Anda di halaman 1dari 4

Kucing peliharaan atau kucing rumah adalah salah satu predator terhebat di dunia.

Kucing ini
dapat membunuh atau memakan beberapa ribu spesies, kucing besar biasanya kurang dari
100. Tetapi karena ukurannya yang kecil, kucing tidak begitu berbahaya bagi manusia. Satu-
satunya bahaya yang dapat timbul adalah kemungkinan terjadinya infeksi rabies akibat
gigitan kucing dan juga cakaran dari kuku kucing yang sangat perih dan menyakitkan.
Kucing dapat berakibat fatal bagi suatu ekosistem yang bukan tempat tinggal alaminya. Pada
beberapa kasus, kucing berperan atau menyebabkan kepunahan. Kucing menyergap dan
melumpuhkan mangsa dengan cara yang mirip dengan singa dan harimau, menggigit leher
mangsa dengan gigi taring yang tajam sehingga melukai saraf tulang belakang atau
menyebabkan mangsa kehabisan napas dengan merusak tenggorokan.

Kucing kampung memangsa seekor tikus rumah (Rattus rattus diardii).

Kucing dianggap sebagai "karnivora yang sempurna" dengan gigi dan saluran pencernaan
yang khusus. Gigi premolar dan molar pertama membentuk sepasang taring di setiap sisi
mulut yang bekerja efektif seperti gunting untuk merobek daging. Meskipun ciri ini juga
terdapat pada famili Canidae atau anjing, tetapi ciri ini berkembang lebih baik pada kucing.
Tidak seperti karnivora lain, kucing hampir tidak makan apapun yang mengandung
tumbuhan. Beruang dan anjing kadang memakan buah, akar, atau madu sebagai suplemen
jika ada, sementara kucing hanya memakan daging, biasanya buruan segar. Dalam
penangkaran, kucing tidak dapat diadaptasikan dengan makanan vegetarian karena mereka
tidak dapat mensintesis semua asam-asam amino yang mereka butuhkan hanya dengan
memakan tumbuhan; berbeda dengan anjing peliharaan, yang sering diberi makan produk
campuran daging dan sayuran dan kadang dapat beradaptasi dengan makanan vegetarian
secara total.

Meskipun memiliki reputasi sebagai hewan penyendiri, kucing biasanya dapat membentuk
koloni liar tetapi tidak menyerang dalam kelompok seperti singa. Setiap kucing memiliki
daerahnya sendiri (jantan yang aktif secara seksual memiliki daerah terbesar, sedang jantan
steril memiliki daerah paling kecil) dan selalu terdapat daerah "netral" di mana para kucing
dapat saling mengawasi atau bertemu tanpa adanya konflik teritorial atau agresi. Di luar
daerah netral ini, penguasa daerah biasa akan mengejar kucing asing, diawali dengan
menatap, mendesis, hingga menggeram, dan bila kucing asing itu tetap tinggal, biasanya akan
terjadi perkelahian singkat.

Kucing yang sedang berkelahi menegakkan rambut tubuh dan melengkungkan punggung agar
mereka tampak lebih besar. Serangan biasanya terdiri dari tamparan di bagian wajah dan
tubuh dengan kaki depan yang kadang disertai gigitan. Luka serius pada kucing akibat
perkelahian jarang terjadi karena pihak yang kalah biasanya akan lari setelah mengalami
beberapa luka di wajah. Jantan yang aktif biasanya sering terlibat banyak perkelahian
sepanjang hidupnya. Hal ini tampak pada berbagai luka di bagian wajah, seperti hidung atau
telinga. Kucing betina kadang juga terlibat perkelahian untuk melindungi anak-anaknya
bahkan kucing steril pun akan mempertahankan daerah kecilnya dengan gigih.

Melihat dari perilaku kucing yang ada saat ini, kucing liar yang merupakan nenek moyang
kucing peliharaan diperkiraan berevolusi pada iklim gurun. Kucing senang dengan suasana
hangat dan sering tidur di bawah hangatnya sinar matahari. Kotorannya biasanya kering dan
kucing lebih suka menguburnya di tempat berpasir. Kucing dapat mematung, tidak bergerak
cukup lama terutama ketika sedang mengintai mangsa atau bersiap untuk menerkam. Di
Afrika Utara masih ditemukan kucing liar yang mungkin berkerabat dekat dengan nenek
moyang kucing peliharaan saat ini.

Karena memiliki kekerabatan yang dekat dengan binatang gurun, ketahanan kucing terhadap
panas dan dinginnya iklim daerah subtropis agak terbatas. Kucing tidak tahan terhadap kabut,
hujan, dan salju, meskipun ada beberapa jenis seperti Norwegian Forest Cat dan Maine Coon
yang mampu bertahan; dan berusaha mempertahankan suhu tubuh normalnya, yaitu 39°C,
dalam keadaan basah. Kebanyakan kucing tidak suka berendam dalam air, kecuali jenis
Turkish Van.

Empat ekor anak kucing sedang disusui induknya.

Masa kehamilan atau gestasi pada kucing berkisar 63 hari. Anak kucing terlahir buta dan tuli.
Mata mereka baru terbuka pada usia 8-10 hari. Anak kucing akan disapih oleh induknya pada
usia 6-7 minggu dan kematangan seksual dicapai pada umur 10-15 bulan. Kucing dapat
mengandung 4 janin sekaligus karena rahimnya memiliki bentuk yang khusus dengan 4
bagian yang berbeda.

Kucing biasanya memiliki berat badan antara 2,5 hingga 7 kilogram dan jarang melebihi
10 kg. Bila diberi makan berlebihan, kucing dapat mencapai berat badan 23 kg. Tapi kondisi
ini amat tidak sehat bagi kucing dan harus dihindari. Dalam penangkaran, kucing dapat hidup
selama 15 hingga 20 tahun, kucing tertua diketahui berusia 38 tahun 3 hari yang bernama
Creme Puff. Kucing peliharaan yang tidak diperbolehkan keluar rumah dan disterilkan dapat
hidup lebih lama (mengurangi risiko perkelahian dan kecelakaan). Kucing liar yang hidup di
lingkungan urban modern hanya hidup selama 2 tahun atau bahkan kurang dari itu.

Kucing peliharaan yang tinggal di dalam rumah harus diberi kotak kotoran yang berisi pasir
atau bahan khusus yang dijual di toko hewan peliharaan. Perlu juga disediakan tempat khusus
bagi kucing untuk mencakar. Hal ini penting karena kucing memerlukan kegiatan mencakar
ini untuk menanggalkan lapisan lama pada kukunya agar kukunya dapat tetap tajam dan
terjaga kesehatannya. Tidak adanya tempat khusus ini akan menyebabkan kucing banyak
merusak perabotan.
Sering kali kucing menunjukkan perilaku memilih makanan. Hal ini dikarenakan mereka
memiliki organ penciuman khusus di langit-langit mulutnya yang disebut sebagai organ
vomeronasal atau organ Jacobson. Ketika organ ini terstimulasi oleh suatu jenis makanan
tertentu, kucing akan menolak makanan selain makanan itu.

Mata kucing. Perhatikan membrana nictitans berupa selaput putih di sudut dalam ruang mata.

Kucing dapat melihat dalam cahaya yang amat terang. Mereka memiliki Selaput pelangi atau
iris membentuk celah pada mata yang akan menyempit. Meskipun demikian, penyempitan ini
juga mengurangi bidang pandang kucing. Suatu organ yang disebut tapetum lucidum
digunakan dalam lingkungan dengan sedikit cahaya. Organ inilah yang menyebabkan warna-
warni mata kucing ketika difoto dengan menggunakan blitz. Seperti kebanyakan predator,
kedua mata kucing menghadap ke depan, menghasilkan persepsi jarak dan mengurangi
besarnya bidang pandang. Mata kucing memiliki persepsi trikomatik yang lemah.

Ketika cahaya yang ada terlalu sedikit untuk melihat, kucing akan menggunakan "kumis"
atau misainya (vibrissae) untuk membantunya menentukan arah dan menjadi alat indra
tambahan. Misai dapat mendeteksi perubahan angin yang amat kecil, membuat kucing dapat
mengetahui adanya benda-benda di sekitarnya tanpa melihat. Kumis ini juga dapat digunakan
oleh kucing untuk menentukan apakah badannya dapat melewati ruangan yang sempit
(seperti pipa), karena jarak antara kedua ujung kumis kucing hampir sama dengan lebar
tubuhnya

Kucing memiliki kelopak mata ketiga yang disebut membrana niktitans. Kelopak ketiga ini
terdiri dari suatu lapisan tipis yang dapat menutupi mata dan tampak ketika mata kucing
terbuka. Membran ini menutup sebagian ketika kucing sedang sakit. Kadang kucing yang
amat mengantuk atau gembira juga memperlihatkan membran ini.

Suara kucing sering ditulis "meong" dalam bahasa Indonesia. Dalam bahasa Inggris yang
digunakan di Amerika, suara kucing ditulis "meow". Di negara Inggris sendiri, penulisannya
adalah "miaow", "miaow" dalam bahasa Perancis, "miau" dalam bahasa Jerman, "nya" dalam
bahasa Jepang dan berbagai penulisan lain dalam berbagai bahasa. Suara "meong" kucing
memiliki berbagai arti tergantung pengucapannya oleh si kucing. Kucing juga dapat
mengeluarkan suara seperti dengkuran panjang yang sering disukai manusia. Karena suara ini
bukan merupakan suara vokal, maka kucing dapat mengeluarkan suara dengkuran dan
mengeong pada saat yang sama.

Umumnya semua daun telinga kucing tegak. Tidak seperti pada anjing, kucing dengan telinga
terlipat amat jarang ditemukan. Jenis Scottish Fold adalah salah satu jenis kucing dengan
mutasi genetik yang langka ini. Ketika marah atau takut, daun telinga kucing jenis ini akan
tertekuk ke belakang sementara si kucing mengeluarkan suara menggeram atau mendesis.
Ketika mendengarkan suatu suara, daun telinga kucing akan bergerak ke arah sumber suara;
daun telinga kucing dapat mengarah ke depan, ke samping, bahkan seolah menoleh ke
belakang.

Kucing termasuk hewan yang bersih. Mereka sering merawat diri dengan menjilati rambut
mereka. Saliva atau air liur mereka adalah agen pembersih yang kuat, tetapi dapat memicu
alergi pada manusia. Kadang kala kucing memuntahkan hairball atau gulungan rambut yang
terkumpul di dalam perut mereka.

Kucing menyimpan energi dengan cara tidur lebih sering ketimbang hewan lain. Lama tidur
kucing bervariasi antara 12-16 jam per hari, dengan angka rata-rata 13-14 jam. Tetapi tidak
jarang dijumpai kucing yang tidur selama 20 jam dalam satu hari.

Anda mungkin juga menyukai