Askep Ileus
Askep Ileus
TRIAGE
Keluhan Utama (KU) : Nyeri
Riwayat KU : Klien mengeluh nyeri perut sejak 1 minggu sebelum masuk rumah
sakit,tidak bisa buang air besar dan nyeri bertambah berat sejak 2 hari yang
lalu, dirasakan seperti tertusuk-tusuk, nyeri dirasakan hilang timbul, skala
nyeri 4 sedang(NRS), nyeri dirasakan bertambah ketika beraktivitas. perut
mulai membesar sejak 4 hari yang lalu. Pasien sebelumnya dirawat di RS
sinjai selama 2 hari kemudian dirujuk di RSUP wahidin sudirohusodo.
Pengkajian Primer
Pengkajian Keperawatan Masalah/dx Intervensi Keperawatan
Keperawatan
A. Airway Memasang semi-rigid cervical
Bebas Aktual Collar,head strap/support.
Tidak Bebas: Membersihkan jalan napas
Platum mole jatuh Resiko Memberikan posisi nyaman
Sputum fowler/semifowler
Darah Bersihan Jalan Mengajarkan teknik batuk
Spasme Nafas efektif
Benda Asing Tidak efektif Melakukan pengisapan lender
Memasang oro/naso faringeal
airway
Jenis Pernafasan 3.
Pernafasan dada
Pernafasan perut 4.
Hasil AGD : 5.
Lain-lain…………………………
C. Circulation
Akral : Hangat Dingin
Pucat : Ya Tidak
Cianosis : Ya Tidak
Pengisian kapiler ( ) Mengawasi adanya perubahan
< 2 detik > 2 detik ( ) Aktual warna kulit
Nadi : Teraba Tidak teraba ( ) Risiko ( ) Mengawasi adanya perubahan
Frekuensi : 82 X / mnt Gangguan perfusi kesadaran
Irama : ( √ )Reguler ( )Irreguler jaringan perifer. ( ) Mengukur tanda-tanda vital
Kekuatan : ( √ ) Kuat ( ) Lemah ( ) Memonitor perubahan turgor,
3nfuse3e mukosa dan capillary
Tekanan darah : 130/100 mmHg refill time
( ) Mengobservasi adanya tanda-
Adanya riwayat kehilangan cairan tanda edema paru : dispnea &
dalam jumlah besar : ( ) Aktual ronkhi.
( ) Diare ( ) luka bakar ( ) Resiko ( ) Mengkaji kekuatan nadi perifer
( ) Muntah ( ) Pendarahan Penurunan CO ( ) Mengkaji tanda-tanda
dehidrasi
Perdarahan : ( ) Ya (√ ) Tidak ( )Aktual ( ) Memonitor intake-outfut
Jika Ya …………………cc ( )Resiko cairan setiap jam : pasang
Lokasi perdarahan ……………… Definisi volume kateter dll.
cairan tubuh ( ) Mengobservasi balance cairan
Kelembaban kulit : ( ) Mengawasi adanya edema
( √) Lembab ( ) kering Criteria objektif : perifer
1. ( ) Mengobservasi adanya urine
Turgor ; ( √) Normal ( ) Kurang output < 30 ml/jam dan
2. peningkatan BJ urine
Edema : ( ) Ya (√) Tidak ( ) Meninggikan daerah yg cederah
3. jika tidak ada kontradiindikasi
Output urine ( ) Memberikan cairan peroral jika
………………….…ml/jam 4. masih memungkinkan hingga
2000-2500 cc/hr.
Luas luka bakar …………………..% 5. ( ) Mengontrol perdarahan dengan
Grade : balut tekan.
( ) Mengobsrvasi tanda-tanda
Lain-lain…………………………… adanya sindrom kompartemen
(Nyeri local daerah cederah,
pucat, penurunan tekanan nadi,
nyeri bertambah saat
digerakkan, perubahan
sensori/baal dan kesemutan)
( ) Menyiapkan alat-alat untuk
pemasangan CVP jika
diperlukan
( ) Memonitor CVP jika
diperlukan
( )Memonitor CVP dan perubahan
nilai elektrolit tubuh
Kolaborasi :
( )Melakukan 4nfuse dengan
jarum yang besar 2 line
( )Menyiapkan pemberian
transfusi darah jika penyebabnya
perdarahan,koloid jika darah
transfusi susah didapat
( )Pemberian atau maintenance
cairan IV
( )Tindakan RJP
( )Lain-lain…..
D. Disabiliti/Disintegrity ( )Mengukur tanda-tanda vital
( )Aktual ( )Mengobservasi perubahan
Tingkat kesadaran : ( )Resiko tingkat kesadaran
Nilai CGS : 15 Gangguan perfusi ( )Mengobservasi adanya tanda-
E : 4 M : 5 V: 6 Jaringan serebral tanda peningkatan TIK
(Penurunan
Kriteria objektif : kesadaran,HPT,Bradikardi,Sakit
Pupil : (√) Normal ( ) Tidak 1. kepala,muntah, papiledema &
Respon cahaya +/ + palsi N.cranial VI )
Ukuran pupil ( √) Isokor ( )Anisokor 2. ( )Meninggikan kepala 15-30 jika
Diameter : O 1 mm 2 mm tidak ada kontraindikasi
O 3 mm O 4 mm 3. ( )Mengobserfasi kecukupan
Penilaian Ekstremitas cairan
Sensorik : ( √ ) Ya ( ) Tidak 4.
Monitor : ( √ ) Ya ( ) Tidak Kolaborasi :
Kekuatan otot : 5. ( )Pemberian oksigen
5 5 ( )Pemasangan infuse
5 5 ( )Intubasi ( GCS < 8 )
Lain-lain………………… ( )Monitor hasil AGD dan
laporkan hasilnya.
( )Memberikan terapi sesuai
E. Exposure indikasi
( )Lain-lain…….
Adanya trauma pada daerah ; ( √ ) Nyeri
PENGKAJIAN SEKUNDER
1. Riwayat Penyakit
( ) Tidak Ada ( ) DM ( ) PJK
( ) HPT ( ) Asma ( ) Hernia
2. Riwayat Alergi
(√) Tidak ( ) Ya……………………………………………
3. Obat yang di komsumsi sebelum masuk RS ?
Tidak ada
4. Penyakit sebelum dan riwayat hospitalisasi ?
(√ ) Tidak ( ) Ya dengan kasus yang sama
8. Psikososial
Kecemasan dan ketakutan
( ) Ringan ( √ ) Sedang ( ) Berat ( ) Panik
Mekanisme Koping
( ) Merusak Diri
( ) Menarik diri/isolasi social
( ) Perilaku Kekerasan
Konsep diri
( ) Gangguan citra diri ( ) Harga Diri rendah
Lainnya ……………………………………..
9. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
WBC 7.3 103/mm3 4-10
RBC 4.00 106/mm3 4.5-6.5
HGB 12.7 g/dl 13-17
HCT 35.6 % 40-54
MCV 89 µm3 60-100
MCH 31.7 pg 27-32
MCHC 35.6 g/dl 32-36
RDWcv 11.7 % 11-16
RDWsd 37 µm3 39-52
PLT 229 103/mm3 150-500
MPV 7.4 µm3 6-11
PCT 0.170 % 0.150-0.500
PDW 11.5 % 11-18
KLINIS
Ileus obstruksi ec HIL irreversible
3. DS :
Klien mengatakan susah Bab sejak
1 minggu yang lalu
Klien mengatakan perut mulai
membesar 4 hari yang lalu
DO : Gangguan pola Eliminasi : Konstipasi
Perut tampak membesar
tampak nyeri tekan pada perut
Diagnosa keperawatan
1. ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan distensi abdomen
2. Nyeri akut berhubungan dengan tekanan intra abdomen
3. Konstipasi berhubungan dengan obstruksi saluran pencernaan
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
No Diagnose Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
1 Ketidakefektifan pola nafas b/d distensi Setelah dilakukan intervensi 1. Monitor Tanda-tanda vital
abdomen keperawatan selama 1 x 24 2. Monitor kecepatan, irama, kedalaman dan kesulitan
jam, bersihan jalan nafas dapat bernafas
Ditandai dengan : teratasi 3. Catat pergerakan dada, catat ketidaksimetrisan,
DS : penggunaan otot- otot nafas dan retraksi pada otot
Kriteria Hasil : 4. Monitor suara nafas tambahan
klien mengatakan klien sesak a. Frekuensi pernafasan dalam 5. Monitor pola nafas
DO : kisaran normal 6. Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
Klien tampak sesak b. Irama pernafasan dalam 7. Auskultasi suara nafas setelah tindakan
kisaran normal 8. Berikan bantuan terapi nafas jika diperlukan
Frekuensi pernafasan : 26x/ menit
c. Penggunaan otot bantu
nafas tidak ada
d. Suara perkusi nafas tidak
ada
e. Tidak terjadi dispnea
2. Nyeri akut b/d agen cedera fisik (luka Setelah dilakukan tindakan 1. kaji nyeri secara komprehensif, durasi, frekuensi,
bakar) keperawatan 1 x 24 jam kualitas dan faktor presipitasi
diharapkan nyeri klien 2. Ajarkan tehnik relaksasi
Ditandai dengan : terkontrol dengan 3. observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
DS : 4. Batasi aktifitas yang meningkatkan intensitas nyeri
Kriteria Hasil: 5. Penatalaksaanaan untuk pemberian terapi
Klien mengeluh nyeri perut a. mampu mengontrol nyeri
P : ketika bergerak (tahu penyebab nyeri,
mampu menggunakan
tehnik nonfarmakologi
Q : tertekan untuk mengurangi nyeri,
mencari bantuan)
R : Abdomen b. melaporkan bahwa nyeri
S : skala 4(sedang) berkurang dengan
menggunakan manajemen
T : hilang timbul nyeri
c. mengatakan rasa nyaman
DO :
setelah nyeri berkurang
Klien nampak meringis
Skala nyeri sedang 4
3. Konstipasi b/d obstruksi saluran Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor tanda dan gejala konstipasi
pencernaan keperawatan 1 x 24 jam 2. Monitor bising usus
diharapkan nyeri klien 3. Anjurkan pada pasien/ keluarga pada diet tinggi
DS : terkontrol dengan serat, dengan cara yang tepat
Klien mengatakan tidak bisa Bab 4. Monitor asupan nutrisi apa saja yang telah di
Kriteria hasil : konsumsi
sejak 1 minggu yang lalu
Klien mengatakan perut mulai 5. Anjurkan pasien mengkonsumsi air putih dan
a. Mempertahankan bentuk
membesar 4 hari yang lalu buah- buahan
feses lunak setiap 1-3 hari
b. Bebas dari
DO :
ketidaknyamanan dan
Perut tampak membesar konstipasi
tampak nyeri tekan pada perut c. Feses lunak dan berbentuk
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
HARI I
No.
Hari/Tanggal Jam
Dx Implementasi
Selasa I 12.25 1. Memonitor tanda-tanda vital
05 Juni 2018 Hasil : TD : 130/90, P:26x/i. N: 86x/i, S: 37Oc
12.30 2. Memonitor kecepatan, irama, kedalaman dan kesulitan bernafas
Hasil : Pernafasan 26x / mnt, klien tampak sesak
12.35 3. Memonitor suara nafas tambahan
Hasil : Tidak terdapat suara nafas tambahan
12.37 4. Terpasang oksigen Nassal kanul 3liter/menit
Hasil : Pasien tampak merasa nyaman P:24x/menit
II 12.40 7. Mengkaji nyeri secara komprehensif dengan PQRST, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor
presipitasi
Hasil : Nyeri dirasakan bertambah saat bergerak seperti tertekan daerah abdomen dengan
12.46 skala nyeri 4 NRS(sedang) dan nyeri hilang timbul
8. Mengajarkan tehnik relaksasi nafas dalam
Hasil : klien menarik nafas melalui hidung dan mengeluarkan melalui mulut dan nyeri
13.00 berkurang skala 3
9. Batasi aktifitas yang meningkatkan intensitas nyeri seperti berjalan ke WC
14.20 Hasil : Dilakukan pemasangan kateter urine agar pasien tidak ke WC saat mau BAK
10. Injeksi ketorolac 30mg/IV
III 14.30 Hasil : Tidak terdapat tanda-tanda Allergi
11. Memonitor tanda dan gejala konstipasi
H : Susah BAB sejak 1 minggu yang lalu dan harus mengejan saat ingin BAB, perut kembung
14.35 dan mual
12. Menganjurkan pada pasien diet tinggi serat dengan memakan banyak sayur dan buah
H : klien mengerti dengan apa yang disampaikan dan klien mengatakan akan berusaha untuk
14.40 selalu makanan tinggi serat
13. Memonitor asupan nutrisi apa saja yang telah di konsumsi
14.55 H : klien tidak menghabiskan porsi makanan yang diberikan hanya memakan 3 sendok bubur
14. Menganjurkan pasien mengkonsumsi air putih
H : klien tampak malas minum dan dilkukan pemasang infus Ringer Laktat 24tetes/menit
untuk memenuhi kebutuhan cairan
EVALUASI KEPERAWATAN
Diagnosa Hari/Tanggal
Evaluasi
Keperawatan Jam
Ketidakefektifan Selasa/05-6-2018 S:
pola nafas b/d 21.00 wita Klien mengatakan merasa nyaman
distensi abdomen setelah dipasangkan oksigen
O:
Pernafasan: 24x/menit
Terpasang 02 sebanyak 3 liter
A : Masalah ketidakefektifan pola nafas belum
teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Monitor kecepatan, irama, kedalaman dan
kesulitan bernafas
2. Catat pergerakan dada, catat
ketidaksimetrisan, penggunaan otot- otot
nafas dan retraksi pada otot
3. Monitor suara nafas tambahan
4. Monitor pola nafas
5. Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
6. Auskultasi suara nafas setelah tindakan
7. Berikan bantuan terapi nafas jika
diperlukan