No.Dokumen : SOP-PKM-KLP/R1-
02/VIII-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 03-09-2015
Halaman : 1/1
Persiapan pelanggan :
1.Pelanggan diberi penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan.
2.Siapkan format persetujuan tindakan medis.
3.Lakukan tanda tangan berita acara persetujuan tindakan medis.
Pelaksanaan
1. Menggulung lengan baju jika diperlukan.
2. Mengisi spuit dengan obat yang kan ditest sejumlah 0,1 cc dilarutkan dalam
aquadest menjadi 1 cc
3. Mendisinfeksi kulit yang akan ditusuk menggunakan kapas alkohol 70 %
kemudian direnggangkan dengan tangan kiri petugas.
4. Menyuntikkan obat sampai permukaan kulit menjadi gembung dengan cara
lubang jarum menghadap ke atas dan membuat sudut 15-20 derajat dengan
permukaan kulit.
5.Tandai daerah yg di suntik,untuk memudahkan observasi.
6. Menilai reaksi obat setelah 10-15 menit dari waktu penyuntikan.
7. Mencatat hasil reaksi dalam skin test
MELAKUKAN SKIN TEST
No.Dokumen : SOP-PKM-KLP/R1-
02/VIII-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 03-09-2015
Halaman : 1/2
No.Dokumen : SOP-PKM-KLP/RI-
04/VIII-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 03-09-2015
Halaman : 1/1
No.Dokumen : SOP-PKM-KLP/RI-
04/VIII-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 03-09-2015
Halaman : 1/2
Perhatian :
1. Cucilah tangan sebelum dan sesudah prosedur.
2. Sebelum dipakai,termometer dicek apakah berada dalam keadaan baik dan
apakah air raksanya sudah diturunkan.
3. Waktu menurunkan air raksa,termometer dalam keadaan kering dan jangan
sampai menyentuh sesuatu.
4. Jangan membersihkan termometer dengan air panas.
5. Sebaiknya jangan mengukur suhu pelanggan saat pelanggan baru bangun
tidur.
Sikap:
• Hati-hati sehingga tidak memecahkan termometer.
• Sopan terhadap pelanggan
• Membaca hasil dengan teliti dan tetpat dan mencatat hasil dengan benar
Unit terkait 1.UGD
2.Rawat Inap
3.Balai Pengobatan
4. KIA
5. Poli Gigi
Dokumen terkait 1. Rekam Medis
2. Catatan Tindakan
MENGHITUNG NADI DAN PERNAPASAN
No.Dokumen : SOP-PKM-KLP/RI-
05/VIII- 2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 03- 09-2015
Halaman : 1/1
Pengertian Meraba dan menghitung denyut nadi pada bagian tubuh tertentu
Tujuan 1. Untuk mengetahui kerja jantung
2. Untuk membantu menentukan diagnosa
3. Untuk menentukan langkah perawatan
Pelaksanaan:
1. Menghitung denyut nadi selama 1 menit
2. Observasi frekwensi irama dan volume
3. Menghitung pernafasan selama 1 menit.
4. Mencatat hasil tindakan dan respon pelanggan
5. Membuat grafik atau kurva pada status pelanggan
Halaman : 1/1
Persiapan pelanggan :
1. pelanggan diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan.
2. Posisi pelanggan diatur sesuai kebutuhan
Pelaksanaan :
1. Lengan baju dibuka atau digulung
2. Memasang manset 2,5 cm di atas fossa cubiti
3. Manset dipasang tidak terlalu kuat /agak longgar
Halaman : 1/1
Persiapan pasien :
1. Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan.
2. Posisi pasien diatur sesuai kebutuhan
Pelaksanaan :
1. Lengan baju dibuka atau digulung
2. Memasang manset 2,5 cm di atas fossa cubiti
3. Manset dipasang tidak terlalu kuat /agak longgar
4. Pipa tensimeter dipasang
5. Meraba arteri brachialis dengan 3 jari tengah.
6. Meletakkan stetoskop tepat di atasnya.
7. Skrup balon karet ditutup,pengunci air raksa dibuka selanjutnya balon
dipompa sampai denyut arteri tidak terdengar lagi dan air raksa di dalam
pipa gelas naik.
8. Skrup balon dibuka perlahanlahan,sampai air raksa turun perlahanlahan
sambil memperhatikan turunnya air raksa,dengarkan bunyi denyutan
pertama.
9. Skala permukaan air raksa pada waktu terdengar denyutan pertama disebut
tekanan systole ( misalnya : 120 mmhg )
10. Dengarkan terus sampai denyutan terakhir.Skala permukaan air raksa pada
waktu denyutan terakhir disebut tekanan diastole ( misalnya : 80 mmhg )
Unit terkait 1.Ruangan rawat inap dan UGD
2.Balai pengobatan
3.KIA
MENIMBANG BERAT BADAN PADA PASIEN
DEWASA
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :
Halaman :
Sikap:
Teliti, sopan,dan sabar
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :
Halaman :
Pengertian Melaksanakan kebersihan rongga mulut ,gigi , dan lidah untuk mempertahankan
agar mulut tetap bersih dan sehat
Tujuan (1) Supaya tetap bersih/tidak berbau
(2) Mencegah infeksi pada mulut,kerusakan gigi,bibir,dan lidah pecah-
pecah/stomatitis
(3) Memberikan perasaan senang dan segar pada pasien.
(4) Membantu merangsang nafsu makan
(5) Mendidik pasien dalam kebersihan perseorangan
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :
Halaman :
Langkah-langkah pelaksanaan :
• Perawat mencuci tangan.
• Pada pasien yang dapat berdiri
• Pada pasien yang tidak dapat berdiri
• Mencatat tinggi badan,
• Membereskan alat.
• Perawat mencuci tangan.
Sikap :
Teliti,sopan,sabar.
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :
Halaman :
Tujuan 1. Memberikan rasa nyaman dan meningkatkan kepercayaan diri dalam diri
pasien.
2. Memelihara rambut agar tetap rapi
3. Merangsang kulit kepala
4. Mencegah adanya kutu kepala dan kotoran lain
5. Mengetahui apakah ada kelainan pada kulit kepala
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :
Halaman :
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :
Halaman :
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :
Halaman :
Pengertian Menghilangkan kotoran pada rambut dan kulit kepala dengan menggunakan
shampoo kemudian dibilas dengan air bersih.
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :
Halaman :
Langkahlangkah pelaksanaan :
Perawat mencuci tangan.
a. Merapikan tempat tidur sebelah kanan :
-Memiringkan pasien ke kiri.
-Menggulung sprei kecil ke tengah hingga batas punggung pasien.
-Membersihkan dan merapikan kembali sprei besar.
b. Merapikan tempat tidur sebelah kiri :
-Memiringkan pasien ke kanan
-Merapikan dengan cara yang sama seperti yang tersebut di atas.
c. Menyusun bantal,guling,dan membaringkan pasien pada posisi yang tepat. d.
Memasang selimut dan merapikan kelambu.
e. Mencuci tangan.
Sikap :
-Bekerja dengan cermat dan teliti
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :
Halaman :
Pengertian Mengganti alat tenun kotor pada tempat tidur tanpa memindahkan klien
Langkahlangkah pelaksanaan :
• Mencuci tangan
• Memiringkan pasien ke kiri.
• Pasien memakai 1 bantal.
• Menggulung sprei kecil ke tengah tempat tidur sejauh mungkin.
• Membersihkan perlak dengan larutan desinfektan,lalu digulung ke tengah
tempat tidur.
• Menggulung sprei besar sejauh mungkin.
• Memasang perlak dan membedaki tipis-tipis.
• Memasang sprei kecil setengah bagian.
• Mengangkat sprei kecil yang kotor dan dimasukkan ke kantong cucian.
• Membersihkan perlak dengan larutan desinfektans
• Mengangkat sprei besar yang kotor.
• Memasang sprei besar.
• Memasang perlak dan membedaki tipis-tipis.
• Memasang sprei kecil.
• Mengangkat sarung bantal /guling yang kotor.
• Memasang sarung bantal / guling yang bersih
• Menyusun bantal dan membaringkan pasien posisi yang tepat.
• Memasang selimut dan merapikan kelambu.
• Membereskan alat.
• Mencuci tangan.
Sikap:
Bekerja dengan cermat dan rapih
Unit terkait 1.Ruangan rawat inap dan UGD
2.Balai pengobatan
3.KIA
MEMBERI MAKAN MELALUI PIPA
LAMBUNG
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :
Halaman :
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :
Halaman :
Pengertian Pengertian : Memberi pertolongan pada pasien yang hendak buang air
besar/buang air, karena pasien masih harus berbaring di tempat tidur dan tidak
dapat melakukannya sendiri.
Pelaksanaan :
1. Pintu dan jendela ditutup,sampiran/gorden dipasang.
2. Pakaian abwah ditanggalkan,selimut/kain penutup dipasang.
3. Pasien dianjurkan membengkokkan lututnya dan mengangkat bokong jika
pasien tak dapat melakukannya sendiri,perawat membantu membengkokkan
lutut kemudian mengangkat pinggul pasien dengan tangan kiri,tangan kanan
menyorongkan steek pan sedemikian rupa supaya letak steek pan tepat.
4. Bel diletakkan dekat pasien.
5. Bila sudah selesai , kaki pasien direnggangkan,selimut dibuka sedikit,
Anus/vulva dibuka dan dibersihkan.Bila pasien menginginkan cebok/ basuh
sendiri ,perawat membantu menyiram dan bila telah selesai tangan pasien
disiram/dicuci bersih.
6. Bila pasien buang air besar dan tidak dapat/tidak ingin cebok sendiri,setelah
disiram, steek pan diangkat dan ditutup kemudian diturunkan.Pasien
dimiringkan,tangan kiri perawat membuka bokong pasien,tangan kanan
membersihkan anus dengan kapas cebok /kertas kloset lalu dibuang ke dalam
bengkok,dilakukan beberapa kali sampai bersih.
7. Bokong dikeringkan dengan penghalas.
8. Pasien dirapikan dan alat-alat dirapikan.
9. Pintu gorden/sampiran dibuka kembali.
10. Mencuci tangan
Perhatian :
1.Bila tidak dapat ditolong oleh satu orang perawat,misalnya pasien
gemuk,hemiplegia,payah sekali,dll,diperlakukan oleh lebih dari satu
perawat,caranya sbb:
1a. Bila 2 orang perawat,perawat berdiri di kanan/kiri pasien,pasien 1 orang
perawat mengangkat dengan 2 tangan,perawat yang lain membantu sambil
menyorongkan steek pan.
2b. Bila 3 orang perawat,2 orang berdiri di sebelah kanan,1 orang di sebelah
kiri ( sebaliknya ) 2 orang mengangkat pasien,seorang lagi menyorongkan steek
pan,sambil membantu mengangkat bokong pasien.
2. Bila urine akan ditampung untuk pemeriksaan,lebih dahulu tuangkan dalam
bengkok,lalu pasang kembali pot,baru dicebok.
3. Bila feces akan diperiksa,perlu disiapkan 2 steek pan,1 tempat untuk feces
dan satunya lagi untuk cebok.Untuk pasien pria,berikan labu kemih sebelum
buang air besar.
4. Memberikan steek pan/labu kemih harus bersih dan kering tidak ada retak-
retak pada spinggirnya/bocor.
5. Urine harus diperhatikan dan dicatat : Banyak/sedikit/kalau perlu diukur
sediakan gelas pengukur,warna,ada darah/nanah/lainnya,keluhan lainnya
6.Pada feces harus diperhatikan :
a. Tekstur feces ( keras,lembek,encer )/bentuk,
b. warna
c.ada lendir/nanah/cacing.
d.baunya
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :
Halaman :
Tujuan menampung urine dan mengetahui jumlah keluaran urine dalam membantu
pengobatan selanjutnya
Pelaksanaan :
1. Memberi informasi kepada penderita tentang tindakan yang akan dilakukan.
2. Membersihkan daerah sekitar alat kelamin.
3. Mendisinfeksi daerah tersebut dengan betadin.
4. Memakai sarung tangan steril.
5. Mendisinfeksi ujung kelamin dan sekitarnya.
6. Memberi pelumas pada kateter
7. Pada laki-laki kelamin dipegang ke arah atas.
8. Pemasukan kateter secara perlahanlahan sampai urine keluar.
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :
Halaman :
Pelaksanaan :
1. Perawat mencuci tangan.
2. Alat-alat dibawa ke dekat klien.
3. Klien disiapkan tidur telentang dan kedua kaki ditekuk.
4. Perawat memakai hand scoen
5. Air aquades/pengunci dikeluarkan dengan spuit.
6. Setelah itu kateter dilepas/ditarik pelan-pelan dan ditaruh di bengkok dibuang
ke tempat sampah medis.
7. Alat kemaluan dibersihkan dengan kasa steril.
8. Bila sudah selesai klien dirapikan kembali.
9. Alat-alat kemudian dibersihkan kembali.
10. Perawat mencuci tangan
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :
Halaman :
Persiapan pasien :
• Perawat mencuci tangan.
• Memberitahu pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan.
Langkahlangkah :
• Membantu pasien untuk duduk.
• Menyusun bantal,dengan posisi 30-60 derajat.
• Menaikkan pasien :
-Perawat berdiri di sebelah kanan menghadap pasien.
-Menganjurkan pasien untuk menekuk kedua lutut.
-Menganjurkan pasien untuk menopang dengan kedua lengan.
-Tangan kanan perawat membantu di bawah ketiak dan tangan kiri pasien di
belakang punggung pasien.
-Menganjurkan pasien untuk mendorong badannya ke belakang.
• Bila pasien tidak dapat membantu :
-Dua perawat berdiri di kedua sisi tempat tidur.
-Masing-masing perawat merentangkan 1 tangan di bawah bahu dan 1 tangan
di bawah pangkal paha,saling berpegangan.
-Menganjurkan pasien untuk menundukkan kepala dan kedua tangan di atas
perut. -Salah satu perawat memberi aba-aba dan bersama--sama mengangkat
pasien kea atas.
• Memberi posisi yang enak.
• Perawat mencuci tangan.
Sikap :
• Hati-hati
• Teliti Cermat terhadap sterilitet
Unit terkait 1.Ruangan rawat inap dan UGD
2.Balai pengobatan
3.KIA
MEMBERI KOMPRES DINGIN
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :
Halaman :
Pengertian Memberikan kompres dengan air biasa pada daerah leher,tengkuk,dan ketiak.
Persiapan Pasien :
Pasien diberi penjelasan tentang hal yang akan dilakukan , posisi diatur sesuai
kebutuhan.
Pelaksanaan :
1. Penderita / keluarga diberitahu.
2. Perlak dan alas dipasang pada tempat yang akan dikompres.
3. Waslap dibasahi air dingin secukupnya dan diletakkan di tempat yang akan
dikompres.
4. Observasi pasien.
5. Perawat mencuci tangan.
6. Mencatat hasil tindakan dan observasi suhu
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :
Halaman :
Tujuan Agar obat masuk sesuai aturan dan efektif dalam pemakaianserta berhasil
sesuai tujuan yg diharapkan.
Persiapan pasien :
• Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien mengenai prosedur yang akan
dilakukan.
• Memasang tabir di sekeliling tempat tidur. Langkahlangkah : • Menawarkan
pasien untuk buang air kecil atau buang air besar. • Membebaskan pakaian
bagian bawah.
• Meletakkan bengkok di bawah anus.
• Perawat memakai sarung tangan.
• Memasukkan obat ke dalam rectum sambil menyuruh pasien menarik napas
panjang.Selama 20 menit pasien istirahat baring.
• Melepaskan sarung tangan dan meletakkan pada bengkok.
• Merapikan pakaian pasien dan lingkungannya.
• Membersihkan alat dan mengembalikan pada tempatnya.
• Pearwat mencuci tangan.
Sikap :
Hati-hati,teliti,sabar,sopan
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :
Halaman :
Pengertian Penyuntikan obat di bawah kulit yaitu pada jaringan konektif atau lemak di
bawah dermis,misalnya penyuntikan insulin pada pasien diabetes. Biasanya
untuk obat yang diberikan dalam jumlah 1 cc.Contoh :Insulin,adrenalin.
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :
Halaman :
Tujuan Tujuan :
a) Untuk memasukkan obat dalam jumlah yang lebih besar dibanding obat yang
diberikan melalui subkutan.
b) Absorbsi lebih cepat dibanding dengan pemberian secara subkutan karena
lebih banyaknya suplai darah di otot tubuh.
c) Dapat mencegah / mengurangi iritasi obat.
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :
Halaman :
Tujuan Tujuan :
a) Untuk memasukkan obat dalam jumlah yang lebih besar dibanding obat yang
diberikan melalui subkutan.
b) Absorbsi lebih cepat dibanding dengan pemberian secara subkutan karena
lebih banyaknya suplai darah di otot tubuh.
c) Dapat mencegah / mengurangi iritasi obat.
Pelaksanaan :
a) Setelah tempatnya ditentukan.
b) Lakukan pembendungan di bagian atas daerah yang akan disuntik.
c) Pasang pengalas di bawahnya dan bengkok didekatkan.
d) Daerah yang akan disuntik didisinfeksi.
e) Lalu kulit direnggangkan.
f) Dengan lubang jarum menghadap ke atas.
g) Jarum ditusukkan ke dalam pembuluh darah vena yang dimaksud.
h) Pengisap ditarik sedikit.
i) Bila berhasil darah akan mengalir ke dalam semprit atau mengalir sendiri.
j) Bila tidak ada darah yang keluar,berarti tidak berhasil.
k) Lalu jarumnya dipindah sampai berhasil.
l) Bila berhasil
m) Karet pembendung segera dibuka.
n) Obat dimasukkan perlahanlahan sampai berhasil.
o) Kemudian jarum ditarik agak cepat.
p) Bekas tusukan ditahan dengan kapas alkohol.
q) Bila pemberian cairan/obat melalui vena dalam jumlah yang banyak dan
waktu yang lama,maka pemberiannya dengan cara infus.Demikian juga bila
dilakukan transfusi darah
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :
Halaman :
Pengertian Memasukkan obat di bawah kulit dengan memakai jarum suntik untuk
Memberikan pengobatan
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :
Halaman :
Pengertian Memasukkan cairan atau obat langsung ke dalam pembuluh darah vena secara
dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang lama dengan menggunakan infus
set
1. Perlak dan alasnya dipasang di bawah anggota tubuh yang akan dipasang
infus.
2. Botol cairan digantungkan pada standard infus. 3. Tutup botol cairan
didisinfeksi dengan kapas alkohol,lalu tusukan slang saluran infus.
4. Pengatur tetesan dibuka, cairan dialirkan sampai keluar sehingga udara tidak
ada dalam slang saluran infus , selanjutnya dijepit.
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :
Halaman :
Pengertian Observasi cairan yang masuk dan keluar pada penderita tertentu.
Pelaksanaan :
1. Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien yang bersangkutan mengenai
prosedur yang akan dilakukan.
2. Memastikan jumlah cairan yang keluar dan masuk setiap observasi
3. Mencatat pada formulir dengan segera tiap ada cairan yang masuk & keluar
selama 24 jam.
4. Mencatat dalam catatan medik
Halaman :
Tujuan Untuk membantu penderita yang mengalami gangguan pernafasan shg sesak
nafas dan hypoxia
Pelaksanaan :
1. Penderita / keluarga diberitahu.
2. Mengatur posisi pasien.
3. Membuka flow meter , dan mengukur dosis secara bertahap.
4. Memasang slang canula / masker pada pasien.
5. Memperhatikan reaksi pasien , pernafasan , dan nadi.
6. Mencatat dalam lembaran catatan perawatan
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :
Halaman :
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :
Halaman :
Tujuan Untuk mambantu diagnosa dan pengobatan pasien Untuk mengetahui tingkat
anemia pasien
Pelaksanaan :
1. Penderita / keluarga diberitahu.
2. Masukkan Hcl 0,1 N ke dalam tabung haemometer.
3. Desinfeksi ujung jari dengan kapas alkohol.
4. Menusuk jari telunjuk tengah dengan jarum steril.
5. Menghapus darah dengan kapas kering.
6. Setelah keluar darah,hisap darah dengan pipet sahli sampai garis tanda 0,02
ml
7. Membersihkan darah pada sebelah luar ujung pipet.
8. Segera tempatkan darah dari pipet ke dalam tabung.
9. Diaduk dan didiamkan selama 3-10 menit.
10. Menambah aquabidest setetes demi setetes sampai terjadi persamaan warna
dengan batang standart. Persamaan warna harus dicapai dalam waktu 5 detik.
11. Membaca kadar Hb dengan satuan gram % darah.
12. Rapikan alat-alat. Perhatikan : Hati-hati jangan ada gelembung udara pada
waktu menghisap
Halaman :
Pengertian Memberikan penanganan pertama secara tepat dan cepat pada penderita shock
anafilaksis.
Penatalaksanaan :
1. Hentikan pemberian obat penyebab.
2. Upayakan segera mendapat bantuan tenaga
3. Penderita ditidurkan telentang dengan kaki lebih tinggi.Bebaskan jalan
napas,periksa orofaring,bila ada gigi palsu,segera lepas.
4. Berikan adrenalin lar 1:1000 , 0,2-0,5 ml subkutan.
5. Berikan O2 : Menggunakan oksigen mask.Flow 4-6 l/mnt.
6. Pasang Infus dengan laruitan RL atau PZ
7. Bila tekanan darah tak teratur : digrojok ( 20 ml / kg
Perhatian : Sisa obat dalam ampul atau spuit ataupun spuitnya jangan dibuang
Halaman :
Pengertian Pelembab yang membentuk aerosol,kabut butir-butir kecil air ( garis tengahnya
5-10 m ).
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :
Halaman :
Pengertian Penjelasan kepada pelanggan atau keluarga pelanggan tentang tindakan yang
akan di lakukan oleh petugas berkaitan dengan penyakit yang di deritanya.
Tujuan Pelanggan ataupun keluarga pelanggan mengerti dan menyetujui terhadanp
tindakan yg akan di lakukan oleh petugas.
Kebijakan Kepala puskesmas kepada petugas rawat inap dan UGD
Referensi Permenkes RI, no 585/Menkes/per/IX/1989.
Prosedur/Langkah pelaksanaan 1. Mempersilahkan keluarga pelanggan untuk duduk bersama petugas.
2. Menjelaskan kepada pelanggan atau keluarga tentang penyakit yg di
derita.
3. Menjelaskan kepada pelanggan atau keluarga tentang tindakan yg di
perlukan untuk pelanggan berkaitan dengan penyakit yg di alami.
4. Mendengarkan respon atau tanggapan dari keluarga atau pelanggan
sendiri.
5. Bila menyetujui terhadap rencana tindakan.maka petugas akan meminta
ksrtu identitas keluarga atau pelanggan
6. Melakukan pencatatan terhadap berkas yg di perlukan.
7. Melakukan berita acara tanda tangan keluarga pelanggan,saksi, petugas
kesehatan.
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :
Halaman :
Pengertian Penjelasan kepada pelanggan atau keluarga pelanggan tentang Penyakit dan
resiko yg akan di alami bila pelanggan atau keluarga menolak rencana tindakan
medis yg akan di lakukan ole petugas.
Tujuan Pelanggan ataupun keluarga pelanggan mengerti dan menanggung semua resiko
yg akan di terima oleh pelanggan.baik secara moral atau secara hukum yg
berlaku.
Kebijakan Kepala puskesmas kepada petugas rawat inap dan UGD
Referensi Permenkes RI, no 585/Menkes/per/IX/1989.
PP RI no 65 th 2005.
Prosedur/Langkah pelaksanaan 1. Mempersilahkan keluarga pelanggan untuk duduk bersama petugas.
2. Menjelaskan kepada pelanggan atau keluarga tentang penyakit yg di
derita.berikut resiko yg mungkin timbul bila menolak tindakan medis.
3. Menjelaskan pada pelanggan dan keluarga, bahwa kita akan berusaha
maksimal untuk meringankan sakit yg di deritanya
4. Mendengarkan respon atau tanggapan dari keluarga atau pelanggan
sendiri.
5. Bila tetap menolak terhadap rencana tindakan.maka petugas akan
meminta ksrtu identitas keluarga atau pelanggan
6. Melakukan pencatatan terhadap berkas yg di perlukan.
7. Melakukan berita acara penolakan tindakan dan tanda tangan keluarga
pelanggan,saksi, petugas kesehatan.
Halaman : 1/1
PENATALAKSANAAN :
1. Memberitahu pasien
2. Menyiapkan obat
3. Perawat cuci tangan
4. Memeriksa kembali obat yang telah disiapkan dan dicocokkan dengan
nama pasien dan ruangannya
5. Memberikan langsung obat kepada pasien dan ditunggu sampai obat
tersebut betul-betul ditelan habis oleh pasien
6. Observasi respon pasien
7. Alat-alat dibersihkan dan dibereskan
8. Perawat cuci tangan
PENATALAKSANAAN INCITIE
ABSES
No.Dokumen : SOP-PKM-
KLP/R1-02/VIII-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 03-09-2015
Halaman : 1/1
PENATALAKSAAN PERAWATAN
LUKA KLL
No.Dokumen : SOP-PKM-
KLP/R1-02/VIII-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 03-09-2015
Halaman : 1/1
PELAKSANAAN :
1. Memberitahu pasien dan keluarga
2. Perawat cuci tangan
3. Mengatur posisi (perawat memakai hand scoen)
4. Perawat membersihkan luka bakar
5. Mendesinfektan luka dan sekitarnya dengan NaCl
PENATALAKSANAAN STERILISASI
ALAT MEDIK
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :
Halaman :
SUROSO
NIP
1966002241983031005
Pengertian Melaksanakan penyeterilan alat yang baru digunakan untuk mencegah terjadinya
infeksi atau penularan kuman melalui alat medis
Tujuan 1. Keamanan bagi pelanggan dalam tindakan medic yang akan dilakukan oleh
petugas
2. Menghindari terjadinya penularan melalui alat ysng tidak steril
Referensi
Keterangan:
1. Lenen set yang telah di steril dengan hasil basah harus langsung dipakai (tak
lebih dari 24 jam) sesudah steril
2. Penyimpanan alat-alat steril pada tempat yang kering
3. Bila lebih dari 3 x 24 jam barang yang telah di steril tidak dipakai, maka
harus disteril ulang
Hal-hal yang belum diatur akan disesuaikan dengan kebutuhan penatalaksanaan
Halaman :
SUROSO
NIP
1966002241983031005
Pengertian Melakukan tindakan kepada klien yang mengalami kritis
Tujuan 1. agar klien selamat dari masa kritis
2. memberi rasa aman dan nyaman pada klien
Prosedur/Langkah pelaksanaan
C.PERAWAT III
1.siapkan/pasang infus live line dengan cairan ringer laktat 10 tetes/menit
selama belum mendapatkan instruksi dokter
2.dekatkan trolly emergency yang berisi obat-obatan emergency : obat-obat
emergency : -adrenalin -calk glukonas -meylon 50 cc dan 20 cc -glukosa 40%
-dopamin 200 mg -sulfat atropin ¼ mg -alupen -cedilanid -oradekson
cairan infus
-glukose 5%
-dextran L
-NaCl 0,9%
-Ringer Lactat
PENGIRIMAN SAMPLE KE
LABORATORIUM
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :
Halaman :
SUROSO
NIP
1966002241983031005
Pengertian Mengirimkan bahan sample berupa darah, urine, faeces, sputum dan bahan lain ke
laboratorium
TATA LAKSANA
1. Petugas menyiapkan baki sedang dan menaruh bahan sample diatasnya
2. petugas mencatat macam pemeriksaan kedalam buku ekspedisi
3. Petugas meletakan blangko pemeriksaan/permintaan kedalam buku ekspedisi
4. Selanjutnya petugas membawa sample dan buku ekspedisi ke laboratorium dan
melakukan serah terima dengan petugas laboratorium
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :
Halaman :
TATA LAKSANA
1. Petugas membawa buku ekspedisi ke laboratorium
2. Petugas melakkan cross check hasil laboratorium dengan buku ekspedisi
3. Petugas membawa hasil laboratorium ke ruangan
4. petugas memasukkan hasil laboratorium kedalam status pasien dan nota
biayanya
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :
Halaman :
SUROSO
NIP
1966002241983031005
Pengertian Mengelola seluruh barang inventaris milik Negara dan milik swadaya serta barang
bantuan dari swasta yg ada di puskesmas. Terkait dgn pencatatan inventaris,
penerimaan barang,pendistribusian barang ,penyimpanan barang, serta
penggunaannya.
Tujuan Menyelamatkan barang milik Negara dan mempergunakan sesuai prosedur yg ada.
Kebijakan Kepala puskesmas kepada petugas pengelola barang di Puskesmas.
Halaman :
SUROSO
NIP
1966002241983031005
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :
Halaman :
PEMERINTAH DAERAH Disahkan Kepala Puskesmas Klampis TTD
KABUPATEN BANGKALAN Tanggal :
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS
SUROSO
NIP
1966002241983031005
Pengertian Mengeluarkan barang invetaris dari gudang inventaris puskesmas dan di serahkan
pada unit yankes sesuai keperluan.
Halaman :
PEMERINTAH DAERAH Disahkan Kepala Puskesmas Klampis TTD
KABUPATEN BANGKALAN Tanggal :
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS
SUROSO
NIP
1966002241983031005
Pengertian Memasang kartu inventaris di semua unit yankes sesuai jumlah barang yang ada di
ruangan
Prosedur/Langkah pelaksanaan 1. Mencatat semua barang invenris yang ada di ruangan pada kartu inventaris.
2. Memasang kartu inventaris di diding ruangan yg telah di tadatangani
kepala puskesmas.
3. Memeriksa barang inventaris ruangan setiap 3 bulan
4.
Unit terkait Ruang bendahara barang.dan ruang yankes.
Halaman :
PEMERINTAH DAERAH Disahkan Kepala Puskesmas Klampis TTD
KABUPATEN BANGKALAN Tanggal :
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS
SUROSO
NIP
1966002241983031005
Pengertian Memantau semua penggunaan alat kesehatan pada semua unit pelayanan,termasuk
pemeliharaan dan proses sterilisasi alkes.
Halaman :
PEMERINTAH DAERAH Disahkan Kepala Puskesmas Klampis TTD
KABUPATEN BANGKALAN Tanggal :
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS
SUROSO
NIP
1966002241983031005
Pengertian Melakukan pengelolaan terhadap semua bantuan peralatan medic yang terima oleh
puskesmas.
Tujuan Ketertipan administrasi dan pembukuan barang yang akurat dan efisien.
Kebijakan Kepala puskesmas kepada petugas bendahara barang.
Prosedur/Langkah pelaksanaan 1.Melaporkan kepada kepala puskesmas tentang perolehan bantuan barang /alat
medis termasuk asal barang di peroleh dari…….
2.Mencatat semua barang batuan pada buku penerimaan barang
3Menghitung jumlah barang bantuan yg di terima.
4.Memeriksa keadaan barang yg diterima.
5.Memisahkan barang dan mengelompokan barang sesuai jenis barang.
6Menyimpan barang dengan baik di tempat barang inventaris.
7.Melakukan serah terima dokumen barang bantuan.
8.Melaporkan hasil penerimaan barang kepada kepala puskesmas
Halaman : 1/1
PEMERINTAH DAERAH Disahkan Kepala Puskesmas Klampis TTD
KABUPATEN BANGKALAN Tanggal :
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS
SUROSO
NIP:
1966002241983031005
Pengertian Memberikan pengobatan melalui mulut, guna mendapatkan
hasil yang optimal
Tujuan Sebagai acuan pemberian obat secara per oral
Kebijakan Tersedianya obat-obatan yang diperlukan pasien
Referensi
Prosedur/Langkah Pelaksanaan PERSIAPAN ALAT :
1. Obat sesuai kebutuhan (puyer, tablet, kapsul,)
2. Sendok Dari pasien
3. Gelas dengan air minum dari pasien
4. Lap bersih/tisu dari pasien
PENATALAKSANAAN :
1. Memberitahu pasien
2. Menyiapkan obat
3. Perawat cuci tangan
4. Memeriksa kembali obat yang telah disiapkan dan
dicocokkan dengan nama pasien dan ruangannya
5. Memberikan langsung obat kepada pasien dan ditunggu
sampai obat tersebut betul-betul ditelan habis oleh pasien
6. Observasi respon pasien
7. Alat-alat dibersihkan dan dibereskan
8. Perawat cuci tangan
PENATALAKSANAAN HEACTING
No.Dokumen : SOP-PKM-KLP/R1-
02/VIII-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 03-09-2015
Halaman : 1/1
PEMERINTAH DAERAH Disahkan Kepala Puskesmas Klampis SUROSO
KABUPATEN BANGKALAN Tanggal : NIP:
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS
1966002241983031005
Pengertian Melakukan jahitan pada luka terbuka.
Tujuan Mempercepat proses penyembuhan luka dan mencegan terjadinya
infeksi lanjutan
Kebijakan Kepala puskesmas kepada petugas UGD
Referensi/dasar hukum
Prosedur/Langkah Pelaksanaan PERSIAPAN PERALATAN :
1. Hanscoen Pinset chirugis
2. Duk bolong steril Pinset anatomi
3. Kasa steril Mosquito (klem arteri kecil)
4. Lidokain steril Naldvoulder
5. Supratule Jarum kulit
6. Spuit 3 cc Gunting
7. Betadine solution 11 Cairan Na Cl /PZ
8. Alcohol 70 % 12.Cairan pehydrol
9. Benang silk dan catgut
10. Bak instrumen steril
berisi :
PENATALAKSANAAN :
1. menyiapkan alat kedekat pelanggan dan menjelaskan pada
pelanggan atau keluarga pelanggan (informed concern)
2. memakaia handscoen dan luka di pasang duk steril.
3.Dep luka dengan kasa steril, kemudian bersihkan dengan cairan
NaCl. Apabila kotor siram dengan H2O2
4.Olesi daerah luka dengan betadine
5.Olesi dengan kapas alcohol, lalu suntikan lidokain injeksi 2 cc
disekitar pingiran luka
6.Dep lagi luka dengan kasa steril kemudian bila ada pembuluh
darah yang terpotong diklem diikiat dengan benang catgut
7.Pegang bibir luka dengan pinset chirugis, kalau ada kotoran ambil
dengan pinset anatomi
8.Pasang jarum kulit dan benang kulit dinalvolder, lalu jahit bibir
luka dengan rapi, setelah luka ditutup olesi dengan betadine.
Kemudian 9.beri supratul,lalu tutup dengan kasa steril dan verband.
10.Bersihkan daerah bekas luka
duk bolong dibuka
11.konseling pada pasien (anjuran untuk menjaga sterilitas
didaerah luka)
Unit terkait UGD dan rawat inap
No.Dokumen : SOP-PKM-KLP/R1-
02/VIII-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 03-09-2015
Halaman : 1/1
Halaman : 1/1
Halaman : 1/1
No.Dokumen : SOP-PKM-KLP/R1-
02/VIII-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 03-09-2015
Halaman : 1/1
No.Dokumen : SOP-PKM-KLP/R1-
02/VIII-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 03-09-2015
Halaman : 1/1
PELAKSANAAN :
1. Jelaskan pada pelanggan ttg tindaka yg akan kita lakukan.
2. Perawat cuci tangan dan pasang handscun
3. Mengatur posisi (perawat memakai hand scoen)
4. Perawat membersihkan luka bakar
5. Mendesinfektan luka dan sekitarnya dengan NaCl
6 Berikan obat oles salep/ sufratule pada luka.
7 Kalau di perlukan tutup luka dgn kasa steril.
Halaman : 1/1
SUROSO
NIP
1966002241983031005
Pengertian Melakukan pemeriksaan luar pada pelanggan atas permintaan
kepolisian, untuk proses hukum sesuai aturan yang berlaku.
Tujuan Sebagai keterangan resmi secara tertulis dari ahli medis
Kebijakan Kepala puskesmas kepada petugas medis
Referensi
Prosedur/Langkah Pelaksanaan 9. Menerima surat permintaan visum et repertum dari kepolisian setempat
10. Lakukan identifikasi data identitas pelanggan dengan data dari kepolisian.
11. Jika data dari kepolisian tidak sesuai dengan identitas pelanggan lakukan
permintaan langsung pada polisi yang mengantar surat tsb untuk
dilengkapi. Jika data sudah benar ,permintaan visum bisa diproses.
12. Lakukan konfirmasi pada petugas medis,untuk melakukan visum.
13. Melakukan pemeriksaan pada pelanggan yg akan di visum.
14. Mencatat semua temuan pemeriksaan secara rinci dan lengkap.
15. Mendokumentasikan data hasil pemeriksaan.
16. Dalam waktu 1x 24 jam berkas visum pemeriksaan luar bisa
selesai.
Halaman : 1/1
SUROSO
NIP
1966002241983031005
Pengertian Melakukan sitim rujukan pelanggan dengan menggunakan
ambulance ke tempat faskes lain.
Tujuan 1.Pelaksanaan sistim rujukan sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
2.Kelancaran dalam sistim rujukan ke faskes yg lain.
3.Terjaganya keselamatan pelanggan dalam pejalanan menuju
tempat faskes yg di tuju.
Halaman : 1/1
SUROSO
NIP
1966002241983031005
Pengertian Melakukan persiapan pelanggan yg akan di rujuk ke faskes lain
Tujuan Mendapatkan pelayanan yg lebih intensif dengan fasilitas yg lebih
memadahi.
Kebijakan Kepala puskesmas kepada petugas
Referensi Permeskes Ri no.001 th 2012. Pasal 3.
Prosedur/Langkah Pelaksanaan 1.jelaskan pd pelanggan tetang penyakit yg diritanya.
2.lakukan komonikasi terapeutik,agar pelanggan kooperatif dgn
rencana rujukan.
3.Beri sopport agar pelanggan merasa tenang dan yakin bahwa
dirinya bisa sembuh.
4.Lakukan persetujuan rujukan pada pelanggan atau keluarga
dan tanda tangan.
5Siapkan data yg diperlukan untuk rujukan.
6Lakukan Kelengkapan administrasi di PKM
7.Siapkan sistim rujukan untuk berangkat ke faskes yg lain
Halaman : 1/1
SUROSO
NIP
1966002241983031005
Pengertian Padamnya aliran listrik secara mendadak.
Referensi
Prosedur/Langkah Pelaksanaan 1. Apabila listrik padam petugas diesel tanpa menunggu perintah petugas desel
menghidupkan generator Puskesmas.
2. Diluar jam kerja, selain petugas jaga diesel, petugas yang lain perlu
membantupetugas jaga diesel menghidupkan generator.
3. Di luar jam dinas apabila dalam tempo 1 menit listrik belum menyala petugas
UGD perlu :
a. Menghubungi petugas diesel
b. Petugas diesel mematikan aliran listrik PLN
c. Setelah aliran dari PLN putus, kemudian generator dihidupkan
5. Apabila listrik padam lebih 10 menit dan generator tidak bisa hidup
makapetugas UGD harus lapor kepala puskesmas lewat telepon.
6. Apabila listrik hidup kembali petugas diesel mematikan diesel, kemudian
saluran dari PLN dihidupkan lagi.
Halaman :1/1
Tujuan
Untuk mengetahui perkembangan keadaan pelanggan,dan
menentukan langkah tindakan medic dan keperawatan lanjutan
No.Dokumen : SOP-PKM-KLP/RI-
03/VIII- 2015
No.Revisi :01
SOP
Tanggal terbit :03- 09-2015
Halaman :1/1
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :
Halaman : 1/1
SUROSO
NIP
1966002241983031005
Pengertian Melakukan pengkajian pada pelanggan melalui
komonikasi dengan pelanggan atau kelluarga
pelanggan.untuk kelengkapan isi rekam medik
Tujuan Medapatkan informasi yang lengkap untuk Kelengkapan
data berkas rekam medik
Kebijakan kepala puskesmas kepada petugas unit pelayanan
Referensi Keputusan kepala puskesmas tentang rekam medik
Prosedur/Langkah Melakukan pengkajian/ komonikasi tanya jawab dengan
Pelaksanaan pelanggan dan keluarga tentang -
identitas diri
- Keluhan yang diderita.
- Riwayat penyakit sekarang
- Riwayat penyakit yang lalu
-.Riwayat hidup pelanggan
-.Hubungan sosial pelanggan dengan keluarga
-.Hubungan pelanggan dengan tetangga sekitarnya
- data subyektif selengkap lengkanya
- data obyektif yang lengkap
-hasil pemeriksaan fisik
- hasil pemeriksaan penunjang
- Penegakan diagnosa.
-.Rencana program therapi
-Rencana keperawatan
-.Rencana tindakan keperawatan
-.Sistim kolaborasi dengan dengan listas program
[Program gizi, atau prorgam P2M ]
-Harapan yg diinginkan oleh pelanggan datang ke PKM
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :
Halaman : 1/1
SUROSO
NIP
1966002241983031005
Pengertian Tahapan yang harus di lalui atau di lakukan oleh setiap
pelanggan yang memerlukan pelayanan di PKM
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :
Halaman : 1/1
SUROSO
NIP
1966002241983031005
Pengertian Melakukan penyimpanan catatan rekam medik pada
lemari tempat penyimpanan rekam medik
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :
Halaman : 1/1
SUROSO
NIP
1966002241983031005
Pengertian Menjaga semua catatan rekam medik yang bersifat rahasia.dan
boleh di akses oleh petugas unit pelayanan yang berkompeten.
Prosedur/Langkah Pelaksanaan 1.Semua catatan rekam medik harus di simpan sesuai prosedur.
2.Tidak boleh mengeluarkan rekam medik tanpa ada perintah
dari petugas unit pelayanan yg kompeten.
3.Tidak boleh menceritakan catatan rekam medik kepada orang
lain.
4.Rekam medik bisa di keluarkan sewaktu waktu apabila ada
perintah dari petugas unit pelayanan.
5.Kemudahan dan keakuratan berkas rekam medik dapat di akses
apa bila ada petugas unit pelayanana memerlukan/
membutuhkan
6.Menjaga kerahasiaan rekam medik dengan baik
Halaman : 1/1
SUROSO
NIP
1966002241983031005
Pengertian Memeriksa dan menilai kelengkapan isi berkas rekam medik dan
semua catatan yang ada di dalamnya.
Asuhan keperawatan
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :
Halaman : 1/1
SUROSO
NIP
1966002241983031005
Pengertian Merencanakan dan melakukan rencana dan tindakan keperwatan
pada pelanggan sesuai dengan kebutuhan pelanggan
Tujuan Membatu kebutuhan pelanggan selama pelanggan sakit
Mempercepat proses penyembuhan penyakit pelanggan
Memperingan masalah pelanggan baik secara fisik maupun
psicososial
Kebijakan Kepala puskesmas kepada petugas bidang keperawatan
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :
Halaman : 1/1
SUROSO
NIP
1966002241983031005
Pengertian Suatu proses yang di lakukan oleh petugas aparatur pemerintah,
dalam hal ini Puskesmas klampis untuk mengatasi masalah yang
berkaitan dengan pengaduan dari masyarakat tentang pelayanan
kesehatan di puskesmas klampis.
Halaman : 1/1
SUROSO
NIP
1966002241983031005
Referensi Keputusan kepala PKM Klampis tentang pelaksananan Rekam medis PKM