Disusun oleh :
Asisten
Winona Andnindyara (2412 100 045)
Disusun oleh :
Asisten :
Winona Andnindyara (2412 100 045)
Identitas Penulis
Nama : Abyan Farras Bofanda
NRP : 2413100125
Identitas Asisten
Nama : Winona Andnindyara
NRP : 2412100045
iv
ABSTRACT
v
KATA PENGANTAR
Penulis
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.....................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN........................................................iii
ABSTRAK...................................................................................iv
ABSTRACT..................................................................................v
KATA PENGANTAR.................................................................vi
DAFTAR ISI..............................................................................vii
DAFTAR GAMBAR..................................................................ix
DAFTAR TABEL........................................................................x
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................1
1.3 Tujuan..............................................................................2
1.4 Batasan Masalah…..........................................................2
BAB II DASAR TEORI
2.1 Pengertian Polimer...........................................................3
2.2 Sifat dan Perilaku Polimer...............................................4
2.3 Polimer Berdasarkan Sifat Termal…...............................6
2.4 Struktur Polimer................................................................8
vii
BAB III METODOLOGI
3.1 Peralatan dan Bahan................….................................11
3.2 Prosedur percobaan.......................................................11
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Data..................................................................13
4.2 Pembahasan....................................................................14
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan................................................................... 17
5.2 Saran............................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bentuk struktur rantai polimer (a)
linear (b) bercabang (c) cross-linked (d) network...................8
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbedaan sifat polimer termoplastik dan
termoset..........................................................................................7
Tabel 4.1 Tinggi pantulan pada permukaan polimer B...............13
Tabel 4.2 Perubahan Bentuk Polimer B setelah dipanaskan…...13
Tabel 4.3 Perubahan Bentuk PVC setelah dipanaskan................14
x
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari
praktikum getaran tentang getaran teredam kali ini adalah.
a. Mengetahui karakteristik bahan polimer
b. Mengetahui sifat-sifat polimer termoplastik dan termoset
c. Membedakan polimer termoplastik dan termoset
2
BAB II
DASAR TEORI
3
c. Beberapa jenis plastik adalah sangat transparan
seperti polymethyl methacrylate PMMA atau akrilik,
yang sangat kompetitif dibandingkan dengan
gelas/kaca.
Meski demikian, polimer memiliki keterbatasan
sebagai material teknik,antara lain yaitu :
a. Kekuatan yang relatif lebih rendah daripada logam
dan keramik.
b. Kekakuan yang rendah.
c. Temperatur penggunaan terbatasi hanya beberapa
ratus derajat celcius saja.
d. Perilaku viskoelastis, merupakan keterbatasan
khusus dalam aplikasi struktur penanggung beban
e. Beberapa jenis polimer mengalami degradasi ketika
di-ekspos dalam cahaya matahari dan radiasi lainnya
2.2 Sifat dan Perilaku Polimer
Polimer memiliki sifat dan perilaku yang berbeda
dari bahan jenis lainnya. Sifat polimer dapat digolongkan
menjadi 2 yaitu sifat mekanik dan sifat termal.
2.2.1 Sifat Mekanik
a. Kekuatan Tarik (Tensile Strength)
Kekuatan tarik adalah tegangan yang dibutuhkan
untuk mematahkan suatu sampel. Kekuatan tarik penting
untuk polymer yang akan ditarik, contohnya fiber, harus
mempunyai kekuatan tarik yang baik.
b. Compressive strength
Compressive strength adalah ketahanan terhadap
tekanan. Beton merupakan contoh material yang memiliki
4
kekuatan tekan yang bagus. Segala sesuatu yang harus
menahan berat dari bawah harus mempunyai kekuatan tekan
yang bagus.
c. Flexural strength
Flexural strength adalah ketahanan pada bending
(flexing). Polimer mempunyai flexural strength jika dia kuat
saat dibengkokkan.
d. Impact strength
Impact strength adalah ketahanan terhadap tegangan
yang datang secara tiba-tiba. Polimer mempunyai kekuatan
impak jika dia kuat saat dipukul dengan keras secara tiba-
tiba seperti dengan palu.
2.2.2 Sifat Termal
Polimer sering dianggap sebagai material yang tidak
mampu memberikan performa yang baik pada termperatur
tinggi. Namun, pada kenyataannya, terdapat beberapa
polimer yang cocok untuk penggunaan pada temperatur
tinggi, bahkan lebih baik daripada traditional materials.
Pada polimer, khususnya plastik, definisi temperatur tinggi
adalah suhu diatas 135oC. Pada temperatur tinggi, polimer
tidak hanya melunak, tetapi juga dapat mengalami degradasi
termal. Sebuah plastik yang mengalami pelunakan pada
temperatur tinggi tetapi mulai mengalami degradasi termal
pada suhu yang jauh lebih rendah hanya dapat digunakan
pada suhu di bawah suhu dia mulai mengalami degradasi.
Menentukan temperatur aplikasi membutuhkan pengetahuan
mengenai perilaku degradasi termal dari polimer tersebut.
5
2.3 Polimer Berdasarkan Sifat Termal
Polimer dapat dikelompokkan menjadi beberapa
golongan. Berdasarkan kriteria material rekayasa, polimer
dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) golongan:
a. Termoplastik
Termoplastik merupakan material padatan pada
temperatur ruang tetapi berubah menjadi cairan kental
ketika dipanaskan pada temperatur beberapa ratus derajat
saja. Karakteristik ini menyebabkan termoplastik mudah dan
ekonomis difabrikasi menjadi beragam bentuk. Hal ini
menyebabkan termoplastik dapat diberikan siklus
pemanasan-pendinginan berulang kali tanpa degradasi
berarti. Contoh termoplastik diantaranya yaitu Polyethylene
(PE), polyvinylchloride (PVC), polypropylene (PP),
polystyrene (PS), dan nylon.
b. Termoset
Termoset tidak dapat menerima siklus pemanasan-
pendinginan seperti termoplastik. Ketika dipanaskan pada
tahap awal, termoset melunak dan mampu mengalir di
dalam cetakan.Tetapi pada temperatur yang tinggi, terjadi
reaksi kimia yang mengeraskan material sehingga akhirnya
menjadi padatan yang tidak mampu lebur kembali (infusible
solid). Jika dipanaskan ulang, tidak mampu melunak
kembali melainkan akan terdegradasi menghasilkan arang.
Contoh termoset diantaranya yaitu phenolics, epoxies, dan
beberapa jenis polyesters.
6
c. Elastomer
Elastomer merupakan material yang mampu
memanjang secara elastis ketika dikenakan tegangan
mekanis yang relatif rendah.Elastomer lebih umum dikenal
sebagai karet (rubber). Beberapa elastomer dapat
diregangkan hingga 10 kali lipat dan masih mampu kembali
sempurna ke ukuran asal. Meskipun perilakunya cukup
berbeda dengan termoset, namun elastomer memiliki
struktur yang lebih mirip dengan termoset, dibandingkan
dengan termoplastik.Contoh elastomer diantaranya yaitu
vulcanized natural rubber. Styrene-Butadiene (SBR), Nitrile
butadiene rubber (NBR), Silicone rubber.
Tabel 2.1 Perbedaan sifat polimer termoplastik dan termoset
Termoplastik Termoset
Mudah diregangkan Keras dan rigid
Fleksibel
Tidak fleksibel
Melunak jika dipanaskan
Titik leleh rendah Mengeras jika dipanaskan
Mudah dibentuk ulang
Tidak meleleh jika
dipanaskan
Tidak dapat dibentuk ulang
7
2.4 Struktur Polimer
Karakteristik polimer tidak hanya bergantung pada
berat dan bentuk molekul,tetapi juga pada perbedaan
struktur rantai dari polimer.
9
Halaman ini sengaja dikosongkan
10
BAB III
METODOLOGI
12
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
13
Bagian Bawah Mencoklat 210
Coklat Mulai Merata 152.2
Warna Coklat Tua Merata 175.1
- 36.1
- 88.6
6 Tetes Bagian Bawah Menguning 139
Bagian Bawah Mencoklat 180
Coklat Mulai Merata 181.1
Warna Coklat Tua Merata 184.4
4.2 Pembahasan
Dari uji patul didapat hasil bahwa polimer dengan 6 tetes
hardener lebih tinggi dari pada 2 tetes hardener dan 4 tetes
hardener yaitu 9.6 cm dibanding 3.4 cm dan 6.4 cm. Hal ini
sesuai denga teori, dimana polimer yang mengandung
hardener paling banyak akan menghasilkan struktur yang
lebih keras sehingga ketinggian pantulannya besar.
Dari data uji panas polimer B diketahui bahwa semakin
banyak penambahan hardener pada resin maka semakin
lama polimer tersebut berubah keadaan (meleleh atau
gosong). Berdasarkan uji panas, ketiga jenis polimer
14
(polimer B dengan penambahan 2, 4, dan 6 tetes hardener)
mengalami perubahan warna menjadi coklat (gosong) akibat
pemanasan sehingga polimer B tersebut dapat digolongkan
dalam jenis polimer termoset.
Dari data uji panas PVC, PVC yang terkena panas
berubah fasa menjadi cari (meleleh) tanpa mengalami
kegosongan atau kecoklatan. Sehingga dapat disimpulkan
jika PVC adalah polimer jenis termoplas yang titik lelehnya
rendah namun dapat difabrikasi ulang karena PVC yang
mencair tidak menjadi gosong dan elastis.
15
Halaman ini sengaja dikosongkan
16
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis data yang didapatkan dari
praktikum, didapatkanlah dapat disimpulkan bahwa:
a. Bahan polimer memiliki karakteristik densitas yang
rendah dibandingkan dengan logam dan keramik,
rasio kekuatan terhadap berat (strength to weight)
yang baik untuk beberapa jenis polimer, ketahanan
korosi yang tinggi, dan konduktivitas listrik dan
panas yang rendah.
b. Polimer termoplas memiliki sifat dapat berubah fasa
akibat peningkatan suhu dan polimer termoset tidak
mengalami perubahan fasa akibat peningkatan suhu.
c. Polimer dapat dibedakan menjadi termoplas atau
termoset dengan melakukan uji pantul dan uji panas,
semua bahan uji yang digunakan pada percobaan
merupakan termoplas.
5.2 Saran
Adapun saran untuk praktikum ini adalah sebagai
berikut.
a. Seharusnya menggunakan wadah khusus dalam
pada saat membuat polimer agar bentuk polimer
seragam.
Seharusnya digunakan wadah yang bersih (tidak ada bekas
polimer) pada saat memanaskan polimer.
17
18
DAFTAR PUSTAKA
18
19
LAMPIRAN
19