rencan keperawatan
-Rencana tindakan keperawatan/Implementasi
-Kolaborasi dengan medis dan lintas program
-Membangun sistim komunikasi yang baik dengan
pelanggan
-Menciptakan suasana yang aman bagi pelanggan
-Evaluasi tindakan keperawatan
Sistim pencatatan dan pelaporan rekam medik
-
Unit terkait Petugas rawat inap

Penanganan Pengaduan Masyarakat

No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :

Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH Disahkan Kepala Puskesmas Klampis TTD


KABUPATEN BANGKALAN Tanggal :
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS

SUROSO
NIP
1966002241983031005
Pengertian Suatu proses yang di lakukan oleh petugas aparatur pemerintah,
dalam hal ini Puskesmas klampis untuk mengatasi masalah yang
berkaitan dengan pengaduan dari masyarakat tentang pelayanan
kesehatan di puskesmas klampis.

Tujuan Menyelesaikan masalah secara cepat tepat dan akurat, sehingga


masyarakat bisa puas terhadap pelayanan yang di berikan oleh
petugas pelayanan di puskesmas.
Kebijakan Kepala puskesmas kepada petugas pelayanan di puskesmas dan
masyarakat penguna pelayanan di puskesmas.

Referensi 1. SK kepala puskesmas tentang penanganan pengaduan pelayanan kesehatan


dari masyarakat kecamatan klampis kepada petugas kesehatan di
puskesmas klampis.
2. Undang-Undang nomor 25 tahun 2009 tentang standart pelayanan publik.

Prosedur/Langkah Pelaksanaan 1. Petugas menerima laporan dari masyarakat.berkaitan


dengan pengaduan tentang ketidakpuasan pelayanan di
puskesmas.
2. Melakukan cross cek tetang kebenaran laporan tersebut.
3. Jika laporan benar ,maka petugas akan mencatat tentang
laporan tersebut, dan konfimasi pada petugas peyanan
yang di adukan oleh masyarakat.
4. Membahas bentuk pengaduan di dalam tim management
mutu dan kepala puskesmas.
5. Menyampaikan hasil putusan rapat management mutu dan
kepala puskesmas kepada pihak pelapor/pengadu.
6. Konfimasi tetang hasil putusan managemant mutu pada
pelapor/pengadu, apakan bisa diterima atau tidak puas.
Atau mendatangi pelapor/pengadu untuk kompensasi jika di
perlukan dan bisa menanyakan langsung pada pelapor
tetang keinginan yang di maksud.
7. Kalau efektif berarti masalah selesai dan dilakukan
pencatatan/dokumentasi tetang masalah tersebut dan
proses penyelesaiannya.
8. Kalau belum puas ,maka akan dilakukan penerusan laporan
kepada kadikes kabupaten,untuk penyelesaian lebih lanjut.

Unit terkait 1. Petugas pelayanan puskesmas klampis.


2. Tim pengendali mutu puskesmas.
3. Tim Audit internal puskesmas.
4. Call center puskesmas.
5. Kepala puskesmas klampis.
REKAM MEDIS
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :

Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH Disahkan Kepala Puskesmas Klampis TTD


KABUPATEN BANGKALAN Tanggal :
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS

SUROSO
NIP
1966002241983031005

Pengertian Berkas penting yang berisi semua catatan pelanggan yang


berkaitan dengan identitas, keadaan kesehatan, riwayat
penyakit, penyakit saat ini, pemeriksaan yang
dilakukan ,dan pengobatan yang di lakukan,

Tujuan Sebagai Kelengkapan dokumentasi pelanggan di


puskesmas, sehigga suatu saat bila di butuhkan untuk
keperluan yang berkaitan dengan kesehatan lebih
lanjut,bisa di akses dengan mudah.

Referensi Keputusan kepala PKM Klampis tentang pelaksananan Rekam medis PKM

Prosedur/Langkah 1.Setiap pelanggan datang di PKM harus mendatarkan diri


Pelaksanaan di loket

2.Petugas melakukan komunikasi dengan pelanggan,


menyangkut keperluan pelanggan datang di PKM.

3.Petugas loket mencatat data dan identitas pelanggan


pada rekam medik
4. Petugas loket memasukan data pelanggan pada
regester sesuai data identits pelanggan.

3.Pelanggan akan menerima kebutuhan yang di perlukan


sesuai dengan permintaan pelanggan tetang masalah
kesehatan.

5.Selesai di pergunakan Rekam Medis akan di simpam


rapi oleh petugas Rekam Medis.

6.Rekam Medis bisa di akses oleh Petugas Yannis bila


suatu saat di perlukan untuk kepentingan yang berkaitan
dengan masalah kesehatan.

Unit terkait Petugas loket pendaftaran dan petugas Rekam Medis.


Masyarakat Pengguna pelayanan kesehatan di PKM
Klampis.

Anda mungkin juga menyukai