PASAL 1
LINGKUP PEKERJAAN
1.1 Pekerjaan yang dimaksud dalam uraian ini adalah Belanja Modal
Pengadaan Kontruksi/Pembelian Gedung Kantor SMPN 8, meliputi:
a. Pekerjaan Lanjutan Finishing Lantai 1
1 Pekerjaan Persiapan
2 Pekerjaan Tanah
3 Pekerjaan Beton
4 Pekerjaan Pasangan, Plesteran & Finishing
5 Pekerjaan Penutup Lantai
6 Pekerjaan Rangka & Penutup Plafon
7 Pekerjaan Pengecatan
8 Pekerjaan Sanitasi
9 Pekerjaan Instalasi Listrik
10 Pekerjaan lain-lain
b. Pekerjaan Struktur & Finishing lantai 2 (Ruang 2 lokal)
1 Pekerjaan Beton
2 Pekerjaan Pasangan, Plesteran & Finishing
3 Pekerjaan Penutup Lantai
4 Pekerjaan Kusen, Pasang Kaca & Penggantung
5 Pekerjaan Pengecatan
6 Pekerjaan Instalasi Listrik
PASAL 2
PENYEDIAAN TENAGA KERJA
PASAL 3
PEMBUATAN RENCANA JADWAL PELAKSANAAN
PASAL 4
PENYEDIAAN PERLENGKAPAN DAN
PENJAGAAN KEAMANAN
PASAL 5
PENYEDIAAN PERALATAN
PASAL 6
PENYEDIAAN BAHAN
6.1 KONTRAKTOR pelaksana harus menyediakan bahan-bahan bangunan
yang memenuhi persyaratan mutu dan jumlah/volumenya sesuai
dengan tahap-tahap pelaksanaan konstruksi sesuai dengan jadwal
pelaksanaan
6.2 Persayaratan mutu bahan bangunan secara umum adalah seperti di
bawah ini. Sedangkan bahan-bahan bangunan yang belum disebutkan
disini akan diisyaratkan langsung didalam pasal-pasal mengenai
persyaratan pelaksanaan konstruksi di belakang.
PASAL 7
SITUASI
7.1 Lokasi Bangunan yang akan dilaksanakan Kota Malang
7.2 Lokasi atau tempat pembangunan akan diserahkan kepada pelaksana
sebagaimana adanya pada waktu rapat penjelasan, untuk itu para calon
KONTRAKTOR wajib meneliti situasi medan, terutama kondisi tanah
bangunan, sifat dan luasnya pekerjaan dan hal lain yang berpengaruh
terhadap harga penawaran.
7.3 Kelalaian dan kekurangtelitian dalam hal ini tidak dapat dijadikan alasan
untuk claim dikemudian hari.
7.4 Dalam rapat penjelasan akan ditunjukan dimana pembangunan akan
dilaksanakan.
PASAL 8
UKURAN TINGGI DAN UKURAN POKOK
8.1 Semua ukuran yang tercantum dalam rencana ini dinyatakan dalam
mm, cm, dan m.
8.2 Permukaan atas lantai (peil 0.00) adalah sesuai dengan gambar kerja,
kecuali ditetapkan lain pada waktu Rapat Penjelasan Pekerjaan.
PASAL 9
PEKERJAAN PERSIAPAN
PASAL 10
PEKERJAAN TANAH
10.1 Galian Tanah
10.2.1 Galian tanah untuk pondasi harus sesuai dengan ukuran
dalam gambar pelaksanaan atau sampai tanah keras. Apabila
diperlukan untuk mencapai daya dukung yang baik,dasar
galian harus dipadatkan/ditumbuk.
10.2.2 Jika galian melampaui batas kedalaman, KONTRAKTOR harus
menimbun kembali dan dipadatkan sampai kepadatan
maksimum
10.2.3 Hasil galian yang dapat dipakai untuk penimbunan harus
diangkut langsung ke tempat yang sudah direncanakan dan
disetujui oleh Direksi
PASAL 11
PEKERJAAN LANTAI & DINDING
11.1 Yang termasuk lingkungan pekerjaan ini adalah :
Sesuai yang tertera di dalam bill of quantity
11.4 Adukan/campuran :
11.4.1 Adukan 1 Pc : 6 Ps dilaksanakan untuk pasangan dinding dan
plesteran
11.4.2 Adukan 1 Pc : 4 Ps dilaksanakan untuk plesteran trassram yang
dipasang pada dinding bagian luar (sesuai dengan gambar
pelaksanaan) setinggi 80 cm dari peil lantai.
12.2 Pelaksanaan
12.2.1 KONTRAKTOR harus memberikan surat pernyataan suplier
bahwa tersedia.
12.2.2 Bahan yang dipakai sebelum diproses secara fabrikasi harus
diseleksi sesuai dengan bentuk, ketebalan, kesikuan,
kelengkungan dan kewarnaan yang disyaratkan.
12.2.3 Pemrosesan dilakukan secara masinal dengan mesin
pemotong, punch and drill, sehingga hasil yang dirangkai
memiliki toleransi ukuran :
12.2.4 Untuk tinggi dan lebar : 1 mm
12.2.5 Untuk diagonal : 2 mm
12.2.6 Antara dinding/kolom/beton dengan kusen harus diisi acian,
terutama untuk bagian luar.
12.2.7 Semua detail pertemuan harus runcing, halus, rata dan bersih
dari goresan.
12.2.8 Sambungan vertikal/horisontal , sambungan sudut/ silang
harus terpasang dengan sempurna dan kuat.
12.2.9 Dalam keadaan ditutup / dibuka , kaca tidak boleh bergetar
dan harus dijamin tidak ada kebocoran akibat air hujan
maupun udara dari luar.
12.2.10 Pekerjaan daun pintu panil
a. Sisi kayu slimar harus diserut sampai halus.
b. Serutan tidak lebih dari 1 cm.
c. Sambungan digunakan dengan pasak kayu.
d. Slimar daun pintu dipasang pada kusen menggunakan 3
engsel.
e. Apabila digunakan kaca pada daun pintu, maka
pemasangan kaca setelah dirasakan aman dari gangguan
pekerjaan.
PASAL 13
PEKERJAAN BETON
13.1 Bahan/Material
Pasir beton dan koral harus bermutu baik, tidak mengandung bahan
organis, lumpur dan sejenisnya. Koral yang digunakan mempunyai
gradasi 2-3 cm dan dapat memenuhi persyaratan SK SNI-1991.
Air yang dipakai harus air tawar dan bersih, bebas dari zat-zat kimia
yang merusak beton. Tulangan besi beton dipakai adalah baja mutu
fy’=240 Mpa (U-24). Semen yang dipergunakan sebagai bahan beton
adalah Portland Cement (PC) produk Semen Gresik Type I atau yang
sejenis. Semen yang sudah membatu/ daan kantong semen yang
robek / rusak jahitannya sama sekali tidak diperkenankan untuk
dipakai. Semen harus disimpan dalam gudang yang kedap air,
berventilasi baik dan diatas lantai setinggi 30 cm. Semen tidak boleh
ditumpuk melebihi 15 lapis dan setiap pengiriman harus selalu
dipisahkan (dengan diberi tanda) untuk memudahkan pemakaiannya.
13.4 Bekisting
13.4.1 Bahan bekisting dipakai kayu terentang/kelas III yang cukup
kering dan keras serta untuk penggunaanya harus menggunakan
persetujuan Direksi.
13.4.2 Pasangan bekisting harus rapi, cukup kuat dan kaku untuk
menahan getaran dan kejutan gaya yang diterima tanpa berubah
bentuk. Kerapihan dan ketelitian pemasangan bekisting harus
diperhatikan agar setelah bekisting dibongkar memberikan bidang-
bidang yang rata.
13.4.3 Celah-celah antara papan harus rapat agar pada waktu pengecoran
air tidak merembes keluar.
13.4.4 Sebelum pengecoran, bagian dalam bekisting harus bersih dari
kotoran.
13.4.5 Pembongkaran bekesting dilakukan menurut standart SK SNI T-
15-1991
13.5 Adukan
13.5.1 Adukan beton bertulang K-175 dilaksanakan pada kolom praktis,
ringbalk, dan segala sesuatu yang masuk pekerjaan beton
bertulang, dengan menggunakan mesin molen atau readymix
13.5.2 Adukan beton dengan perbandingan 1pc : 2½ps : 5kr digunakan
untuk beton tidak bertulang seperti rabat lantai keramik (tebal 7
cm)
PASAL 14
PEKERJAAN KUNCI DAN KACA
14.1 Persyaratan Bahan
14.1 Alloy yang digunakan adalah tipe Alloy T.5 asli dan tidak terbuat
dari bahan sisa (scrap).
14.2 Kaca pintu / jendela jenis bening produksi Asahimas atau yang
standart, ketebalan 5 mm, jenis float glass dengan maximum
beat transmission adalah 53,8 % , tidak membiaskan warna
pelangi, bersih dan tidak cacat/ bergelombang. Penggunaan
ketebalan kaca disesuaikan dalam gambar rencana.
14.2 Pelaksanaan
14.2.1 KONTRAKTOR harus memberikan surat pernyataan suplier
bahwa tersedia.
14.2.2 Hubungan antara Alumunium harus diberi lapisan mastio
dan pada bagian dalam ditutup dengan caulking.
14.2.3 Pemasangan kaca pada kusen dilengkapin dengan kuat dan
rapi
14.2.4 Dalam keadaan ditutup / dibuka , kaca tidak boleh bergetar
dan harus dijamin tidak ada kebocoran akibat air hujan
maupun udara dari luar.
14.2.5 Slimar daun pintu dipasang pada kusen menggunakan 3
engsel.
14.2.6 Apabila digunakan kaca pada daun pintu, maka pemasangan
kaca setelah dirasakan aman dari gangguan pekerjaan.
PASAL 15
PEKERJAAN PENGECATAN
15.1 Lingkup Pekerjaan
Sesuai yang tertera di dalam bill of quantity
15.2 Pekerjaan Pengecatan Dinding
15.2.1 Bahan yang dipergunakan dalam pekerjaan ini adalah cat
emulsion.
15.2.2 Bagian dinding menggunakan cat dinding emulsion, sedangkan
dinding bagian dalam menggunakan cat dinding
15.2.3 Pekerjaan pengecatan ini dilaksanakan pada seluruh permukaan
dinding baru dalam gedung, serta bagian-bagian cat gedung
yang mengalami kerusakan akibat pelaksanaan pekerjaan.
15.2.4 Pengecatan dilakukan setelah plesteran dinding benar-benar
telah kering.
15.2.5 Sebelum pengecatan pada dinding, kolom dan balok di selasar
luar gedung, terlebih dahulu bidang-bidang tersebut dibersihkan
dari kotoran yang melekat serta dibuat rata dengan cara
menggosok dengan menggunakan kertas gosok.
15.2.6 Setelah dalam keadaan bersih, bidang-bidang yang akan dicat
diplamur dengan bahan plamur campuran antara 1 lem Plamur :
2 bungkus semen putih : 3 mill air.
15.2.7 Setelah plamur benar-benar kering pekerjaan dilanjutkan
dengan menggosok plamur hingga permukaan bidang yang akan
dicat benar-benar rata dan halus.
15.2.8 Pekerjaan akhir adalah pengecatan pada bagian permukaan
hingga pekat dan rata.
PASAL 16
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
16.1 Lingkup Pekerjaan
Sesuai yang tertera di dalam bill of quantity
16.2 Pemasangan Jaringan Kabel
16.5 Pengetesan
a. Setiap saluran kabel harus dites tahanan isolasinya dengan
menggunakan alat MEGGER 1000 Volt
b. Pengetesan dilakukan antara masing-masing inti kabelnya dengan
pelindungnya phasa-phasa, phasa-netral,phasa-ground dan netral-
ground
c. Hasil pengetesan tahanan isolasi yang diminta adalah minimum 5
M-ohm
16.6 Penyambungan/Termination
a. Kontraktor diwajibkan memasang sepatu kabel pada ujung kabel
yang akan disambung panel/peralatan, kecuali dipersyaratkan lain,
misalnya disambungkan baut tanpa sepatu kabel
b. Sepatu kabel yang digunakan adalah yang berkualitas baik,
standar setara merk GAE
c. Pemasangan sepatu kabel harus menggunakan tang pres atau
secara hidrolis.
d. Penyambungan kabel ke terminal panel/peralatan di semua
bangunan adalah tanggung jawab Kontraktor.
e. Sambungan harus dilaksanakan dengan baik,cukup kuat/erat
sesuai dengan model terminal peralatan yang terpasang.
PASAL 17
PEKERJAAN SANITASI
17.2 Bahan/Material
a. Semua bahan yang dipasang harus sesuai dengan contoh yang telah
disetujui oleh Direksi
b. Bahan-bahan dan peralatan sanitasi dapat dipasang apabila telah
mendapat ijin dari direksi
c. Bahan-bahan dan peralatan sanitasi harus dicek ulang sebelum
dipasang. Bila terdapat cacat/rusak harus dikeluarkan dari lokasi
proyek dan diganti dengan yang baru.
d. Peralatan sanitasi yang diperlukan dalam pekerjaan ini antara lain:
Kloset duduk lux
Tempat sabun keramik
Bak cuci piring Stainless Stell
Kran ½”
Floordrain Stainless Stell
Pipa PVC tipe D, diameter ½”
Pipa PVC tipe D, diameter 4
17.3 Pelaksanaan
1. Sebelum pemasangan dimulai, KONTRAKTOR harus meneliti gambar-
gambar yang ada dan kondisi di lapangan, termasuk mempelajari
bentuk, pola, penempatan, pemasangan sparing-sparing, cara
pemasangan dan detail-detail sesuai gambar.
2. Bila ada perbedaan dalam hal apapun antara gambar dengan gambar,
gambar dengan spesifikasi dan sebagainya, maka KONTRAKTOR
harus segera melaporkannya kepada Direksi.
3. KONTRAKTOR tidak dibenarkan memulai pekerjaan disuatu tempat
bila ada perbedaan di tempat itu sebelum perbedaan tersebut
diselesaikan.
4. Selama pelaksanaan harus selalu diadakan pengujian/pemeriksaan
untuk kesempurnaan hasil pekerjaan dan fungsinya.
5. KONTRAKTOR wajib memperbaiki/mengulangi/mengganti bila ada
kerusakan yang terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi,
atas biaya KONTRAKTOR, selama kerusakan bukan disebabkan oleh
tindakan pemilik.
6. Pekerjaan Kloset
Kloset berikut segala kelengkapannya telah disetujui oleh Direksi
Teknis
Kloset beserta kelengkapannya yang dipasang adalah yang telah
diseleksi dengan baik, tidak ada bagian yang gompal, retak atau
cacat-cacat lainnya dan telah disetujui Direksi.
Model/Type yang digunakan pada pekerjaan ini adalah Kloset
Duduk
Kloset harus terpasang dengan kokoh, sesuai gambar, waterpass.
Semua noda-noda harus dibersihkan, sambungan-sambungan pipa
tidak boleh ada kebocoran-kebocoran.
7. Pekerjaan Kran
Semua kran yang dipakai disertai dengan chromed finish. Ukuran
disesuaikan kepeluan masing-masing sesuai gambar plumbing dan
brosur alat-alat sanitair. Kran-kran tembok dipakai yang berleher
panjang dan mempunyai ring dudukan yang harus dipasang
menempel pada dinding. Kran-kran yang dipasang di halaman
harus mempunyai ulir sink, diruang saji dan dapur disambung
dengan pipa leher angsa (extention).
Stop kran yang dapat digunakan telah disetujui oleh Direksi Teknis
Kran-kran harus dipasang pada pipa air bersih dengan kuat dan
siku, penempatannya harus sesuai dengan gambar-gambar untuk
itu.
PASAL 18
PENUTUP
18.1. Apabila baik dalam gambar maupun dalam RKS belum tersebutkan suatu
detail komponen bangunan, tetapi dari segi fungsi maupun konstruksi hal
itu harus ada, maka menjadi kwajiban Kontraktor untuk
malaksanakannya. Untuk hal tersebut diatas tidak diterima permohonan
untuk menambah harga borongan. Dengan demikian harus dianggap
bahwa penawaran adalah untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang
secara teknis maupun fungsinya dapat dipertanggung jawabkan.
18.2. Hal-hal lain yang belum tercantum dalam peraturan dan syarat-syarat
ini, akan diatur kemudian secara musyawarah peraturan-peraturan lain
yang lazim dipergunakan dalam suatu pekerjaan pemborongan bangunan
sepanjang tidak bertentangan dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat
ini.