PROSIDING, Simposium Nasional Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) 2005
Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, 16-18 November 2005.
Amega Yasutra, Pudjo Sukarno dan Leksono Mucharam; Institut Teknologi Bandung
1
lain reservoir batu pasir, maka kelakuan
reservoir batu pasir akan sama dengan yang
reservoir rekah alami jika 80% gas yang
terproduksi diinjeksikan kembali kedalam
reservoir. Hal ini disebabkan adanya porositas
ganda pada reservoir rekah alami, yang mampu
menghasilkan produksi minyak yang besar WELL
sdbagai akibat terproduksikannya minyak dari
matrik ke rekahan sebagai akibat dari gradien
gravitasi yang digabungkan dengan ekspansi
fluida, segregasi, konveksi dll.
Reservoir
Konvensional pada reservoir rekah alami sangat kecil,
hal ini disebabkan oleh permeabilitas rekahan
Reservoir yang sangat besar, bahkan pada harga laju
Rekah alami produksi yang sangat besar sekalipun tidak
menyebabkan penurunan tekanan yang
signifikan. Kecilnya gradient tekanan sangat baik
untuk terjadinya aliran minyak dalam rekahan,
namun gradient tekanan tersebut masih terlalu
kecil untuk dapat mengalirkan fluida dari matrix
menuju rekahan. Aliran fluida dari matrik
Np/N ditentukan oleh mekanisme aliran sebagai akibat
Gambar 1. Perbandingan Performa Reservoir dari perbedaan saturasi fluida pada matrik dan
Rekah Alami dan Konvensional rekahan (dimana dalam hal ini kapilaritas dan
gravitasi sangat berperan).
Pada kenyataannya batas antara air-minyak
atau minyak-gas pada resevoir rekah alami P
hanya merupakan suatu garis yang jelas antara Reservoir
keduanya berbeda dengan jenis reservoir lain Rekah alami
yang merupakan bidang transisi (Gambar 4).
Pada reservoir rekah alami batas air-minyak dan
minyak-gas hanya merupakan garis horisontal
baik dalam keadaan statis maupun dinamis, hal
ini disebabkan oleh adanya permeabilitas rekah Reservoir
yang besar sehingga secara cepat dapat Konvensional
menstabilkan permukaan dari batasan tersebut.
Np/N
Gambar 3. Perbedaan Penurunan Tekanan pada
Reservoir Rekah Alami dan Konvensional
2
diatas tekanan bubble point, serta saturasi air
GAS GAS dijaga dibawah saturasi air kritik, untuk
menghindari ikut mengalirnya air dalam
GAS-OIL
CONTACT GAS TRANSITION
reservoir. Untuk menyederhanakan pemodelan
ZONE penyebaran rekahan dianggap homogen di
OIL ZONE OIL ZONE
seluruh reservoir. Dengan demikian diperkirakan
bahwa kelakuan produksi sumur akan mengikuti
WATER TRANSITION persamaan Darcy.
WATER-OIL ZONE
3
FRACTURE POROSITY AS A FUNCTION OF
FRACTURE WIDTH FREQUENCY DIAGRAMS FRACTURE WIDTH AND SPACING
SHOWING THE RELATIVE STATISTICAL VALUES 1.0 X 10 1
IN SKEWED AND NON-SKEWED DISTRIBUTIONS.
after Wilson and Witherspoon, (1970) 50.0 %
1.0 X 10 0
10.0 %
1.0 X 10 -1
40 MEDIAN
0.1 %
MEAN 1.0 X 10 -2
30 0.01 %
0.001 %
1.0 X 10 -3
20 SKEWED (0 f)
ITY
DISTRIBUTION OS
STANDARD DEVIATION OR
1.0 X 10 -4 EP
UR
10 B = 0.027 cm A CT ASSUMES ONE SET OF
FR
PARALLEL FRACTURE
1.0 X 10 -5 e
0f = D + e x 100
1.0 X 10 -6
MODE 0.1 1 10 100 1000
50 MEDIAN FRACTURE SPACING (D) IN CENTIMETER
MEAN
RELATIVE FREQUENCY
md
1.0 X 10 -1 10,00 0
md 1,0 00
Y (kf) in
membuktikan apakah model reservoir rekah
EABILIT
RE PERM 100
FRACTU 10
1.0 X 10 -2
1
0.1 alami menunjukkan kelakuan suatu sumur yang
1.0 X 10 -3
berproduksi dari reservoir rekah alami.
1.0 X 10 -4
Gambar 5a. Permeabilitas Rekah sebagai fungsi transien. Secara sama, data hipotetik tersebut
dari Lebar dan Spasi Rekah digunakan untuk memodelkan uji drawdown
untuk sumur tunggal pada reservoir rekah alami,
yang menghasilkan plot seperti ditunjukkan
Tekanan alir dasar sumur pada berbagai laju alir pada Gambar 6. Seperti yang diharapkan, kurva
dapat merupakan hasil keluaran simulator. Plot yang dihasilkan mempunyai dua kemiringan
antara kedua harga tersebut adalah kurva IPR, yang sejajar, sesuai dengan hasil pemecahan
yang selanjutnya dapat dibuat kurva IPR tidak secara analitik. Berdasarkan kedua hasil simulasi
berdimensi. Dengan memvariasikan data sifat uji drawdown tersebut, dapat disimpulkan
fisik minyak, relatif permeability, data fisik bahwa model sumur tunggal pada reservoir
rekahan, serta data lainnya maka akan dapat rekah alami sesuai dengan hasil pemecahan
diperoleh karateristik kelakuan produksi suatu secara analitik, sehingga dapat memberikan
sumur pada reservoir rekah alami. keyakinan bahwa model sumur tunggal pada
reservoir rekah alami tersebut, dapat digunakan
untuk menganalisis kelakuan produksi sumur
pada berbagai variable reservoir rekah alami
yang berbeda. Selain itu, model akan digunakan
untuk mensimulasikan kelakuan produksi sumur
4
pada reservoir rekah alami yang dinyatakan (MINC) method. Ilustrasi dari model-model
dalam bentuk kurva IPR sumur. tersebut dicantumkan dalam Lampiran. Selain
itu juga di variasikan harga permeabilitas dan
2800
porositas serta lebar dan distribusi rekahan.
2750 Setiap skenario merupakan variasi dari berbagai
2700
kelompok data dan kemudian untuk setiap
kelompok data dilakukan simulasi tentang
Pressure (psia)
2650
kelakuan produksi sumur, yaitu dalam bentuk
2600 hubungan antara tekanan alir dasar sumur pada
2550
beberapa harga laju produksi tertentu, pada
kondisi aliran stabil, yang merupakan
2500
representasi dari kurva IPR. Dari hasil simulasi
2450 untuk setiap skenario tersebut dihasilkan
berbagai plot kurva IPR, yang kemudian
0.0001 0.001 0.01 0.1 1 10 100 1000 10000
log t (hr)
dilanjutkan dengan membuat plot kurva IPR tak
Gambar 6. Hasil Test Drawdown pada Model berdimensi.
Simulasi Sumur pada Reservoir Rekah Alami
Perbandingan dengan persamaan IPR
PENGEMBANGAN IPR REKAH ALAMI Linier
Untuk tujuan dapat memperoleh kelakuan Beberapa contoh kurva IPR sebagai hasil dari
produksi sumur pada reservoir rekah alami, simulasi ditunjukkan pada Gambar A-3 dan A-4
dengan melakukan simulasi pada berbagai pada Lampiran. Gambar sebelah kiri
kondisi reservoir, yang dilakukan dengan menunjukkan kurva IPR untuk model Warren-
mengubah-ubah harga permeabilitas dan Root dan Gilman-Kazemi, pada berbagai harga
porositas rekahan, API gravity minyak serta permeabilitas matriks dan rekahan. Kurva-kurva
kurva tekanan kapiler, dengan tujuan dapat IPR tersebut menunjukkan suatu representasi
dikembangkan suatu bentuk umum kelakuan yang berbeda dengan kurva IPR untuk sumur
produksi sumur. Sebelum dilakukan simulasi, yang berproduksi dari reservoir konvensional
ditentukan terlebih dahulu pengaruh dari setiap (batu psir), dimana kedua Gambar tersebut
parameter terhadap kelakuan produksi sumur. menunjukkan bahwa pada harga drawdown
Dengan menggunakan berbagai data hipotetik, yang sangat rendah, maka terjadi harga laju
hasil simulasi menunjukkan bahwa API gravity produksi meningkat dengan tajam, sampai
minyak dan tekanan kapiler tidak banyak mencapai laju produksi maksimum. Hal ini
berpangaruh terhadap kelakuan produksi sumur, disebabkan oleh peningkatan kontribusi produksi
seperti ditunjukkan pada Gambar A-2, untuk minyak dari matriks ke dalam rekahan dan
berbagai harga API Gravity minyak, terutama menuju dasar lubang sumur, dimana pada harga
setelah dinyatakan dalam bentuk kurva IPR tak drawdown yang rendah terjadi perbedaan
berdimensi; sehingga selanjutnya harga API tekanan yang besar antara matriks dan rekahan,
gravity minyak dan kurva tekanan kapiler hanya yang menyebabkan keluarnya minyak dari
digunakan satu data saja. matriks. Meskipun dalam operasional sehari-hari
keadaan ini sulit untuk dicapai, namun untuk
Selanjutnya skenario disusun berdasarkan tujuan pengembangan kurva IPR yang sifatnya
variasi dari berberapa parameter yang dianggap umum, hal ini perlu dipertimbangkan.
paling berpengaruh terhadap kelakuan produksi
sumur. Parameter yang lebih ditekankan dalam Jika kurva-kurva IPR pada Gambar A-3 dan A-4
uji coba penelitian ini adalah berkaitan dengan yang disebelah kiri diplot dalam bentuk kurva
pendekatan model matriks dan rekahan, yaitu IPR tak berdimensi, maka dihasilkan plot yang
dengan menggunakan (1) Model Gilman-Kazemi ditunjukkan di sebelah kanan. Kedua plot
dan Warren-Root shape factor style calculation tersebut menunjukkan bahwa kelompok data
formula (2) Model porositas dengan yang berbeda yang masing-masing
menggunakan dual porosity (aliran matrik- menghasilkan kurva IPR, setelah diplot dalam
matrik dan matrik-rekah) dan dual permeability bentuk tak berdimensi menghasilkan suatu
(aliran matrik-matrik, matrik-rekah dan rekah - kurva yang memberikan satu gambaran umum
rekah), dual porosity subdomain method dan yang mewakili seluruh kelompok data tersebut.
dual porosity multiple-interacting-continua
5
Jika kedua kurva IPR tak berdimensi tersebut Gambar 8. Perbandingan Dimensionless IPR
diplot menjadi satu, maka dihasilkan Gambar 7. Hasil Simulasi dengan IPR Linier pada Reservoir
Jika dibandingkan antara kurva IPR tak Konvensional
berdimensi untuk sumur pada reservoir rekah
alami dengan sumur pada reservoir Karena perbedaan yang sangat besar tersebut,
konvensional, maka dapat dilihat perbedaan untuk menghindari kesalahan dalam membuat
yang sangat besar, seperti ditunjukkan pada kurva IPR, maka diusulkan kurva IPR tak
Gambar 8. berdimensi untuk sumur pada reservoir rekah
alami. Pengembangan persamaan ini
Garis lurus mewakili kurva IPR tak berdimensi berdasarkan pada hasil penelitian yang
untuk reservoir konvensional, sedangkan titik- menunjukkan bahwa dalam bentuk kurva IPR
titik merupakan penyebaran kurva IPR tak tak berdimensi terjadi penyimpangan kurva
berdimensi untuk sumur pada reservoir rekah pada harga perbandingan Pwf/Pr yang rendah,
alami. Dengan demikian jika data uji tekanan yaitu sekitar 0.05. Mengingat bahwa secara
dan produksi yang diperoleh dari suatu sumur operasional harga Pwf/Pr rendah tersebut tidak
pada reservoir rekah alami, digunakan untuk pernah tercapai, maka pada pengembangan
membuat kurva IPR, dengan menggunakan usulan kurva IPR yang baru, bagian yang
persamaan kurva IPR linier akan dihasilkan rendah tersebut diabaikan, atau dengan
suatu perbedaan yang besar, serta kesalahan perkataan lain, kurva IPR diperpanjang melewati
yang sangat besar. titik belok kurva, sampai memotong sumbu laju
1.2
Dimensionless IPR produksi, yaitu sampai pada harga Pwf sama
dengan nol. Titik potong tersebut menunjukkan
Gilaman & Kazemi
1
Warren & Root suatu harga laju produksi maksimum semu,
Qo,max-pseudo. Jika harga Qo,max-pseudo tersebut
0.8
digunakan sebagai pembagi dalam menentukan
laju produksi tak berdimensi, yaitu Qo/Qmax-pseudo,
Pw f / Pr
0.8
IPR Linier Berdasarkan dari hasil penelitian ini, salah satu
hal yang perlu difahami adalah bahwa jika harga
Qo,max untuk sumur pada reservoir rekah alami
0.6
ditentukan dengan menggunakan simulator,
Pwf / Pr
6
pseudo menghasilkan kurva IPR yang
Contoh Perbandingan Kurva IPR mendekati sebagian besar kurva IPR dari
Berdasarkan hasil simulasi untuk sumur pada hasil simulasi. Harga Qo,max-pseudo yang dapat
reservoir rekah alami, yang mempunyai tekanan dihitung dari hasil uji tekanan dan produksi
reservoir 2000 psi, diperoleh Qo,max=11763 b/d. sumur, berharga sekitar 0.4 Qo,max
Dari hasil simulasi diperoleh bahwa pada
Pwf=1750 psi harga laju produksi, Qo=598.56 SARAN
b/d. Jika data tersebut digunakan untuk 1. Persamaan (1) perlu diuji coba dengan
menentukan laju produksi maksimum semu, menggunakan data lapangan, dan
dengan menggunakan persamaan (1), maka digunakan dalam perencanaan sumur
dihasilkan harga Qo,max-pseudo=4788.50 b/d. Plot produksi.
kurva IPR dari hasil simulasi, dengan anggapan 2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
IPR linier (Darcy), serta berdasarkan persamaan terutama jika sumur mengalami kerusakan
(1) maka dihasilkan plot kurva IPR seperti yang serta untuk kondisi aliran fluida dua fasa
ditunjukkan pada Gambar 9. dan tiga fasa pada reservoir rekah alami.
1500
Scientific Publishing Company Amsterdam,
Oxford, New York 1982
1000 3. Warren, J.E., Root, P.J.,”The Behavior of
Naturally Fractured Reservoir”, SPE Journal,
500 September, 1963, pp. 245 – 255.
4. Festoy, S., Van Golf-Racht,T.D., and Norsk
Hydro A/S.,”Gas Gravity Drainage in
0
0 2500 5000 7500 10000 12500 Fractured Reservoir Through New Dual-
Qo, b/d Continuum Approach”, SPE Reservoir
Gambar 9. Perbanding IPR Simulasi, IPR Linier Engineering Journal, Vol.4, Number 3,
dan Usulan August, 1989, pp. 271 - 278.
5. Pallav Sarma, Khalid Aziz,”New Transfer
Dari hasil plot kurva-kurva IPR tersebut terlihat Functions for Simulation on Naturally
bahwa jika Qo,max dari hasil simulasi yang Fractured Reservoirs with Dual Porosity
digunakan sebagai referensi pembuatan kurva Models” SPE Annual Technical Conference
IPR, maka akan dihasilkan suatu kurva IPR yang and Exhibition 26 – 29 September, Houston,
jauh lebih besar dibandingkan dengan kurva IPR Texas.
yang diperoleh dari simulasi. Sedangkan kurva 6. Gilman, James R.,”Improvement in
IPR simulasi dapat didekati dengan baik dengan Simulation of Naturally Fractured Reservoir”,
menggunakan persamaan (1). SPE Journal, August 1983, pp. 695 – 707
7. Vogel, J.V., "Inflow Performance
KESIMPULAN Relationship for Solution Gas Drive Wells",
Journal Petroleum of Technology, January
Berdasarkan hasil studi ini dapat diambil 1968.
beberapa kesimpulan, sebagai berikut: 8. Earlougher, Robert C., :”Advances in Well
1. Sebagai akibat terproduksikannya minyak Test Analysis”, Monograph Volume 5,
dari matriks, yang terjadi pada tekanan alir Society of Petroleum Engineers of AIME,
dasar sumur yang rendah, maka diperoleh 1977.
harga Qo,max sumur yang sebenarnya, yang 9. Matthews, C.S. and Russel, D.C., "Pressure
sangat tinggi, yang dinilai kurang realistik. Buildup and Flow Test in Wells", Monograph
2. Korelasi kurva IPR sumur pada reservoir Vol. 1, SPE-AIME.
rekah alami, dengan menggunakan Qo,max-
7
8
LAMPIRAN
Tabel A-1. Hubungan Permeabilitas dan Porositas serta Width
dan Spacing rekah yang digunakan dalam studi ini
Matrix Fracture
K (mD)
Porosity (%) Width (Cm) Spacing (Ft) Porosity (%)
10 12.14 0.025 0.50 0.02
100 20.00 0.025 1.76 0.13
200 22.37 0.025 5.48 0.39
1000 27.86 0.025 21.06 1.50
2000 30.23 0.025 61.79 4.66
10000 35.72 0.025 540.50 16.23
0.8
Pwf / Pr
0.6
0.4
0.2
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2
Qo / Qomax
9
Gambar A-2. Kurva IPR Satu fasa tidak berdimensi untuk
Berbagai harga API minyak
2000
Pwf / Pr
10_100
10_100
10_200 0.6
10_200
1500 10_1000
10_1000
10_2000
0.4 10_2000
1000 10_10000
10_10000
500 0.2
0 0
0 100000 200000 300000 400000 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2
Qo (b/d) Qo / Qomax
2000
10_100 10_100
Pwf
0.6
10_200 10_200
1500 10_1000 10_1000
10_2000 0.4 10_2000
1000 10_10000 10_10000
0.2
500
0
0
0 100000 200000 300000 400000
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2
Qo Qo / Qomax
10
11