Anda di halaman 1dari 54

Modul 2

K3

Membersihkan Area Kerja


Disusun Oleh:

Ir. Masyitah Yusah


Sulaeman

DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN INDUSTRI
SEKOLAH MENENGAH ANALIS KIMIA BOGOR
2005
ii

KATA PENGANTAR

Pendidikan Menengah Kejuruan sebagai penyedia tenaga kerja terampil


tingkat menengah dituntut harus mampu membekali tamatan dengan kualifikasi
keahlian standar serta memiliki sikap dan prilaku yang sesuai dengan tuntutan
dunia kerja. Sejalan dengan itu maka dilakukan berbagai perubahan mendasar di
dalam penyelenggaraan pendidikan kejuruan. Salah satu perubahan tersebut
adalah penerapan Sistem Pendidikan dan Pelatihan Berbasis Kompetensi.
Dalam rangka mengimplementasikan kebijakan tersebut, maka dirancang
kurikulum yang didasarkan pada jenis pekerjaan dan uraian pekerjaan yang
dilakukan oleh seorang analis dan teknisi kimia di dunia kerja. Berdasarkan hal itu
disusun kompetensi yang harus dikuasai dan selanjutnya dijabarkan ke dalam
deskripsi program pembelajaran dan materi ajar yang diperlukan yang disusun ke
dalam paket-paket pembelajaran berupa modul.
Modul-modul yang disusun untuk tingkat I di SMK program keahlian Kimia
Analisis dan Kimia Industri khususnya untuk pencapaian kompetensi Bekerja
Berdasarkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja berjumlah 5 modul yang semuanya
merupakan paket materi ajar yang harus dikuasai peserta didik.

Bogor, Agustus 2005

Penyusun
iii

DAFTAR ISI MODUL

Halaman
HALAMAN PERANCIS i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI MODUL iii
DAFTAR GAMBAR v
PETA KEDUDUKAN MODUL vii
PERISTILAHAN/GLOSARIUM viii

I. PENDAHULUAN 1
A. Deskripsi 1
B. Prasyarat 1
C. Petunjuk Penggunaan Modul 1
1. Panduan belajar bagi siswa 1
2. Panduan Mengajar Bagi Guru 2
D. Tujuan akhir 2
E. Kompetensi 3
F. Cek Kemampuan 3

II. PEMBELAJARAN 5
A. Rencana Belajar Siswa 5
B. Kegiatan Belajar 6
1. Kegiatan Belajar 1 6
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran 1 6
b. Uraian Materi : Bahan dan Alat-Alat Pembersih Ruangan 6
1. Membiasakan Diri Hidup Bersih dan Higienis 6
2. Bahan-Bahan Pembersih 11
3. Alat-Alat Pembersih 13
4. Alat-Alat Pendukung 15
5. Rangkuman 16
6. Tes Formatif 1 16
iv

7. Umpan Balik dan Tindak Lanjut 18


2. Kegiatan Belajar 2 19
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran 2 19
b. Uraian Materi : Teknik Membersihkan Ruangan 19
1. Urutan Cara Membersihkan Ruangan Berdebu (Kotor 19
2. Rangkuman 26
3. Tes Formatif 2 26
4. Umpan Balik dan Tindak Lanjut 28
3. Kegiatan Belajar 3 30
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran 3 30
b. Uraian Materi : Membersihkan Tumpahan Bahan Kimia 30
1. Prosedur Umum Membersihkan Tumpahan Bahan Kimia 31
2. Membersihkan Tumpahan Asam 31
3. Membersihkan Tumpahan Basa 32
4. Membersihkan Tumpahan Sianida 32
5. Mebersihkan Tumpahan Oksidator atau Reduktor 33
6. Membersihkan Tumpahan Bahan Organik 33
7. Rangkuman 38
8. Tes Formatif 3 38
9. Umpan Balik dan Tindak Lanjut 40

III. EVALUASI 41

Kunci Jawaban Tes Formatif 42

IV. PENUTUP 44

DAFTAR PUSTAKA 45
v

DAFTAR GAMBAR
NO KETERANGAN HLM
1. Hewan-hewan yang dpat menyebarkan penyakit 6
2. Lingkungan kerja di laboratorium 7
3. Mandi 8
4. Membersihkan gigi 9
5. Kuku bersih 9
6. Rambut pendek/ rapi dan rambut panjang 9
7. Bersin 10
8. Memotong daging mentah 10
9. Membuang sampah pada tempatnya 10
10. Mencuci tangan 11
11. Kertas tissue 11
12. Tempat sampah 11
13. Aneka jenis sabun (serbuk, batangan, cair) 11
14. Hand soap dispenser 12
15. Sprayer pembersih kaca 12
16. Desinfektan 13
17. Water wiper, sweeper dan seperangkat alat pembersih 13
18. Dust pan (serokan) dan sikat debu 13
19. Sikat (Brush) 14
20. Tempat sampah (garbage bin) 14
21. Ember (bucket) 14
22. Ember dan alat pel 15
23. Papan peringatan ruangan sedang dibersihkan 15
24. Papan peringatan ruang sedang dibersihkan 20
25. Menyeka debu (dusting) 20
26. Menyeka kursi 21
27. Membersihkan meja porselen dengan spons dan air sabun 21
vi

28. Mengepel lantai 22


29. Dusting dengan kemoceng 22
30. Tumpahan di atas meja 30
31. Kertas lakmus 31
32. Kertas indikator pH universal 32
vii

PETA KEDUDUKAN MODUL


Bekerja Berdasarkan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K 3)

Penanganan
Pelabelan Bahan Limbah
Kimia Laboratorium

Memelihara Lembar Data


Higienis Keselamatan
Dan Kebersihan Bahan (Material
Area Kerja Safety Data Sheet)

Alat Pelindung Diri


Dan Alat
Penunjang
Keselamatan Kerja
viii

GLOSSARIUM
broom sapu
Clean bersih
Dental floss Benang untuk membersihkan kotoran di sela-sela gigi.
desinfektan Bahan pembunuh kuman / mikroorganisme
dirt Kotoran (debu)
dispenser Alat atau bagian alat yang berfungsi sebagai pompa untuk
mengeluarkan zat yang disimpan dalam alat tersebut
Dust pan serokan
forklift Garpu angkat ; suatu alat sejenis kendaraan pengangkut
yang memiliki bentuk depan seperti garpu yang dapat
mengangkan peti atau container
formaldehida Senyawa kimia aldehida dengan rumus umum CnH2n+1CHO
Glass cleaner Pembersih kaca
Hand soap Sabun untuk mencuci tangan
Higienis Suatu cara hidup yang dapat meningkatkan tingkat
kesehatan karena dikuranginya pengaruh buruk dari
mikroba patogen
lakmus Tumbuhan yang zat warnanya dapat dijadikan indikator
asam-basa
pH Skala keasaman 0 s/d 14, makin kecil skala pH, semakin
asam suatu zat
sponge Busa/ spons
sprayer Alat yang dapat menyemprotkan cairan hingga berbentuk
butiran-butiran kecil
sterilisasi Suatu proses penghilangan mikroorganisme dengan cara
suhu tinggi, tekanan tinggi, radisasi ultraviolet dsb.
toksik beracun
trolley Kereta dorong
wiper Tangkai yang dilengkapi karet untuk menyeka suatu
permukaan misalnya kaca atau lantai
1

PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Modul ini berisikan materi untuk mencapai kompetensi Bekerja Berdasarkan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang mencakup keahlian dalam memelihara
higienis dan kebersihan area kerja

B. Prasyarat
Modul 1 K3 : Alat Pelindung Diri dan Alat Penunjang Keselamatan Kerja

C. Petunjuk Penggunaan Modul

1. Petunjuk Peserta Didik


a. Bacalah modul ini dengan teliti. Bagian ini merupakan keterampilan dan
pengetahuan yang kalian perlukan untuk dapat sukses dalam
mempelajari unit kompetensi ini.
b. Tanyakan/mintakan persetujuan pembimbing/guru bagaimana kalian
dapat mempelajari unit ini.
c. Jika kalian tidak praktik di laboratorium, kalian boleh menggunakan
modul ini sebagai petunjuk untuk belajar dan isi dari materi ini dapat
dipraktikkan dalam simulasi di tempat kalian belajar.
d. Pembimbing kalian akan menerangkan tentang hal yang penting yang
kalian perlukan saat kalian melakukan pekerjaan.
e. Kalian akan diberi kesempatan bertanya secara singkat pada saat
istirahat, kemudian praktikkanlah keahlian yang baru didapat. Dengan
demikian kalian dapat meningkatkan kesempatan berpikir dan juga
percaya diri.
f. Lakukan lebih banyak lagi pekerjaan/latihan dan bertanya kepada
pembimbing/guru.
g. Koreksilah dirimu sendiri sampai akhir masing-masing bagian.
h. Apabila kalian sudah selesai, tunjukkanlah pada pembimbing/guru
kalian.
2

2. Petunjuk Guru
a. Bacalah modul ini dengan teliti. Bagian ini merupakan keterampilan dan
pengetahuan yang diperlukan oleh siswa dalam mencapai kompetensi
ini.
b. Bimbinglah siswa agar siswa tidak mendapat kesulitan dalam
mempelajari unit ini.
c. Jika siswa tidak praktik di laboratorium, siswa perlu bimbingan yang
lebih intensif untuk dapat menguasai unit kompetensi ini, sehingga siswa
dapat mempraktikkan di sekolah masing-masing.
d. Bimbinglah siswa untuk melengkapi keperluan dalam menyiapkan
pekerjaan ini.
e. Berilah kesempatan bertanya pada siswa.
f. Berilah lebih banyak lagi latihan/pekerjaan pada siswa.
g. Berikan penilaian kemajuan belajar, sehingga tujuan akhir dapat dicapai
dengan baik.

D. Tujuan Akhir
Setelah mempelajari modul ini, anda akan mampu :
1. Memilih bahan-bahan pembersih area kerja
2. Memilih alat-alat pembersih ruangan
3. Membersihkan area kerja yang berdebu
4. Membersihkan tumpahan pereaksi
3

E. Kompetensi
Kompetensi yang harus dicapai melalui modul ini mencakup aspek-aspek:

Kompetensi : Bekerja Berdasarkan Keselamatan dan Kesehatan


Kerja
Sub Kompetensi : Membersihkan Area Kerja
Kriteria Unjuk Kerja : • Area Kerja telah dibersihkan sesuai prosedur.
• Tumpahan larutan, pereaksi atau bahan lain telah
dibersihkan sesuai prosedur.
• Situasi kerja yang tidak normal dikenali, dicatat
dan dilaporkan.
• Higienis are kerja diperlihara.
Sikap : • Memelihara kebersihan dan higienis lingkungan
dengan baik dan benar.
• Menangani situasi lingkungan kerja dengan baik
dan benar.
Pengetahuan : • Mendeskripsikan kebersihan dan higienis
lingkungan.
• Mendeskripsikan situasi lingkungan kerja yang
baik.
Sikap : • Memelihara kebersihan dan higienis lingkungan
kerja.
• Menangani situasi lingkungan kerja.

F. Cek Kemampuan
Berikut ini merupakan lembar pengecekan kemampuan siswa terhadap isi
materi yang akan dicapai pada modul. Lembar isian tersebut harus dipandang
sebagai alat evaluasi diri, oleh karena itu harus diisi dengan sejujurnya, dan
apabila sebagian besar pertanyaan sudah dikuasai, maka siswa dapat
mengerjakan soal atau minta pengujian praktik pada guru.
Beri tanda cek (√) pada tingkat penguasaan sesuai yang ada.
4

Tingkat Penguasaan
No Apek yang harus dikuasai
Baik Sedang Kurang

1. Pengetahuan bahan-
bahan pembersih ruangan
berdebu

2. Pengetahuan alat-alat
pembersih ruangan
berdebu
3. Pengetahuan higienis area
kerja
4. Pengetahuan bahan dan
alat pembersih tumpahan
pereaksi kimia

5. Keterampilan
membersihkan area kerja
yang berdebu

6. Keterampilan
membersihkan tumpahan
pereaksi kimia

Keterangan tingkat penguasaan kalian:


• Baik : 80 – 100
• Sedang : 60 – 79
• Kurang : 0 – 59
5

II. PEMBELAJARAN

A. Rencana Belajar Siswa

Tabel berikut merupakan rambu-rambu rencana pembelajaran dengan


menggunakan modul ini. Rambu-rambu ini bersifat fleksibel dan dapat
dimodifikasi sesuai dengan kondisi sekolah.

Tempat Alasan Paraf


Jenis Kegiatan Tanggal Waktu
Belajar Perubahan Guru
Memilih dan
menggunakan
alat dan bahan-
bahan
pembersih area
kerja
Memilih dan
menggunakan
alat-alat
pembersih
tumpahan
pereaksi kimia
6

B. Kegiatan Belajar

Kegiatan Belajar 1

a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran 1


Melalui kegiatan belajar satu ini, diharapkan siswa mampu:
1) Memilih bahan-bahan dan alat pembersih area kerja
2) Menempatkan kembali alat-alat dan bahan pembersih pada tempat yang
telah ditentukan

b. Uraian Materi

1. Membiasakan Diri Hidup Bersih dan Higienis

Pada hakekatnya semua orang menyukai kebersihan dan keindahan. Sebenarnya


tidak ada orang yang senang tinggal di lingkungan kumuh dan kotor. Hanya
karena kondisi hidup yang sangat terbatas khususnya materi, fokus perhatian rata-
rata tertuju pada usaha mencari makan demi kelangsungan hidup. Namun
seberanya pula tidak 100% ada kaitan antara kemiskinan dengan ketidakmampuan
menjaga kebersihan. Seseorang yang tinggal di rumah yang sangat sederhana
secara bersamaan dapat menjaga kebersihan dan keindahan rumahnya.
Permasalahannya hanya terletak pada mau atau tidaknya orang tersebut menjaga
kebersihan dan keindahan.
Lingkungan yang kotor biasanya ditandai dengan banyaknya sampah yang
berserakan, saluran air yang tersumbat sehingga menimbulkan bau yang tidak
sedap, munculnya binatang-binatang yang membantu penyebaran penyakit seperti
tikus, kecoa dan lalat.

Tikus Kecoa Lalat


Gb.1 Hewan-hewan yang membantu menyebarkan penyakit
7

Dalam lingkungan kerja pun suasananya berlaku seperti uraian di atas. Lingkungan
kerja yang bersih, rapi dan indah akan membuat motivasi kerja bertambah
sedangkan lingkungan kerja yang kotor dan acak-acakan akan membuat kita stress
dan membuat fikiran cepat lelah, perasaan tidak nyaman sehingga akan
menurunkan produktivitas bahkan menyebabkan mudahnya terjadi kecelakaan.

Gb.2 Lingkungan Kerja di Laboratorium

Berkaitan dengan proses pemeliharaan dan perawatan suatu gedung atau


bangunan khususnya kebersihan dan keindahan, setiap institusi atau bangunan
bisnis memiliki departemen atau bagian yang disebut sebagai housekeeping atau
cleaning service. Tugasnya adalah memelihara kebersihan, kerapian dan keindahan
fisik bangunan di dalam dan di luar ruangan.
Sebelum dijelaskan lebih jauh tentang bahan dan alat-alat pembersih area kerja,
terlebih dahulu akan dijelaskan batasan kata bersih dan higienis karena keduanya
merupakan kesatuan kata yang sulit dipisahkan terutama pada saat kita hendak
menerapkannya sehari-hari baik dalam lingkungan kerja maupun di rumah.
Bersih (clean) artinya bila dilihat secara kasat mata tidak tampak adanya kotoran
(dirt).
Higienis (hygienic) artinya bebas dari mikroba yang dapat menimbulkan penyakit
atau secara umum tidak akan menyebabkan tubuh kita sakit.

Perhatikan illustrasi dua kejadian berikut:

Kejadian pertama:
Sebuah gelas terjatuh ke dalam selokan berlumpur yang kotor. Seseorang
mengambilnya dan menyekanya dengan kertas tissue hingga gelas tersebut
tampak bersih kembali (tidak ada kotoran lumpur yang menempel sedikitpun)
8

Kejadian kedua:
Sebuah gelas terjatuh ke dalam selokan yang berlumpur. Seseorang
mengambilnya, tidak diseka tetapi langsung dimasukkan ke dalam alat sterilisasi
(bersuhu dan bertekanan tinggi) selama 15 menit sehingga yakin bahwa semua
mikroba penyebab penyakit akan mati. Setelah diangkan dari dalam alat sterilisasi
gelas tersebut diangkat dan tampak masih ada beberapa noda lumpur melekat di
permukaan gelas.

Pertanyaan:
Maukah anda menggunakan salah satu dari kedua gelas tersebut untuk tempat air
minum ?
Jawaban yang normal adalah keduanya tidak mau.

Kesimpulan:
Kita sebenarnya menginginkan sesuatu yang bersih dan higienis.

Tidak makan dan minum di dalam laboratorium juga merupakan suatu tindakan
higienis karena makanan atau minuman mempunyai kemungkinan untuk
terkontaminasi bahan kimia yang dapat menyebabkan keracunan.
Di samping memelihara higienis area kerja, tidak kalah pentingnya juga menjaga
higienis diri atau yang disebut sebagai personal hygiene. Higienis diri adalah usaha
seseorang dalam merawat kebersihan tubuhnya sendiri agar terhindar dari
penyakiit atau mencegah penularan penyakit kepada orang lain. Beberapa contoh
aktivitas memelihara higienis diri di antaranya:

1. Mandi secara rutin minimal dua kali sehari dengan menggunakan sabun dan
pencuci rambut (shampoo).

Gb. 3 Mandi
9

2. Menggosok gigi minimal dua kali sehari atau setiap selesai makan, bila perlu
pada saat membersihkan gigi dibantu dengan benang pembersih gigi
(dental floss).

Gb. 4 Membersihkan gigi

3. Memotong kuku jari sehingga tidak ada kesempatan bagi kotoran untuk
tertinggal di sela-sela kuku jari yang dapat menjadi tempat yang baik bagi
tumbuhnya bakteri atau mikroba.

Gb. 5 Kuku bersih

4. Memotong rambut, karena rambut yang panjang apabila tidak dirawat akan
menyebabkan terkumpulnya partikel kotoran dan debu.

Gb. 6 Rambut pendek/ rapi dan rambut panjang


10

5. Mencuci tangan pada saat:


1. Sebelum dan sesudah makan
2. Setelah bersin atau batuk

Gb. 7 Bersin
3. Setelah buang air di toilet
4. Setelah praktikum di laboratorium
5. Setelah memotong daging mentah

Gb. 8 Memotong daging mentah

6. Setelah membersihkan dan membuang sampah

Gb. 9 Membuang sampah pada tempatnya


Prosedur lengkap mencuci tangan adalah sbb:
1. Lepaskan cincin dan asesoris lain yang melekat di jari dan pergelangan
tangan
2. Basuh tangan dengan air hangat (campuran air panas dan air dingin dari
kran)
3. Cuci tangan dengan sabun, gosok-gosokkan kedua tangan, perhatikan
khususnya di antara sela-sela jari dan kuku.
11

Gb. 10 Mencuci tangan


4. Basuh kembali dengan air hangat.
5. Keringkan dengan pengering udara atau kertas tissue.

Gb. 11. Kertas tissue

6. Buang tissue yang telah dipakai ke tempat sampah.

Gb. 12 Tempat sampah

2. Bahan-Bahan Pembersih

1. Air Sabun
Dibuat dengan cara melarutkan atau mencampurkan sabun dengan air. Jenis
sabun yang dipilih bisa sabun jenis batangan, serbuk atau cair. Namun tentu
saja akan lebih mudah proses pencampurannya bila dipilih jenis sabun cair.

Sabun serbuk Sabun batangan Sabun cair


Gb. 13 Aneka jenis sabun
12

2. Sabun untuk mencuci tangan (hand soap)


Pada saat sekarang ini, sabun untuk mencuci tangan kebanyakan berbentuk
cair, ditempatkan di dalam wadah yang dilengkapi dispenser sehingga untuk
menggunakannya kita cukup menekan dispenser dan sabun dapat diambil
sesuai kebutuhan.

Gb. 14 Hand soap dispenser

3. Pembersih kaca (window cleaner)


Pembersih kaca adalah suatu cairan yang disimpan dalam botol yang dilengkapi
alat penyemprot (sprayer).

Gb. 15 Sprayer pembersih kaca

Kita bisa dengan mudah menemukan produk seperti ini di pasaran atau
supermarket-supermarket. Dibandingkan produk sabun yang biasa, produk ini
mempunyai ciri khas yaitu sedikit berbau basa amonia (NH4OH)

4. Desinfektan
Desinfektan adalah cairan pembunuh mikroba. Jenisnya bermacam-macam
tergantung bahan aktif yang dicampurkan. Sebagian produk mengandung zat
aktif klorin (Cl), sebagian lainnya ditambahkan formaldehida atau formalin
sebagai bahan aktif. Di rumah tangga kita biasa menyebutnya karbol. Dalam
penggunaannya, produk yang dibeli di pasaran diencerkan terlebih dahulu
dengan air dalam jumlah tertentu.
13

Gb. 16 Desinfektan

3. Alat-Alat Pembersih
1. Lap Kain
Sebagian orang menamakan lap ini sebagai kain serbet. Pada praktiknya kita
bisa juga menggunakan kain pel atau kain yang berbentuk seperti handuk
mandi.
2. Broom
Diambil istilah asing broom untuk sekelompok alat seperti sapu lantai atau bisa
juga water wiper yaitu alat pembersih genangan air di lantai yang bentuknya
seperti wiper kaca jendela hanya ukurannya lebih besar.

Gb. 17 Water wiper, sweeper dan seperangkat alat pembersih

3. Dust Pan (serokan)


Suatu alat yang digunakan untuk menyerok sampah atau debu dan
memindahkannya ke tempat sampah. Alat ini terbuat dari plastik atau logam.

Gb. 18 Dust pan dan sikat debu


14

4. Sikat (brush)
Sikat dipakai untuk membersihkan kotoran yang melekat kuat pada permukaan
benda yang sedang dibersihkan.

Gb. 19 Sikat (Brush)


5. Wiper kaca
Digunakan untuk membersihkan kaca jendela setelah disemprotkannya cairan
pembersih kaca jendela (window cleaner)
Bentuk alat ini mirip dengan water wiper, dengan ukuran yang lebih kecil.
6. Tempat sampah (dust bin)
Adalah penampung sampah sementara sebelum dibuang ke tempat
pengumpulan sampah yang lebih besar. Tempat sampah ini biasanya
dibedakan beberapa jenis tergantung jenis sampahnya seperti untuk sampah
kertas, botol kaleng, plastik, atau bahan-bahan beracun seperti baterai kosong.

Gb. 20 Tempat sampah (garbage bin)

7. Ember (bucket)
Ember digunakan untuk menyimpan air sabun atau larutan desinfektan yang
digunakan pada saat membersihkan area kerja. Sejenis ember dilengkapi
dengan alat pemeras kain pel.

Gb. 21 Ember (bucket)


15

8. Alat pel
Alat ini berupa tongkat panjang yang ujungnya dilengkapi bahan seperti kain
sumbu kompor atau bahan busa sintesis (mop) yang dapat menyerap air dalam
jumlah yang banyak.

Gb. 22 Ember dan alat pel

4. Alat-Alat Pendukung
1. Papan keterangan ruangan sedang dibersihkan.

Gb. 23 Papan peringatan ruangan sedang dibersihkan

Alat ini diperlukan agar orang yang melintasi daerah yang sedang dibersihkan
tidak terpeleset atau ia akan mengambil jalan lain.
2. Lemari penyimpan alat-alat dan bahan pembersih (cleaning material locker)

Tugas

Buatlah daftar harga pembelian alat-alat pembersih ruangan berdasarkan


pengamatan harga di supermarket
16

5. Rangkuman

¾ Suasana kerja di laboratorium sebaiknya dipelihara agar tetap bersih dan


higienis demi kesehatan dan keselamatan bersama.
¾ Higienis diri seperti mandi, menggosok gigi, mencuci tangan, memotong
kuku jari dsb harus dilakukan pula secara rutin agar penyakit tidak mudah
menyerang kita.
¾ Beberapa bahan pembersih yang sering digunakan adalah: sabun,
pembersih kaca, desinfektan.
¾ Alat-alat yang digunakan untuk membersihkan area kerja adalah: lap, sapu,
wiper, sikat, sponge, alat pel termasuk alat-alat pendukung seperti papan
informasi bahwa ruangan sedang dibersihkan dsb.

6. Tes formatif 1

1. Lingkungan kotor biasanya ditandai dengan datangnya hewan-hewan yang


tidak diundang seperti:
A. kucing, kambing, anjing
B. lalat, kecoa, tikus
C. cacing, ular, kodok
D. semut, bekicot
E. lebah, kumbang, belalang
2. Pada hakekatnya kita menghendaki kondisi atau suasana seperti:
A. bersih saja
B. bebas mikroba yang merugikan saja
C. suhu ruangan yang nyaman saja
D. harum
E. bersih dan higienis
3. Bila mata kita tidak melihat adanya kekotoran pada sebuah benda, maka
dikatakan bahwa benda tersebut:
A. bersih
B. higienis
C. sanitasi
D. kurang bersih
E. sudah pasti tidak higienis
17

4. Bahan pembersih ruangan yang umum adalah:


A. air panas
B. minyak tanah
C. alkohol
D. air sabun
E. karbol
5. Wiper adalah alat bantu pada saat kita membersihkan:
A. kaca jendela atau lantai
B. gelas kimia di laboratorium
C. lubang ventilasi
D. halaman berumput
E. piring
6. Desinfektan adalah zat yang digunakan untuk mengurangi jumlah:
A. debu
B. air
C. mikroba
D. sampah
E. kotoran di tanki penampungan (septic tank)
7. Nama lain untuk serokan adalah:
A. dust bin
B. dust pen
C. dust pan
D. wiper
E. cloth
8. Bagian yang menyentuh kaca dari alat wiper biasanya terbuat dari bahan:
A. karet
B. logam
C. kayu
D. kapas
E. kertas
18

9. Air yang berceceran di lantai dalam jumlah banyak dapat segera dibersihkan
dengan alat:
A. sapu
B. dust pan
C. water wiper
D. alat pel berupa kain
E. sikat
10. Papan penunjuk keterangan ruangan sedang dibersihkan biasanya bertuliskan:
A. NO SMOKING
B. FIRE EXTINGUISHER
C. CLEANING IN PROGRESS, PLEASE USE ANOTHER WAY
D. DO NOT ENTER, AUTHORIZED PERSONNEL ONLY
E. CAUTION : TOXIC GAS

7. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah kalian mengerjakan tes formatif di atas, cocokkanlah jawaban kalian


dengan kunci jawaban tes formatif 1 yang terdapat di bagian akhir modul ini.
Hitung jawaban kalian yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini
untuk mengetahui tingkat penguasaan kalian terhadap materi kegiatan belajar
1. Rumus

Jumlah jawaban kalian yang benar


Tingkat Penguasaan = x 100%
jumlah soal

Arti tingkat penguasaan yang kalian capai:

90 – 100% = baik sekali

80 – 89% = baik

70 – 79% = cukup

< 70% = kurang

2. Kalau kalian mencapai tingkat penguasaan 80% ke atas kalian dapat


meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. BAGUS! Tetapi kalau tingkat
penguasaan kalian masih di bawah 80%, kalian harus mengulangi Kegiatan
Belajar 1, terutama bagian yang belum kalian kuasai
19

Kegiatan Belajar 2

a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran 2


Melalui kegiatan belajar satu ini, diharapkan siswa mampu melakukan teknik
pembersihan area kerja khususnya yang disebabkan oleh kotoran debu atau
sampah lainnya.

b. Uraian Materi

Teknik Membersihkan Area Kerja

Uraian di bawah ini menggambarkan proses pembersihan area kerja berdebu.


Ruangan yang lama tidak digunakan akan memiliki kondisi yang sangat berdebu,
terutama bila ventilasi alaminya dibiarkan terbuka. Proses pembersihannya akan
memakan waktu lebih lama dibandingkan membersihkan debu ruangan yang rutin
dilakukan setiap hari atau setiap minggu. Apalagi bila di dalam ruangan tersebut
terdapat benda-benda yang sudah tidak terpakai yang hendak dibuang dan
penyimpanannya bukan pada tempat semestinya.

1. Urutan Cara Membersihkan Ruangan Berdebu (Kotor)

Langkah 1:
APD seperti respirator debu kasar (berupa kain) dipakai oleh orang yang hendak
membersihkan area kerja.

Langkah 2:
Benda-benda yang tidak terpakai lagi dikeluarkan dan dibuang. INGAT! Bila benda
yang hendak dipindahkan berukuran besar, lakukan pengangkatan dengan cara
yang benar agar tidak cedera misalnya dengan menempatkan titik tumpu angkatan
yang seimbang dan berpusat di tungkai kaki, bukan di punggung. Bila perlu
setelah itu digunakan kereta dorong (trolley).
20

Langkah 3:
Tanda peringatan ruangan sedang dibersihkan ditempatkan pada posisi tertentu
agar orang lain tidak melintas di ruangan tersebut.

Gb. 24 Papan peringatan ruangan sedang dibersihkan

Langkah 4:
Bila lantai sangat kotor dan sampah berserakan, dibersihkan terlebih dahulu
dengan alat sapu dan dust pan (serokan) dan sampah dibuang di tempat sampah.

Langkah 5:
Disiapkan lap serta air sabun dalam ember serta APD sarung tangan karet

Langkah 6:
Area kerja dibersihkan mulai dari posisi teratas, misalnya lubang ventilasi alami.
Lubang ventilasi alami ini diseka dengan lap basah berair sabun. Gerakan menyeka
dilakukan satu arah dan tidak bolak-balik. Pada saat lapnya kotor, segera celupkan
dan kucek di dalam ember berair sabun. Bila air sabun di dalam ember sudah
kotor, diganti dengan air sabun yang baru.

Langkah 7:
Pembersihan diteruskan terhadap kayu/ kusen jendela. Teknik pembersihannya
sama dengan pembersihan lubang ventilasi.

Gb. 25 Menyeka debu (dusting)


21

Langkah 8:
Kaca jendela dibersihkan dengan cara menyemprotkan terlebih dahulu cairan
pembersih kaca dan selanjutnya diseka dengan wiper. Teknik pemakaian wiper
yaitu dengan membuat gerakan menyeka satu arah dari atas ke bawah atau
menyemping. Agar tampak lebih bersih dan bening, kaca jendela diseka dengan
lap kering.

Langkah 9:
Meja kerja khususnya meja laboratorium dibersihkan dengan prinsip yang sama
seperti pembersihan lubang ventilasi atau kusen kayu. Bila meja lab dilengkapi rak
pereaksi yang bersusun, dilakukan pembersihan dari atas ke bawah.

Gb. 26 Menyeka kursi

Pembersihan meja kerja dapat dilengkapi dengan pembersihan yang menggunakan


desinfektan.

Gb. 27 Membersihkan meja porselen dengan spons dan air sabun

Langkah 10:
Lantai dibersihkan dengan bantuan alat pel, ember berisi air sabun termasuk alat
pemeras kain pel. Gerakan membersihkan lantai dilakukan mundur dan ember
yang berisi air sabun selalu pada posisi di belakang kita. Seperti halnya
pembersihan meja, pembersihan lantai pun dapat dilengkapi dengan larutan
desinfektan.
22

Gb. 28 Mengepel lantai


Langkah 11:
Semua alat dan bahan dikembalikan ke lemari penyimpan (locker), disusun dengan
rapi, letakkan dalam posisi terbalik yaitu kepala sapu atau kepala alat pel ada di
sebelah atas, ember ditelungkupkan dsb.

Langkah 12:
Respirator dikembalikan ke tempat semula. Sarung tangan karet dibuka dan
dibersihkan, disimpan di tempat yang telah ditentukan. Terakhir tangan dicuci
bersih dengan sabun tangan (hand soap)

Catatan:
1. Desinfektan tidak perlu diberikan setiap hari karena akan merusak permukaan
bahan atau bila terakumulasi terlalu banyak akan bersifat racun bagi tubuh
kita.
2. Membersihkan lubang ventilasi juga tidak dilakukan setiap hari, dilakukan bila
terlihat kotor saja.
3. Membersihkan debu di permukaan lebih tepat bila digunakan lap basah/ lap
lembab. Penggunaan alat seperti “kemoceng” tidak akan menghilangkan debu,
malah akan menyebarkan debu.

Gb. 29 Dusting dengan kemoceng


Tugas

Buatlah papan peringatan ruangan sedang dibersihkan (dalam bahasa Inggris dan
Indonesia) dari bahan kertas karton/ kardus yang dilapis plastik
23

Latihan

LEMBAR KERJA SISWA

Nama : ……………………………………………
Kelas : ……………………………………………
Kelompok : ……………………………………………
Hari/tanggal praktikum : ……………………………………………

MEMBERSIHKAN AREA KERJA (DEBU DAN KOTORAN FISIK)

Dasar
Kebersihan dan kerapian ruang kerja adalah salah satu faktor pendukung
keselamatan dan kesehatan kerja. Debu dan kotoran fisik lainnya dapat
dibersihkan berurutan dari posisi bagian atas ruangan seperti langit-langit hingga
bagian bawah ruangan seperti lantai.

Tujuan Percobaan
Mengetahui cara pembersihan area kerja yang efektif dan efisien

Alat-alat dan Bahan


1. APD
o Respirator debu
o Sarung tangan karet
o Jas laboratorium
o Sepatu lab (safety shoes)

2. Alat-alat
o Lap
o Sapu
o Alat pel
o Ember
o Tempat sampah
o Serokan (dust pan)
o Wiper kaca
24

3. Bahan -bahan
o Air
o Sabun pembersih lantai
o Pembersih kaca
o Larutan desinfektan

Cara Kerja
1. Membersihkan lubang ventilasi dan kusen jendela
Lap → dicelupkan ember berisi air sabun dan diperas → lubang ventilasi diseka
satu arah → lap dicelup dan diperas kembali
2. Membersihkan kaca jendela
Kaca disemprot pembersih kaca → diseka wiper kaca dengan gerakan satu
arah → kaca diseka dengan lap kering
3. Membersihkan meja kerja
Lap → dicelupkan ember berisi air sabun dan diperas → meja diseka satu arah
→ lap dicelup dan diperas kembali → ember diganti larutan desinfektan → lap
dicelupkan dan diperas → meja diseka dengan lap yang telah dicelup larutan
desinfektan.
4. Membersihkan lantai
Alat pel dicelupkan ke dalam ember berisi air sabun dan diperas → lantai dipel
dengan gerakan alat pel berputar sambil mundur→ ember diganti larutan
desinfektan → alat pel dicelupkan dan diperas → lantai diseka dengan alat pel
yang telah dicelup larutan desinfektan.
25

Pengamatan

Percobaan Pengamatan APD yang digunakan


1.
2.
1.
3.
4.
1.
2.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
3.
4.
1.
2.
4.
3.
4.

Kesimpulan
……………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………..

Bogor, …………………………………………………………..
Tanda tangan pembimbing,

……………………………………..
26

2. Rangkuman
¾ Kebersihan area kerja perlu dijaga setiap hari agar tugas membersihkannya
bukan menjadi suatu hal yang memberatkan.
¾ Pada saat membersihkan area kerja khususnya area kerja berdebu
digunakan Alat Pelindung Diri respirator debu pada dan sarung tangan
karet.
¾ Urutan membersihkan area kerja dimulai dari posisi teratas misalnya lubang
ventilasi atau langit-langit dan berlanjut sampai bagian paling bawah yaitu
lantai.
¾ Bahan pembersih yang umum digunakan adalah sabun.
¾ Desinfektan tidak perlu diberikan rutin harian karena sifatnya yang beracun
atau bereaksi dengan permukaan yang dibersihkan
¾ Pemakaian kemoceng tidak efektif dalam membersihkan debu karena debu
akan menyebar di ruangan.

3. Tes Formatif 2

1. Untuk membersihkan ruangan berdebu, APD yang digunakan adalah:


A. respirator kain untuk debu kasar
B. Self Contained Breathing Apparatus (SCBA)
C. Respirator yang dilengkapi cartridge penyerap racun
D. Pelindung wajah (face sheild)
E. Pelindung pendengaran (ear plugs)

2. Warna latar belakang tanda peringatan ruangan sedang dibersihkan biasanya


berwarna:
A. hitam
B. coklat
C. biru
D. kuning
E. putih
27

3. Cara praktis dan aman untuk membersihkan debu di atas meja adalah:
A. menyeka dengan lap kering
B. menyeka dengan lap lembab/ basah
C. menyeka dengan alat “kemoceng”
D. menggunakan alat vacuum cleaner
E. disiram dengan seember air
4. Untuk menghindari iritasi kulit tangan, maka pada saat menggunakan air sabun
atau desinfektan digunakan APD:
A. sarung tangan asbes
B. sarung tangan karet
C. safety shoes
D. googles
E. fire blanket
5. Urutan posisi membersihkan area kerja sebaiknya:
A. dimulai dari bagian bawah ruangan sampai bagian atas ruangan
B. dimulai dari bagian atas ruangan sampai bagian bawah ruangan
C. dari ruangan belakang terus ke bagian depan
D. dari kiri ke kanan
E. dari kanan ke kiri
6. Air sabun dalam ember:
A. tidak perlu diiganti sampai pekerjaan berakhir untuk menghemat air sabun
B. diganti setiap satu celupan lap
C. diganti setiap dua celupan lap
D. diganti pada saat air tampak kotor/sangat keruh
E. diganti pada saat tercium bau tak sedap
7. Gerakan membersihkan lantai yang benar adalah:
A. mundur, ember diletakkan di belakang orang yang sedang membersihkan
B. mundur, ember diletakkan di depan orang yang sedang membersihkan
C. maju, ember diletakkan di belakang orang yang sedang membersihkan
D. maju, ember diletakkan di depan orang yang sedang membersihkan
E. maju, mundur, bolak-balik terserah orang yang membersihkan
28

8. Alat-alat seperti sapu, alat pel dan ember bila telah selesai digunakan:
A. ditinggalkan saja di tengah ruangan karena akan ada orang yang
membereskannya.
B. dibuang ke tempat sampah
C. diletakkan di lemari penyimpan dalam posisi berdiri, kepala sapu dan alat
pel di bagian bawah, ember terbuka ke atas
D. diletakkan di lemari penyimpan dengan posisi terbalik, ember
ditelungkupkan
E. Alat-alat direndam dalam bak berisi larutan desinfektan
9. Langkah terakhir membersihkan area kerja adalah:
A. mencuci sarung tangan
B. mencuci respirator
C. menyimpan alat-alat pembersih di dalam locker
D. mencuci tangan dengan air sabun (hand soap)
E. Mandi
10. Pemberian desinfektan sebaiknya dilakukan:
A. sehari dua kali pagi dan sore
B. sehari satu kali
C. seminggu sekali
D. setahun sekali
E. sesering mungkin

4. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah kalian mengerjakan tes formatif di atas, cocokkanlah jawaban kalian


dengan kunci jawaban tes formatif 1 yang terdapat di bagian akhir modul ini.
Hitung jawaban kalian yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini
untuk mengetahui tingkat penguasaan kalian terhadap materi kegiatan belajar
1. Rumus

Jumlah jawaban kalian yang benar


Tingkat Penguasaan = x 100%
jumlah soal
29

Arti tingkat penguasaan yang kalian capai:

90 – 100% = baik sekali

80 – 89% = baik

70 – 79% = cukup

< 70% = kurang

2. Kalau kalian mencapai tingkat penguasaan 80% ke atas kalian dapat


meneruskan dengan Kegiatan Belajar 3. BAGUS! Tetapi kalau tingkat
penguasaan kalian masih di bawah 80%, kalian harus mengulangi Kegiatan
Belajar 2, terutama bagian yang belum kalian kuasai
30

Kegiatan Belajar 3

a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran 3


Melalui kegiatan belajar satu ini, diharapkan siswa mampu melakukan teknik
pembersihan area kerja khususnya yang disebabkan oleh tumpahan bahan
kimia seperti asam, basa, oksidator, reduktor atau pelarut-pelarut organik yang
bersifat mudah terbakar

b. Uraian Materi

Membersihkan Tumpahan Bahan Kimia

Tumpahan bahan kimia seringkali terjadi terutama apabila kita ceroboh, terburu-
buru, panik, bekerja di sekitar meja yang penuh berisi bahan-bahan atau alat-alat
lab, atau mengambil prosedur jalan pintas, tidak sesuai SOP.
Tumpahan yang terjadi di laboratorium biasanya dalam skala kecil, misalnya
larutan di dalam gelas kimia 400 ml tersenggol dan tumpah, sedangkan dalam
skala besar misalnya suatu cairan dalam drum berukuran 100 liter bocor karena
tersodok garpu forklift. Besar atau kecil tetap saja berbahaya. Hanya cara
penanganan yang lebih sederhana bagi tumpahan kecil.

Gb. 30 Tumpahan di atas meja


31

1. Prosedur Umum Membersihkan Tumpahan Bahan Kimia

1. Gunakan APD yang sesuai misalnya sarung tangan dan respirator.Bila tidak
ada potensi bahaya uap beracun atau penyebab iritasi, maka tidak perlu
menggunakan respirator.

2. Potensi bahaya reaksi dihilangkan, misalnya:


ƒ Tumpahan asam-basa : dinetralkan (hingga pH 7)
ƒ Tumpahan oksidator : direduksi
ƒ Tumpahan reduktor : dioksidasi
ƒ Tumpahan sianida : dibasakan dan direduksi
ƒ Tumpahan zat organik : diserap kertas tissue dan dibakar

3. Sisa tumpahan yang telah diturunkan potensi bahayanya dibersihkan


dengan lap dan air sabun.

2. Menangani Tumpahan Asam


Contoh jenis tumpahan : Asam sulfat (H2SO4)
Asam klorida (HCl)
Asam asetat (CH3COOH)
Asam oksalat (H2C2O4)
1. Gunanakan APD respirator bila perlu
2. pH awal tumpahan diperiksa dengan kertas lakmus (untuk meyakinkan
apakah asam atau basa)
Larutan asam akan mengubah warna lakmus biru menjadi merah

Gb. 31 Kertas lakmus


3. Ditambahkan padatan/ serbuk natrium bikarbonat (NaHCO3) secukupnya
hingga netral (pH= 7). Skala pH = 7 ini ditunjukkan oleh kertas indikator
universal yaitu dengan mencelupkan bagian yang memiliki 4 strip warna ke
dalam larutan kemudian hasilnya dibandingkan dengan standar.
32

Gb. 32 Kertas indikator pH universal


4. Kenakan APD sarung tangan karet
5. Bersihkan tumpahan (yang telah dinetralkan) dengan lap dan air sabun
dalam ember.
6. Area kerja dikeringkan dengan lap kering

3. Menangani Tumpahan Basa

Contoh jenis tumpahan: Natrium hidroksida (NaOH)


Amonium hidroksida (NH4OH)

1. Gunakan respirator bila perlu


2. Kebasaan larutan diperiksa dengan kertas lakmus. Dalam suasana basa
lakmus merah akan berubah menjadi biru.
3. Larutan dinetralkan dengan larutan asam klorida sambil diperiksa dengan
kertas indikator pH universal
4. Gunakan sarung tangan karet
5. Area kerja dibersihkan dengan lap dan air sabun dalam ember.
6. Area kerja dikeringkan dengan lap kering

4. Menangani Tumpahan Sianida


Contoh jenis tumpahan : Kalium sianida (KCN)
1. Tumpahan yang mengandung sianida dibasakan dengan larutan NaOH
(INGAT : Larutan garam sianida jangan diasamkan karena akan
menghasilkan gas HCN yang beracun bila terhirup).
2. Larutan diserap dengan kertas tissue, dimasukkan ke dalam gelas kimia.
3. Ditambahkan garam FeSO4.7H2O berlebih hingga terbentuk endapan
berwarna hijau.
4. Didiamkan selama ± 1 jam agar sianida tereduksi menjadi sianat.
5. Dibuang dengan cara dikubur dalam tanah.
33

5. Menangani Tumpahan Oksidator


Contoh : Kalium dikromat (K2Cr2O7)

1. Tumpahan diasamkan dengan beberapa tetes larutan asam sulfat 2 M


2. Ditambahkan serbuk FeSO4.7H2O sampai larutan berwarna hijau (ion Cr3+)
3. Kelebihan asam dinetralkan dengan larutan NaOH hingga terbentuk
endapan coklat.
4. Tumpahan dibersihkan dengan lap dan air sabun dan dikeringkan dengan
lap kering
6. Menangani Tumpahan Zat Organik Mudah Terbakar
Contoh jenis tumpahan : dietileter (C2H5OC2H5)
aseton (CH3COCH3)
etanol (C2H5OH)

1. Tumpahan diserap dengan kertas tissue dan dimasukkan ke dalam gelas


kimia (bersama kertas tissuenya)
2. Diuapkan di dalam ruang asam selama ± 3 menit
3. Kertas tissue di dalam gelas kimia dibakar.

Tugas
Buatlah daftar masing-masing 5 jenis bahan kimia asam, basa, oksidator, reduktor,
organik
34

Latihan

LEMBAR KERJA SISWA

Nama : ……………………………………………
Kelas : ……………………………………………
Kelompok : ……………………………………………
Hari/tanggal praktikum : ……………………………………………

MEMBERSIHKAN AREA KERJA (TUMPAHAN BAHAN KIMIA)

Dasar
Tumpahan bahan kimia di ruang kerja diturunkan terlebih dahulu tingkat
bahayanya dan selanjutnya dibersihkan seperti halnya proses pembersihan debu
dengan penambahan beberapa teknik pembersihan tertentu

Tujuan Percobaan
Mengetahui cara pembersihan tumpahan bahan kimia yang efektif dan efisien

Alat-alat dan Bahan


1. APD
o Respirator dengan penyerap racun
o Sarung tangan karet
o googles
o Jas laboratorium
o Sepatu lab (safety shoes)

2. Alat-alat
o Gelas kimia 100 ml
o Lap
o Ember
o Tempat sampah
o Spatula
o Pengaduk
o Pipet tetes
35

3. Bahan -bahan
o Air sabun
o Serbuk NaHCO3
o Larutan HCl 0,1 M
o Larutan NaOH 0,1 M
o Larutan H2SO4 2 M
o Larutan asam asetat 0,1 M
o Larutan asam oksalat 0,1 M
o Larutan NH4OH 0,1 M
o Larutan KCN 0,1 M
o Larutan K2Cr2O7
o Kertas lakmus
o Kertas pH universal
o Serbuk FeSO4.7H2O
o Dietileter
o Etanol
o aseton

Cara Kerja
1. Membersihkan tumpahan larutan asam
Larutan dipastikan/ diperiksa keasamannya dengan kertas lakmus →
dinetralkan dengan natrium bikarbonat sambil dicek pH-nya dengan indikator
universal → tumpahan dibersihkan dengan lap yang telah dicelup air sabun.
2. Membersihkan tumpahan larutan basa
Larutan dipastikan/ diperiksa keasamannya dengan kertas lakmus →
dinetralkan dengan larutan HCl sambil dicek pH-nya dengan indikator universal
→ tumpahan dibersihkan dengan lap yang telah dicelup air sabun.
3. Membersihkan tumpahan sianida
Tumpahan ditambahkan larutan NaOH → ditambahkan serbuk FeSO4.7H2O →
didiamkan ± 1 jam
4. Membersihkan tumpahan oksidator
Tumpahan diasamkan dengan larutan asam sulfat → ditambahkan serbuk
FeSO4.7H2O → kelebihan asam dinetralkan larutan NaOH → dibersihkan
dengan lap yang telah dicelup air sabun
36

5. Membersihkan tumpahan bahan organik mudah terbakar


Tumpahan bahan organik diserap dengan kertas tissue → dimasukkan gelas
kimia diuapkan dalam ruang asam → dibakar di dalam ruang asam

Pengamatan

Percobaan Pengamatan APD yang digunakan


1.
2.
1.
3.
4.
1.
2.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
3.
4.
1.
2.
4.
3.
4.
1.
2.
5. 3.
4.
37

Kesimpulan
……………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………..

Bogor, …………………………………………………………..
Tanda tangan pembimbing,

……………………………………..
38

7. Rangkuman
¾ Tumpahan bahan kimia ditangani dengan tahap awal berupa penghilangan
atau pengurangan potensi bahayanya seperti penetralan, reaksi redoks,
pembakaran dan tahap kedua yaitu pembersihan dengan alat lap dan air
sabun atau bila berbentuk padatan dikubur dalam tanah.
¾ Tumpahan yang telah ditangani sudah bisa dianggap aman bila salah satu
kondisinya seperti pH sudah mencapai 7 (netral)
¾ Tumpahan sianida tidak boleh diasamkan karena akan membentuk bahaya
baru yaitu terbentuknya gas HCN yang beracun (toksik)
¾ Tumpahan pelarut organik mudah terbakar ditangani dengan cara dibakar di
dalam ruang asam setelah terlebih dahulu diserap dengan kertas tissue.

8. Tes Formatif 3

1. Jika terdapat potensi bahaya berupa uap NO2 yang berwarna coklat dan
bersifat iritasi terhadap saluran pernapasan, maka kita sebaiknya menggunakan
APD:
A. Ear plugs, face shield
B. Rubber gloves, googles, respirator
C. Helmet, Googles
D. Boots, Googles
E. Asbest gloves, respirator
2. Tumpahan yang bersifat asam akan dinetralkan dengan :
A. NaOH
B. H2SO4
C. NaHCO3
D. HCl
E. NH4OH
3. Tumpahan yang bersifat basa akan dinetralkan dengan:
A. NaOH
B. HCl
C. CH3COOH
D. NaHCO3
E. NH4OH
39

4. Skala pH netral adalah:


A. 7
B. 14
C. 0
D. 1
E. 2
5. Contoh zat yang netral (pH = 7)
A. cuka makan
B. larutan kalsium hidroksida
C. air murni
D. asam sulfat
E. air sabun
6. Tumpahan bahan organik mudah terbakar dalam jumlah sedikit diatasi dengan
cara:
A. diseka langsung dengan lap kering
‘ B. disiram air sabun dan diseka lap kering
C. ditambahkan NaOH sampai pH 7 kemudian dikeringkan
D. diisap dengan kertas tissue, dimasukkan gelas kimia, dibakar di ruang asam
E. ditambah NaHCO3 hingga netral
7. Kertas lakmus bersifat:
A. dapat menunjukkan skala pH = 3
B. dalam suasana basa akan mengubah warna biru menjadi merah
C. dalam suasana netral berwarna putih
D. tidak dapat menunjukkan bahwa cuka bersifat asam
E. dalam suasana asam akan mengubah warna biru menjadi merah
8. Bau menyengat dari amonia atau asam asetat dapat diatasi dengan APD:
A. googles
B. respirator
C. Hand gloves
D. safety footwear
E. Lab coat
40

9. Tumpahan larutan sianida tidak boleh diasamkan karena:


A. membentuk garam NaCN yang mengendap
B. membentuk gas H2 yang mudah terbakar
C. membentuk gas oksigen yang dapat terbakar
D. menghasilkan gas HCN yang beracun
E. asam bersifat korosif
10. Oksidator kalium dikromat dapat direduksi dengan:
A. Reduktor FeSO4.7H2O
B. Oksidator KMnO4
C. Oksidator KClO3
D. Garam NaCl
E. Basa NaOH

9. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah kalian mengerjakan tes formatif di atas, cocokkanlah jawaban kalian


dengan kunci jawaban tes formatif 1 yang terdapat di bagian akhir modul ini.
Hitung jawaban kalian yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini
untuk mengetahui tingkat penguasaan kalian terhadap materi kegiatan belajar
1. Rumus

Jumlah jawaban kalian yang benar


Tingkat Penguasaan = x 100%
jumlah soal

Arti tingkat penguasaan yang kalian capai:

90 – 100% = baik sekali

80 – 89% = baik

70 – 79% = cukup

< 70% = kurang

2. Kalau kalian mencapai tingkat penguasaan 80% ke atas kalian dapat


meneruskan dengan Kegiatan Belajar 1 MODUL-3. BAGUS! Tetapi kalau
tingkat penguasaan kalian masih di bawah 80%, kalian harus mengulangi
Kegiatan Belajar 3, terutama bagian yang belum kalian kuasai
41

III. EVALUASI

A. Evaluasi

1. Bahan pembersih yang bersifat umum adalah campuran air dan …………………
sedangkan desinfektan digunakan untuk
……………………………………………………………..
2. Papan yang bertuliskan CLEANING IN PROGRESS ! PLEASE USE ANOTHER WAY
biasanya diletakkan di sekitar ruangan yang
…………………………………………………………
3. Alat pembersih debu yang kurang efektif fungsinya karena justru biasanya
malah menyebarkan debu adalah ………………………………………….
4. Secara umum urutan posisi membersihkan ruangan adalah dari …………… ke
………….
5. Bentuk gerakan menyapu debu dengan menggunakan lap lembab adalah
……………….
…………………………………………………………………………………………………………………
……..
6. Setelah selesai membersihkan ruangan, alat-alat biasanya diletakkan di
………………… ……………………………… dalam posisi ………………………………….
7. Respirator dipakai pada saat membersihkan tumpahan bahan kimia yang
bersifat ……………………………………………………
8. Tumpahan yang bersifat asam dapat dinetralkan dengan bahan kimia
berbentuk serbuk seperti ……………………………………………………….
9. Tumpahan yang mengandung sianida tidak boleh diasamkan karena akan
menghasilkan ………………………………………………………………..yang bersifat
………………
10. Aseton adalah bahan kimia organik yang berfungsi sebagai pelarut dan bersifat
mudah terbakar. Cara menangani tumpahan aseton yaitu dengan cara
…………………………………………………………………., meletakkannya di dalam gelas
kimia, kemudian ………………………………………..di dalam ruang asam.
42

B. Kunci Jawaban

Tes Formatif 1:
1. B, jawaban sudah jelas
2. E, jawaban sudah jelas
3. A, karena higienis berarti juga harus bebas mikroba atau bakteri khususnya
yang merugikan sedangkan ukuran bersih cukup tidak nampak adanya
kotoran saja.
4. D, jawaban sudah jelas
5. A, jawaban sudah jelas
6. C, jawaban sudah jelas
7. C, jawaban sudah jelas
8. A, jawaban sudah jelas
9. C, jawaban sudah jelas
10. C, artinya “(RUANGAN) SEDANG DIBERSIHKAN, SILAKAN GUNAKAN JALAN
LAIN”

Tes Formatif 2:
1. A, jawaban sudah jelas
2. D, digunakan warna yang paling mencolok seperti kuning
3. B, kemoceng atau lap kering justru akan menyebarkan debu ke tempat lain
dalam ruangan
4. B, sarung tangan karet mampu menahan rembesan cairan
5. B, karena bila dilakukan terbalik dari lantai ke arah langit-langit maka
bagian yang telah dibersihkan akan terkotori lagi
6. D, jawaban sudah jelas
7. A, agar yang sudah dibersihkan tidak terinjak lagi
8. D, agar peralatan cepat kering karena kelembaban akan mengundang
tumbuhnya mikroba
9. D, jawaban sudah jelas
10. C, karena bila terlalu sering akan menyebabkan bahaya keracunan atau
merusak permukaan benda yang dibersihkan
43

Tes Formatif 3:
1. B, sarung tangan karet, googles (pelindung mata) dan pelindung
pernapasan
2. C, karena bersifat basa lemah yang relatif lebih aman dibandingkan
digunakannya basa kuat NaOH yang bersifat korosif dan higroskopis
(menarik uap air)
3. B, karena asam akan menetralkan basa. Tidak digunakan asam asetat
karena baunya yang menyengat
4. A, jawaban sudah jelas
5. C, cuka makan asam, kalium hidroksida basa, asam sulfat asam, air sabun
basa
6. D, jawaban sudah jelas
7. E, kertas lakmus tidak bisa menunjukkan tepat skala keasaman 0 s/d 14
8. B, jawaban sudah jelas
9. D, jawaban sudah jelas
10. A, oksidator diturunkan potensi bahayanya dengan reduktor
44

IV. PENUTUP

Demikianlah modul ini dibuat untuk membantu siswa menyelesaikan salah satu
sub kompetensi dari kompetensi Bekerja Berdasarkan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja. Siswa dapat melanjutkan ke modul berikutnya setelah mengikuti proses
belajar mengajar dengan hasil minimal 80% aspek pengetahuan dan 90% aspek
keterampilan dan sikap.
45

DAFTAR PUSTAKA

1. Imamkhasani, S., 1990. Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam


Laboratorium Kimia. Edisi pertama. PT Gramedia,Jakarta
2. Merck Chemical Reagent Catalogue, 2000
3. Merck CD ROM MSDS & Chemical Reagent, 2000
4. Multimedia Handling Hazardous Spill, Occupational Safety Health
Administration 1989
46

Anda mungkin juga menyukai