Anda di halaman 1dari 16

Arikel :

Meningkatkan Kualitas Kompetensi Lulusan SMK


Melalui Program Kerjasama Kelas Binaan Dunia Usaha ( Auto2000 )
Pada Jurusan Teknik Otomotif SMK Negeri 1 Talaga
Dibuat oleh : Aan Hasanudin

I. PENDAHULUAN

Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan dari seni dan


budaya Manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan,
karena itu perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang
memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya
kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua
tingkat perlu terus menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan
masa depan. Pemikiran ini mengandung konsekwensi bahwa
penyempurnaan atau perbaikan khususnya pendidikan menengah
kejuruan (SMK) untuk mengantisipasi kebutuhan dan tantangan masa
depan perlu terus menerus dilakukan penyelarasan dengan
perkembangan kebutuhan dunia usaha dan industri, perkembangan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya.

Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) adalah salah satu jenjang


pendidikan menengah dengan kekhususan mempersiapkan
lulusannya untuk siap bekerja. Pendidikan kejuruan mempunyai arti
yang bervariasi namun dapat dilihat suatu benang merahnya. Menurut
Evans dalam Djojonegoro (1999) mendefinisikan bahwa pendidikan
kejuruan adalah bagian dari sistem pendidikan yang mempersiapkan
seseorang agar lebih mampu bekerja pada suatu kelompok pekerjaan
atau satu bidang pekerjaan daripada bidang-bidang pekerjaan lainnya.
Dengan pengertian bahwa setiap bidang studi adalah pendidikan
kejuruan sepanjang bidang studi tersebut dipelajari lebih mendalam
dan kedalaman tersebut dimaksudkan sebagai bekal memasuki dunia
kerja.

Mengacu pada pada isi Undang-Undang Sistem Pendidikan


Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 3 mengenai tujuan pendidikan
nasional dan penjelasan pasal 15 yang menyebutkan bahwa
pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang
mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja di bidang
tertentu.

Pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang mempersiapkan


peserta didik untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu. Pengertian
ini mengandung pesan bahwa setiap institusi yang menyelenggarakan
pendidikan kejuruan harus berkomitmen menjadikan tamatannya
mampu bekerja dalam bidang tertentu (Depdikbud, 1995).

Berdasarkan definisi di atas, maka sekolah menengah kejuruan


sebagai sub sistim pendidikan nasional seyogyanya mengutamakan
dan mempersiapkan peserta didiknya untuk mampu memilih karir,
mampu memasuki lapangan kerja, mampu berkompetisi, mampu
mengembangkan dirinya dalam bentuk kegiatan wirausaha dan
mampu untuk meneruskan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi
semua itu untuk pengembangan yang bermanfaat dan berkelanjutan
untuk memperbaiki kehidupan manusia yang cepat berubah dan
berkembang.

Pada akhirnya keberhasilan pendidikan di SMK ditentukan dari


kualitas lulusannya, dimana mereka harus mencerminkan individu
yang berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
bertanggungjawab. Lulusan SMK diharapkan mampu
mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya sehingga mereka
memiliki sikap spiritual dan sikap sosial yang baik, mempunyai
kemampuan pengetahuan, dan keterampilan untuk mampu bekerja
sesuai dengan kompetensi keahlianya atau sesuai dengan yang
dipelajarinya

II. LATAR BELAKANG MASALAH


Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) di Kabupaten Majalengka
khususnya SMK Negeri 1 Talaga masih jauh dari standarisasi Dunia
Usaha /Industri, mengingat sekolah memiliki banyak kekurangan dan
keterbatasan dalam hal alat pembelajaran/ alat praktek bagi siswa.
Tetapi sekolah adalah sarana pendidikan untuk kemajuan dan
kemanpaatan bersama dan juga sekolah merupakan aset industri yang
lulusanya di butuhkan industri yang harus memenuhi kebutuhan dan
prasyarat industri,

Pembelajaran di SMK Negeri 1 Talaga belum nampak menyetuh


pada pengembangan diri dalam kemampuan adaptasi peserta didik.
karena kompetensi yang mereka miliki belum sesuai dengan tuntutan
dunia kerja serta kebutuhan pembekalan kemampuan untuk
beradaptasi dengan perkembangan pengetahuan teknologi dan
wirausaha, semua itu terintegrasi dengan proses pelaksanaan
pembelajaran, yang pastinya proses pembelajaran siswa di SMK
Negeri 1 Talaga dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain kurikulum,
tenaga pendidik, proses pembelajaran, sarana dan prasarana, alat
bantu dan bahan, manajemen sekolah, lingkungan sekolah dan
lapangan latihan kerja siswa.

Beberapa hal di atas jika kita kaitkan dengan prinsip-prinsip


pendidikan vokasional yang sangat popular di kalangan para pendidik
kejuruan yaitu prinsip yang dikemukakan oleg Dr. Charles Allen
Prosser atau yang lebih dikenal dengan istilah 16 prinsip prosser :

1. Pendidikan kejuruan akan efisien jika lingkungan dimana siswa


dilatih merupakan replika lingkungan dimana nanti ia akan bekerja.
2. Pendidikan kejuruan yang efektif hanya dapat diberikan dimana
tugas-tugas latihan dilakukan dengan cara, alat dan mesin yang
sama seperti yang ditetapkan di tempat kerja.
3. Pendidikan kejuruan akan efektif jika melatih seseorang dalam
kebiasaan berpikir dan bekerja seperti yang diperlukan dalam
pekerjaan itu sendiri.
4. Pendidikan kejuruan akan efektif jika dapat memampukan setiap
individu memodali minatnya, pengetahuannya dan keterampilannya
pada tingkat yang paling tinggi.
5. Pendidikan kejuruan yang efektif untuk setiap profesi, jabatan atau
pekerjaan hanya dapat diberikan kepada seseorang yang
memerlukannya, yang menginginkannya dan yang mendapat
untung darinya.
6. Pendidikan kejuruan akan efektif jika pengalaman latihan untuk
membentuk kebiasaan kerja dan kebiasaan berpikir yang benar
diulang-ulang sehingga sesuai seperti yang diperlukan dalam
pekerjaan nantinya.
7. Pendidikan kejuruan akan efektif jika gurunya telah mempunyai
pengalaman yang sukses dalam penerapan keterampilan dan
pengetahuan pada operasi dan proses kerja yang akan dilakukan.
8. Pada setiap jabatan ada kemampuan minimum yang harus
dipunyai oleh seseorang agar dia tetap dapat bekerja pada jabatan
tersebut.
9. Pendidikan kejuruan harus memperhatikan permintaan pasar.
10. Proses pembinaan kebiasaan yang efektif pada siswa akan
tercapai jika pelatihan diberikan pada pekerjaan yang nyata
(pengalaman sarat nilai).
11. Sumber yang dapat dipercaya untuk mengetahui isi pelatihan pada
suatu okupasi tertentu adalah dari pengalaman para ahli okupasi
tersebut.
12. Setiap pekerjaan mempunyai ciri-ciri isi (body of content) yang
berbeda-beda antara satu dengan yang lain.
13. Pendidik an kejuruan akan merupakan layanan sosial yang efisien
jika sesuai dengan kebutuhan seseorang yang memang
memerlukan dan memang paling efektif jika dilakukan lewat
pengajaran kejuruan.
14. Pendidikan kejuruan akan efisien jika metode pengajaran yang
digunakan dan hubungan pribadi dengan peserta didik
mempertimbangkan sifat-sifat peserta didik tersebut.
15. Administrasi pendidikan kejuruan akan efisien jika luwes.
16. Pendidikan kejuruan memerlukan biaya tertentu dan jika tidak
terpenuhi maka pendidikan kejuruan tidak boleh dipaksakan
beroperasi.

Berbagai pertimbangan diatas banyak hal permasalahan


diantaranya masalah susahnya mendapat lulusan yang siap kerja dan
mau kerja, banyak lulusan yang dihasilkan dari lulusan SMK Negeri 1
Talaga tiap tahunnya, namun tidak banyak yang mampu diserap dunia
Usaha atau Industri sesuai dengan kompetensi keahlianya.

III. PEMBAHASAN DAN SOLUSI


A. Pembahasan
Dari uraian diatas penulis sebagai ketua program keahliann
teknik otomotif berpikir dan harus bisa membuat terobosan
bagaimana caranya lulusan kompetensi teknik otomotif kompetensi
keahlian teknik kendaraan ringan di SMK Negeri 1 Talaga mampu
menjawab semua tantangan kompetensi lulusan SMK, diantaranya
mereka harus siap kerja, mereka harus mau kerja, dan mereka
harus dibutuhkan dunia usaha atau industri sesuai kompetnsi
keahliannya, sehingga lulusan kompetensi keahlian teknik
kendaran ringan mempunya daya saing yang kompetitif karena
sumber daya siswanya sudah dipersiapkan dibekali pengetahuan
dan keterampilan sesuia kompetensi dengan melibatkan dunia
usaha dan industry secara langsung.
Untuk menentukan ketercapaian peningkatan kualitas
lulusan Teknik Otomotif Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan
Ringan di SMK Negeri 1 Talaga, penulis mencoba
mengelompokannya yang disesuaikan dengan keadaan dan
kondisi keterbatasan sekolah kedalam tiga hal, dengan dasar
prinsip-prinsip pendidikan vokasional yaitu prinsip yang
dikemukakan oleg Dr. Charles Allen Prosser :
1. Peningkatan kualitas profesional guru pengajar kejuruan
 Pendidikan kejuruan akan efektif jika gurunya telah
mempunyai pengalaman yang sukses dalam penerapan
keterampilan dan pengetahuan pada operasi dan proses
kerja yang akan dilakukan
 Pada setiap jabatan ada kemampuan minimum yang harus
dipunyai oleh seseorang agar dia tetap dapat bekerja pada
jabatan tersebut.
2. Kurikulum pembelajaran yang meningkatkan skill dan wawasan
 Pendidikan kejuruan akan efisien jika lingkungan dimana
siswa dilatih merupakan replika lingkungan dimana nanti ia
akan bekerja.
 Pendidikan kejuruan yang efektif hanya dapat diberikan
dimana tugas-tugas latihan dilakukan dengan cara, alat dan
mesin yang sama seperti yang ditetapkan di tempat kerja.
 Pendidikan kejuruan akan efektif jika melatih seseorang
dalam kebiasaan berpikir dan bekerja seperti yang
diperlukan dalam pekerjaan itu sendiri.
 Pendidikan kejuruan akan efektif jika pengalaman latihan
untuk membentuk kebiasaan kerja dan kebiasaan berpikir
yang benar diulang-ulang sehingga sesuai seperti yang
diperlukan dalam pekerjaan nantinya.
 Proses pembinaan kebiasaan yang efektif pada siswa akan
tercapai jika pelatihan diberikan pada pekerjaan yang nyata
(pengalaman sarat nilai).
3. Mendorong siswa utuk berprestasi dalam berbagai kegiatan
lomba keterampilan siswa.
 Pendidikan kejuruan harus memperhatikan permintaan
pasar.

B. Solusi
Program Keahlian Teknik Otomotif Kompetensi Keahlian
Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Talaga bekerjasama
dengan PT. Astra International Tbk, Toyota Sales Operation
Auto2000 Indramayu yang mulai dilaksanakan pada tahun 2015
dan di tahun ini baru ada kelas X ( sepuluh ) dan Kelas XI (Sebelas)
masing-masing X TKR1 dan XI TKR1, dengan tujuan memenuhi
tuntutan kualitas lulusanya, diantaranya mereka harus siap kerja,
mereka harus mau kerja, dan mereka harus dibutuhkan dunia
usaha atau industri sesuai kompetnsi keahliannya. Untuk
memenuhi harapan tersebut dibuatlah program kelas binaan PT.
Astra International Tbk, Toyota Sales Operation Auto2000
Indramayu yang didalamnya memuat proses-proses sebagai
berikut :
1. Penetapan Siswa Kelas Binaan
Persyaratan Siswa
1) Tinggi Badan 165 CM.
2) Berbadan sehat dan tidak buta warna.
3) Nilai Rata-rata Rapot Mata Pelajaran Matematika, B. Inggris
dan IPA minimal 75.00.
4) Lulus Tes Psikotes dan Interview yang oleh Pihak Toyota
Sales Operation Auto2000 bekerjasama dengan Program
Keahlian.
5) Jumlah siswa dibatasi maksimal 25 Orang.

2. Peningkatan kualitas profesionlisme guru pengajar kejuruan


1) Pelatihan Guru
Peningkatan profesionalisme guru program keahlian (
Guru Produktif ) pada Program Keahlian Teknik Otomotif
Keahlian Teknik Kendaraan Rringan, program keahlian
bekerjasama dengan Auto2000 untuk melaksanakan
magang guru dan pelatihan guna meningkatkan kompetensi
professional kejuruan teknik kendaraan ringan melalui
dilakukan dengan cara bergilir dan berjenjang yang di
laksanakan di Auto2000 dan Training Center Astra
Internasional regional jawa barat.
Pemetaan Pelatihan Guru Keahlian Teknik Kendaraan
Ringan di AUTO2000
No Kompetensi Waktu
Menggunakan Power Tools dan Hands
1 3 Hari
Tool pada Kendaraan sesuai SOP
Melakukan identifikasi Tecnologi Otomotif
2 2 Hari
pada Kendaran Ringan
Menggunakan Alat-alat Ukur pada
3 3 Hari
Teknologi Kendaraan Ringan sesuai SOP
Melakukan Servis Berakala Kendaraan
4 6 Hari
Ringan 40.000 KM

2) Pemetaan Kompetensi Pembelajaran Guru Tamu


Seorang Kepala Teknisi mempunyai Pengalaman
yang sukses dalam penerapan keterampilan dan
pengetahuan di PT. Astra International Tbk, Toyota Sales
Operation Auto2000 diharapkan mampu memberikan
motivasi, memberikan arahan, dan membagi pengetahuan
dan pengalamannya melaui program guru tamu tersebut.
Adapun pemetaan kompetensi yang akan disampaiakan
pada saat program guru tamu adalah :

3. Sinkronisasi Kurikulum
1) Pemetaan Kompetensi Pembelajaran di Auto2000
Indramayu

Target Kompetensi Kls X adalah Siswa Mampu


Melaksanakan servis berkala 1000 KM sedangkan target
Kompetensi Kls XI adalah Siswa Mampu Melaksanakan
servis berkala 10.000 Km,
2) On the Jon Training dan Sertifikasi
Kompetensi yang harus dicapai pada On the Job
Training (OJT) adalah siswa mahir melaksanakan servis
minimal 20.000KM yang dilaksanakan pada kelas XII
selama 4 Bulan dengan jumlah perhitungan jam belajar 45
menit adalah 1024 Jam ( 48 x 16 minggu = 768 x 60 / 45 ),
pelaksanaanya siswa di sebar dibeberapa Auto2000,
diantaranya, Auto2000 Indramayu, Auto2000 Cirebon,
Auto2000 Jatiwangi, Auto2000 Cibinong, dan beberapa
Auto2000 yang masih tahap kordinasi
Bagan Proses Kelas Binaan dan Kelas Reguler

Bagan Sertifikasi Kelas Binaan

Lulusan kelas binaan Teknik Kendaraan Ringan selain


mendapatkan sertifikasi dari proses Uji Kompetensi Kejuruan
seperti yang dilaksanakan pada kelas regular yang
dilaksanakan disekolah sesuai POS Ujian Nasional juga
mendapatkan sertifikasi On the Job Training yang
pelaksanannya langsung di Auto2000 tempat siswa
melaksanakan On the Job Training.
4. Mendorong siswa utnuk berprestasi dalam berbagai kegiatan
lomba keterampilan siswa.
Prestasi dapat diraih dari usaha yang telah di lakukan,
dengan segala kemampuannya meliputi pengetahuan,
emosional dan spiritual dari diri seseorang, siswa didorong
untuk selalu ikut berpartisipasi dan berproses dalam hal lomba
keterampilan siswa baik dilingkungan kedinasan ataupun lomba
keterampilan yang dilaksanakan dunia usaha atau industri.
Berikut ini beberapa lomba keterampilan siswa yang diikuti oleh
siswa Program Binaan Dunia Usaha ( Auto2000 )

1. LKS Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka juara 1


Bidang Automobile Technology
2. Skill Contest Daihatsu

Skill Contes Daihatsu dimulai dari kegiatan tes online


sedangkan Contest Regional Jawa Barat meliputi
kompetensi keterampilan Berstandar Asta Daihatsu, hasil
yang diraih siswa kompetensi keahlian Teknik Kendaraan
Ringan SMK Negeri 1 Talaga mendapatkan Juara 1 dan
akan mewakili Regional Jawa Barat sebagai peserta
Daihatsu SMK Skill Contest Tingkat Nasional tahun 2016.

IV. KESIMPULAN DAN HARAPAN

A. Kesimpulan
Salah satu upaya yang sangat esensial dilakukan adalah
menjalin kerjasama antara Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
dengan Dunia Usaha / Industri. Hal ini penting dilakukan karena
Pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang mempersiapkan
peserta didik untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu.
Pengertian ini mengandung pesan bahwa setiap institusi yang
menyelenggarakan pendidikan kejuruan harus berkomitmen
menjadikan tamatannya mampu bekerja dalam bidang tertentu
itulah yang di amanatkan oleh Undang – Undang sistem pendidikan
nasionla. Tetapi amanat tersebut masih dihadapkan pada
permasalahan-permasalahan antara lain : perluasan, relevansi,
peningkatan mutu pendidikan, dan pengelolaan pendidikan.
SMK Negeri 1 Talaga Program Keahlian Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan berusaha
meningkatkan kualitas lulusanya, yang siap kerja, mau kerja, dan
dibutuhkan dunia usaha atau industri sesuai kompetensi
keahliannya melalui Program Kelas Binaan Dunia Usaha (
Auto2000 ).
Pendidikan dan pelatihan siswa pada kelas binaan
mempunya beberapa keunggulan :
1. Penerimaan siswa baru mekanismenya disesuaikan dengan
proses seleksi pada dunia usaha atau industry.
2. Adanya guru tamu yang selalu memberikan motivasi, dan
informasi sesuai pekerjaan dan komptensi serta perkembangan
teknologi dan peraturan didunia usaha.
3. Kurikulum terintegrasi langsung dengan standar kebutuhan
dunia usaha Auto2000
4. Siswa program kelas binaan dilatih dengan cara alat dan mesin
yang sesuia kebutuhan seorang teknisi, serta mempunyai
kebiasaan berpikir dan bekerja seperti yang diperlukan dalam
pekerjaan teknisi yang sesuai kompetensinya di Auto2000.
5. Siswa program kelas binaan dalam melakukan latihannya selalu
memperhatikan proses dan pencapaian hasil yang baik, karena
mereka berhadapan dengan pekerjaan yang nyata yaitu harus
bisa melakukan pekerjaannya yang berhubungan langsung
dengan konsumen /pemakai.
B. Harapan
Meningkatkan kulitas lulusan siswa SMK merupakan
tanggung jawab bersama, dukungan pemerintah yang dapat
direalisasikan dalam bentuk kebijakan nyata dalam pengembangan
mutu lulusan SMK, serta kontrol dan evaluasi yang melibatkan
orang-orang yang mempunyai sarat nilai terhadap kompetnsinya
tersebut.
Selain kontrol dan evaluasi diharapkan Kompetensi lulusan
lulusan SMK juga mempunyai syarat dan nilai sesuai kebutuhan
industri :
1. Sertifikat kompetensi lulusan SMK tidak hanya diakui oleh
lembaga kedinasan tetapi sertifikat kompetensi lulusan SMK di
akui oleh dunia usaha dan industri.
2. Lingkungan pengembangan SMK harus mencerminkan replika
dunia usaha atau industri, mulai dari perencanaan, sarana dan
budaya industri adalah ciri khas SMK.
3. Selain siswa tersertifikasi oleh industri profesionalisme guru
program keahlian ( Guru Produkti ) juga tersetifikasi oleh
industri, sehingga profesionalisme guru dan kompetensi lulusan
SMK bisa terintegrasi dengan kebutuhan industri yang
prosesnya bisa dilaksanakan melaui On the Job Training di
akhir siswa menyelesaikan proses pemeblajarannya di SMK.
DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. 2002. Pendidikan Berorientasi Kecakapan Hidup (Life


Skills) Melalui Pendekatan Broad - Based Education. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.

Faisal, Ahmad fani. HUBUNGAN PENDIDIKAN VOKASIONAL


DENGAN KEMANDIRIAN ANAK YATIM PASCA T ERMINASI
PELAYANAN PANTI ASUHAN DI KABUPATEN GRESIK.
http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-
kmntsbba47aad54full.pdf diakses pada tanggal 16 Nopember
2016pukul. 08.14 WIB

Slide PPT. Sosialiasasi Calon SMK Rujukan Direktorat Pembinaan


SMK Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan

….., Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tetang


UndangUndang Sistem Sistem Pendidikan Nasional

Anda mungkin juga menyukai