Oleh :
Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan kasih dan karunia-
Nya.
Ayah dan Ibu yang telah memberikan doa dan kasih sayangnya
untukku.
dengan judul Proses Produksi Teh Hijau Pada PT. Rumpun Sari
3. Dra. Intan Novela, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi Manajemen
Surakarta,
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................... i
ABSTRAK ........................................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................. iv
HALAMAN MOTTO.......................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN........................................................... vi
DAFTAR ISI...................................................................................... ix
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah.................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian...................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian.................................................................... 3
E. Metode Penelitian..................................................................... 4
TINJAUAN PUSTAKA
BAB III
PEMBAHASAN
1. Sejarah Perusahaan............................................................... 17
2. Lokasi Perusahaan................................................................. 19
3. Struktur Organisasi................................................................. 20
PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................. 53
B. Saran .......................................................................................... 54
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
yang lebih maju dan mutakhir. Hal ini bertujuan agar perusahaan
B. Rumusan Masalah
hijau?
3. Mesin-mesin atau peralatan apa saja yang digunakan untuk
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
yaitu :
1. Bagi Perusahaan
2. Bagi Mahasiswa
Hasil
E. Metode Penelitian
1. Desain Penelitian
2. Obyek Penelitian
Ngargoyoso Karanganyar.
a. Data Primer
Data
b. Data Sekunder
Data
berikut :
perusahaan.
5. Metode Pembahasan
Metode
Pada PT
mesin.
Hasil
Bahan
perusahaan.
Flowchar
kegiatan produksi.
Tahapan
Dengan
setiap saat ada atau tidaknya mesin yang rusak. Apabila ada
F. KERANGKA PEMIKIRAN
Evaluasi
Bahan Baku
Lancar
Baik
Rusak
Flow Chart
Proses
Produksi
Perbaiki
Penjualan
Gambar 1.1
Bahan baku utama yang digunakan untuk mengolah teh hijau adalah
peko daun teh yang baik. Peko daun teh adalah calon pucuk yang masih
belum terbuka ditambah dua daun muda. Untuk mendapatkan bahan baku
dini. Peko daun teh yang telah dipetik kemudian di analisa di bagian analisi
Tenaga kerja yang dibutuhkan ialah tenaga kerja yang sudah terampil
maka harus diberi training terlebih dahulu agar bisa melakukan pekerjaan
Roller), mesin pengering awal (ECP), mesin pengering akhir (Ball Tea),
saja rusak dan perlu adanya perbaikan, maka dalam penggunaan mesin juga
dengan standar produk yang telah ditetapkan oleh perusahaan yaitu produk
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. Produksi
1986 :11 )
3. Fungsi Produksi
1. Proses Produksi
kedua proses ini adalah terletak pada lama waktu persiapan atau
2. Sistem Produksi
C. Perencanaan Produksi
tertentu.
dan kesempatan kerja yang sudah ada tetap ada pada tingkatnya
dan berkembang.
D. Pengawasan Produksi
(2003 : 25).
berikut :
a. Routing
Routing adalah fungsi yang mengatur dan menentukan kegiatan
jadi.
c. Dispatching
d. Follow Up
Follow up merupakan fungsi penelitian dan pengecekan terhadap
E. Manajemen Operasi
(Atmaji, 1988 : 1)
1. Mutu
2. Produktifitas
jasa) dibagi dengan input (sumber daya seperti tenaga kerja dan
PEMBAHASAN
pada tahun 1970 yang mengatur mengenai Hak Guna Usaha (HGU),
Belanda yang bernama Johan De Dohn dan Van Mender Van yang
sehingga luas totalnya 1,051 Ha. Pada saat itu lahan tersebut
Surakarta yang dipimpin oleh Ir. Sarsito hingga tahun 1948. Pada
b. PT Rumpun teh dengan komoditi teh dan kopi yang terdiri dari
Mandiri.
2. Lokasi Perusahaan
Pabrik pengolahan teh PT Rumpun Sari Kemuning I berlokasi
bahan baku dan proses produksi. Kemudian hal tersebut ditunjang oleh
ketersediaan sumber daya lain seperti tenaga kerja dan potensi alam
perusahaan.
Pemuda 145 Semarang dan kantor di Jakarta di Pulo Ayang Raya Blok
Ngargoyoso.
Pengatur
Gading Permai Blok AR-1 No. 9-10A Kelapa Gading Permai, Jakarta
yaitu sistem garis (lini) yang bercirikan mata rantai vertical antara
yaitu :
mengenal.
kehancuran.
b. Adanya kecenderungan pimpinan akan bertindak secara
otokrasi.
bagian, yaitu :
1) Bagian lapangan
2) Bagian pabrik
1. Administratur
tugasnya.
2. Kerani Tanaman
Tanaman adalah :
a. Penangu
pengawasanya.
3. Kepala Pabrik
berhalangan.
Direktur.
perusahaan.
5. Kerani Pabrik
a. Mengatu
gudang.
c. Bertangg
d. Membuat
e. Membuat
8. Kepala Afdeling
pengeluaran barang.
pengeluaran kas.
c. Membuat neraca laba / rugi pada tiap bulan dan akhir tahun.
maupun di pabrik.
dengan mutunya.
16. Sopir
17. Kasir
karyawan.
mengabsen karyawan.
1. Ketenagakerjaan
menjadi 2 yaitu :
16 orang.
16 orang.
pusat dan digaji setiap bulan antara tanggal 28-31 (pada akhir bulan)
Sedangkan untuk karyawan petik digaji Rp. 500,-/kg. Bila ada kelebihan
Dalam
oleh perusahaan.
1) Perumahan
Pabrik.
2) Pendidikan
PT Rumpun Sari Kemuning I menyediakan peralatan dan fasilitas
Kanak-kanak.
3) Sarana Olahraga
b. Pelayanan Kesehatan
c. JAMSOSTEK
33/Tahun 1977.
tinggi.
e. Penghargaan
karyawan lain.
yang dihasilkan.
f. Bantuan Sosial
lain.
B. Laporan Magang
ekonomi yang mampu diserap oleh dunia industri. Salah satu cara
sesungguhnya.
a) Bagi Mahasiswa :
Memberi
b) Bagi Perusahaan :
Hasil
Maret 2009 dari pukul 08.00 WIB sampai dengan 14.00 WIB.
Sari Kemuning I
Kegiatan
Pelaksan
Kemuning I
Minggu II :
Pelaksan
Kemuning I
Minggu III :
Pelaksan
aan Magang Kerja mulai dari tanggal 23 Februari 2009 sampai
Minggu IV :
Pelaksan
2. Mengikut
Pada
produksi berlangsung.
Fasilitas
digunakan mahasiswa.
C. Pembahasan Masalah
1. Bahan Baku
Bahan
baku dari teh hijau adalah pucuk daun dari tanaman teh yang ditanam
2024 dan TRI 2025. Namun yang paling banyak ditanam adalah jenis
TRI 2024 dan TRI 2025. Jenis teh ini mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut :
kualitas petikan. Dalam satu hari pucuk basah yang diolah sebesar 5-
10 ton. Besarnya pucuk teh hijau yang diolah tergantung dari musim.
pada musim hujan produksi daun teh dari tanaman teh akan
melimpah. Dari bahan baku ini akan dihasilkan teh kering sebesar 1-2
ton. Rendaman dari pengolahan teh ini ebesar 20%-23% dari bobot
basah.
2. Persiapan Mesin
Kemuning I :
a. Bunner
b. Elektro Motor
tidak kendor
c. Panel
2) Periksa
3) Semua
d. Penerangan
semua
2) Periksa
e. Mesin Olah
kotoran
gambar
Penimbangan 1 (saat
masih dikebun)
Penimbangan 2 (saat
sampai di pabrik)
Buku timbangan
pucuk basah
Pelayuan Rotary
Panner Max 140
celcius
Layu 35-
Sortasi 1
40%
Penimbangan 3
(sebelum masuk
Yes
No
No
Yes
No
Yes
Gambar 3.2
Kemuning I
ditimbang diambil sedikit dari berbagai waring secara acak yang akan
menguapkan air yang menempel pada daun selain itu juga untuk
menghindari agar pucuk tidak lanas. Lanas adalah keadaan daun
dimana daun berwarna seperti terbakar dan jika diseduh, daunnya akan
berwarna merah. Apalagi hasil teh hijau banyak terdapat daun lanasnya
bawah akan rusak. Apalagi kondisi daun banyak yang mudanya maka
2. Penimbangan 1
proses pemetikan daun teh selesai sebelum daun teh tersebut diangkut
3. Penimbangan 2
yang akan diolah. Alat timbang yang digunakan di sini adalah timbangan
secara acak yang akan digunakan untuk analisa pucuk. Analisa pucuk
mendapatkan daun yang lemas dan mengurangi kadar air bahan hingga
Pelayuan yang baik akan menghasilkan pucuk yang lemas merata dan
apabila ditekuk, batang tidak patah serta memiliki bau yang sedikit
harum.
pada bagian luar dinding luar silinder oleh pemanas (bunner). Maka
5. Hasil Pelayuan
proses sebelumnya.
Rotary Panner.
6. Cooler
daun teh yang telah layu dimasukkan kedalam cooler hal ini bertujuan
agar pucuk daun teh tidak terlalu panas saat dilakukan proses
daun.
7. Penggulungan
Mesin ini memiliki dua tipe yaitu single actio dan double action. Single
dan sirkulasi. Daun teh layu yang masuk melalui hopper ditampung
8. Pengeringan Awal
Presure Drier) atau mesin pengering dengan rantai yang tidak terputus
digulung dan agar tidak terjadi proses fermentasi maka harus digunakan
blower atau kipas angin. Pembagian angin harus merata untuk setiap
menghasilkan udara panas sampai 135°C digunakan dapur api atau Heta
bertujuan untuk mempererat cairan sel daun dan menurunkan kadar air
mencapai 30%-35%.
65%-70%. Jika pucuk daun teh belum kering antara 65%-70%, maka
awal. Pada pengeringan awal kadar air yang diperoleh sebesar 30%-
menurunkan kadar air hingga tinggal 3%-4%. Ada dua tipe mesin
pengering akhir ini yaitu Rotary Drier atau disebut juga Repeat Roll dan
mesin pengering Ball Tea. Mesin pengering Rotary Drier (RD) maupun
digabungkan waktu yang diperlukan hanya 6-7 jam dan hasilnya pun itu
lebih baik.
a. Rotary Drier
lebih lanjut dengan menggunakan RD. Pucuk teh yang keluar dari ECP
RD. Di dalam silinder teh akan terpanasi sehingga menjadi kering. Kadar
1,5 jam.Setelah itu pucuk teh akan mengalami pengeringan akhir lagi
b. Ball Tea
Pucuk teh yang berasal dari RD dimasukkan kedalam silinder BT.
ini berlangsung kurang lebih selama 6 jam. Setelah proses ini pucuk teh
telah menjadi teh yang siap simpan dan jual serta mempunyai kadar air
akan hilang dan bahan akan kelihatan mengkilap. Alat ini mempunyai
kapasitas kerja sebesar 200-300 kg/jam. Setelah melalui alat ini, teh
diproduksi apakah teh tersebut layak untuk di jual atau tidak untuk
kepada konsumen.
a. PSB
Ciri-ciri :
Ciri-ciri :
dan tulang.
c. CM (Chun Mee)
Ciri-ciri :
d. Dust
Ciri-ciri :
Teh hijau yang partikelnya tidak tergulung tetapi berupa potongan pipih,
e. Tulang
Ciri-ciri :
kecoklatan.
f. Jikeng
ciri-ciri :
tulang.
12. Pengepakan
(1) Hasil dari sortasi disimpan dalam tempat penyimpanan yang disebut
Tea Bin dan disimpan sesuai dengan grade atau jenis masing-masing.
(3) Bahan kemas bisa terbuat dari peti tripleks yang didalamnya dilapisi
Jumlah Total
No. Jenis Karung Netto Keterangan
Kg/Chop
1 CM 44 50 2,200
2 PSK 44 50 2,200 Catatan :
3 PSB 44 45 1,980 Lokal 1,
4 LOKAL 1 57 35 2,000 Kemp&Ker.
5 KEMPRING 57 35 2,000 Murni sbb.
6 LOKAL 2 80 25 2,000 35X56=1960 kg
7 TULANG 80 25 2,000 40X1 = 40 kg
8 DUST 44 50 2,200 57=2000 kg
9 KERINGAN MURNI 57 35 2,200
Tabel 3.2
13. Finising
Proses
Setelah
selanjutnya.
Untuk
BAB IV
1. Kesimpulan
Pengepakan, Finising.
b. penimbangan 1,
c. penimbangan 2
d. Pelayuan, dan
e. sortasi 1, 2, dan 3.
Mesin pengering akhir (Rotary Dryer dan Ball Tea), Mesin sortasi
2. Saran
kantor.
pucuk teh didalam waring tidak boleh diinjak-injak agar pucuk teh
Halaman 1. a).
Gambar Pecho Daun Teh yang Baik
b).
Gambar Pecho Daun Teh yang Rusak
c).
Gambar Pemilahan Jenis Teh
d).
Gambar Proses Pelayuan dengan mesin Rotary Panner
e). Gambar Proses Pengeringan dengan mesin ECP
(Endless Chain Pressure Drier)
2. Peta Rawat Afdeling OA tahun 2006
3. Peta
Luas Kebun Teh PT Rumpun Sari Kemuning I
4. Surat
Ijin Kerja Praktik Magang Kerja
5. Surat
Keterangan Selesai Magang Kerja
6. Nilai
Kinerja Peserta Magang Kerja
7. Surat
Pernyataan
Pecho Daun Teh yang baik
Pecho
daun Teh yang rusak
Proses
Pengeringan dengan mesin
ECP
(Endless Chain Pressure Drier)