Materi Kelompok 1 (Bufitri)
Materi Kelompok 1 (Bufitri)
PENDAHULUAN
1
Auditor yang akan melakukan pengujian harus menentukan ukuran
sampel dan item sampel yang akan dipilih dari populasi untuk setiap sampel
prosedur audit. Banyaknya persentase dari jumlah populasi yang akan dipilh
auditor bagi pengujian untuk membuat kesimpulan mengenai populasi
tersebut disebut sebagai sampling audit.
1.3 Tujuan
Berkaitan dengan rumusan masalah diatas, maka perlu mencantumkan
tujuan dalam penulisan agar penulisan makalah ini adalah untuk memberikan
informasi kepada pembaca mengenai Audit Sampling Terhadap Pengujian
Atas Pengendalian & Pegujian Subtantive Atas Transaksi, termasuk
didalamnya Apa saja resiko sampling dan resiko nonsampling, Bagaimana
sampling statistik vs sampling nonstatistik dan pemilihan sampel probabilistik
vs nonprobabilistik.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
d. Kesalahan karena mengandalkan pada informasi keliru yg diterima
dari pihak lain, seperti jawaban konfirmasi yg tidak benar.
4
2.3.1 Metode Pemilihan Sampel Nonprobabilistik
a. Pos yang paling mngkin mengandung salah saji. Auditor sering kali
mampu mengidentifikasi pos populasi mana yang mungkin
mengandung salah saji.
b. Pos yang mengandung karakteristik populasi terpilih. Dengan memilih
satu atau lebih pos yang memiliki karakterisitik populasi yang
berbeda, auditor mungkin bisa merancang sampel agar regresentatif.
c. Cakupan nilai uang yang besar. Auditor kadang kadang dapat memilih
sampel yang meliputi bagian total nilai uang bagian populasi yang
besar sehingga mengurangi risiko penarikan kesimpulan yang tidak
tepat dengan tidak memeriksa pos pos yang kecil.
Dalam pemilihan sampel blok (block sample selection), auditor memilih pos
pertama dalam satu blok, dan sisanya dipilih secara berurutan. Biasanya
penggunaan sampel blok hanya dapat diterima jika jumlah blok yang
digunakan masuk akal. Jika hanya segelintir blok yang digunakan probabilitas
memperoleh sampel nonpresentatif sangatlah besar, dengan menggunakan
kemungkinan perputaran karyawan, perubahan sistem akuntansi dan sifat
musiman, ari sejumlah jenis.
5
1. Pemilihan sampel acak sederhana ( random sample ) : setiap kombinasi
dari populasi yang mungkin memiliki kesempatan yang sama dimasukkan
ke dalam sampel. Metode yang digunakan antara lain :
o Tabel angka acak : metode untuk memastikan bahwa semua item
dalam populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih. Angka
acak adalah serangkaian digit yang memiliki probabilitas yang sama
untuk muncul selama jangka panjang dan tidak memiliki pola yang
dapat diidentifikasi.
o Angka acak yang dihasilkan komputer : sebagian besar acak yang
digunakan auditor dihasilkan oleh komputer menggunakan salah satu
dari jenis program.
2. Pemilihan sampel sistematis ( systematic sample selection ): auditor
menghitung suatu interval dan kemudian memilih item- item yang akan
dijadikan sampel berdasrkan ukuran interva tersebut.
3. Pemilihan sampel probabilitas yang profesional dengan ukuran dan
bertahap.
Ada 2 cara untuk memperoleh sampel yang menekankan item- item populasi
dengan jumlah yang tercatatat yang lebih besar :
1) Mengambil sampel dimana probabilitas pemilihan setiap item populasi
individual bersifat proporsional dengan jumlah tercatatnya.
2) Membagi populasi ke dalam subpopulasi.
6
pengendalian klien maupun jumlah yang salah secara moneter, apakah hal
itudisebabkan oleh kesalahan akuntansi yang tidak disengaja atau penyebab
lainnya. Istilah deviasi (deviation) terutama mengacu pada penyimpangan
dari pengendalian yang telahdigariskan.
Tujuan pengujian harus dinyatakan dalam istilah siklus transaksi yang sedang
diuji. Biasanya, auditor mendefinisikan tujuan pengendalian dan pengujian
substantif atas transaksi sebagai :
Sampling audit dapat diterapkan setiap kali auditor berencana membuat suatu
kesimpulan mengenai populasi berdasarkan suatu sampel. Auditor harus
7
memeriksa program audit dan memilih prosedur audit dimana sampling audit
dapat diterapkan:
Pada prinsipnya bahwa empat belas langkah untuk sampling nonstatistik sama
dan dapat diterapkan pada sampling atribut hanya saja terdapat beberapa
bagian yang berbeda antara keduanya yaitu:
a. Dalam menetapkan ARO, untuk nonstatistik mengunakan resiko rendah,
sedang,tinggi dan untuk statistik mengunakan risiko denagn angka.
8
Selain it metodenya berbeda karena auditor harus mengevaluasi dengan
angka.
b. Dalam menentukan ukuran sampel, untuk faktor penentianya sama yaitu
terdapat empat faktor. Nama dalam menentukan progrsm komputer atau
tabel yang dikembangkan dari rumus statistik.
BAB III
PENUTUP
9
3.1 Kesimpulan
Tujuan pengujian harus dinyatakan dalam istilah siklus transaksi yang sedang
diuji. Biasanya, auditor mendefinisikan tujuan pengendalian dan pengujian
substantif atas transaksi sebagai : Menguji keefektifan operasi pengendalia,
Menentukan apakah transaksi mengandung salah saji moneter
DAFTAR PUSTAKA
10
Al.Haryono Jusup. 2010. Auditing pengauditan, Yogyakarta : SEKOLAH
TINGGI ILMU EKONOMI
Randol J. ELDER. 2011. Audit Dan Jasa Assurance Jilid 2 , Jakarta : ERLANGGA
http://fridarohmasulaeman.blogspot.com/2016/04/sampling-audit-untuk-
pengujian.html
http://andinurhasanah.wordpress.com/2013/04/15/sampling-audit-untuk-
pengujian-pengendalian-dan-pengujian-substantif-atas-transaksi/
http://www.scribd.com/document/243488414/SAMPLING-AUDIT-UNTUK-
PENGUJIAN-PENGENDALIAN-DAN-PEGUJIAN-SUBSTANTIF-
TRANSAKSI-rtf
11