Anda di halaman 1dari 27

2.

PEMBEBANAN pada STRUKTUR


BANGUNAN BAJA

Pengalihan Beban dari Komponen ke Komponen:


Perubahan Jenis dan Intensitas/Besar Beban
(contoh kasus 7)

2.4
1

PEMBEBANAN: Perubahan Jenis dan Intensitas


Contoh Kasus 7

Sambungan balok ujung balok CD, EF dan GH ke balok IJ dan KL adalah RIGID
(kaku)

1
PEMBEBANAN: Perubahan Jenis dan Intensitas
Contoh Kasus 7

Pelat bertumpu pada balok CD, EF, dan GH, dan IJ dan KL

PEMBEBANAN: Perubahan Jenis dan Intensitas


Contoh Kasus 7

Pelat bertumpu pada balok CD, EF, dan GH, dan IJ dan KL dan padanya bekerja
beban MERATA AREAL dari alam dengan intensitas 25 N/m2.
Karena pelat bertumpu pada keenam balok, maka beban padanya ditransfer ke
enam balok tersebut

Bagaimana beban merata areal ditransfer ke balok – balok CD, EF, GH, IJ dan KL ?

Mengikuti prinsip: “Shortest Energy Path”


4

2
PEMBEBANAN: Perubahan Jenis dan Intensitas
Contoh Kasus 7

Beban – beban merata areal ini (warna ungu) ditransfer ke balok IJ dan KL
karena berjarak paling dekat ke balok – balok tersebut.

Mengikuti prinsip: “Shortest Energy Path”


5

PEMBEBANAN: Perubahan Jenis dan Intensitas


Contoh Kasus 7

Sedangkan beban – beban merata areal yang berwarna merah ini ditransfer ke
balok CD, EF dan GH karena berjarak paling dekat ke balok – balok tersebut.

Mengikuti prinsip: “Shortest Energy Path”


6

3
PEMBEBANAN: Perubahan Jenis dan Intensitas
Contoh Kasus 7

Bentuk daerah tributaris dalam contoh ini: Segitiga dan Trapesium

PEMBEBANAN: Perubahan Jenis dan Intensitas


Contoh Kasus 7

Bentuk daerah tributaris dalam contoh ini: Segitiga dan Trapesium

4
PEMBEBANAN: Perubahan Jenis dan Intensitas
Contoh Kasus 7

Bentuk daerah tributaris dalam contoh ini: Segitiga dan Trapesium

PEMBEBANAN: Perubahan Jenis dan Intensitas


Contoh Kasus 7

KL KL
CD EF GH
IJ IJ

Daerah tributaris pada plat dalam contoh kasus 7

10

5
PEMBEBANAN: Perubahan Jenis dan Intensitas
Contoh Kasus 7

Daerah tributaris pada plat dalam contoh kasus 7

11

PEMBEBANAN: Perubahan Jenis dan Intensitas


Contoh Kasus 7

Daerah tributaris pada plat dalam contoh kasus 7

Beban yang diterima


balok CD setiap satu
meter panjangnya ?
12

6
PEMBEBANAN: Perubahan Jenis dan Intensitas
Contoh Kasus 7

Beban merata linier, berbentuk


segitiga

Untuk kemudahan perhitungan


pembebanan, perlu
DIKONVERSI/DIEKIVALENTK
AN menjadi BEBAN MERATA
LINIER berbentuk PERSEGI

Beban merata linier persegi


yang ekivalen untuk beban
merata linier segitiga, dapat
dihitung dengan menggunakan

adalah intentsitas beban merata linier ekivalen


1 Qek − sgt untuk beban merata linier segitiga
Qek − sgt = Qa L1
3 Qa adalah intentsitas beban merata areal

L1 adalah bentang balok 13

PEMBEBANAN: Perubahan Jenis dan Intensitas


Contoh Kasus 7

Qa = 25 N/m2

L1 = 5 m
1
Qek − sgt = Qa L1
3
1
= ( 25)5
3
= 41.67 N/m’

14

7
PEMBEBANAN: Perubahan Jenis dan Intensitas
Contoh Kasus 7

Qa = 25 N/m2

L1 = 5 m
1
Qek − sgt = Qa L1
3
1
= ( 25)5
3
= 41.67 N/m’

Balok CD menerima BEBAN MERATA LINIER, Qek-sgt dengan


intensitas 41.67 N/m’

Komponen M ux V
LENTUR + 0.625 u ≤ 1.375 [SNI 03 – 1729 – 2002 butir
φM nx φVn 8.4.3] 15

PEMBEBANAN: Perubahan Jenis dan Intensitas


Contoh Kasus 7

Qek-sgt = 41.67 N/m’ ditransfer dari balok CD ke balok IJ dan KL

1
VAC = VAD = ( 41.67)(5) = 104.17 N
2
1
M AC = M AD = ( 41.67)52 = 86.81 Nm
12

16

8
PEMBEBANAN: Perubahan Jenis dan Intensitas
Contoh Kasus 7

Qek-sgt = 41.67 N/m’ ditransfer dari balok CD ke balok IJ dan KL

1
VAC = VAD = ( 41.67)(5) = 104.17 N
2
1
M AC = M AD = ( 41.67)52 = 86.81 Nm
12

17

PEMBEBANAN: Perubahan Jenis dan Intensitas


Contoh Kasus 7

Qek-sgt = 41.67 N/m’ ditransfer dari balok CD ke balok IJ dan KL

1
VAC = VAD = ( 41.67)(5) = 104.17 N
2
1
M AC = M AD = ( 41.67)52 = 86.81 Nm
12

18

9
PEMBEBANAN: Perubahan Jenis dan Intensitas
Contoh Kasus 7

Daerah tributaris pada plat dalam contoh kasus 7

Beban merata linier


yang diterima balok
EF?

Dua tributaris SEGITIGA


19

PEMBEBANAN: Perubahan Jenis dan Intensitas


Contoh Kasus 7

EKIVALENSI ke BEBAN MERATA


LINIER berbentuk PERSEGI

20

10
PEMBEBANAN: Perubahan Jenis dan Intensitas
Contoh Kasus 7

EKIVALENSI ke BEBAN MERATA


LINIER berbentuk PERSEGI

21

PEMBEBANAN: Perubahan Jenis dan Intensitas


Contoh Kasus 7

Komponen M ux Vu
TERKOMBINASI + 0.625 ≤ 1.375
Lentur - Geser φM nx φVn
[SNI 03 – 1729 – 2002 butir 8.4.3]

22

11
PEMBEBANAN: Perubahan Jenis dan Intensitas
Contoh Kasus 7

Komponen M ux V
TERKOMBINASI + 0.625 u ≤ 1.375
Lentur - Geser φM nx φVn
[SNI 03 – 1729 – 2002 butir 8.4.3]

23

PEMBEBANAN: Perubahan Jenis dan Intensitas


Contoh Kasus 7

1
VAE = V AF = (83.34)(5) = 208.35 N
2
1
M AE = M AF = (83.34)5 2 = 173.63 Nm
12

24

12
PEMBEBANAN: Perubahan Jenis dan Intensitas
Contoh Kasus 7

1
VAE = V AF = (83.34)(5) = 208.35 N
2
1
M AE = M AF = (83.34)5 2 = 173.63 Nm
12

25

PEMBEBANAN: Perubahan Jenis dan Intensitas


Contoh Kasus 7

1
VAE = V AF = (83.34)(5) = 208.35 N
2
1
M AE = M AF = (83.34)5 2 = 173.63 Nm
12

26

13
PEMBEBANAN: Perubahan Jenis dan Intensitas
Contoh Kasus 7

Daerah tributaris pada plat dalam contoh kasus 7

Beban merata linier yang


diterima balok GH?

27

PEMBEBANAN: Perubahan Jenis dan Intensitas


Contoh Kasus 7
1
VAG = VAH = ( 41.67)(5) = 104.17 N
2
1
M AG = M AH = (41.67)5 2 = 86.81 Nm
12

Komponen M ux Vu
TERKOMBINASI + 0.625 ≤ 1.375 [SNI 03 – 1729 – 2002 butir
Lentur - Geser φM nx φVn 8.4.3] 28

14
PEMBEBANAN: Perubahan Jenis dan Intensitas
Contoh Kasus 7
1
VAG = VAH = ( 41.67)(5) = 104.17 N
2
1
M AG = M AH = (41.67)5 2 = 86.81 Nm
12

Komponen M ux V
TERKOMBINASI + 0.625 u ≤ 1.375 [SNI 03 – 1729 – 2002 butir
Lentur - Geser φM nx φVn 8.4.3] 29

PEMBEBANAN: Perubahan Jenis dan Intensitas


Contoh Kasus 7

Ada beban yang ditransfer langsung dari pelat ke balok IJ dan KL, yaitu
yang melalui daerah tributaris trapesium 30

15
PEMBEBANAN: Perubahan Jenis dan Intensitas
Contoh Kasus 7

31

PEMBEBANAN: Perubahan Jenis dan Intensitas


Contoh Kasus 7
Untuk kemudahan perhitungan pembebanan, perlu
DIKONVERSI/DIEKIVALENTKAN menjadi BEBAN MERATA LINIER berbentuk
PERSEGI
Beban merata linier persegi yang ekivalen untuk beban merata linier trapesium,
dapat dihitung dengan menggunakan

Trepesium 1 Trepesium 2

32

16
PEMBEBANAN: Perubahan Jenis dan Intensitas
Contoh Kasus 7
Untuk kemudahan perhitungan pembebanan, perlu
DIKONVERSI/DIEKIVALENTKAN menjadi BEBAN MERATA LINIER berbentuk
PERSEGI
Beban merata linier persegi yang ekivalen untuk beban merata linier trapesium,
dapat dihitung dengan menggunakan
L1 Qek −trap adalah intentsitas beban merata linier ekivalen untuk
Qek −trap = Qa X 4 beban merata linier trapesium
L22 Qa adalah intentsitas beban merata areal

X 4 = 2 X 1 L2 − L1 X 2 − X 3
1
X 1 = L2 − L1 L2 adalah bentang balok yang ditinjau
2
L1 adalah bentang balok berhubungan yang bertributaris
berbentuk segitiga
1 1
X2 = L2 − L1
2 3

X 3 = L2 − L1
33

PEMBEBANAN: Perubahan Jenis dan Intensitas


Contoh Kasus 7

Trepesium 1 Trepesium 2

34

17
PEMBEBANAN: Perubahan Jenis dan Intensitas
Contoh Kasus 7

L1
Qek −trap1 = Qa X 4 Qa = 25 N/m2 X 4 = 2 X 1 L2 − L1 X 2 − X 3
L22 1
X 1 = L2 − L1
2
L2 = 6 m
L1 = 2( 2.5) = 5 m
X 1 = 6 − (5) = 3.5
1
 5 2
Qek −trap1 = 25(34.35) 2  = 119.28 N/m’ 1 1 1 1
6  X 2 = L2 − L1 = (6) − (5) = 1.33
2 3 2 3
X 3 = L2 − L1 = 6 − 5 = 1
Dengan cara ekivalensi yang sama
X 4 = 2(3.5)6 − 5(1.33) − 1 = 34.35
35

PEMBEBANAN: Perubahan Jenis dan Intensitas


Contoh Kasus 7

 5 Qek −trap 2 = 112 N/m’


Qek −trap1 = 25(34.35) 2  = 119.28 N/m’
6 

36

18
PEMBEBANAN: Perubahan Jenis dan Intensitas
Contoh Kasus 7

Demikian juga, untuk contoh ini, dengan balok KL karena berdaerah tributaris
trapesium yang sama dengan daerah tributaris balok IJ

 5 Qek −trap 2 = 112 N/m’


Qek −trap1 = 25(34.35) 2  = 119.28 N/m’
6 

37

PEMBEBANAN: Perubahan Jenis dan Intensitas


Contoh Kasus 7

Gaya Dalam Momen Lentur, Geser dan


Momen Puntir
38

19
PEMBEBANAN: Perubahan Jenis dan Intensitas
Contoh Kasus 7

KOMPONEN TERKOMBINASI [SNI 03 – 1729 – 2002 butir 9.2 dan pasal 11]
Lentur - Puntir
39

PEMBEBANAN: Perubahan Jenis dan Intensitas


Contoh Kasus 7

KOMPONEN TERKOMBINASI [SNI 03 – 1729 – 2002 butir 9.2 dan pasal 11]
Lentur - Puntir
40

20
PEMBEBANAN: Perubahan Jenis dan Intensitas
Peninjauan Pembebanan kepada Gird Horizontal pada Struktur Dinding Memanjang

Terdiri dari modul yang


terdiri dari: GIRD
HORIZONTAL dan GRID
VERTIKAL

GIRD VERTIKAL adalah


KOLOM dari Gabel

Ada modul yang


BERIKATAN ANGIN,
ada yang TIDAK
berIKATAN ANGIN

Pada modul,
DILETAKKAN DINDING

DINDING memikul
BEBAN ANGIN, yang
dikerjaan alam

Pembebanan yang diterima Gird H dan Gird V


41

PEMBEBANAN: Perubahan Jenis dan Intensitas


Tipikal satu Modul Struktur Dinding Memanjang

42

21
PEMBEBANAN: Perubahan Jenis dan Intensitas
Tipikal satu Modul Struktur Dinding Memanjang

43

PEMBEBANAN: Perubahan Jenis dan Intensitas


Tipikal satu Modul Struktur Dinding Memanjang Beban terpaan
angin pada dinding
adalah BEBAN
MERATA AREAL

maka tributaris ke
Gird Horizontal
tengah

44

22
PEMBEBANAN: Perubahan Jenis dan Intensitas
Tipikal satu Modul Struktur Dinding Memanjang Beban terpaan
angin pada dinding
adalah BEBAN
MERATA AREAL

maka tributaris ke
Gird Horizontal
tengah

Beban angin (merata


areal) yang ditransfer
ke Gird H tengah
adalah:

45

PEMBEBANAN: Perubahan Jenis dan Intensitas


Tipikal satu Modul Struktur Dinding Memanjang Beban terpaan
angin pada dinding
adalah BEBAN
MERATA AREAL

maka tributaris ke
Gird Horizontal
tengah

Beban angin (merata


areal) yang ditransfer
ke Gird H tengah
adalah:

Beban merata linier


ekivalen yang bekerja
pada Gird H tengah
dapat dihitung, dan
adalah

46

23
PEMBEBANAN: Perubahan Jenis dan Intensitas
Tipikal satu Modul Struktur Dinding Memanjang Beban terpaan
angin pada dinding
adalah BEBAN
MERATA AREAL

maka tributaris ke
Gird Horizontal
tengah

Beban angin (merata


areal) yang ditransfer
ke Gird H tengah
adalah:

Beban merata linier


ekivalen yang bekerja
pada Gird H tengah
dapat dihitung, dan
adalah Qy;

Perhatikan bahwa gird horizontal dibebani beban angin Qy terhadap sumbu y


penampangnya. 47

PEMBEBANAN: Perubahan Jenis dan Intensitas


Tipikal satu Modul Struktur Dinding Memanjang Selain itu, Gird H
tengah juga
dibebani oleh
BERAT TEMBOK

48

24
PEMBEBANAN: Perubahan Jenis dan Intensitas
Tipikal satu Modul Struktur Dinding Memanjang Selain itu, Gird H
tengah juga
dibebani oleh
BERAT TEMBOK

yang membebani
Gird H sebagai
BEBAN MERATA
LINIER

49

PEMBEBANAN: Perubahan Jenis dan Intensitas


Tipikal satu Modul Struktur Dinding Memanjang Selain itu, Gird H
tengah juga
dibebani oleh
BERAT TEMBOK

yang membebani
Gird H sebagai
BEBAN MERATA
LINIER

50

25
PEMBEBANAN: Perubahan Jenis dan Intensitas
Tipikal satu Modul Struktur Dinding Memanjang Selain itu, Gird H
tengah juga
dibebani oleh
BERAT TEMBOK

yang membebani
Gird H sebagai
BEBAN MERATA
LINIER

Perhatikan bahwa gird horizontal dibebani beban angin Qy terhadap sumbu y


penampangnya dan dibebani beban berat tembuk Qx terhadap sumbu x 51

PEMBEBANAN: Perubahan Jenis dan Intensitas


Tipikal satu Modul Struktur Dinding Memanjang KOMPONEN dibebani
Lentur BIAKSIAL

KOMPONEN LENTUR
pada sumbu x dan y penampang

M ux M V
+ uy + 0.625 u ≤ 1.375
φM nx φM ny φVn
[SNI 03 – 1729 – 2002 butir 8.4.3]

Perhatikan bahwa gird horizontal dibebani beban angin Qy terhadap sumbu y


penampangnya dan dibebani beban berat tembuk Qx terhadap sumbu x 52

26
PEMBEBANAN: Perubahan Jenis dan Intensitas
Latihan

1. Pelajari ulang (review), bahan kuliah PEMBEBANAN, dari pertama hingga


yang terakhir!

2. Perolehlah dan pelajari dokumen:

20_Loadings.pdf

3. Diskusi Informal: 14 April 2010, jam 14:00 s/d ≈ 14:45

4. Ujian Penjaringan Pertama: 21 April 2010, jam 14:00 s/d ≈ 15:45

53

27

Anda mungkin juga menyukai