Anda di halaman 1dari 2

Bayi prematur diartikan sebagai bayi yang lahir saat usia gestasi kurang dari 37

minggu dan merupakan salah satu penyebab kematian pada masa neonatal (24%). Prevalensi
kelahiran prematur di negara maju adalah 5 -7% dan meningkat di negara yang sedang
berkembang. Di Asia Tenggara prevalensi kelahiran prematur adalah 1.271/100.000 kelahiran
(95% CI 1.062 – 1.480), angka ini kira – kira 60% dari seluruh kelahiran prematur di dunia.
Di Indonesia pada tahun 2014, sebanyak 779.000 bayi lahir prematur dan sebanyak 25.900
bayi meninggal setiap tahunnya akibat prematuritas.i,ii(level of evidence 1) Berdasarkan berat
badan, bayi baru lahir dibagi menjadi bayi berat lahir rendah (BBLR) dengan berat badan
lahir < 2.500 gram, bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) dengan berat badan lahir < 1.500
gram dan bayi berat lahir amat sangat rendah (BBLASR) dengan berat badan lahir < 1.000
gram.i
Faktor risiko kelahiran prematur diantaranya adalah kehamilan gemeli (OR= 3,5; 95%
CI 1,79-6,96), riwayat section caesaria pada kehamilan sebelumnya (OR=3,67; 95% CI 2,31-
5,81), ibu dengan obesitas/BMI>30 (OR=1,70; 95% CI 1,20-2,41), fetal distress/ abnormal
carditocography janin (OR=1,98;95% CI 1,48-2,66), ibu dengan preeklampsia (OR=5,5;
10
95% CI 3,4-8,9), (level of evidence III). Faktor risiko lainnya berupa ibu dengan
stres/depresi (OR=1,16), ketuban pecah dini (OR = 3,17, 95% CI 1,73 – 5,81, p<0,001),
riwayat kelahiran prematur pada kehamilan sebelumnya (p=0,000, OR=12,7),
polihidramnion/oligohidramnion (OR=1,9 95% CI : 1,00–3,61, p=0,046), anemia dalam
kehamilan (OR = 1.2; 95% CI 1.1–1.2, p < 0.001), hiperemesis gravidarum (p=0,0015,
OR=2), kelas sosial ekonomi menengah dan rendah (p=0,021, OR=1,6), perdarahan/spotting
saat hamil (p=0,000, OR=2,0).(level of evidence III)
Pada kasus, Kelahiran kurang bulan (35 minggu) sesuai dengan nilai maturitas fisik
pada skor new Ballard dengan tanda yang menonjol berupa tulang rawan telinga memutar
penuh, lunak, tepi sudah recoil, bentuk areola mamae berbintil dengan puncak 1-2 mm, rajah
kaki 2/3 anterior, rugae scrotum belum sempurna dan lanugo sudah menipis. Faktor risiko
kelahiran prematur pada kasus ini berupa adanya fetal distress, riwayat persalinan
sebelumnya secara section caesaria dan keadaan sosial ekonomi menengah.

i
Beck S, Wojdyla, Say L, Betran AP, Merialdi M, Requejo JH, et al. The worlwide incidence
of preterm birth : a systematic review of maternal mortality and morbidity. Bull World
Health Organ.2010;88:31-8
10. Svenvik M, Brudin L, Blomberg M. Preterm birth: a prominent risk factor for low apgar
score. Hindawi. 2015;2015:1-8
ii
Countdown to 2015. A decade of tracking progress for maternal, newborn and child survival
: the 2015 report. Geneva. World Health Organizaton. 2015

Anda mungkin juga menyukai