Anda di halaman 1dari 12

BAHAN AJAR

TEKANAN
Standar Kompetensi :
5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari.
Kompetensi Dasar :
5.5. Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair, dan gas serta penerapannya
Indikator Pembelajaran :
1. Menemukan hubungan antara gaya, tekanan, dan luas daerah yang dikenai gaya
melalui percobaan
2. Mengaplikasikan prinsip bejana berhubungan dalam kehidupan sehari-hari
3. Mendeskripsikan hukum Pascal melalui percobaan sederhana serta penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan pembelajaran :
1. Menjelaskan pengertian tekanan.
2. Menyelidiki kaitan antara luas permukaan benda dengan tekanan.
3. Menyelidiki kaitan antara massa benda dengan tekanan.
4. Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan.
5. Menghitung besarnya tekanan yang diberikan suatu benda.
6. Menjelaskan aplikasi konsep tekanan dalam kehidupan sehari-hari.
7. Menjelaskan tekanan dalam zat cair.
8. Mengamati sifat tekanan dalam zat cair.
9. Menyebutkan sifat-sifat tekanan dalam zat cair.
10. Menentukan tekanan zat cair.
11. Mengamati posisi permukaan zat cair dalam bejana berhubungan.
12. Menjelaskan pemanfaatan sifat permukaan zat cair yang selalu mendatar dalam
kehidupan sehari-hari.
13. Mengamati tinggi permukaan zat cair dalam pipa U.
14. Menjelaskan hubungan antara massa jenis dan tinggi zat cair dalam pipa U.
15. Menyebutkan bunyi hukum Pascal.
16. Menjelaskan prinsip mesin penghasil gaya hidrolik.
17. Menyebutkan peralatan yang menggunakan prinsip mesin penghasil gaya hidrolik.

TEKANAN
Pernakah kalian merasakan tekanan? Untuk mencoba merasakannya, kalian
coba tekankan belpoin pada telapak tanganmu secara tegaka lurus, bedakah rasa
tekanan dengan menggunakan bagian runcingnya dengan bagian kepala belpoin?
Tekanan juga dapat kalian rasakan tanpa sengaja, misalnya ketika naik bus.
Pada saat naik bus kota yang berdesak-desakan, kaki kita sering terinjak. Mana yang
lebih sakit, terinjak seseorang yang memakai sepatu berhak tinggi atau terinjak
seseorang yang memakai sandal? Kaki terinjak berarti menerima tekanan.
A. Tekanan pada Benda Padat
Kita ketahui bahwa semakin besar berat massa benda, maka semakin besar
tekanannya. Semakin kecil luas permukaan suatu benda, semakin besar tekanannya.
Besar gaya tekan benda pada kegiatan diatas, sama dengan gaya berat benda tersebut
:
F= w = m.g keterangan:
w = gaya berat (N)
m = massa benda (kg)
g = percepatan gravitasi(m/s 2)
Setiap benda padat yang mempunyai gaya akan memberikan tekanan pada tempatnya
sebesar gaya tiap satuan luas.
F
A

Misalkan, kita menjatuhkan sebuah balok pada tanah yang lembek, balok tersebut
akan meninggalkan bekas pada tanah. Bekas tersebut akan makin dalam jika balok
dijatuhkan dari tempat yang lebih tinggi. Bekas tersebut menunjukkan bahwa tanah
tertekan oleh balok yang jatuh. Tekanan tersebut makin besar jika balok dijatuhkan dari
tempat yang lebih tinggi. Besarnya tekanan pada balok sebanding dengan gaya dan
berbanding terbalik dengan luas alas. Hal itu dirumuskan :
P = tekanan (N/m atau pascal = Pa)
F = gaya tekan (N)
A = luas permukaan tempat gaya bekerja (m2)

Penurunan rumus :
 atau Pascal (Pa)

Besarnya tekanan sebanding dengan besarnya gaya dan berbanding terbalik


dengan luas bidang tekannya. Ini berarti semakin besar gayanya semakin besar
tekanannya, semakin luas bidang tekannya, semakin kecil tekanannya.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tekanan suatu benda
merupakan hasil bagi gaya tekan dengan luas permukaan tempat gaya tersebut
bekerja.
Satuan tekanan dalam Sistem Internasional adalah N/m 2. Satu Pascal tekanan
adalah suatu gaya sebesar satu Newton per meter persegi.
Bila zat padat seperti balok diberi gaya dari atas akan memberikan tekanan. Pada
tekanan zat padat berlaku :
a. Bila balok yang sama ditekan pada tanah yang lembek akan lebih besar tekanannya
atau akan lebih dalam tekanannya disbanding ditanah yang tidak lembek.
b. Semakin besar luas alas bidang tekannya, maka tekanannya makin kecil.
c. Semakin kecil luas alas bidang tekannya, maka tekanannya makin besar.

a) Contoh soal
1. Benda yang luas alasnya 50 cm2 diberi gaya 10 N, maka berapa tekanannya?
Diketahui : A = 50 cm = 0,005 m2
F = 10 N
Ditanya :P=...?
Jawab :
2. Kubus kayu panjang sisinya 80 cm diletakkan diatas lantai. Jika massa balok kayu
tersebut 32 kg, berapakah tekanan yang dialami lantai?
Diketahui : m = 20 kg g = 10 m/s2
Panjang sisi = 80 cm
Ditanya : P=...?
Jawab : A = s x s
= 80 x 80
= 6.400 cm = 0,64 m2
2

w = m x g = 32 kg x 10 m/s2 = 320 N

3. Gaya berat balok dibawah ini 400 N. Berapa tekanan balok tersebut?
Diketahui : F = 400 N
A = p x l = 1,5 m x 1,2 m = 1,8 m2
0,5 m
1,2 m
1,5 m

Ditanya : P=...?
Jawab : N/m 2

Jadi, tekanan balok adalah 222,2 N/m2

b) Penerapan konsep tekanan zat padat


a. Kapak
Mata kapak dibuat tajam untu memperbesar tekanan sehingga memudahkan
tukag kayu dalam memotong atau membelah kayu.
b. Sirip ikan
Sirip ikan yang lebar memungkinkan ikan bergerak dalam air karena memperoleh
gaya dorong dari gerakan siripnya yang lebar. Sirip ini memberikan tekanan yang besar
ke air ketika sirip tersebut digerakkan.

c. Sepatu salju
Orang-orang yang hidup didaerah bersalju membuat salju yang luas alasnya
besar sehingga mampu memperkecil tekanan berat tubuhnya pada salju
d. Paku yang tajam
Paku yang tajam akan lebih dalam menancapnya bila dibandingkan dengan paku
tumpul, karena paku tajam luas alasnya kecil berarti tekanannya besar, sedangkan
pada paku tumpulluas alasnya besar sehingga tekanannya kecil.
e. Pisau tajam
Pisau yang tajam lebih mudah mengupas atau memotong benda dari pada pisau
yang tumpul.
f. Kaki itik
Kaki itik dapat berjalan ditanah limpur dan tidak terpeleset, karena kaki itik luas
alasnya besar, sehingga tekanannya kecil dan akibatnya tekanan kecil dapat
memperlancar jalannya.

B. Tekanan pada Zat Cair


Setiap benda dipermukaan bumi mendapat pengaruh gravitasi bumi. Dengan
kata lain, setiap benda di permukaan bumi mempunyai berat. Demikian juga halnya
pada zat cair. Itulah sebabnya, secara alami zat cair selalu mengalir ketempat yang
lebih rendah.

a) Tekanan Hydrostatis
A
C
B
A
C
B

Dari gambar diatas diketahui bahwa lubang paling bawah memancarkan air paling jauh.
Hal itu menunjukkan bahwa tekanan air dipengaruhi oleh kedalamannya. Jadi tekanan
hidrostatik adalah tekanan pada zat cair yang terjadi karena kedalamannya.
Tekanan hidrostatik (Ph) dapat dirumuskan :
Keterangan :
P = tekanan (N/m2)
massa jenis (Kg/m3)
g = gravitasi Bumi (N/kg)
h = ketinggian zat cair (m)
Ph = x g x h

Pada rumus diatas dapat disimpulkan bahwa tekanan dalam zat cair hanya
bergantung pada jenis dan kedalaman zat cair, tidak bergantung pada bentuk
wadahnya (asalkan wadahnya terbuka). Berdasarkan rumus di atas dapat diketahui
bahwa makin ke dalam dari permukaan air tekanan hidrostatis makin besar. Itulah
sebabnya, dinding bendungan air pada bagian bawah dibuat lebih tebal daripada
bagian atasnya.
Sejumlah air yang berada dalam bejana mempunyai berat tertentu. Selain itu, air
pada bagian atas berusaha untuk mengalir ketempat yang lebih rendah. Akibatnya,
dasar dan dinding bejana mendapat tekanan air. Tekanan itu akan makin besar jika air
yang ada dalam bejana itu makin banyak. Hal itu menunjukkan bahwa di dalam air (Zat
Cair) terdapat tekanan. Tekanan ini terjadi karena adanya berat air yang membuat
cairan tersebut mengeluarkan tekanan.
Tekanan zat cair dipengaruhi oleh kedalaman, semakin dalam airnya tekanan zat
cair makin besar. Untuk mengetahui besarnya tekanan hidrostatik dapat dikeahui
dengan alat Harlt. Berdasarkan alat Harlt, bahwa tekanan hidrostatik dipengaruhi oleh
faktor :
 Massa jenis zat cair
 Gravitasi
 Kedalaman zat cair

b) Hukum Utama Hidrostatis :


1. Zat cair mempunyai tekanan yang besarnya tergantung pada kedalamn dan berat jenis zat cair itu
2. Semakin dalam,tekanan zat cair semakin besar.
3. Pada kedalaman yanga sama, tekanan zat cair itu sama besar dan bekerja kesemua arah.
c) Penerapan hukum utama hidrostatis
Pada konstruksi bendungan, yaitu semakin ke bawah, bendungan dibuat semakin
tebal/kuat karena semakin dalam air, maka tekanannya semakin besar, maka pada
bendungan dibuat dengan lebih tebal di dasarnya dari pada di bagian atasnya, agar
bendunngan atau dam itu dapat menahan atau ada kekuatan untuk menahan tekanan
air.

Contoh soal
1. Sebuah kolam berisi air dengan massa jenis 1.000 Kg/m3. Jika gravitasi bumi 10 N/kg.
Berapakah besar tekanan air , jika ketinggian airnya 1,5 m dari permukaan air?
Diketahui : 1.000 kg/m3
g = 10 N/kg
h = kedalaman zat cair (m)
Ditanya : Pl = . . . ?
Jawab : Ph =
= 1.000 kg/m3 x 9,8 N/kg x 1,5 m
= 14.700 N/m2
Jadi, tekanan air adalah 14.700 N/m2.
2. Suatu kolam renang dengan kedalaman 2 m diisi penuh air (1.000 kg/m 3). Jika
percepatan grvitasi ditempat itu 10 m/s2, tentukan besar tekanan hidrostatissuatu titik
yang terletak 40 cm dari dasar kolam.

Penyelesaian
Diketahui : 1.000 kg/m3
G = 10 m/s2
h = 2 m – 40 m = 1,6 m
Ditanya :P=...?
Jawab :P =
= 1.000 kg/m3 x 10 m/s2 x 1,6 m
= 16. 000 N/m2
Jadi, tekanan hidrostatisnya adalah 16.000 N/m2.

d) Hukum –Hukum Dasar yang berkaitan dengan Tekana pada Zat Cair
Hukum –Hukum Dasar yang berkaitan dengan Tekana pada Zat Cair antara lain :
 Bejana berhubungan
Jika kita menuangkan air dalam bejana yang posisinya mendatar, posisi air
didalamnya datar. Jika bejana tersebut kita miringkan, bentuk permukaan air
didalamnya tetap datar dengan ketinggian yang sama. Demikian pula yang terjadi pada
bejana berhubungan yang bentuknya tidak teratur (sembarang).
Namun apabila bejana berhubungan diisi dengan zat cair tidak sejenis, maka
bentuk permukaan zat cair tetap datar, ketinggiannya tidak sama.
Prinsip bejana berhubungan tidak berlaku apabila :
1. Diisi dua atau lebih jenis zat cair
2. tekanan pada bejana tidaka sama, misalnya karena ditutup pada saat pengisisan
3. terdapat pipa kapiler
4. bejana ditiup/digoyang-goyang.
air

Sifat permukaan zat cair yang selalu mendatar dimanfaatkan dalam kehidupan
sehari-hari.
1. Waterpass digunakan ketika memasang ubin untuk mengetahui permukaan lantai
mendatar atau tidak.
2. Pancuran teko tidak boleh rendah dari pada tutpnya. Hal ini untuk menghindari
tumpahnya air melalui pancuran teko.
3. Menara penampung air dibuat tinggi agar dapat mengalir ke pipa-pipa yang lebih
rendah.
Pada bagian sebelumnya sudah diketahui bahwa hukum bejana berhubungan
tidak berlaku jika bejana diisi dua zat cair yang berbeda. Pada gambar dibawah, sebuah
bejana berbentuk U, diisi dengan zat cair yang berlainan, yakni air dan sedikit minyak,
maka ketinggian permukaan zat akan berbeda. Namun, tekanan zat cair pada
kedalaman yang sama adlah sama besar.
minyak
P2
P1
h2
air
h1
Bidang batas
Perbedaan ketinggian itu bisa dihitung dengan rumus :

keterangan :
P1 = tekanan di titik 1 (minyak)
P2 = tekanan dititik 2 (air)
massa jenis zat cair 1
(minyak)
massa jenis zat cair 2 (air)
 Hukum Archimedes
Ahli Fisika yang bernama Archimedes mempelajari hal ini dengan cara
memasukkan dirinya pada bak mandi. Ternyata, ia memperoleh hasil yang sama
dengan hasil percobaanmu, yakni beratnya menjadi lebih ringan ketika di dalam air.
Gaya ini disebut gaya apung atau gaya ke atas (FA). Hukum Archimedes yang
menyatakan bahwa apabila suatu benda dicelupkan ke dalam zat cair, baik sebagian
atau seluruhnya, benda akan mendapat gaya apung (gaya ke atas) yang besarnya
sama dengan berat zat cair yang didesaknya (dipindahkan) oleh benda tersebut.
Secara matematis ditulis sebagai berikut.

a. Mengapung, Melayang, dan Tenggelam


1. Benda terapung jika massa jenis benda lebih kecil dari massa jenis zat cair
2. Benda melayang jika massa jenis benda sama besar dengan massa jenis zat cair.
3. Benda tenggelam jika massa jenis benda lebih besar dari massa jenis zat cair.

b. Pengaruh Massa Jenis terhadap Gaya Apung


Faktor lain yang memengaruhi keadaan-keadaan tersebut yaitu massa jenis benda.
Pada keadaan terapung, selain karena pengaruh gaya apung Fa yang sama dengan
berat benda, pengaruh massa jenis pun memungkinkan suatu benda terapung. Massa
jenis benda yang lebih kecil daripada massa jenis cairan, memungkinkan benda
tersebut mengapung di permukaan cairan.
Pada keadaan melayang, gaya apung Fa sama dengan wbenda. Ini sama dengan
gaya apung yang terjadi pada keadaan terapung. Tetapi, pada keadaan melayang,
massa jenis suatu benda adalah sama dengan massa jenis zat cair. Pada keadaan
tenggelam, gaya apung Fa lebih kecil daripada w. Jika diamati dari massa jenis benda,
massa jenis benda yang tenggelam lebih besar daripada massa jenis zat cair. Agar
lebih jelas, perhatikan

c. Konsep Benda Terapung, Melayang, dan Tenggelam dalam Teknologi


Berikut konsep terapung, melayang dan tenggelam dalam teknologi yang ada
dalam kehidupan sehari-hari.
1) Kapal Laut
Di awal pembahasan Hukum Archimedes telah sedikit disinggung mengapa kapal
laut dapat mengapung di air. Badan kapal laut mempunyai rongga udara. Karena
rongga udara ini, volume air laut yang dipindahkan oleh kapal tersebut cukup besar
sehingga sesuai prinsip Archimedes, kapal laut mendapatkan gaya apung yang cukup
besar untuk menahan bobot kapal sehingga kapal dapat mengapung di permukaan air.
Kapal sangat penting untuk transportasi.

2) Kapal Selam
Jika kapal laut hanya dapat mengapung di permukaan air, maka kapal selam,
selain dapat mengapung, dapat juga melayang dan tenggelam di dalam air laut. Karena
kemampuannya tersebut, kapal selam sangat cocok digunakan dalam bidang militer
dan penelitian. Bentuk badan kapal selam dirancang agar dapat mengapung,
melayang, dan tenggelam dalam air.
ketika kapal selam sedang mengapung, melayang, dan tenggelam! Badan kapal
selam mempunyai rongga udara yang berfungsi sebagai tempat masuk dan keluarnya
air atau udara. Rongga ini terletak di lambung kapal. Rongga tersebut dilengkapi
dengan katup pada bagian atas dan bawahnya. Ketika mengapung, rongga terisi
dengan udara sehingga volume air yang dipindahkan sama dengan berat kapal. Sesuai
dengan prinsip Archimedes, kapal selam akan mengapung. Ketika rongga katup atas
dan katup bawah pada rongga kapal selam dibuka, maka udara dalam rongga keluar
atau air masuk mengisi rongga tersebut. Akibatnya, kapal mulai tenggelam.
Katup akan ditutup jika kapal selam telah mencapai kedalaman yang diinginkan.
Dalam keadaan ini, kapal selam dalam keadaan melayang. Jika katup udara pada
rongga dibuka kembali maka volume air dalam rongga akan bertambah sehingga kapal
selam akan tenggelam. Jika kapal selam akan muncul ke permukaan dari keadaan
tenggelam, air dalam rongga dipompa keluar sehingga rongga hanya terisi udara.
Dengan demikian, kapal selam akan mengalami gaya apung yang dapat menyamai
berat kapal selam. Akibatnya, kapal selama akan naik ke permukaan dan mengapung.

3) Jembatan Ponton
Peristiwa mengapung suatu benda karena memiliki rongga udara dimanfaatkan
untuk membuat jembatan yang terbuat dari drum-drum berongga yang dijajarkan
melintang aliran sungai. Volume air yang dipindahkan menghasilkan gaya apung yang
mampu menahan berat drum itu sendiri dan benda-benda yang melintas di atasnya.
Setiap drum penyusun jembatan ini harus tertutup agar air tidak dapat masuk ke
dalamnya.

4) Hidrometer
Hidrometer adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur massa jenis suatu
zat cair. Cara penggunaan alat ini adalah sebagai berikut. Hidrometer dimasukkan ke
dalam zat cair yang akan ditentukan massa jenisnya. Karena alat ini mempunyai rongga
udara maka alat ini akan mengapung. Telah disinggung sebelumnya, peristiwa
tenggelam dipengaruhi oleh massa jenis zat cair. Jika massa jenis zat cair tempat
hidrometer diletakkan besar, ketinggian tabung hidrometer yang muncul semakin besar
dan sebaliknya. Hidrometer sering digunakan untuk keperluan penelitian di bidang
kimia.

 Hukum Pascal
Jika sebuah kantong plastikyang berisi air dilubangi dengan jarum di beberapa
tempat, air akan memancar keluar. Pancaran tersebut akan makin kuat jika bagian atas
plastik ditekan (diperas). Hal itu menunjukkan bahwa tekanan tersebut diteruskan
kesegala arah dalam air. Pernyataan tersebut terbukti dengan pancaran air yang makin
luar.
Sebuah bejana berhubungan mempunyai luas penampang masing-masing A1 dan A2. Bejana
tersebut berisi zat cair dan ditutup oleh pengisap. Jika kita memberikan gaya F1pada pengisap 1
maka akan mengahsilkan tekanan. Tekanan yang dihasilkan akan diteruskan kesegala arah oleh
zat cair yang berbeda pada tabung atau bejana tertutup tersebut. Bila tekanan itu dikerjakan pada
penampang 2, maka kan menghasilkan gaya sebesar F2.
Pernyataan diatas pertama kali dikemukakan oleh Blaise Pascal. Setelah melakukan
percobaan dengan alat penyemprot (penyemprot pascal) dia menyatakan bahwa
“Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup diteruskan ke segala arah
sama besar” yang dikenal sebagai Hukum Pascal.

F1
F2
A1

Berdasarkan Hukum Pascal, tekanan diteruskan ke segala arah dengan


sama besar. Hal itu berarti tekanan di penampang 1 sama dengan tekanan di
penampang 2 sehingga diperoleh :

Keterangan :
F1 = gaya pada penampang A1 (N)
F2 = gaya pada penampang A2 (N)
A1 = luas penampang 1 (m2)
A2 = luas penampang 2 (m2)
Alat-alat yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari yang bekerja berdasarkan
hukum pascal adalah :
a. Dongkrak Hidrolik
Dongkrak hidrolik digunakan untuk mengangkat beban berat dengan gaya
kecil. Dongkrak hidrolik merupakan salah satu aplikasi sederhana dari Hukum Pascal.
Berikut ini prinsip kerja dongkrak hidrolik. Saat pengisap kecil diberi gaya tekan, gaya
tersebut akan diteruskan oleh fluida (minyak) yang terdapat di dalam pompa. Akibatnya,
minyak dalam dongkrak akan menghasilkan gaya angkat pada pengisap besar dan
dapat mengangkat beban di atasnya.
Biasanya digunakan untuk mengangkat beban yang sangat berat misalnya
mengangkat(menahan) mobil saat penggantian ban.

b. Alat pengangkat mobil


Alat pengangkat mobil banyak kita jumpai pada bengkel-bengkel mobil yang
besar.
Mesin Hidrolik Pengangkat Mobil Mesin hidrolik pengangkat mobil ini memiliki
prinsip yang sama dengan dongkrak hidrolik. Perbedaannya terletak pada
perbandingan luas penampang pengisap yang digunakan. Pada mesin pengangkat
mobil, perbandingan antara luas penampang kedua pengisap sangat besar sehingga
gaya angkat yang dihasilkan pada pipa berpenampang besar dan dapat digunakan
untuk mengangkat mobil.

c. Rem Hidrolik
Rem Hidrolik Rem hidrolik digunakan pada mobil. Ketika Anda menekan pedal
rem, gaya yang Anda berikan pada pedal akan diteruskan ke silinder utama yang berisi
minyak rem. Selanjutnya, minyak rem tersebut akan menekan bantalan rem yang
dihubungkan pada sebuah piringan logam sehingga timbul gesekan antara bantalan
rem dengan piringan logam. Gaya gesek ini akhirnya akan menghentikan putaran roda.

e) Contoh Soal :
1. Sebuah bejana berhubungan diisi air. Luas penampang 1 (A1) = 20 cm2 dan luas
penampang 2 (A2) = 200 cm2. Jika penampang 1 ditekan gaya 10 N, berapakah gaya
tekan pada penampang 2?
Penyelesaian
Diketahui : A1 = 20 cm2 F1 = 10 N
A2 = 200 cm 2

Ditanya : F2 = . . . ?
Jawab :

2. Mesin hidrolik pengangkat mobil memiliki pengisap masing-masing dengan luas


penampang A1 = 5 cm2 dan A2 = 2.000 cm2. Berat mobil yang akan diangkat 25.000 N.
Berapa besar gaya F1 yang harus diberikan pada pengisap kecil?
Diketahui : A1 = 5 cm2 F2 = 25.000 N
A2 = 2.000 cm2
Ditanya : F1 = . . . ?
Jawab :

Jadi besar gaya F1 adalah 62,5 N

C. Tekanan Udara
Tekanan udara sering juga disebut tekanan atmosfer. Ada kemiripan antara
tekanan udara dan tekanan air yang telah kamu pelajari. Tekanan air disebabkan oleh
gaya tarik bumi atau gaya gravitasi terhadap air yang mempunyai massa. Jika benda
diletakkan di kedalaman air yang semakin dalam, jumlah air yang berada di atasnya
akan semakin banyak dan gaya gravitasinya pun akan semakin besar, sehingga
tekanan akan semakin besar. Pada prinsipnya, tekanan udara sama seperti tekanan
pada zat cair. Tekanan udara di puncak gunung akan berbeda dengan tekanan udara di
pantai. Hal ini dikarenakan di puncak gunung jumlah partikel udaranya semakin kecil
yang mengakibatkan gaya gravitasi partikel juga kecil, sehingga tekanan udaranya pun
akan semakin kecil.
a) Pengaruh Ketinggian terhadap Tekanan Udara
Pada penjelasan sebelumnya telah disinggung bahwa tekanan udara mirip dengan
tekanan zat cair. Tekanan zat cair akan bertambah jika kedalamannya bertambah dan
sebaliknya. Di udara pun demikian. Semakin dekat ke permukaan bumi tekanan udara
semakin tinggi dan semakin jauh dari permukaan bumi tekanan udara semakin kecil.
Tekanan udara di permukaan laut = 76 cmHg atau 1 atm. Setiap ketinggian bertambah
100 m tekanan udara berkurang 1 cmHg. Hal ini dapat kamu rasakan jika kamu pergi ke
tempat tinggi.
Misalkan seorang pendaki akan semakin sulit mendaki gunung yang sangat tinggi.
Selain udara yang dingin, di ketinggian tekanannya pun sangat rendah. Pada tempat
yang tekanannya rendah partikel udaranya pun rendah sehingga pendaki gunung tidak
dapat bernapas tanpa bantuan tabung oksigen.

b) Pengukur tekanan udara


Alat untuk mengukur tekanan udara disebut Barometer. Barometer banyak
jenisnya, salah satunya yaitu Barometer Torricelli. Barometer Torricelli tentu tidak
praktis karena kamu harus membawa alat yang tingginya 1 meter dengan raksa yang
sangat berbahaya apabila uapnya terisap olehmu. Hal ini disebabkan massa jenis uap
raksa sangat berat sehingga apabila terisap ke paru-paru sulit untuk keluar lagi. Oleh
sebab itu, para ahli berusaha membuat alat pengukur tekanan udara yang praktis, di
antaranya adalah sebagai berikut.
1. Barometer Fortin
Barometer raksa disebut barometer Fortin karena yang pertama membuatnya adalah
seorang ahli Fisika berkebangsaan Prancis Nicolas Fortin walaupun yang kali pertama
menemukannya Torricelli. Barometer ini dapat mengukur dengan teliti karena dilengkapi
dengan skala nonius atau skala vernier seperti halnya dalam jangka sorong. Ketelitian
alat ukur ini mencapai 0,01 cmHg. Barometer ini cukup panjang seperti halnya
barometer Torricelli sehingga sulit untuk dibawa-bawa.

2. Barometer Logam
Barometer logam disebut barometer aneroid. Barometer ini banyak digunakan di Badan
Meteorologi dan Geofisika untuk memperkirakan cuaca dengan mengukur tekanan
udaranya Barometer logam biasa juga disebut barometer kering. Barometer logam
lebih praktis untuk dibawa-bawa dan skalanya mudah dibaca karena berbentuk
lingkaran. Bagian utama dari barometer ini adalah sebuah kotak logam kecil berisi
udara dengan tekanan yang sangat rendah. Permukaan kotak dibuat bergelombang
agar lebih mudah melentur di bagian tengahnya. Jika tekanan bertambah, bagian atas
dan bawah kotak mengempis sehingga menekan kotak logam yang berisi udara.
Akibatnya, tekanannya naik dan akan menggerakkan tuas yang menarik rantai kiri
sehingga jarum penunjuk barometer akan menyimpang ke kanan dengan menunjukkan
angka tertentu.

c) Konsep Tekanan Udara dalam Kehidupan Sehari-hari


Seperti pada tekanan zat padat dan zat cair, berikut diberikan beberapa contoh
kejadian yang berkaitan dengan tekanan udara.
a. Angin
Angin adalah udara yang bergerak dari suatu tempat yang bertekanan tinggi ke
tempat yang tekanannya lebih rendah. Jika suatu daerah mempunyai tekanan udara
yang sangat rendah, udara di sekelilingnya akan mengitari daerah tersebut sehingga
membentuk pusaran angin. Kekuatan angin ini bisa sangat besar dan menerbangkan
benda-benda yang dilaluinya. Bentuk angin seperti ini disebut angin siklon. Angin ini
bersifat merusak jika tempat terjadinya pusaran dekat dengan tempat tinggal penduduk.

b. Perkiraan Cuaca
Para ahli meteorologi mencatat perubahan tekanan udara di suatu tempat,
kemudian data hasil pengamatan tersebut dianalisis dan diinterpretasi. Misalkan, jika
pada suatu tempat tekanan udara rendah, udara dari tempat yang bertekanan lebih
tinggi akan bergerak ke daerah tersebut. Angin tersebut membawa uap air. Karena
tekanan udaranya rendah, uap air tersebut akan jatuh ke Bumi dalam bentuk hujan.
Begitu pun sebaliknya, di suatu daerah cuacanya akan cerah jika tekanan di daerah
tersebut tinggi yang berarti udara dari tempat tersebut akan bergerak ke daerah lain
yang tekanan udaranya lebih rendah. Alat untuk mencatat perubahan tekanan udara
secara terus menerus disebut barograf.

Anda mungkin juga menyukai