Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS JURNAL “PARENTAL MONITORING, PARENT-

ADOLESCENT COMMUNICATION, AND ADOLESCENTS’


TRUST IN THEIR PARENTS IN CHINA”

Disusun guna memenuhi tugas Program Studi Pendidikan Profesi


Ners Stase Keperawatan Keluarga

Oleh :
Rofidatul Inayah, S.Kep
NIM. 132311101025

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2018
ANALISIS JURNAL DENGAN METODE PICO (Problem, Intervention,
Comparison, Outcome)

“Parental Monitoring, Parent-Adolescent Communication, and Adolescents’


Trust in Their Parents in China”

1. Problem
Penelitian ini melibatkan 3349 remaja beserta orang tua dengan rentang
usia remaja 12-15 tahun yang dipilih secara acak dari 35 sekolah menengah di
China. Penelitian ini bertujuan untuk menguji asosiasi antara pemantauan
orang tua, komunikasi orang tua dengan remaja, dan kepercayaan remaja pada
orang tua mereka. Kepercayaan dalam hubungan anak dan orang tua mengacu
pada keyakinan, kepercayaan diri dengan kemampuan masing-masing,
kepercayaan emosional, dan kejujuran. Kepercayaan anak-anak pada orang tua
mereka memainkan peranan yang penting dalam perkembangan sosio-
emosional yang normal. Dalam teori perkembangan, Erikson (1950)
menetapkan bahwa dasar kepercayaan pada pengasuh adalah tugas
perkembangan utama pada anak usia dini dan merupakan inti bagaimana krisis
identitas dapat teratasi. Seiring dengan bertambahnya usia, remaja pada
umumnya akan cenderung kurang berbagi mengenai hal pribadi, perasaan, dan
rahasia dengan mereka orangtua. Sedangkan menurut beberapa penelitian,
justru menunjukkan bahwa remaja yang memiliki rasa kepercayaan yang kuat
pada orang tuanya akan cenderung lebih sedikit terlibat dalam perilaku-
perilaku yang berisiko, lebih sedikit merasa kesepian, melaporkan ikatan yang
lebih kuat dengan orang tua, dan menunjukkan penyesuaian psikososial yang
lebih baik.

2. Intervention
Pemantauan orang tua merupakan suatu perilaku pengasuhan dimana
orang tua terlibat untuk mendapatkan informasi-informasi tentang kegiatan,
keberadaan, dan persahabatan anak-anak mereka. Orangtua yang melakukan
pemantauan secara efektif harus mengatur lingkungan anak dan secara aktif
melacak kegiatan anak. Komunikasi adalah kunci untuk membangun dan
memperkuat hubungan dan keintiman di antara orang tua dan anak-anak
mereka. Penelitian ini meneliti peran pemantauan orang tua (termasuk
pengetahuan orang tua) akan dikaitkan secara positif dengan kepercayaan
remaja pada orang tua mereka dan bagaimana hal tersebut dapat diwujudkan
dalam suatu komunikasi yang baik antara remaja dengan orang tua mereka.
Peneliti juga menyelidiki apakan apakah asosiasi/hubungan ini bervariasi
berdasarkan usia dan jenis kelamin.
Pada variabel pemantauan orang tua diukur menggunakan Parental
Monitoring Scale (PMS), yang dimodifikasi dengan Regulation Scale for
Chinese Adolescents (RSCA) dan Parental Autonomy Granting Scale (PAGS).
Kuesioner ini mengandung 17 item yang terbagi dalam 3 subskala yaitu
pengetahuan orang tua, kontrol negatif orang tua, dan pemberian otonomi.
Pada variabel komunikasi orang tua-remaja menggunakan kuesioner
Adolescents’ Communication with Parents Scale yang menilai kualitas
komunikasi orangtua-remaja. Pada variabel kepercayaan anak pada orang tua
diukur menggunakan Children’s Trust in Parents Scale (CTPS) yang terbagi
dalam 3 domain yaitu ketergantungan pada orang tua, kejujuran, dan berbagi
rahasia.

3. Comparison
Pada jurnal utama dijelaskan bahwa komunikasi terbuka antara orang
tua dan remaja dapat berkontribusi terhadap kualitas afektif dari hubungan
orangtua-anak. Selain itu orang tua yang sering memantau perkembangan anak
akan melaporkan tingkat komunikasi terbuka yang lebih tinggi, sedangkan
orang tua yang tidak mengutamakan dan menghormati privasi anak mereka
justru menunjukkan adanya konflik orangtua-remaja sehingga dapat
mengurangi pengungkapan remaja dan menyebabkan lemahnya komunikasi
antara anak dengan orang tua.
Hal tersebut didukung oleh jurnal yang berjudul “Improving parenting
and parent-teen communication to delay or prevent the onset of alcohol and
drug use in young adolescents with emotional/behavioral disorders: A pilot
trial” yang menjelaskan bahwa kurangnya keterlibatan orang tua dalam
kegiatan anak justru dapat meningkatkan inisiasi anak dalam penggunaan
alkohol dan obat-obatan berbahaya. Pemantauan orangtua, serta pengungkapan
anak tentang keberadaan mereka menunjukkan keterkaitan dengan tingkat
penggunaan alkohol dan obat-obatan berbahaya yang lebih rendah. Selain itu
adanya dukungan untuk berkomunikasi antara orang tua dengan anak tentang
penggunaan alkohol dan obat-obatan berbahaya juga dapat mengurangi risiko
penggunaan alkohol dan obat-obatan berbahaya sedini mungkin. Selain itu,
variabel lain dalam pengasuhan yang juga dapat menurunkan risiko
penggunaan alkohol dan obat-obatan berbahaya adalah keterlibatan
pengasuhan positif dan strategi manajemen keluarga (misalnya, konsisten
dalam memberikan batasan-batasan pada anak remaja, adanya dukungan
keluarga, dan komunikasi mengenai ketidaksetujuan orang tua terhadap
penggunaan alkohol dan obat-obatan berbahaya. Selain itu, variabel terkait
teman sebaya juga dievaluasi dan hasilnya menunjukkan bahwa asosiasi teman
sebaya (sebaya (misalnya, hubungan dengan teman- teman yang berperilaku
menyimpang, persepsi teman terhadap penggunaan alkohol dan obat-obatan
berbahaya) memiliki peran yang lebih mendalam dan berdampak pada
penggunaan alkohol dan obat-obatan berbahaya daripada hubungan orangtua-
anak. Sehingga orang tua juga perlu memantau pergaulan anak dan
memberikan arahan-arahan pada anak untuk tidak terjerumus dalam pergaulan
yang kurang baik.

4. Outcome
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komunikasi orangtua-remaja
berhubungan positif dengan kepercayaan remaja pada orang tua mereka.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menyebutkan bahwa
komunikasi terbuka antara orang tua dan remaja akan memupuk rasa saling
percaya di antara mereka. Komunikasi antara orang tua dan anak-anak
biasanya dianggap sebagai sarana yang penting dalam menjaga keterhubungan
dan keintiman. Namun, dengan meningkatnya rasa individualitas, remaja tidak
secara sukarela berbagi semua informasi dengan orang tua mereka. Pada kasus
ini, baik orang tua dan remaja harus menyesuaikan perilaku komunikasi
mereka (misalnya, anak harus mencoba untuk menceritakan rahasia mereka
pada orang tua ataupun sebaliknya, orang tua yang harus meningkatkan ajakan
pada anak untuk berbagi rahasianya pada orang tua. Selain itu hasil penelitian
ini juga menunjukkan bahwa adanya pemantauan dari orang tua juga secara
tidak langsung akan meningkatkan kepercayaan remaja pada orang tua yang
nantinya akan mempengaruhi kuelitas komunikasi orang tua dengan remaja.
Dengan kata lain, remaja yang melaporkan tingkat pemantauan orang tua yang
lebih tinggi juga melaporkan tingkat komunikasi orang tua-remaja yang lebih
baik, yang kemudian berkontribusi untuk meningkatkan kepercayaan remaja
pada orang tua mereka.

5. Implikasi Keperawatan
Hasil penelitian dalam jurnal ini dapat menjadi acuan bagi tenaga
keperawatan yang merawat sebuah keluarga dengan anak remaja di dalamnya.
Dengan adanya penelitian ini, perawat dapat memberikan masukan bagi orang
tua yang memiliki anak remaja dalam membimbing anak-anaknya. Saat orang
tua merasa bahwa hubungannya agak renggang, dan anak jarang
berkomunikasi serta masih merahasiakan banyak sesuatu pada orang tua,
dengan adanya penelitian ini diharapkan orang tua dapat memiliki inisiatif
untuk meningkatkan pengawasan pada anak. Hal tersebut otomastis juga akan
meningkatkan komunikasi antara anak-orang tua, sehingga kepercayaan anak
pada orang tua juga akan meningkat.
Saat komunikasi dan kepercayaan antara anak dan orang tua telah
terbangun, maka disitulah orang tua dapat memancing anak untuk
menceritakan rahasia-rahasia terkait hal-hal baru apa saja yang mereka temui
dalam masa remajanya, mengingat masa-masa remaja merupakan masa dimana
anak akan mencoba-coba untuk melakukan sesuatu dikarenakan rasa penasaran
yang tinggi. Saat orang tua menemui ada sesuatu yang salah pada apa yang
anak sampaikan maka disitulah peran orang tua dalam memberikan
pendidikan-pendidikan yang berkaitan dengan kesehatan dan masa depan pada
anak perlu ditingkatkan. Selain itu penting juga bagi orang tua untuk memantau
pergaulan anak dan memberikan arahan-arahan pada anak agar tidak
terjerumus dalam pergaulan yang kurang baik.

6. Kelebihan dan Kekurangan jurnal


a. Kelebihan
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi yang
penting khususnya bagi orang tua mengenai peran pemantauan orang tua
dalam membina kepercayaan remaja pada orang tua. Selain itu penelitian
ini memberikan bukti baru mengenai peran mediasi komunikasi orangtua-
remaja yang ternyata juga berhubungan dengan pemantauan orang tua dan
kepercayaan remaja pada orang tua mereka. Sehingga dengan adanya jurnal
ini orang tua akan mampu untuk meningkatkan rasa kepercayaan anak pada
mereka dengan cara meningkatkan komunikasi dengan dan meningkatkan
pemantauan.

b. Kekurangan
Beberapa keterbatasan dari penelitian antara lain: pertama, meski ukuran
sampelnya dalam jumlah besar, tetapi menggunakan desain cross-sectional
sehingga membatasi kemampuannya untuk menarik kesimpulan kausal
mengenai hubungan yang diamati. Dengan demikian, penelitian
longitudinal diperlukan untuk membantu mengatasi kausalitas pertanyaan
di antara variabel-variabel yang diteliti. Kedua, penilaian semua variabel
bergantung pada laporan diri dan dengan demikian hal tersebut bisa saja
bias pada pelaporan diri. Ketiga, penelitian ini hanya meneliti pada satu
negara saja, sehingga hasilnya mungkin tidak dapat disamaratakan dengan
budaya di negara lain.
DAFTAR PUSTAKA

Spirito et al. 2015. Improving Parenting and Parent-teen Communication to Delay


or Prevent the Onset of Alcohol and Drug Use in Young Adolescents with
Emotional/behavioral disorders: A pilot trial. J Child Adolesc Subst Abuse.
24(5): 308-322. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4607087/
[diakses pada 26 Mei 2018].

Ying et al. 2015. Parental Monitoring, Parent-Adolescent Communication, and


Adolescents’ Trust in Their Parents in China. Journal Plos One. 10(8):
e0134730.
http://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.0134730
[diakses pada 26 Mei 2018].

Anda mungkin juga menyukai