Bab 1,2,3,4,5
Bab 1,2,3,4,5
BAB 1. PENDAHULUAN
1
2
dikonsumsi oleh masyarakat karena mudah diolah, harganya murah, dan memiliki
kandungan zat yang sempurna. Telur adalah salah satu bahan makanan hewani
yang dikonsumsi selain daging, ikan dan susu. Umumnya telur yang dikonsumsi
berasal dari jenis-jenis unggas, seperti ayam dan bebek. Telur merupakan bahan
makanan yang sangat akrab dengan kehidupan kita sehari-hari. Telur sebagai
sumber protein mempunyai banyak keunggulan antara lain, kandungan asam
amino paling lengkap dibandingkan bahan makanan lain seperti ikan, daging,
ayam, tahu, tempe, dan lainlain. Telur mempunyai citarasa yang enak sehingga
digemari oleh banyak orang.
Protein telur merupakan salah satu dari protein yang berkualitas terbaik,
dan dianggap mempunyai nilai biologi yang tinggi dan dapat dipilah menjadi
protein putih telur dan protein kuning telur. Peranan utama telur atau protein telur
dalam pengolahan pada umumnya adalah untuk memberikan fasilitas terjadinya
koagulasi, pembentukan gel, emulsi, dan pembentukan struktur. Telur banyak
digunakan untuk mengentalkan berbagai saus dan custard karena protein telur
terkoagulasi pada suhu antara 62 - 70 ºC. Nilai gizi telur sangat lengkap, isi telur
terdiri dari 35 % kuning telur dan 65 % putih telur. Putih telur dengan kata lain
disebut albumin, dimana albumin mengandung lebih dari 50 % protein telur. Putih
telur mengandung protein yang lebih tinggi, sedangkan kuning telur kaya akan
vitamin dibandingkan putih telur, terutama vitamin A. Vitamin di dalam kuning
telur umumnya bersifat larut dalam lemak. Salah satu keunggulan protein telur
dibandingkan dengan protein hewani lainnya adalah daya cernanya yang sangat
tinggi. Artinya, setiap gram protein yang masuk akan dicerna di dalam tubuh
secara sempurna.
2
3
4
5
3.2.1. Alat
3.2.2 Bahan
Sedangkan bahan-bahan yang digunakan yaitu :
1. Albumin Telur 6. Kloroform
2. Air suling (aquades) 7. Larutan (NH4)2SO4
3. Larutan HCl 10% 8. Larutan NaCl 5%
4. Larutan NaOH 40% 9. Larutan CaCl2 5%
5. Alkohol 96% 10. Larutan MgSO4 5%
a. Sediakan 5 tabung reaksi, masing-masing isilah dengan air suling HCl 10%,
NaOH 40%, alkohol dan kloroform sebanyak 1 ml.
5
2
2
3
4.1. Hasil
Hasil yang didapat pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
Albumin 2 ml 2 ml 2 ml 2 ml 2 ml
telur
Air suling 1 ml - - - -
HCl 10% - 1 ml - - -
NaOH 40% - - 1 ml - -
Alkohol 96% - - - 1 ml -
Kloroform - - - - 1 ml
Kocok tabung dengan kuat
Hasil :
Larut/tidak Larut Larut Larut Tidak larut Tidak larut
larut
3
4
4.2. Pembahasan
4
5
Pada uji kelarutan ini dapat disimpulkan bahwa protein bersifat amfoter,
yaitu dapat bereaksi dengan larutan asam maupun basa. Daya kelarutan protein
berbeda didalam air, asam dan basa, albumin telur ayam kampung dapat larut
dengan air suling (Aquades), NaOH 40%, HCl 10% dan kloroform, sedangkan
albumin telur ayam kampung pada alkohol 96% tidak larut. Sebagian protein ada
yang mudah larut dan adapula yang susah larut, tetapi semua protein tidak dapat
larut dalam pelarut lemak seperti kloroform. Sifat ini dipengaruhi gugus yang
mengikat protein yaitu gugus aldehid (-COOH) yang bersifat asam dan gugus (-
NH3) yang besifa basa. Protein tidak dapat larut pada kloroform. Protein
mempunyai titik lebur yang tinggi, pada umumnya protein dapat larut dalam air
karena memiliki polaritas yang tinggi tetapi dalam keadaan tertentu sebagian
protein susah larut sehingga yang terbentuk adalah koagulasinya.
5
6
6
7
5.1.Kesimpulan
5.2. Saran
7
2
DAFTAR PUSTAKA
Maisyah. 2008. Asam Amino. Rgmaisyah on. Diakses tanggal 3 april 2013.