Anda di halaman 1dari 16

ANALISA KASUS DAN PENGKAJIAN

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

Nama Pasien : Tn. B Umur : 30 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki


No RM : 844983 Ruang Rawat : IGD Bedah RSUP dr.wahidin sudirohusodo
Diagnosa Medik : Ileus Obstruktif
Datang Ke RS tanggal : Selasa 05/06/2018 Pukul : 11.00 WITA
Tgl Pengkajian : Selasa 05/06/2018 Pukul : 12.00 WITA
Sumber Informasi : Pasien Keluarga (istri) Lainnya (…………………..)
Cara Datang :
Sendiri Rujukan Lainnya :
Transportasi Ke IGD :
Ambulance Kendaraan Sendiri Kendaraan Umum Lainnya
Tindakan Prahospital ( bila ada) :
CPR Suction
OKsigen Bebat tekan
Infus Bidai
NGT Penjahitan ………………………
ETT Obat obatan……………………..
OPT/NPT lainnya…………………………..

TRIAGE
Keluhan Utama (KU) : Nyeri
Riwayat KU : Klien mengeluh nyeri perut sejak 1 minggu sebelum masuk rumah
sakit,tidak bisa buang air besar dan nyeri bertambah berat sejak 2 hari yang
lalu, dirasakan seperti tertusuk-tusuk, nyeri dirasakan hilang timbul, skala
nyeri 4 sedang(NRS), nyeri dirasakan bertambah ketika beraktivitas. perut
mulai membesar sejak 4 hari yang lalu. Pasien sebelumnya dirawat di RS
sinjai selama 2 hari kemudian dirujuk di RSUP wahidin sudirohusodo.

Pengkajian Primer
Pengkajian Keperawatan Masalah/dx Intervensi Keperawatan
Keperawatan
A. Airway Memasang semi-rigid cervical
Bebas Aktual Collar,head strap/support.
Tidak Bebas: Membersihkan jalan napas
Platum mole jatuh Resiko Memberikan posisi nyaman
Sputum fowler/semifowler
Darah Bersihan Jalan Mengajarkan teknik batuk
Spasme Nafas efektif
Benda Asing Tidak efektif Melakukan pengisapan lender
Memasang oro/naso faringeal
airway

Suara nafas : Kriteria objektif : Melakukan auskultasi paru


Normal secara periodic
Stridor 1. Memberikan posisi miring
Tidak ada suara nafas mantap jika pasien tidak sadar
Lain-lain (wheezing) 2. Melakukan jaw thrust, chin lift
Kolaborasi pemberian
3. Bronchodilator/nebulizer
Kolaborasi pemasangan
4. ETT,LMA Atau trakeastomi
Lain-lain…………………
5.
B. Breathing Mengobservasi frekuensi,irama
Pola Nafas : Aktual dan kedalaman Suara nafas
Apneu Dyspneu Resiko Mengobservasi penggunaan
Bradipneu Takipneu Pola Nafas tidak otot bantu pernafasan
Orthopneu efektif Memberikan posisi semi fowler
jika tidak ada kontra indikasi
Frekuensi nafas : 26 x/mnt Aktual Memperhatikan
SaO2 :……………….% Resiko pengembangan dinding dada
Bunyi nafas : Gangguan Melakukan fisioterapi dada jika
Vasekuler Stridor pertukaran gas tidak ada kontra indikasi
Wheezing Ronchi Memberikan bantuan
Kriteria objektif : pernafasan dengan bag-valve
Irama nafas : 1.Klien nampak mask
Teratur Tidak teratur sesak Kolaborasi : Intubasi
Kolaborasi : pemberian O2 dan
Penggunaan otot bantu nafas ; 2. pernafasan pemeriksaan AGD
Retraksi dada Cuping hidung 26x/menit Lain lain………………..

Jenis Pernafasan 3.
Pernafasan dada
Pernafasan perut 4.

Hasil AGD : 5.
Lain-lain…………………………

C. Circulation
Akral : Hangat Dingin
Pucat : Ya Tidak
Cianosis : Ya Tidak
Pengisian kapiler ( ) Mengawasi adanya perubahan
< 2 detik > 2 detik ( ) Aktual warna kulit
Nadi : Teraba Tidak teraba ( ) Risiko ( ) Mengawasi adanya perubahan
Frekuensi : 82 X / mnt Gangguan perfusi kesadaran
Irama : ( √ )Reguler ( )Irreguler jaringan perifer. ( ) Mengukur tanda-tanda vital
Kekuatan : ( √ ) Kuat ( ) Lemah ( ) Memonitor perubahan turgor,
3nfuse3e mukosa dan capillary
Tekanan darah : 130/100 mmHg refill time
( ) Mengobservasi adanya tanda-
Adanya riwayat kehilangan cairan tanda edema paru : dispnea &
dalam jumlah besar : ( ) Aktual ronkhi.
( ) Diare ( ) luka bakar ( ) Resiko ( ) Mengkaji kekuatan nadi perifer
( ) Muntah ( ) Pendarahan Penurunan CO ( ) Mengkaji tanda-tanda
dehidrasi
Perdarahan : ( ) Ya (√ ) Tidak ( )Aktual ( ) Memonitor intake-outfut
Jika Ya …………………cc ( )Resiko cairan setiap jam : pasang
Lokasi perdarahan ……………… Definisi volume kateter dll.
cairan tubuh ( ) Mengobservasi balance cairan
Kelembaban kulit : ( ) Mengawasi adanya edema
( √) Lembab ( ) kering Criteria objektif : perifer
1. ( ) Mengobservasi adanya urine
Turgor ; ( √) Normal ( ) Kurang output < 30 ml/jam dan
2. peningkatan BJ urine
Edema : ( ) Ya (√) Tidak ( ) Meninggikan daerah yg cederah
3. jika tidak ada kontradiindikasi
Output urine ( ) Memberikan cairan peroral jika
………………….…ml/jam 4. masih memungkinkan hingga
2000-2500 cc/hr.
Luas luka bakar …………………..% 5. ( ) Mengontrol perdarahan dengan
Grade : balut tekan.
( ) Mengobsrvasi tanda-tanda
Lain-lain…………………………… adanya sindrom kompartemen
(Nyeri local daerah cederah,
pucat, penurunan tekanan nadi,
nyeri bertambah saat
digerakkan, perubahan
sensori/baal dan kesemutan)
( ) Menyiapkan alat-alat untuk
pemasangan CVP jika
diperlukan
( ) Memonitor CVP jika
diperlukan
( )Memonitor CVP dan perubahan
nilai elektrolit tubuh
Kolaborasi :
( )Melakukan 4nfuse dengan
jarum yang besar 2 line
( )Menyiapkan pemberian
transfusi darah jika penyebabnya
perdarahan,koloid jika darah
transfusi susah didapat
( )Pemberian atau maintenance
cairan IV
( )Tindakan RJP
( )Lain-lain…..
D. Disabiliti/Disintegrity ( )Mengukur tanda-tanda vital
( )Aktual ( )Mengobservasi perubahan
Tingkat kesadaran : ( )Resiko tingkat kesadaran
Nilai CGS : 15 Gangguan perfusi ( )Mengobservasi adanya tanda-
E : 4 M : 5 V: 6 Jaringan serebral tanda peningkatan TIK
(Penurunan
Kriteria objektif : kesadaran,HPT,Bradikardi,Sakit
Pupil : (√) Normal ( ) Tidak 1. kepala,muntah, papiledema &
Respon cahaya +/ + palsi N.cranial VI )
Ukuran pupil ( √) Isokor ( )Anisokor 2. ( )Meninggikan kepala 15-30 jika
Diameter : O 1 mm 2 mm tidak ada kontraindikasi
O 3 mm O 4 mm 3. ( )Mengobserfasi kecukupan
Penilaian Ekstremitas cairan
Sensorik : ( √ ) Ya ( ) Tidak 4.
Monitor : ( √ ) Ya ( ) Tidak Kolaborasi :
Kekuatan otot : 5. ( )Pemberian oksigen
5 5 ( )Pemasangan infuse
5 5 ( )Intubasi ( GCS < 8 )
Lain-lain………………… ( )Monitor hasil AGD dan
laporkan hasilnya.
( )Memberikan terapi sesuai
E. Exposure indikasi
( )Lain-lain…….
Adanya trauma pada daerah ; ( √ ) Nyeri

Adanya jejas/luka pada daerah : ( √ ) Aktual


( ) Resiko ( √ ) Mengkaji karakteristik
 Ukuran Luka : nyeri,gunakan pendekatan
 Kedalaman luka : Kriteria objektif : PQRST.
1. Klien nampak ( √ ) Mengajarkan teknik relaksasi
Keluhan nyeri: ( √ ) Ya ( ) Tidak meringis ( √ ) Membatasi aktifitas yang
meningkatkan intensitas nyeri
Pengkajian nyeri : 2. skala nyeri sedang ( ) Kolaborasi untuk
P : saat bergerak (4) pemberian terapi :
Q : tertekan (√) analgetik
R : Abdomen 3. ( ) oksigen
S : skala 4 (√) infuse
T : hilang timbul 4. ( ) perekaman EKG
( ) Lain-
EKG : 5. lain……………….
Lain-lain…………………………

F. Farenheit ( Suhu Tubuh )


Suhu : 36,5 C ( ) Hiperthermia ( ) Mengobservasi TTV,
Lamanya terpapar suhu ( ) Hipothermia kesadaran, saturasi
panas/dingin:…………………..jam oksigenasi.
Riwayat pemakaian obat : Kriteria objektif : ( ) Membuka pakaian ( menjaga
1. privasi)
2. ( ) Melakukan penurunan suhu
3. tubuh; kompres dingin /
Riwayat penyakit : 4. evaporasi/selimut pendingin
( ) Metabolic 5. (cooling blanket)
( ) Dmapak tindakan medis ( ) Mencukupi kebutuhan cairan
(iatrogenic) /oral
( ) Pemberian cairan infuse yang ( ) Memberikan antipiretik
terlalu dingin ( ) Melindungi pasien lingkungan
( ) Pemberian transfuse darah yang yg dingin.
masih dingin ( ) Membuka semua pakaian
( ) Hipoglikemia pasien yang basah
( ) Melakukan penghangatan tubuh
Lain-lain……………………. pasien secara bertahap (1
C/jam ) dengan selimut
tebal /warm blanket
( ) Mengkaji tanda-tanda cedera
fisik akibat cedera dingin: kulit
melepuh, edema,timbulnya
bula/vaseikel,menggigil.
( ) Menganjurkan pasien agar
tidak menggorok/menggaruk
kulit yang melepuh
( ) Melakukan gastric lavage
dengan air hangat.
( ) Menyiapkan cairan IV dengan
cairan yang hangat
( ) Menyiapkan alat-alat intubasi
jika diperlukan
( ) Lain-lain………………………

PENGKAJIAN SEKUNDER
1. Riwayat Penyakit
( ) Tidak Ada ( ) DM ( ) PJK
( ) HPT ( ) Asma ( ) Hernia
2. Riwayat Alergi
(√) Tidak ( ) Ya……………………………………………
3. Obat yang di komsumsi sebelum masuk RS ?

Tidak ada
4. Penyakit sebelum dan riwayat hospitalisasi ?
(√ ) Tidak ( ) Ya dengan kasus yang sama

5. Intake makanan peroral terakhir ?


Jam : 08.00 wita Jenis : bubur dan lauk pauk
6. Hal-hal kejadian yang memicu terjadinya kecederaan/penyakit ?
Sering makan makanan berlemak
7. Pengkajian Fisik :
1. Kepala
a. Inspeksi
- Bentuk kepala : simetris kiri dan kanan
- Keadaan rambut tampak kotor
- Warna rambut : beruban
- Penyebaran rambut merata : tidak ada alopesia (kebotakan)
b. Palpasi
- mudah rontok
- Tidak teraba benjolan
2. Muka
a. Inspeksi
- Struktur muka simetris kiri dan kanan
- Wajah tampak pucat
b. Palpasi
- Tidak ada nyeri tekan
- Tidak ada benjolan pada muka
3. Mata
a. Inspeksi
- Tidak terdapat edema pada palpebra
- Tidak terjadi icterus pada sklera
- Posisi mata simetris ki/ka
- Konjungtiva tidak anemis
- Fungsi penglihatan baik
b. Palpasi
- Tidak ada nyeri tekan.
- tidak Memakai alat bantu.
4. Hidung dan sinus
a. Inspeksi
- Tidak terdapat cairan/secret hidung
- Fungsi penciuman baik
- Struktur hidung simetris ki/ka
b. Palpasi
- Tidak ada nyeri tekan pada sinus
5. Telinga
a. Inspeksi
- Struktur telinga simetris ki/ka
- Lubang telinga tidak berisi serumen
- Pendengaran baik
- Tidak memakai alat bantu pendengaran
b. Palpasi
- Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
6. Mulut
a. Inspeksi
- Tidak terdapat peradangan pada gusi
- Bibir kering
- Kemampuan bicara baik
- Keadaan lidah tampak kotor
7. Tenggorokan
a. Inspeksi
- Tidak nyeri pada saat menelan
- Tidak ada kesulitan saat menelan
8. Leher
a. Inspeksi
- Tidak nampak pembesaran kelenjar tyroid dan kelenjar limfa
- Tidak ada distensi venajugularis
- Tidak terdapat pelebaran venajugularis
b. Palpasi
- Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tyroid dan kelenjar limfe
- Tidak ada pelebaran venajubularis
9. Thorax dan pernapasan
a. Inspeksi
- Bentuk dada simetris ki/ka
- Irama pernapasan mengikuti gerakan dada
- Frekuensi pernapasan 26 x/i
- Tipe pernapasan : reguler
- tidak menggunakan otot bantu pernapasan
b. Palpasi
- Tidak ada nyeri tekan
c. Auskultasi
- Suara napas terdengar vesikuler
- tidak ada Bunyi tambahan ada
d. Perkusi
- Sonor
10. Jantung
a. Inspeksi
- Tidak nampak ictus cordis
c. Perkusi
- Tidak teraba pembesaran jantung
11. Abdomen
a. Inspeksi
- ada pembesaran pada abdomen
- Tidak ada bekas luka pada abdomen
b. Palpasi
- Ada nyeri tekan pada supra pubis
12. Ekstremitas
Ekstremitas atas
- Motorik : tidak ada gangguan
- Kekuatan otot : 5
- Sensori : peka terhadap ransangan suhu
- Refleks : normal
Ekstremitas bawah
- Motorik : pergerakan baik
- Refleks : patella

8. Psikososial
Kecemasan dan ketakutan
( ) Ringan ( √ ) Sedang ( ) Berat ( ) Panik

Mekanisme Koping
( ) Merusak Diri
( ) Menarik diri/isolasi social
( ) Perilaku Kekerasan

Konsep diri
( ) Gangguan citra diri ( ) Harga Diri rendah

Lainnya ……………………………………..
9. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
WBC 7.3 103/mm3 4-10
RBC 4.00 106/mm3 4.5-6.5
HGB 12.7 g/dl 13-17
HCT 35.6 % 40-54
MCV 89 µm3 60-100
MCH 31.7 pg 27-32
MCHC 35.6 g/dl 32-36
RDWcv 11.7 % 11-16
RDWsd 37 µm3 39-52
PLT 229 103/mm3 150-500
MPV 7.4 µm3 6-11
PCT 0.170 % 0.150-0.500
PDW 11.5 % 11-18

Hasil pemeriksaan USG Testis


- Tampak defect pada regio ingunal kanan dengan ukuran (Tanpa valsava 1.67cm. dengan
valsava 1.75) yang berisi loop-loop usus sampai kanan namun peristaltik usus hanya
sampai regio inguinal kanan
- Testis kanan : Terdesak ke posteroninferior dan sedikit rotasi ke lateral kanan.
Bentuk,ukuran dan echo parenkim dalam batas normal.
- Epididymis kanan : Bentuk, ukuran dan echo parenkim dalam batas normal
- Tampak echo cairan bebas pada skrotum kanan
- Testis kiri : Bentuk, ukuran dan echo parenkim dalam batas normal. Tampak echo cairan
bebas di sekelilingnya.
- Epididymis kiri : bentuk ukuran dan echo parenkim dalam batas normal

KLINIS
Ileus obstruksi ec HIL irreversible

URAIAN KESAN PEMERIKSAAAN


- Hernia scrotalis dextra
- Hidrocele dextra
- Kedua testis dan epipymis dalam batas normal
ANALISA DATA

NO DATA MASALAH KEPERAWATAN


1. DS :
 klien mengatakan klien sesak
DO : Ketidakefektifan Pola nafas
 Klien tampak sesak
 Frekuensi pernafasan : 26x/ menit
2. DS :
 Klien megatakan nyeri pada perut
P : ketika bergerak
Q : tertusuk-tusuk
R : Abdomen
S : skala 4(sedang)
T : hilang timbul Nyeri akut
 Klien mengatakan nyeri pada saat
ditekan
DO :
 Klien nampak meringis
 Skala nyeri 4 NRS (sedang)

3. DS :
 Klien mengatakan susah Bab sejak
1 minggu yang lalu
 Klien mengatakan perut mulai
membesar 4 hari yang lalu
DO : Gangguan pola Eliminasi : Konstipasi
 Perut tampak membesar
 tampak nyeri tekan pada perut

Diagnosa keperawatan
1. ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan distensi abdomen
2. Nyeri akut berhubungan dengan tekanan intra abdomen
3. Konstipasi berhubungan dengan obstruksi saluran pencernaan
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
No Diagnose Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan

1 Ketidakefektifan pola nafas b/d distensi Setelah dilakukan intervensi 1. Monitor Tanda-tanda vital
abdomen keperawatan selama 1 x 24 2. Monitor kecepatan, irama, kedalaman dan kesulitan
jam, bersihan jalan nafas dapat bernafas
Ditandai dengan : teratasi 3. Catat pergerakan dada, catat ketidaksimetrisan,
DS : penggunaan otot- otot nafas dan retraksi pada otot
Kriteria Hasil : 4. Monitor suara nafas tambahan
 klien mengatakan klien sesak a. Frekuensi pernafasan dalam 5. Monitor pola nafas
DO : kisaran normal 6. Palpasi kesimetrisan ekspansi paru

 Klien tampak sesak b. Irama pernafasan dalam 7. Auskultasi suara nafas setelah tindakan
kisaran normal 8. Berikan bantuan terapi nafas jika diperlukan
Frekuensi pernafasan : 26x/ menit
c. Penggunaan otot bantu
nafas tidak ada
d. Suara perkusi nafas tidak
ada
e. Tidak terjadi dispnea
2. Nyeri akut b/d agen cedera fisik (luka Setelah dilakukan tindakan 1. kaji nyeri secara komprehensif, durasi, frekuensi,
bakar) keperawatan 1 x 24 jam kualitas dan faktor presipitasi
diharapkan nyeri klien 2. Ajarkan tehnik relaksasi
Ditandai dengan : terkontrol dengan 3. observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
DS : 4. Batasi aktifitas yang meningkatkan intensitas nyeri
Kriteria Hasil: 5. Penatalaksaanaan untuk pemberian terapi
 Klien mengeluh nyeri perut a. mampu mengontrol nyeri
P : ketika bergerak (tahu penyebab nyeri,
mampu menggunakan
tehnik nonfarmakologi
Q : tertekan untuk mengurangi nyeri,
mencari bantuan)
R : Abdomen b. melaporkan bahwa nyeri
S : skala 4(sedang) berkurang dengan
menggunakan manajemen
T : hilang timbul nyeri
c. mengatakan rasa nyaman
DO :
setelah nyeri berkurang
 Klien nampak meringis
 Skala nyeri sedang 4
3. Konstipasi b/d obstruksi saluran Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor tanda dan gejala konstipasi
pencernaan keperawatan 1 x 24 jam 2. Monitor bising usus
diharapkan nyeri klien 3. Anjurkan pada pasien/ keluarga pada diet tinggi
DS : terkontrol dengan serat, dengan cara yang tepat
 Klien mengatakan tidak bisa Bab 4. Monitor asupan nutrisi apa saja yang telah di
Kriteria hasil : konsumsi
sejak 1 minggu yang lalu
 Klien mengatakan perut mulai 5. Anjurkan pasien mengkonsumsi air putih dan
a. Mempertahankan bentuk
membesar 4 hari yang lalu buah- buahan
feses lunak setiap 1-3 hari
b. Bebas dari
DO :
ketidaknyamanan dan
 Perut tampak membesar konstipasi
 tampak nyeri tekan pada perut c. Feses lunak dan berbentuk
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
HARI I
No.
Hari/Tanggal Jam
Dx Implementasi
Selasa I 12.25 1. Memonitor tanda-tanda vital
05 Juni 2018 Hasil : TD : 130/90, P:26x/i. N: 86x/i, S: 37Oc
12.30 2. Memonitor kecepatan, irama, kedalaman dan kesulitan bernafas
Hasil : Pernafasan 26x / mnt, klien tampak sesak
12.35 3. Memonitor suara nafas tambahan
Hasil : Tidak terdapat suara nafas tambahan
12.37 4. Terpasang oksigen Nassal kanul 3liter/menit
Hasil : Pasien tampak merasa nyaman P:24x/menit
II 12.40 7. Mengkaji nyeri secara komprehensif dengan PQRST, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor
presipitasi
Hasil : Nyeri dirasakan bertambah saat bergerak seperti tertekan daerah abdomen dengan
12.46 skala nyeri 4 NRS(sedang) dan nyeri hilang timbul
8. Mengajarkan tehnik relaksasi nafas dalam
Hasil : klien menarik nafas melalui hidung dan mengeluarkan melalui mulut dan nyeri
13.00 berkurang skala 3
9. Batasi aktifitas yang meningkatkan intensitas nyeri seperti berjalan ke WC
14.20 Hasil : Dilakukan pemasangan kateter urine agar pasien tidak ke WC saat mau BAK
10. Injeksi ketorolac 30mg/IV
III 14.30 Hasil : Tidak terdapat tanda-tanda Allergi
11. Memonitor tanda dan gejala konstipasi
H : Susah BAB sejak 1 minggu yang lalu dan harus mengejan saat ingin BAB, perut kembung
14.35 dan mual
12. Menganjurkan pada pasien diet tinggi serat dengan memakan banyak sayur dan buah
H : klien mengerti dengan apa yang disampaikan dan klien mengatakan akan berusaha untuk
14.40 selalu makanan tinggi serat
13. Memonitor asupan nutrisi apa saja yang telah di konsumsi
14.55 H : klien tidak menghabiskan porsi makanan yang diberikan hanya memakan 3 sendok bubur
14. Menganjurkan pasien mengkonsumsi air putih
H : klien tampak malas minum dan dilkukan pemasang infus Ringer Laktat 24tetes/menit
untuk memenuhi kebutuhan cairan
EVALUASI KEPERAWATAN

Diagnosa Hari/Tanggal
Evaluasi
Keperawatan Jam
Ketidakefektifan Selasa/05-6-2018 S:
pola nafas b/d 21.00 wita  Klien mengatakan merasa nyaman
distensi abdomen setelah dipasangkan oksigen
O:
 Pernafasan: 24x/menit
 Terpasang 02 sebanyak 3 liter
A : Masalah ketidakefektifan pola nafas belum
teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Monitor kecepatan, irama, kedalaman dan
kesulitan bernafas
2. Catat pergerakan dada, catat
ketidaksimetrisan, penggunaan otot- otot
nafas dan retraksi pada otot
3. Monitor suara nafas tambahan
4. Monitor pola nafas
5. Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
6. Auskultasi suara nafas setelah tindakan
7. Berikan bantuan terapi nafas jika
diperlukan

Nyeri akut Selasa/05-6-2018 S:


berhubugan 21.10 wita  Klien mengatakan masih terasa nyeri
dengan tekanan  Nyeri hilang timbul
intra abdomen  Nyeri bertmbah pada saat bergerak
O:
 Klien tampak meringis
 Nyeri skala 4
A : Masalah nyeri belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. kaji nyeri secara komprehensif, durasi,
frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
2. Ajarkan tehnik relaksasi
3. observasi reaksi nonverbal dari
ketidaknyamanan
4. Batasi aktifitas yang meningkatkan
intensitas nyeri
5. Penatalaksaanaan untuk pemberian terapi
Konstipasi b/d Selasa/05-6-2018 S:
obstruksi saluran 21.15 wita  Klien mengatakan masih belum bisa
cerna BAB
O:
 Tampak perut membesar
A : Masalah konstipasi belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Monitor tanda dan gejala konstipasi
2. Monitor bising usus
3. Anjurkan pada pasien/ keluarga pada diet
tinggi serat, dengan cara yang tepat
4. Monitor asupan nutrisi apa saja yang telah
di konsumsi
5. Anjurkan pasien mengkonsumsi air putih
dan buah- buahan

Anda mungkin juga menyukai