DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 7
1.TATA SUSANDRI
2. RAHAYU
3. HELBER CHANY
4. JUNITA
6. EPAN SUKRI
PRODI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DEHASEN
BENGKULU
A. Pengertian
Kelompok adalah kumpulan individu yang mempunyai hubungan antara satu
dengan yang lainny, saling keteergantungan serta mempunyai norma yang sama
(Stuart&Sundeen,1991:10).
Anggota kelompok mungkin datang dari berbagai latar belakang yang harus
ditangani sesuai dengan keadaannya, seperti agresif, takut, kebencian, kompetitif,
kesamaan, ketidaksamaan, kesukaan, dan menarik (Yalom,1995 dalam Stuart &
Laraia, 2001)
Klien dengan gangguan jiwa Psikotik mengalami penurunan daya nilai realitas (
reality testing ability ). Klien tidak lagi mengenali tempat, waktu, dan orang-orang di
sekitarnya. Hal ini dapat mengakibatkan klien merasa asing dan menjadi pencetus
terjadinya ansietass pada klien. Untuk menamggulangi hendayaini, maka perlu ada
aktivitas yang member stimulus secara konsisten kepada klien tentang realitas di
sekitarnya. Stimulus tersebut meliputi stimulus tentang realitas lingkungan, yaitu diri
sendiri, orang lain, waktu, dan tempat.
b. Persiapan terapis :
Rawlins, Williams dan Beck (1993) mengidentifikasi tiga area yang perlu
dipersiapkan untuk menjadi terapis atau pemimpin terapi kelompok, yaitu persiapan
teoritis melalui pendidikan formal, literatur, bacaan dan lokakarya; praktik yang
disupervisi pada saat berperan sebagai pemimpin kelompok; dan pengalaman
mengikuti terapi kelompok.
Perawat diperkenankan memimpin terapi kelompok jika telah dipersiapkan secara
professional. American Nursing Association (ANA) menetapkan pada praktik
keperawatan psikiatri dan klinikal spesialis dapat berfungsi sebagai terapis kelompok.
Sertifikat dari ANA sebagai spesialis klinik dalam keperawatan psikiatri-kesehatan
jiwa menjamin perawat mahir dan kompeten sebagai terapis kelompok.
Perawat yang memimpin kelompokterapeutik dan kelompok tambahan TAK,
persyaratannya harus mempunyai pengetahuan tentang masalah klien dan mengetahui
metode yang dipakai untuk kelompok khusus serta terampil berperan sebagai
pemimpin.
c. Persiapan pasien :
Berdasarkan pengamatan dan kajian status klien maka karakteristik klien yang
dilibatkan dalam terapi aktivitas kelompok gangguan orientasi realita ini adalah klien
dengan masalah halusinasi, dimensia, kebingungan, tidak kenal dirinya, salah
mengenal orang lain, tempat dan waktu.
F. Setting
Keterangan :
L : Leader
Co : Wakil Leader
K : Klien
F : Fasilitator
O : Observer
Posisi Klien saling berhadapan
G. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.
Aspek yang dievaluasi adalh kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK
orientasi realitas orang, kemampuan klien yang diharapkan adalah dapat menyebutkan
nama, panggilan, asal, dan hobi klien lain. Untuk TAK orientasi realitas tempat,
kemampuan klien yang diharapkan adalh mengenal tempat di rumah sakit. Sedangkan
untuk TAK orientasi realitas waktu, kemampuan klien yang diharapkan adalah mengenal
waktu, hari, tanggal, bulan, dan tahun.
Sesi 1 : Pengenalan Orang
Tujuan
1. Klien mampu mengenal nama-nama perawat
2. Klien mampu mengenal nama-nama klien lain
Setting
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
2. ruangan nyaman dan tenang
Alat
1. Papan nama sejumlah klien dan perawat yang ikut tak
2. Spidol
3. Bola tenis
4. Tape recorder
5. Kaset dangdut
Metode
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan tanya jawab
Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
Salam dari terapis kepada klien
b. Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak
1. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal orang
2. Terapis menjelaskan aturan main berikut
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin
kepada terapis
Lama kegiatan 45 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3. Tahap kerja
a. Terapis membagikan papan nama untuk masing-masing klien
b. Terapis meminta masing-masing klien menyebutkan nama lengkap, nama
panggilan dan asal
c. Terapis meminta masing-masing klien menuliskan nama panggilan di papan
nama yang dibagikan
d. Terapis meminta masing-masing klien memperkenalkan diri secara berurutan,
searah jarum jam dimulai dari terapis, meliputi menyebutkan : nama lengkap,
nama panggilan, asal dan hobi
e. Tarpis menjelaskan langkah-langkah berikutnya : tape recorder akan
dinyalakan, saat musik terdenar bola tenis dipindahkan dari satu klien ke klien
lain. Saat musik dihentikan, klien yang sedang memegang bola tenis
menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi klien yang lain
(minimal nama panggilan)
f. Terapis memutar tape recorder dan menghentikan. Saat musik dihentikan, klien
yang sedang memegang bola tenis menyebutkan nama lengkap, nama
panggilan, asal dan hobi klien yang lain
g. Ulangi langkah f sampai semua klien mendapat giliran
h. Terapis memberikan pujian untuk setiap keberhasilan klien dengan mengajak
klien lain bertepuk tangan
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien menyapa orang lain sesuai nama panggilan
c. Kontrak yang akan datang
1. Terapis membuat kontrak untuk TAK yang akan datang, yaitu ”mengenal
tempat”
2. Menyepakati waktu dan tempat
Sesi 1: TAK
Orientasi realitas orang
Kemempuan mengenal orang lain
Dokumentasi
Dokumentasikan pada catatan proses keperaeatan tiap klien. Contoh: klien
mengikuti TAK orientasi realitas orang. Klien mampu menyebutkan nama, nama
panggilan, asal dan hobi klien lain.di sebelahnya. Anjurkan klien mengenal klien lain di
ruangan.
Tujuan :
1. Klien mampu mengenal nama rumah sakit.
2. Klien mampu mengenal nama ruangan tempat dirawat.
3. Klien mampu mengenal kamar tidur.
4. Klien mengenal tempat tidur.
5. Klien mengenal ruang perawat, ruang istirahat, ruang makan, kamar mandi, dan WC
Setting
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.
2. Ruangan tempat perawatan klien.
Alat
1. Tape recorder
2. Kaset lagu “ dangdut “
3. Bola tenis.
Metode
1. Diskusi kelompok
2. Orientasi lapangan
Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak pada klien peserta Sesi 1 TAK orientasi realitas.
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1. Salam dari terapis kepada klien.
2. Terapis dan klien memakai papan nama.
b. Evaluasi/ validasi
1. Menanyakan perasaan klien saat ini.
2. Menanyakan apakah klien masih mengingat nama-nama klien yang lain.
c. Kontrak
1. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal tempat yang biasa
dilihat.
2. Terapis menjelaskan aturan main berikut :
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada
terapis.
Lama kegiatan 45 menit.
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap kerja
a. Terapis menanyakan kepada klien nama rumah sakit, nama ruangan;klien diberi
kesempatan menjawab. Beri pujian pada klien yang mampu menjawab dengan
tepat.
b. Terpis menjelaskan dengan menyalakan tape recorder lagu dangdut, sedangkan
bola tenis di edarkan dari satu peserta ke peserta yang lain searah jarum jam.
Pada saat lagu berhenti, klien yang sedang memegang bola tenis akan diminta
menyebutkan nama rumah sakit dan nama ruangan tempat klien dirawat.
c. Terapis menyalakan tape recorder, menghentikan lagu, dan meminta klien yang
memegang bola tenis untuk menyebutkan nama rumah sakit. Kegiatan ini
diulang sampai semua peserta mendapat giliran.
d. Terpis memberikan pujian saat klien telah menyebutkan dengan benar.
e. Terapis mengajak klien berkeliling serta menjelaskan nama dan fungsi ruangan
yang ada. Kantor perawat, kamar amandi, WC, ruang istirahat, ruang TAK, dan
ruangan lainnya
.
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2. Terpis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk menghafal nama-nama tempat.
c. Kontrak yang akan datang
1. Menyepakati kegiatan TAK yang akan datang, yaitu mengenal waktu.
2 Menyepakati waktu dan tempat.
Nama klien
No Aspek yang di nilai
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan mengenal tempat-tempat di
ruang rawat dan nama rumah sakit. Beri tannda / jika klien mampu dan tanda ( X
) jika klien tidak mampu.
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh :klien mengikuti sesi 2, TAK orientasi Realita tempat.
Klien mampu menyebutkan nama ruangan dan letak kamar tidur yang lain belum
mampu. Orientasikan klien dengan tempat-tempat di ruangan.
Tujuan
1. Klien dapat mengenal waktu dengan tepat
2. Klien dapat mengenal tanggal dengan tepat
3. Klien dapat mengenal hari dengan teat
4. Klien dapat mengenal tahun dengan tepat
Sese setting
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
2. Klien berada di ruangan yang ada kalender dan jam dinding
Alat
1. Kalender
2. jam dinding
3. Tape recorder
4. Kaset lagu dangdut
5. Bola tenis
Metode
1. Diskusi
2. Tanya jawab
Langkah kegitan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak kepada klien peserta sesi 2 TAK orientasi realitas
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1. Salam dari terapis kepada klien
2. Terapis dan klien memakai papan nama
b. Evaluasi/validasi
1. Menanyakan perasaan klien saat ini
2. Menanyakan apakah klien masih menggingat nama nama ruangan yang sudah di
pelajari
c. Kontrak
1. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yaitu mengenal waktu
2. Terapis menjelaskan aturan main berikut
Jika ada klien yang ingin meninggalkan,harus meminta iizin kepada terapis
Lama kegiatan 45 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
. 3. Tahap kerja
a. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan di kerjakan
b. Terapis menjelaskan akan menghidupkan tape recorder, sedangkan bola tenis di
edarkan dari satu klien ke klien lain. Pada saat musik berhenti, klien yang
memegang bola menjawab pertanyaan dari terapis
c. Terapis menghidupkan musik,dan mematikan musik. Klien mengedarkan bola
tenis secara bergantian searah jarum jam saat musik berhenti, klien yang
memegang bola siap menjawab pertanyaan terapis tentang tanggal, bulan, tahun,
hari dan jam saat itu .kegiatan ini di ulang sampai semua klen mendapat giliran
d. Terapis memberikan pujian kepada klien setelah memberikan jawaban dengan
tepat.
4, Tahap termiinasi
a. Evaluasi
1. Terapis menanyanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak lanjut
Terapis meminta klien memberi tanda/mengganti kalender setiap hari
c. Kontrak yang akan datang
1. Menyepakati TAK yang akan datang sesuai dengan indikasi klien
2. Menyepakati waktu dan tempat
Evaluasi dan dokumentasi
Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung,khususnya pada saat tahap
kerja. Aspek yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK .
untuk TAK orientasi realitas waktu kemampuan klien yang di harapkan adalah mengenal
waktu, hari, tanggal, bulan dan tahun formulir evaluasi sebagai berikut
SESI 3 : TAK
Orientasi Realitas Waktu
Kemampuan mengenal waktu
1 Menyebutkan jam
2 Menyebutkan hari
3 Menyebutkan tanggal
4 Menyebutkan bulan
5 Menyebutkan tahun
Petunjuk
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan mengenal,waktu,hari, tanggal,
bulan ,dan tahun. Beri tanda / jika klien mampu dan beri tanda x jika klien tidak
mampu
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK, pada catatan proses
keperawatan tiap klien : contoh klien mengikuti sesi 3, TAK Orientasi Realitas Waktu.
Klien mampu menyebutkan tanggal dan hari ,tetapi yang lain belum mampu .
Orientasikan klien terhadap waktu secara intensif.