ENDOMETRIOSIS
Disusun Oleh:
Nadhila Adani
110 2013 196
Pembimbing :
dr Muchlas Fahmi, SpOG
Mayor Ckm Nrp. 11030007800777
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Endometriosis adalah gangguan ginekologi jinak umum yang didefinisikan
sebagai adanya jaringan kelenjar endometrium dan stroma di luar lokasi normal.
Endometriosis paling sering ditemukan pada peritoneum panggul, tetapi dapat juga
ditemukan di ovarium, septum rektovaginal, ureter, namun jarang ditemukan di vesika
urinaria, perikardium, dan pleura.2
Endometriosis merupakan suatu keadaan dimana jaringan endometrium yang
masih berfungsi terdapat baik diluar endometrium kavum uteri maupun di miometrium
(otot rahim).3 Bila jaringan endometrium tersebut berimplantasi di dalam miometrium
disebut endometriosis interna atau adenomiosis, sedangkan jaringan endometrium yang
berimplantasi di luar kavum uteri disebut endometriosis eksterna atau endometriosis
4
sejati pembagian ini sekarang sudan tidak dianut lagi karena beik secara patologik,
klinik ataupun etiologik adenomiosis dan endometriosis berbeda.1
Lokasi Endometriosis
2
1. Ovarium
2. Peritoneum dan ligamentum sakrouterina, cavum Douglasi, dinding
belakang uterus, tuba Fallopi, plika vesiko uterina, ligamentum rotundum,
dan sigmoid.
3. Septum rektovaginal
4. Kanalis inguinalis
5. Apendiks
6. Umbilikus
7. Serviks uteri, vagina, kandung kemih, vulva, perineum
8. Parut laparotomi
9. Kelenjar limfe
10. Walaupun sangat jarang, endometriosis dapat ditemukan di lengan, paha,
pleura, dan perikardium
B. Epidemiologi
Angka kejadian endometriosis adalah 6-10 % pada populasi umum wanita,
sedangkan pada perempuan dengan keluhan nyeri pelvik, infertilitas, atau keduanya,
prevalensi endometriosis adalah 35-50%. Sekitar 25-50% wanita infertilitas menderita
endometriosis, dan 30-50% wanita dengan endometriosis tidak meningkat dalam 30
tahun terakhir, berkisar 2,37-2,49/1000 penduduk/ tahun, dimana sama dengan
perkiraan prevalensi 6-8%.5
3
C. Etiopatogenesis
Mekanisme terjadinya endometriosis belum diketahui secara pasti dan sangat
kompleks,6 berikut ini beberapa etiologi endometriosis yang telah diketahui7:
Regurgitasi haid
Gangguan imunitas
Luteinized unruptured follicle (LUF)
Spektrum disfungsi ovarium
4
Sisa sel epitel Muller embrionik
Perubahan sel genitoblas
Penyebaran iatrogenik atau pencangkokan mekanik
Imunodefisiensi lokal
Cacat enzim aromatase
D. Manifestasi Klinik
E. Diagnosis
F. Penatalaksanaan
G. Komplikasi
H. Prognosis
5
6
DAFTAR PUSTAKA
7. Giudice LC. Endometriosis. The New England Journal of Medicine 362 [25], 24-6-2010
; 2389-2398
8. Winkel CA. Evaluation and Management of Women with Endometriosis. The American
College of Obstetricians and Gynecologists.Clinical Gynecologic Series: An Expert's
View 102 [2], 2-8-2010 ; 397-408
7
10. Jacoeb TZ dan Hadisaputra W. Penanganan Endometriosis. Panduan klinis dan
Algoritme. 1 ed. Jakarta: Sagung Seto; 2009.