Anda di halaman 1dari 6

Ruang&Kota (My Planologi)

Diberdayakan oleh Terjemahan


FRIDAY, FEBRUARY 11, 2011

Mengenal Le Corbusier, sang "Pencetus Arsitektur Modern dalam


Permukiman Perkotaan"
Le CORBUSIER

Charles-Edouard Jeanneret, yang dikenal dengan sebutan Le Corbusier (October 6, 1887 – August 27,
1965), adalah seorang arsitek dan penulis kelahiran Perancis-Swiss, yang sangat terkenal karena
kontribusinya pada modernisme atau international-style. Pemikirannya dipengaruhi oleh apa saja yang ia
lihat, terutama kota-kota industri di pergantian abad. Le Corbusier tertarik pada visual art dan menempuh
pendidikannya di La-Chaux-de-Fonds Art School. Guru Arsitekturnya pada masa itu adalah
arsitek René Chapallaz, yang kemudian menjadi pengaruh terbesar pada desain beliau pada awal
karirnya.

Selama Perang Dunia I, Le Corbusier mengajar di sekolah lamanya La-Chaux-de-Fonds Art School, dan
tidak kembali ke Paris sampai perang tersebut berakhir. Selama 4 tahun di Swiss, Le Corbusier menelaah
banyak teori-teori arsitektur yang menggunakan kaidah teknik arsitektur modern. Salah satu karya Le
Corbusier pada masa itu adalah “Domino House” (1914-1915).
"Domino Hause" menjadi konsep bangunan bertingkat yang banyak di gunakan hingga sekarang
Desain tersebut kemudian menjadi dasar dari sebagian besar karya beliau sampai 10 tahun setelahnya, di
mana kemudian beliau memulai mendesain karya-karyanya bersama keponakannya, Pierre Jeanneret
(1896-1967) sampai tahun 1940. Pada tahun 1918, Le Corbusier bertemu dengan Amédée Ozenfant,
seorang pelukis Cubist. Ozenfant mendukungnya untuk melukis, di mana kemudian periode hubungan
kerjasama mereka pun dimulai. Dengan menganggap Cubism sebagai sesautu yang irrasional namun
“romantis”, mereka kemudian mempublikasikan manifesto mereka, Après le Cubisme dan menetapkan
teori pergerakan arsitektur modern yang baru, Purism. Purism Purism adalah suatu bentuk dari Cubism,
yang merupakan salah satu pendekatan estetika dalam arsitektur. Le Corbusier dan Ozenfant pertama kali
mendeskripsikan prinsip-prinsip dasar teori ini pada tahun 1918. Ekspresi dari Purism adalah ekspresi
yang menampilkan kemurnian bangunan yang sepi ornamen, sejalan dengan adagium arsitektur modern
yang menilai bahwa: "Ornament is a crime", teori ini muncul karena adanya keinginan untuk melepaskan
diri dari penggunaan ornamen dengan berprinsip bahwa tanpa ornamen bangunan bisa tampak lebih
indah.

Bangunan rangcangan Le Corbusier, Walau putih dan tanpa ornament tetapi tetap indah
Bermula dari kegagalan Pemerintah Perancis dalam menangani masalah slum area(permukiman kumuh)
dan krisis perumahan perkotaan, kemudian beliu terjun ke dalam urban planning(perencanaan perkotaan).
Le Corbusier menemukan solusi untuk masalah permukiman kumuh dan krisis perumahan perkotaan.
Dengan Architectural Modern, dia yakin dapat memberikan solusi dalam menaikkan kualitas hidup untuk
orang kelas bawah.
Solusinya adalah membuat suatu hunian yang cukup untuk banyak orang. Pada tahun 1922, rencana
hunian tersebut terealisasikan dengan nama IMMEUBLES VILLAS (1922) suatu hunian yang ia
menyebutnya sebagai –Blocks of Cell- seperti individual apartements, suatu bangunan yang memiliki
beberapa lantai. Setiap ruangan terdapat R. tamu, R. tidur, dapur, dan taman..
Immeubles Villas tahun1922, menjadi bangunan bertingkat yang mampu menampung banyak
masyarakat, seperti apartemen dan rumah susun saat ini.

Selain itu munculnya hasil rancangan Le Corbusier yang


bernama CONTEMPORARY CITY(1922) yang dapat menampung 3 juta penduduk. Menunjukkan
bahwa dia tidak hanya berkecimpung pada design-design rumah akan tetapi beliau juga mulai untuk men-
design kawasan kota.

Contemporery City tahun 1922, dapat menampung 3 juta penduduk sehingga dapat menjadi salah satu solusi
krisis permukiman diperkotaan (Prncis) saat itu.
salah satu permukiman saat ini yang mirip dengan Contemporery City

Penambah jalan bebas hambatan (freeways) pada contemporary city, membuat rancangan ini menjadi
suatu hunian baru yang low cost, low density, highly profitable, dan bebas dari pertumbuhan
permukiman-permukiman kecil yang berpotensi semrawut dan mengurangi mobilitas. Hal ini membuat le
Corbusier terkenal dengan sebagai salah satu orang pertama yang menyadari pengaruh mobilitas terhadap
bentuk dan rancangan pemukiman manusia. Ia tidak menyukai segala bentuk hiasan atau ornamentasi
pada bangunan, dan pernah mengatakan bahwa "semua bangunan seharusnya berwarna putih”.

lagi, Villa Savoye, Poissy-sur-Seine, Perancis bangunan karya Le Corbusier yang berwarna putih sesuai dengan ciri khas
le Corbusier yang menyatakan semua bangunan seharusnya berwarna putih
Pada tahun 1930an Le Corbusier kembali mereformulasi idenya tentang perkotaan, kali ini dengan
rancangan La Ville Radieuse (The Radiant City). Perbedaan mendasar dengan Contemporery City adalah
mengabaikan kelas berdasarkan stratifikasi pemilik lama, namun lebih kepada besarnya keluarga, bukan
pada posisi ekonomi. Dengan konsepnya seperti 14m2 untuk 1 orang, Dengan pembangunan secara
vertikal, KDB kecil, sehingga area disekitarnya dapat digunakan sebagai taman bermain dan tempat
parkir, kemudian dengan adanya tangga penyambung antar blok bangungan.
Radiant City Tahun 1930, dengan konsep memunculkan open space seperti taman dan parkir

Dengan konsep-konsep diatas maka dapat mendukung teori yang dicetuskan oleh le Corbusier yang
menyatakan bahwa pusat kota yang besar harus terdiri terutama dari skyscrapers - khusus untuk komersial
- dan yang diduduki oleh kawasan ini seharusnya tidak lebih dari 5%. Sisanya 95% harus taman dengan
pepohonan.
Rancangan yang sesuai dengan teorinya, dimana didominasi oleh pohon dan tumbuhan
Melihat konsep-konsep yang dikembangkannya pada saat zamannya dan berguna hingga saat ini maka
tepatlah julukan yang diberikan kepada sejak dulu yaitu " Leader of modern-better seatlement and better
soceity".

Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Le_Corbusier
google.com
dan sumber2 lainnya

Anda mungkin juga menyukai