Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Jasa konstruksi adalah sebuah sektor yang memegang peran penting dalam
Pembangunan Indonesia. Melalui sektor inilah, secara fisik kemajuan
pembangunan Indonesia dapat dilihat langsung, keberadaan gedung-gedung
yang tinggi, jembatan, infrastruktur seperti jalan tol, sarana telekomunikasi
adalah hal-hal aktual yang menandakan denyut ekonomi Indonesia tengah
berlangsung. Usaha jasa konstruksi di Indonesia berkembang semakin pesat.
Pada tahun 2015, sebagai salah satu indikator kinerja, laju rata-rata
pertumbuhan usaha jasa konstruksi Indonesia mencapai 7,2% (BPS, 2015),
lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan Produk Domestik
Bruto (PDB), yaitu sebesar 3,9%(BPS, 2015).
Perusahaan jasa konstruksi di Indonesia mencakup lebih dari 140.000
perusahaan yang terdaftar di LPJK pada tahun 2015. Dari jumlah perusahaan
yang sangat besar ini, sekitar 139.000 di antaranya diklasifikasikan sebagai
usaha jasa konstruksi menengah dan kecil (99,34% dari total usaha jasa
konstruksi). Perusahaan-perusahaan yang besar, termasuk kontraktor-
kontraktor BUMN (Badan Usaha Milik Negara), jumlahnya kurang lebih 916
perusahaan (LPJK, 2015).
Usaha jasa konstruksi sebagai salah satu industri yang perlu
dikembangkan secara sistematis sehingga menjadi sektor yang berdaya saing
tinggi dalam persaingan global. Hal ini hanya dapat dilakukan apabila
gambaran mengenai kinerja sektor usaha jasa konstruksi dapat diketahui
secara menyeluruh. Usaha jasa konstruksi dituntut untuk meningkatkan
kompetensi dan profesionalitasnya, agar mampu berkarya secara efisien dan
produktif dalam memenuhi tuntutan masyarakat akan tersedianya infrastruktur
publik yang berkualitas dan berwawasan lingkungan (Kirmanto, 2009). Usaha
jasa konstruksi nasional dituntut untuk siap menghadapi liberalisasi
perdagangan barang/jasa agar mampu menjadi tuan rumah di negeri sendiri
dalam penguasaan pangsa pasar konstruksi domestik, dengan tanpa

1
mengabaikan peluang pangsa pasar mancanegara. Untuk mencapai tujuan
tersebut diperlukan ketepatan dan kecepatan dalam pengambilan keputusan-
keputusan strategis serta keselarasannya dengan strategi pengelolaan proyek-
proyek yang menjadi tanggung jawabnya.

Kota Kendari merupakan ibukota provinsi Sulawesi Tenggara salah satu


kota di Indonesia yang sedang dalam tahap proses pembangunan.
Pembangunan tersebut pastinya tidak lepas dengan keikut sertaan para
pelaku usaha jasa konstruksi dalam melaksanakan pembangunan di kota
Kendari. Terbukti dengan meningkatnya jumlah perusahaan yang terdaftar di
LPJKD Provinsi Sulawesi tenggara pada tahun 2016, yang mencapai 2406
perusahaan jasa konstruksi yang tergabung dari beberapa asosiasi perusahaan
dan asosiasi profesi ( Sumber: LPJKD SULTRA).

Salah satu wujud usaha untuk merebut hati konsumen para pelaku usaha
jasa konstruksi Di kendari selalu melakukan kegiatan promosi dan berusaha
memberikan informasi- informasi terbaru mengenai spesifikasi, teknologi,
desain, serta konsep-konsep terbaru yang mereka terapkan pada produk-
produk yang Mereka hasilkan. Tetapi,hasil kegiatan promosi yang mereka
lakukan kurang terarah dan kurang tepat sasaran, di karenakan para pelaku
usaha tersebut Tidak memiliki wadah atau tempat khusus, untuk melakukan
kegiatan promosi tentang produk-produk yang mereka hasilkan. Dari uraian
tersebut,dapat disimpulkan bahwa Kota Kendari membutuhkan wadah yang di
bangun khusus untuk Menampung kegiatan promosi produk usaha jasa
konstruksi, maka “Perencanaan Pusat Pameran Produk Usaha Jasa Konstruksi
di Kota Kendari” dipilih untuk di kemukakan dan di kembangkan dengan
harapan dapat berfungsi sebagai sarana penunjang dan mampu mendukung
kegiatan pameran khusunya pameran konstruksi.di Kota Kendari.

Dengan adanya “Pusat Pameran Produk Usaha Jasa Konstruksi Di


kendari” diharapkan dapat mendukung perkembangan industri Usaha jasa
konstruksi di Kota Kendari.

2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang diatas, maka di dapatkan beberapa
Permasalahan yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana menentukan lokasi dan site yang tepat untuk perencanaan “Pusat
Pameran Produk Usaha Jasa Konstruksi Di kendari ?
2. Bagaimana merencanakan desain “Pusat Pameran Produk Usaha Jasa
Konstruksi Di kendari yang dapat mewadahi aktivitas yang ada di
dalamanya ?
3. Bagaimana menciptakan Tampilan Bangunan Pusat Pameran Produk Usaha
Jasa Konstruksi yang mencirikan fungsi Bangunan tersebut?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mendapatkan lokasi dan site yang tepat untuk perencanaan Pusat
Pameran Produk Usaha Jasa Konstruksi Di kendari.
2. Untuk merencanakan desain sebuah “Pusat Pameran Produk Usaha Jasa
Konstruksi Di kendari yang dapat mewadahi aktivitas yang ada di
dalamanya.
3. Untuk menciptakan Tampilan Bangunan Pusat Pameran Produk Usaha Jasa
Konstruksi yang dapat mencirikan fungsi Bangunan tersebut.
D. Sasaran Penulisan
Adapun sasaran pembahasan yang ingin dicapai yaitu untuk
mendapatkan suatu landasan konseptual mengenai perencanaan dan
perancangan Pusat Pameran Produk Usaha Jasa Konstruksi Di kendari. yang
ditransformasikan dalam desain fisik bangunan yang dapat mewadahi seluruh
aktivitas yang ada di dalamnya.
E. Lingkup dan Batasan Pembahasan
1. Lingkup Pembahasan
Pembahasan dilakukan dengan menggunakan disiplin ilmu arsitektur
yang berkaitan dengan pusat pameran produk jasa konstruksi di kendari agar
mendapatkan suatu desain bangunan yang sesuai dengan fungsinya, serta
ditunjang dengan disiplin ilmu non arsitektur yang dianggap sebagai
penunjang dan pengarah kesasaran fisik.

3
2. Batasan Pembahasan
Batasan pembahasan perencanaan Pusat Pameran Produk Usaha Jasa
Konstruksi Di kendari di batasi dengan :
a. Pusat Pameran yang di rencanakan hanya mewadahi kegiatan pameran khusus
untuk Produk Usaha Jasa Konstruksi serta fasilitas penunjangnya.
b. Perencanaan dan perancangan bangunan Pusat Pameran Produk Usaha Jasa
Konstruksi ini hanya ditekankan pada permasalahan lokasi, site, sirkulasi
tampilan bangunan dan pengolahan tata ruang.
F. Metode dan Sistematika Pembahasan
1. Metode Pembahasan
a. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan Data pada penulisan ini menggunakan teknik :
1) Studi Pengamatan
Studi pengamatan yaitu pengalaman yang di alami arsitek pada waktu
menjalankan kehidupannya sehari-hari, baik dalam perjalanan dari sutu
tempat ke tempat lain maupun sewaktu melakukan pengamatan secara
khusus. (Boedhi Laksono, 2014 : 29)
2) Studi Literatur
Di dalam mencari dan melengkapi rasa keingintahuannya untuk
mendapatkan detail yang lebih jelas dari pengamatannya, arsitek bisa
mendaptkan informasi dan data akurat yang telah di cetak dalam buku-
buku. (Boedhi Laksono, 2014 : 30)
3) Studi Banding
Di perlukan studi untuk mendapatkan informasi-informasi penunjang
dari fungsi bangunan-bangunan sejenis yang pernah di bangun sebelumnya
seagai bahan pertimbangan dan informasi untuk memperkecil kesalahan
yang mungkin saja dapat terjadi di kemudian hari. (Boedhi Laksono, 2014
: 31)
b. Teknik analisis
Data yang telah terkumpul diolah dan dianalisis dengan menggunakan
analisis deskriptif, yaitu penelitian berupa menggambarkan, mencatat,

4
menganalisa, dan menginterpretasikan aspek perencanaan Pusat Pameran
Produk Usaha Jasa Konstruksi di Kendari.
2. Sistematika Pembahasan
Sistematika penulisan dalam penyusunan Acuan Dasar Perencanaan dan
Perancangan Arsitektur ini adalah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN
Merupakan bab pendahuluan yang berisikan latar belakang,
rumusan masalah, tujuan penulisan, sasaran penulisan,
batasan judul, dan sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini berisikan tinjauan umum yang terdiri atas
gambaran umum atas studi literatur atas perancangan
Perencanaan Pusat Pameran Produk Usaha Jasa Konstruksi
Di kendari, ide rancangan yang berisi aktifitas yang diwadahi,
pelaku aktifitas dan perilakunya, dan prinsip-prinsip yang
menitikberatkan pada fungsi bangunan.
BAB III : TINJAUAN LOKASI PERANCANGAN
Pada bab ini berisikan tinjauan makro lokasi yang terdiri atas
deskripsi wilayah kawasan potensi fisik dan non fisik Kota
Kendari yang kaitannya dengan Perencanaan Pusat Pameran
Produk Usaha Jasa Konstruksi Di kendari. Jumlah fasilitas
yang terkait dengan objek rancangan, jumlah atau calon
pengguna fasilitas dan rencana tata ruang kawasan lokasi
objek rancangan. Sedangkan tinjauan mikro lokasi adalah
berisi tentang ketentuan teknis site berdasarkan peraturan tata
ruang kota / rencana tata ruang seperti KDB, garis sempadan
dan ketinggian bangunan.

Anda mungkin juga menyukai